Penggunaan Material Beton Transparan Pada Bangunan
May 14, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Penggunaan Material Beton Transparan Pada Bangunan...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dekade ini berkembangnya inovasi teknologi baru dibidang material bangunan, tidak lepas dari pengaruh tuntutan arsitek dalam ekplorasi material pada perancangannya. Arsitek sering kali bereksperimen untuk merubah karakter material karena arsitektur selalu berbicara dengan bahasa yang berbeda. Dalam hal ini karakter dari material beton, Beton mengalami masa kejayaannya sebagai unsur dekoratif ditambahkan dalam arsitektur, beton booming sebagai alat desain untuk bagian luar dan permukaan, tanpa ekspresi. Fakta bahwa beton dapat menampilkan dirinya sebagai estetika, ketika Frank Lloyd Wright menghirupkan sesuatu “seni dan kerajinan” ke dalam konstruksi blok beton sehingga membangkitkan kualitas dalam karyanya. Tujuannya adalah, seperti yang ditulisnya, untuk membuat sesuatu "abadi, baik dan indah". Dalam eksperimen beton, diperlukan keahlian untuk mengungkapkan keindahan sensualitas sebuah ketelanjangan beton. Beton telah dirayakan selama berabad-abad untuk sifat fungsionalnya saja. materi belum diberikan aura estetika independen meskipun sifat konstruksi. Salah satu sensasi dalam sejarah penting dari beton adalah beton transparan. Inovasi yang telah permanen ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir, benton transparan mengandung campuran semen dan serat optik kaca.
1
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Beton Transparan
Sebuah perusahaan material beton dari Jerman (Litracon, Lucon) dan Italia (Italcementi) telah menciptakan volume blok beton dengan campuran semen, serat optik dan warna yang dapat memungkinkan untuk menembus cahaya langsung. Ribuan serat optik kaca membentuk matriks dan menjalankan paralel satu sama lain antara dua permukaan utama dari setiap blok. Proporsi dari serat sangat kecil (4%) dibandingkan dengan total volume blok. Selain itu, serat ini berbaur di beton dan dapat menjadi komponen struktural sebagai semacam agregat sederhana. Oleh karena itu, permukaan blok beton tetap homogen. Secara teori, struktur tembok yang dibangun dari cahaya-beton transmisi bisa beberapa meter tebal, karena serat bekerja tanpa hampir kehilangan apapun dalam cahaya sampai 20 meter. Struktur load-bearing bisa juga dibangun dari blok-blok, karena serat kaca tidak memiliki efek negatif terhadap nilai kekuatan tinggi pada tekan beton. Blok dapat diproduksi dalam berbagai ukuran dan dapat menisolasi panas. Hal ini dapat diproduksi secara blok prefabrikasi dan panel. Karena ukuran kecil serat, mereka berbaur menjadi beton menjadi komponen dari bahan seperti potongan-potongan agregat kecil. Dengan cara ini, hasilnya tidak hanya dua bahan kaca dalam beton - campuran, material ketiga seperti serat cahaya dapat menjadi permukaan utama. Gelas serat cahaya terdapat antara kedua sisi blok. Bentuk yang paling menarik dari fenomena ini, apabila di sisi terang, dinding terlihat bayangan yang muncul akibat sesuatu yang menghalangi pada salah satu sisi blok dan dapat berubah menjadi gelap homogen apabila tidak ada pencahayaan.
2
BAB III PENGARUH TERHADAP DESAIN
3.1 Proposal Kengo Kuma (JapanLisztRaiding - ten new houses)
Roland Hagenberg menugaskan sepuluh arsitek Jepang untuk menciptakan tempat tinggal sementara bagi desa Raiding di Burgenland - tempat kelahiran Franz Liszt - sebagai sensasi atsmosfer baru, untuk peluang, tantangan dan kontradiksi dalam sebuah proposal project "non- city today’s”.
Arsitek Jepang Kengo Kuma menggunakan produk LUCCON beton ringan dalam kontribusinya pada sebuah project con-fiber (blok beton membiarkan cahaya menembus). Cahaya langsung disaring agar mendapatkan sensasi pada ruang, ruangnya pun secara tidak langsung dibatasi jarak imaginer, karena antar sisi dinding di bentuk samar. Ini merupakan pengembangan dengan potensi untuk mengubah makna arsitektur. Seiring cahaya, bayangan orang bergerak di luar menembus ruang. Memungkinkan adanya komunikasi antar kedua sisi dinding.
3
3.2 Italian Pavilion, Shanghai Expo
Proyek ini mengusulkan sebuah bangunan yang mengintegrasikan model khas bangunan kota Italia, dengan struktur arsitektur dari permainan konstruksi Cina disebut Shanghai. Paviliun ini meliputi area seluas 3.600 meter persegi dan 18 meter tinggi. Di dalamnya dibagi menjadi beberapa bagian yang tidak teratur dari dimensi yang berbeda, Bentuknya juga menyoroti kompleksitas topografi kota Italia, dengan berbagai jalan yang sempit dan lorong-lorong pendek yang tiba-tiba terbuka ke sebuah persegi besar, karakteristik yang juga dapat ditemukan di pusat-pusat perkotaan tradisional Cina. Efek psikofisik kenyamanan diberikan oleh taman internal, kehadiran air dan cahaya alami yang tersebar di seluruh wilayah di teras dan dinding.
Keunggulan dari pavilion ini, tim arsitek telah menggunakan material 'semen transparan' yang memungkinkan cahaya tuangkan ke dalam ruangan sehingga dinding terlihat seperti jendela raksasa. Bahan, i.light disebut, telah puluhan lubang-lubang kecil di dalamnya yang memungkinkan cahaya melalui tanpa mengorbankan integritas struktural. Apabila dilihat dari dekat, celah 2-3mm membuat pola mengejutkan dan dari sudut tertentu atau di kejauhan muncul persis sama dengan beton normal. Tetapi pada hari yang cerah di dalam sebuah bangunan terbuat dari semen, efeknya mirip dengan sedikit lebih dari biasan cahaya di dinding penyaringan cahaya yang datang masuk.
4
Transparansi 20 persen: Dikembangkan oleh Italcementi perusahaan Italia, ada sekitar 50 lubang di setiap panel
Dalam projek ini Enrico Borgarello, (Italcementi Group Inovasi Direktur) berkata: "semen transparan" yang terbuat dari plastik resin jauh lebih murah daripada yang terbuat dari serat optik dan biaya kurang. Selain itu, kemampuan untuk "menangkap" cahaya yang lebih besar, karena mengandung resin sudut visual yang lebih luas daripada serat optik. Ini sebenarnya karakteristik sifat meningkatkan transparansi material dan efek bercahaya yang diberikan untuk bangunan.
5
3.3 Mountblanc Ginza, Tokyo
Arsitek Andreas Weidner menggunakan Litracon, blok beton transparan pada butik Mountblac (Ginza jepang). Setiap blok beton ini disambung dengan struktur rangka baja dan pada lapisan luar bangunan blok beton dikombinasikan dengan kaca.
Dengan tujuan untuk menciptakan efek biasan cahaya pada interior yang ditangkap dari cahaya langsung pada siang hari. Dan pada malam hari, adanya efek cahaya buatan dari dalam bangunan yang keluar dari permukaan luar bangunan.
6
BAB IV KESIMPULAN
Produk material beton transparan ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga penggunaan material pada bangunan pun relatif sedikit dan hanya digunakan pada elemen tertentu. Blok beton dapat diproduksi dalam berbagai ukuran dan dapat menisolasi panas. Beton dengan blok monoton namun terlihat lebih ringan, karena kemampuan dalam menangkap cahaya dan dibiaskan kedalam bangunan. Arsitek menggunakan material ini cendrung melihat pada efek psikofisik yang diberikan dari transparansi material beton transparan. Seperti Kengo Kuma pada project (JapanLisztRaiding - ten new houses), dimana menggunakan beton transparan untuk mendapatkan sensasi pada ruang, terbentuknya konektifitas antar dinding yang imajiner. bayangan yang dibiaskan dari cahaya menembus dinding, Memungkinkan adanya komunikasi antar kedua sisi dinding. Beton transparan bukan hanya sebuah elemen dekoratif. Hal ini merupakan hasil representatif untuk memperkenalkan sebuah pandangan baru yang dapat digunakan untuk melengkapi karakter dari bangunan.
7
DAFTAR PUSTAKA http://www.litracon.hu/index.php http://www.luccon.com/en/news_raiding.php http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1344383/Transparent-light-cementlets-light-flood-room.html#ixzz1BdKz7kGe
8
LAMPIRAN
/LWUDFRQ GPSN JOHSFEJFOUT NBYJNVNTJ[F UIJDLOFTT DPMPVST GJOJTI
QSFGBCSJDBUFECMPDLT DPODSFUF PQUJDBMGJCSFT HMBTT
YNN NN XIJUF HSFZ CMBDL QPMJTIFE
/LWUDFRQS;/ GPSN JOHSFEJFOUT BWBJMBCMFUIJDLOFTTFT NBYJNVNTJ[F NN NBYJNVNTJ[F NN DPMPVST GJOJTI
QSFGBCSJDBUFEBOESFJOGPSDFEQBOFMT DPODSFUF USBOTQBSFOUQMBTUJDVOJUT NN NN YNN YNN XIJUF HSFZ CMBDL NPMEFE XBTIFE QPMJTIFE
/LWUDFXEHODPS GPSN NBUFSJBMT TJ[F CVMC EFTJHOFS
JOUFSJPSBNCJFOUMBNQ -JUSBDPO HMBTT TUBJOMFTTTUFFM YYNN &7NBY8 "SPO-PTPOD[J
DPOUBDU
-JUSBDPO,GU 5BOZB )$TPOHSgE )VOHBSZ XXXMJUSBDPOIVJOGP!MJUSBDPOIV
9
10
View more...
Comments