Pengorganisasian Dalam Manajemen Keperawatan

August 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pengorganisasian Dalam Manajemen Keperawatan...

Description

 

PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen pembimbing  Ns.Siti Anisah,M.Kep

Disusun oleh Adjeng Dwiani 180323084 Yuyun Susanti 180323138 Eka putri larasati 180323097

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Prodi D III Keperawatan 2018/2019

 

BAB I PENDAHULUAN

A. LATA LATAR R BEL BELAK AKAN ANG G Rencana yang telah kita susun sedemikian rupa tidak akan ada artinya jika tidak segera dil dilaks aksana anakan kan.. Pelaks Pelaksana anaan an rencan rencanaa tadi tadi dil dilaku akukan kan ole oleh h ole oleh h satu satuanan-sat satuan uan ker kerja ja yang yang merupakan bagian dari organisasi. Mau tidak mau setelah dibuat suatu rencana, langkah selanjutnya selanju tnya adalah pengorganisasian pengorganisasian.. Efektivitas Efektivitas dan efesiensi efesiensi pelak pelaksanaan sanaan kegiatan yang akan dikerjakan dipengaruhi oleh bagaimana individu-individu yang ada di dalam satuan kerja tadi bekerja secara maksimal sesuai tanggung jawab dan wewenangnya. Untuk itu,  pengorganisasian menjadi langkah penting setelah kegiatan perencanaan. System didefinisikan sebagai sebuah kelompok individu yang berinteraksi secara berkesenambungan, memiliki hubungan yang saling tergantung (interdependensi) satu sama lainnya di bawah kumpulan peraturan, ide, prinsip, dan dokrin yang umumnya dimaksudkan untuk menjelaskan susunan dari keseluruhan organisasi (Webster, 1977). System adalah kumpulan dari bagian bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, yang masing-masing  bagian bekerja sama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula. System juga diartikan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sumijatun, dkk, 2005). Dalam keperawatan system lebih terfokus pada pengorganisasian, interaksi, interdependensi dan integrasi dari bagian-bagian dan elemen yang ada. Organisasi pelayanan kesehatan biasa dipandang sebagai sebuah system dengan sub-sistem individu dan grup atau kelompok profesi yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapoai tujuan yang disepakati. Pemahaman dan komitmen komitm en tentang tentang kekompakan kekompakan kelompok menjadi penting dan sangat berpengaru berpengaruh h pada  proses pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu pola interaksi yang efektif harus diciptakan diantara individu atau grup baik internal maupun ekternal maupun eksternaldari system yang telah ada. Keperawatan sebagai ilmu terus berkembang, beberapa upaya perbaikan pelayanan disetiap disetia p tatanan tatanan kesehatan kesehatan telah dilaksanakan dilaksanakan termasuk pada tindakan di lapangan, lapangan, serta menggunakan model-model dalam system manajemen pelayanan dan pembuatan keputusan ya yang ng terk terkai aitt de deng ngan an pa pasi sien en,, wala walaup upun un de demik mikia ian n pa para ra mana manaje jerr ke kepe pera rawa wata tan n masi masih h menganggap mengan ggap bahwa hasil kurang optimal, optimal, sehingga sehingga upaya-upa upaya-upaya ya lainnya terus dilakukan dilakukan untuk peningkatan kualitas. B. RUMU RUMUSA SAN N MAS MASAL ALAH AH  Apa pengertian pengorganisasian ?  Jelaskan konsep pengoranisasian pada management keperawatan ?  Jelaskan langkah-langkah pengorganisasian ?  Sebutkan tipe-tipe pengorganisasian ?  Jelaskan Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan  Deskripsikan Saluran komunikasi dalam organisasi pelayanan kesehatan/keperawatan ?  Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam organisasi Pelayanan Keperawatan ?

 

C. TUJUAN  Dapat menjelaskan pengertian pengorganisasian.  Dapat menyelaskan konsep pengoranisasian pada management keperawatan.  Dapat menjelaskan langkah-langkah pengorganisasian.  Dapat menyebutkan tipe-tipe pengorganisasian.  Dapat menjelaskan Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan.  Da Dap pat men mende desk skrrip ipsi sika kan n Sa Salu lura ran n komuni munika kasi si da dala lam m org organ anis isas asii 

pe pela laya yana nan n

kesehatan/keperawatan. Dapat menyebutka menyebutkan n Faktor-fak Faktor-faktor tor yang mempengar mempengaruhi uhi Efektivita Efektivitass Komun Komunikasi ikasi dalam organisasi Pelayanan Keperawatan.

 

BAB II PEMBAHASAN 1.

PENGERTIAN

Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan objektif,  penugasan suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik cara vertical maupun horizontal yang bertanggung jawab mencapai tujuan organisasi (Swansburg, 1993). Pengor Pen gorgan ganisas isasian ian adalah adalah proses proses pengel pengelomp ompokk okkan an kegiat kegiatan an ter terhad hadap ap tugas, tugas, wewena wewenang, ng, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan, baik vertical maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan tugastug as-tug tugas as yan yang g harus harus dil dilaku akukan kan,, siapa siapa yang yang harus harus mel melaku akukan kan,, sepert sepertii apa tugastugas-tug tugas as dikelompokkan, siapa yang melaporkan ke siapa, dan di mana dan kapan keputusan harus diambil oleh seorang perawat. Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orangorang,, alat-alat, orang alat-alat, tugas-tuga tugas-tugas, s, kewenangan kewenangan dan tanggung tanggung jawab sedemikian rupa sehing sehingga ga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan ditetap kan (Siagian,19 (Siagian,1983 83 dalam Juniati). Juniati). Pengorganis Pengorganisasian asian adalah proses proses pengelompo pengelompokan kan orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang seimbang dan sesuai dengan den gan rencan rencanaa operasi operasiona onall sehing sehingga ga suatu suatu organi organisasi sasi dap dapat at digera digerakka kkan n sebaga sebagaii suatu suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Subur, 1997).  Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :

2.



Adanya tujuan bersama



Adanya kerjasama dua orang atau lebih



Adanya pembagian tugas



Adanya kehendak untuk bekerja sama

KONSEP

Dalam menganalisa pengaruh pola formal organisasional pada sifat dasar komunikasi antara  para pekerja, perlu untuk mengerti mengerti konsep sebagai berikut: 1) Peran Peran diartikan sebagai suatu set perilaku dan sikap yang diharapkan dari seseorang oleh mereka yang berinteraksi dengannya. Peran seseorang diartikan oleh harapan-harapan orang lain lain,, in indi divi vidu du te ters rseb ebut ut sang sangat at be berg rgan antu tung ng pa pada da ha hara rapa pan n mere mereka ka ba bagi gi aspe aspek k iden identi tita tass  pribadinya. Sepanjang hidupnya seseorang memegang serangkaian peran, yang berubah dengan denga n perubahan perubahan keadaan keadaan hidupnya. hidupnya. Sebagai Sebagai pekerja pekerja sebuah departemen departemen keperawata keperawatan, n,  perawat dapat memegang beberapa peran jabatan pada waktu yang sama. Kepala perawat tertentu merupakan bawahan bagi atasannya, seorang supervisor bagi staf perawatnya, rekan kerja kepala perawat lainnya dan mungkin kepala panitia atau konsultan bagi para pekerja di divisi lain dalam organisasinya. organisasinya. Karena perbedaan sikap dan perilaku diperlukan diperlukan dalam  pelaksanaan masing-masing peran, kepala perawat yang telah diuraikan di atas harus sering "merubah seragam" selama hari kerjanya, penyesuaian dan penyesuaian ulang ekspresi wajah,

 

 bahasa tubuh, nada suara dan bahasa untuk memenuhi harapan pihak yang berkepentingan lainnya yang telah mengartikan setiap peran. 2) Kekuasaan Kekuasaan merupakan Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruh mempengaruhii oran orang g lain agar bersikap bersikap sesuai dengan harapan seseorang. Karena kekuasaan tumbuh dari interaksi manusia, kekuasaan tidak   bersifat statis, tetapi terus menerus berubah. Perolehan kekuasaan oleh perawat perorangan tampaknya memudahkan perolehan kekuasaan yang lebih besar dalam situasi yang sama. Kemungkinan Kemung kinan karena karena meningkatn meningkatnya ya jumlah komunikasi komunikasi dengan yang lain atau perub perubahan ahan dalam kualitas komunikasi komunikasi tersebut. tersebut. Begitu Begitu juga sebaliknya sebaliknya,, kehilangan kehilangan kekuasaan seorang  pekerja bisa mengubah hubungan timbal baliknya dengan yang lain sehingga membuatnya terus menerus kehilangan kekuasaan seiring dengan waktu. Kekuasaan terdiri dari beberapa  jenis yaitu: kekuasaan memberikan penghargaan (Reward power) adalah kesanggupan untuk  memberikan penghargaan terhadap yang lain, kekuasaan paksaan (Coercive power) adalah kesangg kesa nggupa upan n untuk untuk menera menerapka pkan n hukuma hukuman n kepada kepada yang yang lai lain. n. Meneje Menejerr perawa perawatt dap dapat at menghukum seorang pegawai melalui penurunan pangkat, skors, atau pemecatan. Kekuasaan referensi (Referent power) adalah kemampuan mengilhami kebanggaan tertentu pada yang lain sehingga mereka berharap untuk mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan obyek  ke keka kagu guma man n mere mereka ka.. Keku Kekuas asaa aan n ah ahli li (E (Exp xper ertt po powe wer) r) me meru rupa paka kan n ke kema mamp mpua uan n un untu tuk  k  meyakinkan meyak inkan yang lain supaya seseorang memiliki memiliki derajat pengetahuan pengetahuan dan keahlian keahlian tinggi dalam area spesialisasi. 3) Status Konsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan. Status dapat diartikan sebagai urutan uruta n penganuge penganugerahan rahan suatu kelompok kelompok kepada kepada seseorang seseorang yang sesuai dengan dengan penilaian penilaian merekaa atas pekerjaan dan sumbangsihn merek sumbangsihnya. ya. Derajat Derajat status yang diberikan diberikan kepada pekerjaan pekerjaan tertentu erat kaitannya dengan jarak dari hierarki organisasi tingkat atas, jumlah keahlian yang diperl dip erluka ukan n dalam dalam melaks melaksana anakan kan tugas tugas kerja kerja ter terseb sebut, ut, deraja derajatt pelatih pelatihan an khu khusus sus,, ata atau u  pendidikan yang diperlukan bagi posisi tersebut, tingkat tanggung jawab dan otonomi yang dihara dih arapka pkan n dalam dalam pelaks pelaksana anaan an kerja kerja dan gaji gaji yang yang didapa didapatt dari dari jabata jabatan n ter terseb sebut. ut. Sta Status tus masing - masing perawat tergantung pada posisi dari departemen kesehatan dalam tabel organisasi unit kerjanya. Status sebuah kelompok dikaitkan dengan kemampuannya dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelompok. Kebanyakan  perawat percaya bahwa tujuan keperawatan bagi perawatan klien dan kesembuhannya sama s ama  pentingnya dengan kesejahteraan klien seperti juga dengantujuan pengobatan medis atau tujuan administrasi keuangannya. 4) Wewenang Konsep wewenang secara berbelit-belit dihubungkan dengan konsep tanggung jawab. Jabatan  pada hierarki keperawatan puncak dihubungkan dengan lapisan atas dari tanggung jawab dan wewenang. Jadi status yang tinggi dihubungkan dengan wewenang yang memberi status  pekerjaan tinggi bagaimanapun dapat diserahkan pada jabatan di lapisan rendah struktur  organisasi.

 

5) Kepu Kepusa satan tan ( Cen Centr tral alit ity y) Konsep sentralisasi / kepusatan organisasi mengacu pada kenyataan bahwa beberapa jabatan ditempatkan sedemikian rupa dalam struktur organisasi sehingga melibatkan si pemegang  jabatan ke dalam seringnya komunikasi dengan sejumlah s ejumlah besar pekerja lainnya. Sebaliknya,  jabatan lainnya ditempatkan sedemikian rupa sehingga terjadi sedikit komunikasi di antara  pemegang jabatan dengan yang lainnya. Dengan menggunakan skema organisasi lembaga tersebut, terseb ut, adalah mungkin mungkin untuk menghitun menghitung g jumlah langkah atau pertukaran pertukaran pemb pembicaraa icaraan n yang diperlukan guna menyampaikan informasi kepada jabatan yang diberikan dari setiap  posisi lain dalam jaringan kerja tersebut. Jumlah langkah bagi orang atau jabatan tertentu disebut total jarak organisasi. Penambahan jarak perseorangan bagi semua pegawai dalam organi org anisas sasii dan membag membaginy inyaa dengan dengan jumlah jumlah pegawa pegawaii akan akan mengha menghasil silkan kan jar jarak ak rat rata-r a-rata ata organisasi (Average organizational distance) bagi semua jabatan dalam struktur itu. Dengan membandingkan total jarak organisasi seseorang dengan jarak rata-rata bagi seluruh struktur, seseorang dapat menentukan setiap jarak relatif organisasi (Relative organizational distance)  pegawai. Para pegawai dengan jarak relatif organisasi yang terkecil adalah yang paling  pokok dalam struktur s truktur tersebut. Mereka lebih banyak menerima informasi yang berhubungan dengan kerja di banding pekerja pokok. Terhadap pekerja yang berpengetahuan, informasi adalah bahan mentah untuk produksi. Karena pekerja yang lebih terpusat secara organisasi seharusnya lebih produktif dibanding pekerja yang kurang terpusat. 6) Komuni Komunikas kasii ( Commun Communica icatio tion n) Semua pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia dilakukan melalui dan karena komunikasi antar pekerja. Komunikasi Komunikasi biasa diartikan diartikan sebagai sebagai pengiriman pengiriman informasi informasi dan opini antar  manusia. Diperlukan pendahuluan pesan oleh si pengirim dan persepsi pesan yang sama oleh si penerima pesan. Kebanyakan ahli komunikasi percaya bahwa penangkapan pesan tersebut merupakan aspek yang lebih kritis dari proses dan usaha memperbaiki kualitas serta akurasi komunikasi komun ikasi sebaiknya sebaiknya dimulai dimulai dengan dengan mengajari mengajari manus manusia ia bagaimana bagaimana mendengar mendengar secara  bersungguh - sungguh dan kritis terhadap semua aspek pesan yang dikirim. Adalah mungkin untuk melatih pengirim pesan agar mengatur, mengulang, dan merangkum informasi sehingga mema me maks ksim imal alka kan n pe peng nger erti tian an ol oleh eh si pe pene neri rima ma pe pesan san.. Peng Pengir irim im pe pesan san da dapa patt diaj diajar arii memperkuat isi verbal setiap pesan dengan ekspresi yang sesuai dan gerak isyarat untuk  menekankan konsep kunci serta untuk mendapatkan masukan dari si penerima pesan sebagai tanda atas keefektifan komunikasi.

3.

LANGKA LANGKAH-L H-LANG ANGKAH KAH PEN PENGOR GORGAN GANISA ISASIA SIAN N

 Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah di susun pada saat     

fungsi perencanaan. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegiatan). Menetapkan Menet apkan kewajiban yang harus dilaksanakan dilaksanakan oleh staf dan menyediakan menyediakan fasilitas fasilitas  pendukung yang diperoleh diperoleh untuk melaksanakan tugasnya. Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan mendapatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas. Me Mend ndel eleg egas asik ikan anantara we nang ngenang da dala m pemb mbag agia ian tuga tuab gass staf, haru s tuk dipe diperh rhat atik ikan ansi ad adan anya yai keseim kes eimban bangan gan antwewe arawena wewena wew nglam dan pe tnggun tng gung g n jawab jaw staha f, rus untuk un organ or ganisa isasi sep sepert erti

 

 puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi t etapi ruang li lingkup ngkup kerja dan kegiatanny kegia tannyaa cukup luas, prinsip prinsip kerjasama kerjasama yang sifatnya integrative integrative perlu diterapkan diterapkan karena kar ena pri prinsip nsip kerja kerja int integr egrasi asi dihara diharapka pkan n semua semua kegiata kegiatan n pokok pokok puskesm puskesmas as dap dapat at diselesaikan.

4.

TI TIPE PE-T -TIP IPE E ORGA ORGANI NISA SASI SI

Pengorganisasian di ruang perawatan harus menyesuaikan dengan metode penugasan yang diterapkan di ruangan perawatan. Berikut akan dijelaskan beberapa tipe organisasi dilihat dari strukturnya. a) Struktu Strukturr Organis Organisasi asi secara secara umum umum Struktur Organisasi di ruangan menyesuaikan dengan metode penugasan yang dijalankan di ruang perawatan. Akan tetapi, secara umum organisasi dibagi menjadi tiga macam , antara lain sebagai berikut. 

Organisasi Lini Bentuk organisasi ini merupakan yang tertua di dunia. Organisasi lini mencirikan bahwa  pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara satuan organisasi  pimpinan dan satuan organisasi pelaksana. Peran pimpinan sangat dominan, segala kendali ada di tangan tangan pimpin pimpinan, an, dan dalam dalam melaks melaksana anakan kan kegiat kegiatan an yang yang diutam diutamaka akan n adalah adalah wewenang wewena ng dan perintah. perintah. Organisasi Organisasi lini lebih cocok digunakan untuk organisasi organisasi dengan dengan  jumlah karyawan sedikit, sarana dan prasarana yang terbatas, serta tujuan dan kegiatan yang sederhana. sederh ana. Bentuk Bentuk organisasi organisasi lini mempunyai mempunyai keuntungan keuntungan pengambilan pengambilan keputusan keputusan dapat dilaksanakan dilaks anakan dengan dengan cepat, kesatuan kesatuan arah dan perintah perintah lebih terjamin serta koordinasi koordinasi dan  pengawasan lebih mudah. Sedangkan, kelemahannya adalah keputusan sering kurang sempurna, dibutuhkan pemimpin yang benar-benar dapat memegang kendali dan berwibawa, dan unsur manusiawi seiring terabaikan. Berdasarkan penjelasan di atas, organisasi lini sangat cocok diterapkan di ruang perawatan.



Organisasi Staf. Organisasi staf merupakan Organisasi merupakan pengembangan pengembangan dari organisasi organisasi lini. Organisasi staf dicirikan dicirikan  bahwa dalam pengorganisasian dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan sebagai  pemantu pimpinan. Orang yang duduk dalam suatu organisasi staf adalah individu ahli yang disesuai dise suaikan kan dengan dengan kebutu kebutuhan han organi organisas sasi. i. Hal ini ter terjad jadii kar karena ena pimpinan pimpinan organ organisa isasi si menghadapi permasalahan yang kompleks dan kesulitan untuk memecahkan permasalahan yang ada sehingga dibutuhkan orang yang sanggup dan mampu membantu pimpinan dalam memeca mem ecahka hkan n masalah masalah organis organisasi asi Dalam Dalam organi organisasi sasi staf, fungsi fungsi staf staf hanyal hanyalah ah seb sebaga agaii  pembantu. Pengambilan keputusan tetap berada di tangan pimpinan. Keuntungan organisasi staf adalah adalah pengam pengambil bilan an dapat dapat lebih lebih baik. baik. Kerugi Kerugiann annya ya adalah adalah pengam pengambil bilan an keputu keputusan san membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan organisasi lini.



Organisasi Lini dan Staf  Bentuk Operasi lini dan staf merupakan pengembangan dari organisasi staf. Pada bentuk  organisasi organ isasi ini, staf tidak hanya diplot sebagai penasihat, penasihat, tetapi staf juga diberikan diberikan tangg tanggung ung

 

 jawab untuk melaksanakan nasihat tersebut. Organisasi ini staf diterapkan jika permasalah nasihat tersebut. Organisasi lini staf diterapkan jika permasalahan organisasi sangat kompleks sehingga staf tidak hanya diharapkan memberikan buah pikirannya, tetapi staf juga harus membantu pelaksanaannya. Keuntungan organisasi lini staf adalah pengambilan keputusan lebih baik karena pengambilan keputusan telah dipikirkan oleh sejumlah orang, tanggung  jawab pimpinan berkurang karena pimpinan dapat lebih memusatkan perhatiannya pada masalah yang lebih penting, serta pengembangan bakat dan kemampuan dapat dilakukan sehingga mendorong tanggung jawab kerja yang baik. Kelemahanyya adalah pengambilan keputusan memakan waktu yang lebih lama lagi, dapat menimbulkan kebingungan pelaksana  jika staf tidak menegetahui batas-batas wewenangnya. Seperti disampaikan pada kalimat di atas, struktur organisasi pelayanan keperawatan di ruang rawat menyesuaikan dengan metode  penugasan yang diterapkan. Berikut adalah bagan struktur organisasi pelayanan di ruang  perawatan yang mengacu pada model model pemberian asuhan keperawatan (Gillies, 1989 1989). ).

5.

STRUKT STRUKTUR UR ORGA ORGANIS NISASI ASI PELAY PELAYANA ANAN N KEPERAW KEPERAWATA ATAN N

 Metode Kasus

Metode kasus Metode kasus mer merupa upakan kan metod metodee penuga penugasan san yang yang paling paling tua karena karena metode metode ini ada adalah lah metode met ode pember pemberian ian asuhan asuhan kepera keperawat watan an yang yang pertam pertamaa kali kali dig diguna unakan kan.. Pad Padaa metod metodee ini ini,, seorang perawat bertugas dan bertanggung jawab merawat satu pasien selama periode dinas (Sitorus, 2006). Metode ini biasa diterapkan di ruang perawatan intensif.Metode Fungsional Metode Meto de penuga penugasan san fungsio fungsional nal merupa merupakan kan metode metode pember pemberian ian asu asuhan han kepera keperawat watan an yang yang menekankan pada penyelesaian tugas dan prosedur (Sitorus, 2006). Prioritas utama metode ini adalah pemenuhan kebutuhan fisik sehingga kurang memerhatikan kebutuhan manusia secara holist hol istic ic dan komprehe komprehensi nsif. f. Pada Pada metode metode penuga penugasan san fungsi fungsiona onal, l, seo seoran rang g kep kepala ala ruang ruang membawahi secara langsung perawat-perawat pelaksana yang ada di ruang tersebut. Metode ini menggambar menggambarkan kan bahwa bahwa satu-satuny satu-satunyaa pemegang pemegang kendali manajerial manajerial dan laporan laporan klien adalah kepala ruang, sedangkan perawat lainnya hanya sebagai perawat pelaksana tindakan. Per Peran perawat pada meto tod de ini adalah melak lakukan tin tindakan se sessuai dengan spesifikasi/s spesifi kasi/spesiali pesialisasi sasi yang dimilikinya, dimilikinya, setiap perawat perawat mempunyai mempunyai tugas dan tanggung tanggung  jawab untuk memberikan tindakan keperawatan sebanyak satu atau dua jenis tindakan. Jenis tindakan lainnya diberikan oleh perawat yang lainnya. Berdasarkan struktur di atas, trgambar  dengan jelas bahwa ada pembagian tugas perawat, yaitu ada perawat yang tugasnya hanya memberikan obat ada perawat yang tugasnya hanya merawat luka dan lain-lain. Namun demikian, guna mengurangi beban tanggung jawab kepala ruang yang besar, pihak rumah sakit dapat memodifikasi struktur tersebut dengan menempatkan wakil kepala ruang untuk  membantu tugas kepala ruang. Selain mengurangi beban kerja kepala ruang, dengan adanya wakil kepala ruang, harapannya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi efisi ensi pekerjaan.

6.

KELEBI KELEBIHAN HAN DA DAN N KELEMA KELEMAHAN HAN METO METODE DE FUN FUNGSI GSIONA ONAL L

Kelebihan dan Kelemahan 

Efisiensi, terutama untuk ruangan yang mempunyai jumlah tenaga perawat minimal /



sedikit. Perawat mempunyai keahlian/spesialisasi tindakan tertentu

 



Kepala Kepa la ruan ruang g ku kura rang ng wakt waktu u un untu tuk k da dapa patt memb member erik ikan an masu masuka kan n ke kepa pada da pe pera rawa watt perawatnya tentang bagaimana cara memberikan memberikan asuhan keperawatan yang terbaik.



Setiap perawat tidak dapat memberikan asuhan seara komprehensif 



Komunikasi antar-perawat sangat terbatas



Prioritas hanya kebutuhan fisik sehingga tidak komprehensif 



Pemberian asuhan keperawatan terfragmentasi



Kepuasan pasien sulit tercapai



Kepuasan perawat selaku pemberi asuhan sulit tercapai

 Metode Tim

Menurut Douglas (1992), metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang mencirikan bahwa sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional yang sering disebut dengan “Ketua tim”. Selain itu, Sitorus (2006) juga menyampaikan bahwa dengan metode penugasan tim, setiap anggota kelompo kelo mpok/t k/tim im mempun mempunyai yai kesemp kesempata atan n untuk untuk berkon berkontri tribus busii dal dalam am mer merenc encana anakan kan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung  jawab yang tinggi guna menunjang tercapainya asuhan as uhan keperawatan yang efektif dan efisien, tugas pokok dan fungsi masing-masing, posisi harus jelas dan dipahami oleh masing-masing  personel perawat. Keliat, dkk (2006) menguraikan secara rinci tugas pokok dan fungsi masing mas ing-ma -masing sing posisi posisi yang yang ter tergam gambar bar dalam dalam struk struktur tur organi organisasi sasi metode metode penuga penugasan san tim sebagai berikut. 

Kepala Ruangan Pendekatan Manajemen Fungsi Perencanaan o

Menyusun visi, misi, dan filosofi

o

Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan, dan tahunan).

Fungsi Pengorganisasian o

Menyusun struktur organisasi

o

Menyusun jadwal dinas

o

Membuat daftar alokasi pasien

Fungsi Pengarahan o

Memimpin operan

o

Menciptakan iklim motivasi

o

Mengatur pendelegasian

o

Melakukan supervise

Fungsi Pengendalian o

Mengevaluasi indikator mutu

o

Melakukan audit dokumentasi

 

o

Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien dan perawat

o

Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan

Compensatory Reward o

Melakukan penilaian kinerja kettua tim dan perawat pelaksana

o

Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf keperawatan

Hubungan Profesional o

Memipin rapat keperwatan

o

Memipin konferensi kasus

o

Melakukan rapat tim kesehatan

o

Melakukan kolaborasi dengan dokter 

o

Asuhan keperawatan mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien (disesuaikan dengan spesifikasi ruangan)



Ketua Tim Pendekatan Manajemen Fungsi Perencanaan o

Menyusun rencana jangka pendek (harian dan bulanan )

Fungsi Pengorganisasian o

Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan

o

Membuat daftar alokasi pasien kepada perawat pelaksana

Fungsi Pengarahan o

Memimpin Pre-Conference dan post-conference

o

Menciptakan iklim motivasi di dalam timnya

o o

Mengatur pendelegasian dalam timnya Melakukan supervise kepada anggota timnya

Fungsi Pengendalian o

Melakukan Melak ukan observasi observasi terhadap terhadap pelaksanaan pelaksanaan asuhan keperawata keperawatan n kepada kepada pasien yang

o

dilakukan oleh perawat pelaksana Memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana

Compensatory Reward o

Melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana

Hubungan Profesional o

Melaksanakan konferensi kasus

 

o

Melakukan kolaborasi dengan dokter 

Asuhan Keperawatan Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien (disesuaikan dengan spesifikasi ruangan).



Perawata Pelaksana Pendekatan Manajemen Fungsi Perencanaan o

Menyusun rencana jangka pendek (harian)

Asuhan keperawatan Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien (disesuaikan dengan spesifikasi ruangan) Dengan melihat dan menyimak penjelasan di atas, secara jelas terdapat perbedaan uraian tugas dari tugas dari kepala kepala ruang ruang,, ketua ketua tim, tim, dan perawa perawatt pel pelaks aksana ana.. Berdas Berdasark arkan an uraian uraian di ata atas, s, ter tergam gambar bar bahwa bahwa kepala kepala ruang ruang dan ketua ketua tim menjal menjalank ankan an tugas tugas manaje manajeria riall dan asuhan asuhan keperawatan, sedangkan perawat pelaksana murni menjalankan asuhan keperawatan. Batasan in inii haru haruss di dipa paha hami mi se seca cara ra be bena narr ol oleh eh masi masing ng-m -mas asin ing g po posi sisi si se seba baga gaii acua acuan n untu untuk  k  melaksanakan tugas limpah (pendelegasian). Seperti halnya metode penugasan yang lain, metode penugasan penugasan tim mempunyai mempunyai kelebihan kelebihan dan kelemahan. kelemahan. Berikut Berikut adalah kelebihan kelebihan dan kelemahan metode penugasan tim.

7.

KELEBI KELEBIHAN HAN DAN KELEMA KELEMAHAN HAN METODE METODE TIM

Kelebihan  Pelayanan keperawatan yang komprehensif   Proses Keperawatan dapat diterapkan.  Metode tim memungkinkan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien  Metode tim memungkinkan untuk dapat bekerja sama antar-tim  Metode tim memungkinkan tingginya kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan  Metode tim meningkatkan motivasi dan kepuasan perawat sebagai pemberi pelayanan

keperawatan  Kegiat Kegiatan-ke an-kegiatan giatan konferen konferen memerlukan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga kegiatan kegiatan konferen tidak akan dapat dilaksanakan jika dalam kondisi sibuk.  Jika jumlah perawat sedikit, menyebabkan pre-conference dan post-conference mungkin tidak dapat dilaksanakan. Untuk kegiatan pre-conference dan post-conference, setiap tim minimal terdiri dari dua orang.

 

 Metode Keperawatan Primer 

Metode Keperawatan Keperawatan Primer adalah suatu metode metode pemberian pemberian asuhan Keperawatan Keperawatan yang mempunyai karakteristik kontinuitas dan komprehensif dalam pemberian asuhan keperawatan yang yan g dil dilaku akukan kan oleh oleh seoran seorang g perawa perawatt yang yang bertan bertanggu ggung ng jaw jawab ab dalam dalam merenc merencana anakan kan,, melakukan, melaku kan, dan mengoordin mengoordinasi asi selama pasien dirawat dirawat di ruang perawata perawatan. n. Perawat Perawat yang  bertanggung jawab selama 24 jam atas pasien-pasiennya tadi disebut”Perawat Primer”. Perawat primer biasanya bertanggung jawab antara 4-6 pasien. Berikut akan dijelaskan secara rinci rin ci tu tuga gass po poko kok k da dan n fung fungsi si masin masingg-ma masi sing ng po posis sisii da dan n stru struktu kturr or orga gani nisas sasii me metod todee keperawatan perimer. 

Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Primer  

Perawat primer menerima dan mengorientasikan pasien yang masuk di ruang perawatan.



Perawat primer mengkaji secara komprehensif dan merumuskan diagnosis keperawatan





Perawat primer Perawat primer membuat membuat rencana rencana keperawata keperawatan n (tujuan, (tujuan, criter criteria ia hasil, rencana tindakan, tindakan, dan rasional) Perawat primer mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan perawat lain dan tenaga kesehatan yang lain atas rencana yang telah dibuat.



Perawat primer melaksanakan rencana yang telah dibuat



Perawat primer melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai



Perawat primer membuat rencana pulang pasien (termasuk rencana penyuluhan)



Perawat Primer melakukan rujukan kepada pekerja social dan kontak degan lembaga social di masyarakat.



Perawat primer membuat jadwal perjanjian klinik 



Perawat primer mengadakan kunjungan rumah

 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Ruang

Menurut penulis, tugas pokok dan fungsi kepala ruang pada metode primer tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada metode penugasan tim seperti yang disampaikan oleh kandidat, dkk (2006) sebagai berikut. Pendekatan Manajemen Fungsi Peencanaan o

Menyusun visi, misi dan filossofi

o

Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan, dan tahunan)

Fungsi Pengorganisasian o

Menyusun struktur organisasi

o

Menyusun jadwal dinas

o

Membuat daftar alokasi pasien

Fungsi Pengarahan

 

o

Memimpin operan

o

Menciptakan iklim motivasi

o

Mengatur pendelegasian

o

Melakukan supervise

Fungsi pengendalian o

Mengevaluasi indikator mutu

o

Melakukan audit dokumentasi

o

Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien, perawat, dan nakes lain.

o

Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan

Compesatory Reward o

Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat

o

Merencnakan dan melaksanakan pengembangan staf 

Hubungan Profesional o

Memimpin rapat keperawatan

o

Melakukan rapat tim kesehatan

Selain menjalankan tugas di atas, ada salah satu tugas yang harus dijalankan oleh kepala ruang rua ng ad adalah alah menjad menjadii konsul konsultan tan jik jikaa perawa perawatt mengal mengalami ami kendal kendalaa dalam dalam menjal menjalank ankan an tugasnya.  Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Asosiat

8.

o

Melaksanakan tindakan keperawatan

o

Menerima delegasi dari primer primer 

KELEBIHAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KELEMAHAN METO METODE DE K KEPERA EPERAWATAN WATAN PRIMER  PRIMER 

Kelebihan dan Kelemahan 

Akuntabilitas



Otonomi



Advokasi



Kontinuitas



Komprehensif 



Komunikasi



Koordinasi



Kolaborasi



Komitmen



Kepuasan pasien



Kepuasan perawat



Kepuasan dokter 



Kepuasan rumah sakit



Penghargaan

 



Kesempatan untuk mengembangkan diri

Selain pembua Selain pembuatan tan strukt struktur ur organi organisasi sasi,, menuru menurutt keliat keliat,, dkk (2006) (2006) kegiata kegiatan n lai lain n fun fungsi gsi  pengoorganisasian dalam ruang perawatan perawatan adalah sebagai berikut.  Pembuatan Daftar Dinas

Daftar dinas merupakan bagian penting dalam pengorganisasian yang berisi jadal dinas (shift  pagi, siang, malam), perawat yang libur, dan perawat yang cuti. Daftar dinas ini biasanya dibuat untuk kurun waktu dinas selama satu bulan. Pembuat daftar dinas adalah kepala ruang yang dbantu ketua tim/ perawat primer.  Pembuatan Daftar Alokasi Pasien

Daftar alokasi pasien dibuat guna mengetahui jumlah dan nama pasien, jumlah dan nama  pasien jenis penyakit, dokter, serta distribusi perawta terhadap pasien yang terdapat di ruangan. Daftar pasien berisi nama pasien, dokter yang bertanggung jawab, perawat dalam tim (jika (jika menera menerapka pkan n metode metode penuga penugasan san tim), tim), per perawa awatt yang yang dinas, dinas, dan perawa perawatt yang yang  bertanggung jawab tiap shift.

9.

SALURAN SALURAN KOM KOMUNIKA UNIKASI SI DA DALAM LAM ORGANIS ORGANISASI ASI P PELAY ELAYANAN ANAN KESEHAT KESEHATAN AN / KEPERAWATAN

Komunikas Komuni kasii yang yang ter terjad jadii dalam dalam organi organisas sasii pelaya pelayanan nan keseah keseahtan tan/ke /keper perawa awatan tan adalah adalah komun kom unikas ikasii formal formal.. Salura Saluran-s n-salu aluran ran komuni komunikas kasii ter terben bentuk tuk dalam dalam komuni komunikas kasii for formal mal terbentuk. Saluran komunikasi formal ditentukan oleh struktur organisasi. Saluran komunikasi formal dibagi menjadi 3, yaitu veretikal, lateral, dan diagonal(Handoko,1999) 

Komunikasi vertical Komunikas Komuni kasii vertic vertical al ter terjad jadii dari dari atas atas kebawa kebawah h atau atau sebali sebalikny knyaa sesuai sesuai garis garis perint perintah. ah. Komunikasi dari atas kebawah terjadi dimulai dari manajemen puncak kemudian menuju  bawah melalui tingkatan-tingkatan manjemen sampai dengan personalpaling bawah. Tujuan utama uta ma kom komuni unikas kasii kebawa kebawah h adalah adalah memebe memeberi ri pengar pengaraha ahan, n, inf inform ormasi, asi, instru instruksi ksi,, sar saran, an, masukan, dan penilaian. Informasi yang disampaikan kebawah dapat berupa tujuan-tujuan organisasi dan juga kebijakan organisasi. Sedangkan, bentuknya dapat berupa tulisan ataupun lisan. lisa n. Komun Komunikas ikasii ke atas atas berfug berfugnsi nsi untuk untuk member memberika ikan n inf inform ormasi asi ataupu ataupun n umpan umpan balik  balik  kepada tingkatan manajemen atas tentang hal-hal yang terjadi tingkat bawah (robbins,2013). Informasi Infor masi yang yang disampaikan disampaikan dapat berupa berupa lap laporan oran hasil kerja, kerja, gag gagasan/i asan/ide, de, penjelasa penjelasan n , maupun permintaa permintaan. n. Komunitas Komunitas ke atas dapat dapat disebut disebut juga sebagai umpan umpan balik ke manajemen ats terkait kebijakan, pengarahan , instruksi dan pengaturan. Komunikas Komunikasii vertical yang terjadi pada tingkat ruang perawatn dapat digambarkan sebagai berikut : komunikasi antara anta ra kepa kepala la ruang ruang dan ketua ketua tim/per tim/perawa awatt primer primer dan atau atau perawat perawat pelaksan pelaksana; a; ketua ketua tim/perawat primer dengan perawat pelaksana



Komunikasi lateral/horizontal Komunikas Komuni kasii lat latera erall ter terjad jadii pada pada antarantar-dep depart arteme emen n pad padaa antarantar-ang anggot gotaa dalam dalam kel kelomp ompok  ok  kerja/selevel dan juga terjadi pada antar-departement pada tingakatan organisasi yang sama.

 

Komuni Komu nika kasi si ya yang ng te terj rjad adii adal adalah ah pi pimp mpin inan an deng dengan an pimp pimpin inan an,, bawa bawaha han n deng dengan an  bawahan.komunikasi ini bersifat koordinatif. Komunikasi lateral/horizontal yang terjadi pada tingkat ruang perawatn adalah antar-kepala ruang, abtar-ketua tim/perawat primer. Dan antar   –perawat pelaksana. 

Komunikasi Diagonal Komunikasi Komun ikasi diagonal diagonal adalah adalah komunikasi komunikasi yang memotong memotong atau menyilang diagonal garis  perintah organisasi. Komunikasi ini dilakukan antara dua orang pada tingkat kedudukan yang  berbeda, pada tugas dan fungsi yang berbeda, dan tidak mempunyai wewenang langsung terhadap piuhak yang lain. Komunikasi diagonal yang terjadi pada tingkat ruang perawatan adalah komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lain (dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain).

10. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN

Organisasi pelayanan Organisasi pelayanan keperawatan keperawatan merupakan bagian integral integral dari organ organisasi isasi pelayanan pelayanan kesehatan. Di dalamnya merupakan tempat padat tenaga kerja yang terdiri dari individuindividu yang saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penyampaian pesan secara akurat dan efektif juga sangat diperlukan dalam kehidupan berorganisasi ini. Namun, menurut Lesikar (dalam Handoko 1999), efektivitas komunikasi dalam organisasi dipengaruhi oleh empat factor berikut.  Saluran Komunikasi Formal

Saluran komunikasi formal memengaruhi efektivitas komunikasi dalam dua cara, yaitu secara Berikut. 

Liputan saluran formal akan semakin melebar sesuai s esuai perkembangan organisasi. Perkembangan dan pertumbuhan organisasi menjadi factor penyebab semakin sulitnya mengadakan komunikasi secara efektif. Apalagi, kalau organisasi sudah mempunyai  banyak cabang yang menyebar. menyebar. Maka, hal ini akan menyulitkan untuk menciptakan



komunikasi yang efektif. Saluran Komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar-tingkatan organisasi. Sebagai contoh, perawat pelaksanan selalu dapat mengkomunikasikan masalah-masalah yang dihadapi di ruangan dengan ketuam tim atau kepala ruangan. Akan tetapi, tidak dapat mengkomunikasikan informasi secara langsung dengan wakil direktur  bidang pelayanan. Padahal, informasi informasi tersebut seharusnya juga didapat wakil direktur. direktur.

 Struktur Organisasi

Perbedaan kekuasaan dan kedudukan dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak yang  berkomunikasi dengan seorang serta isi dan ketepatan dalam berkomunikasi. Terdapat adab dan aturan tertentu jika bawahan harus berkomunikasi dengan direktur. Hal ini karena dibatasi formal for malita itass dan kesopa kesopanan nan.Sp .Spesia esialis lisasi asi Jabata Jabatan n Spesial Spesialisa isasi si jab jabata atan n akan akan memper mempermud mudah ah komunikasi antar-individu dalam kelompoknya. Anggota suatu kelompok yang sama akan

 

ce cend nder erun ung g be berk rkom omun unik ikas asii de deng ngan an isti istilah lah,, tu tuju juan an,, tuga tugas, s, wakt waktu u da dan n ga gaya ya ya yang ng sa sama ma.. Sedangkan komunikasi antar kelompok yang berbeda cenderung akan mengalami hambatan..  Pemilikian informasi

Adanya indivi Adanya individudu-ind indivi ividu du yang yang mempun mempunyai yai inf inform ormasi asi khu khusus sus dan pengeta pengetahu huan an tentan tentang g  pekerjaanya. Sebagai comntoh, perawat ruang anak mempunyai pengalaman yang lebih dalam dala m inf inform ormasiasi-inf inform ormasi asi perawa perawatan tan anak. anak. Kepala Kepala rua ruang ng perawa perawatan tan juga juga mempun mempunyai yai informasi yang lebih tentang bagaimana cara mengatasi konflik di ruangan yang dia pimpin.

 

BAB III PENUTUP KESIMPULAN

Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan objektif, Penuga Pen ugasan san suatu suatu kelomp kelompok ok manaje manajerr dengan dengan otorit otoritas as pen pengaw gawasan asan setiap setiap kelomp kelompok, ok, dan menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, Baik cara vertical maupun horizontal yang bertanggung jawab mencapai tujuan organisasi (Swansburg, (S wansburg, 1993). Unsur-uns Unsurunsur ur dasar dasar yang yang memben membentuk tuk organi organisas sasii yai yaitu tu adany adanyaa tuj tujuan uan bersam bersama, a, adanya adanya kerjasama dua orang atau lebih, adanya pembagian tugas, adanya kehendak untuk bekerja sama.

 

DAFTAR PUSTAKA

 Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Ar-Ruzz Med Media: ia: Jogjakarta. Sumijatun. (2009). Manajemen Keperawatan Konsep Dasar dan Aplikasi Pengambilan Keputusan  Klinis. CV. Trans Info Media: Jakarta

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF