Pengertian Pengusaha
October 12, 2017 | Author: Alan Lulus Kurniawan | Category: N/A
Short Description
Pengertian Pengusaha KWI...
Description
2.1
Pengertian Pengusaha Secara umum : Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka
adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan pengembangan yang bersinambungan. Wirausahawan didefinisikan
oleh David E. Rye
(1996: 3-4) sebagai seorang yang
mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu perusahaan/organisasi, untuk memproduksi produk baru atau menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru. Secara Khusus: Pengusaha adalah seseorang yang memiliki ide baru untuk produk atau jasa dan mengambil tindakan dengan memulai bisnis mereka sendiri. Mereka ambisius dan bersedia untuk memikul tanggung jawab untuk usaha, termasuk modal yang dibutuhkan untuk start-up. Lama dianggap sebagai dasar untuk suatu masyarakat kapitalis yang sukses, mereka menerima risiko besar untuk kesempatan pada keuntungan finansial yang besar. Kebanyakan inovator dengan kepribadian yang dinamis yang melihat masalah atau kebutuhan masyarakat yang lain sering tidak. Mereka adalah pemimpin yang memotivasi karyawan dan mendorong perubahan. Pemimpin wirausaha menunjukkan keterampilan pemecahan masalah secara kreatif dan terus mencari peluang baru untuk meningkatkan produktivitas untuk mencapai tujuan mereka. Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian, sehingga wiarausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuha ekonomi. Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului 3
pengetahuan. . Kets De Vries (1997 : 268) mengolongkan wirausaha berdasarkan dari lingkungan mereka berasal, yaitu : 1. Wirausaha craftsmans, berasal dari pekerja kasar dengan pengalaman dalam teknologi rendah, mekanik yang genius dan mempunyai reputasi dalam industri. 2. Wirausaha opportunistic, berasal dari golongan kelas menengah sampai Chief Excecutives, 3. Wirausaha dengan bekal pengalaman tehnologi, ia memiliki pendidikan formal. 4. Kewirausahaan ditandai dengan keanekaragaman, yaitu adanya pergantian besar pada masyarakat dan perusahaan yang berterminologi wirausaha. Sehingga karakteristik khusus wirausaha dapat digolongkan menjadi : 1. Berorientasi pada tindakan, “Mereka melakukan, membetul kannya, mencoba”. 2. Memiliki kemampuan untuk menvisualisasikan langkah-langkah dari gagasan sampai aktualisasi. 3. Menjadi pemikir dan pelaku, perencana dan pekerja. 4. Terlibat, menerapkan langsung 5. Dapat mentolerir ambiguitas 6. Menerima resiko tetapi memahami dan mengelolahnya 7. Mengatasi, bukan menghindari, kekeliruan, mereka tidak mengakui mereka di kalahkan. 8. Memandang diri sendiri sebagai seorang yang bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri. 9. Percaya pada penciptaan pasar untuk gagasan mereka, bukan sekedar menanggapi permintaan pasar yang ada. Keberhasilan seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keinginan individu yang
4
bersangkutan. Sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. (Rachbini, 2001 :100) Kaum entrepereneur (wirausaha)
sangat besar artinya bagi
kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung. 2.2
Resiko Berwirausaha Dalam berwirausaha risiko pasti ada, dan umumnya para wirausaha
menyukai mengambil risiko realistik karena mereka ingin berhasil, dan mereka akan mendapat kepuasan besar dalam melaksanakan tugas-tugas yang sulit dengan menerapkan keterampilan-keterampilan mereka. Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka akan semakin banyak persoalan yang mungkin akan anda hadapi. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menghendaki bahwa anda tidak takut mengambil keputusan dan berani menerima risiko-risiko tertentu. Kebanyakan orang takut mengambil risiko karena mereka ingin aman dan menjauhi kegagalan. Namun, semua tahap pekerjaan anda mengandung risiko dan merupakan bagian yang tidak bisa dijauhkan dari seorang wirausaha. Kita semua akan bekerja di bawah tekanan-tekanan dan kondisi pengambilan risiko dan harus mengerti bahwa kemungkinan gagal akan selalu ada. Para wirausaha merupakan pengambil risiko yang sudah diperhitungkan. Wirausaha menghindari situasi risiko rendah karena tidak ada tantangannya dan menjauhi risiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka menyukai tantangan yang dapat dicapai.
Pengertian Risiko Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. 5
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko. Macam – Macam Resiko dalam Berwirausaha 1.
Menurut sifatnya dibedakan dalam : a. Resiko murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja. Misal: kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian dsb. b. Resiko speculatif, yaitu resiko yng sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertantu. Contoh: utang-piutang, perdagangan berjangka, pembelian saham dsb. c. Resiko fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang
dan menderita cukup banyak. Misal:
banjir, gempa bumi, gunung meletus dsb. d. Resiko Khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, misal : kapal kandas, pesawat jatuh, dsb. e. Resiko dinamis, yaitu resiko yang timbul karen perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan,,teknologi, 2.
contoh: resiko penerbangan luar angkasa, nuklir dsb. Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain(diasuransikan). a. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi. 6
b. Resiko yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain, misal barang-barang 3.
purbakala, barang bersejarah. Menurut sumber/penyebab timbulnya. a. Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, contoh: keusakan aktiva karena kesalahan karyawan itu sendiri (kecelakaan kerja) b. Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan itu, misal: pencurian, persaingan bisnis, fluktuasi harga dsb.
Macam-macam resiko dalam berusaha dan upaya/cara menanggulangi / memperkecil resiko yang bersangkutan. 1.
Resiko Teknis. Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer/wirausaha dalam mengambil keputusan.
Resiko yang sering terjadi adalah : a. Biaya produksi yang tinggi. b. Pemakaian sumber-sumber daya yang tidak seimbang, misal terlalu banyak tenaga kerja. c. Sering terjadi pencurian, akibat pengawasan/penjagaan yang kurang d.
baik. Sering terjadi kebakaran, target produksi tak tercapai, penempatan tenaga tidak tepat/tidak sesuai, perencanaan dan desain produk salah dsb.
2.
Resiko Pasar Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku dipasar. Produk telah menjadi kuno (absolensense) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Akibatnya penerimaan/revenue yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugianterus. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai diterminal alias gulung tikar.
3.
Resiko Kredit Adalah resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak mampu membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Sering terjadi produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian. Atau 7
debitor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal, akibatnya timbul kredit macet. 4.
Resiko Alam. Resiko ini terjadi diluar pengetahuan dan kemampuan manusia, misalnya gempa bumi,banjir,anginputing beliung, kemarau panjang dsb. Karena peristiwa ini kemungkinan sangat kecil resikonya dapat dianggap tidak ada, tetapi bila takut menghadapi resiko tersebut,ada perusahaan asuransi yang berani menanggung resiko tersebut. 2.3
Cara Menghadapi Resiko Berwirausaha
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko: 1. Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat. 2. Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya. 3. Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan. 4. Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas. 8
5. Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik. 6. Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar. 7. Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda. Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk. 2.4 Menjadi Pengusaha Sukses Mereka yang sukses menjadi pengusaha tentulah mereka yang punya sifat dan mental sebagai pengusaha, memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Tidak hanya sebagai tipe pekerja yang baik, namun juga memiliki kecakapan untuk mengelola, baik sumber daya manusia maupun sumber daya dana. Berikut ini beberapa cara menjadi pengusaha sukses:
1. Ulet dan Inovatif Inilah cara utama cara menjadi pengusaha sukses. Orang-orang sukses adalah orang-orang yang pantang menyerah dengan sulitnya keadaan. Demikian juga dalam wirausaha. Memulai usaha akan diiringi dengan rintang dan kesulitan di sana sini. Jika mampu bertahan dengan kondisi tersebut artinya Anda telah belajar menjadi sosok yang ulet. Sebaliknya jika Anda bermental krupuk, sekali
9
gagal langsung menyerah, maka Anda memang tidak akan pernah menjadi pengusaha sukses. Kesuksesan tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kesabaran dan keteguhan pelakunya. Pengusaha sukses adalah mereka yang mampu melakukan inovasi-inovasi terhadap usahanya. Mampu berpikiran dan mengambil strategi yang baru dan belum dilakukan orang. Inisiatif dan kreatif dalam menciptakan langkah usaha. Meniru apa yang sudah dilakukan orang tanpa melakukan iniovasi adalah awal dari kegagalan. Sebab apa yang berhasil bagi orang lain belum tentu akan berhasil pada Anda. Pasar pun akan sunyi, dan pada gilirannya Anda akan menuai kegagalan. 2. Perbaiki Profil Pergaulan Anda Cara menjadi pengusaha sukses tak cukup hanya dengan modal memiliki kapasitas jiwa berwirausaha saja, namun Anda juga perlu memperhatikan faktor lain yakni soal pergaulan. Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki lingkungan pergaulan yang luas, disukai banyak orang dan Anda tampil sebagai pribadi yang menarik. Hal ini akan memicu ketertarikan orang untuk membeli produk-produk Anda, menjalin relasi kerjasama dan sebagainya.
10
View more...
Comments