Pengusaha Client
March 5, 2019 | Author: Juprial Sutan Iskandar | Category: N/A
Short Description
Download Pengusaha Client...
Description
BAB I PENDAHULUAN
Kata klien atau client berasal dari kata cliens yang berarti pengikut. Dalam konteks Pengusaha Klien berarti hubungan antara pengusaha dengan klien atau orang-orang yang dekat dengan pengambil kebijakan atau pemerintah. Hubungan ini biasanya disertai dengan imbalan tertentu. Hubungan ini terjadi bahwa disatu sisi pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tentu hal ini dapat terjadi dengan bantuan para pengusaha atau penanam modal. Disisi lain pengusaha tentu tentu mengha mengharap rapkan kan keunt keuntung ungan an dari dari kekaya kekayaan an yang yang ia invest investas asika ikan n dengan dengan sebesar-besarnya. Pada negara berkembang berkembang hubungan hubungan pengusaha pengusaha klien ini sangat terlihat jelas. jelas. Sebagai contoh di Indonesia hubungan ini terlihat pada masa pemerintahan Orde Baru. Hubungan ini juga terjadi Pada masa pemerintahan yang lain. Maka makalah yang kami susun ini akan dapat memberikan gambaran bagaimana hubungan antara pengusaha dan klien terjadi. Bagaimana hubungan itu berkembang, karakteristiknya dan tipe pengusaha klien akan dapat pembaca pahami disini.
1
BAB II PENGUSAHA KLIEN
A. PENG PENGAN ANTA TAR R
Fenome Fenomena na pengus pengusaha aha klien klien dapat dapat dijump dijumpai ai di berbag berbagai ai tempa tempatt dibela dibelaha han n dunia dunia ini, ini, teruta terutama ma di negara negara-neg -negara ara sedan sedang g berkem berkemban bang. g. Akan Akan tetapi tetapi,, yang yang terjad terjadii di Indone Indonesia sia tampak tampak jelas jelas kebera keberadaa daanny nnya a jika diband dibanding ingka kan n dengan dengan negara-negara lain. Seperti yang kita maklum bahwa di negara yang menganut sistem sistem ekono ekonomi mi pasar pasar (terbu (terbuka) ka) prinsi prinsip p kompet kompetitif itif bagi bagi para para pelak pelaku u ekono ekonomi mi sang sangat at diper diperlu luka kan. n. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, dala dalam m mela melaks ksan anak akan an pemb pemban angu guna nan n ekonomi nominy nya a
keha kehad dira iran
kelomp lompo ok
pen pengus gusaha
yan yang
memp mempun unya yaii
jiw jiwa
kewiraswastaan dan mandiri sangat diharapkan. Dari kelompok pengusaha yang demikian ini negara dapat mengandalkannya untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional, baik untuk berkompetisi dalam skala nasional maupun secara internasional. Sejak bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya hingga saat ini, meskipun telah diupayakan dengan berbagai kebijakan ekonomi maupun kebijakan politik, kelompok pengusaha dengan klasifikasi seperti itu belum tampak. Yang muncul adal adalah ah jeni jenis s peng pengus usah aha a yang yang kebe kebera rada daan anny nya a terg tergan antu tung ng pada pada fasi fasilit litas as pemerintah atau yang lebih dikenal dengan pengusaha klien. Analisis fenomena ini dapat dilakukan dengan berbagai sudut pandang. Namun pada hakikatnya perhatian kita lebih difokuskan untuk melihat keterkaitan antara negara termasuk di dalamnya para birokrat dan elit politik dengan para pengusaha dalam melihat kasus yang terjadi di Indonesia, meskipun pengusaha klien juga ada pada masa sebelum Orde Baru, tetapi penekanan pembahasan lebih banyak dilakukan pada era Orde Baru.
B. NEGARA NEGARA DAN DAN PEMBA PEMBANGU NGUNAN NAN
Peran negara sangat menentukan pada fase-fse awal pembangunan, seperti yang yang telah telah dilaku dilakukan kan oleh oleh Jepa Jepang ng atau atau negara negara-ne -negar gara a indust industri ri maju maju lainny lainnya. a. 2
Perbedaannya yang mendasar adalah bahwa peran negara yang dilakukan oleh negara negara-ne -nega gara ra maju maju mengha menghasil silkan kan pereko perekonom nomian ian nasion nasional al yang yang kuat, kuat, yaitu yaitu anta ntara lain lain diduk idukun ung g
oleh leh
kelomp lompo ok
peng pengu usaha saha yang man mandiri diri mela melalu luii
indu indust stria rialis lisas asi. i. Seme Sement ntar ara a itu itu yang yang terja terjadi di di nega negara ra berk berkem emba bang ng sepe seperti rti Indo Indone nesi sia, a, pera peran n nega negara ra,, baru baru samp sampai ai pada pada suatu uatu titi titik k di mana mana nega negara ra melahirkan suatu hubungan patron-klien antara pengusaha birokrasi dengan para pengusaha. Pengusah Pengusaha a birokrasi birokrasi sebagai sebagai kekuatan kekuatan yang dominan atau sering sering disebut disebut sebagai rezim otoriterisme birokratik, berkaitan erat (mempunyai korelasi positif) dengan proses pembangunan yang dilaksanakan di negara berkembang. Ada 5 indikator dari suatu rezim birokratik otoriter menurut Guilermo O’Donnell : 1. Tidak berlaku berlakunya nya hipotes hipotesis is modernisasi modernisasi dengan dengan demokra demokratisasi tisasi.. 2. Nega Negara ra seba sebaga gaii varia variabe bell pent pentin ing g untu untuk k mela melaks ksan anak akan an peru peruba baha han n tanp tanpa a dipengaruhi oleh kekuatan sosial lainnya. 3. Mili Milite terr seba sebaga gaii lemb lembag aga a pend penduk ukun ung g ekon ekonom omi, i, yang yang sebe sebena narn rnya ya untu untuk k memperkuat posisi militer sendiri dalam mewujudkan negara yang kuat. 4. Pentingnya Pentingnya koalisi koalisi antara antara kekuatan kekuatan dominan dominan yang mendukun mendukung g rezim tersebut. tersebut. 5. Memas Memasukk ukkan an variabe variabell intern internas asion ional. al. Dibanyak negara, rezim otoriter birokratik muncul sebagai akibat dari adanya krisis krisis ekono ekonomi. mi. Oleh Oleh karena karena itu, itu, rezim rezim Orde Orde Baru Baru tidak tidak sebata sebatas s melak melakuka ukan n pengenda pengendalian lian pada masalah-masala masalah-masalah h politik politik tetapi tetapi juga mencampuri mencampuri masalah masalah bisnis dan ekonomi.
C. SIFAT SIFAT REZI REZIM M ORDE ORDE BARU BARU
1. Pemerintah Pemerintah dipega dipegang ng oleh militer, militer, tidak sebagai sebagai diktator diktator pribadi, pribadi, tetapi tetapi sebagai sebagai lembaga yang berkolaborasi dengan teknokrat sipil;
3
2.
Ia didukung oleh pengusaha oligopolistik, yang bersama negara berkolaborasi dengan masyarakat bisnis internasional;
3. Pengambila Pengambilan n keputusan keputusan bersif bersifat at birokratik-t birokratik-tekno eknokratik kratik;; 4. Mass Massa a dimo dimobi bilis lisas asik ikan an;; 5. Untuk mengen mengendalik dalikan an oposisi, oposisi, pemerintah pemerintah melakuka melakukan n tindakan tindakan represif. represif. Denga Dengan n sifat sifat dan ciri-ci ciri-ciri ri rezim rezim Orde Orde Baru Baru sepert sepertii terseb tersebut ut diatas diatas,, dapat dapat dipahami dipahami bahwa bahwa dalam konteks hubungan hubungan pengusah pengusaha a dan pengusah pengusaha, a, akan akan terw terwuj ujud ud suat suatu u sist sistem em patr patrimo imoni nial al di mana mana peng pengus usah aha a biro birokr kras asii mela melalu luii kekua kekuasaa saan n yang yang dimilik dimilikii menjad menjadii patron patron teruta terutama ma bagi bagi kelom kelompok pok-ke -kelom lompok pok pengusaha yang diajak bekerja sama.
D. TERBENTU TERBENTUKNYA KNYA PENGUSAHA PENGUSAHA KLIEN KLIEN
Ketika pemerintah Meiji di Jepang akan melakukan industrialisasi pada abad XIX, XIX, kebija kebijaksa ksanaa naan n Pemer Pemerint intah ah Meiji Meiji adala adalah h untuk untuk membe memberika rikan n protek proteksi si dan subsidi kepada para pengusaha agar dapat terbentuk kelompok borjuasi industri nasional. Hal yang sama juga dilakukan oleh Korea Selatan pada pemerintahan Rhee atau Park Chung Hee pada pertengahan abad XX ini. Kedua negara kemudian memang berhasil membentuk suatu negara industri yang berbasis pada kekuatan kelompok pengusaha yang mandiri. Sementara itu yang terjadi di Indonesia belum tampak fenomena seperti itu, meskipun kebijakan yang yang sama sama tela telah h dila dilaks ksan anak akan an.. Kebij Kebijak aksa sana naan an prot protek eksi si dan dan subs subsidi idi yang yang diberikan pemerintah meskipun telah melahirkan kelompok kapitalis baru tetapi keberadaannya masih sangat tergantung pada fasilitas pemerintah. Pengusaha klie klien n yang yang seja sejak k kela kelahi hira rann nnya ya mema memang ng disu disubs bsid idii oleh oleh peme pemerin rinta tah, h, dala dalam m mengoperasikan usahanya diberi dukungan dan proteksi dari berbagai jaringan kekuasaan pemerintah. Jadi, meskipun pengusaha ini berada di luar birokrasi tetapi keberadannya sangat tergantung pada birokrasi. Seja Sejauh uh ini ini mesk meskip ipun un Indo Indone nesi sia a dini dinila laii cuku cukup p berh berhas asilil mela melaks ksan anak akan an industrialisasi, perusahaan-perusahaan besar yang tangguh belum lagi muncul. 4
Konglomerasi yang ada dinilai hanya jago kandang, karena mereka hanya lebih mengandalkan pada permintaan dalam negeri, tetapi kurang mampu bersaing di pasaran pasaran internasio internasional. nal. Hal ini tidak mengherankan mengherankan karena konglomer konglomerasi asi yang tumbuh di Indonesia bukan berasal dari seleksi alam, melainkan dari praktikprakti praktik k patron patronase ase politik politik yang yang meliba melibatka tkan n para para pengus pengusaha aha dan kalang kalangan an elit elit birokrasi.
E. KARAKTERI KARAKTERISTIK STIK PENGUSAHA PENGUSAHA ORDE BARU
Keti Ketika ka peme pemerin rinta tah h Orba Orba yang yang didu diduku kung ng oleh oleh mili milite terr mula mulaii menja menjala lank nkan an kekuasaannya, kondisi ekonomi Indonesia sangat memprihatinkan karena inflasi mencapai 600%, sedangkan utang yang macet hinggal $ 2 milyar, dan kegiatan investasi praktis lumpuh. Langkah pertama yang dilakukan dalam membenahi perekonomian nasional yakni yakni member memberlak lakuka ukan n Undan Undang-u g-unda ndang ng Penana Penanaman man Modal Modal Asing Asing (1967) (1967) dan Dalam Negeri (1968). Kesempatan investasi diberikan kepada siapa saja yang memiliki modal untuk membuat usulan proyek dengan hanya menyediakan 25% modal, sementara 75% kekurangannya ditutupi dengan bantuan dana berbunga lunak dari pemerintah. Secara formal, kredit murah ini berlaku bagi siapa saja, tetapi tetapi dalam dalam pelaks pelaksana anaann annya ya terjad terjadii penye penyelew leweng engan. an. Karena Karena fasilit fasilitas as yang yang diberikan relatif sedikit, sementara peminatnya jauh lebih banyak, praktis hanya mereka mereka yang mempunyai mempunyai hubungan hubungan dekat dengan dengan pejabat pejabat yang memperoleh memperoleh fasilitas tersebut. Tercatat, perusahaan yang sejak lama membina kerja sama deng dengan an Angk Angkat atan an Dara Daratt dan dan peru perusa saha haan an nega negara ra yang yang mempe mempero role leh h kred kredit it terbesar, sedangkan lebih spesifik individu seperti Liem Siou Liong dan The Kian Siang (Bob Hasan) memperoleh m emperoleh berbagai kemudahan. Tahun 1970-an Indonesia mulai dibanjiri modal asing, terutama dari Jepang dalam dalam bentu bentuk k perusa perusahaa haan n patun patungan gan.. Yang Yang paling paling banyak banyak dimina diminati ti oleh oleh para para pengusaha pada waktu itu adalah lisensi impor berbagai kebutuhan bahan pokok. Selain adanya fasilitas atau kemudahan yang diberikan pemerintah, bidang ini dini dinila laii pali paling ng bany banyak ak mend mendat atan angk gkan an keun keuntu tung ngan an.. Kega Kegaira iraha han n usah usaha a yang yang
5
dita ditamba mbah h deng dengan an bom bom miny minyak ak ini ini tela telah h meng mengat atro roll pertu pertumb mbuh uhan an ekon ekonom omii Indonesia menjadi 7% per tahun dari target 5%. Denga Dengan n keber keberhas hasila ilanny nnya a dibida dibidang ng ekonom ekonomii ini pemer pemerint intah ah Orba Orba melalu melaluii asisten asisten presiden presiden pada waktu waktu itu, Sudjono Humarda Humardani ni mulai melakukan melakukan kerja kerja sama dengan beberapa pengusaha untuk menjadi rekanan utama, yakni antara lain Liem Siou Liong dan Bob Hasan. PT Berdikari, perusahaan TNI AD dengan cepat cepat tumbuh tumbuh menjadi menjadi perusahaa perusahaan n besar. besar. Pada pertengahan pertengahan 1970-an 1970-an disusul disusul oleh perusahaan negara lain yaitu Pertamina yang banyak menikmati keuntungan dari dari bom minyak minyak.. Bahkan Bahkan,, untuk untuk repeli repelita ta I dan II Perta Pertamin mina a menjad menjadii tulang tulang punggung perekonomian nasional. Selain Selain perusa perusahaa haan n negara negara sepert sepertii Panca Panca Niaga, Niaga, Kerja Kerja Niaga Niaga (milik (milik Dep. Dep. Perdagan Perdagangan), gan), perusahaa perusahaan n yang berkemban berkembang g pesar pesar adalah adalah perusaha perusahaan an yang mempunyai akses dengan elit birokrasi. Ada beberapa perusahaan yang berada di luar lingkungan tetapi tumbuh cukup baik antara lain adalah Gudang Garam H.M. Samperna dan Bakrie. Namun secara umum pengusaha-pengusaha yang baru baru munc muncul ul pada pada era era 1970 1970-a -an n lebi lebih h bany banyak ak dita ditand ndai ai oleh oleh kede kedeka kata tan n hubungann hubungannya ya dengan dengan elit penguasa penguasa.. Kemudaha Kemudahan-kemu n-kemudaha dahan n yang diberikan diberikan pemerintah melalui kredit investasi sering dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk untuk kepen kepenting tingan an pribad pribadi. i. Seper Seperti ti yang yang diungk diungkapk apkan an oleh oleh Kwiek Kwiek Kian Kian Gie, Gie, beberapa cara licik yang dimanfaatkan oleh para pengusaha yaitu : 1.
yaitu meli melipa patg tgan anda daka kan n harg harga a prod produk uk impo imporr untu untuk k inve invest stas asii overpricing , yaitu sehingga sehingga seorang seorang pengusah pengusaha a dapat dapat memperoleh memperoleh barang barang yang dibutuhka dibutuhkan n sekaligus, memperoleh keuntungan dari selisih dana impor yang dibiayai oleh kredit pemerintah;
2. mengeduk mengeduk pinjama pinjaman n dari bank sebanyak sebanyak mungkin; mungkin; 3. memanipula memanipulasi si pembukuan pembukuan dan prospek prospektus tus perusahaa perusahaan n guna menguras menguras dana murah masyarakat dari bursa saham. Dengan kondisi seperti di atas, yang muncul sebagai perusahaan nasional berasal dari lingkaran yang tidak jauh dari patronase politik BUMN jelas sebagai anak kandung pemerintah akan memperoleh fasilitas yang cukup besar. Namun, kenyataannya bahwa dari sekian banyak BUMN (ada 420 pada 1987) sebagian 6
besar tidak efisien dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Akar kelemahan dari BUMN ini berasal dari korupnya birokrasi yang mengelolanya. Dengan kondisi BUMN yang seperti ini, peran pemerintah untuk melahirkan kelompok pengusaha menjadi sulit. Disisi Disisi lain lain semak semakin in kuatny kuatnya a pengus pengusaha aha klien klien dapat dapat diliha dilihatt dari dari tampil tampilnya nya pengusaha instan yang berasal dari lingkungan keluarga pimpinan pemerintah. Dengan berbekal surat pendirian perusahaan dari notaris, hanya dalam waktu beberapa tahun mereka mampu membangun konglomerasi yang bernilai ratusan juta dolar. Kunci kesuksesan kesuksesan mereka terutama pada hal monopoli dan perlindungan kebijakan pemerintah. Mulai dari cengkeh, angkutan gas lewat laut, jalan tol, produk plastik, baja, kimia, televisi hingga jasa jasa satelit. Dari profil konglomerasi yang ada saat ini, secara umum dapat dikelompokkan menjadi : 1.
pengusaha yang sejak zaman Sukarno seperti Sudarpo, Hasyim Ning dan sebagainya, tetapi masih mampu bertahan karena dapat beradaptasi;
2. pengu pengusah saha a yang dekat dekat denga dengan n elit birokra birokrasi si yang yang terbagi terbagi menja menjadi di pertama pertama yang yang bera berasa sall dari dari kelu keluar arga ga peja pejaba batt dan dan kedu kedua a keba kebany nyak akan an dari dari WNI WNI keturunan; 3. peng pengus usah aha a yang yang tidak tidak memp mempun unya yaii hubu hubung ngan an lang langsu sung ng deng dengan an biro birokr kras asi, i, tetapi mempunyai hubungan pribadi yang baik dengan keluarga pejabat. Secara keseluruhan semua kelompok tersebut masih dalam lingkup sebagai pengusaha klien karena ketergantungannya yang besar terhadap pemerintah.
F. MOMEN-MOME MOMEN-MOMEN N PENTING PENTING TERBENT TERBENTUKNY UKNYA A PATRON PATRON BISNIS BISNIS
1. Progra Program m Benten Benteng; g; progra program m ini dimak dimaksud sudka kan n untuk untuk memban membantu tu mendor mendorong ong kaum pribumi agar mereka lebih aktif terjun dalam dunia usaha. Untuk itu, peme pemerin rinta tah h membe memberi rika kan n berb berbag agai ai maca macam m lise lisens nsii dan dan kons konsen ensi si kepa kepada da pribumi yang berminat dalam dunia usaha. Mereka juga diberi keleluasaan
7
untuk mendapatkan kredit yang murah dari pemerintah terutama mereka yang tidak mempunyai modal. 2. Pemeri Pemerinta ntah h mengak mengakomo omodas dasii kekua kekuatan tan milite militerr dalam dalam parlem parlemen en serta serta peran peran politik lainnya sebagai dampak dari unjuk rasa yang dilakukan militer pada 17 Oktober 1952, dan ini menjadi momen penting bagi terbentuknya kekuatan bagi militer menuju patronase bisnis. 3. Pembe Pemberon rontak takan an sepert sepertii DII/TI DII/TIII dan PRRI/Per PRRI/Permes mesta ta mendor mendorong ong peran peran militer militer dalam dalam politik politik semak semakin in kuat kuat teruta terutama ma semenj semenjak ak dikelu dikeluark arkan annya nya Undan UndanggUndang Darurat Militer (SOB). 4.
UU Darurat Militer tidak hanya memberi peran yang kuat militer dalam politik, juga dalam bidang ekonomi. Ketika perusahaan Belanda dinasionalisasi, terutama perbankan, perbankan, distribusi beras, valuta asing asing dan ladang-ladang ladang-ladang minyak, perwira militer manjadi pengelolanya. Yang manjalankannya terutama adalah PT Tri Usaha Bhakti.
5. Peruba Perubaha han n peta peta politik politik sesudah sesudah 1965. 1965. Milite Militerr sangat sangat mewarnai mewarnai kehidupa kehidupan n politik politik di Indone Indonesia sia.. Pengua Penguasaa saan n mereka mereka atas atas sumber sumber-su -sumbe mberr ekono ekonomi mi berkembang hampir semua sektor, seperti PT Berdikari, Firma dan PT Timah, penebangan hutan, pengeboran minyak, petro kimia, industri baja dan obatobatan. 6. Pada Pada masa masa pemu pemuliliha han n ekon ekonom omi, i, Orba Orba meng mengun unda dang ng moda modall asin asing g untu untuk k memperoleh memperoleh kepercaya kepercayaan an dari luar negeri. negeri. Pengenda Pengendalian lian terhadap terhadap sektor sektor swasta domestik terus dilakukan. PT Berdikari digerakkan oleh Suhardiman, Pertamina dipimpin oleh Ibnu Soetowo yang melakukan investasi di bidang pengeboran minyak, petro kimia, industri baja, obat-obatan, infrastruktur dan pengembangan pulau Batam. Selanjutnya dibangun induk koperasi AD, AU, AL dan Kepolisian. Pengelolaan bisnis ini melibatkan sejumlah pengusaha Tionghoa seperti Bob Hasan, Lim Siou Liong, Sofian Wanandi dan William Suryadjaya. 7.
Kelimpahan uang minyak merupakan lompatan besar dalam pembentukan patron patronase ase bisnis bisnis.. Kelimpa Kelimpaha han n minyak minyak menjad menjadika ikan n negara negara sebag sebagai ai tulang tulang
8
punggung pembangunan nasional, antara lain dalam kebijakan ISI (Industri Substitusi Impor) yang membatasi ruang gerak modal asing.
G.
PEMBANGUNAN DAN PEMERINTAHAN PATRONASE BISNIS 1.
Golongan pengusaha dan pedagang di awal Orba tidak memiliki peran politik. Kekuatan dominan satu-satunya dalam bidang permodalan dan kepemilikan perusahaan adalah negara yang diwakili para pejabat unsur militer. Kelompok birokrat ini menguasai kekuasaan negara tetapi juga perusahaan-perusahaan nega negara ra.. Polis Polisii demik demikia ian n mene menemp mpat atka kan n mere mereka ka seba sebaga gaii patro patron n polit politik ik berhadapan dengan pengusaha yang lemah sebagai klien politiknya.
2.
Dengan Dengan kekuatann kekuatannya ya ini, patron patron politik mengalokasika mengalokasikan n kekayaan kekayaan negara negara serta memberi konsensi negara kepada pengusaha klien yang bergantung kepada birokrat politik. Pengusaha klien ini menjadi konco-konco bisnis para pejabat dan keluarganya. Lewat pengusaha klien inilah para pejabat terjun dan dan melib melibat atka kan n dirin dirinya ya dala dalam m duni dunia a bisn bisnis is guna guna memu memupu puk k keka kekaya yaan an pribadinya.
3. Terj Terjun unny nya a para para peja pejaba batt ting tinggi gi ke dala dalam m duni dunia a bisn bisnis is tida tidak k memp memper erku kuat at kedudukan mereka dalam kekuasaan kekuasaan politik dan birokratis, tetapi juga menjadi peng pengus usah aha a patro patron n yang yang seka sekalig ligus us meme memega gang ng kend kendal alii polit politik ik,, misa misalny lnya a Soeharto. 4.
Kebe Keberh rhas asililan an bis bisnis nis di kala kalang ngan an patr patron on poli politi tik k tida tidak k dite ditent ntuk ukan an oleh oleh kema kemamp mpua uan n
moda modaln lnya ya
meme memena nan ngka gkan
komp kompe etis tisi
teta tetapi pi
dite itentu ntukan kan
seja sejauh uhma mana na hubu hubung ngan an peng pengus usah aha a klie klien n deng dengan an peja pejaba batt ting tinggi gi yang yang mengal mengaloka okasik sikan an konsen konsensi si negara negara kepad kepada a mereka mereka.. Jelas Jelas bahwa bahwa konse konsensi nsi perusahaan diberikan kepada pengusaha yang dekat hubungannya dengan patron politik. 5. Peru Perusa saha haan an daga dagang ng yang yang diku dikuas asai ai milit militer er lebi lebih h seba sebaga gaii lemba lembaga ga untu untuk k mengalokasikan lisensi-lisensi impor dan pendistribusian kepada pengusaha China dan asing. Kekuatan ekonomi perwira militer terletak pada akses ilegal
9
ke pasar melalui monopoli-monopoli negara terhadap aneka ragam kegiatan ekonomi. 6. Para Para birokra birokratt politik politik yang yang terjun terjun dalam dalam dunia dunia bisnis bisnis bukanl bukanlah ah kalanga kalangan n yang yang memili memiliki ki modal, modal, teknol teknologi ogi dan dan penge pengetah tahuan uan atau atau penga pengalam laman an mengel mengelola ola bisnis bisnis.. Yang Yang mereka mereka miliki miliki hanyal hanyalah ah lembag lembaga a kontr kontrol ol terhad terhadap ap sumbe sumberrsumber sumber ekonom ekonomi. i. Merek Mereka a yang yang memba membagi gi konse konsensi nsi dan mengal mengaloka okasik sikan an lisensi impor kepada pengusaha Cina dan asing yang mau bersekutu dengan mereka. 7.
Persekutuan ini mereka bangun tidak melalui saluran-saluran kebijakan umum yang diatur dalam sebuah departemen, tetapi melalui hubungan langsung di antara antara pusatpusat-pus pusat at kekua kekuasaa saan n dengan dengan kelomp kelompok ok bisnis bisnis terten tertentu. tu. Mereka Mereka berhubungan langsung dengan dengan Soeharto, Ibnu Soetowo atau Ali Moertopo.
8.
Untuk konsensi pertambangan dan kehutanan, para birokrat politik yang terjun dalam dunia bisnis tidak memerlukan dana dari negara, karena perusahaan patu patung ngan an mere mereka ka sepe sepenu nuhn hnya ya dida didana naii oleh oleh moda modall asing asing.. Di sini sini terj terjad adii pertukaran konsensi ekonomi yang dikontrol secara politik dengan imbalan finans finansial ial.. Para Para birokr birokrat at politi politik k mendap mendapat at imbala imbalan n finansi finansial al dan mitra mitra asing asing mengelola dan mengeksploitasinya. (kasus Freeport di Timika).
9.
Para Para
peng pengus usa aha
yang
berga rgantun ntung g
kepada pada
patr patro on
poli politi tikn knya ya
sela selalu lu
memanfaatk memanfaatkan an patron patron mereka mereka untuk memperoleh memperoleh akses akses usaha usaha yang lebih luas. Untuk memperoleh kredit yang besar dan lisensi-lisensi yang mereka perluk perlukan an dalam dalam membangu membangun n
perus perusaha ahaan an mereka mereka memberi memberikan kan imbalan imbalan
pemilikan saham minoritas untuk patron politiknya atau keluarganya. Serta frak fraks siny inya
di
politi litik k.
Misa Misaln lny ya,
PT Boga Bogas sari yang yang diba ibangun ngun den dengan
mendapatkan kucuran kredit yang sangat besar berkat hubungan dekat Liem dengan dengan Soeharto. Soeharto. Karena Karena itu Sudwikatmo Sudwikatmono no ditempatka ditempatkan n sebagai sebagai direktur direktur utama, dan saham 4% serta laba 28% laba Bogasari dibagi untuk Yayasan Dharma Putra Kostrad dan Yayasan Harapan Kita milik Tien Soeharto. 10. 10. Para Para biro birokr krat at poli politi tik k yang yang tumb tumbuh uh menj menjad adii peng pengus usah aha a patr patron on tida tidak k berkep berkepen enting tingan an dengan dengan akumul akumulasi asi modal modal yang yang produk produktif. tif. Yang Yang merek mereka a
10
pentingkan adalah keuntungan sebanyak mungkin dan dalam tempo yang sesingkat mungkin. 11.Terga 11. Tergantung ntungnya nya para pengusah pengusaha a klien pada patron patron politik politik bersumber bersumber pada posisi politik patron. Semakin kuat posisi patron, semakin bertambah besar pula perkembangan bisnis mereka. 12.Dalam hubungannya dengan politik ekonomi perusahaan-perusahaan yang dibang dibangun un dalam dalam patron patronas ase e bisnis bisnis memper memperole oleh h fasilit fasilitas as protek proteksi si tarif tarif yang yang tinggi dan hak memonopoli untuk menguasai pasar domestik (contoh mobil Timor). 13.Tujan para pejabat dan keluarga terjun dalam dunia bisnis lebih bertujuan memup memupuk uk kekaya kekayaan an daripa daripada da melaku melakukan kan invest investas asii besar besar yang yang berja berjangk ngka a panjang. 14.Patronase bisnis dibangun dan dipertahankan dengan jaminan politik tanpa demokrasi dan perlindungan HAM (Suryadi A Radjab, 1999: 36-49).
H. TIPE TIPE PENGU PENGUSAH SAHA A KLIE KLIEN N 1.
berbagai macam macam kontrak kontrak pemerintah pemerintahan an diberikan diberikan Government Contractor : berbagai kepada warga negara yang sering digunakan untuk mendapakan dukungan dari pengusaha pribumi. Dengan tersedianya anggaran yang banyak pada era 1970-an, baik dalam industri maupun keuangan memungkinkan diberikannya proyek industri kepada sektor swasta. Untuk mendapatkan sebuah proyek, dibutuhkan sedikit modal dan teknologi sehingga muncullah kelompok bisnis yang mendasarkan dirinya sebagai kontraktor. Salah satu syarat utama bagi keberhasilan seorang kontraktor ialah koneksinya dengan negara. Sebagai akibatnya, kontraktor yang berkaitan dengan pemerintah adalah mereka yang mempunyai hubungan dengan elit-elit politk dan birokratik, dan kebanyakan mereka adalah veteran militer.
2.
Monopoly traders : mengumpulkan upeti dari para pedagang adalah metode
konven konvensio siona nall yang yang sudah sudah berlak berlaku u semen semenjak jak para para kolon kolonial ial hingga hingga saat saat ini untuk untuk membi membiaya ayaii kegia kegiatan tan politik politik merek mereka. a. Ini adalah adalah sistem sistem yang yang paling paling 11
mudah untuk dilakukan yang hanya mengizinkan kepada sejumlah pedagang yang yang berb berbat atas as untu untuk k mela melaku kuka kan n bisn bisnis is perd perdag agan anga gan n terte tertent ntu. u. Berb Berbed eda a dengan masa prakolonial dan masa kolonial, pada masa Orde Baru monopoli ekspor dan perpajakan hampir seluruhnya hilang sebab hal ini berpengaruh terhadap perolehan ekspor yang sangat berharga. Sebaliknya, perdagangan impor dan distribusi distribusi domestik untuk komoditi komoditi tertentu tertentu dilisensika dilisensikan n kepada kepada perusahaan terpilih, yang dalam banyak kasus dimotivasi oleh kepentingan polit politik ik dari dari pada pada ekon ekonom omi. i. Lise Lisens nsii dibe diberik rikan an kepa kepada da mere mereka ka yang yang tela telah h sepakat akan memberikan sebagian dari keuntungannya kepada pemegang kekuasaan. 3.
Concessionaires : negara memiliki wewenang untuk memberikan konsensi
kepada mereka yang berkeinginan untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang yang dimi dimilik likii nega negara ra sesu sesuai ai deng dengan an Pasa Pasall 33 UUD UUD 1945 1945.. Tida Tidak k sepe sepert rtii kontrak, konsensi tidak mempunyai risiko dalam menghabiskan pengeluaran negara, negara, tidak tidak seperti seperti monopoli monopoli yang menimbulkan menimbulkan biaya biaya produksi, produksi, dengan demikian tidak menghancurkan ekonomi negara. HPH adalah sumber yang populer bagi patron Orde Baru khususnya militer yang menjadi klien bisnis. 4.
Berbeda da denga dengan n kate katego gori ri di atas atas,, Licensed Licensed manufactur manufacture e : Berbe
kate katego gori ri ini
berkaitan dengan perencanaan ekonomi kebijakan intervensionis dari negara. Menteri Menteri industri industri dan BKPM membuat membuat klasifika klasifikasi si sektor sektor industri industri yang tertutup, tertutup, tanp tanpa a fasi fasilit litas as dan dan yang yang menj menjad adii prio priori rita tas s sesu sesuai ai deng dengan an kate katego gori ri yang yang berb berbed eda a dari dari para para inve invest stor. or. Sist Sistem em lise lisens nsii meru merupa paka kan n pila pilarr utam utama a dari dari kepent kepenting ingan an negara negara.. Sistem Sistem lisen lisensi si antara antara lain lain sektor sektor pelay pelayana anan n sepert sepertii perkapalan. Departemen komunikasi antara lain ikut mengintervensi tentang pembangunan industri perkapalan. 5.
State-private joint venture : join venture antara sektor swasta dan negara
diten ditentuk tukan an oleh oleh kebija kebijakan kan pemer pemerint intah ah sepert sepertii menge mengemba mbangk ngkan an indust industri ri strategi, strategi, mengontro mengontroll monopoli monopoli swasta, swasta, kapitalisa kapitalisasi si proyek proyek berskala berskala besar, besar, mengundan mengundang g entreprene entrepreneur ur untuk mempelajari mempelajari proses proses industri industri baru. Kasus Kasus tentang yang dikontrol PT Gaya Motor (Jun Hwan Shin, 1989 : 275-288).
12
BABIII PENUTUP A. KESIMPULA KESIMPULAN N
Hubung Hubungan an antara antara pengus pengusaha aha dan klien klien terjad terjadii di negar negara a manap manapun un di dunia. Namun pada negara berkembang hubungan ini terlihat jelas. Pengusaha berusaha menjalin hubungan dengan para pengambil kebijakan di pemerintahan. Hal ini dilak dilakuka ukan n untuk untuk dapat dapat perlak perlakuan uan khusus khusus/ko /konse nsensi nsi dari dari pemeri pemerinta ntah. h. Peme Pemerin rinta tah h pun pun terg tergan antu tung ng pada pada peng pengus usah aha a atau atau inve invest stor or untu untuk k dapa dapatt membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi karena kebutuhan ini lah terjadi hubungan antara pengusaha dan klien. Ada banyak tipe pengusaha klien, diantaranya Government Contractor, Monopoly Monopoly Traders, Traders, Consessio Consessionaires naires,, Licensed Licensed Manufactu Manufacture re dan State Privat Privat Joint Joint Ventur Venture. e. Hubung Hubungan an Gover Governme nment nt Contra Contracto ctorr biasan biasanya ya terjad terjadii denga dengan n pembe pemberia rian n kontra kontrak-k k-kont ontrak rak kepada kepada warga warga pribumi pribumi.. Monopo Monopoly ly trade traders rs yaitu yaitu dengan mengumpulkan upeti dari pedagang dan Consessionaires terjadi karena pemerintah berkeinginan untuk mengeksploitasi sumber daya alam. Sedangkan hubungan Licensed Manufacture terjadi karena adanya intervensi pemerintah terhadap terhadap kebijakan kebijakan ekonomi ekonomi serta hubungan hubungan State State Privat Joint Joint Venture yaitu antara sektor swasta dan negara dibentuk oleh kebijakan pemerintah seperti mengembangkan mengembangkan industri strategis.
B. SARAN
Hubungan antara pengusaha dengan klien hendaknya dibangun atas dasar pera peratu tura ran n peru perund ndan angg-un unda dang ngan an sehin sehingg gga a hubu hubung ngan an yang yang terj terjad adii dapa dapatt dibangun dibangun dengan dengan baik. Apabila hubungan hubungan ini dibangun dibangun berdasar berdasarkan kan aturanaturan maka sekalipun terjadi permasalahan akan dapat diselesaikan secara hukum.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aini Nurul, 2004. Sosiologi dan Politik, Politik, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
14
PENGUSAHA KLIEN
TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI POLITIK DOSEN : IRFAN MALIN MUDO, S.Sos
Oleh :
KELOMPOK 2 1. REP REPLAI LAISER SER 2. MIND MINDA A ROSI ROSITO TONI NIA A 3. RATNA RATNA DESV DESVITA ITA SARI SARI 4. ERNI RNIKAWA KAWATI TI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) YAYASAN YAYASAN PENDIDIKA PENDIDIKAN N PASAMAN PASAMAN (YAPPAS) (YAPPAS) LUBUK SIKAPING TAHUN AKADEMIK 2011/2012
15
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang selalu dilimpahkan kepada seluruh makhluk dan salawat beserta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat dari alam kebodohan sampai kealam yang penuh dengan rahmat dan dan hidayah-Nya sehingga kami kami dapat menyelesaikan makala makalah h ini denga dengan n judul judul “PENGUSAHA guna melen melengka gkapi pi tugas tugas mata mata PENGUSAHA KLIEN KLIEN“, guna kuliah Sosial Politik. Tewujudnya makalah sederhana ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik langsung ataupun tidak langsung. untuk itu pada kesemp kesempata atan n ini dengan dengan segala segala keren kerendah dahan an hari hari dan penuh penuh pengh pengharg argaan aan kami kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irfan Malindo,S.Sos dan teman-teman yang telah memberikan masukan dan sarannya untuk penyelesaian makalah ini Kami Kami telah telah berusa berusaha ha dengan dengan segen segenap ap kemamp kemampuan uan tenaga tenaga dan waktu waktu agar agar maka makala lah h ini ini dapa dapatt dise disele lesa saika ikan n deng dengan an baik baik,, namu namun n kami kami meny menyad adar arii bahw bahwa a penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca guna kelengkapan dan perbaikan makalah ini untuk masa– masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semua, terima kasih.
Lubuk Sikaping,
November 2011
Penyusun
16
DAFTAR ISI
A.
Pendahuluan
...... ...... ... ... ...... ... ... ...... ... ... ... ...... .. A.
Peng Pengus usah aha a Klie Klien n
.......................
1
.... ....... ...... ...... ..... .... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ..... .... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ..... .... ..... .....
4
1.
Pengantar ……………....... ...... ......…… .…………………….....
2.
Negara dan Pembangunan.......................................... Pembangunan..................................................... ........... 10
3. B. Penutup Penutup
............... ........................ ................ ................ ................. ............... ................ ................. ................ ............. .....
DAFTAR PERPUSTAKAAN
17
4
18
View more...
Comments