Pengolahan Citra Payudara Dengan MatLab
September 11, 2017 | Author: Siti Julaiha Grübner | Category: N/A
Short Description
Trying to build better image processing with matlab...
Description
TUGAS MATLAB EDGE, MORPHOLOGY, SEGMENTASI Tugas Kuliah Pemrosesan Citra Medis :
Dadan Hardianto
Siti Julaiha / 0906597420 Pasca Sarjana Teknologi Biomedis
Deskripsi: 1. Lakukanlah eksperimen dengan fungsi‐fungsi Matlab yang berkaitan dengan deteksi sisi dan segmentasi citra (morphology) 2. Proseslah sebuah citra dengan fungsi edge detection yang telah disediakan Matlab (minimal 2 jenis). 3. Proses citra yang sama pada no.2 untuk melakukan segmentasi terhadap citra tersebut (maksimum 3 kelas saja) dengan operasi morphology yang tersedia. 4. Tumpangkan hasil proses no.2 dan no.3 dan berilah warna untuk hasil no.2 yang ditumpangkan pada hasil no.3 (misalnya menggunakan warna hijau) 5. Buatlah laporan terkait eksperimen anda yang disertai citra‐citra input dan output hasil eksperimen 6. Laporan berupa komentar/kesimpulan anda terhadap fungsi‐fungsi yang dijalankan (apa yang terjadi) berdasarkan pengamatan anda. Pemrosesan Citra Gambar Pertama : Mammography Payudara yang diperkirakan mempunyai sel kanker
Untuk dapat menganalisa suatu pencitraan, dibutuhkan terlebih dahulu informasi property file pada gambar tersebut, Untuk gambar diatas didapatkan syntax dan informasi properti file sebagai berikut : >> info = imfinfo('mammography.jpg') info =
Filename: 'mammography.jpg'
FileModDate: '15-Feb-2010 15:33:03' FileSize: 7631 Format: 'jpg' FormatVersion: '' Width: 230 Height: 190 BitDepth: 24 ColorType: 'truecolor' FormatSignature: '' NumberOfSamples: 3 CodingMethod: 'Huffman' CodingProcess: 'Progressive' Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Comment: {} Dari informasi diatas, kita mengetahui file gambar kita dalam format Truecolor/RGB, sedangkan untuk melakukan proses analisa edge , diperlukan batas antara dua daerah yang memiliki gray level yang berbeda atau edge adalah posisi pixel dimana terjadi perubahan intensitas yang cukup besar. Karena itu diperlukan perubahan format dari Truecolor menjadi format image Gray image dengan syntak konversi sebagai berikut: Tugas1 = imread('mammography.jpg') figure, imshow(Tugas1) gray = rgb2gray(Tugas1) figure, imshow(Tugas1), figure, imshow(gray) sehingga diperoleh hasil gambar sebagai berikut : 20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Deteksi tepi (Edge detection)
adalah operasi yang dijalankan untuk mendeteksi garis tepi (edges) yang membatasi dua wilayah citra homogen yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda (Pitas 1993). Deteksi tepi berfungsi untuk mengidentifikasi garis batas (boundary) dari suatu objek yang terdapat pada citra. Tepian dapat dipandang sebagai lokasi piksel dimana terdapat nilai perbedaan intensitas citra secara ekstrem. Sebuah edge detector bekerja dengan cara mengidentifikasi dan menonjolkan lokasi-lokasi piksel yang memiliki karakteristik tersebut. Analisa pencitraan dengan fungsi edge detection dapat dilakukan dengan berbagi metode seperti metode Robert, Prewitt, Sobel , Canny, Laplacian, Zero-Cross dll. Untuk mendeteksi edge ini, digunakan kode pada Matlab dan hasil pencitraan sebagai berikut: Syntax: BW1 = edge (gray,’robert’), figure, imshow(BW1) figure, imshow(BW2)
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
BW2=edge (gray,'prewitt'),
Tugas Pencitraan
50
50
100
100
150
150
50
100
150
50
200
100
150
200
BW3 = edge(gray,’sobel’), figure, imshow(BW3)
20
40
60
80
100
120
140
160
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
BW4= edge(gray,'log'), figure, imshow(BW4) imshow(BW5)
BW5 = edge(gray,’canny’), figure,
20
50
40
60
80
100 100
120
150
140
160
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
220
50
100
150
200
Tugas Pencitraan
Hasil percobaan menunjukkan bahwa Metode Canny dan Laplacian lebih unggul dalam mendeteksi batas-batas sebuah objek dibandingan Metode Sobel, Prewitt dan Robert. Metode Canny memperlihatkan lebih jelas garis tepi pada citra. Metode Robert, Sobel, dan Prewit tidak dapat memberikan garis tepi yang mencukupi karena adanya noisy, ketiga metode menggunakan metode Gradient . Sedangkan Metode Canny mengatur sisi tepi dengan derivative dari Filter Gaussian. Canny method menggunakan dua threshold untuk mendeteksi edge strong dan weak. Weak edge terdeteski hanya ketika berkoneksi dengan strong edge. Sehingga metode Canny ini menjadil lebih robust terhadap noise dan dapat digunakan untuk mendeteksi true weak edges. ========================================================= ===================================== Segmentasi merupakan pemisahkan objek objek yang ada pada gambar, sehingga pengolahan gambar digital dapat dilakukan pada masing-masing objek.
Morphologi
adalah teknik pengolahan citra digital dengan menggunakan bentuk (shape) sebagai pedoman dalam pengolahan. Nilai dari setiap pixel dalam citra digital hasil diperoleh melalui proses perbandingan antara pixel yang bersesuaian pada citra digital masukan dengan pixel tetangganya. Operasi morphologi bergantung pada urutan kemunculan dari pixel, tidak memperhatikan nilai numeric dari pixel sehingga teknik morphologi sesuai apabila digunakan untuk melakukan pengolahan binary image dan grayscale image. Dengan mengatur atau memilih ukuran dan bentuk dari matrik kernel (structuring element) yang digunakan maka kita dapat mengatur sensitivitas operasi morphologi terhadap bentuk tertentu (spesifik) pada citra digital masukan. Operasi Morphologi standar yang dilakukan adalah proses erosi dan dilatasi.
Dilatasi adalah proses penambahan pixel pada batas dari suatu objek pada citra digital
masukan “Untuk gambar grayscale maka nilai hasil operasi (output pixel) adalah nilai maksimal yang diperoleh dari himpunan pixel tetangganya. Dalam binary image, jika ada pixel tetangga yang bernilai 1 maka output pixel akan diset menjadi 1”.
Erosi adalah proses pemindahan/pengurangan pixel pada batas dari suatu objek.
“Untuk gambar grayscale maka nilai hasil operasi (output pixel) adalah nilai minimal yang diperoleh dari himpunan pixeltetangganya. Dalam binary image, jika ada pixel tetangga yang bernilai 0 maka output pixel akan diset menjadi 0”. Jumlah pixel yang ditambahkan atau yang dihilangkan dari batas objek pada citra digital masukan tergantung pada ukuran dan bentuk dari structuring element yang digunakan. Operasi dilatasi dan erosi dapat dikombinasikan untuk membentuk suatu filter baru yang spesifik. Dalam pengolahan citra digital menggunakan operasi morphologi dikenal istilah “opening filter” dan “closing filter”. Dengan mengkombinasikan proses erosi dan dilatasi akan diperoleh efek tertentu yang berguna dalam pengolahan citra digital.
Opening adalah kombinasi proses dimana suatu citra digital dikenai operasi erosi dilanjutkan dengan dilatasi
Closing adalah kombinasi dimana suatu citra dikenai operasi dilatasi dilanjutkan dengan erosi.
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Proses pendeteksian sisi/edge diatas menggunakan operasi morphologi yang dilakukan dengan mengurangkan citra asli dengan citra hasil proses erosi atau mengurangkan citra hasil proses dilatasi dengan citra asli atau dengan mengurangkan citra hasil proses dilatasi dengan citra hasil proses erosi. Untuk menjawab persoalan nomer 3 dan nomer 4 yaitu melakukan segmentasi dan menumpangkan citra hasil deteksi edge dengan hasil segmentasi serta mewarnainya, dapat dilakukan sekaligus dengan Metode Watershed. Sehingga percobaan untuk mengetahui lebih dalam tentang Segmentasi Morphologi, saya lakukan langsung dengan metode Morpologi Watershed yang meliputi ketiga dasar morphologi diatas.
Morphologi watershed
adalah salah satu metode dalam segmentasi yang memproses gambar berdasarkan tingkat warna abu-abunya. Tujuan segmentasi dengan metode ini adalah membentuk garis watershed(dam) agar diperoleh segmen dengan boundary yang kontinu. Gambar dibentuk seakan-akan menjadi topografi dengan warna paling gelap menjadi dasarnya. Sebelum segmentasi dilakukan dibutuhkan juga pre-processing. Ada banyak macam preprocessing yang dapat dilakukan dan objek yang dihasilkan oleh morphological watershed untuk sebuah gambar berbeda-beda berdasarkan pre-processing yang dilakukan. Segmentation menggunakan metode watershed menghasilkan image yang lebih baik jika kita dapat mengidentifikasi, atau memberikan tanda / mark bagian foreground dan background objek. Marker-controlled watershed segmentation mengikuti prosedur dasar sebagi berikut : 1. Melakukan fungsi segmentation . yaitu melakukan objek segmentasi pada daerah gelap citra. 2. Melakukan foreground markers. Menghubungkan setiap blobs pixels objek. 3.Melakukan background markers. Pixels yang tidak menjadi bagian dari object. 4. Memodifikasi fungsi segmentation sehingga meminimalkan lokasi marker daerah foreground dan background. 5. Melakukan segmentasi watershed transform . Untuk langkah langkah Matlab kodenya sebagai berikut : 1. Membaca Citra berwarna dan mengkonversikannya ke Citra Abu Abu Syntax :
rgb = imread('mammography.jpg'); I = rgb2gray(rgb); imshow(I)
2. Menggunakan fungsi segmentasi dengan gradient magnitude. Fungsi yang biasa digunakan sebagai Mask Edgenya adalah metode Sobel, imfilter dan beberapa simple aritmetik untuk menghitung gradient magnitude. Gradien memberikan tanda yang lebih jelas pada daerah perbatasan objek dan menurunkan daerah di dalam objek. Fungsi ini diperintahkan dalam h=fspecial(type) yangmenciptakan filter 2 Dimensional h pada tipe yang spesifik. F special mengembalikan h sebagai korelasi kernel, yang merupakan bentuk yang tepat untuk menggunakan imfilter. Type adalah string yang mempunyai salah satu dari nilai ini. h=fspecial(type, parameter) menerima filter yang dispesifikasikan dengan tipe ditambah modifikasi parameter tambahan khusus untuk tipe filter yang dipilih. Nilai default Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
parameter digunakan jika parameter tidak ditentukan. sebagai berikut:
Value
Jenis jenis F special adalah
Description
'average'
Averaging filter
'disk'
Circular averaging filter (pillbox)
'gaussian'
Gaussian lowpass filter
'laplacian'
Approximates the two-dimensional Laplacian operator
'log'
Laplacian of Gaussian filter
'motion'
Approximates the linear motion of a camera
'prewitt'
Prewitt horizontal edge-emphasizing filter
'sobel'
Sobel horizontal edge-emphasizing filter
'unsharp'
Unsharp contrast enhancement filter
Saya mencoba memproses 7 filter, kemudian mencoba membandingkan hasilnya, untuk lebih memahami metode Watershed ini.
METODE SEGMENTASI WATERSHED Untuk Metode Sobel, pre prossing dari f special ini adalah hy = fspecial('sobel'); hx = hy'; Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude Sobel(gradmag)') Bila dilakukan dengan metode lain yaitu Metode Prewit, hy = fspecial('prewitt') Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude (gradmag)') Metode Laplacian of Gaussian filter, mengembalikan secara rotasi simetris filter Laplacian dari Gaussian dari ukuran hsize dengan sigma deviasi standar (positif). hsize dapat menjadi vektor penentu jumlah baris dan kolom dalam h, atau dapat menjadi skalar, dalam hal ini h adalah matriks persegi. Nilai default untuk hsize adalah [5 5] dan 0,5 untuk sigma. Sehingga Syntax yang ditulis adalah sbb: hy = fspecial('log',[5 5], 0.5) >> hx = hy'; >> Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude (gradmag)') Metode Laplacian, mengembalikan filter 3-by-3 yang mendekati bentuk dua dimensi operator Laplacian . Parameter pengontrol Alpha pembentuk Laplacian harus dalam
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
kisaran 0,0 - 1,0. Nilai default untuk alfa adalah 0,2. Sehingga dibutuhkan Syntax sebagai berikut >> hy = fspecial('laplacian',[0.2]) >> hx = hy'; >> Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude (gradmag)') Metode Gaussian, h = fspecial('gaussian', hsize, sigma) mengembalikan secara rotasi simetris filter Gaussian lowpass ukuran hsize dengan deviasi standar sigma (positif). hsize dapat menjadi vektor penentu jumlah baris dan kolom dalam h, atau dapat menjadi skalar, dalam hal ini h adalah matriks persegi. Nilai default untuk hsize adalah [3 3]; nilai default untuk sigma adalah 0,5. >> hy = fspecial('gaussian', [3 3], 0.5) >> hx = hy'; >> Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude Gaussian (gradmag)') Metode Unsharp filter, h = fspecial('unsharp', alpha) mengembalikan 3-by-3 penyaring unsharp kontras tambahan. fspecial menciptakan filter unsharp dari filter Laplacian negatif dengan parameter alpha. Alpha mengontrol bentuk Laplacian dan harus dalam kisaran 0,0-1,0. Nilai default untuk alfa adalah 0,2. hy = fspecial('unsharp', 0.2) >> hx = hy'; Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); >> gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); >> figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude (gradmag)Unsharp')
Metode Disk Filter, h = fspecial ( 'disk', jari-jari) mengembalikan filter lingkar rata-rata (kotak obat) dalam matriks kuadrat sisi 2 * jari-jari+ 1. Jari-jari standar adalah 5. hy = fspecial('disk', 5); hx = hy'; Iy = imfilter(double(I), hy, 'replicate'); Ix = imfilter(double(I), hx, 'replicate'); gradmag = sqrt(Ix.^2 + Iy.^2); figure, imshow(gradmag,[]), title('Gradient magnitude (gradmag)Disk')
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Melakukan Marker pada Foreground. Banyak variasi yang dapat dilakukan untuk hal ini, dimana blob pixels harus terkoneksi padas setiap bagian foreground objek. Sebagai contohnya, dilakukan Teknik Morphologi “ Opening By Reconstruction” dan “ Closing by Reconstruction” untuk membersihkan citra. Operasi ini akan menciptakan Maxima Flat di dalam setiap objek yang dapat dilokasikan sebagai imregionalmax. Kita dapat membandingkan hasil segmentasi keduanya, dengan Syntax untuk morphologi Opening yaitu Morphologi Erosion yang diikuti oleh Morphologi Dilation adalah sebagai berikut : >> se = strel('disk', 20); >> Io = imopen(I, se); >> figure, imshow(Io), title('Opening (Io)') Sedangkan Syntax u ntuk Morphology Opening by reconstruction yaitu Morphologi Erosion yang diikuti oleh Morphologi Reconstruction. Adalah sebagai berikut : >> Ie = imerode(I, se); >> Iobr = imreconstruct(Ie, I); >> figure, imshow(Iobr), title('Opening-by-reconstruction (Iobr)') Melanjutkan Morphologi Opening dengan Closing dapat menghilangkan Dark Spot (Titik titik gelap) dan Stem Mark. Kita dapat membandingkan Morphologi Closing dengan Morphologi Closing by Reconstruction, dengan Syntax sebagai berikut : >> Ioc = imclose(Io, se); >> figure, imshow(Ioc), title('Opening-closing (Ioc)') Kemudian dilanjutkan dengan Morphologi Imdilate by imreconstruct. Kita dapat menyempurnakan citra output dari Morphologi imreconstruct ini. Syntax yang digunakan sebagai berikut : >> Iobrd = imdilate(Iobr, se); >> Iobrcbr = imreconstruct(imcomplement(Iobrd), imcomplement(Iobr)); >> Iobrcbr = imcomplement(Iobrcbr); >> figure, imshow(Iobrcbr), title('Opening-closing by reconstruction (Iobrcbr)') Hasil perbandingan Morphologi Opening-closing by reconstruction terlihat lebih efektif dibandingkan dengan Morphologi Opening-closing untuk menghilangkan noda kecil tanpa mempengaruhi bentuk keseluruhan dari citra. Kemudian perhitungan Regional maxima dengan kode Iobrcbr dilakukan untuk memperoleh foreground marker yang lebih baik. Syntax yang ditulis adalah sebagai berikut : >> fgm = imregionalmax(Iobrcbr); >> figure, imshow(fgm), title('Regional maxima of opening-closing by reconstruction (fgm)') Untuk membantu menafsirkan hasilnya, maka kita tumpangkan hasil marker foreground ini pada image asli gray dengan syntax sebagai berikut >> I2 = I; >> I2(fgm) = 255; >> figure, imshow(I2), title('Regional maxima superimposed on original image (I2)')
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Dapat diperhatikan bahwa beberapa dari bayangan dan beberapa bagian tertutup tidak ditandai/marked, yang berarti objek-objek ini tidak akan tersegmentasi dengan benar dalam hasil akhirnya. Juga Marker foreground pada beberapa objek langsung menuju sisi/edge objek, yang berarti edge dari beberapa blop/bagian pixel dihilangkan dan kemudian disusutkan sedikit. Perintah ini dapat dilakukan dengan Morphologi Closing yang diikuti oleh Erosion , dengan Syntax sebagi berikut : >> se2 = strel(ones(5,5)); >> fgm2 = imclose(fgm, se2); >> fgm3 = imerode(fgm2, se2); Prosedur ini cenderung meninggalkan beberapa piksel menyimpang yang terisolasi, yang harus dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bwareaopen, yang menghapus semua bagian pixel yang memiliki jumlah piksel yang lebih sedikit dengan syntax sebagai berikut : >> fgm4 = bwareaopen(fgm3, 20); >> I3 = I; >> I3(fgm4) = 255; >> figure, imshow(I3), title('Modified regional maxima superimposed on original image (fgm4)') 3. Melakukan Background Markers Pixel yang lebih gelap/dark menjadi bagian background, maka perintah dimulai dengan pengoperasian Thresholding. >> bw = im2bw(Iobrcbr, graythresh(Iobrcbr)); >> figure, imshow(bw), title('Thresholded opening-closing by reconstruction (bw)') Pixel background berwarna hitam, secara ideal, marker background diusahakn tidak terlalu dekat dengan edge objek yang akan disegmentasi. Dibutuhkan background yang tipis dengan melalukan pengoperasian “Skeleton by influence Zones” atau disingkat SKIZ, dari foreground black white. Perintah ini dilakukan dengan menghitung Watershed transform dari jarak/distance transform bw, dan menentukan watershed rige lines (DL == 0 ) sebagai hasilnya. Kode perintah dilakukan sebagai berikut : >> D = bwdist(bw); >> DL = watershed(D); >> bgm = DL == 0; >> figure, imshow(bgm), title('Watershed ridge lines (bgm)') 4. Melakukan Watershed Transform dari fungsi Segmentasi. Dengan menggunakan fungsi imimposemin , citra dapat dimodifikasi sehingga daerah/regional minima nya hanya terlitat pada lokasi tertentu yang diinginkan. Dan perintah ini digunakan untuk memodifikasi gradient magnitude citra sehingga regional minima hanya terjadi pada pixel foreground dan background. >> gradmag2 = imimposemin(gradmag, bgm | fgm4); Kemudian dilakukan Watershed based segmentasi dengan perintah sebagai berikut : >> L = watershed(gradmag2); 5. Visualisasi Hasil Salah satu teknik visualisasi adalah dengan menempatkan foreground markers, background markers, dan batas-batas objek tersegmentasi pada gambar asli. Metode Dilation dapat digunakan untuk membuat aspek-aspek tertentu, seperti batas-batas objek, lebih terlihat. Syntax yang harus ditulis adalah : >> I4 = I; >> I4(imdilate(L == 0, ones(3, 3)) | bgm | fgm4) = 255; >> figure, imshow(I4), title('Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)') Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Visualisasi menggambarkan bagaimana lokasi marker foreground dan background mempengaruhi hasil. Pada beberapa lokasi, sebagian daerah tertutup yang lebih gelap digabungkan dengan tetangganya yang lebih terang karena objek yang tertutup tidak memiliki marker foreground. Teknik visualisasi lain yang berguna adalah untuk menampilkan label matriks sebagai gambar berwarna. Label matriks, seperti yang dihasilkan oleh watershed dan bwlabel, dapat dikonversi ke gambar truecolor untuk memgvisualisasikan citra dengan menggunakan perintah: >> Lrgb = label2rgb(L, 'jet', 'w', 'shuffle'); >> figure, imshow(Lrgb), title('Colored watershed label matrix (Lrgb)') Kemudian dilakakuan pewarnaan transparansi untuk menempatkan di pseudo-warna ini label matriks di atas intensitas asli gambar. >> figure, imshow(I), hold on himage = imshow(Lrgb); set(himage, 'AlphaData', 0.3); title('Lrgb superimposed transparently on original image') Hasil Citra untuk setiap langkah proses Metode Watershed ini ditampilkan sebagai berikut :
Konversi Citra 20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Sobel
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Prewitt
Tugas Pencitraan
Gradient magnitude (gradmag)
Gradient magnitude (gradmag)Prewitt
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Laplacian
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Laplacian of Gaussian (Log)
Gradient magnitude Laplacian(gradmag)
Default Log Gradient magnitude (gradmag)
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Unsharp
20
40
60
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
140
160
120
140
160
180
200
220
Gradient magnitude (gradmag)Gaussian
20
40
100
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Gaussian
Gradient magnitude (gradmag)Unsharp
20
80
180
200
220
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Tugas Pencitraan
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Disk Gradient magnitude (gradmag)Disk
20
40
60
80
100
120
140
160
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Morphology Opening
Morphology Opening by Reconstruction Opening-by-reconstruction (Iobr)
Opening (Io)
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
20
220
Morphologi Opening Closing
40
60
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
120
140
160
180
200
220
Opening-closing by reconstruction (Iobrcbr)
20
40
100
Morphology Opening Closing by Reconstruction
Opening-closing (Ioc)
20
80
140
160
180
200
220
Regional maxima opening-closing by Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Regional maxima superimposed on original Tugas Pencitraan
reconstruction
image
Regional maxima of opening-closing by reconstruction (fgm)
Regional maxima superimposed on original image (I2)
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Modified Regional max superimposed on original image
20
40
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
140
160
100
120
140
160
180
200
220
Thresholded opening-closing by reconstruction (bw)
20
40
80
Thresholded opening-closing by reconstruction
Modified regional maxima superimposed (fgm4)
20
60
180
200
220
'Watershed ridge lines
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Markers object boundaries superimposed original Sobel
Tugas Pencitraan
Watershed ridge lines (bgm)
Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Sobel
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Markers object boundaries superimposed original Prewitt
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
140
160
180
200
80
100
120
140
160
180
200
220
Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Laplacian
20
40
60
Markers object boundarie superimposed orginal Laplacian
Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Prewitt
20
40
220
Markers object boundaries superimposed original (Log)
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Markers object boundarie superimposed original Unsharp
Tugas Pencitraan
Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Log Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Unsharp
20 20 40 40 60 60 80 80 100 100 120 120 140 140 160 160 180 180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220 20
Marker object boundarie superimposed original Gaussian Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Gaussian
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 40
60
80
100
120
140
160
180
200
60
220
Colored watershed label matrix pada Sobel
20
40
60
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180
60
80
100
120
140
160
120
140
160
180
200
220
80
100
120
140
160
180
200
220
Colored watershed label matrix (Lrgb)Prewitt
20
40
100
Colored watershed label matrix pada Prewitt
Colored watershed label matrix (Lrgb) Sobel
20
80
Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)Disk
20
20
40
Markers object boundaries superimposed original Disk
180
200
220
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Tugas Pencitraan
Colored watershed label matrix pada Laplacian
Colored watershed label matrix pada (Log) Colored watershed label matrix (Lrgb)Log
Colored watershed label matrix (Lrgb)Laplacian
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
20
220
Colored watershed label matrix pada Unsharp
40
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
140
160
100
120
140
160
180
200
220
Colored watershed label matrix (Lrgb)Gaussian
20
40
80
Colored watershed label matrix pada Gaussian
Colored watershed label matrix (Lrgb)Unsharp
20
60
180
200
220
Colored watershed label matrix pada Disk
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Superimposed transparently on original image Disk
Colored watershed label matrix (Lrgb)Disk
20
40
60
80
100
120
140
160
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Superimposed transparently on original image Sobel
Superimposed transparently on original image Prewitt
Superimposed transparently on original image Laplacian
Superimposed transparently on original image (Log)
Superimposed transparently on original image Unsharp
Superimposed transparently on original image Gaussian
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
METODE ALTERNATIF BOUNDARY IMAGE)
LAIN
(MARKER
OBJEK
Untuk langsung menempatkan hasil dari Pendeteksian Edge pada tugas no. 2 kepada hasil Morphology Sedimentasi dengan hasil Pendeteksian Edge sebagai Mask nya dan Hasil dari Morphology Sedimentasi sebagai Markernya, dan hasil tumpangan diberikan pelabelan warna hijau/biru atau warna lain Maka dapat saja Perintah dipersingkat, tanpa malakukan metode Watershed , tetapi tetap melakukan pengoperasian Segmentasi Morphology dengan langkah perintah sbb : -
Konversi dan Pendeteksi Edge pada Citra: rgb = imread('mammography.jpg'); I = rgb2gray(rgb); BW1 = edge (I, 'canny'), figure, imshow(BW1); title('Canny edge')
-
Garis tepi hasil dari deteksi tepi ini tidak cukup tebal, dapat digunakan gradient biner masker dan fungsi imdilate untuk menebalkan garis tepi ini : DI = imadjust(I, [], [0 1]); BWs = edge(DI, 'canny', (graythresh(DI) * 0.5)); figure, imshow(BWs), title('Canny binary gradient mask') se90 = strel('line', 3, 90); se0 = strel('line', 3, 0); BWsdil = imdilate(BWs, [se90 se0]);figure, imshow(BWsdil), title('Canny dilated gradient mask')
-
Marker pada Foreground dengan Teknik Morphologi “Opening by Reconstruction” dan “Closing by Reconstruction” untuk membersihkan citra. Operasi ini akan menciptakan Maxima Flat di dalam setiap objek yang dapat dilokasikan sebagai imregionalmax. Kita dapat membandingkan hasil segmentasi keduanya, dengan Syntax untuk morphologi Opening yaitu Morphologi Erosion yang diikuti oleh Morphologi Dilation adalah sebagai berikut : >> se = strel('disk', 20); >> Io = imopen(I, se); >> figure, imshow(Io), title('Opening (Io)') Sedangkan Syntax u ntuk Morphology Opening by reconstruction yaitu Morphologi Erosion yang diikuti oleh Morphologi Reconstruction. Adalah sebagai berikut : >> Ie = imerode(I, se); >> Iobr = imreconstruct(Ie, I); >> figure, imshow(Iobr), title('Opening-by-reconstruction (Iobr)')
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
-
-
-
Melanjutkan Morphologi Opening dengan Closing dapat menghilangkan Dark Spot (Titik titik gelap) dan Stem Mark. Kita dapat membandingkan Morphologi Closing dengan Morphologi Closing by Reconstruction, dengan Syntax sebagai berikut : >> Ioc = imclose(Io, se); >> figure, imshow(Ioc), title('Opening-closing (Ioc)') Kemudian dilanjutkan dengan Morphologi Imdilate by imreconstruct. Kita dapat menyempurnakan citra output dari Morphologi imreconstruct ini. Syntax yang digunakan sebagai berikut : >> Iobrd = imdilate(Iobr, se); >> Iobrcbr = imreconstruct(imcomplement(Iobrd), imcomplement(Iobr)); >> Iobrcbr = imcomplement(Iobrcbr); >> figure, imshow(Iobrcbr), title('Opening-closing by reconstruction (Iobrcbr)') Hasil perbandingan Morphologi Opening-closing by reconstruction terlihat lebih efektif dibandingkan dengan Morphologi Opening-closing untuk menghilangkan noda kecil tanpa mempengaruhi bentuk keseluruhan dari citra. Kemudian perhitungan Regional maxima dengan kode Iobrcbr dilakukan untuk memperoleh foreground marker yang lebih baik. Syntax yang ditulis adalah sebagai berikut : >> fgm = imregionalmax(Iobrcbr); >> figure, imshow(fgm), title('Regional maxima of opening-closing by reconstruction (fgm)') Untuk membantu menafsirkan hasilnya, maka kita tumpangkan hasil marker foreground ini pada image asli gray dengan syntax sebagai berikut >> I2 = I; >> I2(fgm) = 255; >> figure, imshow(I2), title('Regional maxima superimposed on original image (I2)')
-
Dapat diperhatikan bahwa beberapa dari bayangan dan beberapa bagian tertutup tidak ditandai/marked, yang berarti objek-objek ini tidak akan tersegmentasi dengan benar dalam hasil akhirnya. Juga Marker foreground pada beberapa objek langsung menuju sisi/edge objek, yang berarti edge dari beberapa blop/bagian pixel dihilangkan dan kemudian disusutkan sedikit. Perintah ini dapat dilakukan dengan Morphologi Closing yang diikuti oleh Erosion , dengan Syntax sebagi berikut : >> se2 = strel(ones(5,5)); >> fgm2 = imclose(fgm, se2); >> fgm3 = imerode(fgm2, se2); - Prosedur ini cenderung meninggalkan beberapa piksel menyimpang yang terisolasi, yang harus dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bwareaopen, yang menghapus semua bagian pixel yang memiliki jumlah piksel yang lebih sedikit dengan syntax sebagai berikut : >> fgm4 = bwareaopen(fgm3, 20); >> I3 = I; >> I3(fgm4) = 255; >> figure, imshow(I3), title('Modified regional maxima superimposed on original image (fgm4)') - Visualisasi Hasil Salah satu teknik visualisasi Penumpangan dua image adalah dengan menempatkan foreground markers, background markers, dan batas-batas objek tersegmentasi pada gambar hasil Pendeteksian Edge. Metode Dilation dapat digunakan untuk membuat aspek-aspek tertentu, seperti batas-batas objek, lebih terlihat. Syntax yang harus ditulis adalah : >> I4 = BWsdil; >> I4(imdilate(I3 == 0, ones(3, 3)) | fgm4) = 255; >> figure, imshow(I4), title('Markers and object boundaries superimposed on Edge Detection image (I4)') Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
-
-
-
Teknik visualisasi lain yang berguna adalah untuk menampilkan pewarnaan pada hasil tumpangan segmentasi Mask dan Masker. Untuk itu diperlukan pengkonversian file ke dalam bentuk true color degan perintah label matriks sebagai gambar berwarna. Label matriks, dapat dikonversi ke gambar truecolor untuk memgvisualisasikan citra dengan menggunakan perintah dan pewarnaan sesuai dengan yang diinginkan , dengan syntax sebagai berikut : figure,imshow(I4) CC = bwconncomp(I4); L = labelmatrix(CC); RGB = label2rgb(L); misalnya untuk pewarnaan default RGB2 = label2rgb(L, 'spring', 'c', 'shuffle'); misalnya untuk pewarnaan dengan background warna cyan dan objek memiliki color map spring figure, imshow(RGB), title('Colored label matrix)') Dapat juga dilakukan pewarnaan transparansi untuk menempatkan di pseudo-warna ini label matriks di atas intensitas asli gambar. >> figure, imshow(I), hold on himage = imshow(RGB2); set(himage, 'AlphaData', 0.3); title('Lrgb superimposed transparently on original image') Terakhir kita dapat saja mengkombinasikan dan mencari pewarnaan yang dapat memberikan informasi lebih terhadap kriteria obyek dari pencitraan yang kita inginan. colormap hsv, figure, title('colormap') Kombinasi dari colormap dapat dilakukan dari tipe jet, hsv, copper, gray, dan lain sebagainya
METODE Image) -
-
ALTERNATIF
LAIN
(Segmentasi
Outline
Metode alternatif untuk menampilkan objek yang tersegmentasi pada tumpangan masknya dapat juga dilakukan dengan penempatan garis disekeliling sel tersegmentasi sebagai pengganti langkah segmentasi Watershed, dengan fungsi bwperim. Syntaxnya sebagai berikut: BWoutline = bwperim(I4); Segout = I; Segout(BWoutline) = 255; figure, imshow(Segout), title('outlined original image');
Kemudian Metode pelabelan warna cukup dilakukan dengan satu perintah syntax dan termasuk perubahan konversi ke pada True color atau RGB file yaitu , color map disesuaikan dengan yang diinginkan colormap hsv, figure, title('colormap') Kombinasi dari colormap dapat dilakukan dari tipe jet, hsv, copper, gray, dan lain sebagainya
Hasil Citra untuk setiap langkah proses Penumpangan Deteksi Edge dan Morphologi Sedimentasi ditampilkan sbb. :
Konversi Citra Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Pendeteksian Sisi Metode Canny
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Pendeteksian Sisi Metode Canny Gradient Mask Canny binary gradient mask
20
40
50
60
80
100
100
120
140
150 160
180
20
50
100
150
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
200
Pendeteksian Sisi Metode Canny Dilated Gradient Mask
Morphology Opening
Canny dilated gradient mask
Opening (Io)
20
20 40
40 60
60 80
80 100
100
120
140
120
160
140
180
160 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
180 20
Morphology Opening by Reconstruction Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Morphologi Opening Closing Tugas Pencitraan
Opening-by-reconstruction (Iobr)
Opening-closing (Ioc)
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
20
220
Morphology Opening Closing by Reconstruction
40
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
140
160
180
200
220
Regional maxima superimposed on original image
20
40
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 60
80
100
120
140
140
160
180
200
220
160
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Modified regional maxima superimposed (fgm4)
20
40
120
Modified Regional max superimposed on original image
Regional maxima superimposed on original image (I2)
20
100
Regional maxima of opening-closing by reconstruction (fgm)
20
40
80
Regional maxima opening-closing by reconstruction
Opening-closing by reconstruction (Iobrcbr)
20
60
180
200
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
220
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Tugas Pencitraan
Markers-object boundaries superimposed on Edge Image 20
Pelabelan Warna dan perubahan file konversi ke RGB 20
40
40 60
60 80
80 100
100 120
140
120
160
140
180
160 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
180 20
Pelabelan Warna dan perubahan file konversi ke RGB
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Superimposed transparently Pelabelan Warna
Colored label matrix)
20
40
60
80
100
120
140
160
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Pelabelan Warna dan perubahan file konversi ke RGB
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Superimposed transparently Pelabelan Warna
Tugas Pencitraan
20
40
60
80
100
120
140
160
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Colormap type HSV
Colormap type JET
Colormap type Colorcube
Metode alternative dengan Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Pelabelan Warna type jet dan file Tugas Pencitraan
Segmentasi Outline
konversi ke RGB outlined original image
outlined original image
20
20
40
40
60
60
80
80
100
100
120
120
140
140
160
160
180
180 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Memodifikasi preprocessing untuk lebih memberikan kemampuan image atau citra memberikan informasi yang dibutuhkan bagi penggunanya. Seperti contoh diatas dimana Pendeteksi bagian yang diperkirakan adalah sel sel kanker sebagai deteksi awal Kanker Payudara sangat dibutuhkan hasil pengolahan image yang mempresentasikan infromasi keberadaan , baik letak, jenis bentuk, warna, dimensi, maupun perbedaan dengan jaringan atau sel di kategorikan normal. Menurut saya, Metode Segmentasi Watershed klasik seperti yang dicontohkan pada Demo Matlab, kurang memberikan informasi berarti bagi perbedaan jaringan normal, benign ataupun kanker. Sedangkan proses penumpangan Mask dan objek dengan pendeteksian Sisi sebagai Masknya dapat lebih memberikan informasi pada pembatasan lokasi yang diperkirakan terkena kanker. Serta dengan proses pewarnaan atau pelabelan warna pada image kanker payudara ini memberikan informasi penting untuk memvisualisasikan informasi yang dibutuhkan serta dapat digunakan sebagai pendiferensiasi lokasi jaringan yang diperkirakan terkena kanker dengan jaringan normal. Bahkan proses pewarnaan dengan metode Colormap HSV DAN JET dapat memberikan gradiensi warna yang dapat membedakan beberapa jenis jaringan yang diperkirakan normal, benign atau kanker. Untuk itu dibutuhkan studi lebih lanjut dan contoh yang lebih beragam lagi.
CONTOH IMAGE KEDUA : SCREENING AWAL KANKER PAYUDARA DENGAN ULTRASOUND DETEKSI EDGE SOBEL
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
LOG
Tugas Pencitraan
sobel edge
log edge
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
CANNY canny edge
50
100
150
200
250
300
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
METODE WATERSHED Konversi Citra
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Sobel Gradient magnitude Sobel(gradmag)
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Tugas Pencitraan
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Gaussian
Segmentasi Gradient Magnitude Filter Disk
Gradient magnitude Gaussian (gradmag)
Gradient magnitude (gradmag)Disk
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
50
550
Morphology Opening
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Morphology Opening by Reconstruction Opening (Io)
Opening-by-reconstruction (Iobr)
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
50
550
Morphologi Opening Closing
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Morphology Opening Closing by Reconstruction
Opening-closing (Ioc)
Opening-closing by reconstruction (Iobrcbr)
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350 400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
400 50
Regional maxima opening-closing by reconstruction
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Regional maxima superimposed on original image
Tugas Pencitraan
Regional maxima of opening-closing by reconstruction (fgm)
Regional maxima superimposed on original image (I2)
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
400
550
50
Modified Regional max superimposed on original image
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Thresholded opening-closing by reconstruction Markers object boundaries superimposed original Sobel
Modified regional maxima superimposed on original image (fgm4)
50
Thresholded opening-closing by reconstruction (bw)
100 50
150 100
200 150
250 200
300 250
350
300
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
350
550
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
'Watershed ridge lines Markers and object boundaries superimposed on original image (I4)
Watershed ridge lines (bgm)
50
50
100
100
150
150 200
200 250
250 300
300 350
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500 400 50
Marker object boundarie superimposed original Gaussian
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Markers object boundaries superimposed original Disk
Tugas Pencitraan
Markers and object boundaries superimposed on Gaussian original image (I4)
Markers and object boundaries superimposed on Disk original image (I4)
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colored watershed label matrix pada Sobel
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Superimposed transparently on original image Sobel
Colored watershed label matrix Sobel(Lrgb)
50
100
150
200
250
300
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colored watershed label matrix pada Gaussian
Superimposed transparently on original image Gaussian
Colored watershed label matrix (Lrgb)
50
100
150
200
250
300
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colored watershed label matrix pada Disk
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Superimposed transparently on original image Disk
Tugas Pencitraan
Colored watershed label matrix (Lrgb)
50
100
150
200
250
300
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Metode alternative lain deteksi edge pada image Pendeteksian Sisi Metode Canny
Pendeteksian Sisi Metode Canny Gradient Mask
Canny binary gradient mask
Canny dilated gradient mask
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
HASIL LANGKAH SELANJUTNYA SERUPA DENGAN HASIL PADA WATERSHED SEHINGGA TIDAK DITAMPILKAN : Pendeteksian Sisi Metode Canny Dilated Morphology Opening Gradient Mask Morphology Opening by Reconstruction Morphologi Opening Closing Morphology Opening Closing by Reconstruction Regional maxima opening-closing by reconstruction Regional maxima superimposed on original Modified Regional max superimposed on image original image
Markers-object boundaries superimposed on Edge Image
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Pelabelan Warna dan perubahan file konversi ke RGB
Tugas Pencitraan
Colored label m atrix )
M ark ers and objec t boundaries s uperim pos ed on E dge Detec tion im age (I4)
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300 350
350 400
400
50
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
550
Pelabelan Warna dan perubahan file konversi ke RGB
Superimposed transparently Pelabelan Warna
Colored label m atrix )
50
100
150
200
250
300
350
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Pelabelan Warna dan perubahan file konversi ke RGB
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Superimposed transparently Pelabelan Warna
Tugas Pencitraan
Metode alternative dengan Segmentasi Outline Colormap type PINK
Colormap TRANSPARANT type COVER outlined original image
outlined original image
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
50
Colormap type JET
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colormap TRANSPARANT type JET outlined original image
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
50
550
Colormap type HSV
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colormap TRANSPARANT type HSV outlined original image
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colormap type HOT
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
Colormap TRANSPARANT type HOT
Tugas Pencitraan
outlined original image
50
50
100
100
150
150
200
200
250
250
300
300
350
350
400
400 50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
SANGAT JELAS PEMBERIAN COLORMAP WARNA PADA HASIL AKHIR SEGMENTASI MEMBERIKAN TAMPILAN INFORMASI YANG LEBIH MENARIK DAN LEBIH MEMBERIKAN ARAHAN TERHADAP TUJUAN PEMROSESAN CITRAAN YAITU MEMBEDAKAN KELAS KELAS OBYEK ANTARA JARINGAN KANKER DAN NON KANKER. DENGAN MELAKUKAN BERBAGAI PERCOBAAN PAPDA TUMPANGAN OBJEK PADA MASKER LAINNYA SEPERTI YANG TERGAMBARKAN PADA IMAGE IMAGE BERIKUT, DENGAN PEMBERIAN THRESHOLD LANGSUNG PADA MASKER SEGMENTASI EDGE, DAN MORPHOLOGY DILATE SERTA SEGMENTASI DENGAN BORDERLINE DAN VARIASI PEWARNAAAN , TERLIHAT HASIL HASIL IMAGE BERIKUT, MEMBERIKAN TAMPILAN INFORMASI PADA IMAGE DENGAN LANGKAH YANG LEBIH SEDERHANA DIBANDING METODE WATERSHED DAN METODE LAIN DIATAS, DAN MEMBERIKAN HASIL YANG OPTIMAL UNTUK MEMBEDAKAN KELAS KELAS OBYEK ANTARA JARINGAN KANKER DAN NON KANKER, DENGAN BORDERLINE DAN BERBAGAI VARIASI PEWARNAAN SESUAI YANG DIINGINKAN SI PENGDIAGNOSA. SEMOGA BERMANFAAAT…
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
rgb = imread('Denises Mammogram (Side-to-Side).jpg'); I = rgb2gray(rgb); [junk threshold] = edge(I, 'sobel'); fudgeFactor = .5; BWs = edge(I,'sobel', threshold * fudgeFactor); figure, imshow(BWs), title('binary gradient mask'); se90 = strel('line', 3, 90); se0 = strel('line', 3, 0); BWsdil = imdilate(BWs, [se90 se0]); figure, imshow(BWsdil), title('dilated gradient mask'); BWdfill = imfill(BWsdil, 'holes'); figure, imshow(BWdfill); title('binary image with filled holes'); BWnobord = imclearborder(BWdfill, 4); figure, imshow(BWnobord), title('cleared border image'); seD = strel('diamond',1); BWfinal = imerode(BWdfill,seD); BWfinal = imerode(BWfinal,seD); figure, imshow(BWfinal), title('segmented image'); BWoutline = bwperim(BWfinal); Segout = I; Segout(BWoutline) = 255; figure, imshow(Segout), title('outlined original image'); BWoutline = bwperim(BWfinal); Segout = I; Segout(BWoutline) = 255; figure, imshow(Segout), title('outlined original image'); colormap jet, figure, title('colormap') colormap hsv, figure, title('colormap') colormap hot, figure, title('colormap') colormap gray, figure, title('colormap')
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
Siti Julaiha Gruebner/Teknologi Biomedis UI
Tugas Pencitraan
View more...
Comments