Penyakit Autoimun Kulit Juni 2011

May 15, 2018 | Author: Nurul Wandasari S | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

imunologi kulit...

Description

Oleh : dr. Heryanto S. Sp KK

Penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit dimana sel darah putih atau antibodi tubuh melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular



  Pemfigus



 Pemfigoid bulosa



 Lupus eritematosus



 Psoriasis



 Angioudema.



  Skleroderma.



 Dermatomiositis

Kumpulan penyakit kulit autoimun berbula kronik yang menyerang kulit dan membran mukosa 

 Pemfigus vulgaris



di suprabasal



 Pemfigus eritematosus



di stratum granulosum



 Pemfigus foliaseus



di sratum granulosum



 Pemfigus vegetans



di suprabasal







Hilangnya kohesi kohesi sel-sel epidermis Adanya antibodi IgG terhadap antigen determinan yang ada pada permukaan keratinosit yang sedang berdiferensiasi berdiferensiasi Lim Limfosit sit T ber berpera peran n dala dalam m memp emproduks duksii patoge patogenik nik antobo antobodi di (antib (antibodi odi))    merusak perlekatan antar sel (desmoglein)   sel-sel epitel menjadi terpisah  akantolisis



 Pembetukan bula kendur



 Nikolski positif 



 Akantolisis positif 



 Terdapat antibodi tipe IgG



 Bentuk yang paling sering ditemukan

 Tidak gatal   Keadaan umum penderita buruk  Kulit berlepuh, berlepuh, Ø 1-10 cm, bula kendur, kendur, mudah pecah, nyeri pada kulit yang terkelupas, erosi  Krusta bertahan lama, hiperpigmentasi hiperpigmentasi   Tanda nikolsky ada   Menyerang semua selaput lendir   Biasanya usia 30-60 tahun 

Nikolsky’s sign Nikolsky’s  sign







Lepuhan yang terjadi terjadi pada PV berhubungan berhubungan dengan ikatan ikatan autoantibody IgG pada permukaan molekul sel keratinosit. Antibodi interseluler atau PV ini berikatan dengan desmosom keratinosit dan dengan area bebas desmosom pada pada memb membra ran n sel sel kerat eratin inos osit it  Ikatan Ikatan autoanti autoantibody body menyebabkan kehilangan adhesi sel (akantolisis) Adhesi intraseluler pada epidermis epidermis  melibatkan melibatkan beberapa molekul permukaan sel keratinosit   Antibodi pemfigus mengikat molekul permukaan sel keratinosit desmoglein 1 dan desmoglein 3    ikatan antibodi dengan desmoglein menyebabkan efek langsung terhadap adheren desmosomal sehingga memacu proses seluler  akantolisis





Gambaran histopatolog histopatologik ik  bula intraepidermal suprabasal dan sel-sel yang mengalami akantolisis Percobaan Percobaan tzanck positif 

  Sinonim  sindrom senear-usher   Keadaan umum penderita baik   Kelainan kulit berupa bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama dan krusta di muka menyerupai kupu-kupu  Dinding Dinding bula kendur endur, mudah mudah pecah, pecah, erosif  erosif  yang dikelilingi dikelilingi dasar eritematosa, eritematosa, krusta dan skuama   Tanda nikolsky ada   Mukosa mulut terkena 





 Gambaran histopatologiknya  terdapat akantolisis di epidermis bagian atas di stratum granulosum  Lesi yang lama  hiperkeratosis folikular folikular,, akantosis dan diskeratosis stratum granular









Umum Umumn nya pada pada oran orang g dew dewasa asa usia usia 40-5 40-50 0 tahun Terdapat eritema skuama kasar

menyeluruh

diserta rtai

 Bula kendur sedikit, berbau, jarang terdapat lesi di mulut Bersifat kronik dan respon kortikosteroid kurang baik

terhadap



Gambaran histopatologi    terdapat akantolisis di epidermis bagian atas di stratum granulosum





Varian jinak pemfigus vulgaris, jarang di temukan  Terdapat 2 tipe 

  Neumann



  Hallopeau



 Tipe neumann 









 Menyerupai pemfigus vulgaris  usia muda

 Predileksi    muka, muka, aksila aksila,, genit genitali alia a ekste ekstern rna, a, daerah intertrigo Terda erdapa patt bula bula-b -bul ula a kendur endur menj menjad adii eros erosii dan dan kemud emudia ian n menj menja adi vege egetati tatiff dan dan pr prol olif ifer erat atif  if  papilomatosa  Perjalanan penyakitnya lebih lama Gambar Gambaran an histo histopat patolo ologi gi    timbul timbul pr proli olife feras rasii papi papill-pa pap pil ke ata atas, pertu pertum mbuh uha an ke bawah epidermis , terdapat abses-abses intraepidermal



 Tipe hallopeau 







 Perjalanan penyakit kronik

Lesi Lesi pr prim imer er iala ialah h pust pustul ul-p -pus ustu tull yang yang bers bersat atu, u, meluas ke perifer menjadi vegetatif dan menutupi daerah yang luas di aksila dan perineum  Dalam mulut terlihat gambaran granulomatosis seperti beludru   Gambaran histopatologi    terdapat akantolisis supra uprab basal asal,, meng menga andun dung bany anyak eosin osinof ofil il,, terdapat terdapat hiperplasi epidermis





 Kortikosteroid Pada pemfigus vulgaris vulgaris dapat ditambahkan ditambahkan obat-obatan ajuvan





 Merupakan penyakit autoimun kronik yang dapat menyerang semua umur terutama orang tua Ditandai oleh adanya adanya bula subepidermal yang besar dan berdinding tegang  tegang 

Terbentuknya bula akibat komplemen yang  teraktivasi melalui jalur klasik dan alternatif  kemudia dian akan dikeluarkan enzim yang  merusak jaringan sehingga terjadi pemisahan epidermis dan dermis









Keadaan umum baik  Terdapat pada semua umur terutama orang  tua Kelainan kulit berupa bula dan dapat bercampur vesikel, berdinding tegang ,sering  disertai eritema  Predileksi   ketiak, lengan bagian fleksor, dan lipat paha





 Terbentuknya celah di perbatasan dermalepidermal Bula terletak terletak di subepidermal, sel infiltrat yang utama adalah eosinofil

Pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat endapan IgG dan c3 tersusun seperti pita di B.M.Z. (basement membrane zone)



 Pemfigus vulgaris



 Dermatitis herpertiformis



 Kortikosteroid



 Obat-obat sitostatik





Dermatosis autoimun autoimun yang biasanya biasanya mengenai pada anak usia kurang dari 5 tahun ditandai dengan adanya bula dan terdapatnya deposit IgA Merupakan peralihan antara pemfigoid pemfigoid bulosa dan dermatitis herpetiformis herpetiformis  linear IgA









Keadaan umum baik  Tidak terlalu gatal mulai penyakitnya penyakitnya mendadak, dapat mengalami remisi dan eksaserbasi  Kelainan kulit berupa vesikel atau bula, berdinding tegang, bergerombol dan generalisata





 Terdapat bula subepidermal berisi neutrofil atau eosinofil atau keduanya keduanya  Imunologi  terdapat terdapat deposit linear IgA



 Dermatitis herpertiformis



 Pemfigoid bulosa



 Sulfonamida



 kortikosteroid

Baik, umumnya sembuh sebelum akil balik





Dermatosis autoimun dengan ruam polimorf  polimor f  yang berkelompok berkelompok dan gatal, timbul pada masa kehamilan kehamilan dan masa pascapartus pascapar tus  Sinonim  herpes gestationis (tidak ada hubunganny dengan herpes)





 Merupakan penyakit yang menyerang sistem konektif dan vaskular  Mempunyai 2 varian : 



 Lupus eritematosus diskoid  kronik, tidak berbahaya Lupus eritematosus eritematosus sistemik sistemik  akut, berbahaya

suatu penyakit kulit kulit menahun yang ditandai dengan peradangan dan pembentukan  jaringan parut yang terjadi terjadi pada wajah, telinga, kulit kepala dan kadang pada bagian tubuh lainnya.



 Penyebab yang pasti tidak diketahui



 Autoimun



 Genetik





Insidens wanita lebih banyak banyak daripada pria biasanya lebih dari 30 tahun Kira-kira 5% berasosiasi berasosiasi dengan atau menjadi L.E.S.



Lesi mukosa mukosa oral dan lingual jarang 



Gejala konstitusional konstitusional jarang 



Kelainan laboratorik dan imunologik imunologik jarang 





Kelainan biasanya berlokalisasi berlokalisasi simetrik di muka  Lesi terdiri atas bercak-bercak (makula merah atau bercak meninggi)







 Bila lesi-lesi berkonfluensi  menyerupai kupu-kup kupu-kupu u (butterfly erythema) Dapat meninggalkan meninggalkan sikatriks atrofik atrofik Klinis tampak deskuamasi, deskuamasi, kadang-kadang  kadang-kadang  ulserasi dan sikatrisasi







Lupus eritematosus eritematosus Diskoid Diskoid dimulai dengan mutasi somatic pada sel asal limfositik lymphosit sitic ic stem stem cell cell] pada orang yang [lympho mempunyai mempunyai predisposisi Pada LED, sel imun yang menyerang menyerang  limfosit T Lesi pada kulit kulit dan jaringan parut merupakan hasil dan proses inflamasi dan berkarakteristik berkarakteristik berupa lesi diskiod. d iskiod.



 Dermatitis seboroika



 Psoriasis



 Tinea fasialis



 Kortikosteroid



 Antimalaria  klorokuin







Wanita lebih banyak daripada pria, umumnya terbanyak sebelum usia 40 tahun (antara 20-30 tahun) Kira-kira 5% mempunyai mempunyai lesi-lesi lesi-lesi kulit L.E.D. Lesi mukosa mukosa lebih sering terutama pada L.E.S. akut



Gejala konstitusional konstitusional imunologik sering 



Kelainan laboratorik dan imunologik imunologik sering 



 Gejala konstitusional



 Kelainan di kulit dan mukosa





kelainan di alat dalam

 Kelainan di sendi, tulang, otot, kelenjar getah benign dan sistem saraf 



 Kriteria A.R.A. 

 Eritema fasial



  Serositis



 Lesi diskoid



 Kelainan ginjal



  Sikatriks hipotrofik



 Kelainan neurologik



  Fotosensitivitas



  Kelainan darah



  Gangguan imunologik





Ulcerasi di mulut mulut dan rinofaring    Artritis



Diagnosis di tegakkan bila terdapat 4 di antara 11 manifestasi manifestasi di atas



 Artritis reumatika



 Sklerosis sistemik



 Purpura trombositopenik



 Kortikosteroid sestemik



 Antibiotik



 Antiviral



 Antifungal

LED   Wanita lebih banyak daripada pria, >30th

LES   Wanita jauh lebih banyak dari pria, 20-30th 

5% berasosiasi berasosiasi dengan atau menjadi LES   Lesi mukosa dan lingual  jarang    Gejala konsitusional jarang    Kelainan laboratorik dan imunologik jarang  

 5% mempunyai lesi-lesi kulit LED



 Sering mengenai mukosa



 Gejala konstitusional sering 



 Kelainan laboratorik dan imunologik sering 

Merupakan penyakit yang penyebabnya autoimun bersifat kronik dan residitif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai disertai fenomena tet tetesan esan lilin, auspitz dan kobner



 Sering dijumpai



 Menyebabkan gangguan kosmetik









Perjalanan penyakit penyakit menahun menahun dan residitif  Orang kulit putih lebih lebih sering daripada kulit berwarna Pria lebih banyak banyak daripada wanita wanita  Terdapat pada semua usia umumnya orang  dewasa

 





 Gatal ringan Predileksi : pada pada skalp, skalp, perbatasan daerah daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama sikuserta lutut dan daerah lumbosakral  Kelainan kulit berupa bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama di atasnya Terdapat fenomena tetesan tetesan lilin , Auspitz dan kobner









 Psoriasis vulgaris  tipe plak (lesi-lesinya berbentuk plak)  Psoriasis gutata  diameter < 1 cm, timbulnya mendadak dan diseminata, umumnya setelah ISPA  Psoriasis inversa  tempat predileksi pada tempat fleksor  Psoriasis eksudativa  sangat jarang, kelainan psoriasis kering seperti dermatitis akut





 Psoriasis seboroik  gabungan antara psoriasis dan dermatitis d ermatitis seboroik  Psoriasis pustulosa : 





Psoriasis pustulosa palmoplantar palmoplantar  Psoriasis pustulosa generalisata

 Eritroderma psoriatik  disebabkan oleh pengobatan topikal yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas







 Parakeratosis dan akantosis  Pada stratum spinosum terdapat kelompok leukosit  abses munro  Terdapat papilomatosis dan vasodilatasi di subepidermis



 Dermatofitosis



 Sifilis psoriasiformis



 Dermatitis seboroik



 Pengobatan sistemik 

  Kortikosteroid



 Obat sitostatik



 Levodopa





DDS  Siklosporin



 Pengobatan topikal 

 Preparat ter



  Kortikosteroid



 Ditranol



Pengobatan dengan penyinaran



 Calcipotriol



  Tazaroten



  emolien

-

  Angioedema  urtika yg mengenai lapisan kulit yang lebih dalam  submukosa, subkutis, saluran napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler

E/ : Hampir 80% tidak diketahui, diduga o/ : Obat, makanan,gigitan/sengatan serangga, bhn fotosensitizer, inhalan kontaktan, trauma fisik, infeksi/ infestasi,psikis, genetik dan penyakit sistemik

Patogenesis 

Akibat terlepasnya mediator2X dari sel mas basofil    terjadi vasodilatasi disertai permeabilitas meningkat,  terjadi transudasi cairan yg   mengakibatkan pengumpulan cairan setempat    tampak edema setempat disertai kemerahan Terjadi infiltrasi sel radang     Didermis  (Li,netro, eos) disekitar p. darah. Mekanisme ini dapat terjadi melalui  mekanisme imunologik dan non imunologik







 Subjektif : Gatal, rasa terbakar atau tertusuk.  Objektif : Eritema dan edema setempat berbatas tegas, bag tengah tampak lebih pucat.  Dermografisme

1. Pem. DARAH,URIN, FESES Pd U dingin  pem cryoglobulin & cold nemolysin 2. Pem gigi, THT, vagina 3. Kadar Ig E, eosinofil & C 4. Tes kulit : - tes alergen inhalasi tes gores - tes alergen makanan tes tusuk - tes alergen dermatofit tes intradermal 5. Tes eliminasi makanan 6. Histopatologik 7. Tes foto temple 8. Tes dgn es 9. Tes dgn air hangat

Penatalaksanaan 





Yg terbaik mengetahui penyebab  sulit. Antihistamin gol AH1 (Sedatif /Non sedatif) Kombinasi antihistamin gol AH1 dan AH2 lebih efektif 



 Merupakan Kolagenosis kronis



 Timbul bercak putih kekuningan yang keras





Dimulai dengan stadium inisial yang inflamatorik kemudian memasuki fase sklerodermatik  Dibagi dalam 2 bentuk 



 Skleroderma Sirkumskripta Skleroderma Difusa Progresiva









 Faktor familial Kemungkinan trofonerosis sebagai faktor yang mendasari, karena dapat timbul setelah terjadi kelainan kelenjar tiroid atau penyakit Raynaud  Dapat timbul setelah faktor provokatif  Dapat sebagai manifestasi faktor psikosomatik, yang menyebabkan spasme vaskular



 Morfea soliter



 Morfea gutata



 Skleroderma linier



 Morfea segmental



 Morfea generalisata

 Seperti Skleroderma sirkumskripta, tapi mengenai juga organ viseral   Mempunyai 3 stadium 









Stadium I: menyerupai morbus Raynaud Stadium II: mukosa terserang  Stadium III: Organ viseral terserang 

Sindrom CRST ( Raynaud phenomenon ) 

Mirip hanya gejala lebih ringan, hanya mengenai esofagus









 Terapi ditujukan pada organ yang terkena  Bila terdapat fenomena raynaud > lindungi terhadap kedinginan Vasodilatansia bila ada gejala vasomotorik  Kortikosteroid ( Triamsinolon asetonid )







Penyakit degeneratif dan inflamatorik dengan angiopatia di kulit, subkutis dan otot Beberapa tanda klinis sama dengan Progresive sistemik sclerosis dan LES Merupakan penyakit autoimun

 Dimulai dengan perubahan khas pada muka terutama palpebra, terdapat eritema dan edema berwarna merah ungu.   Pada palpebra terdapat talengektasia disertai paralisis otot ekstravaskular   Fase berikutnya timbul perubahan pada kutan dan menetap menyerupai LES   Muncul papul Gottron   Kelainan kulit terdapat edematosa dengan eritema atau urtikaria 







 Kelainan otot : terjadi kelemahan otot  Mata : Terdapat perdarahan pada retina berupa bercak merah seperti wol Penyakit asosiasi : Artritis reumatoid, LE dan sindrom sjorgen







Kortikosteroid = prednison 60mg perhari Imunostatik = metrotreksat atau azatiopirin  Adjuvan = vit E

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF