Pengertian Majas

March 23, 2018 | Author: Rahmat Sholeh | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Macam-macam majas dan pengertiannya...

Description

Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contoh Majas Lengkap Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contoh Majas Lengkap – Materi tentang gaya bahasa atau lebih populer dengan istilah majas merupakan materi yang cukup banyak kita temukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Baik kurikulum lama maupun kurikulum terbaru 2013 sama-sama memuat majas

sebagai salah

satu

materi wajib bahasa

Indonesia.

Pengertian Majas Secara

sigkat

majas

dapat

diartikan

sebagai

gaya

bahasa.

Lembih

lengkapnya pengertian majas ialah gaya bahasa indah yang bertujuan untuk mempercantik susunan kalimat atau memberikan kesan dan efek tertentu kepada pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Selain pengertian di atas ada juga yang mengartikan majas sebagai pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Oleh sebab itu, kalimat bahasa Indonesia yang mendapatkan sentuhan majas akan tampak berbeda dengan kalimat-kalimat bahasa Indonesia pada umumnya. Sehangga dari sinilah para penikmat karya sastra akan menemukan

keindahan serta

keragaman bahasa yang menarik untuk dinikmati. Majas dalam bahasa Indonesia banyak digunakan dalam berbagai karya sastra dan tulis seperti puisi, pantun, sajak ataupun cerita. Sehingga bagi anda yang berminat untuk menekuni dunia tulis dan sastra wajib rasanya untuk tau dan menguasai lebih dalam ihwal majas dengan berbagai jenis dan geragamannya. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya yang anda telurkan benar-benar memiliki nilai sastra yang dapat dinikmati oleh khalayak.

Macam Macam Majas

Secara garis besar, majas dapat kita golongkan ke dalam

empat

kelompok

besar

yaitu

majas

perbandingan,

majas

pertentangan, majas sindiran dan majas penegasan. Dan dari empat macam majas tersebut nantinya akan ada jenis-jenis majas turunan yang insyaAlloh akan

kami

jelaskan

pengertiannya

satu

persatu

disertai

contoh

penggunaannya.

Majas terdiri atas : Majas Perbandingan (Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile) Majas Pertentangan (Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes) Majas Sindiran ( Ironi, Sinisme, Sarkasme) Majas Penegasan (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks, Antiklimaks, Retorik )

A. Majas Perbandingan Majas Perbandingan gaya bahasa berkias yang menyatakan perbandingan untuk meninggalkan kesan dan juga pengaruh tertentu terhadap pendengar ataupun

pembaca.

perbandingannya,

1)

Majas

Jika

kita

Majas

tinjau

dari

Perbandingan

Asosiasi

atau

cara

mengungkapkan

terbagi

atas

:

Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini biasanya ditandai dengan penggunaan seumpama,  

kata bagai, bagaikan, seperti, ,

bak

Contoh : Wajahnya bagaikan rembulan. Rambutnya bak mayang yang terurai.

dan

laksana.



Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.



Badannya seperti samson.



Watak dan karakternya seperti batu. 2) Majas Metafora Metafora adalah gaya bahasa yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Kata atau kelompok kata yang dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, seperti kata bunga desa dalam kalimat “ Zahro adalah bunga desa yang diidamkan oleh banyak pria”. Contoh



lainnya

sebagai

berikut:

Contoh: Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya



Raja siang keluar dari ufuk timur



Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester



Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid



Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.



Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah. 4) Majas Alegori Majas Alegori adalah majas yang menyatakan sebuah perihal dengan mengunakan

kiasan

atau

penggambaran.

Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan



moral.

Contoh: Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan mengombang-ambing tubuh kita.



Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada akhirnya musnah



Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

3) Majas Personifikasi Personifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan bendabenda



tak

bernyawa

seakan-akan

memiliki

sifat

seperti

manusia.

Contoh: Badai mengamuk dan memporakporandakan rumah



Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.



Hujan rintik menari-nari diatas genting



Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.



Api telah melahap seisi rumah gubuk itu 5) Majas Simbolik Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang tertentu yang dapat



menggantikan

kata

yang

ingin

diutarakan.

Contoh: Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)



Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )



Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)



Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)



Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan. 6) Majas Metonimia Metonimia adalah majas yang memakai ciri atau lebel dari sebuah benda untuk

menggantikan

benda

tersebut. Pengungkapan

tersebut

berupa

penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.



Contoh: Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)



Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)



Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)



Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )



Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)



Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok) 7) Majas Sinekdok Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya seluruhnya untuk sebagian. Majas sinekdokhe 1)

terdiri

Sinekdok

Pars

atas pro

dua

toto, Yaitu

bentuk

menyebutkan

berikut.

sebagian

untuk

keseluruhan. 

Contoh: Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp. 10.000 saja.



Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai. 2) Majas Totem

pro

parte, yaitu

menyebutkan

keseluruhan

untuk

sebagian. 

Contoh: Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.



Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.



Polri berhasil meringkus kawanan begal yang sering beraksi di daerah Lampung Utara. 8. Majas Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan

dan

penghubung,

seperti

layaknya,

bagaikan,

"

umpama",

"ibarat","bak", bagai". Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda



tipis

saja.

Untuk

lebih

jelas

baca

saja

:

Contoh: Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.



Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.



Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun



Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.



Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.

B. Majas Pertentangan Majas Pertentangan adalah “Gaya bahasa atau kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan maksud sebenarnya oleh pembicara atau penulis

dengan tujuan untuk memberikan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Majas Antitesis Antitesis

adalah

berantonim

  

majas

atau

yang

mempergunakan

berlawanan

arti

pasangan

dalam

kata

satu

yang

kalimat.

Contoh: Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh



Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama



Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi hobinya untuk naik turun gunung 2) Majas Paradoks Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolaholah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan aneh dan dapat mencuri perhatian si pendengar atau pembaca.



Contoh: Aku merasa kesepian di tengah keramaian



Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam



Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin



Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah 3) Majas Hiperbola Majas hiperbola adalah

pernyataan yang berlebihan yang melampaui

kenyataan sebenarnya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau mencuri  

perhatian.

Contoh: Keringatnya sampai menganak sungai. Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.



Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.



Setiap hari dia memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi



Ia dapat menghitung secepat kilat 4) Majas Litotes Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara merendah dibawah

dari

kenyataan

yang

sesungguhnya. Litotes

biasa

digunakan

sebagai bentuk basa-basi dengan tujuan merendah atau menghormati lawan bicara.



Contoh: Hanya kado kecil ini yang bisa aku berikan.



Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.



Perkenankan hamba yang bodoh ini untuk menyampaikan pendapat.



Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.



Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat

C. Majas Penegasan Majas Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan untuk memberikan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan

kesan

pembaca”.Majas

serta

penegasan

pengaruh terdiri

terhadap

atas

tujuh

pendengar bentuk

atau berikut.

1) Majas Pleonasme Pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang sudah mafhum (dimaklumi) sebagai bentuk penegasan. Pada dasarnya tanpa kata-kata tersebut sebuah kalimat

sudah

dapat

difahami

secara

utuh.

Contoh:     

Semua penghuni rusun bergegas menyelamatkan diri dari kebakaran.

turun

ke

bawah

untuk

Pantang baginya untuk mundur ke belakang. Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk meakukan negoisasi. Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat tempur TNI AU.

2) Majas Repetisi Repetisi

adalah

majas

menggunakan

perulangan

kata-kata

sebagai

penegasan. Gaya bahasa seperti ini banyak kita temukan dalam sajak maupun

pidato-pidato

motifasi.

Contoh: 

Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus kita hadapi.



Dunia ini adalah fana, dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya sementara.



Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.



Cinta adalah pengorbanan.



Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi

misteri,

Cinta

adalah

kesetiaan,Cinta

adalah

3) Majas Paralelisme Paralelisme biasa digunakan untuk menunjukan suatu titik kesamaan kedudukan sesuatu yang sering dianggap sebagai suatu yang memiliki jarak karena memiliki karakteristik yan berbeda. Atau dapat juga paralelisme digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk menggambarkan makna yang ingin diutarakan sama dengan deskripsi dari

kata

yang

diulang

–ulang

tersebut.

Pada intinya majas paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di

dalam

puisi.

Contoh: Cinta

adalah

Cinta Cinta

pengertian

adalah adalah

kesetiaan rela

berkorban

4) Majas Tautologi Tautologi merupakan jenis majas penegasan berupa pengulangan sebuah kata

atau

sinonim

kata.

Contoh:  

Bukan, bukan, bukan itu yang aku inginkan (menngulang kata; bukan) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang sinonim rukun)

5) Majas Klimaks Klimaks adalah jenis majas penegasan yang menyatakan beberapa hal secara bertingkat dari yang terkecil/terendah hingga yang terbesar/tinggi. Contoh: 

Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua merasa bahagia dengan dibangunnya Masjid Nurul Amal.



Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden harus sejajar di mata hukum. 6) Majas Antiklimaks Antiklimaks adalah adalah kebalikan majas klimaks. Majas ini menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun. Contoh:



Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan semua siswa SMP N 2 Bangun Rejo mengikuti upacara bendera.



Produk kami telah tersebar di seluruh daerah mulai provinsi, kota, kecamatan bahkan desa.

7) Majas Retorik Retorik adalah majas penegasah yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuan pertanyaan yang dilontarkan tidak lain hanya untuk

memberikan

penegasan,

sindiran,

atau

menggugah.

Contoh: 

Enak bukan bolos sekolah? Besok ulangi lagi ya!



Kamu selalu menghindar ketika aku sedih. Apa ini yang kamu bilang sahabat ?



Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut "revolusi mental"?

D. Majas Sindiran Susuai namanya majas sindiran ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau

pembaca”.

Majas

sindirian

dibagi

menjadi:

1) Majas Ironi Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang. Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang

mengelompokkan

majas

ini

ke

dalam

majas

pertentangan.

Contoh: 

Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.



Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.



Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual.

2) Majas Sinisme Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung Contoh

negatif. :



Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa sepertimu.



Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren.

3) Majas Sarkasme Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan jika sarkasme lebih sering digunakan

untuk menyakiti orang atau lawan bicara. Makanya majas ini biasanya diucapkan

oleh

orang

yang

sedang

marah.

Contoh: 

Mual aku melihat wajahmu, pergi kamu!



Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali! Demikian pengertian macam-macam majas beserta contohnya. Jika ada penambahan atau koreksi yang pembaca anggap perlu silahkan coment saja. InsyaAlloh dengan lapang dada usulan akan dipertimbangkan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF