Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia

August 25, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia ...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

Disusun oleh: Kelompok 4 Atia Aryuni Putri (46417797) Intan Suwanti (46417982) Sulikah (47417032) Zatanna Balqis (46417862)

Dosen: Inti MulyoArti, STP.,MSc PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2017

 

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan sebuah praktikum kimia secara umum melibatkan alat dan bahan, alat-alat tersebut memiliki fungsi tertentu dan apabila praktikan tidak mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut m maka aka tidak dapat m melakukan elakukan praktikum dengan baik dan tepat . Maka dari itu sangat penting mengenal atau mengetahui fungsi dan nama dari alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium kimia agar dapat melakukan  praktikum dan tidak salah dalam menggunakan alat maupun bahan yang akan dipakai untuk praktikum praktikum.. Beberapa bahan kimia juga ada yang mengandung unsur-unsur berbahaya. Oleh karena itu, kita harus mempelajari dan mengetahui unsur apa saja yang ada dan juga kita harus mengetahui simbol-simbol berbahaya yang ada didalam laboratorium kimia. Simbol

yang

terdapat

dalam

bahan

kimia

berupa

peringatan

atau

 pemberitahuan bahwa bahan ini mengandung unsur berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. 1.2 Tujuan - Mampu m mengidentifikasi engidentifikasi beberapa macam alat dan m menggunakannya enggunakannya dengan  benar . - Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) di laboratorium laboratorium.. - Mengetahuai simbol-simbol berbahaya yang terdapat dalam bahan kimia.

 

BAB II DASAR TEORI

Seorang praktikan dalam melakukan praktikum diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain itu juga untuk menghindari kecelakaan dan bahaya dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,  praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, dan alat-alat porselin (cawan porselin dan pinggang porselin). Selain itu juga digunakan alatalat gelas antara lain adalah gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000). Sebelum melakukan praktikum,

praktikan wajib memeriksa alat-alat yang akan

digunakan. Dalam penggunaan alat-alat gelas gelas diperlukan ketelitian dan kehati-hatian, seperti  praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat atau rusak, untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud berwujud cair pratikan sering menghdapi suatu kesulitan yang mungkin disebabkan disebabkan oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang digunakan untuk memindahkan volume cairan (Arifin, 1996). Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang terlihat  bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis, permukaan yang terlihat tidak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan tipis tidak tampak yang berminyak. Apabila air dituangkan dari suatu wadah yang tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisahkan tetesan yang kecil. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti backker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Apabila permukaan kaca masih membuang airnya secara seragam, mungkin perlu digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasinya kuat.

 

Setelah dibersihkan alat tersebut dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling dan akhirnya mengering sendiri (Day dan Underwood, 1999). Melakukan pengukuran harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan pengkuran dengan alat ukur terutama jenis ukur, seperti mengukur massa zat dalam satuan gram sedangkan timbangan analitis sampai miligram. Apabila sejumlah zat ditimbang dengan kedua timbangan maka didalam jumlah angka yang berbeda, jumlah digit dari pengukuran yang menyangkut masalah kecermatan dan ketelitian (Syukri, 1994).

Sebelum praktikan memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal berikut ini : A. 

Persiapan Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, perhatikan dan persiapkan hal-hal  berikut ini :

1.

Jas laboratorium

2.

Kacamata laboratorium

3.

Sarung tangan laboratorium

4.

Kertas kerja

B. 

Materi Praktikum Materi yang akan dipraktikumkan harus sudah dipelajari terlebih dahulu. Praktikan harus sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin mu ngkin terjadi.

C. 

Keselamatan di Laboratorium Selama berada di laboratorium praktikan harus menjaga ketertiban, keselamatan diri dan orang lain. Jangan melakukan sesuatu seperti mencampurkan bahan kimia yang tidak anda pahami dengan baik, apalagi diluar prosedur percobaan. Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi kepada dosen atau guru pembimbing.

 

D. 

Beberapa Petunjuk atau Larangan Berikut ini beberapa petunjuk atau larangan umum yang harus diperhatikan setiap kali melakukan percobaan. Perhatikan petunjuk umum dan petunjuk khusus pada setiap  percobaan yang ada dikertas kerja, selain itu eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains.

Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan  juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika

sains

bergerak melampaui dunia

 pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan  peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan  pembuatan teori.Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini.(Wahyudi, ini.(Wahyudi, 2011)  2011) 

 

BAB III ALAT-ALAT KIMIA

 No

 Nama Alat

Fungsi

Kelebihan

Kelemahan

. 1.

Gelas Kimia (Beaker

Mengukur volume

Menampung zat

Tingkat

Glass)

larutan yang tidak

kimia secara

keakurasian

memerlukan

kuantitatif,

rendah sehingga

tingkat ketelitian

dilengkapi bibir

tidak cocok

yang tinggi.

tuang agar mudah

digunakan untuk

untuk menuangkan

mengukur volume

cairan.

yang membutuhkan ketelitian yang tinggi

2.

Labu Erlenmeyer

Untuk menyimpan

Terbuat dari bahan

Unit skala tidak

dan memanaskan

khusus untuk

terlalu teliti tetapi

larutan dan

menghindari

cukup memadai

menampung filtrat

adanya reaksi

untuk

hasil penyaringan.

antara erlenmeyer

 penggunaan

dengan larutan

 pengukuran yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.

3.

Pipet a.  Pipet seukuran

a. Digunakan untuk

a. Memiliki tabung

a. Penggunaannya

mengambil cairan

silinder, berfungsi

sedikit sulit

dalam jumlah

sebagai wadah

karena harus

tertentu secara

untuk menampung

menggunakan

tepat.

cairan.

 bantuan bulp

 

 

untuk menyedot  b.  Pipet tetes

b. Berguna untuk

larutan.

Mengambil cairan

 b. Memiliki karet

 b. Tidak

dalam skala tetesan

hisap diatasnya,

dilengkapi

kecil.

sehingga mudah

dengan skala,

dalam

sehingga pada

 pengambilan

saat mengambil

larutan

cairan tidak dapat langsung diukur volumenya.

4.

Buret

Untuk

Terdapat kran dan

Harus hati-hati

mengeluarkan

lubang yang lurus

dalam mengontrol

larutan dengan

untuk membuka

keluarnya cairan

volume tertentu,

dan menutup celah

dari kran pada

 biasanya digunakan  pada ujung buret untuk titrasi.

untuk memperoleh

saat melakukan titrasi

titik titrasi suatu zat 5.

Tabung reaksi

Sebagai tempat

Terbuat dari bahan

Tidak dapat

untuk mereaksikan

yang tahan akan

menampung lebih

 bahan kimia

 panas.

 banyak cairan serta mudah  pecah.

6.

Kaca arloji

Sebagai penutup

Sangat berguna

Sangat mudah

gelas kimia saat

untuk menampung

rusak (pecah)

memanaskan

kelebihan zat yang

sehingga perlu

sampel, tempat saat

ditimbang.

 perlakuan yang

menimbang bahan

sangat berhati-

kimia

hati ketika menggunakannya.

 

7.

Corong

untuk menyaring

Mudah digunakan

Mudah pecah

campuran kimia

untuk penyaringan

karena terbuat

dengan gravitasi.

 pada tabung reaksi

dari kaca, perlu  perlakuan yang hati-hati saat menggunakanya.

8.

Cawan

Adapula cawan

Bahan yang

Mudah pecah

 petri untuk

digunakan tahan

karena terbuaat

menguapkan

 panas dan dapat

dari kaca

larutan, dan

dipanaskan dalam

menyimpan suatu

oven

zat yang sudah dihaluskan. 9.

Mortar dan pestle

Menghaluskan dan

Alat ini adalah

Membutuhkan

mencampurkan

tidak mudah pecah,

tenaga yang lebih

 padatan kimia

meskipun berbahan

untuk

keramik.

menghaluskan  bahan.

10.

Spatula

mengambil bahan

Merupakan wadah

Tidak dapat

kimia yang

yang sangat bagus

digunakan pada

 berbentuk padatan dan dipakai untuk

dan cocok untuk destilasi larutan.

tabung yang sempit, dan

mengaduk larutan

Bentuknya yang

harganya yang

ringan, mudah

mahal

untuk dibawa (tapi dengan berhatihati).

 

11.

12.

Spatula kaca

Kawat kasa

mengaduk cairan di

Pemakaiannya

Susah digunakan

dalam gelas kimia.

yang mudah dan

 bila ketika

 praktis untuk

mengaduk tabung

mengaduk wadah

reaksi, dan mudah

yang ukurannya

 pecah bila tidak

sempit seperti

diperlakukan

tabung reaksi.

dengan hati-hati.

Sebagai alas dalam

Memudahkan

Dalam

 penyebaran panas

dalam

menggunakanya

yang berasal dari

 pembakaran, panas  perlu hati-hati

suatu pembakar.

akan tersebar rata

dalam  pembakaran suatu materi

13.

Kaki tiga

untuk menahan

Meumdahkan

Tidak untuk

kawat kasa dalam

untuk pembakaran

 pembakaran yang

 pemanasan

suatu materi

 berbahan besar

dengan kawat kasa 14.

Burner / pembakar

memanaskan bahan

Memudahkan

Mudah pecah

spiritus

kimia

untuk pembakaran

karena terbuat

larutan pada

dari kaca, hanya

tabung reaksi

untuk  pembakaran dengan volume tabung kecil

15.

Desikator

Untuk

Menyerap jenis

Silika gel harus

mendinginkan

cairan berupa

selalu dikontrol

 bahan,

kapur aktif dan

menghilangkan

lainnya

kadar air suatu zat

 

16.

Neraca analisis

Menimbang bahan

Alat ini memiliki

Alat ini memiliki

kimia

ketelitian tinggi

 batas maksimal

memudahkan

yaitu 1 mg atau

dalam

210 g, dan

 penimbangan

harganya yang

karena otomatis,

mahal.

sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga. 17.

Labu ukur

membuat larutan

Dapat menunjukan

Sulit dalam

dengan konsentrasi

dengan tepat

membersihkan

tertentu dan

volume cairan

 bagian dalam labu

mengencerkan

 pada suhu tertentu.

ukur.

untuk memisahkan

Sangat mudah

Mudah pecah

campuran larutan

dalam

karena terbuat

yang memiliki

 penggunaannya

dari kaca.

kelarutan yang

dan akurat dalam

 berbeda

melakukan

larutan.

18.

Corong pisah

 pemisahan (ekstraksi) komponenkomponen senyawa cairnya.

19

Cawan petri

sebagai wadah

Dapat digunakan

Tidak dapat

menimbang

dengan mudah

digunakan pada

 

dan menyimpan

untuk menimbang

 bahan kimia yang

 bahan kimia,

 bahan kimia yang

 berukuran besar

mikrobiologi.

 berukuran kecil

sebagai tempat

Memudahkan

Tidak dapat tahan

menyimpan

untuk menyimpan

 panas

aquades

dan menyemprot

 

20.

Botol semprot

larutan

21.

Statif

menegakkan buret,

Dapat diatur

Kelemahan:

corong, corong

sepahannya

digunakan untuk

 pisah dan peralatan

(tingginya) sesuai

alat-alat

gelas lainnya pada

dengan keinginan.

laboratorium

saat digunakan.

22.

Pemegang corong

tertentu saja.

Untuk memegang

Meudahkan dalam

Harganya cukup

corong atau

 proses penyaringan

mahal

Corong pisah yang

sehingga tidak

dipakai pada proses  perlu dipegang menggunakan  penyaringan atau

23.

Kawat ose/ kawat nircom

 pemisahan.

tangan

Mengambil bakteri

Memudahkan

Harganya yang

dan menanam

dalam pengamatan

mahal, dan cukup

 bakteri di media

mikrobiologi

susah didapatkan

tanam.

 

24.

Rak Tabung Reaksi

Menyimpan tabung

Alat ini

Hanya tabung

reaksi

memudahkan

reaksi yang bisa

 praktikan dalam

muat di

meletakkan tabung

dalamnya.

reaksi agar larutan tidak tumpah. 25.

Bulp (karet penghisap)

Untuk menghisap

Menyerap larutan

Biaya pembelian

larutan yang akan

(senyawa) dengan

yang mahal dan

dari botol larutan.

cepat dan teliti

mudah rusak jida

hanya dengan

terkena panas

menekannya secara

serta

 perlahan

 penggunaannya yang sedikit rumit.

26.

27.

Mikroskop.

untuk melihat, atau

Mengamati bentuk

Dalam

mengenali benda-

materi yang sangat

 pengamatanya

 benda renik yang

kecil yang tidak

membutuhkan

terlihat sangat kecil

dapat dilihat oleh

ketelitian yang

menjadi lebih besar

mata secara

cukup tinggi.

dari aslinya,

langsung.

Harganya cukup

sehingga kita bisa meng-identifikasi

mahal dan kurang efisien untuk

 benda tersebut

dapat dibawa

dengan lebih tepat.

kemana saja.

Labu distilasi (distillation  proses pemisahan

Merupakan wadah

Alat ini mudah

flask). 

fisik, dan bukan

yang sangat bagus

rusak/pecah

reaksi kimia.

dan cocok untuk

karena terbuat

destilasi larutan.

dari kaca dan

 

Bentuknya yang

 biaya

ringan, mudah

 pembeliaannya

untuk diangkat dan dibawa (tapi dengan berhatihati).

 

28.

Termometer

Mengukur suhu

Jangkauan suhunya

Tidak dapat

(temperatur),

cukup lebar,

digunakan untuk

ataupun perubahan

mudah dilihat

mengukur suhu

suhu.

karena mengkilap,

yang sangat

 pemuaiannya

rendah, raksa

teratur, tidak

merupakan zat

membasahi

 beracun sehingga

dinding.

sangat berbahaya  jika tabungnya  pecah

29.

Penjepit Tabung Reaksi

Menjepit

tabung Sangat mudah

Hanya dapat

reaksi

selama dalam

menjepit alat-alat

melakukan

proses  penggunaannya

laboratorium

 pemanasan

dan tahan akan

tententu saja,

 panas (dilihat dari

seukuran tabung

 bahan dasar

reaksi.

 pembuatannya). 30.

Klem Buret

Memegang buret

Memudahkan pada

Harga yang mahal

yang digunakan

 proses titrasi suatu

dan susah

untuk titrasi

larutan

didapatkan

 

31.

Tanur

Alat yang

Dapat mengatur

Tingkat bahaya

digunakan sebagai

atau

lebih besar,

 pemanas

mengendalikan

mengingat tanur

temperatur lebih

ini menggunakan

mudah

energi listrik yang  besar

32.

Pinset

Sebagai penjepit

Membantu

Hanya dapat

dan memindahkan

 pengamat dalam

memindahkan zat

suatu zat yang sulit

memindahkan

yang berukuran

dijangkau oleh

suatu zat yang

kecil, dan

tangan

 berukuran kecil

 pemindahanya harus satu-persatu

 

PENGENALAN BUDAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM

Keterampilan bekerja di laboratorium maupun dunia kerja dapat dap at diperoleh melalui kegiatan praktikum.Di samping itu ada kemungkinan bahaya yang terjadi di laboratorium seperti adanya bahan kimia yang karsinogenik, bahaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam penggunaan alat listrik (kompor, oven, dll).Di samping itu, orang yang bekerja di Laboratorium dihadapkan pada resiko yang cukup  besar, yang disebabkan karena dalam setiap percobaan digunakan :

1. Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, mudah terbakar, korosif, karsinogenik, dan beracun. 2. Alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh. 3. Alat listrik seperti kompor listrik, yang dapat menyebabkan sengatan sen gatan listrik. 4. Penangas air atau minyak bersuhu tinggi yang dapat terpecik.

Dalam pelaksanaan praktikum untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium, hal yang harus dilakukan pada saat bekerja di laboratoriumantara lain : 1. Tahap persiapan a. Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) cara kerja pelaksanaan praktikum serta hal yang harus dihindari selama praktikum, dengan membaca petunjuk  praktikum.  b. Mengetahui sifat bahan yang akan digunakan sehingga dapat terhindar dari kecelakaan kerja selama di Laboratorium. Sifat bahan dapat diketahui dari Material Safety Data Sheet (MSDS). c. Mengetahui peralatan yang akan digunakan serta fungsi dan cara  penggunaannya. d. Mempersiapkan Alat Pelindung Diri seperti jas praktikum lengan panjang, kacamata goggle, sarung tangan karet, sepatu, masker, dll.

 

2. Tahap pelaksanaan a. Mengenakan Alat Pelindung Diri.  b. Mengambil dan memeriksa alat dan bahan yang akan digunakan. c. Menggunakan bahan kimia seperlunya, jangan berlebihan karena dapat mencemari lingkungan. d. Menggunakan peralatan percobaan dengan benar. e. Membuang limbah percobaan pada tempat yang sesuai, disesuaikan dengan kategori limbahnya. f. Bekerja dengan tertib, tenang dan hati-hati, serta catat data yang diperlukan. 3. Tahap pasca pelaksanaan a. Mencuci peralatan yang digunakan, kemudian dikeringkan dan kembalikan ke tempat semula.  b. Matikan listrik, kran air, dan tutup bahan kimia dengan rapat (tutup jangan tertukar). c. Membersihkan tempat atau meja kerja praktikum. d. Mencuci tangan dan lepaskan jas praktikum sebelum keluar dari laboratorium. Selain pengetahuan mengenai penggunaan alat dan teknis pelaksanaan di laboratorium, pengetahuan resiko bahaya dan pengetahuan sifat bahan yang digunakan dalam percobaan.

 

Simbol-Simbol Simbol-Sim bol Bahan Kimia

Toxic (sangat

Huruf kode: T+

Bahan ini dapat menyebabkan

 beracun)

Contoh bahan :

kematian atau sakit serius bila

C02 , CI2 , benzena, Kloroform, masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, sianida dan sebagainya  sebagainya   pencernaan atau melalui kulit  kulit 

Corrosive(korosif)

Huruf kode: C

Bahan ini dapat merusak

Contoh bahan : anhidrida asam,  jaringan alkali, asam sulfat, fenol dan hidup, menyebabkan iritasi sebagainya

kulit, dan gatal.  gatal. 

Explosive (bersifat

Huruf kode: E

Bahan ini mudah meledak

Mudah meledak)

Contoh bahan : kalium klorat,

dengan

Trinitrotaluen(TNT), natrium

adanya panas, percikan bunga

nitrat, gas bertekanan tinggi,

api,

campuran belerang,karbon

guncangan atau gesekan.  gesekan. 

Huruf kode: O Contoh bahan :

Bahan ini dapat menyebabkan kebakaran. Bahan ini

natrium nitrit/nitrat, kalium

menghasilkan

klorat, kaporit, asam sendawa,

 panas jika kontak dengan

alkena, alkilbenzena dan

 bahan organik dan reduktor

Oxidizing (pengoksidasi)

sebagainya

 

flammable (sangat

Huruf kode: F

Bahan ini memiliki titik nyala

mudah terbakar )

Contoh bahan :

rendah dan bahan yang

metanol, eter, aseton, heksana,

 bereaksi dengan air

 benzena, uap ini dapat bergerak

untuk menghasilkan gas yang

menuju api sejauh 3 meter.

mudah terbakar. 

Huruf kode: Xn

Bahan ini menyebabkan luka

Contoh bahan :Gas sulfur

 bakar pada kulit, berlendir

dioksida:SO2,Amonia:NH3,Feno

dan mengganggu pernapasan. 

  Harmful (berbahaya)

l:C6H5OH,Asam sulfat:H2SO4,Asam klorida:HCl,Asam Flourida:HF,Asam sianida:HCN Polyacrylamide:C5H5NO,Alumi num,Asam Fluorida:HF

 

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum pengenalan alat dan budaya K3, pratikan sudah mulai dapat mengetahui nama-nama, fungsi dan cara menggunakan alat-alat tersebut di laboratorium. Serta dapat mengartikan simbol-simbol berbahaya yang biasanya terdapat  pada bahan-bahan kimia seperti beracun,mudah terbakar,dan lain sebagainya sehingga dapat lebih berhati-hati saat melakukan kegiatan di laboratorium.

4.2 Saran

Dalam praktikum ini disarankan disarankan agar mencari refe referensi rensi lebih banyak lagi sehingga dapat lebih luas mengetahui alat-alat apa saja yang biasa digunakan dilaboratorium.

 

Daftar Pustaka Anonim. 2005. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Analitik III . Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia FMIPA. Universitas Brawijaya. Malang. Anonim.Diktat Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.  Jurusan Kimia FMIPA. Universitas Brawijaya. Malang. Day, R.A dan Underwood, A.L. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif . Alih bahasa: Iis Sofyan. Erlangga. Jakarta. Fritz, J.S. and Schenk G.H. 1987.Quantitative Analytical Chemistry, 4th ed. Prentice Hall.  New Jersey. Official Methods of Analysis. 1990. Association of Official Analytical Chemists,15th ed. Skoog, Douglas A., Donald M. West and F.James Holler.1995. Fundamentals of Analytical Chemistry 8th ed."Harcourt Brace College Publishers. Vogel. 1994. Analisis Kimia Anorganik Kuantitatif . Alih bahasa: A.H. Pujaatmaka. Penerbit  buku Kedokteran EGC. Jakarta.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF