Peranan Media Massa Dalam Komunikasi Politik

May 9, 2018 | Author: N O K | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Penjelasan kurang lebih sama dengan judul.....

Description

A. KEBERADAAN DAN PERANAN MEDIA MASSA DALAM KOMUNIKASI POLITIK  Mc. Luhan Luhan menguraikan menguraikan bahwa media secara secara umum umum adalah adalah perpan perpanjan jangan gan alat indera indera manusia. manusia. Dengan media kita memperoleh memperoleh informasi tentang benda, orang, dan tempat yang tidak  kita pahami secara langsung termasuk berbagai pesan tentang lingkungan sosial dan politik. Semua  pesan yang mengandung muatan politik dapat membentuk atau mempertahankan citra politik dan  pendapat umum. Mc. Luhan juga menyebut bahwa media atau medium adalah pesan (the medium sudah menjadi menjadi pesan. Menurutnya, Menurutnya, yang yang mempengaruhi mempengaruhi is the message) . Artinya, media saja sudah khalayak adalah bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang dipergunakan, yaitu antarpersona, media cetak, atau media elektronik. 1. Kehadiran Media Pada prinsipny prinsipnyaa media adal adalah ah sega segala la sesu sesuat atu u seba sebaga gaii salu saluran ran bagi bagi sese seseor oran ang g yang yang menyatakan gagasan, isi jiwa, atau kesadarannya. Atau media adalah alat untuk mewujudkan gagasan manusia. Peranan Media Massa (Arifin 2003:4)

Penyalur ucapan (the spoken words)

Penyalur tulisan (the printed writing)

Menyalurkan gambar hidup

Bagan 1.1 Peranan media massa.

Komunikasi politik dengan menggunakan media massa, disebut komunikasi massa , dengan ciri-ciri dasar yang bersifat umum, terbuka, dan aktual. Menurut Bittner (1980:10) komunikasi mass massaa adal adalah ah pesa pesan n yang yang diko dikomu muni nika kasi sika kan n melal melalui ui medi mediaa mass massaa kepa kepada da seju sejuml mlah ah oran orang. g. Sedangkan Maletze (1963) (1963) menulis menulis bahwa komunikasi komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk  komunikas komunikasii yang menyatakan menyatakan pernyataan pernyataan secara terbuka terbuka melalui melalui media penyebaran penyebaran teknis teknis secara secara langsung dan satu arah kepada publik yang tersebar. Ciri lain dari media massa adalah penggunaan dan isinya bersifat terbuka dan umum, selain itu pesan komunikasi massa bersifat aktual dari segi waktu dan substansi. Itulah sebabnya komunikasi massa sangat erat kaitannya dengan politik dan komunikasi politik. No. Arifin (2203:96) Fungsi informasi 1

Charles Wright Mills (1988) Fungsi pengawasan lingkungan ( surveillance )

2

Fungsi Fungsi mendid mendidik ik pendap pendapat at umum. umum. Fungs Fungsii hubung hubungan an ( correlation )

3

Fungsi hiburan

Fungsi hiburan

4

Fungsi menghubungkan

Fungsi transmisi budaya

5

Fungsi kontrol sosial

6

Fungsi membentuk  Tabel 1.1 Fungsi media massa menurut para ahli.

2. Pentingnya Media Massa 1

Media massa, mulai dari pers, televisi, radio dan lain-lain, serta proses proses komunikasi komunikasi massa (peran yang dimainkan) semakin banyak dijadikan sebagai objek studi. Memahami komunikasi massa ini ada beberapa asumsi yang menjadi titik tolak bahwa media memiliki fungsi penting. Asumsi tersebut ditopang oleh lima contoh seperti ditulis McQuail (1987;3). 

Media Media merupa merupakan kan indust industri ri yang yang beruba berubah h dan berkem berkemban bang g yang yang mencip menciptak takan an lapang lapangan an kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.

Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat. 

Media Media meru merupa paka kan n loka lokasi si (atau (atau foru forum) m) yang yang sema semaki kin n berp berpera eran n untu untuk k mena menamp mpilk ilkan an  peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat. 



Media Media sering sering berper berperan an sebaga sebagaii wahana wahana pengem pengemban bangan gan kebuda kebudayaa yaan, n, bukan bukan saja saja dalam dalam  pengertian perkembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma. 

Media Media telah telah menj menjad adii sumb sumber er domi domina nan n buka bukan n saja saja bagi bagi indi indivi vidu du untu untuk k memp memper erole oleh h gambaran dan citra realitas, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Peran media massa dapat dirumuskan secara ringkas antara lain:



Media massa memberikan informasi dan membantu kita mengetahui secara jelas ikhwal tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya ke dalam ingatan kita.



Media massa membantu kita menyusun agenda, menyusun jadwal kehidupan setiap hari.



Media massa berfungsi membantu berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain di luar masyarakat kita.



Media massa membantu mensosialisasikan pribadi manusia. Media mengajarkan berbagai sistem nilai baru yang harus dianut dan ditolak.



Media digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari kentungan dari pesan-pesan yang diterimanya. 

Media massa sebagai media hiburan, sebagian besar media melakukan fungsi sebagai media yang memberikan hiburan.

B. RAGAM TEORI ATAU SISTEM NORMATIF MEDIA MASSA 1. Teori/Sistem Media Massa Otoriter Teori atau sistem ini lazim diterapkan dalam masyarakat prademokrasi dan masyarakat yang masih didominasi oleh kekuasaan otoriter atau penekanan. Secara umum beberapa prinsip yang menjadi ciri dari teori/sistem pers ini adalah: a) Media tidak tidak boleh boleh melakuk melakukan an hal yang yang dapat dapat wewenang wewenang yang berlaku berlaku..

 b) Media harus harus tunduk tunduk pada pemegan pemegang g otoritas otoritas kekuasa kekuasaan. an.

2

c) Media Media harus harus menghind menghindari ari perbuatan perbuatan yang menent menentang ang nilai-nil nilai-nilai ai moral moral dan politi politik k dari dari kalangan dominan. d) Sensorship Sensorship (penyenso (penyensoran) ran) dapat dibenarkan dibenarkan untuk untuk menegakkan menegakkan prinsip prinsip yang dianut. dianut. e) Kalang Kalangan an wartaw wartawan an dan profesio profesional nal media lainnya lainnya tidak tidak memilik memilikii indepe independe ndensi nsi dalam organisasi medianya.

2. Teori/Sistem Media Massa Bebas Pola ini muncul sejak abad ke 17 sebagai reaksi atas kontrol penguasa terhadap pers, dan kini kini ditera diterapka pkan n secara secara meluas meluas di berbag berbagai ai negara negara di dunia dunia khusus khususnya nya yang yang mengan menganut ut sistem sistem demokrasi liberal. Beberapa prinsip dari teori/sistem ini adalah: a. Publikasi Publikasi harus bebas bebas dari setiap upaya upaya penyensoran penyensoran yang dilakukan dilakukan pihak pihak ketiga.

 b. Kegiatan Kegiatan penerbitan penerbitan dan pendistribusia pendistribusiannya nnya harus terbuka terbuka bagi setiap orang atau kelompok  kelompok  tanpa memerlukan izin atau lisensi. c. Kecaman terhadap terhadap pemerintah, pemerintah, pejabat, pejabat, atau partai politik (yang (yang berbeda) seyogyany seyogyanyaa tidak  dapat dipidana. d. Tidak perlu perlu ada kewajiban kewajiban untuk mempubl mempublikasik ikasikan an segala macam hal. hal. e.

Pub Publika likassi meng mengen enai ai ”kes ”kesal alah ahan an”” dilin ilind dungi ungi sam sama haln halny ya den dengan gan tentang”kebenaran” khususnya yang berkaitan dengan opini dan keyakinan.

publi ublika kasi si

f. Tidak Tidak diperlu diperlukan kan adanya adanya pembat pembatasa asan-p n-pemb embata atasan san hukum hukum terhada terhadap p upaya upaya pengum pengumpul pulan an informasi untuk keperluan publikasi. g. Tidak Tidak diperlu diperlukan kan adanya adanya pembat pembatasa asan-p n-pemb embatas atasan an dalam dalam pengir pengirima iman n dan peneri penerimaa maan n “pesan” di dalam negeri atau pun antarnegara. h. Wartawan Wartawan harus memiliki otonomi otonomi profesional profesional yang kuat dalam organisasi organisasi medianya. medianya.

3. Teori/Sistem Media Massa Tanggung Jawab Sosial Prinsip-prinsip utama dari sistem ini adalah: a. Media seyogyanya seyogyanya menerima menerima dan memenuhi memenuhi kewajiban kewajiban tertentu kepada kepada masyarakat masyarakat Kewajib iban an-k -kewa ewaji jiba ban n ters terseb ebut ut perlu perlu dipe dipenu nuhi hi deng dengan an mene menetap tapka kan n stan standa darr stan standa dar  r  b. Kewaj   profe profesio sional nalism ismee yang yang menyan menyangku gkutt keinfo keinforma rmasia sian, n, kebena kebenaran ran,, akuras akurasi, i, objekt objektifi ifitas, tas, dan keseimbangan. c. Dalam menerima menerima dan melaksanakan melaksanakan kewajiban kewajiban tersebut, tersebut, media media seyogyanya seyogyanya dapat mengatur  mengatur  diri sendiri sesuai kerangka hukum dan kelembagaan yang berlaku. d. Media Media seyogy seyogyany anyaa menghi menghinda ndarka rkan n diri diri dari dari setiap setiap upaya upaya yang yang dapat dapat menjur menjurus us ke tindak  tindak  kejahatan, kekerasan, merusak tatanan sosial, atau menyakiti kelompok-kelompok minoritas. e. Media Media secara secara keselu keseluruh ruhan an hendak hendakya ya bersif bersifat at plural pluralist istis is dan merefl merefleks eksika ikan n kebine kebinekaa kaan n masyar masyaraka akat, t, member memberika ikan n kesemp kesempatan atan yang yang sama sama untuk untuk mengek mengekspr spresi esikan kan berbag berbagai ai sudut sudut  pandang serta memberikan jamina hak jawab.

3

f.

Masyarakat dan publik, memiliki hak untuk menuntut standar kinerja yang tinggi dari media masa, karena intervensi dapat dibenarkan mengingat media massa merupakan  public  good. g. Wa Wart rtaw awan an dan dan kala kalang ngan an prof profes esio iona nall medi mediaa lain lainny nyaa bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b terh terhad adap ap masyarakat, pihak majikan, serta pasar. 4. Teori/Sis Teori/Sistem tem Media Media Massa Massa Sovie Soviett Sistem ini menganut beberapa prinsip sebagai berikut: a. Media harus harus melayani melayani kepentingan kepentingan diri, dan berada berada dalam kontrol kontrol kelas kelas pekerja. pekerja.  b. Kalangan Kalangan swasta swasta tidak dibenark dibenarkan an memiliki memiliki media. c. Media harus harus selalu melakukan melakukan fungsi fungsi positif positif bagi masyarakat masyarakat dengan cara melakuka melakukan n upaya sosialisasi norma-norma, pendidikan, penerangan, motivasi, dan mobilisasi yang diinginkan. d. Dalam menjalankan menjalankan seluruh seluruh tugasnya tugasnya kepada masyarakat, masyarakat, media media harus tanggap terhadap terhadap kebutuhan dan keinginan khalayaknya. e. Masyarakat Masyarakat berhak melakukan melakukan sensor sensor dan tindakan tindakan hukum lainnya lainnya dalam upaya mencegah mencegah dan memberikan hukuman setelah terjadinya peristiwa publikasi yang bersifat antisosial. memberikan pemikiran dan pandangan pandangan yang lengkap lengkap dan obyektif mengenai f. Media harus memberikan masyarakat dan dunia yang sesuai dengan ajaran Marxisme Leninisme. g. Wartawa Wartawan n adalah adalah kalang kalangan an profes profesion ional al yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab jawab yang yang memilik memilikii cita-ci cita-cita ta yang selaras dengan kepentingan utama masyarakat. h. Media harus harus mendukung mendukung gerakan gerakan gerakan progresif progresif di dalam dalam dan di luar negeri. negeri. 5. Teori/Sis Teori/Sistem tem Media Media Massa Pembang Pembangunan unan Prinsip-prinsip dari sistem ini adalah: a. Media seyogyanya seyogyanya menerima menerima dan melaksanakan melaksanakan tugas-tugas tugas-tugas positif positif pembangun pembangunan an sesuai dengan kebijakan nasional yang ditetapkan  b. Kebebasan media perlu perlu dibatasi sesuai sesuai dengan prioritas ekonomi dan kebutuhan kebutuhan masyarakat akan masyarakat. c. Isi media media perlu memprioritas memprioritaskan kan kebudayaan kebudayaan dan dan bahasa bahasa nasional nasional d. Medi Mediaa perl perlu u memp mempri rior orit itas aska kan n isi isi beri berita ta dan dan info inform rmas asin inya ya kepa kepada da nega negara ra-n -neg egar araa  berkembang lainnya yang memiliki kedekatan secara geografis, budaya, atau politik. politik. e. Wa Wart rtaw awan an dan dan peke pekerj rjaa medi mediaa lain lainny nyaa memp mempun unya yaii tang tanggu gung ng jawa jawab b dan dan kebe kebeba basa san n menjalankan tugasnya mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi. f. Demi Demi kepe kepent ntin inga gan n pemb pemban angu guna nan, n, nega negara ra berh berhak ak ikut ikut campu campur, r, atau atau meng mengelu eluark arkan an   pembatasan pembatasan-pembat -pembatasan, asan, dan pengoperasi pengoperasian an media, melakukan melakukan penyensora penyensoran, n, memberikan memberikan subsidi, dan pengadilan secara langsung dapat dibenarkan 6. Teori/Sistem Media Massa Demokratik Partisipan Prinsip-prinsip dari sistem ini adalah: individu warga negara dan kelompok minoritas berhak memperoleh akses terhadap terhadap a. Setiap individu media (right to communicate ) dan hak untuk dilayani sesuai kebutuhan yang mereka tentukan sendiri.  b. Organi Organisas sasii dan isi media tidak perlu tunduk tunduk pada pengenda pengendalian lian birokra birokrasi si negara negara atau atau sentra sentrall kekuasaan politik  c. Eksist Eksistens ensii media media teruta terutama ma lebih lebih ditunj ditunjukk ukkan an untuk untuk kepentin kepentingan gan khalayak khalayakny nya, a, bukan bukan untuk  untuk  kepentingan pihak organisasi media, kalangan profesional, atauy pihak klien media.

4

d.

Organisasi-organisasi, kelompok-kelompok, dan komunitas lokal hendaknya memiliki media sendiri. e. Bentuk Bentuk-ben -bentuk tuk media media berska berskala la kecil, kecil, interakti interaktif, f, partis partisipa ipatif tif lebih lebih baik baik ketimb ketimbang ang media yang  berskala besar, satu arah, dan profesional f. Kebutu Kebutuhan han sosial sosial tertentu tertentu yang terkait terkait dengan dengan media tidak tidak cukup dikemu dikemukak kakan an baik melalui melalui tuntut tuntutan an konsum konsumen en secara secara indivi individua dual, l, ataupu ataupun n melalu melaluii negara negara dan berbag berbagai ai sarana sarana utama utama kelembagaaannya. g. Komunikas Komunikasii terlalu terlalu penting penting untuk untuk hanya hanya diserahk diserahkan an kepada kepada kalanga kalangan n profesion profesional. al. C. DILEMA MEDIA MASSA DAN REFORMASI MEDIA MASSA 1. Dilema Dilema Media Massa: Massa: Bentura Benturan n Kepentingan Kepentingan Permasalahan yang terjadi pada media massa, menurut pendekatan fungsional struktural, merupakan produk atau hasil dari permasalahan sistem sosial politik yang ada. Fungsi kontrol sosial dari media, khususnya untuk menyampaikan berbagai kritikan serta pandangan berbeda mengenai realitas pembangunan cenderung menurut atau bahkan tidak ada sama sekali.

Berikut ini adalah gambaran alur terjadinya dilema dan reformasi media massa: Pendekatan Fungsional Struktural Struktural

penyebab

Ketidakberdayaan Ketidakberdayaan para pengelola media massa menghadapi tekanan politik  eksternal

Politik media yang berlaku di masa orde baru semakin memperkokoh integrasi vertikal dalam sistem komunikasi politik 

Reformasi Media Massa (Ardial )2005:162-164 Suatu sistem ideal yang diharapkan mampu memenuhi tuntutan aspirasi dan kepentin kepentingan gan masyarak masyarakat at sesuai sesuai dengan dengan tunt tuntutan utan reformas reformasi, i, serta serta antisipati antisipatif  f  tantangan dan perkembangan situasi era globalisasi komunikasi dan informasi. Bagan 1.2 Alur reformasi dan dilema media massa. D. PERAN PERAN MEDIA MASSA MASSA MEMBENTUK MEMBENTUK CITRA CITRA POLITIKUS POLITIKUS DAN MENDUKUNG MENDUKUNG KEGIATAN KOMUNIKASI POLITIK  1. Peran Media Massa Membentuk Citra Politikus Dalam komunikasi politik mekanistis, politikus dan aktivis disebut sebagai komunikator   politik oleh Dan Nimmo (1999:30-37). Politikus adalah pekerja politik yang melakukan aktifitas  politik, baik di dalam pemerintahan maupun di luar atau di dalam parlemen. Sedangkan aktivis adalah para penggiat atau pemimpin organisasi masyarakat yang memiliki perhatian dan kegiatan yang berkitan dengan politik. Politikus dan aktivis harus melakukan komunikasi politik untuk  memperoleh dukungan massa atau pendapat umum. 5

Media Massa

Negara Demokrasi

Dikendalikan negara sebagai alat politik 

Negara Otoriter

Memiliki kepribadian masing-masing atau tidak kaku serta fleksibel Penyampaian berita

Realitas media

Dapat dimanfaatkan pejabat sebagai penggalang dukungan kemudian dilemparkan sebagai isu publik 

Fakta di lapangan

Bagan 1.3 Pembentukan citra politikus dalam mendukung kegiatan komunikasi politik.

Media Media massa massa di negara negara demokr demokrasi asi dan negara negara otorit otoriter er memilik memilikii perbed perbedaan aan,, di negara negara otorite otoriterr media media massa massa di gunaka gunakan n pemeri pemerinta ntah h sebaga sebagaii alat alat politi politik k untuk untuk mengen mengendal dalika ikan n opini opini rakyatnya hal ini sebagaimana dapat di lihat pada negara unisoviet serta keberlangsungan media massa tergantung kebijakan yang ada pada pemerintah. Sedangkan di negara demokrasi peran media massa lebih luas karena memiliki kepribadian sendir sendirii berdas berdasark arkan an latar latar belaka belakang ng redakt redaktur ur dan wartawa wartawan n yang yang melaku melakuan an pelipu peliputan tan berita berita,, sehingga hal ini bagaikan koin yang tidak dapat di pisahkan. Di satu pihak dapat mendukung   progr program am pemeri pemerintah ntah,, dilain dilain pihak pihak dapat dapat menimb menimbulk ulkan an opini opini publik publik yang yang dapat dapat mengha menghamba mbatt   program pemerintah. Dalam hal ini pejabat atau pemerintah dapat memanfaatkan media massa sebagai alat politik untuk menimbulkan opini baru di masyarakat sehingga kepentingan pemerintah dapat berjalan dengan baik atau pejabat dapat memanfaatkan pemberitaan di media massa untuk  memperoleh dukungan publik. Pada penyusunan berita kadang media massa lebih mengedepankan kepentingan profitnya yakni dengan memberitakan peristiwa di luar fakta yang terjadi sehingga menimbulkan spekulasi baru di masyarakat. Sehingga perlu adanya koordinasi antara narasumber  dengan pencari berita sehingga tidak menimbulkan persepsi baru yang akan merugikan berbagai  pihak. 2. Peranan Media Masa Mendukung Kegiatan Komunikasi Politik  Bentuk komunikasi politik sangat terkait dengan perilaku politikus atau aktivis politik untuk  mencap mencapai ai tujuan tujuan politi politikny knya. a. Tekhni Tekhnik k komuni komunikas kasii yang yang diguna digunakan kan untuk untuk mencap mencapai ai dukung dukungan an legitimasi (otoritas sosial) meliputi tiga level, yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku khalayak. Kegia Kegiatan tan komu komuni nika kasi si poli politik tik meli melipu puti ti juga juga upay upayaa untu untuk k menc mencari ari,, memp mempert ertah ahan anka kan, n, dan dan mening meningkat katkan kan dukung dukungan an politi politik. k. Media Media massa massa juga juga berper berperan an memben membentuk tuk citra citra politi politikus kus dan kegi kegiat atan an komu komuni nika kasi si poli politi tik. k. Deng Dengan an demi demiki kian an disi disimp mpul ulka kan n bahw bahwaa medi mediaa mass massaa sang sangat at mendukung kegiatan komunikasi politik. Hal ini berkaitan dengan fungsi komunikasi massa. Wilbur Schramm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai decoder, interpreter, interpreter, dan encoder . Komunikasi massa mencode lingkungan sekitar untuk kita, mengawasi kemungkinan timbul timbulnya nya bahaya bahaya,, mengaw mengawasi asi terjadi terjadinya nya perset persetuju ujuan an dan efek efek hibura hiburan. n. Komun Komunika ikasi si massa massa mengintrepet mengintrepetasika asikan n hal-hal hal-hal yang dikode sehingga sehingga dapat mengambil mengambil kebijakan kebijakan terhadap terhadap effek, menjaga berlangsungnya interaksi, serta membantu masyarakat menikmati kehidupan. Komunikasi massa juga mencode pesan-pesan yang memelihara hubungan kita dengan masyarakat lain serta menyampaikan kebudayaan baru kepada masyarakat. a. Menghibur 6

Mengukuhkan Mengubah

b. Me akin akinka kan n Fungsi Pokok  Media Massa (De Vito)

c. Men Men inform informasi asikan kan

Menawarkan etika atau nilai

d. Menganugerahkan status

Privatisasi e. Membius

Hubungan parasosial f.

Menciptakan rasa kebersatuan

Bagan 1.4 Fungsi pokok media massa. a. Retorika Politik  Retorika berasal dari bahasa Yunani rhetorica yang berarti seni bicara. Retorika adalah komunikasi yang bersifat dua arah atau dialogis, yaitu antara satu dengan yang lain. Atau satu orang berbicara kepada satu orang atau beberapa orang, untuk saling mempengaruhi dengan secara  persuasive dan timbal balik (dua arah). Dale Carnage mengatakan “we are judged each day by our speech” yang artinya setiap hari kita dihakimi oleh perkataan kita sendiri. Cara bicara mengungkapkan apakah anda orang terpelajar  atau kurang ajar. b. Agitasi Politik  Agitasi berasal dari bahasa Latin yaitu agitare (bergerak, menggerakkan). Menurut Herbert Blumer (1969) (1969) agitasi agitasi adalah beroperasi beroperasi untuk untuk membangki membangkitkan tkan rakyat rakyat pada gerakan tertentu tertentu terutama terutama geraka gerakan n politi politik. k. Dengan Dengan kata kata lain, lain, agitas agitasii adalah adalah upaya upaya untuk untuk mengge menggerak rakkan kan massa massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak. Orang yang melakukan agitasi itu dinamakan agitator. Napheus Smith menyebut agitator sebagai orang yang berusaha menimbulkan ketidakpuasan, kegelisahan, atau pemberontakan orang lain. Dengan demikian, demikian, agitasi agitasi bersifat bersifat negatif negatif karena sifatnya yang menghasut, menghasut, mengancam, mengancam, menggelisahkan menggelisahkan,, membangkitkan rasa tidak puas khalayak, dan mendorong adanya pemberontakan. c. Propaganda Politik  Propag Propagand andaa berasa berasall dari dari kata kata latin latin propag propagare are (menye (menyemai mai tunas tunas tanama tanaman). n). Propag Propagand andis is adalah orang yang melaksanakan kegiatan propaganda, yang mampu menjangkau khalayak kolektif  yang yang lebih lebih besar. besar. Propag Propagand andis is merupa merupakan kan politi politikus kus atau atau kader kader partai partai politi politik k yang yang memili memiliki ki kemampuan dalam melakukan sugesti kepada khalayak dan menciptakan suasana yang mudah terkena sugesti (suggistible). Propaganda menurut para ahli: 1. Lenin, propaganda yaitu mengemukakan banyak gagasan atau pikiran secara mendalam kepada sedikit orang. Propaganda di lakukan dalam bentuk pendidikan dikelas atau ceramahceramah yang jumlah khalayaknya sangat terbatas dan terpilih. 2. Leonard W. Dobb (1966), dipahami sebagai individu atau kelompok yang berkepentingan mengontrol sikap kelompok individu lain dengan menggunakan sugesti.

7

3.

Harbert Harbert Blumer Blumer (1969) (1969) propagand propagandaa dianggap dianggap sebagai sebagai kampanye kampanye politik politik yang dengan sengaja mengajak dan membimbing untuk mempengaruhi/membujuk orang guna menerima  pandangan, sentimen, atau nilai tertentu. 4. Jacques Ellul (1965) membagi propaganda ke dalam dua tipe, yaitu: Propaganda politik adalah kegiatan yang di lakukan oleh pemerintah, partai politik  a. (strategis atau taktis) dengan pesan-pesan yang khas yang lebih berjangka pendek. Propaganda sosiologis biasanya kurang kentara dan lebih berjangka panjang, dengan b.   pesan-pes pesan-pesan an cara hidup, hidup, yang selanjutny selanjutnyaa akan mempengaru mempengaruhi hi lembaga-lemb lembaga-lembaga aga sosial, sosial, ekonomi, dan politik. 5. Doob (1966) membedakan: Propaganda Propaganda Tersembun Tersembunyi yi terjadi terjadi jika propagandi propagandiss menyelubu menyelubungi ngi (membungk (membungkus) us) a. tujuan-tujuannya ketika berbicara. Propag Propagand andaa Terang Terang-ter -terang angan an menyin menyingka gkap p tujuan tujuan politi politikny knyaa tatkal tatkalaa berusa berusaha ha b. memperoleh dukungan suara. Propag Propagand andaa Diseng Disengaja aja adalah adalah propag propagand andaa yang yang memang memang dipers dipersiap iapkan kan dengan dengan c. cermat untuk memperoleh dukungan politik. Propaganda Tidak Disengaja adalah propaganda yang terjadi secara spontan, dalam d. suasana atau kondisi yang tidak direncanakan sebelumnya. 6. Ellul (1965) juga membedakan antara propaganda vertikal dan propaganda horizontal. d.  Public Relations Politik  Secara umum  public  public relations relations dipahami sebagai usaha atau kegiatan atau badan atau organisasi untuk menciptakan dan menjaga hubungan yang harmonis dan menguntungkan dengan dengan golon golonga gan-g n-golo olong ngan an terten tertentu tu atau atau masya masyarak rakat, at, guna guna mendap mendapat at duku dukung ngan an dan  penghargaan. Hartono (1966 (1966:45 :45)) meng mengur urai aika kan n bahw bahwaa   public adalah fungs fungsii public relatio relations ns adalah manaje manajemen men dengan dengan tugas tugas melakuk melakukan an peneliti penelitian an terhadap terhadap pendapat pendapat,, keingin keinginan an dan sikap sikap  publik,  publik, melakukan melakukan usaha-usaha usaha-usaha penerangan dan hubungan-hubun hubungan-hubungan gan untuk mencapai mencapai saling saling  pengertian, kepercayaan, dukungan, dan integrasi dengan publik.  Public relations relations politik dilakukan baik di dalam partai politik ( internal public ) maupun di luar partai politik (external public ) seperti masyarakat luas. Kegiatan yang bersifat internal adalah: (1) mengadakan analisis terhadap kebijakan partai politik yang sudah maupun sedang berjalan, dan (2) mengadakan mengadakan perbaikan sebagai sebagai kelanjutan kelanjutan analisis analisis yang dilakukan terhadap kebijaksan kebijaksanaan aan  partai politik, baik yang sedang bejalan maupun tcrhadap perencanaan kebijakan baru. e. Kampanye Politik  Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelo sekelompo mpok k orang orang atau organi organisas sasii politi politik k dalam dalam waktu waktu tertent tertentu u untuk untuk memper memperole oleh h dukung dukungan an  politik dari rakyat. Kampan Kampanye ye politi politik k merupa merupakan kan kegiata kegiatan n yang yang bersif bersifat at formal formal dalam dalam perebu perebutan tan jabata jabatann  jabatan jabatan politi politik k tertent tertentu. u. Dalam Dalam kampan kampanye ye politi politik, k, biasan biasanya ya semua semua bentuk bentuk komuni komunikas kasii politi politik  k  dikembangk dikembangkan an seperti seperti agitasi agitasi politik, politik, propagand propagandaa politik, politik,   public relations politik, dan retorika  politik. Namun, dapat diingat pula bahwa di Negara demokrasi termasuk Indonesia penggunaan agitasi politik dan propaganda politik yang mengabaikan nilai-nilai kebenaran, etika, dan moral harus ditinggalkan. f. Lobi Politik  Menurut Dan Nimmo (1999) , karakteristik percakapan politik yang terjadi dalam lobi  politik , antara lain adalah koorientasi, yaitu orang saling bertukar pandangan tentang suatu 8

masalah. Dalam pertukaran pandangan pandangan itu diperlukan kemampuan kemampuan negosiasi karena pesan yang yang dipersoalkan itu memiliki dimensi isi maupun dimensi hubungan yang memerlukan kesepakatan. Dalam Dalam lobi lobi polit politik ik itu pengar pengaruh uh pribad pribadii sangat sangat pentin penting. g. Dalam Dalam hal ini kompet kompetens ensi, i,  penguasaan masalah, jabatan, dan kepribadian (kharisma) politikus sangat berpengaruh. Lobi  politik  politik merupakan merupakan gelanggang gelanggang terpenting terpenting pembicaraa pembicaraan n para politikus politikus atau kader kader pa r ta i politik  politik  tentang tentang kekuasaan kekuasaan,, pengaruh, pengaruh, otoritas, otoritas, konflik, konflik, dan konsens konsensus. us. Tidak salah jika para pakar  pakar  seperti Laswell dan Kaplan menyebut bahwa pembicaraan dibelakang layar para politik itu lebih memberi gambaran tentang kondisi politik yang sesungguhnya, ketimbang yang dikatakan melalui media. g. Pola Tindakan Politik  Sesungguhnya lobi politik, retorika politik, dan kampanye politik merupakan peristiwa peristiwa politik yang dapat diamati dari waktu ke waktu, yang dalam waktu lama membentuk   pola. Dengan demikian, lobi politik, retorika politik, dan kampanye politik, dapat disebut sebagai tindakan politik.

Tindakan politik dalam peristiwa komunikasi politik bertujuan membentuk citra (image)  politik bagi khalayak (masyarakat), yaitu gambaran tentang realitas politik yang memiliki makna. Secara umum citra adalah peta seseorang tentang realitas. Citra merupakan gambaran tentang realitas, kendatipun tidak harus selalu sesuai dengan realitas yang sesungguhnya, sesungguhnya, citra adalah dunia menurut persepsi kita. Walt alter Li pp ma n (1965) menyebutnya  picture in  pada dasarnya citra  politik  politik terbentuk terbentuk berdasarkan berdasarkan informas informasii (verbal dan nonverbal) yang kita terima terima  baik langsung maupun melalui media politik termasuk media massa yang bekerja untuk menyampaikan pesan  politik. 3. Peran Wartawan/Media Wartawan/Media Massa Massa Dalam Komunikasi Komunikasi Politik  Wartawan merupakan gambaran dari peran penting media dalam suatu pemilihan umum (election) seperti dikemukakan oleh Oskamp & Schultz (1998), yakni memusatkan perhatian pada kampanye, menyediakan informasi akan kandidat dan isu seputar pemilu. Pertanyaan besar yang sering dilemparkan ialah, bagaimana media mempengaruhi wawasan politik, sikap dan perilaku masyarakat, berikut empat pengaruh media dalam politik bagi masyarakat yaitu: a. Penambahan Informasi Wartaw Wartawan an memili memiliki ki peran peran yakni yakni member memberii inform informasi asi politi politik k kepada kepada masyra masyrakat kat mengen mengenai ai  pilihan mereka akan perilaku politiknya, Hampir sebagian besar orang dewasa menyatakan   bahwa bahwa mereka mereka mendap mendapatk atkan an hampir hampir seluru seluruh h inform informasi asi tentan tentang g berbag berbagai ai perist peristiwa iwa dunia dunia maupun nasional dari media massa. b. Kontrol Masyarakat Wartawan memberi informasi kepada masyrakat mengenai kondisi politik sehingga masyrakat mampu mengontrol situasi politik yang ada c. Perilaku Memilih Wartaw Wartawan an lebih lebih cender cenderung ung mengua menguatka tkan n tujuan tujuan-tu -tujua juan n yang yang ada dalam dalam pemung pemunguta utan n suara suara daripada merubahnya. Seperti telah disinggung diawal bahwa peran utama media dalam suatu   pemil pemilihan ihan umum umum ialah ialah menfok menfokusk uskan an perhat perhatian ian masyar masyaraka akatt pada pada kampan kampanye ye yang yang sedang sedang  berlangsung serta berbagai informasi seputar kandidat dan isu politik lainnya. tetap mampu mempengaruhi banyaknya suara yang terjaring dalam suatu pemilu. d. Efek Dalam Sistem Politik  Wartaw Wartawan an tidak tidak hanya hanya mempen mempengar garuhi uhi politi politik k dengan dengan fokus fokus tayang tayangan, an, krista kristalis lisasi asi atau atau menggoyang opini publik, namun secara luas berdampak pada para politisi yang memiliki otoritas dalam memutuskan kebijakan publik. Dengan publisitas, pemasangan iklan dan ulasan 9

  ber berit itan anya ya,, wart wartaw awan an juga juga memi memili liki ki kema kemamp mpua uan n yang yang kuat kuat untu untuk k seca secara ra lang langsu sung ng mempengaruhi meningkatnya jumlah dana dalam suatu kampanye politik.

- TERIMA KASIH – 

10

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF