Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri
July 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri...
Description
1. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri 1.1 penyakit penyakit busuk buah penaykit busuk buah banyak dijumpai pada tanaman sayuran maupun tanamna hias, baik yang masih dilapangan , di dalam penyimpanan mapun yang sedang dalam pengangkutan, kerusaka yang ditimbulkan dapat sangat merugikan. a. Gejala Pada mulanya terlihat adanya bercak yang kebasah-basahan dan dalam keadaaan lembab bercak ini akan berkembang dengan cepat yang menyebabkan hancurnya jaringan-jaringan tanaman, basah dan agak berlendir karena lamella tengah sel terlarut. Kesuburan akan lebih berat bila terjadi pada tanaman yang tumbuh di bawah naungan atau tempat yang teduh. Bila keadaan udara berubah menjadi kering, maka perkembangan penyakit terhenti. Dalam hal derangan terjadi pada wortel dan kubis, yang paling cepat hancur adlah jarungan pebuluhnya dan dalam keadaaan yang telah lanjut bagian yang busuk ini berwarna lebih tua. Hal ini agaknya disebabkan zat karotenoidnya tidak ikut terhancurkan . bila pembusukannya terjadi dilapangan, terutama bila yang diserang telur kubis, maka daun-daun tua menjadi kering dan akhirnya layu. Gejala ini kemudian di ikuti oleh daun-daun yang terletak disebalah dalamnya. Penyakit ini tidak hanya terjadi dilapangan, tetapi juga di pengangkutan maupun penyimpanan. b. Penyebab penyakit Yang menjadi penyebab penyakit busuk lunak yaitu bakteri Erwinia carotovora ( jones holand)
Bakteri ini masuk kedalam tumbuhan melalui luka, tetapi dapat pula melaui lubanglubang alami seperti sel-sel lenti pada umbi kenang atau stomata. Penularan dari satu tumbuhan ketumbuhan yang lain dimungkinkan karena bagian-bagian yang terserang hancur, sehingga pathogen mudah tersebar baik oleh air maupun alat-alat pertanian. Factor-faktor yang mempercepat terjadinya infeksi adalah perlakuan yang kurang hati-hati sehingga menimbulkan pelukaan, penyimpanan ditempat yang kurang ventilasi dan penumpukan yang tidak teratur sehingga menyebabkan naiknya suhu, serta panen pada waktu keadaan cuaca basah. c. Tumbuhan inang Yang menjadi inang penyebab penyakit ini pada umumnya adalah tanaman sayuran dan tanaman hias seperti kentang, tomat, kubis, mentimun, terong dll. d. Latihan Coba cari beberapa tanaman lain yang yang dapat terserang
oleh pathogen ini dan
amatilah perbedaan-perbedaan perkembangan gejalanya. Adakan pula percobaan penularan dari tanaman sakit dengan mengoleskan bagian yang busuk ke tanaman yang sehat secara dilukai maupun tidak dilukai dalam keadaan lingkungan yang berbeda. 1.2 Penyakit layu pembuluh Penyakit layu dapat di timbulkan oleh berbagai macam penyebab seperti kekurangan air, kepanasan
dan
gangguan
pada
jaringan
pembuluh.
Pathogen
yang
menjadi
penyebabnyapun tidak selalu bakteri, tetapi dapatpula jenis pathogen lain seperti cendawan atau nemaoda.
Penyakit layubakteri yang terkenal di Indonesia dan Negara-negara lain ialah yang disebabkan Pseudomonas solonacearum (E.F. Smith). E.F. Smith yang menyerang banyak sekali jenis tanaman dan tersebar luas di hampir seluruh dunia. Penyakit ini hingga kini masih merupakan masalah dalam hal pemberantasannya. a. Gejala Adanya penyakit ini akan jelas terlihat bila tumbuhan sudah layu dengan cepat yang tidak selalu didahulia atau diikuti dengan mengurangi ataupun adanya bercak-bercak daun. Bila tumbuhan yang sakit tersebut kita amati perkembangannya dengan teliti (terutama tanaman tembakau) maka terlihat adanya satu atau dua daun yang layu pada siang hari dan pada malam hari menjadi segar kembali. Malah sering hanya separuh bagian yang layu. Ha ini dapat digunakan sebagai indikasi P.solonacearum pada tanaman tembakau. Keadaan ini lama kelamaan akan berubah menjadi layu tetap dan akhirnya seluruh tanaman layu secara tiba-tiba dan tak dapat segar kembali. Bila penyakit berkembang sangat lembat, daun-daun tembakau yang terserang akan berubah warnanya menjadi hijau muda dan akhirnya kuning. Urat-urat daun menjadi lembek sehingga tajuk layu dalam bentuk seperti payung. Bila batang tanaman yang sakit kita potong melintang dengan bagian pangkalnya dan kita masukkan kedalam air, maka akan terlihat adanya aliran bakteri yang keluar dari permukaan potongan tersebut. Potongan-potongsn ini bila ditaruh di dalam ruangan yang lembab selama beberapa saat (satu malam) akan mengeluarkan lender pada bagian yang sakit. Bila batangnya dibelah membujur, maka akan terlihat adanya suatu pewarnaan pada jaringan pembuluhnya. Pada stadium yang telah lanjut pewarnaan ini akan meluas sampai keseluruh korteks dan empulur.
Dalam keadaan kelembaban tinggi, empulur pangkal batang dapat membusuk samasekali. Tetapi pada umumnya batang yang sakit masih tegak berdiri dengan daun-daun yang menggantung kebawah. Kelauan total yang cepat akan terlihat pada tanaman tomat b. Penyebab penyakit Seperti telah disebutkan diatas, yang menjadi penyebab penyakit layu yaitu bakteri Pseudomonas solanacearum (E.F. Smith) Bakteri ini hidup didalam tanah dan menyerang tanaman melalui akar. Umumnya penyerangan melalui ujung uju ng akar yang masih utuh, tetapi pathogen dap dapat at pula masuk melalui luaka pada batang atau stomata. Umbi-umbi kentang diserangnya melalui stolon-stolonnya. Bakteri dapat bertahan didalam tanah dalam jangka waktu yang cukup lama, sihingga untuk menurunkan populasinya diperlukan pergiliran tanaman selama 3-5 tahun dengan tanaman bukan inang. Didaerah Deli, untuk pertanaman tembakau diperlukan pergiliran tanaman selama 8-10 tahun dengan tanaman mimosa. Cara yang baik untuk mengatasi penyakit ini ialah dengan menggunakan jenis-jenis yang tahan.
c. Tumbuhan inang Jenis tumbuhan yang dapat diserang oleh pathogen ini meliputi lebih kurang 33 famili dan 150 jenis, baik tanaman budidaya maupun tanaman liar dan yang erbanyak adalah dari family Solanaseae. d. Pertanyaan
- Bagaimanakah halnya dengan penyakit layu pada tanaman pisang di Indonesia? Coba terangakn!
-
Dapatkah saudara membedakan antara penyakit layu bakteri dan penyakit layu oleh penyebab baik dari pengamatan secara mikroskopok? Jelaskan perbedaan tersebut!
1.3 Penyakit bercak daun Banyak jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit bercak daun pada tanaman. Salah satu diantaranya yang dapat diambil sebagai contoh yaitu penyakit bercak daun pada ketela pohon ( Manihot Manihot utilissima utilissima pohl). Penyakit ini ditemukan pertama kali di indonesia dikebun percobaan muara, bogor, dan juga terdapat di Negara-negara lain seperti madagaskar dan brasilia. a. Gejala penyakit Gejala pertama yang dapat dilihat ialah adanya bercak-bercak diujujng atau pinggang daun yang berwarna hijau kotor dan dibatasi oleh warna hijau tua yang tidak beraturan dengan bagian yang sehat. Bila berccak-bercak itu dilihat menentnag cahaya, maka akan tembus cahaya. Bercak-bercak tersebut akan meluas dengan cepat diseluruh permukaan daun, dan jika sudah lanjut warnanya akan berubah menjadi merah kecoklatan lalu mongering. Akhirnya bercak akan berwarna coklat muda. Kalau infeksi terjadi pada daun, maka patogen akan menjalar ketangkai melalui ibu tulang daun yang menyebabkan daun layu dan akhirnya rontok. Sedang bila infeksi terjadi pada batang,maka batang,maka bakteri itu akan menjalar keatas maupun kebawah menuju kea rah tangkai daun yang menyebabkan daun menjadi layu. Tempat bekas daun menempelterdapat lekukan yang berwarna coklatan, sedangkan bekas daun yang sehat berwarna kelabu dan sedikit bergelombang. Dan bila batang dibelah memanjang, maka akan terlihat bahwa empulur berwarna hijau,sedangkan
pada tanaman yang sehat empulur berwarna hijau muda. Pada stek yang terinfeksi, tunas yang timbul dari stek tersebut akan terinfeksi pula dan segera rontok. b. Penyebeb penyakit Yang menjadi penyebab penyakit bercak daun ini ialah ialah Bacterium Bacterium robici Bour, robici Bour, yang sekarang dinamakan Xantomonas compastris v. v. manihottis (Nioke dan Dowson) Maraocta dan Wayne. Bakteri ini pertama kali ditemukan di Indonesia di kebun percobaan Muara, Bogor. Mengenai cara hidup patogen ini belum banyak di teliti. c. Tumbuhan inang Ubi kayu merupakan satu-satunya inang yang telah ditemukan. Jenis inang lainnya belum di temukan. Pertanyaan : adakah organism lain yang menyebabkan bercak daun pada ketela pohon? Uraikan gejala bercak tanaman lain yang disebabkan oleh bakteri? 1.4 Penyakit hawar daun Sebagai contoh untuk praktikum yang mudah di dapat yaitu penyakit hawar daun pad padi atau yang lazim disebut penyakit kresek atau BLB ( Bacterial Leaf blight) Sampai dimana penyakit ini sebelum tahun enampuluhan tidak diketahui dengan pasti, tetapi ditempat-tempat terrentu penyakit ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat berat. Dalam keadaan tertentu penyakit ini dapat meluas, terutama dengan di masukkannya jenis-jenis padi baru dari luar negeri. a. Gejala Menurut reitsma dan shure gejala pada tanaman padiyang terserang penyakit kresek ini adalah sebagai berikut :
Apabila benih padi yang dipindahkan dari pembenihan kesawah yang terserang keresek, maka gejala pertama akan Nampak 7-14 hari kemudian. Daun-daun yang sakit menjadi hijau kelabu dan menguning. Pengeringan ini bersamaan dengan melengkungnya helai daun yang di susul oleh melipatnya helai daun itu sepanjang ibu tulangnya. Infeksi pertama mula-mula akan terlihat pada bagian daun yang ujungnya dipotong. Tetapi dibawah lupa terdapat bercak yang berwarna hijau kelabu, daun mengisut di bawah luka tersebut, sedangkan bagian daun lainnya masih normal. Kemudian daun berombak, kering seluruhnya dan melipat sepanjang ibu tulangnya. Acapkali ibu tulang berwarna kuning.daun-daun yang kering warnanya cepat berubah menjadi kuning, merah jambu sampai merah m erah sawo muda. Penyakit P enyakit ini tidak terbatas di helaian daun saja, tetapi dapat meluas ke kelopak daun dan disitu menimbulkan bercak yang itdak rata pinggirnya. Bercak ini mulanya berwarna hiaju dan berair, tetapi segera menjadi merah sawo muda. Bila mana penyakit ini sudah berlanjut, maka gejla yang sama juga terlihat pada daun-daun yang muda. Tetapi daun-daun itu adakalanya menggulung dan tidakl terlipat. Gejala penyakit ini menyerupai padi yang terserang oleh penggerek. Perbedaan yang terdapat di antara kedua serangan itu adalah sebagai berikut. Pada serangan penggerek, yang diserang daun-daun pucuk lebih dahulu, sedangkan pada penyakit kresek daun-daun tualah yang pertama kali menunjukkan gejala. Kemudian barulah pucuk-pucuk yang menjadi busuk. Stadium terakhir dari penyakit ini adalah apabila penyakit pucuk dan seluruh batang padi menjadi busuk sama sekali. Dalam keadaan demikian, penyakit lalu disaebut dengan nama yang salah yaitu hama lodoh.
Apabila daun diberi irisan melintang pada suatu tunas atau tangkai padi pada upih daun daun terserang dan bagian daun dibawah irisan tersebut di pijat perlahan-lahan, maka akan tampak titik cairan yang lembut dan berwarna kuning. Cairan ini keluar dari berkas-berkas pembuluh, mempunyai konsisten yang pekat dan mengandung banyak bakteri. Gejala penyakit ini juga dapat di mulai dengan bercsak yang berwarna kuning hingga putih sebagai jalur-jalur yang kebasah-basahan pada bagian pinggir daun. Bercak bercak tersebut dapat dimulai dari satu atau kedua sisi daun atau bahkan pada tiap titik daun yang terlukadan kemudian meluas meliputi seluruh helai daun. Pada kultiva yang rentan bercak dapat mencapai bagian terbawah kelopak daun. b. Penyebab penyakit Yang menjadi penyebab penyakit kresek atau BLB adalah Xantomonas campestris pv. Oryzicola Oryzicola Fang et al. yang menyerang sistem saluran pembuluh tanaman padi sewaktu bibit dicabut dari persemaian dan akar-akar patah atau sewaktu daundaunnya terluka. c. Tumbuhan inang Yang diketahui sebagai tumbuhan inang adalah padi d. Pertanyaan Coba sebutkan penyebab penyakit daun bergaris pada tanaman padi dan jelaskan mengenai gejala dan perkembangan penyakit. 1.5 1.6 bhjh bhjh 2. penyakit yang sebabkan oleh fungi
2.1 phycomycetes phycomycetes 2.1.1 penyakit mati kecambah penyakit ini biasanya terdapat pada tanamna yang masihdipersemaian, pada waktu tanaman masih dalam sukulen dan belum banyak membentuk kutikula. Hal ini sering terjadi pada tanaman yang di tumbuhkan di rumah kaca. Kerugian yang di timbilkan oleh penyakit ini, bila serangan berat dapat mencapi hingga 80% dan adakalanya malah sampai 100% hingga orang terpaksa menyebar benih kembali. a. Gejala Serangan patogen mati kecambah ini dapat dibagi dalam dua fase yaitu :
- Sebelum kecambah muncul diatas permukaan tanah, disebut mati benih, preemergence damping-off.
dan sesudah kecambah muncul diatas permukaan
disebut rebah kecambah post-emergence kecambah post-emergence damping-off. Pada gejala yang pertama, sebelum kecambah muncul di ats permukaan tanah, benih sudah diserang oleh patogen, dan sering pula terjadi sebelum hipokotil tersebut dari biji.dengan demikian benih tidak kelihatan tumbuh dan sering dianggap bahwa benih sudah sangat menurun daya kecambahnya. Istilah mati kecambah atau rebah kecambah di ambil dari gejala fase kedua. Dalam hal ini hipokotil kecambah yang berdekatan dengan permukaan tanah menjadi lunak dan berair. Peristiwa ini diawali dengan perubahan warna yaitu baghian yang terserang menjadi pucat karena rusaknya klorofil. Bagian tersebut kemudian menjadi putih kotor, menggenting dan berkeriput. Karena nekrosis yang cepat, maka batang tak kuat lagi menyangga katiledon yang masih hijsu dan
segar, sehingga kecambah akhirnya rebah. Makapenyakit ini dtsebut juga juga drop dead. Pada kecambah yang telah menbentuk jaringan kayu, tanaman menjadi layu tetapi tetap tegak dan diikuti dengan pembusukan akar. Bila kecambah masih tetap hidup, maka tanaman tidak akan dapat hidup sebaik tanaman yang sehat dikemudian hari, karena pertumbuhan terganggu. Penyakit ini sering terjadi bila udara panas dan lembab, tanah terlalu basah dan tanaman terlalu basah dan kurang mendapat cahaya. b. Penyebab penyakit Penyakit mati kecambah ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam cendawan. Tetapi yang umumnya adalah pythium sp.. alat reproduksinya dengan mudah dapat di peroleh dari bagian tanaman yang sakit dan pertumbuhannya dapat dirangsang dangan menaruh bagian yang sakit dalam ruangan yang lembab selama satu atau dua hari. Dinding sporangiumnya licin. Zoospore dilepaskan dari sporangium dengan membentuk kantuk lebih dulu di luar spora-spora yang berflagela dalam jumlah yang banyak. Posisi sporangium dapat diujung atau interkaler. Fungi ini hidup dalam tanah yang lembab. c. Tumbuhan inag Banyak sekali tanaman persemaian yang dapat menjadi inang patogen lain seperti tomat, kubis, cabe, pinus, dll. d. Pertanyaan a. Amatilah dibawah mikroskop dan carilah zoosporangiumnya. Bedakan zoosporangium pythium zoosporangium pythium sp. Dan zoosporangium phytoptora zoosporangium phytoptora sp. sp.
b. Dapatkah saudara sebutkan patogen lain yang dapat menyebabkan patogen lain yang dapat menyebabkan penyakit mati kecambah? Adakah perbedaan gejala yang ditimbulkan oleh berbagai patogen tersebut? 2.1.2 penyakit hawar daun hawar daun merupakan suatu penyakit penting pada tanaman kentang di samping penyakit layu dan tersebar luas di seluruh daerah tanaman kentang di dunia. Penyakit ini mulai di temukan di pulau jawa pada tahun 1935/1936 dan semenjak itu lalu menjadi umum. Diduga penyakit hawar daun dating di Indonesia karena terbawa benih kentang yang impor dari negeri belanda. Kerusakan yang di timbulkan oleh penyakit ini dapat sangat berat sehingga mnggagalkan panen. a. Gejala Penyakit mematikan tanaman dengan merusak daun dan batang kentang serta tomat pada tiap musim tanam, terutama bila keadaan lembab udara tinggi yang ditandai dengan adanya kabut. Sealin itu umbi-umbi kentang dan buah tomat juga serangnya dan akan membusuk, baik sewaktu dilapangan d ilapangan maupun sesudah dipenyimpanan, pengangkutan maupun dipasar. Bila keadaan lingkungan cocok untuk perkembangan penyakit dan tidadk diadakannya tindak pencegahan, penyakit ini dapat menghancurkan tanaman di lapangan di waktu satu sampai dua minggu. Berat kerusakan yang ditimbulkan bervareasi tergantung kepada faktor suhu dan kelembaban selama waktu penanaman dan cara-cara pencegahan. Timbulnya gejala akan terlihat pada daun dengan adanya bercak yang kebasah basahan dan terjadi di ujung-ujung atau di pinggiran daun pada permukaan
sebelah bawah. Bila suhu tidak terlalu rendah dan kelembaban cukup tinggi maka bercak-bercak nekrotik ini akan meluas sangat cepat. Bercak ini tidak mempunyai batas yang jelas, walaupun adanya zone yang berwarna kuning yang membatasinya dan dapat mematikan seluruh permukaan daun. Pada bagian tengah bercak berkerut, kering dan berwarna bercoklat tua, sedangakna di bagian permukaan daun debelah bawah akan terlihat adanya suatu pertumbuhan yang berwarna keputih-putihan yang terdiri atas konodiofora dan konodia cendawan. Bila udara menjadi kering, maka perkembangan penyakit tersebut akan terhambat atau terhenti sama sekali. Daun menjadi hitam menggulung dan menggelembir. Bercak-bercak yang serupa juga dapat terjadi pada bagian batang dan tangkai daun. Penyakit ini mengeluarkan bau yang khas seperti bau ikan. Umbi dapat tersersng juga dengan gejala sebagai berkut : mula-mula timbul warna kecoklatan sampai ungu pada bagian atas kulit umbi. Jika umbi ini di belah, maka bagian yang terserang terlihat kebas-basahan, gelap, agak coklat kemerahan dan warna ini mulai meluas 5-15 mm kedalam daging umbi. Bagian yang terserang akan menjadi keras dan kering serta sedikit lekuk. Lekukan tersebut dapat kecil ataupun hampir meliputi seluruh umbi. Proses pertumbuhan terus berlangsung sampai seluruh umbi di panen atau umbi dapat menjadi busuk karena serangan fungi lain atau bakteri. b. Penyebab penyakit Penyakit bercak daun pada kentang ini (yang lazim disebut sebagai late blight) blight) disebabkan oleh phytophthora infestans Mont. Konidium fungi yang berbentuk seperti buah dapat ditemukan pada bagian tanaman yang sakit, terutama
dibagian permukaan daun sebelah bawah. Walaupun fungi ini dapat berbentuk oospora, oospora tersebut hanya ditemukan dilapangan Sporangium dibentuk secara berurutan pada sporangifora dan langsung dari hifa yang kurang bercabang yang kurang muncuk dari stomata dan mempunyai bentuk seperti buah per. Zoosporangium mengeluarkan zoosporanya pada suhu 0
0
12 -15 C, tetapi pada bentuk tubuh kecambah tiap zoosporangium menghasilkan 3-8buah zoosporang, adakalanya lebih, yang di keluarkan dengan memecah dinding zoosporangium pada papilanya. c. Tumbuhan inang phytophthora infestans infestans ini selain menyerang tanaman kentang juga menyerang cabe, tomat, dan terung d. Pertanyaan
- Coba ceritakan gejala serangan phytophthora spp. Pada tembakau, rosella, dan talas. Sebutkan pula masing-masing spesiesnya.
- Adakah perbedaan gejala serangan dan morfologi fungi yang menyerang ketiga tanman tersebut dia atas? Tunjukkan gejalanya yang hkas untuk masing-masing tanaman. Bagaimana gejala serangan palmivora serangan palmivora (Buth.) bulter pada papaya (buah dan batang). 2.1.3 Penyakit busuk lunak Penyakit busuk lunak selain disebabkan oleh bakteri dapat pula disebabkan oleh fungi. Tetapi busuk lunak yang disebabkan oleh fungi ini seperti busuk buah. Lebih banyak terjadi di penyimpanan dari pada di pertanaman. Hampir semua bagian
tumbuhan yang berdaging dapat terserang oleh fungi ini seperti rimpang, akar, umbi, polong atau buah-buahan. a. Gejala Bagian tanaman yang terserang oleh patogen ini menunjukkan suatu gejala kebasah-basahan dan akan mudah seklai rusak bila mendapat sedikit tekanan. Bila kulit baian yang terserang rusak, maka akan keluar cairan yang berwarna jerami atau berwarna kekuning-kuningan. Tetapi bila bagian busuk ini tetap utuh, maka ia akan kering dan meninggalkan bekas seperti mumi. Pada bagian yang terobek, cendawean akan cepat seklai tumbuh dan timbul pertumbuhan seperti kapas di atas permukaan yang terdiri atas hifa dan sporangifora yeng berwarna hitam diujungnya yaitu sporangiumnya. Meluasnya penyakit ini tergantung kepada keadaan lingkungannya. Bila keadan lingkungan tidak baik bagi perkembanguan penyakit misalnya lelembabab berkurang maka bercak akan mengering dan meninggalkan bagian yang lekuk. Bila material sedikit di taruh di atas tempat yang lembab, maka akan keluarlah bulu-bulu halus yang tegak keatas dengan bintik-bintik hitam kecil dalam jumlah yang banyak sekali. Infeksi biasanya dimulai dari bagian yang terluka yang masih segar. Patogen ini sebetulnya mengeluarkan bau yang agak khas (seperti alkohol) tetapi akibat aktivitas mikroorganisme lainnya, maka timbul bau yang tak sedap. b. Penyebab penyakit Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai spesies Rhizopus spesies Rhizopus seperti R. stolonifer (Ehrenb) Lind sinonim R. nigricans Ehrenb dan lain-lainnya.
Cendawan ini selain membentuk sporangium dengan kolumelanya juga dapat menmbentuk zigospora. Rhizopus adalah parasit fakultatif pada buah madsak dan sayuran Sporangiumnya berbentuk bualat besar banyak berisi spora dan kolumela dan berdididing tipis. Sporangiola dan konidia tidak ada. Sporangiofora tumbuh dari stolon. stolon. c. Tanaman inang Yang dapat menjadi iniang penyakit ini antara lain adalah kubis, bunga nagka, ubi jalar, advokat, jeruk, semangka, terong, bawang dan masih banyak lagi. Tipa bagian atau bagian tumbuhan yang berdidnding dapat terserang. d. Latihan Ambillah bunga nagka yang membusuk dan taruh ditempat yang lembab selama satu malam. Amatilah apa yang terjadi. Bila keluar meselium dan sporangia, tularkan kepada jenis tanaman lain seperti yang tersebut diatas dan bandingkan gejalanya. Perhatikan pula bau yang di keluarkannya. keluarkann ya. Ada kemungkinan bunga nangka yang saudara ambil juga terserang oleh Choanophora sp. Coba amati perbedaan gejala dan tanda penyakitnya. 2.1.4 Penyakit bulai Penyakit ini sudah lama di kenal di Indonesia dan juga tersebar luas di negaranegara penanam jagung lainnya. Selain itu juga dering pula menimbulkan kerugian yang berarti, sehingga orang tidak dapat panen atau terpaksa mengadakan penanaman baru. a. Gejala Menurut Palm, gejala penyakit ini dapat dibagi dalam d alam tiga tipe yaitu:
Tipe 1. Gejala serangan pada tanaman yang masih sangat muda, yaitu yang berumur 2-3 minggu atau dibawah satu bulan semua daun-daun yang terserang menguning, kaku dan runcing.serangan pada saat ini dapat menyebabkan matinya tanaman. Jika tanaman yang terserang diamati pada waktu pagi-pagi sekali, maka permukaan sebelah bawah daun masih meliputi oleh lapisan tepung yang berwarna putih yang terdiri atas konidium dan konidiofor. Konidium ini pada waktu siang hari rontak dan di terbangkan terbangkan oleh angin. Tipe 2. Tingkat ini adalah tingkat gejala yang timbul pada tanaman yang berumur 1-2 bulan.Serangan di mulai dari daun yang baru saja membuka dan terlihat dari adanya perubahan warna pada pangkal daun. Walaupun tanaman tidak mati tetapi pertumbuhannya akan sangat terganggu. Tongkol-tongkol yang terbentuk dapat menyimpang dari biasa. Kelobotnya tidak dapat berkembang dengan baik sedang tongkol-tongkolnyapun hanya berbiji sedikit sekali. Tipe 3. Tingkat ketiga adalah gejala yang timbul pada tanaman yang hampir dewasa. Pada daun-daun tua terdapat garis-garis yang menguning hingga kecoklatan dengan batas yang jelas sekali. Biasanya serangan hanya terbatas pada beberapa daun saja dan tidak berarti. Dalam tingkat ini serangan tidak akan mempengaruhi hasil. b. Penyebab penyakit Penyakit bulai disebabkan oleh Peronosclerospora oleh Peronosclerospora maydis (Rao.) Butl. Yang tergolong dalam penyakit embun bulu (downy ( downy mildew). mildew). Di Sulawesi terdapat spesies lain yaitu P. philippinensis philippinensis Weston,yang memounyai konidium yang lebih besar dan lebih lonjong dari pada P.maydis pada P.maydis.. c. Tumbuhan inang
Selain menyerang jagung, fungi ini menyerang pula teosinte (Euchlena mexicana), mexicana), tetapi tanaman ini jarang terdapat di Indonesia. Tumbuhan inang lain belum diketahui. d. Pertanyaan : Dapatkah Saudara membedakan antara penyakit embun bulu dan embun tepung? 2.1.5 Ascomycetes a. Penyakit Embun Hitam (Black mildew) Istilah embun hitam, dalam penggunaannya sering dikelirukan dengan embun jelaga (sooty mold) atau bercak hitam (Black Spot). Sebenarnya antara ketiga jenis penyakit ini terdapat perbedaan-perbedaan yang jelas. Embun jelaga hanya terbatas meliputi fungi yang hidupnya dari eksudat serangga, jadi bukan parasit, sedang embun hitam adalah satu parasit dan hampir sama dengan embun tepung, hanya berbeda dalam warna, yaitu yang berwarna gelap sedang yang terakhir berwarna terang. Fungi tersebut banyak terdapat di daerah tropik. b. Gejala Patogen ini menyerang bagian daun dan menyebabkan warna hitam pada permukaan sebelah atas. Miselium yang berwarna hitam gelap, melekat pada daun dengan pertolongan hifopodium sehingga sukar dilepaskan. Bentuk miselium fungi pada permukaan daun seolaholah seperti bintang. Sering pula ditemukan adanya setae. Bila serangan berat, maka pada seluruh permukaan daun akan dipenuhi dengan bintang-bintang yang berwarna hitam. c. Penyebab Penyakit Fungi Penyebab embun hitam ini adalah Meliola Meliola sp. yang termasuk ke dalam family Meliolaceae. Peritesiumnya berwarna hitam tanpa ostiolum dan apendiks yang lain.Sporanya terdiri atas beberapa sel yang berwarna gelap. Pembuahan tersebut tidak dilengkapi dengan
parafises, demikian pula konidianya. Hifanya mempunyai tonjolan-tonjolan yang menembus masuk kedalam epidermis inangnya yang disebut hifopodium. Banyak dikenal spesies Meliola antara lain M. cameliae, M. magnolia dan lain-lain. d. Tumbuhan inang Sesuai dengan banyaknya spesies, maka yang menjadi inangnyapun juga berbagai tanaman. Di Indonesia dikenal sebagai inang embun hitam antara lain melati, teh, bamboo dan lainlainnya. e. Pertanyaan : Dapatkah saudara membedakan spesies yang berlainan dari patogen ini? 2.1.6 Penyakit Embun Jelaga Seperti telah ditunjukkan oleh namanya, pada pandangan pertama terlihat adanya warna hitam yang melapisi bagian-bagian tumbuhan sehingga seolah-olah dilapisi oleh jelaga. Warna hitam ini terdiri atas lembaran-lembaran tipis miselia cendawan yang saling berhimpitan dan melapisi permukaan daun, tangkai daun, cabang ataupun buah. Bila sekresi serangga hanya sedikit, maka warna hitam ini hanya merupakan bercak-bercak hitam kecil. Tetapi bila banyak, miselia dapat berupa lembaran-lembaran yang luas. Bila sudah tua dan keadaan udara yang kering, lembaran-lembaran miselia akan mudah terkelupas dalam sobekan-sobekan karena angin. Walaupun cendawan ini tidak mengambil makanan dari tumbuhan, tetapi karena mengurangi luas permukaan asimilasi dapat menyebabkan mengerdilnya buah, kurangnya pewarnaan dan mudahnya buah menjadi busuk. Selain itu, buah juga kelihatan kotor, sehingga menurunkan nilai pasarnya.
a. Penyebab Penyakit Embun jelaga disebabkan antara lain oleh Capnodium Capnodium sp. sp. yang termasuk dalam family capnodiaceae dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Konidiumnya dapat terbentuk di ujung hifa atau dalam piknidia kecil yang berwarna hitam. Stilospora terbentuk dalam konseptakel yang terbentuk seperti botol dan askosporanya berbentuk muriformdi dalam peritesium. b. Tumbuhan inang Banyak tumbuhan yang dapat menjadi inang patogen ini seperti jambu, cengkeh, jeruk, teh, kaca piring dan lain-lain. c. Pertanyaan
:
Dapatkah
Saudara
menyebutkan
genus/spesies
lain
yang
juga
menimbulkan gejala serupa? Serangga apa saja yang berasosiasi dengan fungi itu? 2.1.7 Penyakit Bercak Hitam Penyakit ini umumnya menyerang tanaman mawar dan tersebar luas di daerah pertanaman mawar. Semua jenis mawar dapat terserang oleh patogen pato gen ini, walaupun dalam tingkatan yang berbeda. Serangan dapat terjadi di rumah kaca maupun dilapangan. a. Gejala Yang terlihat pertama-tama adalah bercak-bercak hitam yang agak bulat dan mempunyai pinggiran yang bergerigi dengan garis tengah yang berukuran kurang lebih setengah cm. Pinggiran yang demikian ini merupakan cirri diagnosis yang khas untuk membedakan bercak hitam terhadap gejala bercak daun yang lain. Bercak-bercak ini terdapat pada permukaan sebelah atas dengan bintik-bintik di tengahnya yang terdiri atas aservuli. Pada jenis tanaman yang rentan, gejala bercak hitam akan diikuti dengan pengeringan dan perontokan daun, sehingga pada beberapa jenis tertentu dapat
mengakibatkan tanaman menjadi gundul. Bila penggundulan ini berlangsung berulang kali, dapat melemahkan bahkan mematikan tanaman. 2.1.8 Penyakit Kudis Pada Jeruk
Sebagai contoh dapat diambil penyakit kudis pad ajeruk yang sudah lama dikenal dan termasuk penyakit penting yang tersebar luas di dunia. Tanaman persemain jeruk sering mendapat gangguan penyakit ini, sehingga okulasi sering mengalami kelambatan. a. Gejala serangan Pada daun yang terserang akan timbul bercak-bercak kecil yang agak tembus cahaya yang kemudian akan berubah menjadi kutik yang berkerak dan bergabus. Kulit ini berwarna kuning sampai merah jambu, kemudian menjadi coklat kelabu lalu bergerombol. Daun-daun yang terserang berat akan mengerut dan rontok. Kudis ini akan bersatu dan mencapai ukuran mengeriting dan mengerdil. Pada buah dan ranting kejadiannya pun hampir sama dengan di daun.buah-buah muda yang terserang akan berhenti atau terhambat pertumbuhannya dan sering menderita malformasi yang ringan, yang dapat menurunkan nilai buah. Kudis yang terdapat pada ranting jeruk yang rentan, dapat mematikan ranting tersebut. b. Penyebab penyakit Yang menjadi penyebab penyakit pada tanaman jeruk adalah Elsinoe fawcetti var. var. Scabiosa (Mc. Algin dan Tyron) Jenkins. Spora-spora fungi ini disebabkan oleh angin, hujan, tetesan embun dan mungkin oleh serangga untuk menginfeksi jaringan muda. 0
0
Kisaran suhu yang baik untuk menginfeksi kudis adalah 15 C-23 C. Fungi ini istirahat pada daun-daun yang terinfeksi atau adakalanya di buah. c. Tanaman inag
Yang menjadi inang penyakit ini adalah bangsa tanaman jeruk seperti lemon, sour orange, bitter orange dan calamodin yang sangat rentan. 2.2 Basidiomycetes 2.2.1 penyakit hangus pada jagung di indonesia penyakit ini telah diketahui semenjak tahun 1929 di Manahasa, tetapi kurang mendapat perhatian. Kira-kira pada tahun empatpyluhan penyakit ini ditemukan di bebrapa daerah pertanaman jagung di jawa tengah dan jawa timur, antara lain disekitar waleri, purwodadi, surakarta, sragen, magelan, sampai ke klakah dan penarukan. Umumnya jumlah tanaman yang terserang berkisar antara 1-5%. a. Gejala Penyakit ini dapat menyerang karangan bunga jantan, batang, daun dan buah (biji dan klobotnya) yanag menimbulkan pembengkakan. Bila yang terserang buah yang hampir masak, maka biji-biji akan membengkak. Hal ini sering terjadi pada bagian ujung tongkol, karna bagian ini biasanya tidak terbungkud rapat oleh klobot atau karena rambut-rambut yang terselubung keluar. Pada tingkat serangan yang belum lanjut, walaupun biji-biji belum membengkak, lapisang klobot masih tetap membungkus seluruh tongkol dan belum memberi perubahan bentuk yang jelas. Jika lapisan-lapisan klobot kita buka maka tampaklah biji-biji yang tertutup oleh lapisan meselium yang tipis. Warnawarna biji yang baru membengkak seperti biji yang masih sehat. Makin besar ukuran biji maka makin nyata pula adanay warna kehitam-hitaman yang terbungkus di dalamnya yang sebetulnya adalah gumpalan spora cendawan yang berwarna hitam. Pada suatu saat selaput tipis ini pecah dan spora yang berjumlah banyak memberi gambaran sebagai benda hangus dalam keadaan kering dan sebagai lumpur hitam dalam keadaan basah.
Pada buah yang masih muda letak jaringan muda yang dapat diserang patogen tidak terbatas hanya pada biji-biji. Pembengkakan dapat terjadi pada klobot dan tak jarang pula pada jaringan tongkol. Klobot yang terserang membengkak sampai beberapa milimeter yang juga berisi pleh spora-spora hitam,banayk pembengkakan, terutam terutama yang terjadi pada batang dan daun, tetapi berukuran kecil dan hanya sedikit merusak. Yang paling merusak sadalah bila serangan terjadi pada biji-bijianya. Rupanya keadaan yang agak keringlebih baik bagi perkembangan fungi tersebut. b. Penyebab penyakit Yang menjadi penyebab penyakit ini adalah Ustilago maydis (D.C) Cordo. Spora fungi ini tunggal dan tidak bergabung dalam gumpalan. Meselium yang menjadi teliospora dibentuk dalam dinding sel yang tak berwarna yang dikariotik. Setelak mengalami miosis dan berkecambah, maka terbentuklah epibasidium yang bersel empat (promiselium)dan dari sel-sel tersebut keluarlah basidianya. c. Tumbuhan inang : inang yang dikenal adalah jagung d. Pertanyan Adakah tumbuhan lain yang dapat terserang oleh penyakit ini? Coba sebutkan jenis tumbuhan dan patogeb serta perkembangan gejalanya? 2.2.2 penyakit karat penyakit ini mempunyai arti penting karena dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian yang besar pada tanaman budidaya. Halsemacam ini pernah terjadi di indonesia pada tanaman kopi jenis Arabika, yang menyebabkan jenis ini tidak bisa ditanam lagi di daerah dataran rendah dibawah 600 M Dpl. Demikian pula akhir-akhir ini pada sekitar
tahun1970 an, hal serupa terjadi di Brasilia. Kiranya tak asing lagi adanya penyakit karat pada tanaman gandum, kedele, kacang tanah dan lain-lain. l ain-lain. a. gejala Sesuai dengan namanya penakit ini menmbulkan gejala seperti karat baik pada batang maupun daun dengan warna kuning terang, jingga,jingga kenerahann coklat kemerahan atau adanya tonjolan-tonjolan yang bertepung dan berwarna hitam. Adanya bintik-bintik pada permukaan sebelah bawah b awah daun dan batang adalah suatu hal yang umum pada penyakit karat ini. Bila serangan berat maka seluruh daun akan mati fdan rontok. Sebagai contoh untuk penyakit karat ini dapat di ambil penuakit karat yang terdapat pada tanaman kopi dan menyerang daun-daunnya. Pada tingkat permulaan akan terlihat adanyabintik-bintik kecil yang berukan kurang dari 2mm dan berwarna kuning terang pada permukaan seblah bawah daun. Bercak-bercak inilama kelamaan akan menjadi bertambah besar dan lama kelamaan akan menjadi bertambah tua. Bila diamatai dari permuakaan sebalah atas, bercak-bercak tersebut terliahat sebagia noda-noda yang berminyak dan tembus cahaya. Karena daun kopi berwarna hijau tua, maka biasa gejala permulaan serangan ini sukar diketahui. Bercak-bercak yang berwarna kuning tersebut segera diliputi oleh tepung yang berwarna merah jingga yang terdiri atas erodospora dan dapat mencapai ukuran samapai 15 mm. Bercak tersebut akhirnya dapat berubah menjadi coklat sampai hitam, kemudian berubah menjadi abu-abu sampai putih keabu-abuan. Pada serangan berat daun dapat rontok dan buah yang terbentuk akan tetap berukuran kecil. Adakalanya sporaspora cendawan ini terparsit oleh Verticilium sp., sihingga adanaya bintik-bintik putih pad bercak yang berwarna jingga. b.
Penyebab penyakit
Penyakit karat inidisebabkan oleh cendawan yang tergolong dalam ordo uredinales yang pada umumnya merupaka patogen pada obligat. Yang unik pada karat dan berbeda dengan cendawan lain adalah keadaan yang dikenal dengan Heteroesious. karat yang Heteroesious memerlukan dua inang yang berbeda untuk menyesuaikan siklus hidupnya. Stadia tingkat 0 dan I terdapat pada spesies tertentu, sedangakan II, III, dan IV IV terdapat pada spesies lain. Inang tempat patogenini membentuk stadia telianya, disebut inang primer sedangkan inang yang lain disebut inang antara (alternate host). Lawan heteroesious adalah otoesious yang menyelaikan seluruh siklusnya pada satu spesies. Adalah suatu kenyataan pada karat yang heteroesious, bahwa antara inang primer dan inang antara sama sekali tidak terdapat hubungan taksonomi. Contoh klasik adalah karat pada gandum, pucciniangraminis gandum, pucciniangraminis yang terbentuk spermagonium dan esium ( stadia 0 dan I ) pada tanaman berbaris fulgaris dan uredo serta taliosporanya ( stadia II dan III ) pada macam-macam jenis rumput. Fungi membentuk lebih dari satu macam jenis spora dalam satu siklus hidupnya. Sebagai contoh lain dapat dikemukakan karat pada jagung, yaitu P. yaitu P. sorghi yang memerlukan tanaman pokok jagung inang antara jeruk calinci ( oxalis sp. ). Spemagonium dan esium dibentuk pada Oxalis, sedang spora yang lain dibentuk pada jagung. Masih banyak conth lain yang dapat dikemukakan. Bentuk spora ang mungkin terdapat pada fungi karat adalah pikniospora, esiospora, teliospora dan badispora. c. Tumbuhan inang Inang patogen karat ini banyak sekali, tetapi spesies atau genusya juga berbeda. Yang dapat terserang karat adalah kedelai, jagung, kopi, cemeara, kacang tanah dan masih banayak lagi tanaman lainnya.
d. latihan untuk melihat berbagai jenis fruktifikasi fruktifikasi fungi ini dapat diambil contoh sebagai berikut spora/fruktifikasi
inang
Pikniospora/piknium
Puccidium sorghi sorghi - oxalis oxalis
Esiospora/esium
Aecidium fragiforme – damar
Uredospora/uredium
Hemileia vestatrix – kopi
Teliospora/telium
P. thwaitesii – justicia justicia gendarusa
2.2.3 penyakit-penyakit akar banyak tanaman yang mati karena adanya penyakit pada bagian akarnya. Hingga kini penyakit akar masih merupakan persoalan dalam teknik pemberantasannya. Tidak saja karena mahalnya biaya yang dikeluarkan, tetapi juga karena gejala baru kelihatan diatas tanah sesuda penyakitnya parah dan umumnya tidak dapat ditolong lagi. a. Gejala Walupun penyebab penyakit akar berbeda-beda, tetapi gejala yang ditunjukkan hampir sama dan hanaya terdapat sedikit perbedaaan yang tidak mendasar. Pada stadium permulaan, adanya penyakit ini sukar diketahui, karena serangan terdapat di dalam tanah dan tajuk memperlihatkan gejala kerusakan karena serangan cendawan ini. Tetapi setelah akar banayk yang rusak, maka gejala yang tidak langsung sebagai akibat penyakit ini adalah menguningnya daun-daun yang akhirnya mengering dan mati. Gejala untuk patogen yang berbed tidaklah khas. Hanay bila sudah timbul perubahan patogen dibagian leher akar di atas permukaan tanah barulah, penyebab dapat dibedakan
dengan pasti, kecuali bila tanah disekitar perakaran di bongkar. Dalam hal yang terakhir penentuan penyebabnya dapat dilihat dari tanda-tanda patogennya yang menempel pada permukaan akar, apakah penyebab tersebut bakteri, fungi ataukah nematoda. Kiranya petunjuk dibawah ini dapat digunakan untuk membedakan penyebab pen yebab penyakit akar (terutama yang terdapat pada tanaman tahunan) yang disebabkan oleh Basidiomycetes, Ascomycetes dan mikroorganisme lain. Leptoporus Pada permukaan terdapat rizomorfa putih yang menonjol dan melekat dengan kuat sekali ada kulit akar. Kadang-kadang rizomorfa ini berwarna kecoklat-coklatan atau kemerah-merahan karena adanya liat yang menempel. Bila benang putih ini mudah dilepaskan, maka fungi tersebut adalah saprofit. Tetapi bila menempel dengan kuat, enyakitnya disebut penyakit cendawan akar putih yang disebabkan oleh Leptoporus lignosus (Klots) Heintz dan Pat. Ganoderma Pada permukaan akar akan terdapat akar rizomorfa yang tipis yang dalam keadaan kering bewarna agak merah kebiruan, tetapi berwarna anggur bila basah. Pada waktu maih muda, rizomorfa ini berwarna putih. Penyakitnya disebut penyakit cendawan akar merah dan disebabkan oleh Ganoderma pseudoferrum (Wakef.) Ov. et Stein. Phellinus Pada permukaan akar terdapat jaringan benang fungi yang bercampur dengan pasir dan liat serta melengket dengan kuat sehingga merupakan kerak. Kerak ini tidak akan lepas walaupun disikat dalam keadaan basah. Pada bagian kayu dan akar terlihat adanya garis-garis yang
berwarna merah kecoklatan. Penyakitnya disebut penyakit cendawan akar coklat yang disebabkan oleh Phellinus oleh Phellinus lamaoensis ((Murr.) lamaoensis ((Murr.) Heim. Rosellinia. Pada permukaan aka terlihat adanya rizomorfa yang berwarna hitam dan pipih. Pada bagian yang hitam akan terlihat adanya adan ya bintil-bintil kecil peritesium yang berwarna hitam pula. Penyakitnya disebut penyakit cendawan akar hitam dan disebabkan oleh dua jenis cendawan Ascomycetes dengan spesies yang berbeda yaitu: Yang dinding peritesiumnya licin dan bila dibuka bagian kulit akar yang terserang terlihat adanya miselium yang berbentuk seperti bintang atau kipas dan berwarna kuning, penyebabnya adalah Rosellinia adalah Rosellinia arcuata Petch. arcuata Petch. Yang dinding peritesiumnya mempunyai permukaan kasar dan bila dibuka bagian kulit akarnya akan
telihat
adanya
garis-garis
pendek
yang
berwarna
hitam.
Penyebabnya
adalah
Rosellinia bunodes (Berk. & Br) Sacc. Pada bagian luar akar tiak terdapat benang-benang cendawan: a. Adakalanya ada leher akar terdapat pembuahan yang pipih dan berwarna abu-abu sampai hitam. Selain itu diantara kulit dan kayu sering terdapat benang-benang fungi yang berbentuk kipas dan berwarna putih. Bagian kayu yang terserang selalu lapuk dan kering dan didalamnya tampak garis-garis hitam. Penyakit ini disebut penyakit pangkal akar yang disebabkan oleh Ustulina vulgaris tul. b. Dintara kulit da kayu terdapat rizomorfa becabang cabang yang berwarna merah atau hitam yang disebabkan oleh sphaerostilbe repens B.et.BR.
c. Akar busuk sama sekali dalam keadaan basah.umumnya warna kulit telah berubah menjadi biru kehitaman dan kayu menjadi berwarna abu-abu biru. Mungkin penyebab primernya adalah keadaan tanah yang kurang baik. 2.2.4 Deuteromycetes 2.2.4.1 Penyakit Antraknosis. Penyakit antraknosis. Antraknosis adalah suatu penyakit yang umum terdapat pada tanaman cabe, karet dan lain-lain. Penyakit ini dapat sangat merusak pertanaman, terutama pada keadaan lingkungan dengan kelembaban tinggi. a. Gejala Pada tanaman cabe penyakit ini menyerang buahnya yang sudah menjelang tua an sudah tua. Penyerangan diawali dengan bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-hitaman dan sedikit lunak. Bintik-bintik ini pada bagian pinggirnya berwarna kuning yang makin lama makin membesar dan memanjang. Adakalanya terdapat lingkaran yang kemerah-merahan dan bagian tengahnya ini akan berubah menjadi warna jerami dengan bintik-bintik hitam. Bila sudah lanjut bagian tengah ini akan berubah menjadi warna jerami dengan bintik bintik hitam. Buah layu mengerut, kering dan busuk. Pada keadaan lembab, becak ini akan mengeluarkan lendir yang berwarna jingga. Bila diikuti dengan serangan bakteri maka akan terjadi busuk buah. Pada serangan berat, besar bercak dapat meliputi lebih dari separuh permukaan buah dan menyebabkan rontoknya buah. b. Penyebab penyakit
penyebab
penyakit
antraknosis
adalah
Gloeossporium piperatum
yang
menpunyai konodium yang bese satu dan hialin. Konidium ini terbentuk dalam aservulus yang tidak bersetae. Dikenal banyak jenis Gloeosporium Gloeosporium yang menyebbkan antraknosis pada berbagai macam tanaman seperti G. Melongenae, Melongenae, G. Lumaktticolum Lumaktticolum,, G. Thuemeni Thuemeni dan dan lain-lainya. c. Tumbuhan inang Banyak tumbuhan inang yang dapat diserang oleh fungi ini,walaupun spesiesnya berbeda-beda. d.Latihan Coba sebutkan patogen lain yang juga menimbulkan gejala antraknosis! Gambarkan pula patogennya dan berikan perbedaan-perbedaannya. 2.4.2 Penyakit bercak daun kacang tanah Penyakit ini sangat umum terjadi paca kacang tanah dan biasanya serangan dimulai bila kacang tanah sudah menjelang berbunga, malahan tidak jarang pula menjelang buah kacang tanagmenjadi tua. Oleh karena itu bila daun-daun telah mulai rontok karena penyakit ini, sering dianggap oleh petani sebagai tanda bahwa waktu panen telah tiba. Dengan demikian, pemberantasan tidak pernah menjadi perhatian. 3. Gejala Penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh dua jenisfungi dan keduanya dapat menyerang dalam waktu yang bersamaan, walaupun pada umumnya penyerangan yang satu lebih awal diri pada yang lain. Hal ini dapat terlihat dengan jelas kalau kita men mengambil gambil gejalanya dan teliti. Bercak yang satu berbentuk bulat dengan bergaris tengah 1-5 mm, tetapi adakalanya mencapai ukuran hingga 15 mm. Bercak-bercak tersebut mempunyai tepi yang berwarna kuning. Dari sisi daun seelah atas, bercak akan kelihatan cokelat dan dari sisi sebelah bawah berwarna hitam degan titik-titik titik -titik yang hitam pula yang terdiri atas konidiofor dengan konidiumnya. Fungi ini dapat menyerang daun, tangkai daun, batang dan ginofor. Gejala serangan spesies yang satu lagi dari sisi sebelah bawah daun kelihatan berwarna coklat. Ikatan konodiafor hanya kecil, sehingga tidak dapat terlihat dengan mata kepala biasa, tetapi terdapat pada kedua sisi permukaan daun.
4. Penyebab penyakit Penyebab penyakit yang pertama adalah cendawan Cercospora personata Berk . & Curt . Sedang yang kedua adalah C. Arachidicola Hori. Arachidicola Hori. Yang pertama mempunyai bentuk konidia seperti pemukul, berwarna coklat pucat dan bersepta 1-7. Sedang kedua mempunyai konodium yang lebih panjang, bersepta 2-12 dan berwarna hialin. Patogen ini disebarkan oleh angin, dan sampai kini belum diketahui tempat cendawan beristirahat. 5. Tumbuhan inang Yang diketahui sebagai tumbuhan inang patogen ini adalah kacang tanah. 5.1 Penyakit Piricularia pada padi Penyakit ini sudah lama di kenal di negara-negara penanam padi. Nama yang digunakan untuk 5.2 hjh
View more...
Comments