Pengertian Dan Penulangan Beton

May 7, 2017 | Author: Ahmad Jaini | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Pengertian dan Penulangan Beton...

Description

Pe ng er t i a nda nPe nu l an ga nBe t o n I. PENDAHULUAN Peker ekerjaa jaan n pemb pembes esia ian n yang yang dima dimaks ksud udka kan n dala dalam m hal hal ini, ini, adalah adalah pek pekerjaa erjaan n pada pada pembuatan struktur beton bertulang. Beton bertulang adalah beton yang ditulangi deng dengan an luas luas dan dan juml jumlah ah tula tulang ngan an yang yang tida tidak k kura kurang ng dari dari nilai nilai mini minimu mum, m, yang yang disyar dis yaratk atkan an dengan dengan atau atau tanpa tanpa prateg prategang ang dan direnc direncana anaka kan n berdas berdasark arkan an asumsi asumsi bahwa kedua material bekerja bersama sama dalam menahan beban. gaya gaya gaya gaya yang yang bekerja bekerja.. Beton Beton hanya hanya diperh diperhitu itungk ngkan an dalam dalam memiku memikull gaya gaya tekan tekan sedangkan sedangkan tulangan diperhitungk diperhitungkan an memikul memikul gaya tarik dan sebagian gaya tekan, tekan, selain itu ada gaya gaya lain yang dipikul oleh tulangan seperti, gaya puntir ( Torsi ), gaya geser dan lain lain.

II. PRINSIP DASAR BETON BERTULANG A. Balok beton dan Tulangan 1. Balok Beton tanpa Tulangan . Siat dari beton, beton, yaitu yaitu sangat sangat kuat untuk untuk menahan tekan, tekan, tetapi tidak kuat (lemah) untuk menahan tarik. !leh karena karena itu , beton dapat mengalami retak retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya. "ika sebuah sebuah balok beton (tanpa (tanpa tulangan tulangan ) ditumpu ditumpu oleh tumpuan tumpuan sederhana sederhana (sendi dan rol) dan di atas balok tersebut bekerja beban terpusat ( P ) dan beban merata ( # ), maka akan timbul momen luar, sehingga balok akan melengkung ke bawah seperti tampak pada gambar gamb ar $$.1.(a) dan gambar $$.1.(b). Pada balok yang melengkung ke bawah akibat beban luar ini pada dasarnya ditahan oleh kopel gaya gaya dalam yang dalam yang berupa tegangan tekan dan tarik. "adi pada serat serat balok bagian bagian tepi atas akan menahan menahan tegangan tekan, tekan, dan semakin ke bawah tegangan tekan tersebut semakin kecil dan sebaliknya, pada serat bagian tepi bawah akan menahan tegangan tarik, dan semakin ke atas tegangan tarik semakin kecil pula. ( lihat gambar $$.1.(c), pada bagian tengah , yaitu pada batas antara tegangan tarik dan tegang tegangan an tekan tekan , serat serat serat serat balok balok tidakm tidakm mengal mengalami ami tegang tegangan an sama sama sekali sekali ( tegangan tarik dan tegangan tekan bernilai nol ). Serat serat yang tidak mengalami tegangan tersebut membentuk suatu garis yang disebut garis netral

$$. 1 . Balok Beton Tanpa Tulangan  "ika beban di atas balok itu cukup besar, maka serat serat beton bagian tepi bawah akan mengalami tegangan tarik yang cukuptak besar pula, sehingga dapat terjadi retak pada bagian tepi bawah. %eadaan ini terjadi terutama pada daer ah beton yang momennya besar, yaitu pada bagian tengah bentang. &. Balok Beton dengan Tulangan . 'ntuk menahan gaya tarik yang cukup besar pada serat serat balok bagian tepi bawah, maka diperlukan baja tulangan sehingga disebut dengan istilah Beton Bertulang pada balok beton bertulang ini, tulangan baja ditanam dalam beton sedemikian rupa, sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen pada penampang retak dapat ditahan oleh tulangan seperti tampak pada gambar $$.&

*ambar $$.&. Balok Beton Bertulang %arena siat beton tidak kuat terhadap tarik, maka pada gambar $$.& (b) tampak bahwan bagian balok yang menahan tarik ( di bawah garis netral ) akan ditahan oleh tulangan, sedangkan bagian yang menahan tekan ( di atas garis netral ) tetap ditahan oleh beton.

3.

Fungs uta!a beton dan tulangan +ari uraian di atas dapatlah dipahami, bahwa baik beton maupun baja tulangan pada struktur beton bertulang tersebut mempunyai ungsi yang berbeda sesuai dengan siat bahan yang bersangkutan. Fungs uta!a beton "  -enahan gaya tekan  -enutup baja tulangan agar tidak berkarat Fungs uta!a ba#a tulangan "  -enahan gaya tarik -encegah retak beton agar tidak melebar

B. Pe!asangan Tulangan $. Pe!asangan tulangan longtudnal ungsi utama baja tulangan pada struktur beton bertulang yaitu untuk menahan gaya tarik, !leh karena itu pada struktur balok, pelat, ondasi, ataupun struktur lainnya dari bahan beton bertulang, selalu diupayakan agar tulangan longitudinal ( tulangan memanjang ) dipasang pada serat/serat beton yang mengalami tegangan tarik. %eadaan ini terjadi terutama pada daerah yang menahan momen lentur besar (umumnya di daerah lapangan0tengah bentang, atau di atas tumpuan), sehingga sering mengakibatkan terjadinya retakan beton akibat tegangan lentur tersebut.  Tulangan longitudinal ini dipasang searah sumbu batang. Berikut ini diberikan beberapa contoh pemasangan tulangan memanjang pada balok maupun pelat (lihat *ambar $$.).

%. Pe!asangan Tulangan Gese& 2etakan beton pada balok juga dapat terjadi di daerah ujung balok yang dekat dengan tumpuan. 2etakan ini disebabkan oleh bekerjanya gaya geser atau gaya lintang balok yang cukup besar, sehingga tidak mampu ditahan oleh material beton dari balok yang bersangkutan. 3gar balok dapat menahan gaya geser tersebut, maka diperlukan tulangan geser yang dapat berupa tulangan/miring0tulangan/serong atau berupa sengkang0begel. "ika sebagai penahan gaya geser hanya digunakan begel saja, maka pada daerah dengan gaya geser besar (misalnya pada ujung balok yang dekat tumpuan) dipasang begel dengan jarak yang kecil0rapat, sedangkan pada daerah dengan gaya geser kecil (daerah lapangan0tengah bentang balok) dapat dipasang begel dengan jarak yang lebih besar0renggang. 4ontoh pemasangan tulangan miring dan begel balok dapat dilihat pada *ambar $$.5.

3.  'a&ak tulangan (ada balok   Tulangan longitudinal maupun begel balok diatur pemasangannya dengan jarak tertentu seperti terlihat pada gambar di bawah ini 6

). 'u!la* tulangan !aks!al dala! $ ba&s +imensi struktur biasanya diberi notasi b dan h, dengan b adalah ukuran lebar dan h adalah ukuran tinggi total dari penampang struktur. Sebagai contoh dimensi balok  ditulis b0h atau 7880588, berarti penampang dari balok tersebut berukuran lebar balok b 9 788 mm dan tinggi balok h 9 588 mm

III.

+utu Ba#a Tulangan Baja tulangan untuk konstruksi beton bertulang ada bermacam macam jenis dan mutu tergantung dari pabrik yang membuatnya. 3da dua jenis baja tulangan , tulangan polos ( Plain bar ) dan tulangan ulir ( +eormed bar ). Sebagian besar baja tulangan yang ada di $ndonesia berupa tulangan polos untuk baja lunak dan tulangan ulir untuk baja keras. Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa mengalami keretakan. !leh karena itu, agar beton dapat bekerja dengan baik dalam sistem struktur, beton perlu dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan yang berungsi menahan gaya tarik. Penulangan beton menggunakan bahan baja yang memiliki siat teknis yang kuat menahan gaya tarik. Baja beton yang digunakan dapat berupa batang baja lonjoran atau kawat rangkai las (wire mesh) yang berupa batang/batang baja yang dianyam dengan teknik pengelasan. Baja beton dikodekan berurutan dengan6 huru B", TP dan T+, : B" berarti Baja : TP berarti Tulangan Polos : T+ berarti Tulangan +eormasi ('lir) 3ngka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas leleh karakteristik yang dijamin. Baja beton B"TP & dipasok sebagai baja beton polos, dan bentuk dari baja beton B"T+ 8 adalah deorm atau dipuntir . Baja beton yang dipakai dalam bangunan harus memenuhi norma persyaratan terhadap metode pengujian dan permeriksaan untuk bermacam macam mutu baja beton menurut Tabel  Tabel berikut menunjukan siat mekanik baja tulangan 6  Tegangan %ekuatan tarik Simbul leleh -inimum (k;0 cm& ) mutu -inimum (k;0 cm&)

Perpanjangan -inimum ( < )

B"TP = & B"TP = 78 B"T+ = 78 B"T+ = 75 B"T+ = 8

& 78 78 75 8

7> > > 58 5?

1@ 1 1 1@ 1A

S;$ menggunakan simbol B"TP ( Baja Tulangan Polos) dan B"T+ ( Baja Tulangan 'lir ). Baja tulangan polos yang tersedia mulai dari mutu B"TP /& hingga B"TP = 78, dan baja tulangan ulir umumnya dari B"T+ = 78 hingga B"T+ 8. 3ngka yang mengikuti simbul ini menyatakan tegangan leleh karakteristik materialnya. Sebagai contoh B"TP = & menyatakan baja tulangan polos dengan tegangan leleh material &88kg0 cm& ( &8 -Pa ) Secara umum berdasarkan SNI ,3-%)/-%,,% tentang Tata 0a&a (e&*tungan st&uktu& beton untuk bangunan gedung1 baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir. Baja polos diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon. +i samping mutu baja beton B"TP & dan B"T+ 8 seperti yang ditabelkan itu, mutu baja yang lain dapat juga spesial dipesan (misalnya B"TP 78). Tetapi perlu juga diingat, bahwa waktu didapatnya lebih lama dan harganya jauh lebih mahal. *una menghindari kesalahan pada saat pemasangan, lokasi penyimpanan baja yang spesial dipesan itu perlu dipisahkan dari baja Bj.Tp & dan Bj.Td 8 yang umum dipakai. Siat/siat sik baja beton dapat ditentukan melalui pengujian tarik. Siat sik tersebut adalah6 kuat tarik (fy ) ,batas luluh0leleh, regangan pada beban maksimal, modulus elastisitas (konstanta material), (Es)

Tulangan Polos Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa diameter, tetapi karena ketentuan S;$ hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulangan spiral, maka pemakaiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga diameter 1A mm, dengan panjang 1& m. +iameter Berat ( kg 0 m) Cuas penampang ( mm ) ( cm& ) A 8,&&& 8,&@ @ 8,7>5 8,58 18 8,A1? 8,?> 1& 8,@@@ 1,17 1A 1,5?@ &,81 Tulangan Ul& 2 deo&! 4 +iameter Berat ( kg 0 m) ( mm ) 18 17 1A 1> && &5 7& 7A 8

8,A1? 1,8 1,5@ &,&7 &,>@ 7,@5 A,71 ?,>> >,@?

%eliling ( cm )

7,1 ,8@ 5,8& 5,>A A,>1 ?,@5 18,85 11,78 1&,5A

Cuas penampang ( cm& ) 8,?@5 1,77 &,81 &,@ 7,@8 ,>1 @,8 18,&8 1&,A8

Berdasarkan S;$, baja tulangan ulir lebih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan struktur beton. Dal ini dimaksudkan agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan terhadap eek gempa, karena akan terdapat ikatan yang lebih baik antara beton dan tulangannya. Bentuk baja tulangan seperti gambar di bawah ini 6

I5.

S!bul s!bul ga!ba& (e!besan

6( $, - %7, !!

" tulangan (olos da!ete& $, !! #a&ak (asang %7,

Ec 6 mutu beton, y 6 mutu baja tulangan (tegangan leleh baja) 3E 9 Cuas tulangan tekan 3 9 Cuas tulangan tarik b 9 Cebar balok atau pelat h 9 Tinggi balok atau pelat d 9 Tinggi manaat

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF