(PENGLIS) (1) Adnan Fauzi

September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download (PENGLIS) (1) Adnan Fauzi...

Description

 

PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK UNIT I PENGENALAN INSTRUMENTASI LABORATORIUM LABORATORIUM DASAR ELEKTRO

ADNAN FAUZI 3332170074 PL - 37

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019

 

1

BAB I METODOLOGI PENELITIAN

1.1  Prosedur Percobaan

a)  Mempersiapkan alat praktikum yaitu : 1.  Osiloskop 2.  Function Generator   3.  Multimeter Digital 4.  Multimeter Analog 5.  LCR meter 6.  Power Supply  Supply   b)  Mengkalibrasi multimeter analog dengan cara memutar sekrup untuk mengatur jarum sampai ke titik 0, pasang jarum probe jarum probe pada  pada konektor + dan -, pasangkan  probe  probe   + dengan  probe  probe   –   agar terjadi  short circuit dan akan mengarahkan jarum ke titik 0, pastikan jarum menunjukkan pada titik 0, multimeter siap digunakan. c)  Mencatat semua data/spesifikasi dari multimeter analog, multimeter digital dan LCR Meter seperti merk, tipe, negara pembuat, konsumsi daya, batas maksimal tegangan, batas maksimal arus. d)  Mencatat semua data/ spesifikasi dari osiloskop. e)  Mengkalibrasi

osiloskop

dengan

cara

memasukkan

kabel

 penghubung// probe   penghubung  probe  ke input ( channel   1/ channel   2), hidupkan  power osiloskop, atur intensitas cahaya dan fokusnya agar gambar pada osiloskop terlihat presisi, hubungkan probe hubungkan probe osiloskop pada calibrasi (CAL) dan akan muncul tampilan gelombang kotak pada layar osiloskop, atur posisi gelombang menjadi vertikal dan horizontal agar mudah dalam melakukan  pengamatan dan perhitungan, mengatur Volt/Div dan Time/Div, jika gambar gelombang sudah sesuai dengan Volt/Div dan Time/Div, maka osiloskop siap digunakan. f)  Mengukur tegangan AC dan DC pada osiloskop.

 

2

BAB II TUGAS

2.1  Tugas Modul

1.  Apakah yang dimaksud dengan kalibrasi? Jelaskan! Jawab: Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur ( traceable traceable )  ) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan  bahan-bahan

acuan

tersertifikasi

yang

bertujuan

untuk

mencapai

ketertelusuran pengukuran, menentukan penyimpangan kebenaran nilai konvensional penujukan suatu instrument ukur dan menjamin hasil-hasil  pengukuran sesuai dengan standar nasional nasional maupun internasional. 2.  Apa itu tegangan efektif, tegangan maksimum, tegangan RMS? Jawab: Tegangan efektif ( RMS = root mean square ) adalah suatu besaran dari arus listrik bolak-balik yang nilainya diukur berdasarkan listrik arus searah yang mana keduanya akan menghasilkan daya sama jika dikenakan pada  beban (R) yang sama pula. Tegangan maksimum adalah tegangan saat mencapai peak mencapai  peak atau puncak gelombang yang nilai tegangan (arus) pada maksimum positif atau maksimum negatif terhadap titik nol. 3.  Gambarkan cara mengukur arus dan tegangan pada suatu rangkaian? Jawab:

Gambar 2.1 Mengukur Arus dan Tegangan Listrik[3]

 

3

BAB III ANALISIS

3.1  Analisa Percobaan

Pada percobaan yang dilakukan di unit 1 ini adalah mengenal dan mencoba secara langsung alat-alat atau instrumentasi yang ada di laboratorium dasar. Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah osiloskop,  function  generator , multimeter digital, multimeter analog, LCR meter dan  power  supply..  supply Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM ( Volt-Ohm meter ) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohmmeter), maupun arus (ampermeter). Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan  bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Selain itu osiloskop juga dapat digunakan untuk mengukur tegangan, mengukur beda fasa, mengukur frekuensi dll. Praktikum kali ini yaitu pengenalan instrumentasi laboratorium dengan tujuan:

  Dapat menggunakan multimeter (AVOmeter) sebagai pengukur



tegangan (Voltmeter), sebagai pengukur arus (Amperemeter) dan sebagai pengukur resistansi (Ohmmeter), dan besaran listrik lainnya (LCRmeter).

  Dapat menggunakan Osiloskop sebagai pengukur tegangan (AC/DC),



sebagai pengukur frekuensi dari berbagai bentuk sinyal AC, dan sebagai  penentu phase  penentu  phase dari  dari berbagai bentuk sinyal AC.

  Dapat menggunakan  Function Generator sebagai pembangkit sinyal



(AC/DC).

  Memahami keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan DC dan



tegangan AC.

 

4

3.1.1  Percobaan Pertama Percobaan pertama yaitu mencatat semua data teknik multimeter yang digunakan, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Hasil dari  percobaan pertama yaitu: Tabel 3.1 Data Teknik Multimeter  No.

Spesifikasi

Multimeter Analog

Multimeter Digital

1.

Merk

Sunwa

Sanwa

2.

Tipe

YX –  360 TRD

CD 800a

3.

Negara Pembuat

China

Jepang

4.

Sumber Tegangan

1,5V x 2

1,5V x 2

1000 V

600 V

150 A

400 mA

yang Digunakan 5.

Batas Max. Tegangan

6.

Batas Max. Arus

3.1.2  Percobaan Kedua Percobaan kedua yaitu mencatat semua data teknik multimeter yang digunakan, yaitu LCR meter dan multimeter digital. Hasil dari percobaan kedua yaitu:

Tabel 3.2 Data Teknik Multimeter yang Digunakan  No.

Spesifikasi

LCR Meter

Multimeter Digital

1.

Merk

Newcason

ED Laboratory

2.

Tipe

XC4070L

EDM-4760

3.

Negara Pembuat

Hongkong

Korea

4.

Sumber 9V

220V

Tegangan yang Digunakan

 

5

5.

Batas Max. Tegangan

6.

2000 pF

Batas Max.

L = 20 H

Arus

R = 2000 MA

DC = 1000V AC = 750V 10 A

3.1.3  Percobaan Ketiga Percobaan ketiga yaitu mencatat data teknik osiloskop yang digunakan, mem-verifikasi kalibrasi osiloskop, mengukur tegangan AC dan DC pada osiloskop. Hasil dari percobaan ketiga yaitu:

Gambar 3.1 Hasil Percobaan Ketiga

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan  bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode, peranti pemancar electron memproyeksikan

 

6

sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas  pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan  bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan  bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari. Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Adapun tombol/sakelar kontrol dan indikator osiloskop dengan fungsinya seperti berikut:

  Tombol Tombol Power   Power  :  : untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop



  Lampu Indikator : sebagai indikasi osiloskop dalam keadaan On atau



Off

   Rotation  Rotation :  : untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar agar tetap



 berada pada posisi horizontal  Intensity :  : untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar    Intensity



mudah dilihat

   Focus : untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak



kabur

  CAL : untuk kalibrasi tegangan peak tegangan  peak to peak (Vpp)



   Position : untuk mengatur posisi Vertikal.



  INV ( Invert   Invert ) : untuk membalikan sinyal input yang bersangkutan.



  Sakelar Volt/Div : untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter



(Volt/Div) pada layar osiloskop. Variable :  : untuk mengatur kepekaan arah vertical pada saluran atau   Variable



channel yang bersangkutan.

  AC-DC : untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung



DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah kapasitor. Percobaan selanjutnya yaitu mengkalibrasi osiloskop dengan cara memasukkan kabel penghubung/ probe   probe  ke input ( channel   1/ channel   2), hidupkan power hidupkan  power osiloskop, atur intensitas cahaya dan fokusnya agar gambar  pada osiloskop terlihat presisi, hubungkan probe hubungkan  probe osiloskop pada calibrasi (CAL) dan akan muncul tampilan gelombang kotak pada layar osiloskop,

 

7

atur posisi gelombang menjadi vertical dan horizontal agar mudah dalam melakukan pengamatan dan perhitungan, mengatur Volt/Div dan Time/Div,  jika gambar gelombang sudah sesuai dengan Volt/Div dan Time/Div, mak makaa osiloskop siap digunakan. Percobaan selanjutnya yaitu mengukur tegangan AC dan DC pada osiloskop yang pertama yaitu gelombang sinyal AC diketahui nilai V = 4 Vpp yang berarti panjang gelombang dibagi menjadi 2 dalam 1 gelombang dengan cara meng-on kan osiloskop, sakelar volt/div diputar ke 2 Volt ( artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar osiloskop adalah 2 Volt). Pasangkan  probe  pada terminal yang ingin diukur, hitung tegangan AC berdasarkan gelombang yang ingin ditampilkan, contoh seperti pada gambar 3.1 diatas. Mengukur tegangan AC dan DC pada osiloskop yang kedua ini yaitu gelombang garis sinyal DC diketahui mempunyai nilai V = 2,8 Vpp yaitu garis ground garis  ground yang artinya dengan garis atas berjarak 7 garis atau 1 kotak 2 garis, nilai setiap garis yaitu 0,4 jadi, 0,4 x 7 = 2,8 V.

 

8

BAB IV PENUTUP 4.1  Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan : Dalam pengukuran dengan multimeter analog dan digital mempunyai  beberapa kelebihan dan kelemahan masing-masing. masi ng-masing. Hal ini dapat dilihat dil ihat dari ketelitian dari hasil pengukuran dengan hasil yang didapatkan dari perhitungan teori dan batasan nilai yang dapat diukur dengan menggunakan multimeter digital dan multimeter analog. Batasan nilai ini berhubungan dengan spesifikasi yang berbeda dari kedua alat. Selain itu, khusus untuk multimeter analog akan menghasilkan data yang tidak valid untuk beberapa kasus umum karena hambatan dalam multimeter analog akan menghasilkan data yang berbeda apabila diparalelkan dengan rangkaian dengan hambatan yang lebih besar. Hasil pengukuran yang didapatkan melalui mutlimeter dan osiloskop juga menunjukan perbedaan. Hal ini dikarenakan perbedaan impedansi alat ukur. Perbedaan juga dikarenakan multimeter mengukur tegangan efektif sedangkan osiloskop mengukur tegangan peak-to-peak  tegangan peak-to-peak .

 

9

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Asisten

Laboratorium

PENGUKURAN

Dasar

LISTRIK"

Elektro

,

dalam

"MODUL MODUL

PRAKTIKUM PRAKTIKUM

PENGUKURAN LISTRIK, Cilegon, Laboratorium Dasar Elektro, 2019. [2]

Morris, Alan S., “ Measurement and Instrumentation Principles”, 2001,

Butterworth Heinemann, ISBN 0-7506-5081-8 [3]

Simon Patabang. Patabang. (5 Oktober 2016). 4 Pengukuran Arus dan Tegangan. Tersedia:

https://www.slideshare.net/simonpatabang/4-pengukuran-arus-

dan-tegangan. [URL dan-tegangan.  [URL dikunjungi pada 28 April 2019].

 

10

LAMPIRAN

 

11

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF