Pengembangan Kurikulum Pai Di Sekolah Umum
September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Pengembangan Kurikulum Pai Di Sekolah Umum...
Description
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI SEKOLAH UMUM
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu Dr. H. Tasman M.Ag
Disusun Oleh: Alif Nurul Mubarok: 192040100031 MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
BAB I PENDAHULAN
A. La Lata tarr Bal Balak akan ang g Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tuju tu juan an,, isi isi,, da dan n ba baha han n pe pela laja jaran ran se serta rta ca cara ra ya yang ng di digu guna naka kan n se seba baga gaii pe pedo doma man n penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. ter tentu.1 Sehingga kurikulum merupakan salah satu komponen pokok aktivitas pendidikan, dan merupa mer upakan kan pen penjab jabaran aran ide ideali alisme sme,, cit cita-ci a-cita, ta, tun tuntut tutan an mas masyar yaraka akat, t, ata atau u keb kebutu utuhan han tertentu. Dari kurikulum inilah akan diketahui arah pendidikan, alternatif pendidikan, fung fu ngsi si pe pend ndid idik ikan an,, se serta rta ha hasi sill pe pend ndid idik ikan an ya yang ng he hend ndak ak di dicap capai ai da dari ri ak akti tivi vita tass pendidikan. Kurik Kurikulum ulum PAI merup merupakan akan seperan seperangkat gkat rencan rencanaa kegia kegiatan tan dan peng pengaturan aturan mengen meng enai ai isi da dan n ba baha han n pe pela laja jara ran n PA PAII se serta rta ca cara ra ya yang ng di digu guna naka kan n da dan n seg segen enap ap kegiatan yang dilakukan oleh guru agama untuk membantu seorang atau sekelompok sisw si swaa
dala da lam m
mema me maha hami mi,,
meng me ngha haya yati ti,,
dan da n
meng me ngam amal alka kan n
ajar aj aran an
Isla Is lam/ m/at atau au
menum men umbuh buhkem kemban bangka gkan n nil nilai-n ai-nilai ilai Isl Islam. am. Ter Termas masuk uk jug jugaa did didala alamny mnyaa seg segena enap p fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang berdampak pada tertanamnya ajaran Islam dan.atau tumbuh kembangnya nilai-nilai Islam pada salah sala h sat satu u atau beberapa beberapa pih pihak. ak. Pad Padaa yan yang g ter terakh akhir ir ini bia biasan sanya ya terw terwuju ujud d dal dalam am bentuk penciptaan suasana religius di sekolah.2 Kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah terdiri atas beberapa aspek, yaitu aspek Al-Qur’an Hadits, keimanan atau aqidah, akhlak, fiqih ( hukum Islam), dan aspek Tarikh (sejarah). Pendidikan Islam pada dasarnya hendak mengantarkan peserta didik agar memiliki kemantapan akidah a kidah dan kedalaman spiritual, keunggulan akhlak, wawasan pengembangan dan keluasan iptek, dan kematangan professional. Secara normatif pendidikan islam (PAI) di sekolah umum sebagai refleksi pemikiran pendidikan Islam, sosialisasi, internalisasi, dan rekontruksi pemahaman ajara aja ran n da dan n ni nilai lai-n -nil ilai ai Isl Islam am.. Se Secar caraa pr prak akti tiss PA PAII be bert rtuj ujua uan n me meng ngem emba bang ngka kan n keprib kep ribadi adian an mus muslim lim yan yang g mem memilik ilikii kem kemamp ampuan uan kog kognit nitif, if, afek afektif tif,, nor normat matif, if, dan psikomotorik, yang kemudian dikewajantakan dalam cara berfikir, bersikap, dan 1 U
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional, ( Bandung : Citra Umbara, 2003), hlm 5 2 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung:PT Remaja Rodkarya, 2004), hlm.104
bertindak dalam hehidupannya.3 Sehingga diharapkan dengan pembelajaran PAI dapat menjadikan pesrta didik mampu mengembankan kepribadian sebagai muslim yang baik, menghayati dan mengamalkan ajaran serta nilai islam dalam kehidupannya. Dan kemudian PAI tidak hanya dipahami secara teoritis, namun dapat diamalkan secara praktis. Pendidikan Agama Islam di sekola Pendidikan sekolah h pada dasarnya lebih diori diorientasi entasikan kan pada tataran moral actio action n, yak yakni ni aga agarr pes peserta erta did didik ik tid tidak ak han hanya ya ber berhen henti ti pad padaa tat tataran aran kompetensi komp etensi (competence), (competence), tetapi sampai memil memiliki iki kemau kemauan an (will) (will),, dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan ajaran dan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-h seha ri-hari ari.. Men Menuru urutt Lic Lickon konaa bah bahwa wa unt untuk uk men mendid didik ik mor moral al ana anak k sam sampai pai pad padaa tataran moral action diperlikan action diperlikan tiga proses pembinaan secara berkelanjutan mulai dari proses moral knowling, moral feeling , hingga moral action. action.4 A. Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Merujuk Meruju k pada latar belakang belakang di atas, penulis penulis mengangga menganggap p perlu adanya adanya sub masalah yang dapat dijadikan dijadikan sebagai sentral dalam pembahasan ini, yaitu: 1. Jelaskan Jelaskan bagaima bagaimana na kurikul kurikulum um PAI PAI di di sekolah sekolah umum umum ? 2. Bagaim Bagaimana ana konsep konsep kuriku kurikulum lum di sekol sekolah ah umu umum m? B. Tujuan Tujuan Makal Makalah ah
Ada pun tujuan penyusunan makalah ini, diambil berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, yaitu: 1. Untuk Untuk mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana kurikulum kurikulum PAI di sekolah umum. 2. Untuk Untuk mengetahui mengetahui konsep konsep kurikulum kurikulum PAI di sekolah sekolah umum
BAB II 3 Tasman Hamami, Pemikiran Pendidikan Islam, dalam ringkasan Desertasi Program Pasca Sarjana UIN Yogyakarta,2006. hlm 1 4 Muhaimin, Rekontruksi Pendidikan Islam, ( Jakarta : rajawali Press, 2009),hlm 313
PEMBAHASAN
1. Kurik Kurikulum ulum PAI Pada Seko Sekolah lah Umum Umum (Anal (Analisis isis Evalua Evaluatif tif ) a. Pe Peng ngert ertia ian n Evalu Evaluasi asi Kuri Kuriku kulu lum m Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan kurikulum. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum.5 Evalua Eva luasi si kur kuriku ikulum lum ada adalah lah sua suatu tu tin tindak dakan an pen pengen gendal dalian ian,, pen penjam jamina inan n dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dak kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembang kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan kurikulum kurik ulum,, sedan sedangkan gkan penilaian hasil belaj belajar ar adalah suatu kegata kegatan n peng pengumpu umpulan, lan, pengolahan, dan penafsiran informasi tentang proses dan hasil belajar peserta dudik berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat keputusan. keputusan. Menurut Sukmadinata evaluasi kurikulum pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengecek keberlakuan kurikulum yang harus diterapkan dalam empat tahap, yaitu, evaluasi terhad terhadap ap tujua tujuan, n, evalu evaluasi asi terhad terhadap ap pelak pelaksanaan sanaan,, evalu evaluasi asi terhad terhadap ap efektivitas, dan evalusi terhadap hasil. 6 Evaluasi terhadap tujuan berkaitan dengan sasaran maupun arah yang akan dituju dan dicapai karena tujuan sumber dari harapan masyarakat bukan hanya sebuah rancangan kurikulum saja. Dalam evalausi itu perlu dipertimbangkan adanya hambatan yang akan muncul dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Materi kurikulum perlu dieavaluasi, yaitu berkaitan deangan deangan relevansi materi pembelajaran dengan tujuan, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar. Evaluasi Evalu asi juga dilakukan untuk meng mengetahui etahui relevansi materi pemb pembelajaran elajaran dengan perbedaan ataupun perkembangan individu secara psikologis, sehingga dapat terjadi perubahan perilaku yang optimal. Evaluasi dalam hal ini dilakukan dengan maksud mengetahui sampai sejauh mana proses dapat memberikan hasil berupa perubahan perilaku secara optimal.7
5 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, ( Bandung:Remaja Rosdakarya,2012),hal.266 6 Arief Furchan, Ph.D.dkk.Pengembangan Kurikiulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama
Islam(Yogyakarta:Pustaka Belajar,2005), hal103-104 7 Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi komunikasi dan Informasi.( Bandung; Alfabeta. 2010) hal.106
Evaluasi terhadap metode dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metodee dan strateg metod strategii pembe pembelajaran lajaran serta perbai perbaikan kan penin peningkata gkatan n pada keku kekurangan rangan-kekurangan yang muncul. Demikian pula terhadap komponen evaluasinya itu sendiri sehingga dapat diketahui apakah evaluasi yang dilakukan sudah tepat. Untuk melihat efektivitas kurikulum mencapai hasil yang optimal diperlukan evaluasi evalua si secara secara teru terus-me s-mener nerus us yang yang mel melipu iputi ti pro proses ses dan has hasil il kur kuriku ikulum lum tujuan tujuan.. Evalua Eva luasi si pro proses ses ada adalah lah unt untuk uk men menget getahu ahuii seja sejauh uh man manaa kur kuriku ikulum lum sesu sesuai ai den dengan gan tujuan yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi proses untuk mengetahui seberapa baik proses berjalan secara optimal sehingga dapat mencapai tujuan. Evaluasi sebagai suatu proses, dilakukan baik terhadap unsur tertentu maupun keseluruhan perangkat kurikulum dan dilakukan pula baik terhadap unsur tertentu maupun keseluruhna pelaksanaan kurikulum. b. Ruang Lingkup Evaluasi Evaluasi Kurikulum PAI Kurikulum dapat dipandang dari dua sisi. Sisi pertama kurikulum sebagai suatu program pendidikan atau kurikulum sebagai suatu dokumen. Dan sisi kedua kurikulum sebagai suatu proses atau kegiatan. Dalam proses pendidikan kedua sisi ini sama pentingnya, seperti dua sisi dari satu mata uang logam. Apa artinya sebuah program tanpa diimplementasikan dan apa artinya implementasi tanpa program yang menjad men jadii acu acuan. an. Eva Evalua luasi si kur kuriku ikulum lum har harusl uslah ah men mencak cakup up ked kedua ua sisi ter terseb sebut, ut, bai baik k kurikulum kurik ulum sebgai doku dokumen men yang dijad dijadikan ikan pedo pedoman, man, maup maupun un kurik kurikulum ulum sebagai suatu proses, yakni implementasi dokumen rencana tersebut. 8 c. Evalu Evaluasi asi Kuriku Kurikulum lum sebag sebagai ai Suatu Suatu Progra Program m atau atau Doku Dokumen men Sua Suatu tu pro progra gram m ata atau u dok dokume umen n kurikulu kurikulum m mem memili iliki ki beb beberap erapaa kom kompon ponen en pokok, yakni tujuan yang ingin dicapai, isi atau materi kurikulum itu sendiri, strategi s trategi pembelajaran yang direncanakan, serta rencana evaluasi keberhasilan. 1.
Evaluasi Tujuan Rumusan tujuan merupakan salah satu komponen yang ada dalam dokumen
kurik ku rikul ulum um..
Evalu Ev aluasi asi ku kuri riku kulu lum m
seba se baga gaii
doku do kume men n
adal ad alah ah ev eval alua uasi si te terh rhad adap ap
tujuan tuj uan.. Dal Dalam am pel pelaks aksana anaan an kur kuriku ikulum lum PA PAII gur guru u dit ditunt untut ut unt untuk uk pah paham am ten tentan tang g kurikulum serta tahu apa tujuaanya. Secara umum, pendi pendidikan dikan Islam bertuj bertujuan uan untu untuk k menin meningkatk gkatkan an keima keimanan, nan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam , sehingg sehi nggaa men menjad jadii mus muslim lim yan yang g ber berima iman n dan ber bertak takwa wa kep kepada ada All Allah ah SWT sert sertaa 8 Wina
Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008),hal.342
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Rumusa Rum usan n tuj tujuan uan PAI ters tersebu ebutt men mengan gandun dung g pen penger gertia tian n bah bahwa wa pro proses ses pen pendid didika ikan n agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa disekolah dimulai dari tahapan kognisi, kogn isi, yakn yaknii peng pengetahua etahuan n dan pemahaman siswa terhad terhadap ap ajaran dan nilai nilai-nilai -nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni terj yakni terjadi adinya nya pro proses ses int intern ernalis alisasi asi aja ajaran ran dan nil nilai ai aga agama ma ke dal dalam am dir dirii sis siswa, wa, 9 dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran dan nilai agama Islam. Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat dap at tum tumbuh buh mot motiva ivasi si dal dalam am dir dirii sisw siswaa dan terg tergerak erak unt untuk uk men mengam gamalk alkan an dan menaati ajaran islam ( tahapan psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. diriny a. Denga Dengan n demik demikian, ian, akan terbentuk manusia musli muslim m yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Guru PAI sebagai pelaksana kurikulum berkepentingan melakukan evaluasi kuriku kur ikulum lum den dengan gan mel melaku akukan kan pen penilai ilaian an hasi hasill bel belaja ajarr pes pesert ertaa did didik ik unt untuk uk mel meliha ihatt sejauhmana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan juga untuk melihat apakah sudah tercapai atau belum tujuan pendidikan agama Islam tersebut. Informasi yang diperoleh menjadi umpan balik bagi pelaksanaan dan pengembangan kurikulum lebih lanjut agar kedepan guru bisa memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki guna tercapainya tujuan pendidikan agama Islam. 2. Eva Evalua luasi si terhad terhadap ap Isi/Ma Isi/Materi teri Kuri Kurikul kulum um Isi pelajaran bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, akan tetapi materi atau isi pelajaran PAI disusun untuk mencapai tujuan kurikulum kurikulum PAI. Dalam pelaksanaan dilapangan, materi PAI jangan hanya disampaikan terkait dengan aspek-aspek kognitif dan psikomotorik saja, tetapi juga dari aspek afektif. Karen Ka renaa ha hall ya yang ng cu cuku kup p pe pent ntin ing g te terk rkai aitt de deng ngan an pe pemb mbin inaa aan n sik sikap ap da dan n ci cita ta ra rasa sa beragama terkait te rkait dengan aspek afektif. Sehingga hal ini menjadi solusi yakni melalui keteladanan ketela danan atau peragaan hidup secara riil serta penciptaan penciptaan suasana yang religi religius us di sekolah umum.
9
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2002) hal 78
Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi terhadap terhadap materi atau isi pelajaran PAI, agar terciptanya siswa s iswa yang tidak hanya mempunyai pengetahuan saja tapi mampu menjadi siswa yang mempunyai moral yang baik. Dalam menghadapi tantangan global, maka materi PAI tidak hanya persoalan keagamaan secara sempit namun juga menyentuh wilayah sosial. Maka perlu ada reiorentasi wawasa reiorentasi wawasan n PAI yang kont kontekstua ekstual. l. Materi PAI yang demikian demikian dihar diharapkan apkan mampu mam pu mem member berika ikan n kon kontrib tribusi usi nya nyata ta dal dalam am men mengur gurang angii pro proble blemat matika ika eko ekonom nomi, i, moral, sosial, dan politik bangsa Indonesia. 3. Eva Evalua luasi si terhad terhadap ap Strate Strategi gi Pembel Pembelaja ajaran ran Seba Se baga gaii su suat atu u pe pedo doma man n ba bagi gi gu guru ru,, ku kuri riku kulu lum m ju juga ga se seha haru rusn snya ya me memu muat at petunjuk-petunjuk
bagaimana
meng me ngim impl plem emen enta tasi sika kan n
cara
kuri ku riku kulu lum m
di
pelaksanaan dala da lam m
kela ke las. s.
pembelajaran Sala Sa lah h
satu sa tu
atau
cara
aspe as pek k
yang ya ng
berhubunngan dengan implementasi kurikulum adalah aspek pedoman perumusan strategi pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru haruslah menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan kurikulum PAI. Stra St rate tegi gi pe pemb mbela elajar jaran an ha haru rusl slah ah di ev eval alua uasi si da dan n di dili liha hatt ap apak akah ah str strat ateg egii pembelajaran yang digunakan oleh guru sesuai dan dapat mendukung untuk keberhasilan keberh asilan penca pencapaian paian tujuan pend pendidika idikan n Agama Islam. Kemud Kemudian ian juga dilihat apakah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat mendorong aktivitas dan minat siswa untuk belajar. Selanjutnya strategi pembelajaran juga harus dilihat apakah strategi tersebut mampu mendorong mendorong kreatifitas guru serta sesuai denga dengan n alokas alokasii waktu yang tersedia. Kemudian hal yang juga harus diperhatikan ketika memilih strategi pembelajaran apakah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Karena siswa adalah organisme yang yan g sed sedang ang ber berkem kemban bang, g, yan yang g dal dalam am seti setiap ap tah tahap ap per perkem kemban bangan gannya nya mem memili iliki ki karakteristik dan sifat-sifat tertentu. Dalam pelaksanaannya, diakui PAI mengalami banyak tantangan diantaranya; minimnya jam pelajaran yang diberikan. Dalam waktu yang singkat itu, guru harus menyampaikan materi yang cukup padat terhadap peserta didik.10 Maka diperlukan suatu pendekatan/stra pendekatan/strategi tegi yang efekti efektiff agar materi PAI dapat disamp disampaikan aikan secara bermakna, sehingga dapat mengoptimalkan sedikitnya sedikitnya jam mata pelajaran di sekolah.
10
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Surabaya : Pustaka Pelajar, 2004), hlm 295.
Evaluasi pembelajaran sebagai Implementasi Kurikulum Evalua Eva luasi si terh terhada adap p imp implem lement entasi asi pem pembel belaja ajaran ran jug jugaa san sanaga agatt dip diperl erluka ukan, n, terda ter dapa patt be bebe bera rapa pa kr krit iter eria ia ya yang ng da dapa patt di dija jadi dika kan n un untu tuk k me meni nila laii im impl plem emen enta tasi si pembelajaran tersebut, yaitu: 1) Ap Apak akah ah im impl plem emen enta tasi si ku kuri riku kulu lum m ya yang ng di dila laks ksan anak akan an ol oleh eh gr grur uru u se sesu suai ai de deng ngan an program yang direncanakan 2) Se Seja jauh uh ma mana na si sisw swaa da dapa patt berp berpast astis isip ipas asii ak akti tiff da dala lam m pr pros oses es pe pemb mbel elaj ajara aran n se sesu suai ai dengan tujuan yang ingin dicapai. 4. Eva Evalua luasi si terha terhadap dap Prog Program ram Peni Penilai laian an Komponen yang keempat , yang harus dijadikan sasaran penilaian terhadap kuriku kur ikulum lum seb sebaga agaii sua suatu tu pro progra gram m ada adalah lah eva evalua luasi si ter terhad hadap ap pro progra gram m pen penilai ilaian. an. Beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan adalah : 1) Ap Apak akah ah pr prog ogra ram m ev eval alua uasi si re rele leva van n de deng ngan an tu tuju juan an ya yang ng in ingi gin n di dica capa paii Tu Tuju juan an merupakan inti dari suatu program kurikulum. Keberhasilan kurikulum pada dasarnya adalah keberhasilan mencapai tujuan kurikulum itu sendiri. Oleh sebab itu, maka program evaluasi perlu diuji kerelvannya dengan tujuan tujuan yang ingin dicapai. 2) Apakah program program evaluasi evaluasi yang yang direncanaka direncanakan n mudah dibaca dibaca dan difahami difahami oleh oleh guru Alat evaluasi beserta pedoman pengolahannya harus dapat dibaca oleh guru, sehingga memun mem ungki gkinka nkan n gur guru u men menjad jadika ikanny nnyaa seb sebaga agaii ped pedoma oman. n. Ped Pedoma oman n eva evalua luasi si dap dapat at memb me mber erika ikan n pe petu tunj njuk uk ba bagi gi gu guru ru un untu tuk k me mene nent ntuk ukan an ti ting ngka katt pe peng ngua uasaa saan n da dan n pencapaian kompetensi yang pada akhiranya dapat menentukan kriteria kelulusan untuk setiap siswa. 5. Apaka Apakah h program program evalua evaluasi si mencakup mencakup aspek perub perubahan ahan perilaku perilaku Evaluasi yang baik bukan hanya mengukur kemampuan siswa dalam aspek tertentu saja, akan tetapi harus mengukur semua aspek baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Program evaluasi yang hanya mengukur salah satu aspek dapat menyebabkan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tidak optimal. Tuju Tu juan an ev eval alua uasi si ad adala alah h me mene nemu muka kan n ni nila laii da dalam lam ar arti ti su suat atu u ev eval alua uan n da dan n evaluator dan memberikan informasi mengenai evaluan kepada pembuat keputusan dengan den gan mem member berikan ikan alt altern ernati atiff pem pemeca ecahan han mas masalah alah yan yang g dih dihada adapai pai sed sedang angkan kan keputusan tetap berada pada pembuat keputusan tersebut. Oemar hamalik meyebutkan bahwa “tujuan evaluasi adalah untuk menentukan sejauhmana program pendidikan telah terlaksana sesuai dengan harapan serta untuk menentukan sejauhmana tujuantuju tu juan an pr prog ogra ram m ya yang ng in ingi gin n di dica capa pai. i. De Demi miki kian an ha haln lnya ya de deng ngan an tu tuju juan an ev eval alua uasi si
kurik rikul ulum um PA PAII un untu tuk k me meli liha hatt sej sejau auh h ma mana na pr prog ogram ram te terse rsebu butt te tela laks ksan anaa de demi mi ku tercapainya tujuan dari pendidikan. 6. Im Impl plem emen enta tasi si Kurik Kurikul ulum um PAI PAI Pener eraapan
kuri rik kulum
Pendidikan
Agama
Islam am,,
mem emiiliki
sifa fatt
kebert keb ertang angant antung ungan an yan yang g san sangat gat tin tinggi ggi,, ia san sangat gat dip dipeng engaru aruhi hi ole oleh h fasi fasilit litas as sert sertaa potensi yang tersedia di sekolah, lingkungan, masyarakat, serta s erta lingkungan pergaulan para siswa, latar belakang keluarga. Dipengaruhi pula oleh bagaimana persepsi guru yang bersangkutan terhadap kurikulum.11 Dalam kerangka penerapan kurikulum PAI pada sekolah, para guru agama diperlukan diperl ukan mampu memba membaca ca “visi” sebuah kurikulum, kurikulum, yakni ide-ide pokok yang terkand terk andung ung di dal dalam am tuj tujuan uan-tuj -tujuan uan kur kuriku ikulum lum.. Ide pok pokok ok ter tersebu sebutt dib dibent entuk uk dar darii filsafat fils afat,, teo teori ri sert sertaa keb kebija ijakan kan-keb -kebija ijakan kan for formal mal yan yang g mel meland andasin asinya. ya. Di sam sampin ping g kemamp kem ampuan uan mer mereka eka dal dalam am men mengan ganalis alisis is stru struktu kturr kur kuriku ikulum lumnya nya,, gur guru u jug jugaa har harus us mampu membaca visi kurikulum PAI , terutama agar persepsi yang dibentuk dalam pemikiran guru agama itu terdapat relevansi dengan visi kurikulum yang secara prinsip terkandung dalam tujuan-tujuan kurikulumnya. kurikulumnya. Pemahaman yang relevan terhadap kurikulum mata pelajaran PAI, penting sekali bagi para guru Agama Islam, sebab selanjutnya selanjutnya akan dijadikan dijadikan pedom pedoman an bagi mereka, dalam sistem pengembangan/penerapan kurikulumnya secara sistemik dan sistematis. sistema tis. Pendid Pendidikan ikan Agama Islam dihar diharapakan apakan dapat mengh menghasilkan asilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa dan akhlak,serta aktif membangun peradaban keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermatabat. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan bentuk nyata pelaksanaan Kurikulum PAI dalam kelas yang melibatkan unsur-unsur personal Kepala Sekolah dan Gur Guru, u, sisw siswa, a, sum sumber ber bel belaja ajarr sert sertaa sara sarana na dan pra prasara sarana na keb keberh erhasil asilan an sua suatu tu pelaksanaan. Para ahli mengemukakan tentang konsep pembelajaran, diantaranya Sujana bahwa pembelajaran tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk apa yan yang g har harus us dil dilaku akukan kan sese seseora orang ng seb sebaga agaii sub subjek jek (sa (sasara saran n did didik) ik) sed sedang angkan kan mengajar menunjuk pada apa dilakukan oleh guru.
11 Abdul
2005)hal.176
Majid,dkk,Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung :PT Remaja Rosdakarya,
Proses pembelajaran Kurikulum ulum Pendidikan Pendidikan Agama Islam sebag sebagai ai rencan rencanaa pembelajaran Kurik yang memiliki komponen-kom komponen-komponen ponen yang teridiri dari : Tuju Tujuan, an, materi pelajaran, pelajaran, Proses/Metode serta penilaian. Adapun fakor-faktor pendukung implementasi kurikulum PAI sebagai berikut: 1). Faktor Guru Guru mer Guru merupa upakan kan sal salah ah sat satu u un unsur sur kep kepend endidi idikan kan yan yang g ber berper peran an akt aktif if dan menemp men empatk atkan an ked kedudu udukan kannya nya seba sebagai gai ten tenaga aga pro profess fession ional, al, sesu sesuai ai den dengan gan tut tutuna unan n masy ma syar arak akat at ya yang ng se sema maki kin n be berk rkem emba bang ng.. Ka Kare rena na it itu u gu guru ru ti tida dak k se sema mata ta-m -mat ataa sebagai transfer of values, melain melainkan kan juga sebagai pembi pembimbin mbing g yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Faktor guru cukup berperan dalam implementasi kurikulum dan berakibat lansung pada perubahan sekolah sebagai suatu sistem sosial. Guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Para pakar menyatakan bahwa, betapa bagusnya sebuah kurikulum hasilnya sangat bergantung pada apa yang dilakukan guru di dalam ataupun diluar kelas. Kualitas pembelajaran yang sesuai dengan rambu-rambu PAI dipengaruhi pula oleh sikap guru yang ya ng kr kreat eatif if un untu tuk k me meli lili lih h da dan n me mela laks ksan anak akan an be berb rbag agai ai pe pend ndek ekat atan an da dan n mo mode dell pembelajaran. Karena profesi guru menuntut sifat kreatif dan kemauan mengadakan improvisasi .12 Oleh Ol eh ka karen renaa it itu u gu guru ru ha haru russ me menu numb mbuh uhka kan n da dan n me meng ngem emba bang ngka kan n sik sikap ap kreatifnya dalam mengelola pembelajaran dengan memilih dan menetapkan berbagai pendekatan, metode, media pembelajaran yang relevan dengan kondisi siswa dan pencampaian kompetensi , karena guru harus menyadari secara pasti belumlah ditemukan suatu pendekatan tunggal yang berhasil menangani semua siswa untuk mecapai berbagai tujuan. Keberhasilan pendidikan Agama Islam dapat dipengaruhi jua oleh beberapa faktor fak tor.. J. Mar Marss dal dalam am Cur Curricu riculum lum Pro Proces ces in the Pri Primar maryy Sch School ool mengemukakan mengemukakan bahwa ada 5 unsur yang dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan pembelajaran disekolah, yaitu: a) Duk Dukung ungan an dar darii kepa kepala la sek sekola olah h b) Dukungan dari teman sejawat atau sesama guru
12 Abdul Majid,dkk,Pendidikan Agama Islam Berbasis,hal.166
c) Duk Dukung ungan an dari dari siswa siswa sebag sebagai ai pesert pesertaa didik didik d) Duk Dukung ungan an dari dari orang orang tua tua atau masy masyarak arakat at e) Dukun Dukungan gan atau doron dorongan gan guru sebaga sebagaii pendidi pendidik k Dari kelima unsur di atas yang paling menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran adalah faktor guru. Posisi dan peran guru dalam pendidikan merupakan merupa kan uju ujung ng tom tombak bak dal dalam am men menent entuka ukan n ber berhas hasil il tid tidakn aknya ya sua suatu tu ran rancan cangan gan program pembelajaran. Guru
dalam
pro rose sess
pembel elaajaran
memegang
pera ran n
yang
san sa ngat
penting. Dalam proses pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau at au te tela lada dan n ba bagi gi si sisw swaa ya yang ng di diaj ajar arny nya, a, ak akan an te teta tapi pi ju juga ga se seba baga gaii pe peng ngel elol olaa pembelajaran
(ma mana nage gerr
of
lear le arni ning ng), ),de deng ngan an
demi de miki kian an,,
efek ef ekti tivi vita tass
pros pr oses es
pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karenanya keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Menuru Men urutt Du Dunki nkin, n, ada seju sejumla mlah h aspe aspek k yan yang g dap dapat at mem mempen pengar garuhi uhi kua kualit litas as proses pembelajaran di lihat dari faktor guru yaitu: a) Teacher formatif experience, meliputi experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru gur u yan yang g men menjad jadii lat latar ar bel belaka akang ng sosi sosial al mer mereka eka mel melipu iputi ti tem tempat pat asal kel kelahi ahiran ran guru,suku, guru, suku,latar latar belak belakang ang buday budayaa dan adat istiad istiadat,kea at,keadaan daan kelua keluarga rga diman dimanaa guru itu berasal,apakah berasal dari kelaurga yang tergolong mampu atau tidak. b) Teach Teacher er traini training ng experi experience, ence, melip meliputi uti peng pengalaman alaman-peng -pengalaman alaman yang berhu berhubung bungan an dengan denga n aktiv aktivitas itas dan latar belak belakang ang pendi pendidikan dikan guru, minsa minsalnya lnya pengalaman latihan professional,tingkatan pendidikan pengalaman jabatan dan lain sebagainya. sebagainya. c) Teach Teacher er prope properties, rties,ad adal alah ah seg segal alaa se sesu suatu atu ya yang ng be berh rhub ubun unga gan n de deng ngan an sif sifat at ya yang ng dimili dimi liki ki gu guru ru.. Mi Misa saln lnya ya sika sikap p gu guru ru terh terhad adap ap pr prof ofesi esiny nya, a,si sika kap p gu guru ru te terh rhad adap ap sisw si swa, a,ke kema mamp mpua uan n at atau au in inte terl rleg egen ensi si gu guru ru,, mo moti tiva vasi si da dan n ke kema mamp mpua uan n da dala lam m pengelolaan dalam pembelajaran termasuk
di dalamnya kemampuan dalam
merencanakan merenc anakan dan evalus evalusii pembe pembelajaran lajaran maupun kemam kemampuan puan dalam pengu penguasaan asaan materi pelajaran. 2). Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masig-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama.
Sepe pert rtii ha haln lnya ya gu guru ru Se
fakt fa ktor or-f -fak akto torr ya yang ng da dapa patt me memp mpen enga garu ruhi hi pr pros oses es
pembelajaran dilihat aspek siswa meliputi aspek a spek latar belakang siswa ( pupil pupil formative experience) serta faktor sifat yang dimilki siswa ( pupil pupil properties). properties). Aspek latar belakang meliputi jenis kelamin, tempat kelahiran dan tempat tingga tin ggall sisw siswa, a, tin tingka gkatt sosi sosial al eko ekonom nomii sis siswa, wa, dar darii kel keluar uarga ga yan yang g bag bagaim aimana ana sis siswa wa berasal dan lain sebagainya. Sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar,pengetahun dan sikap. Sikap dan penampilan siswa didalam kelas, juga merupakan aspek lain yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Adakalanya ditemukan siswa yang sangat akti ak tiff (hyperkinetik ) da dan n ad adaa pu pula la si siswa swa ya yang ng pe pend ndia iam, m, ti tida dak k se sedi diki kitt ju juga ga si sisw swaa dikemukan siswa yang memilki motivasi yang rendah dalam belajar. Semua itu akan mempen mem pengar garuhi uhi pro proses ses pem pembel belaja ajaran ran di dal dalam am kel kelas. as. Seb Sebab, ab, bag bagaim aimana anapun pun fak faktor tor sisw si swaa da dan n gu guru ru me meru rupa paka kan n fa fakt ktor or ya yang ng sa sang ngat at me mene nent ntuk ukan an da dala lam m in inte tera raks ksii pembelajaran. 7. Faktor Sarana dan Prasana Hasil penel penelitian itian menunjukkan menunjukkan bahwa penerapan penerapan Pend Pendidika idikan n Agama Islam memiliki ketergantungan yang sangat tinggi, ia dipenggaruhi oleh fasilitas, kondisi sekolah, keluarga, siswa serta bagaimana persepsi guru terhadap kurikulum. Departemen Agama mengemukakan ciri-cirir siswa dan permasalahan yang dihadapinya pada sekolah umum, kemampuan siswa heterogen, waktu jam pelajaran yang terbatas, minat siswa besar pada mata pelajaran lain, dan sarana PAI yang terbatas. Sarana Sar ana ada adalah lah seg segala ala sesu sesuatu atu yan yang g men menduk dukung ung seca secara ra lan lansun sung g terh terhada adap p kelancaran kelanc aran pro proses ses pem pembel belajar ajaran, an, mis misaln alnya ya med media ia pem pembel belaja ajaran ran,, alat pel pelaja ajaran ran,, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan prasana pras ana adalah sesuatu secara tidak lansung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Beberapa keuntungan bagi sekolah yang memilki kelengkapan sarana dan prasana, yaitu: a) keleng kelengkapan kapan dapat dapat menumbu menumbuhkan hkan gairah gairah dan motiva motivasi si guru mengaj mengajar. ar. b) kel keleng engkap kapan an sara sarana na dan pra prasan sanaa dap dapat at mem member berika ikan n ber berbag bagai ai pil piliha ihan n pad padaa sisw siswaa untuk belajar.
c) Fa Fakt ktor or Li Ling ngku kung ngan an Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan dan faktor iklim sosial psikolgis. Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas kel as mer merupa upakan kan asp aspek ek pen pentin ting g yan yang g dap dapat at mem mempen pengar garuhi uhi pro proses ses pem pembel belajar ajaran. an. Organisasi Organi sasi kel kelas as yan yang g ter terlal lalu u bes besar ar aka akan n kur kurang ang efe efekti ktiff un untuk tuk men mencap capai ai tuj tujuan uan pembelajaran. Fakt Fa ktor or lai lain n da dari ri di dime mens nsii li ling ngku kung ngan an ya yang ng da dapa patt me memp mpen enga garu ruhi hi pr pros oses es pembelajaran adalah faktor iklim soisal-psikologis, maksudnya adalah a dalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal atau eksternal. Iklim sosial-psikol sosial-psikologis ogis secara internal adalah hubungan hubungan antara orang yang terlibat terlib at dalam lingkungan lingkungan sekolah, misalnya misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa; antara ant ara sisw siswaa den dengan gan guru; ant antara ara gur guru u dan guru bah bahkan kan gur guru u den dengan gan pim pimpin pinan an sekolah.. Ikl sekolah Iklimim-pis piskol kologi ogiss eks ekstern ternal al ada adalah lah keh keharm armoni onisan san hub hubung ungan an ant antara ara pih pihak ak sekolah seko lah den dengan gan dun dunia ia lua luar; r; min minsal salnya nya sek sekola olah h den dengan gan ora orang ng tua sisw siswa,h a,hubu ubunga ngan n sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat dan lain sebagainya. Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai fundamental Islam, dimana setiap muslim terlepas dari displin ilmu apapun yang akan dikaji. Namun, persoalan yang kemudian muncul adalah pratek dan realita sosial yang terjadi terj adi di Ind Indone onesia, sia, seri sering ng kal kalii men menjad jadii tol tolok ok uku ukurr ber berhas hasil il atau tid tidakn aknya ya sua suatu tu pendidikan agama Islam disekolah. Buruknya kehidupan sosial di indonesia ditandai dengan praktek hidup korup, tingginya penggunaan narkoba serta kehidupan yang materialist materia listik ik men menjad jadika ikan n pen pendid didika ikan n aga agama ma Isla Islam m dis diseko ekolah lah seba sebagai gai pih pihak ak yan yang g memikul tanggung jawab. Ketua Ket ua maj majlis lis Ind Indone onesia sia K.H K.H.. Sah Sahal al Mah Mahfud fudz, z, men menila ilaii bah bahwa wa pen pendid didika ikan n agama Islam selama ini belum bisa mempengaruhi sistem etika dan moral peserta didik, did ik, int intelek elektua tuall sek sekali aligus gus akt aktifis ifis pen pendid didika ikan, n, Hai Haidar dar Bag Bagir ir men menila ilaii pen pendid didika ikan n agama Islam tidak tidak lebih dari formalisme belaka, yang tidak ‘berbekas’ pada anak didik pendidikan agama Islam menurutnya terfokus pada arah kognisi sehingga ukuran keberhasilan anak didik dinilai ketika telah mampu menghafal dan menguasai materi, bahkan bagaimana nilai-nilai pendidikan agama islam seperti nilai keadilan, mengho meng horm rmat ati, i, si sila latu turr rrah ahim im,, ds dsb, b, di diha haya yati ti su sung nggu guhh-su sung nggu guh h da dan n ke kemu mudi dian an di praktekan.
Inii In
men enu unj nju ukk kkan an bah ahwa wa pen endi did dik ikan an ag agam amaa
Isla Is lam m
sela se lam ma
inii in
leb le bih
memfokuskan pada aspek kognitif dan kurang dapat melakukan transfer nilai yang harus har us dia diapli plikasi kasikan kan sert sertaa akt aktual ual bag bagii keh kehidu idupan pan sisw siswa. a. Aki Akibat batnya nya mat materi eri dal dalam am kurikulum pendidikan agama islam hanya di paham sebagai pengetahuan semata yang cukup hanya di mengerti dan dihafalkan, yang akhirnya PAI menjadi seperti “bonsai” yang hanya cukup untuk memperindah ruangan. Oleh Ole h kar karena ena itu Per Perlu lu ada adanya nya rev revita italisa lisasi si pen pendid didika ikan n aga agama ma isla islam m yan yang g melibatkan semua pihak yang terkait baik orang tua, guru, maupun masyarakat, perlu mengk men gkaji aji pro proses ses dan str strukt uktur ur ter terben bentuk tuk asp aspek ek afek afektif tif dal dalam am pro prosesp sespemb embela elajara jaran n agama islam. Adap Ad apun un up upay aya-u a-upa paya ya ya yang ng da dapa patt di dila laku kuka kan n da dala lam m ran rangk gkaa re revi vita tali lisas sasii pendidikan agama Islam antara lain: a. mel melaku akukan kan penilai penilaian an pencapaia pencapaian n bel belajr ajr yang berorien berorientasi tasi pada aspek aspek afe afekti ktiff tid tidak ak hanya terpusat pada kognitifnya saja. b. Mengubah cara pandang terhadap kurikulum kurikulum pendidikan agama Islam. c. Adany Adanyaa pendekatan pendekatan yang yang bersifat bersifat values values clarifica clarification tion dalam dalam pembela pembelajan jan PAI. d. Mengu Mengubah bah strategi strategi pembelajar pembelajaran an dari model model pembelajaran pembelajaran tradisio tradisional nal menjadi menjadi model model pembelajaran yang inovatif serta menyenangkan e. Ad Adan anya ya ke kerja rja sa sama ma an anta tara ra gu guru ru,, ke kepa pala la se seko kolah lah,, ma masy syara araka katt da dan n ke kelu luar arga ga da dala lam m memperhatikan perkembangan sikap anak. f. Ter Tersed sedian ianya ya sarana sarana dan dan prasara prasarana na yang yang lengka lengkap p di sekola sekolah h Dengan demikian dalam tataran praksis bahwa kurikulum sebagai hasil belajar dan seb sebaga agaii pem pembel belajar ajaran. an. Pem Pembel belajar ajaran an aga agama ma Isl Islam am buk bukan an seke sekedar dar ku kurik rikulu ulum m tertuli tertu liss ya yang ng ha hany nyaa di disam sampa paik ikan an sebag sebagai ai pe peng nget etah ahua uan n (k (kog ogni niti tif) f) saj saja. a. Te Tetap tapii kurikulum PAI mampu memberikan nilai terhadap peserta didik dengan pemahaman, perilaku, sikap terhadap materi yang ada.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kuriku Kur ikulum lum PAI mer merupa upakan kan sep seperan erangka gkatt ren rencan canaa keg kegiat iatan an dan pen pengat gatura uran n meng me ngen enai ai isi da dan n ba baha han n pe pela laja jara ran n PA PAII se serta rta ca cara ra ya yang ng di digu guna naka kan n da dan n seg segen enap ap kegiatan yang dilakukan oleh guru agama untuk membantu seorang atau sekelompok sisw si swaa
dala da lam m
mema me maha hami mi,,
meng me ngha haya yati ti,,
dan da n
meng me ngam amal alka kan n
ajar aj aran an
Isla Is lam/ m/at atau au
menumbuhkembangkan nilai-nilai Islam. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum PAI pada Sekolah Umum ,yaitu: a. Evalu Evaluasi asi Kuriku Kurikulum lum sebaga sebagaii Suatu Suatu Prog Program ram atau Dokum Dokumen en b. Evaluasi pembelajaran sebagai Implementasi Kurikulum Adapun fakor-faktor pendukung implementasi kurikulum PAI sebagai berikut : c. Guru d. Siswa e. sa sara ran na Pras Prasar aran anaa f.
Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid,dkk Abdul Majid,dkk,Pend ,Pendidika idikan n Agama Islam Berbasis Berbasis Komp Kompetensi, etensi, Bandung Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2005 Arief Furchan, Ph.D.dkk.Pengembangan Kurikiulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Islam,Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2005 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung:PT Remaja Rodkarya, 2004 Muhaimin, Rekontruksi Pendidikan Islam, ( Jakarta : rajawali Press, 2009), Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi komunikasi dan Informasi, Bandung; Alfabeta. 2010 Tasman Hamami, Pemikiran Pendidikan Pendidikan Islam, dalam ringkasan ringkasan Desertasi Desertasi Program Pasca Sarjana UIN Yogyakarta, 2006 U Sisd Sisdik ikna nass No. No. 20 Tahu Tahun n 20 2003 03 te tent ntan ang g Sisit Sisitem em Pe Pend ndid idik ikan an Nasi Nasion onal al,, Bandung : Citra Umbara, 2003 Wina Sanjay Wina Sanjaya, a, Kuriku Kurikulum lum dan Pembel Pembelaja ajaran ran,, Jakarta Jakarta : Kencan Kencanaa Prenad Prenadaa Media Group, 2008 Zain ainal Arifin, Konsep Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012
dan
Model
Pengemban ang gan
Kurikulum,
View more...
Comments