Pengolahan Data Manual Geolistrik Metode Resistivity Konfigurasi Wenner

April 18, 2017 | Author: simail5245 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pengolahan Data Manual Geolistrik Metode Resistivity Konfigurasi Wenner...

Description

PENGOLAHAN DATA MANUAL GEOLISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI WENNER-ALPHA Muhammad Lail 115.120.023 Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta [email protected]

INTISARI Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang mengukur sifat kelistrikan batuan di bawah permukaan bumi dan bagaimana mendeteksinya di permukaan bumi. Pada pengolahan data manual yang telah dilakukan, digunakan konfigurasi Wenner-Alpha dalam penyusunan elektroda arus dan elektroda potensialnya. Dari hasil pengolahan data manual ini didapatkan gambaran bawah permukaan serta nilai resistivitas yang bervariasi dari 10,09Ωm sampai dengan 184,6Ωm . Dari hasil pengolahan data manual didapatkan nilai skala resistivitas yang dapat dibagi menjadi empat gradasi warna yaitu resistivitas rendah (10,09 – 53,72Ωm), resistivitas sedang (53,72 – 97,35Ωm), resistivitas tinggi (97,35 – 140,97Ωm) dan resistivitas sangat tinggi (140,97 – 184,6Ωm). Kata Kunci: Geolistrik, Konfigurasi Wenner-Alpha, Resistivitas

1. PENDAHULUAN Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang mengukur sifat kelistrikan batuan di bawah permukaan bumi yang didasarkan pada nilai konduktivitas material tersebut dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. Sifat kelistrikan yang diukur dapat berasal dari material di dalam bumi tersebut ataupun berasal dari injeksi arus dari luar sehingga nilai konduktivitas batuan tersebut dapat diukur. Konfigurasi Wenner digunakan untuk mengkompensasi kelemahan pada sumber pembangkit arus yang kuat karena elektroda arus jauh dari elektroda potensial. Konfigurasi ini sering digunakan untuk Horizontal Profilling (Mapping) dengan hasil akhir hanya diperoleh profil secara horizontal. Metode resistivity konfigurasi Wenner dibagi menjadi beberapa konfigurasi yaitu konfigurasi wenner alpha, konfigurasi wenner beta, dan konfigurasi wenner gamma. Masing-masing

konfigurasi tersebut memiliki susunan elektroda yang berbeda-beda, tetapi jaraknya sama. Pada pengolahan data manual ini digunakan konfigurasi wenner alpha. Maksud dari praktikum kali ini adalah untuk memahami pengolahan data sintetik geolistrik konfigurasi wenner-alpha. Sedangkan tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk membuat Pseudosection 2D manual berdasarkan nilai Rho apparent, Datum Point dan Depth. 2. DASAR TEORI Pada pasarnya metode geolistrik dibagi menjadi dua yaitu metode pasif dan metode aktif. Pada praktikum kali ini digunakan metode aktif yaitu salah satunya metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner. Konfigurasi Wenner dibagi menjadi Wenner-Alpha, Wenner-Beta dan Wenner Gamma. Pada pengolahan data manual ini digunakan konfigurasi Wenner-Alpha.

1

Gambar 1. Konfigurasi Wener-Alpha dan Faktor Geometri

Aplikasi dari konfigurasi ini salah satunya baik digunakan untuk kepentingan eksplorasi batubara. Hal ini dikarenakan proses pembentukan batubara sendiri yang bersifat lateral sehingga konfigurasi yang cocok digunakan adalah konfigurasi Wenner dengan kemampuannya dalam Horizontal Profilling. 3. METODOLOGI Pengolahan data sintetik dengan menggunakan konfigurasi WennerAlpha dilaksanakan pada hari Rabu, 16 September 2014 pada pukul 14.00 WIB di ruang perkuliahan kampus UPN “Veteran” Yogyakarta. Mulai Data Sintetik Pengolahan Data Interpretasi Kesimpulan Mulai Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Data

Berdasarkan diagram alir pengolahan diatas maka proses diawali dengan : • Memasukkan dan menyusun data sintetik kedalam Ms. Excel untuk diolah pada proses selanjutnya. • Pengolahan data yang mencakup beberapa perhitungan yaitu Rho (ρ), Faktor Geometri (k), Rho Apparent (ρ-m), Datum Point (DP) dan Depth (Z) • Plotting nilai Datum Point, Depth, dan Rho Apparent ke dalam milimeter blok. • Interpolasi terhadap perbedaan nilai resistivitas • Menggambar penampang 2D Pseudosection • Interpretasi serta penyimpulan berdasarkan penampang yang telah dibuat 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat diketahui range nilai resistivitas dari penampang yaitu antara 53,72Ωm sampai dengan 184,59Ωm. Sedangkan skala resistivitas dalam penampang dibagi menjadi empat bagian dengan gradasi warna yang berbeda, yaitu resistivitas rendah (10,09 – 53,72Ωm) yang ditunjukkan dengan warna biru, resistivitas sedang (53,72 – 97,35Ωm) yang ditunjukkan dengan warna hijau, resistivitas tinggi (97,35 – 140,97Ωm) yang ditunjukkan dengan warna kuning dan resistivitas sangat tinggi (140,97 – 184,6Ωm) yang ditunjukkan dengan warna merah. Berdasarkan penampang tersebut juga diketahui nilai resistivitas yang rendah mendominasi penampang dengan gradasi warna biru yang terdapat di sepanjang penampang dari barat sampai timur, kemudian nilai resistivitas sedang dengan gradasi warna hijau terdapat pada bagian barat, tengah dan timur berupa klosur – klosur serta berupa luasan pada bagian selatan penampang, kemudian nilai resistivitas yang tinggi

2

dengan gradasi warna kuning berada pada bagian selatan peta berupa satu klosur dan juga terdapat luasan pada bagian timur penampang, dan terakhir nilai resistivitas sangat tinggi terdapat pada bagian timur penampang dengan luasan yang relatif kecil. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : • Penampang Pseudosection 2D yang dibuat manual menggunakan data Rho Apparent (ρ-m), Datum Point (DP) dan Depth (Z) sehingga menampilkan penampang nilai resistivitas. • Kemudian diketahui range dari parameter resistivitas pada penampang yaitu antara 10,09Ωm sampai dengan 184,6Ωm. • Selain itu didapatkan juga hasil akhir yaitu informasi berupa nilai resistivitas yang mendominasi adalah nilai yang rendah dengan diwakili oleh gradasi warna biru dan nilai resistivitas yang minoritas adalah nilai yang sangat tinggi dengan diwakili oleh gradasi warna merah. Dalam pembuatan penampang manual sebaiknya dalam interpolasi digunakan perhitungan yang teliti, sehingga akan membentuk penambang yang baik.

DAFTAR PUSTAKA Staf Assisten Geolistrik, 2014, Buku Panduan Praktikum Geolistrik, Laboratorium Geofisika Eksplorasi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.

3

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF