Pengembangan Klaster Industri -TAT
October 28, 2018 | Author: Tatang Taufik | Category: N/A
Short Description
Tahapan umum pengembangan klaster industri...
Description
tat ~ kalster industri
PRAGMATISASI PENGEMBANGAN/PENGUATAN KLASTER INDUSTRI
Tatang A. Taufik
BPPT
Diskusi Klaster Industri
OUTLINE
KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI
TAHAPAN UMUM
Contoh Kerangka Pentahapan Umum Pengembangan bagi Daerah Memprakarsai Pengembangan Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID
Menjadi “Pemain Khusus” dalam Pasar Nasional, Regional dan/atau Internasional
Bersaing Atas Dasar Murahnya Tenaga Kerja dan/atau SDA di Daerah
Pengembangan Posisi Spesifik dalam “Relung” Ekonomi tertentu: Pasar Lokal/Setempat, Segmen “Antardaerah dan Nasional dan/atau Regional/Internasional”
Membangun Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID yang Kuat
Perluasan Produksi dalam Sektor Lain yang Memiliki Biaya Rendah atau Melimpahnya SDA Daerah
Penghimpunan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Potensi Spesifik Terbaik Setempat (Sosial, Ekonomi Budaya)
Perluasan Pelayanan Pasar Lokal, Nasional, Regional (Antarnegara) dan/atau Internasional
Posisi Saat Kini
Tahap Awal
Tahap Pengembangan
Menjadi “Pemain Utama” dalam Pasar Global
Memperkuat Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID dalam Konteks Global
Tahap Ekspansi
1. KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI Aktivitas Awal Inisiatif / Prakarsa Pengembangan
Perumusan Strategi & Implikasi Kebijakan
Eksplorasi / Analisis
Inisiasi
Pengembangan Tim Prakarsa
Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan
Konsensus Prakarsa
Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional
Perencanaan Aksi
Implementasi
Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain
Pembelajaran & Kepemimpinan Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan
Mobilisasi SD & Pelaksanaan Aktivitas
Konsensus Rencana
Pengelolaan Sinergi Pencapaian Milestones
Pengelolaan Keberterimaan, Komitmen & Sinergi Positif Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan
Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi
Peningkatan Kapasitas
Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan
A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN 1.
Inisiasi Perlu ada concern & kepeloporan (~ diskusi wacana, presentasi, studi awal) Membangun minat dan partisipasi di antara konstituen, yang diperlukan untuk melaksanakan prakarsa.
3.
Eksplorasi/Analisis (studi, pemetaan, diagnosis, diskusi) Mengkaji antara lain :
Kinerja dan perkembangan perekonomian daerah,
Infrastruktur ekonomi,
Isu urgen
Potensi tematik klaster industri, dan
Potensi spesifik lokal dan lainnya yang mendukung kinerja klaster.
TUJUAN: PROSES PARTISIPATIF Proses ini dilakukan terutama untuk : 1.
mendorong prakarsa lokal,
2.
mendiskusikan kerangka tahapan pengembangan,
3.
merancang instrumen kebijakan dan program,
4.
menentukan prioritas program aksi,
5.
membangun/memperkuat kelembagaan (organisasi, mekanisme, termasuk model resource sharing untuk sharing untuk aktivitas yang disepakati), dan
6.
mendorong kesepakatan rencana tindak jangka pendek, termasuk jadwal pelaksanaannya, dan rencana tindak jangka menengah. Adanya kesepakatan rencana tindak jangka pendek dinilai penting untuk melakukan operasionalisasi secara realistis dan memelihara momentum kolaborasi.
A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN •
Pengembangan Tim Prakarsa Persiapan agenda, meliputi:
Merekruit para pemimpin/pelopor dan pakar;
Mengidentifikasi Mengidentifi kasi prioritas dan bidang fokus;
Menganalisis prioritas;
Melibatkan partisipan untuk membangun konsensus;
Mengidentifikasi upaya (misalnya kebijakan/program) Mengidentifikasi khusus yang dibutuhkan; dan
Merancang mekanisme tindak lanjut.
A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN •
Konsensus Prakarsa proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi awal tentang prakarsa klaster sesuai dengan peran masing-masing.
mendorong prakarsa lokal, mendiskusikan kerangka tahapan pengembangan, merancang instrumen kebijakan dan program, menentukan prioritas program aksi, membangun/memperkuat kelembagaan (organisasi, mekanisme, termasuk model resource sharing untuk sharing untuk aktivitas yang disepakati), dan mendorong kesepakatan rencana tindak jangka pendek, termasuk jadwal pelaksanaannya, dan rencana tindak jangka menengah. Adanya kesepakatan rencana tindak jangka pendek dinilai penting untuk melakukan operasionalisasi secara realistis dan memelihara momentum kolaborasi.
B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA AGENDA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN •
Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional
Pengembangan/penguatan kelembagaan sebagai Pengembangan/penguatan solusi persoalan kelembagaan yang ada (diantisipasi akan muncul) ~ eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, dan pihak non pemerintah lain.
Menghimpun stakeholder stakeholder “sisi “sisi permintaan” (misalnya seperti perusahaan dalam setiap klaster) dan stakeholder “sisi stakeholder “sisi penawaran” (termasuk lembaga pendukung ekonomi, baik publik maupun swasta) dalam kelompok kerja untuk mengidentifikasi tantangan tantangan utama dan prakarsa aksi dalam mengatasi persoalan bersama.
B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA AGENDA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN •
Perumusan Strategi dan Implikasi Kebijakan Grand strategy , kerangka dan instrumen kebijakan
•
Perencanaan Aksi Isu urgen & spesifik, alternatif solusi ~ prioritas rencana langkah pragmatis
•
Konsensus Rencana Proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi sesuai dengan prioritas dan peran masing-masing.
ILUSTRASI GRAND STRATEGY ~ STRATEGI GENERIK PENGUATAN KLASTER SUMBER KEUNGGULAN DAYA SAING Internal
Eksternal
1A. Kompetensi 1B. Strategi dan operasi internal sebagai unit bisnis 1C. Budaya perusahaan (termasuk kewirausahaan)
2. Kompetisi dan Kerjasama/Kemitraan
Keterkaitan
3. Jaringan aktivitas nilai tambah dalam kelompok industri dan dalam kelompok institusi pendukung
4. Jaringan dan kolaborasi aktivitas nilai tambah antar kelompok industri dan dengan institusi pendukung
Lingkungan Bisnis/ Ekonomi
5A. Penguatan faktor keunggulan lokal 5B. Penguatan struktur industri
6. Penguatan jaringan global yang mendukung aktivitas nilai tambah dalam klaster industri
Kelompok Simpul
CAKUPAN DALAM RANTAI NILAI KLASTER
Tempat Tetaplah Penting – Namun Untuk Alasan yang Berbeda (Place Still Matters — But for Different Reasons)
“keunggulan daya saing yang bertahan lama dalam suatu ekonomi global akan semakin terletak pada ”hal-hal yang bersifat lokal” — pengetahuan (knowledge), hubungan, motivasi — yang sulit disaingi oleh para pesaing jauh.”
“Peran lokasi telah demikian lama terabaikan, walaupun ada bukti yang sangat kuat bahwa inovasi dan keberhasilan persaingan dalam banyak bidang ternyata terkonsentrasi secara geografis.” geografis.” Michael Porter Harvard Business School
LOKALITAS : URGENSI •
Memahami dan menyikapi secara positif kecenderungan penting (domestik – nasional & daerah, globalisasi, kemajuan iptek, arah menuju “Ekonomi Berbasis Pengetahuan”) Pengetahuan”) dan implikasi bagi daerah.
•
Kekhususan (kekhasan) lokal merupakan karakteristik penting bagi keberhasilan pembangunan ekonomi.
•
Kecenderungan bahwa ekonomi makin syarat dengan pengetahuan (dalam arti luas) faktor “lokal” menjadi sangat kritis.
•
Agenda pembangunan pembangunan ekonomi daerah perlu memiliki fokus strategis yang sekaligus dapat menjadi agenda kolektif multipihak untuk bersinergi pada potensi keunggulan.
Daya saing pertumbuhan, pertumbuhan, pemerataan, perbaikan, di mana faktor lokal sangat menentukan.
Baga mana Perusa aan Meny ap “Kecen erungan ” e Depan Penentu Keunggulan Daya Saing
• Inovasi / pengetahuan • Kualitas • Kecepatan • Fleksibilitas • Jaringan • • • •
Biaya rendah Kuantitas Stabilitas Perlengkapan kapital • Kontrol
1960
1980
2000
2020
K e u n g g u l a n D a y a S a i n g
INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI “SUMBER” PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN EKONOMI EKONOMI Perbaikan Bisnis yang Ada (Existing) Keterkaitan Pengetahuan & Kompetensi
Faktor keunggulan lokalitas
Pembelajaran, termasuk Litbangyasa
Rantai Nilai Inovasi & Difusi
Siklus yang Makin Menguat (Dari vicious cycle menjadi virtuous cycle) cycle)
Penyediaan pengetahuan/ teknologi
Interaksi & Keterkaitan
Daya Saing yang Lebih Tinggi
Investasi Dari Luar
Rantai Nilai Produksi
ROI yang Lebih Tinggi
Investasi (& perdagangan )
Ke Luar
Investasi untuk Inovasi
Pengembangan Bisnis Baru
STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIK KEUNGGULAN BERSAING
CAKUPAN PERSAINGAN
Biaya Rendah
Diferensiasi
Sasaran Luas
1. Keunggulan Biaya
2. Diferensiasi
Sasaran Sempit
3A. Fokus Biaya
3B. Fokus Diferensiasi
Sumber : Diadopsi dari Porter (beragam tahun).
Inovasi dengan fokus pada relung pasar tertentu (niche market)
ILUSTRASI STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIK KEUNGGULAN BERSAING Biaya Rendah
CAKUPAN PERSAINGAN
Sasaran Luas
Sasaran Sempit
1. Keunggulan Biaya: Pasar luas, efisiensi biaya
3A. Fokus Biaya: Segmen pasar tertentu, efisiensi biaya
Diferensiasi
2. Diferensiasi: Pasar luas, inovasi produk dan/atau proses
3B. Fokus Diferensiasi: Segmen pasar tertentu, inovasi produk dan/atau proses
Segmentasi pasar tertentu dan positioning dan positioning , misalnya: Ilustrasi untuk komoditas hortikultur daerah tertentu
• Pasar tradisional tertentu • Pasar induk tertentu • Supermarket • Konsumen langsung tertentu
C. IMPLEMENTASI •
Mobilisasi Sumber Daya dan Pelaksanaan Aktivitas
Pendayagunaan (dan pengembangan) sumber daya Pendayagunaan (dana, SDM, jaringan, dan sumber daya lain).
Pelaksanaan rencana aktivitas operasional sesuai konsensus dan perkembangan (termasuk penguatan kelembagaan).
pengembangan/penguatan kelembagaan sebagai pengembangan/penguatan solusi persoalan kelembagaan yang ada (diantsipasi akan muncul) ~ eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, pihak non pemerintah lain.
C. IMPLEMENTASI •
Pencapaian Milestone Menghasilkan capaian-capa capaian-capaian ian sangat penting seperti yang ditargetkan dan dijadwalkan.
•
Pengelolaan Sinergi Proses mengelola dan memperkuat komitmen, peran dan peningkatan kapasitas masing-masing pihak dan secara bersama, terutama:
Penggalian / Penentuan SDM, sumber dana & sumber daya lain
Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan Pengelolaan Keberterimaan, Keberterimaan, Komitmen & Sinergi Positif Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan Peningkatan Kapasitas.
D. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAN •
Pengelolaan sumber daya, proses, dan hasil sejalan dengan tahapan dan elemen kolaborasi, serta evaluasi pelaksanaan dan rencana (termasuk output dan dampak), serta penyesuaian yang dianggap penting sejalan dengan perkembangan perkembang an yang terjadi, untuk perbaikan.
•
Keseluruhan agenda sebagai proses iteratif :
•
Dokumen rencana menjadi dokumen yang dipergunakan bagi tindakan;
Dokumen rencana merupakan dokumen yang “hidup” “hidup ” (living document), document), bukan dokumen “sakral” (dan mati), dapat dan perlu terus dimutakhirkan.
Proses keseluruhan sebagai proses pembelajaran, pengembangan pengembang an kepemimpinan, peningkatan keterlibatan, dan perbaikan komunikasi multi pihak.
DIAGRAM ALIR PROSES • Pendefinisian ~ ISIC (KBLI) • Analisis Awal (IO) • Pohon Industri
Penentuan Fokus Tematik Prakarsa KI
Pemetaan
Analisis isu
Intervensi
Agenda Aksi Prioritas
• Indikasi Kehendak Stakeholders • Champions
Analisis Solusi
Tindakan Non-interventif (Prakarsa Bisnis Murni)
Matriks Kebijakan/Program/Kegiatan Kolaboratif
Implementasi
MONEV
Umpanbalik (Feedback)
CATATAN : Keterkaitan Sistem Inovasi & Klaster Industri Sistem Inovasi Nasional
SID
SID
Daerah A
Daerah C
1 i r t s u d n I r e t s a l K
3 i r t s u d n I r e t s a l K
Sektor I
Klaster Industri:
Sektor II
Klaster Industri 1-Z Klaster Industri 3-B Klaster Industri 2-C
Sektor III SID : Sistem Inovasi Daerah.
Klaster Industri 1-A
View more...
Comments