Peran agen-agen perubahan

August 19, 2017 | Author: Darmayanti Ni Luh | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Pengertian, peranan, jenis, pendekatan, etika...

Description

Peranan Agen-agen Perubahan 1. Pengertian Agen Perubahan Seorang agen perubahan adalah seorang individu yang memengaruhi klien dalam mengambil keputusan inovasi agar sesuai dengan yang diharapkan oleh agen perubahan itu sendiri. Seorang agen perubahan biasanya mengadopsi sebuah ide baru, tetapi dia juga dapat memperlambat proses difusi dan mencegah suatu adopsi dari inovasi dengan efek yang tidak diharapkan. 2. Peranan Agen Perubahan Dalam melaksanakan tugasnya agen perubahan mempunyai peran-peran. Ada tujuh peran agen perubahan yang dapat diidentifikasi dalam proses mengenalkan sebuah inovasi kepada suatu sistem klien, sebagai berikut : a. Untuk mengembangkan kebutuhan akan perubahan pada klien Seorang agen perubahan awalnya sering membantu klien menjadi sadar akan kebutuhan untuk merubah sikap/tingkah laku mereka. Dalam tujuan untuk memulai proses perubahan, agen perubahan mengusulkan alternatif baru dari masalah yang terjadi, menguraikan dengan baik dan jelas pentingnya masalah tersebut untuk diatasi, dan meyakinkan klien bahwa mereka mampu untuk menghadapi masalah tersebut. Agen perubahan menilai kebutuhan klien sangat penting pada tahap ini dan juga mencoba membantu klien untuk mendapat kebutuhan yang lebih baik. b. Untuk membuat sebuah hubungan pertukaran informasi Ketika kebutuhan akan perubahan dibuat/diciptakan, seorang agen perubahan harus mengembangkan hubungan dengan kliennya. Agen perubahan dapat meningkatkan hubungan dengan klien dengan sikap dapat dipercaya (credible), kompeten, dan terpercaya (trustworthy) dan juga empati terhadap kebutuhan dan masalah klien. Klien harus menerima agen perubahan sebelum mereka akan menerima inovasi yang dipromosikannya. Inovasi dinilai pada dasar bagaimana agen perubahan itu dirasakan oleh klien. c. Untuk menganalisis masalah klien Agen perubahan bertanggungjawab untuk menganalisis masalah para klien untuk menentukan mengapa alternatif yang ada tidak cocok dengan kebutuhan mereka. Dalam menuju kesimpulan analisis, agen perubahan harus melihat situasi dengan empatik dari sudut pandang klien. Disini agen perubahan akan mencoba untuk

mengetahui masalah apa yang dihadapi klien dan mencoba menemukan inovasi yang paling tepat. d. Untuk menumbuhkan niat berubah pada klien Setelah agen perubahan mengeksplorasi/menyelidiki bermacam-macam kesempatan dari tindakan yang dapat mengantarkan klien mencapai tujuan mereka, agen perubahan mencari cara agar mereka tertarik dengan inovasi. e. Untuk menerjemahkan niat klien ke dalam tindakan Agen perubahan mencoba untuk mempengaruhi sikap klien dalam menyesuaikan saran/rekomendasi berdasarkan kebutuhan para klien. Jaringan interpersonal mempengaruhi dari pengamatan jarak dekat yang paling penting pada tahap persuasi dan keputusan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Change agent dapat secara efektif menstabilkan perilaku baru di kalangan sistem klien melalui penguatan pesan kepada klien yang sudah mengadopsi. f. Untuk menstabilkan adopsi dan mencegah diskontinyu Agen perubahan mungkin secara efektif menstabilkan tingkah laku baru sampai menguatkan pesan kepada klien yang telah mengadopsi, dengan demikian seperti “membekukan” tingkah laku/sikap baru dari klien. Bantuan ini diberikan ketika seorang klien sedang berada pada tahap implementasi atau konfirmasi dalam proses keputusan inovasi. g. Untuk mencapai sebuah hubungan yang berulang-ulang Tujuan akhir dari agen perubahan adalah untuk mengembangkan sikap memperbaharui diri (self-renewing) dalam bagian dari klien. Ketika perubahan telah terjadi pada klien dan dipandang telah stabil, maka seorang agen perubahan harus dapat menarik dirinya untuk keluar dari urusan dengan mengembangkan kemampuan klien untuk menjadi change agent bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, change agent berusaha untuk merubah sistem klien dari posisi mempercayai change agent menjadi mempercayai dirinya sendiri atau seseorang dari kalangan mereka sendiri. 3. Jenis Agen Perubahan Berikut jenis-jenis agen perubahan, yaitu : a. Agen perubahan internal Agen perubahan internal adalah staf ahli dari dalam organisasi sendiri yang secara khusus dilatih untuk melakukan pengambangan organisasi.

Keunggulan agen perubahan internal : -

Memahami organisasi secra mendalam. Dapat melakukan hubungan dan kepercayaan yang diperlukan dalam perubahan.

Kelemahannya : -

Sering dianggap sebagai agen yang hanya melihat permasalahan dari sisi

manajemen saja. b. Agen perubahan eksternal Agen perubahan eksternal adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau ditugaskan untuk memberikan usulan tentang perubahan. Keuntungan agen perubahan eksternal : - Dapat memandang permasalahan lebih obyektif. - Dapat membawa gagasan baru. - Pekerja lebih terbuka mengemukakan permasalahan yang dihadapi oleh -

organisasi. Pekerja lebih percaya pada kemampuan orang luar daripada orang dalam.

Kelemahannya : -

Sulit menanamkan rasa kepercayaan. Kurang pemahamannya terhadap organisasi sehingga kurang mampu melihat

permasalahan secara proporsional. - Cenderung memberikan rekomendasi perubahan yang drastis. c. Agen perubahan eksternal-internal Agen perubahan eksternal-internal adalah berusaha memadukan orang-orang dari dalam dan dari luar organisasi dengan mengambil manfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal. Agen-agen perubahan dapat berupa : a. Manajer b. Karyawan c. Konsultan luar Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya, agar dapat menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok yang menjadi target perubahannya.

4. Pendekatan Melakukan Perubahan a. Pendekatan struktur

Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari : -

Melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan pembagian kerja yang tepat dari tanggung jawab jabatan para anggota organisasi, pengubahan rentang

-

manajemen, deskripsi jabatan dan sebagainya. Melalui desentralisasi Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada kegiatan yang

-

berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja. Melalui modifikasi aliran kerja dalam organisasi Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas

secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja. b. Pendekatan teknologi Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi. Penggabungan pendekatan struktural dan pendekatan teknologi (teknostruktural) bermaksud memperbaiki prestasi melalui perubahan berbagai aspek, baik struktur organisasi maupun teknologinya, contohnya pengenalan teknologi baru yang diikuti pengorganisasian kembali bagian-bagian menjadi lebih kecil. c. Pendekatan orang Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif. 5. Etika Agen Perubahan Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.

Etika Agen Perubahan dapat berupa sebagai berikut : a. b. c. d. e.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri. Tanggung jawab profesionalisme dalam pengembangan dan kompetensi. Tanggung jawab terhadap klien dan pihak-pihak lain. Tanggung jawab terhadap profesi. Tanggung jawab sosial.

Daftar Pustaka http://documents.tips/documents/rmk-bab-4-budaya-organisasi.html http://aureliaauri.blogspot.co.id/2012/10/soal-sosiologi-beserta-jawabannya.html

http://sutondoscript.blogspot.co.id/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html http://gusasta.blogspot.co.id/2014/03/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html http://solihatrahmita.blogspot.co.id/2014/04/agen-perubahan-change-agent.html https://www.academia.edu/29854154/PERAN_AGEN_PERUBAHAN.docx https://ricoadam-noah.blogspot.co.id/2013/01/125-berbagai-pendekatan-perubahan.html https://sadidadalila.wordpress.com/2011/05/22/agen-perubahan/ https://www.academia.edu/29854154/PERAN_AGEN_PERUBAHAN.docx

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF