Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

January 5, 2019 | Author: Anonymous Xnek0cZ | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi...

Description

Nama : Akhmad Jejen Syukrillah NPM : Bab 5 Penjualan Cicilan

Soal Teori 1.

Sebutkan dua pendekatan dasar yang dapat diambil dalam penetapan laba kotor atas   penjualan yang dilakukan berdasarkan cicilan. Kemukakanlah teori yang mendasari masing-masing pendekatan ini . Ada dua pendekatan dasar yang dapat diberlakukan dalam penetapan laba kotor  atas penjualan yang berdasarkan cicilan, yaitu sebagai berikut : a)

Laba kotor dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi Penjualan cicilan dapat dipandang sebagai transaksi dengan penanganan seperti penjualan biasa. Laba kotor dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat di mana barang-barang ditukarkan dengna klaim yang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen . Prosedur ini membutuhkan  penetapan semua beban yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak  tertagih, pada saat penjualan. Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet perkiraan   beban yang bersangkutan dan dengna mengkredit penyisihan untuk beban yang diantisipasi. Beban yang diantisipasi ini akan tergantung pada masing-masing  pengalamannya yang tersendiri dalam kontrak cicilan. Penetapan laba kotor atas   penjualan cicilan dalam periode di mana penjualan itu terjadi relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori .

 b)

Laba kotor dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau kontrak cicilan Penjualan cicilan dapat dipandang sebagai transaksi khusus dengan  penanganan laba kotor yang dilakukan dalam periode penagihan piutang cicilan dan bukan dalam periode di mana piutang ini timbul . Arus masuk kas, kemudian menjadi kriteria penetapan pendapatan. Pada penggunaan pendekatan ini, kita dapat menempuh beberapa prosedur alternatif . Rencana penjualan yang harus ditempuh, haerus dipertimbangkan dengna seksama untuk memilih prosedur   pengukuran laba bersih yang memuaskan.

2.

Sebutkan tiga macam prosedur yang dapat diikuti jika penetapan laba kotor harus dikaitkan dengan uang kas yang direalisasi atas kontrak penjualan cicilan? Nilailah

masing-masing prosedur ini dan tunjukkanlah keadaan di mana masing-masing  prosedur dapat dipertimbangkan sebagai sangat sesuai . 3 (tiga) macam prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas ialah : 1)

  Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok. Penagihan per 

kas atas kontrak penjualan cicilan terutama menyatakan perolehan kembali harga  pokok . Setelah harga pokok diperoleh kembali, maka semua penagihan   berikutnya dianggap sebagai laba. Prosedur ini dalam banyak hal sangat konservatif . Dapat didukung jika timbul keraguan mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali, baik yang berkaitan dengan saldo atau sisa kontrak cicilan maupun yang berkaitan dengan barang-barang yang terkena pemilikan kembali . 2)

  Penagihan dipandang sebagai realisasi laba. Penagihan dapat dipandang

terutama sebagai realisasi laba kotor atas kontrak penjualan cicilan . Setelah seluruh laba atas transaksi ditetapkan, maka semua penagihan per kas berikutnya dianggap sebagai perolehan kembali harga pokok . Prosedur ini dalam banyak hal dipandang

tidak

begitu

konservatif

ditilik

dari

kemungkinan,

bahwa

ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali atas masa laku kontrak akan menggangu marjin laba awal. 3)

 Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba.

Setiap penagihan atas kontrak penjualan cicilan dianggap, baik sebagai perolehan kembali harga pokok maupun sebagai realisasi laba dalam rasio di mana kedua factor ini terdapat dalam harga jual . Metode ini dimaksudkan untuk membagikan laba kotor penjualan cicilan atas masalaku kontrak cicilan . Biaya yang kontinu atas kontrak cicilan sebanding dengan laba kotor yang ditetapkan dalam periode   berturut-turut; kegagalan yang mungkin untuk merealisasi seluruh jumlah laba kotor, dalam hal pihak pembeli tidak mampu untuk membayar, harus diperhitungkan.

3.

Praktek apa yang harus diikuti jika kerugian atas pemilikan kembali barang yang sudah dijual hendak diperkecil? Praktek jika kerugian atas pemilikan kembali yaitu barang yang telah dijual membutuhkan sebuah ayat jurnal dalam buku pihak penjual, yang melaporkan barang dagangan yang diperolehnya kembali barang ini .Sebagaimana halnya dengan barang yang diperoleh kembali pada penjualan cicilan dengan tukar tambah,barang yang

dimiliki

kembali

karena

tidak

bayar

harus

dicatat

dengan

suatu

nilai,yang

memungkinkan perusahaan memperoleh laba kotor normal atas penjualannya kembali . 4.

(a) uraikanlah akuntansi dengan metode cicilan. (b) tunjukkanlah dua macam metode untuk penghitungan berkala laba kotor yang direalisasi . (a) Pada penggunaan metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga   jual kontrak dengan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotor yang ditangguhkan.

Saldo

ini

ditetakan

sebagai

pendapatan,

yang

secara

berkala

membandingkan periode penagihan uang kas terhadap harga jual . (b) Dua macam metode penghitungan berkala laba kotor yang direalisasi adalah   penjualan harta benda tak bergerak dengan dasar cicilan dan penjualan barang dagangan berdasarkan cicilan.

5.

Apakah anda akan menganjurkan agar biaya yang berkaitan dengan penjualan cicilan ditangguhkan jika laba kotor atas penjualan seperti itu ditangguhkan? Kemukakanlah alasan-alasan anda Penangguhan laba kotor, pada dasarnya menyatakan penangguhan hasil penjualan yang disertai dengan penangguhan harga pokok penjualan, yang berkaiatan dengan hasil penjualan seperti itu. Penangguhan laba kotor dapat menyatakan penangguhan   biaya yang dikeluarkan dalam promosi penjualan

cicilan, akan tetapi, praktek ini

 biasanya sulit dipertahankan. Walaupun biaya barang dagangan dianggap sebagai nilai aktiva yang saat dikompensasikan untuk tahun berikutnya . Namun biaya penjualan dan administrasi secara umum tidak dapat dibuat untuk nilai seperti itu .

6.

Uraikanlah

bentuk buku harian penerimaan kas yang dapat kita gunakan untuk 

mencatat penagihan atas piutang usaha biasa maupun atas kontrak penjualan cicilan yang mencakup periode tiga tahun Dalam ilustrasi, perkiraan diselenggarakan baik untuk piutang usaha cicilan maupun untuk laba kotor yang ditangguhkan menurut tahun, penagihan dikaitkan dengan piutang usaha yang dikelompokkan menurut tanggal penjualan semula . Kita   juga dapat menggunakan sebuah perkiraan pengendali dan sebuah buku tambahan untuk semua perkiraan cicilan dan untuk mengikhtisarkan total laba kotor yang ditangguhkan dalam sebuah perkiraan tunggal . Akan tetapi, jika kita menempuh cara ini,   pada tiap akhir periode kita perlu menganalisis dna mengelompokan piutang usaha

cicilan sesuai dengan tahun penjualan semula. Kemudian persentase laba kotor yang tepat dapat ditetapkan pada total piutang usaha menurut tahun untuk menetapkan 7.

L.P. Monarch ingin menggunakan metode cicilan untuk penetapan laba atas penjualan cicilan , tetapi ingin menyelenggarakan rincian pembukuan seminim mungkin dengan menggunakan sebuah buku besar pelanggan . Prosedur khusus apa yang dibutuhkan untuk mengikuti cara seperti itu? Dalam ilustrasi, laba kotor yang direalisasi dihitung dnegan menggunakan   persentase laba kotor untuk tahun dimana penjualan cicilan menghasilkan jumlah yang ditagih atas penjualan seperti itu. Laba kotor yang direalisasi juga dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah laba kotor yang ditangguhkan dari saldo ini .

8.

Bandingkan laporan keuangan untuk perusahaan yang tidak melakukan penjualan cicilan dengan laporan keuangan untuk perusahaan yang melakukan penjualan cicilan . Laporan keuangan perusahaan yang menggunakan metode cicilan : y

  Neraca dari perusahaan yang melakukan penjualan cicilan mencakup piutang usaha cicilan dan saldo laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan .

y

Apabila aktva lancar yang dipegang mencakup sumber daya yang layak  diharapkan dapat direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus operasi normal perusahaan maka piutang cicilan memenuhi syarat untuk  dicantumkan sebagai piutang lancar .

y

Dalam melakukan piutang usaha cicilan sebagai piutang lancar pengungkapan tanggal jatuh tempo kontrak penjualan cicilan akan memberikan penilaian dan gambaran yang lebih kepada para pembaca neraca mengenai posisi keuangan  perusahaan tanggal jatuh tempo harus diungkapkan dalam tanda kurung ataupun dalam catatan kaki atau dapat kita cantumkan menurut tanggal jatuh tempo tahunan.

9.

Kemukakanlah bagaimana masing-masing saldo tersebut di bawah ini akan dikelompokkan dalam laporan keuangan : (a) piutang usaha cicilan, (b) barang dagangan yang dimiliki kembali, (c) nilai tukar-lebih (overallowance) atas transaksi tukar-tambah, dan (d) kerugian atas pemilikan kembali . Berkaitan dengan pengelompokkan yang tepat atas saldo laba kotor yang ditangguhkan dalam neraca, para akuntan telah mengambil beberapa sikap dan

  pendapat yang bertentangan. Telah dikemukakan bahwa saldo ini harus dilaporkan sebagai: a.

Sebuah pos kewajiban yang harus dimasukkan dibawah judul pendapatan yang ditangguhkan.

 b.

Sebuah perkiraan penilaian akiva yang harus dikurangkan dari piutang usaha cicilan.

c.

10.

Sebuah pos modal yang harus dimasukkan sebagai bagian dari laba yang ditahan .

Uraikanlah

posisi yang dapat diambil dalam melaporkan laba kotor yang ditangguhkan

atas penjualan cicilan dalam neraca. Posisi mana yang anda cenderungi?mengapa? Sebaiknya, jika penangguhan atas kontrak penjualan cicilan cukup terjamin, maka dapat ditetapkan bahwa penjualan cicilan telah menghasilkan laba kotor sebagaimana halnya dengan penjualan biasa kecuali, jika laba tidak harus ditetapkan sebagai terkena sepenuhnya pajak penghasilan atau tersedia untuk dividen sampai penagihan dilakukan . Pendekatan seperti ini menyatakan pengelompokkan kembali laba kotor yang ditangguhkan kedalam tiga elemen . Dengan pengelompokkan kembali saldo kotor yang ditangguhkan atas cicilan akan ditetapkan sebagai pos akrual untuk tujuan pajak   penghasilan harus ditetapkan sebagai pos yang ditangguhkan .

11.

Burke dan Baggett menggunakan metode cicilan dalam perkiraan dan melaporkan seluruh saldo laba kotor yang ditangguhkan sebagai bagian dari modal perusahaan . Apakah anda merasa keberatan terhadap prosedur ini? Menurut pendapat saya, hal itu tidak benar, karena penggunaan metode cicilan dalam penetapan pendapatan akan menimbulkan keputusan yang kontroversional   penjualan cicilan, penjualan cicilan dengan saldo laba kotor tidaklah bisa dimasukkan ke dalam modal perusahaan karena hal itu adalah bagian dari laba rugi perusahaan yang masuk dalam bagian laba perusahaan, bukan dalam modal perusahaan .

12.

(a) Dengan nilai berapa akan anda sarankan barang-barang tukar-tambah dicantumkan dalam buku? (b) bagaimana anda akan menangani nilai tukar-lebih dalam perkiraan? Bagaimana nilai tukar-lebih ini harus ditetapkan dalam menentukan laba kotor atas  penjualan cicilan? (a)

Jika jumlah yang ditetapkan atas barang yang ditukarkan, merupakan nilai yang akan memungkinkan perusahaan merealisasi laba kotor normal atas penjualannya

kembali. Barang tukar tambah dicatat dengan nilai yang ditetapkan atas barang ini,   perkiraan kas didebet dengan setiap pembayaran yang menyertai tukar tambah,   perkiraan piutang usaha cicilan didebet untuk saldo harga jual, dan perkiraan  penjualan cicilan dikredit sebesar jumlah penjualan. (b)

Pada tukar tambah, sering menyebabkan penjualan khusus yang diberi nilai tukar  lebih (overallowance). Pemebrian nilai tukar ini sebenarnya merupakan   pengurangan atas harga jual, dan perkiraan harus dicatat dengan harga belinya, selisih antara nilai tukar tambah dan nilai belinya bagi perusahaan harus dlaporkan baik sebagai beban pada perkiraan nilai tukar lebih maupun sebagai  pengurangan dalam perkiraan penjualan cicilan.

13.

Markham Company melaporkan selisih antara saldo piutang usaha cicilan dan saldo laba kotor yang ditangguhkan yang dibatalkan dengan pemilikan kembali sebagai harga   pokok barang yang dimiliki kembali. Di bawah keadaan apa jika ada, anda akan keberatan terhadap prosedur ini? Saya tidak keberatan dengan prosedur ini, karena prosedur yang dilanggar dalam  penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan metode cicilan.

14.

Uraikanlah

empat metode bunga yang dapat kita jumpai dalam kontrak penjualan

cicilan. Empat metode bunga tersebut adalah sebagai berikut : a)

Bunga dihitung atas saldo pokok yang terhutang anatara periode cicilan . Bunga yang dihitung dengan cara ini kadang-kadang disebut bunga jangka panjang  (long-end interest).

 b)

Bunga dihitung atas masing-masing cicilan yang harus dibayar, dari tanggal kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayaran cicilan . Bunga yang dihitung dengan cara ini disebut bunga jangka pendek  (short-end interest).

c)

Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan bungan atas saldo   pokok yang terhutang antara periode cicilan, sisanya merupakan pengurangan dalam saldo pokok .

d)

Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula,

Bab 6 Konsinyasi

Soal Teori 1.

Kemukakan perbedaan antara penjualan dan konsinyasi . Perbedaan prinsip antara transaksi penjualan reguler dengan penjualan konsinyasi adalah: 1)

Perpindahan hak milik atas barang yang bersangkutan Dalam transaksi penjualan reguler hak milik barang berpindah kepada pembeli   pada saat barang diserahkan, kemudian keadaan demikian dipakai sebagai dasar   pengakuan terhadap timbulnya pendapatan. Sedangkan penjualan pada penjualan konsinyasi tidak berarti adanya penyerahan hak milik atas barang yang  bersangkutan.

2)

Pengakuan pendapatan Perbedaan pengakuan pendapatan antara penjualan reguler dan penjualan konsinyasi akan berdampak pada laporan rugi laba . Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam bukunya yang berjudul Standar Akuntansi Keuangan Pengertian  pendapatan adalah: ³Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi modal´ Theodoras M. Tuana Kotta menyebutkan kriteria yang lebih tepat bagi  pengakuan pendapatan adalah: a. Adanya bukti yang kuat bahwa pembeli mempunyai maksud membeli dan   penjual bermaksud menjual.  b. Penentuan mengenai barang tertentu yang akan dijual dan sudah dalam keadaan siap untuk dijual . c. Perjanjian antara pembeli dan penjual mengenai barang jual formula untuk  mencapai harga jual. Jadi pendapatan suatu perusahaan dapat diakui oleh perusahaan apabila memenuhi kriteria diatas.

2.

³Suatu konsinyasi dipandang sebagai penitipan (bailment)´ . ³Hubungan antara pihak  konsinyor dan pihak konsinyi menyatakan kaitan pemilik dan agen penjual´ Jelaskanlah. Maksud dari pernyataan tersebut ialah dalam konsinyasi, pihak konsinyor tidak  menjual barang yang dia miliki kepada pihak konsinyi, melainkan hanya menitipkannya kepada pihak konsinyi, yang mana disini merupakan agen penjual . Pihak konsinyi nantilah yang akan bertanggungjawab atas barang-barang tersebut sampai laku terjual kepada pihak ketiga, tetapi kepemilikan barang tersebut sebelum laku terjual, masih ada di tangan pemilik, yakni pihak konsinyor . Karena itulah, konsinyasi dapat dipandang sebagai penitipin dari pihak konsinyor kepada agen penjual (pihak konsinyi) .

3.

Apa keuntungan yang terkandung dalam konsinyasi dibandingkan dengan penjualan ditilik dari sudut (a) konsinyor dan (b) konsinyi ? (a)

Jika ditilik dari sudut konsinyor : 1)

Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan   produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama jika (a) barang itu merupakan barang yang baru diintrodusir dan   permintaan atas produk ini tidak diketahui atau tidak pasti; (b) penjualan dii waktu lalu terbukti tidak menguntungkan bagi agen penjual; (c) barang itu mahal, dan membutuhkan investasi yang besar bagi agen penjual jika harus membelinya; dan (d) fluktuasi harga atas produk ini tidak tahan lama sehingga agenn penjual setuju membeli barang hanya jika resiko kerugian ditanggung   pihak lain. Agen penjual, yang tidak memikul kewajiban dan tidak pula menanggung resiko, pada umumnya bersedia menerima barang atas dasar  konsinyasi meskipun mungkin ia tidak bersedia membelinya .

2)

Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk penjualan gandum, ternak, dan hasil bumi. Imbalan untuk jasa seperti ini seringkali  berupa komisi, yang dapat berupa persentase harga jual atau dapat juga beruoa  jumlah yang tepat untuk setiap unit barang yang terjual .

3) Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak konsinyor  yang masih menjadi pemilik barang ini . Pengendalian ini sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan apabila barang ini dijual kepada agen penjual . (b) Jika ditilik dari sudut konsinyi :

1)

Pihak konsinyi terlepas dari risiko kegagalan menjual barang itu atau dari resiko penjualan dengan rugi . Faktor ini sangat penting terutama untuk produk   baru atau produk yang untuk pertama kalinya dijual di suatu daerah tertentu.

2)

Risiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari . Kedua macam   pertimbangan ini penting artinya terutama dalam perdagangan ternak, hasil  bumi, dan produk lainnya yang cepat rusak .

3) Kebutuhan modal kerja berkurang, karena penetapan harga pokok persediaan  barang konsinyasi dilakukan oleh pihak konsinyor .

4.

Sebutkan tugas dan kewajiban pihak konsinyi! Tugas dan kewajiban pihak konsinyi adalah sebagai berikut : 1)

Pihak konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang  baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi .

2)

Pihak konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan, atau jika tidak ada ketentuan mengenai harga, ia harus menjualnya dengan harga yang memuaskan kepentingan pihak pemilik .

3) Pihak konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya . 4) Pihak konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan   barang konsinyasi.

5.

Terangkan dua metode pencatatan kegiatan konsinyi dalam buku pihak konsinyi . Apa yang menentukan prosedur ini harus ditempuh? - Catatan Pihak Konsinyi ± Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri (1)   Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Di sini pihak konsinyi mencatat   penerimaan barang atas konsinyasi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau atau dalam buku tersendiri yang diselenggharakan untuk tujuan ini . (2)   Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi tidak  dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor . (3)   Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi mencatat   beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan atau   perkiraan konsinyasi dibebani semua dengan beban yang harus ditutup oelh  pihak konsinyor, seluruhnya atau sebagian, maka perkiraan Konsinyasi-Masuk 

dibebani (didebet) dan perkiraan beban dikredit sebesar jumlah yang harus dibebankan pada pihak konsinyor . (4)  Penjualan oleh Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan aktiva bersangkutan dan mengkredit perkiraan Konsinyasi-Masuk . (5)  Komisi Atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat komisi atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan yang bersangkutan . (6)   Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak   Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor 

dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredir perkiraan kas . - Catatan Pihak Konsinyi ± Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri (1)   Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum . (2)   Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi tidak  dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor . (3)  Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi mendebet   perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak  konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang   bersangkutan atau perkiraan beban jika beban dicatat semula dalam perkiraan  beban. (4)  Penjualan oleh Pihak Konsinyi. Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti  pada penjualan biasa. (5)  Komisi Atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi. Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi . (6)   Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak   Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan

mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan Kas .

6.

Terangkan dua metode pencatatan kegiatan konsinyi dalam buku pihak konsinyor . Apa yang menentukan prosedur ini harus diikuti? - Catatan Pihak Konsinyor ± Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri (1)   Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyor mencatat   penyerahan barang kepada pihak konsinyi dengan mendebet perkiraan

Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan persediaan, jika untuk saldo  persediaan diselenggarakan sistem persediaan perpetual . (2)   Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak Konsinyor  mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan Kas atau perkiraan kewajiban . (3) (4), (5)   Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi - Penjualan oleh Pihak Konsinyi ± Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi. Pihak 

konsinyor tidak menyusun ayat jurnal untuk transaksi pihak konsinyi sampai ia menerima laporan dari pihak konsinyi . (6)   Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak   Konsinyi. Pada waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan

konsinyasi, perkiraan Kas didebet sebesar uang kas yang dikirmkan, perkiraan Konsinyasi-Keluar didebet untuk total beban yang dibebankan pada perkiraan   pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan Konsinyasi-Keluar dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi . - Catatan Pihak Konsinyor ± Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia (1)   Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Apabila pihak konsinyor tidak 

menyelenggarakan catatan persediaan perpetual maka penyerahan barang kepada pihak konsinyi dicatat dengan sebuah ayat jurnal memorandum dalam   buku harian atau dalam perkiraan tersendiri yang diselenggarakan untruk tujuan ini. (2)   Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Perkiraan biasanya

dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa

.

(3) (4), (5)   Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi - Penjualan oleh Pihak Konsinyi ± Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi. Pihak 

konsinyor tidak menyusun ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan oleh  pihak konsinyi sampai pihak konsinyor menerima laporan dari pihak konsinyi . (6)   Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak   Konsinyi. Pada waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan

konsinyasi, maka perkiraan Kas didebet sebesar uang kas yang disertakan dalam laporan, perkiraan beban didebet sebesar beban yang dibebankan pada perkiraan   pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan penjualan dikredit sebesar   penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi.

7.

Ayat-ayat jurnal apa yang harus disusun dalam buku pihak konsinyi dan pihak  konsinyor untuk masing-masing transaksi tersebut di bawah ini, asumsikan bahwa masing-masing pihak mengikhtisarkan transaksi konsinyasi secara terpisah dan menghitung laba konsinyasi terpisah dari laba penjualan lainnya? a)

Barang diserahkan oleh pihak konsinyor kepada pihak konsinyi . Pihak Konsinyi

Pihak Konsinyor 

Tidak ada jurnal, hanya membuat

Konsinyasi keluar

xxx

memorandum yang berisi tentang

Pengiriman barang atas

  penerimaan

Konsinyasi«««««..xxx

barang

dari

pihak 

konsinyro beserta rinciannya .

 b)

Pihak konsinyor membayar beban yang berkaitan dengan konsinyasi . Pihak Konsinyi

Pihak Konsinyor 

Tidak ada jurnal.

Konsinyasi keluar

xxx

Beban Angkut Keluar «««««.. xxx

c)

Pihak konsinyi membayar beban yang menyangkut konsinyasi, tetapi pengeluaran ini harus diganti pihak konsinyor . Pihak Konsinyi Konsinyasi Masuk

Pihak Konsinyor  xxx

Tidak ada jurnal

Kas««««««xxx d)

Pihak konsinyi membayar beban yang menyangkut konsinyasi, yang tidak  mendapat penggantian dari pihak konsinyor .

e)

Pihak konsinyi menjual barang konsinyasi dengan kredit . Pihak Konsinyi

Pihak Konsinyor 

Piutang atas konsinyasi«..xxx

Tidak ada jurnal

Konsinyasi Masuk

f)

xxx

Pihak konsinyi menagih piutang usaha konsinyasi Pihak Konsinyi

Pihak Konsinyor 

Kas ««xxx

Tidak ada jurnal

Piutang atas Konsinyasi «..xxx

g)

8.

Pihak konsinyi membuat penyelesaian dengan pihak konsinyor .

Ayat-ayat jurnal apa yang harus disusun dalam buku pihak konsinyi dan pihak  konsinyor untuk masing-masing transaksi tersebut pada Pertanyaan 7 di atas ini , asumsikan bahwa masing-masing pihak menyatukan transaksi konsinyasi dengan transaksi lainnya dan menghitung laba tunggal untuk penjualan konsinyasi dan   penjualan biasa? Jika terdapat laba, hal ini dikenal dengan komisi berarti jurnalnya adalah Dr  Selling Expense dan Cr Accounts Receivable.

9.

Kemukakan masing-masing perkiraan tersebut di bawah ini : (a) apakah akan terca ntum dalam buku pihak konsinyi ataukah dalam buku pihak konsinyor, dan (b) bagaimana masing-masing perkiraan ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang disusun pada akhir periode fiskal.

 

1)

Konsinyasi-Masuk (saldo kredit)

2)

Konsinyasi-Masuk (saldo debet)

3)

Konsinyasi-Keluar (saldo debet)

4)

Komisi konsinyasi (saldo kredit)

5)

Laba atau Rugi Atas Penjualan Konsinyasi

6)

Barang Konsinyasi

7)

Beban Konsinyasi Yang Ditangguhkan

8)

Pengiriman Barang Dagangan Kepada Pihak Konsinyi Dilaporkan Daftar buku keuangan

No Perkiraan 1

Konsinyasi masuk

konsinyor

Kredit

2

Konsinyasi masuk

Konsinyor

Kredit

3

Konsinyasi keluar

Konsinyi

Debit

4

Komisi konsinyasi

Konsinyi

Debit

5

Laba atau rugi

Konsinyi

Kredit

dalam

laporan

6

Barang konsinyasi

konsinyor

Kredit

7

Beban konsinyasi

konsinyor

Kredit

Konsinyi

Debit

8

10.

Penerimaan

barang

dagangan

kepada pihak konsinyi

Burkhart Co. dianjurkan oleh seorang konsinyi agar penjualan barang konsinyasi dilakukan dengan kredit dan agar penggantian beban konsinyasi dilakukan pada periode  berikutnya. Penanganan apa yang dibutuhkan dalam buku pihak konsinyor? Prosedur standar yang digunakan dalam kaitannya dengan konsinyasi, metode akuntansi lainnya dapat kita gunakan sepanjang perkiraan melaporkan dengan tepat kaitan pribadi dan hukum pihak-pihak yang bersangkutan . Variasi dari prosedur standar seringkali diintrodusir untuk memenuhi persyaratan tertentu atau untuk memberikan informasi khusus yang berkaitan dengan kegiatan konsinyasi Bagi tujuanpelaporan .

11.

Dukunglah praktek pencantuman barang konsinyasi dalam neraca pihak konsinyor  dengan suata angka di atas harga pokok awal barang ini menurut faktur . PERKIRAAN PENJ UALAN KONSINYASI

 NO. 2843

24 JU NI 1987

PENJUALAN U NTUK PERKIRAAN WESTERN SALES CO.

Alamat Riverside,California

Dibawah ini dilaporkan penjualan 10 buah pesawat radio, moadal AX 154

Yang dilakukan Oleh: R .GREEN

Seattle, Washington

Tanggal

Penjelasan

Jumlah

Penjualan: 10 buah pesawat radio @$85 Beban: Beban angkut masuk  6

Juni-20

Juli

Komisi( 20%dai penjualan) Saldo««««««««««««««««.

$850+195

=

$ 655 -655 = -

Pengiriman uang terlampir  Saldo yang terhutang

12.

Burnside Co. menyerahkan barang dagangan atas dasar konsinyasi kepada sejumlah agen penjual. Pada tiap akhir periode, barang konsinyasi dilaporkan dalam neraca dengan harga pokok, dan semua beban konsinyasi periode ini dianggap harus dibebankan pada pendapatan periode yang berjalan. Apakah anda setuju dengan  pernyataan ini? Saya tidak setuju dengan kebijakan ini karena penyerahan barang dagang konsinyasi kepada agen penjual, tidak boleh dilaporkan dalam neraca dengan harga  pokok, dan tidak dibebankan pada pendapatan di periodetahun berjalan.

13.

Paulson Co. menyerahkan barang dagangan atas dasar konsinyasi dan mencatatnya dengan cara yang sama seperti pada penjualan dengan kredit . (a) apakah anda   berkeberatan atas prosedur ini ? (b) Penyesuaian apa yang dibutuhkan pada akhir    periode untuk barang konsinyasi yang masih ada di tangan pihak konsinyi, dalam halhal seperti ini? (a)

Setuju karena jurnalnya tetap sama nantinya, dimana consignment inventory pada debit dan inventory pada kredit .

(b)

Penyesuaian yang dilakukan adalah melakukan pembayaran terhadap beban dibayar dimuka terhadap beban penjualan.

14.

Garret

Company membuat ayat jurnal tersebut di bawah ini atas pengiriman barang

dagangan konsinyasi ; Piutang Usaha ± Konsinyi«««««««««««.. xxx Barang Dagangan «««««««««««..

xxx

Konsinyasi ««««««««««««««.

Xxx

Apakah anda berkebaratan atas prosedur ini? Ayat-ayat jurnal apa yang akan anda asumsikan untuk disusun selama periode dan pada akhir periode itu Saya setuju dengan ayat jurnal di atas, jadi tidak ada saran atas prosedur ± prosedur  tersebut .

15.

Seorang konsinyi mengembalikan pengiriman barang yang tidak sanggup ia jualkan Bagaimana anda menyarankan kepada pihak konsinyor untuk menangani beban semula dalam pengiriman barang itu kepada konsinyi dan beban berikutnya pada pengembalian  barang ini? Prosedur bagi pihak konsinyi yang direncanakan dimuka dapat ditempuh, tetapi   penjualankonsinyasi,pembelian konsinyasi dan beban konsinyasi harus diikhtisarkan dalam perkiraan tersendiri.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF