Pengikatan Dan Alat Bantu Angkat

October 19, 2017 | Author: Budi Rianto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Materi Pengikatan dan Alat Bantu Angkat untuk Rigger...

Description

PENGIKATAN DAN ALAT BANTU ANGKAT I.

PENGERTIAN YANG DIGUNAKAN PADA RANCANG BANGUN SLING -

-

II.

KONSTRUKSI SLING -

III.

Breaking Load Adalah beban atau gaya yang menyebabkan kegagalan tali atau rantai pada waktu mendapatkan tegangan langsung. Beban dinyatakan dalam ton, kilogram atau kilonewton gaya. Safe Working Load (SWL) Adalah beban maksimum yang digunakan secara aman dari tali atau rantai dalam kondisi kerja normal. Rule Of Thumb Adalah metode untuk menghitung beban kerja aman (Safe Working Load) secara impiris dimana beban putus tali tidak diketahui. Safety Factor Untuk mencapai beban kerja aman ada tiga bahan yang digunakan untuk membuat sling. Faktor keamanan yang dipergunakan akan bervariasi sesuai dengan tiap bahan. Serat Alam ( Natural Fibre ) Bahannya berasal dari tumbuhan. Umumnya yang digunakan adalah serat manila dan sisal. Serat Buatan ( Synthetic Fibre) Serat yang dibuat oleh pabrik seperti nylon, polyester, terylene, dan polyprophelene. Baja ( Steel ) Digunakan untuk membuat tali kawat baja (sling) dan rantai.

SWL UNTUK TALI SERAT ALAM DAN BUATAN Sling yang dibuat dari tali serat dapat berbentuk bulat atau pita dan disebut Webbing Sling. Safety Factor sling dari bahan ini adalah 5, yang berarti beban aman hanya 1/5 dari beban putus tali. Untuk menghitung SWL, kita harus mengetahui beban putus tali. Dimana :

Beban putus tali

SWL

:

Safety Factor

Dimana beban putus tali dari tali serat tidak diketahui, maka SWL dihitung dengan rumus praktis (Rule Of Thumb) SWL = 64D² x F.......LBS Dimana : D : Diameter tali dalam satuan Inchi F : Faktor perkalian sesuai jenis tali serat yang digunakan, sbb : - Sisal dan manila : 20 - Nylon dan polyester : 60 - Polyprophelene : 40 - Polythelene : 35 Oleh karena itu, penyusunan rumus Rule Of Thumb disesuaikan dengan kondisi fisik tali serat tersebut, yaitu : Tali baru : SWL = 64 D² x F Tali masih baik : SWL = 2/3 x 64 D² x F Tali jelek : SWL = ½ x 64 D² x F ©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

Diameter minimum dari tali pengaman sling dan tali tambera (Tag Lines) adalah sebagai berikut : Tali pengaman sling minimum 12 mm Tali tambera minimum 16 mm Catatan : Jenis tali serat yang paling baik digunakan sebagai tali tambera adalah Polyprophelene karena tidak menghantarkan arus listrik.

IV.

SWL UNTUK SLING PITA (WEBBING SLING)

SWL untuk sling pita dapat dilihat pada label yang menempel pada sling itu sendiri. Sebagai contoh, seperti gambar dibawah ini :

V. SWL UNTUK SLING TALI KAWAT BAJA Sling tali kawat baja dilengkapi dengan mata pada tiap-tiap ujung tali dibuat secara mekanis maupun manual. Safety Factor dari bahan ini adalah 5, dan disini hanya 1/5 dari beban putus yang dapat dipakai sebagai beban kerja aman (SWL). Oleh karena itu, untuk menghitung SWL kita harus mengetahui beban putus tali.

Beban putus tali

SWL

:

Safety Factor Bila beban putus tali tidak diketahui, SWL dihitung dengan menggunakan formula praktis ( Rule Of Thumb ), yaitu : SWL = 8D² Dimana : D = Diameter tali dalam satuan Inchi Hasil dalam satuan Ton

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

VI.

SWL UNTUK SLING RANTAI Mata rantai dibuat dari beberapa macam grade baja dan tiap-tiap grade memiliki beban putus yang berbeda-beda. Batas kelas baja yang digunakan yaitu dari baja lunak (Mild Steel) sampai baja paduan tinggi (Alloy Steel) dapat diidentifikasikan seperti pada tabel dibawah ini. IDENTIFIKASI KELAS BAJA PADA RANTAI Bahan

Kelas

Mild Steel High Tensile Alloy Alloy Alloy

30 40 50 60 80

Identifikasi Standar Internasional L M P S T

Identifikasi pabrik 30 40 50 60 cm, A, HA800, HA, SA8 sv8, T, H4-8, 88

Semua rangkaian mata rantai yang pendek yang digunakan untuk sling disarankan menggunakan Alloy kelas 80. Safety Factor untuk rantai bahan mild steel adalah 5, dan untuk high tensile dan alloy adalah 4. Rumus SWL adalah :

Beban putus tali

SWL

:

Safety Factor Bilamana kekuatan sebuah sling rantai tidak diketahui, maka untuk menghitung SWL dapat menggunakan rumus Rule Of Thumb sebagai berikut : SWL = 0,3 x D² x Grade Dimana : D = Diameter batang mata rantai Grade dapat dilihat pada tabel IDENTIFIKASI KELAS BAJA PADA RANTAI.

VII.

PEMILIHAN TALI BANTU ANGKAT (SLING)

Sling yang dibuat dari jenis bahan apa saja, bila digunakan dengan cara ditekuk atau membentuk sudut kaki sling akan meningkatkan ketegangan terhadap sling tersebut dan hal ini memberikan dampak pengurangan pada SWL. Untuk memilih sling, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Berapa banyak kaki sling yang digunakan untuk mengangkat beban. Berapa beban yang harus ditanggung setiap kaki sling. Berapa besar pengurangan yang disebabkan oleh terbentuknya sudut kaki sling karena tekukan.

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

VIII.

PERUBAHAN SUDUT KAKI SLING

Setiap pengaturan sudut kaki sling sampai batas yang diizinkan akan mempengaruhi SWL, seperti pada gambar di bawah ini

Cara pengikatan kaki sling gambar diatas akan mempengaruhi 33% atau 1/3 dari beban kerja aman sling. Perhitungan perubahan sudut kaki pada gambar diatas dapat dihitung menggunakan rumus Rule Of Thumb yaitu : SWL = 0,3 x D² x Grade

Pengaruh dari tekukan tali kawat baja dan rantai

Bila melakukan pengangkatan menggunakan sling tali serat, tali kawat baja dan rantai yang membentuk sudut atau tekukan pada gambar diatas akan menimbulkan ketegangan dan pembebanan tidak merata yang berakibat pengurangan 50% atau ½ dari SWL. Untuk menghitung SWL dapat menggunakan rumus Rule Of Thumb sbb: SWL = Berat Beban x 2 Gambar dibawah ini memperlihatkan perubahan sudut kaki sling yang berbeda-beda.

Load 2 tonnes Rumus beban kerja aman (SWL) sling untuk gambar diatas sebagai berikut :

Berat Beban

SWL

:

Jumlah Kaki Sling

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

Contoh : SWL = 2 Ton = 2 Ton 1 Rumus beban kerja aman (SWL) sling untuk gambar disamping adalah SWL =

Berat beban x Faktor perkalian Jumlah kaki sling

Contoh : SWL = 2 Ton x 1.5 = 3 Ton 1 Ton

Pengikatan choker dengan beban segi empat, rumus SWL sling untuk gambar di bawah sebagai berikut :

Load 2 tones SWL =

Berat beban x faktor perkalian Jumlah kaki sling

Contoh : SWL = 2 Ton x 2 = 4 Ton 1 Ton FAKTOR PERKALIAN UNTUK SUDUT KAKI SLING Sudut kaki sling

Prosentasi pertambahan tegangan tiap kaki sling

Faktor perkalian

00 - 50 60 - 300 310 - 600 610 - 900 910 - 1200

1% 3% 15 % 40 % 100 %

1 1,03 1,15 1,40 2

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

Rumus beban kerja aman ( SWL ) sling untuk gambar dibawah : Beban kerja aman (SWL) = Berat beban x faktor perkalian Jumlah Kaki sling

Contoh untuk sudut 600  SWL = 2 Ton x 1,15 Ton 2 Lihat contoh  Pengikatan Bridle dengan 2 kaki

Included angle

600

Pengikatan Bridle dengan kaki 3-4

900

Rigid load

Load 2 tonnes

Rumus : SWL =

Berat beban x Faktor perkalian Jumlah kaki sling

Contoh : untuk sudut 900 SWL = 2 Ton x 1,4 Ton = 1,4 Ton 2 Catatan :  Jika mengangkut beban lemas (mudah lentur), maka pembebanannya ditanggung semua kaki sling  Jika mengangkut beban keras/ kaku, maka hanya 2 kaki yang menanggung pembebanan Kesimpulan   

pemilihan sling : Sebelum memilih sling untuk digunakan, ketahui terlebih dahulu berat barang Untuk menentukan ukuran sling, tentukan metode pengikatan yang digunakan Perhitungkan pula pengikatan kaki sling, tekukan dan sudut kaki sling

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

I.

PANCING CRANE Pancing Crane / Hook Block atau jenis lain mempunyai pengunci / safety latch untuk mengamankan sling / tali bantu angkat agar tidak melompat keluar dari mulut pancing. Seperti contoh gambar dibawah ini .

Gambar ini menunjukkan sebuah pancing lengkap dengan pengaman (safety latch) serta nama bagian komponennya. Dalam prakteknya penggunaan pancing seringkali terjadi salah penggunaan. Dalam pengujian, pusat perhatian adalah pada keausan atau perubahan bentuk seperti terpelintir, bengkok atau terbukanya mulut pancing, adapun kesalahan yang umum adalah karena kelebihan beban. ( kerusakan pancing harus segera dimusnakan ). Jika rusaknya hanya pada safety latchnya, maka safety latch harus diganti dan apabila dalam keadaan mendesak, pengangkatan bisa dilaksanakan dengan cara mulut pancing diikat ( mousing ) dengan tali serat agar sling tidak melompat keluar.

Gambar menunjukkan cara membuat mousing pada pancing

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

PEMERIKSAAN PANCING. Karena terlalu seringnya salah dalam penggunaan pancing, maka pemeriksaan harus selalu dilakukan. Sedangkan pemeriksaan tersebut meliputi pengukuran diameter luar dan dalam mata juga lebar mulut pancing antara lain : 1. Keausan maximum 10 % 2. Keretakan pada bibir pancing, leher pancing dll 3. Terpelintir pada bibir pancing, leher pancing dll 4. Mulut membuka maximum 15 % (std. ANSI B 30.15.1989) pada saat pemeriksaan secara visual 5. Pada saat pengujian beban lebih dengan beban tergantung maximum membukanya mulut pancing 5 % II.

BALOK PENGANGKAT

Gambar diatas menunjukkan sebuah balok pengangkat yang harus dilengkapi SWL dan terlihat jelas pada beamnya Ada kalanya pada balok pengangkat tidak tertera SWLnya. Oleh karena itu tiga hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Nomor pembuatan yang menunjukkan pengesahan perencanaan 2. Safe Working Load yang menunjukkan kapasitas / daya angkat maximum yang diijinkan 3. Tare mass – berat lifting beam harus diketahui karena berat tersebut termasuk dalam jumlah angkatan yang diijinkan (SWL Crane) PEMERIKSAAN BALOK PENGANGKAT Pemeriksaan yang harus dilakukan terhadap : 1. Ukuran 2. Panjang 3. Keausan 4. Keretakan 5. Terpelintir 6. Bengkok

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

III. S A K E L Menurut bentuknya sakel ada dua jenis : 1. “ DEE “ Shackle 2. “ BOW “ Shackle Bentuk DEE & BOW shackle lengkap dengan nama bagian serta cara mengukurnya Gambar DEE Sackle

Gambar BOW Sackle

Sakel Bow atau yang dikenal dengan nama sakel Omega lebih cocok untuk pengangkatan dengan mempergunakan banyak kaki sling karena bagian busur lebih luas untuk mengakomodasikan mata sling tanpa terjadi gencetan Sebuah sakel yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Bahan terbuat dari Alloy steel 2. Tertera nama pabrik pembuatnya 3. Tertera beban kerja amannya 4. Tertera diameternya 5. Diameter pasak > 1/8” dari busurnya 6. Terdapat kerah (collar) pada pasaknya PEMERIKSAAN SAKEL Pemeriksaan busur dan pasak sakel terhadap : 1. Pasak bengkok akibat kelebihan beban 2. Drat pada pasak dan busurnya rusak 3. Busur membuka akibat kelebihan beban 4. Busur terpelintir akibat pemasangan yang salah 5. Keretakan akibat beban kejut atau kelebihan beban 6. Keausan akibat gesekan atau terkorosi (max 10 %)

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

IV. BAUT MATA Terdapat 2 Jenis / tipe baut mata (eye bolt) yang biasa digunakan : 1. Dynamo eye bolt / baut cincin 2. Baut kerah / the collar Penting untuk diketahui bahwa pada eye bolt tidak tercantum beban kerja amannya. Itulah sebabnya tabel/daftar kapasitas dari baut mata mutlak dimiliki bagi mereka yang selalu bekerja dalam bidang angkat mengangkat. Daftar Beban Kerja Aman dari kedua Jenis Baut Mata

Baut Cincin (Dynamo Eye Bolt)

Baut Krah (Collar Eye Bolt)

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

PEMERIKSAAN BAUT MATA Baut mata harus diperiksa sebelum dipergunakan terhadap : 1. Diameter luar / dalam mata 2. Drat bautnya 3. Terpelintir 4. Keretakan 5. Keausan 6. Bengkok V.

KLAM ANGKAT PLAT Klam angkat plat sering diidentifikasikan dengan Plate Dog dan penggunaannya harus sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Banyak pabrik pembuat dari klam plat, tetapi sedikit yang memenuhi syarat untuk pengangkatan. Ada 2 jenis klam plat : 1. Klam plat mendatar / cam action plate clamp 2. Klam plat tegak lurus / vertical plate clamp Kedua jenis klam ini dirancang cara pengunciannya dengan mempergunakan sekrup atau gerakan cam. Untuk gerakan cam, pengunci secara otomatis bekerja karena berat barang yang diangkat. Jadi kesimpulannya, jika pengangkatan dengan mempergunakan klam, harus diketahui terlebih dulu : 1. Apakah cara pengangkatan dengan cara itu sudah benar 2. Berapa beban kerja aman yang diijinkan 3. Bagaimana cara pengangkatan yang akan dilaksanakan

Klam Plat Mendatar

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

TIPE KLAM PLAT TEGAK LURUS & MENDATAR

( Manual locking clamp suitable for vertical and horizontal lifting )

( Screw clamp suitable for vertical and horizontal lifting )

PEMERIKSAAN KLAM Pemeriksaan Klam dari : 1. Keausan maksimum 10 % 2. Keretakan 3. Terpelintir 4. Kondisi dan ketajaman gigi klam

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

©AKA-Group Modul Pelatihan Operator Overhead Crane – Pengikatan & Alat Bantu Angkat

1

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF