PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN CIREBON

January 25, 2017 | Author: Ady Virgoten | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATE...

Description

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN CIREBON SKRIPSI EVA AZIZAH NPM :108020065 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNSWAGATI CIREBON Abstrak Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon. Karena pada dasarnya setiap organisasi sangat tergantung dari kinerja yang dihasilkan oleh pegawainya. Metode yang digunakan adalah metode asosiatif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, dan hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil thitung > ttabel atau 4,440 > 2,000 dan besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 24,4% dan sisanya sebesar 75,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar yang variabel yang digunakan. 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kompetensi terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil uji thitung > ttabel atau 7,019 > 2,000 dan besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 44,7% dan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Cirebon, hal ini didukung oleh hasil uji F yaitu Fhitung > Ftabel atau 29,861 > 3,15, dimana pengaruh kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai sebesar 48,2% dan sisanya 51,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. Kata kunci: Kepemimpinan, Kompetensi Dan Kinerja Pegawai

1

A. 1.

Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Sumber daya terpenting bagi organisasi adalah sumber daya manusia, yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat dan kreatifitas mereka pada organisasi. Karena itu kinerja organisasi baik itu organisasi bisnis walaupun organisasi pemerintah, tidak terlepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini factor penempatan pegawai atau karyawan sebagai sumber daya manusia dalam bidang tugas tertentu dalam organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang dapat yang dapat memotivasi kerja, meningkatkan kinerja individu yang pada akhirnya meningkatkan kinerja organisasi. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif akan meningkat, bila organisasi dapat mengidentifikasikan prilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif organisasi, berbagai perilaku dan teknik tersebut akan dapat dipelajari. Betapa pentingnya kinerja bagi perusahaan sehingga pengembangan karyawan berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan karyawan berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan karyawan berbasis kompetensi merupakan wujud perhatian dan pengakuan perusahaan atau pimpinan kepada karyawan yang menunjukan kemampuan kerja, kerajinan, dan kepatuhan serta disiplin kerja. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang akan dibahas adalah : 1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon. 2. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon. 3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan kompetensi secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon. 3. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1 H1 2 3: Diduga kepemimpinan berpengaruh Poisitif terhadap kinerja pegawai 4 H2 5 6: Diduga kompetensi berpengaruh Poisitif terhadap kinerja pegawai 2

7

H3 8 9: Diduga kepemimpinan dan kompetensi secara berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai

simultan

B. Metodologi 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas {Independent Variable) Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas {dependent variable). Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepemimpinan (X1) dan kompetensi (X2). b. Variabel Terikat {Dependent Variable) Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain {independent variable). Variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. 2. Definisi Operasional Variabel a. Kepemimpinan (X1) Kepemimpinan adalah kegiatan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. b. Kompetensi (X2) Kompetensi adalah mengacu kepada atribut dan karakteristik seseorang yang membuatnya berhasil dalam pekerjaanya. c. Kinerja Pegawai (Y) Kinerja pegawai adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. 3. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas/karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Responden yang akan diteliti dalam peneltiian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon yang berjumlah 63 pegawai. Sedangkan pengertian sampel itu sendiri menurut Sugiyono (2010:117) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2010:57) mengemukakan bahwa “sampel jenuh adalah dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel.” Berdasarkan keterangan diatas, maka jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 63 responden.

3

4. Sumber Data Penelitian Data yang dikumpulkan untuk melakukan penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan (Nazir,2003;175) adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian secara langsung ke tempat penelitian dengan maksud memperoleh data primer. Data primer ini diperoleh dengan cara: a. Observasi Suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara langsung. b. Wawancara Suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan responden yang berhubungan dengan objek yang diteliti. c. Kuesioner Daftar pertanyaan atau kuesioner yang disebarkan dengan disertai alternatif pendapat responden yang telah disediakan dan diberi bobot nilai (skala likert). 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi literatur-literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan yang diperoleh di bangku kuliah maupun mass media lainnya. Penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan datadata sekunder dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian tersebut. Peneliti mencoba untuk melaksanakan analisis yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saran-saran dengan batas kemampuan peneliti. 5. Metode Analisis Data a. Uji Validitas Di dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji validitas, karena alat ukur yang digunakan berupa kuosioner. Menurut Husein Umar (2005:179), mengemukakan bahwa “Validitas adalah untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur”. Menurut Husein Umar (2005 : 180) menyatakan bahwa “Uji validitas ini dilakukan pada setiap butir pertanyaan“. b. Uji Reliabilitas Menurut Husein Umar (2005 : 207), mengemukakan bahwa “Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukuran di dalam mengukur gejala yang sama”. Untuk mengukur reliabilitas dapat dilakukan dengan uji Statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 dan seterusnya.

4

c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Teknik analisis korelasi dan regresi memerlukan data yang mempunyai distribusi (sebaran) normal. Untuk itu sebelum dilakukan analisis, maka data yang akan diolah harus diuji normalitasnya terlebih dahulu. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah distribusi data normal dilakukan dengan analisis grafik. Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot. Menurut Santoso (2005 : 142) mengemukakan bahwa: a. “Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas”. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program statistika SPSS 19.0 for windows. 2) Uji Multikolineritas Menurut Bhuono (2005 : 58), mengemukakan bahwa: “Deteksi multikolineritas pada statu model dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain : a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/ Tolerance, VIF maka semakin rendah Tolerance. b. Jika nilai koefisien antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dikatakan bebas dari asumsi klasik multikolineritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolineritas. c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R-Square di atas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka ditengarai model terkena multikolineritas”. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program statistika SPSS 19.0 for Windows.

5

3) Uji Autokorelasi Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan Durbin Watson. model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autocorelasi. Hipotesis yang akan di uji adalah : Ho : Tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : Ada autokorelasi (r 0) Kaidah Keputusan Durbin-Watson Interval

Keputusan

Tidak ada Autokorelasi positif dL < DW < du dU < DW < 4 dU 4 dU < DW < 4 - dL 4 dL < DW

Tolak H0 Tidak ada Tolak H0 Tidak ada Terima H0

jika 0 < d < dL dL ≤ d < du 4-dL < d < 4 4-du ≤ d ≤ 4-dL du < d rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel kompetensi (X2) adalah valid. Hasil SPSS Validitas Kinerja (Y) Item-Total Statistics

Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 30.530 .479

Cronbach's Alpha if Item Deleted .883

P1

Scale Mean if Item Deleted 29.05

P2

29.06

28.157

.713

.861

P3

28.68

31.446

.590

.872

P4

29.00

31.806

.428

.885

P5

28.84

29.071

.679

.864

P6

29.02

29.403

.716

.861

P7

29.08

27.881

.802

.852

P8

28.68

31.446

.590

.872

P9

29.03

28.386

.689

.863

Dari output diatas terlihat bahwa pada kolom Corrected Item Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pertanyaan variabel Kinerja tersaji pada tabel dibawah ini: 8

Hasil Validitas Kinerja (Y) Butir R-Hitung R-Tabel Hasil pertanyaan (5%) 1 0.479 0,248 Valid 2 0.713 0,248 Valid 3 0.590 0,248 Valid 4 0.428 0,248 Valid 5 0.679 0,248 Valid 6 0.716 0,248 Valid 7 0.802 0,248 Valid 8 0.590 0,248 Valid 9 0.689 0,248 Valid Berdasarkan pada tabel diatas tampak bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel Kinerja (Y) adalah valid. b. Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .776 5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .879 5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .881 9

Berdasarkan pada tabel di atas tampak bahwa nilai rtabel > 0,60 artinya seluruh variabel yang digunakan adalah reliabel. 2. Deskripsi Data Penelitian a. Analisis Regresi Linear Sederhana Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja (Y) Model Summaryb Model 1

R .494a

R Square .244

Adjusted R Square .232

Std. Error of the Estimate 5.342

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan

tabel

diatas

R

0,494

artinya

bahwa

hubungan 9

kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adalah sedang, adapun R Square (koefisien determinan) sebesar 0.244 artinya bahwa derajat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai rendah, sedangkan R square sebesar 24,4% variasi dari kinerja dapat diterangkan oleh kepemimpinan dan sisanya sebesar 75.6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. Hasil Interpretasi variabel Kepemimpinan (X1)terhadap Kinerja (Y)

Model 1 (Constant)

Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 16.523 3.673

Kepemimpinan .909 .205 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

.494

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh regresi sederhana adalah sebagai berikut : Y = 16,523 + 0,909 X1 Artinya : 1. 2.

t 4.498

Sig. .000

4.440

.000

interprestasi

dari

Berdasarkan persamaan diatas, jika x1 = 0 maka Y sebesar 16,523. Artinya jika kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh variabel Kepemimpinan, maka kinerja pegawai adalah 16,523. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika Kompetensi meningkat satu kali satuan, maka nilai kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,909 pada konstanta 16,523.

Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Kompetensi (X2) Terhadap Kinerja (Y) Model Summaryb

Adjusted R Model R R Square Square 1 .668a .447 .438 a. Predictors: (Constant), Kompetensi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Std. Error of the Estimate 4.571

Berdasarkan tabel diatas R 0,668 artinya bahwa hubungan Kompetensi terhadap kinerja pegawai adalah kuat, adapun R Square (koefisien determinan) sebesar 0.447 artinya bahwa derajat pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sedang, sedangkan R square sebesar 44,7% variasi dari kinerja dapat diterangkan oleh kompetensi dan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan.

10

Hasil Interpretasi variabel Kompetensi (X2) terhadap Kinerja (Y)

Model 1 (Constant)

Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 13.204 2.816

Kompetensi 1.076 .153 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

.668

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh regresi sederhana adalah sebagai berikut : Y = 13,204 + 1,076 X2 Artinya : 1. 2.

t 4.689

Sig. .000

7.019

.000

interprestasi

dari

Berdasarkan persamaan diatas, jika x2 = 0 maka Y sebesar 13,204. Artinya jika kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh variabel kompetensi, maka kinerja pegawai adalah 13,204. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika motivasi meningkat satu kali satuan, maka nilai kinerja pegawai akan meningkat sebesar 1,076 pada konstanta 13,204.

b. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Model Summaryb

Std. Error Adjusted R of the Model R R Square Square Estimate 1 .706a .499 .482 4.386 a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan tabel diatas nilai Adjusted R Square = 0,482 artinya bahwa kinerja pegawai hanya diterangkan oleh kepemimpinan dan kompetensi sebesar 48,2% sedangkan sisanya 51,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak diamati. Hasil interpretasi Regresi Linear Berganda

Model 1 (Constant)

Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 8.160 3.375

Kepemimpinan .465 Kompetensi .900 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

.186 .163

.253 .559

t 2.418

Sig. .019

2.496 5.521

.015 .000

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh interprestasi dari regresi sederhana adalah sebagai berikut : Y = 8,160 + 0,465 X1 + 0,900 X2 Artinya : 1. Berdasarkan persamaan diatas, jika x1 dan X2 = 0, maka nilai Y sebesar 8,160. Artinya jika kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh kedua variabel, maka kinerja karyawan adalah 8,160. 11

2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika x1 dan X2 ditambah sebesar satu satuan maka kinerja pegawai akan meningkat 0,465 x1 dan meningkatnya juga 0,900 X2 pada konstanta 8,160. D. Penutup 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil thitung > ttabel atau 4,440 > 2,000 dan besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 24.4% dan sisanya sebesar 75.6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar yang variabel yang digunakan . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kompetensi terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil uji thitung > ttabel atau 7,019 > 2,000 dan besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 44,7% dan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini didukung oleh hasil uji F yaitu Fhitung > Ftabel atau 29.861 > 3,15, dimana pengaruh kompetensi dan motivasi secara bersamasama terhadap kinerja pegawai sebesar 48,2% dan sisanya 51,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. 2. Implikasi Penelitian Dengan mengacu pada hasil pembahasan, maka akan diambil implikasi penelitian sebagai berikut: Hasil analisis data menunjukan bahwa Kepemimpinan memberikan kontribusi 24,4%. Hal ini berarti kepemimpinan berhubungan dengan dampak strategis atas kinerja pegawai, karena kepemimpinan adalah kegiatan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi, guna meningkatkan kepemimpinan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon maka harus senantiasa ditingkatkan yaitu pada indikator mengenai pemimpin harus menepati janji karena dengan menepati janji dengan komitmen 12

atas keputusannya maka kinerja pegawai akan lebih bersemangat dalam bekerja yang akan meningkatkan standar kualitas pegawai dan akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Hasil analisis data menunjukan bahwa kompetensi memberikan kontribusi 44,7%. Hal ini berarti kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai sebab kompetensi adalah mengacu kepada atribut dan karakteristik seseorang yang membuatnya berhasil dalam pekerjaanya. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon perlu ditingkatkannya kompetensi yaitu pada indikator mengenai konsep diri merupakan sikap dan nilai diukur melalui tes kepada pegawai untuk mengetahui nilai yang dimiliki pegawai dan apa yang menarik bagi pegawai untuk melakukan sesuatu, dengan memberikan standar komptensi yang diperlukan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga pegawai akan berusaha untuk bekerja lebih baik. Hasil analisis data menunjukan bahwa Kepemimpinan dan kompetensi memberikan kontribusi sebesar 48,2%. Hal ini berarti kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama mempunya pengaruh strategis atas kinerja pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon perlu ditingkatkan kinerja pegawai dengan melakukan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi, Pengembangan SDM yang berbasis kompetensi dapat membantu organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan handal dalam bekerja. Melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pelatihan, kompetensi SDM akan lebih optimal dan berujung pada meningkatnya kinerja organisasi melalui penjabaran serta operasionalisasi visi dan misinya. E. Daftar Pustaka Hasibuan, Malayu, S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung. Mangkunegara, Anwar Prabu (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ketujuh. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nawawi, Handari (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Gadjah Mada University Press, Yogyakaerta Pasolong, Herbani. 2007. Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Santoso. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

13

Sedarmayanti (2009) Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Lingga Jaya. Bandung Sekaran, Uma. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Siagian, Sondang P (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kelima. Bumi Aksara. Jakart Spencer and Spencer (1993) Human resource Management, New York: Mc Graw Hill Sugiyono. (2007) Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta. Bandung Suparno, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori Dan Praktek , Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada Yogyakarta , Yogyakarta. Umar, Husein. 2003. Riset Sumber Daya manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF