Pengaruh Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Kerja
February 22, 2018 | Author: Stefanus Christian Hatmanugraha | Category: N/A
Short Description
Kepemimpinan kerja terhadap motivasi kerja...
Description
ISSN 2302-0199 pp. 1- 20
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH Maulidar1, Said Musnadi2, Mukhlis Yunus3 1)
2,3)
Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Staff Pengajar Jurusan Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study aims to determine the effect of leadership and job satisfaction on employee work motivation of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh either simultaneously or partially, as well as the influence of leadership, job satisfaction, and motivation to work on the productivity of employees working of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh and either simultaneously or partially. Study sample as many as 157 employees intansi is taken by simple ramdom sampling technique. Data analysis tools are used path analysis (path analysis). This study found that leadership, job satisfaction on employee work motivation has a positive effect on employee productivity of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh. Leadership and job satisfaction can not only improve employee motivation, but also can improve employee productivity, both directly and indirectly (through motivation) as an intermediate variable. Leadership and job satisfaction has a positive effect on employee work motivation and the Industry, Trade, Cooperation SmallMedium Business Aceh. In addition, leadership and job satisfaction are also a positive effect on employee productivity of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh. Statistical test results showed either simultaneously or partial leadership and job satisfaction can significantly improve employee produktivas. Similarly, the effect of partial motivation for agency employee productivity also showed a significant association, with increased motivation to work is partially also improve employee productivity.The conclusion to be drawn from this study is, leadership and job satisfaction have a significant effect on work motivation and employee productivity of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh. The existence of motivation can be an intermediary variable between leadership and job satisfaction with the agency employee productivity. Keywords: Leadership, Job Satisfaction, Work Motivation and Work Productivity Employees Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh baik secara simultan maupun secara parsial, serta pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh baik secara simultan maupun secara parsial. Sampel penelitian sebanyak 157 orang pegawai intansi tersebut yang diambil dengan teknik simple ramdom sampling. Peralatan analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan, kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai berpengaruh positif terhadap produktivitas pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Kepemimpinan dan kepuasan kerja tidak hanya dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai, akan tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi kerja) sebagai variabel perantara. Kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Selain itu, kepemimpinan dan kepuasan kerja juga berpengaruh positif terhadap produktivitas pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Hasil pengujian statistik menunjukkan baik secara simultan maupun parsial kepemimpinan dan kepuasan kerja secara nyata dapat meningkatkan produktivas pegawai. Demikian Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
- 1
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
pula halnya dengan pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap produktivitas pegawai instansi tersebut juga menunjukkan keterkaitan yang signifikan, dimana peningkatan motivasi kerja secara parsial juga meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja dan produktivitas kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Keberadaan motivasi kerja dapat menjadi variabel perantara antara kepemimpinan dan kepuasan kerja dengan produktivitas pegawai instansi tersebut. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja Pegawai
Pentingnya kepemimpinan semakin
organisasi. Semakin termotivasi dalam
sangat dirasakan dalam era globalisasi
bekerja, bekerja dengan rasa tenang, dan
dewasa ini, terutama dalam organisasi
yang lebih penting lagi kepuasan kerja
Pemerintah Daerah sebagai organisasi
yang
yang
kemungkinan
melayani
kebutuhan
akan
memperbesar
tercapainya
produktivitas
masyarakat/publik. Berbagai hasil peneliti
dan motivasi yang tinggi pula. Karyawan
telah memungkinkan masyarakat modern
yang
memiliki
secara
pekerjaannya, cenderung akan melakukan
teoritikal memberikan gambaran betapa
penarikan atau penghindaran diri dari
pentingya
situasi - situasi pekerjaan baik yang
acuan
ilmiah
yang
kepemimpinan yang efektif
dalam kehidupan organisasi, baik di bidang
tidak
merasa
puas
terhadap
bersifat fisik maupun psikologis.
kenegaraan, di bidang keniagaan, dibidang
Bila seseorang termotivasi, ia akan
organisasi politik, bahkan juga dibidang
berusaha berbuat sekuat tenaga untuk
keagamaan dan dibidang organisasi sosial
mewujudkan apa yang diinginkannya.
yang sifatnya nirlaba. Gambaran tersebut
Namun belum tentu upaya yang keras itu
semakin
esensia
akan menghasilkan produktivitas yang
jenis
diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam
tujuannya,
arah yang dikehendaki organisasi. Oleh
memperjelas
kepemimpinan organisasi
tentang
untuk
terlepas
semua dari
bentuknya, sifatnya dan besar kecilnya.
karena itu, upaya harus diarahkan dan
Seseorang yang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat diperolehnya dari pekerjaannya dan
2-
tinggi
lebih konsisten dengan tujuan ke dalam sasaran organisasi. Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
kepuasan kerja karyawan merupakan kunci
Koperasi dan UKM Aceh adalah sebuah
pendorong
lembaga negara yang bergerak dalam
moral,
kedisiplinan,
dan
prestasi kerja karyawan dalam mendukung
bidang
terwujudnya tujuan perusahaan (Hasibuan,
Koperasi dan UKM. Dinas Perindagkop
2003:203). Kepuasan kerja yang tinggi
dan UKM Aceh berlokasi di jalan Pocut
atau
karyawan
Baren nomor II Peunayong Banda Aceh
semakin loyal kepada perusahaan atau
yang merupakan unsur perangkat Provinsi
baik
akan
membuat
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
pembinaan
industri,
dagang,
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
dan tanggung jawab kepada Gubernur,
dengan berbagai alasan pulang kerja belum
dinas
pokok
pada waktunya. Kondisi ini disebabkan
melaksanakan
oleh kurang sikap tegas pemimpin di
ini
mempunyai
membantu
tugas
Gubernur
sebagian
tugas
di
bidang
industri,
dalam menjatuhkan sanksi bagi pelanggar
perdagangan, koperasi dan UKM serta
indisiplinier,
mempunyai
menyebabkan kurangnya rasa taat pegawai
informasi
fungsi kepada
pelayanan masyarakat.
dan Dinas
terhadap
yang
pada
akhirnya
ketentuan-ketentuan
yang
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
ditetapkan. Dengan ketidak jelasnya sikap
UKM mempunyai pegawai sebanyak 260
kepemimpinan
orang yang terbagi dalam 11 bidang serta
pimpinan, menyebabkan perasaan puas
terdapat 40 orang honorer.
atau tingkat kepuasan kerja karyawan
Dengan jumlah pegawai yang banyak tentunya
diharapakan
segala
aktivitas
kegiatan pelayanan masyarakat dapat lebih
menurun,
yang
sehingga
dimiliki
pada
oleh
akhirnya
berpengaruh terhadap motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan.
optimal, akan tetapi kenyataan di lapangan
Selain fenomena lamban dan perilaku
berbeda dengan apa yang dicanangkan
indisipliner, faktor lingkungan kerja juga
oleh Pemerintah Aceh. Fenomena tersebut
mempengaruhi
terlihat dari pelayanan yang diberikan oleh
dimana menyebabkan para pegawai cepat
pegawai Disperindagkop dan UKM yang
jenuh dan bosan sehingga semangat kerja
masih
Kelambanan
dan ide-ide yang dimiliki tidak bisa
penyelesaian pekerjaan ini menurut hasil
disalurkan dengan baik ke atasan, dimana
pengamatan
pada akhirnya semua ketetapan akan ada
kurang
maksimal.
lebih
disebabkan
karena
rendahnya produktivitas kerja, seperti surat menyurat,
disposisi,
perizinan
produktivitas
pegawai,
ditangan atasan.
dan
Untuk meningkatkan produktivitas
sebagainya yang membutuhkan waktu
kerja para pegawai dinas Perindustrian,
sekitar 4 hari, padahal jika dilihat dari
Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh,
prosedural hanya membutuhkan waktu
maka
yang lebih singkat yaitu kurang dari 2 hari.
kepemimpinan
Fenomena lain adalah perilaku tepat
perlu
diteliti dan
pengaruh
kepuasan
kerja
terhadap motivasi kerja dan dampaknya
waktu datang dan tepat waktu pulang kerja
terhadap
produktivitas
para pegawai masih perlu ditingkatkan.
dengan mengetahui pengaruh tersebut
Indikasi ini dapat dilihat dari absensi
diharapkan para pengambil keputusan
tingkat kehadiran pegawai yang masih ada
dapat menetapkan suatu kebijakan yang
yang datang terlambat atau tidak mengikuti
mampu
apel pagi, dan pada saat jam kerja masih
mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan
ada yang seringkali tidak berada di tempat
fenomena
memotivasi
diatas,
kerja
pegawai,
pegawai
penelitian
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
dalam
ini - 3
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
dimaksudkan
untuk
menginvestigasi
Kepemimpinan (X1), Kepuasan Kerja (X2),
“ PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN
Motivasi kerja (Y) dan Produktivitas Kerja
KEPUASAN
(Z)
KERJA
MOTIVASI
TERHADAP
KERJA
DAMPAKNYA
DAN
TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS
PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN
KOPERASI
DAN
USAHA KECIL MENENGAH ACEH
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan
UKM
Aceh
dengan
mengambil jumlah populasi 260 responden untuk pegawai PNS yang terbagi kedalam
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1.
Pengaruh
kepemimpinan
dan
kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Perindustrian,
2.
11 bidang. Sampel penelitian ini tidak termasuk tenaga honorer /kontrak Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple ramdom sampling yaitu suatu teknik
pengambilan
berdasarkan
sampel
secara
acak
kerja.
Sampel
yang
penelitian
ini
bidang
Perdagangan, Koperasi dan UKM
digunakan
Aceh.
responden berdasarkan bidang kerja yang
Pengaruh kepemimpinan, kepuasan
terdiri dari 11 bidang kerja Dinas Perindustrian,
kerja, dan motivasi kerja terhadap
Perdagangan,
produktivitas kerja pegawai Dinas
dengan persen kelonggaran ketidak telitian
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
sebesar 5%. Sebagai pertimbangan adalah
dalam
Koperasi
dan
UKM
adalah
Aceh
masalah waktu dan biaya maka penelitian
dan UKM Aceh.
dilaksanakan
di
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Untuk METODE PENELITIAN
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III-1.
Objek Penelitian
Adapun
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk
menentukan
kepemimpinan
dan
pengaruh
kepuasan
kerja
terhadap motivasi kerja serta terhadap
sampel
metode
dalam
perhitungan
penelitian
ini
jumlah yaitu
menggunakan metode pengambilan sampel Slovin adalah sebagai berikut : 𝑁
𝑛 = 1+𝑁𝛼 2 ...................(Sugiyono, 2007)
produktivitas kerja pegawai. Sedangkan secara khusus penelitian ini untuk melihat : Pengaruh
kepemimpinan
dan
kepuasan kerja terhadap motivasi kerja, serta implikasinya terhadap produktivitas kerja pegawai dengan demikian
objek
penelitian dalam penelitian ini adalah 4-
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
Keterangan n = ukuran sampel N = ukuran populasi α2 = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Adapun hasil perhitungan jumlah sampel
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
penelitian menggunakan metode Slovin adalah
diharapkan; dan sikap ingin meningkatkan
sebagai berikut :
kemampuan (Kusriyanto (1993:1).
𝑛= 𝑛=
260
2.
1+ 260 .(5)2 260
Kepemimpinan
1,65
𝑛 = 157
maka diperoleh jumlah sampel pada masingbidang
di
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh dengan perhitungan
untuk
menurut
pegawai
adalah pandangan atas apa yang dilihat,
Berdasarkan hasil perhitungan di atas,
masing
Kepemimpinan
masing-masing
bidang
sebagai berikut:
didengar, dirasakan terhadap pimpinannya yang
menimbulkan
keinginan
untuk
mentauladaninya, mencakup aspek : sifat pemimpin
seperti
hubungan
dengan
karyawan, gaya kepemimpinan adalah kebebasan bagi bawahan untuk memberi pendapat, fungsi kepemimpinan adalah
157
𝑛= 𝑥16 260 𝑛 = 10
mampu mendelegasikan wewenang dengan baik,
Definisi Operasional di Objek Penelitian
tugas
memberikan
kepemimpinan bimbingan
adalah
arahan,
dan
digunakan
dorongan kepada bawahan, dan peran
dalam penelitian ini adalah produktivitas
kepemimpinan adalah dapat menciptakan
kerja
Variabel
suasa kerja kondusif dan memberikan
Dependen, sedangkan Variabel Independen
penghargaan bagi karyawan yang memiliki
yang
tingkat produktivitas kerja tinggi (Uris,
Variabel-variabel
(Z),
yaitu
diharapkan
yang
merupakan
akan
mempengaruhi
produktivitas kerja adalah kepemimpinan
1972: 26)
(X1), dan kepuasan kerja (X2) dan motivasi
3.
Kepuasan Kerja Kepuasan
kerja (Y).
kerja
secara
umum
menyangkut sikap seseorang mengenai 1.
Produktivitas Kerja
pekerjaannya. Karena menyangkut sikap,
Variabel dependen yang digunakan
pengertian
kepuasan
berbagai
kerja dalam penelitian ini adalah suatu
kecenderungan
sikap mental yang ditunjukkan bukan
Kepuasan itu tidak tampak serta nyata,
semata-mata untuk mendapatkan hasil
tetapi dapat diwujudkan dalam suatu hasil
kerja
melainkan
pekerjaan. Salah satu masalah yang sangat
kualitas unjuk kerja Dinas Perindustrian,
penting dalam bidang psikologi industri
Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh,
adalah mendorong karyawan untuk bekerja
mencakup aspek : kemampuan kerja
dengan
pegawai;
2001:193).
penggunaan
menyelesaikan
waktu
pekerjaan;
hasil
dalam
lebih
seperti
mencakup
adalah Produktivitas kerja. Produktivitas
sebanyak-banyaknya
hal
kerja
kondisi
perilaku
produktif
dan
seseorang.
(Handoko,
yang Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
- 5
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
Motivasi Kerja
Y=ρX1Y+ρX2Y+ Є1 ….....…Substruktural 1
Motivasi kerja dalam penelitian ini
Z=ρZX1+ρZX2+ρZY+Є2…..Substruktural 2
4.
adalah suatu dorongan atau semangat kerja untuk bekerja karena adanya kebutuhan yang
mencakup
aspek:
(1)
motif
diantaranya adalah upah (uang) yang adil dan
layak,
perasaan
aman,
mengembangkan potensi diri, Program pelatihan
dan
karyawan, tanggung
hubungan
kerja
antar
harapan
adalah
rasa
(2)
jawab,
posisi
jabatan
berdasarkan persoalan, mampu memberi sikap simpatik, kondisi kerja yang baik dan menyenangkan,
serta
mengembangkan karir. penuh
rasa
memperoleh tunjangan
kesempatan dan (3) insentif
tanggung imbalan, yang
jawab senang
diberikan,
untuk dengan
Metode Analisis Data Dalam
studi
ini,
analisis
jalur
digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh; karena dari model yang disusun terdapat
keterkaitan
hubungan
antara
sejumlah variabel yang dapat diestimasi secara
simultan.
Selain
itu
variabel
dependen pada satu hubungan yang sudah ada, akan menjadi varaibel independen pada hubungan selanjutnya. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam model regresi dapat
dinyatakan
dengan
fungsi
sebagai
berikut :
system
pemberian bonus kerja, serta kesempatan dipromosikan (Siagian 1999 : 51). Lebih lanjut dapat ditabulasikan sebagai berikut :
Y = f (X1,X2,)........................... (3.2) Y=ρX1Y+ρX2Y+Є1 …………Substruktural 1 Z=ρZX1+ρZX2+ρZY+Є2 ……Substruktural 2 Untuk menjawab digunakan rumus :
hipotesis
1
maka
Metode Analisis Diagram Analisis Path
X1
ρ y.x1 ρ y.x2
ρ z.x1 Y
ρ z.y ρ z.x2
Z
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e Notasi : Y = Motivasi kerja X1 = Kepemimpinan X2 = Kepuasan Kerja b1 =Koefisien dari variabel Kepemimpinan b2 = Koefisien dari variabel Kepuasan Kerja bo = konstanta (intercept) e = kesalahan pengganggu (error term)
Untuk menjawab digunakan rumus :
X2
hipotesis
Z = b0 + b1X1 + b2X2 + b3Z Gambar 2. Diagram Analisis Notasi : Z = Produktivitas kerja X1 = Kepemimpinan 6-
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
2
maka
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
X2 = Kepuasan Kerja Y = Motivasi kerja b1 =Koefisien dari variabel Kepemimpinan b2 = Koefisien dari variabel Kepuasan Kerja b3 = Koefisien dari variabel Motivasi bo = Konstanta (intercept) e =Kesalahan pengganggu (error term)
a. Penyelesaian pekerjaan dilihat dari segi waktu. b. Sikap terhadap tugas yang harus diselesaikan. 3. Hasil yang diharapkan : a. Hasil kerja yang diselesaikan. b. Usaha memenuhi target. 4. Sikap ingin meningkatkan kemampuan
KAJIAN PUSTAKA
Produktivitas Kerja Kajian awal yang perlu dianalisis
Kepemimpinan Menurut
dalam hakekat produktivitas kerja adalah pengertian mengenai produktivitas kerja. Dalam berbagai literatur terdapat banyak pengertian mengenai produktivitas kerja. Produktivitas adalah nilai output dalam hubungannya dengan suatu kesatuan input tertentu. “
Moekijat
Produktivitas
(
1988 :
biasanya
481 )
dinyatakan
sebagai imbangan dari pada hasil kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam orang rata-rata dari tenaga kerja yang diberikan dalam proses tersebut”.
Uris
(1972:
26)
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan/kecerdasan
mendorong
sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja
sama
dalam
melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.
Dalam
membahas
masalah
kepemimpinan lebih lanjut, terlebih dahulu harus dianalisis tentang arti pemimpin. Menurut Siagian ( 1999: 36 ) pemimpin ialah
setiap
orang
yang
mempunyai
“bawahan”. Dari pendapat tersebut seorang pemimpin adalah orang yang mempunyai
Indikator-indikator produktivitas kerja Dimensi dan indikator produktivitas
kemampuan
untuk
mempengaruhi
bawahan dalam rangka mencapai tujuan
kerja adalah :
organisasi.
1. Kemampuan kerja pegawai, dapat
penggunaan kekuasaan secara terampil.
dilihat dari ; a.
b.
Kemampuan
Pemimpin dalam
Kepemimpinan
mempunyai
menggunakannya
adalah
kekuatan
untuk
dan
mempengaruhi
menyelesaikan beban pekerjaan
orang lain. Para pemimpin itu mungkin
yang diberikan.
mempunyai
Kerjasama dalam menyelesaikan
wewenang (otoritas) disimpulkan oleh
pekerjaan.
Griffin ( 1987 : 421 ).
atau
tidak
mempunyai
2. Penggunaan waktu kerja, hal ini dapat diukur dari;
Indikator-indikator Kepemimpinan Adapun
indikator
Kepemimpinan
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
- 7
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
menurut Ishak Arep dan Hendri Tanjung
terjadi titik temu antara nilai balas jasa
(2002:235) :
kerja karyawan dari perusahaan atau
1. Harus berani mengambil keputusan sendiri
secara
tegas
dan
tepat
organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan
(decision making) yaitu sikap senang
yang bersangkutan.
menerima
karyawan ini, baik yang berupa finansial
saran,
pendapat,
dan
kritikan-kritikan dari bawahan, dan
Balas
jasa
kerja
maupun yang nonfinansial.
lebih mengutamakan kerjasama dalam Indikator-indikator Kepuasan kerja
usaha mencapai tujuan,
Kepuasan kerja karyawan ini akan
2. Harus berani menerima resiko sendiri yaitu mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, tidak terlalu bergantung
pada
kekuasaan
formalnya, dan berpatisipasi dalam
3. Harus berani menerima tanggung sendiri
(The principle
of
absoluteness of responsibility) (Ingat : tanggung jawab sama sekali tidak boleh didelegasikan ke bawah) yaitu memberikan semua pekerjaan dan tanggung
jawab
melalui
terhadap
dilakukan
oleh
responden
indikator
seperti
hubungan dengan pimpinan, hubungan dengan rekan, lingkungan fisik kerja, saran dari
rekan
kerja,
hasil
penyelesaian tugas dan tanggung jawab, perasaan di tengah keluarga berkaitan dengan
kebutuhan
tugas
di
kantor,
perasaan jika mendapat penghargaan atau pujian dari atasan, perasaan atau penilaian terhadap gaji, tunjangan dan bonus yang diberikan
instansi,
jaminan/asuransi
bawahannya
penilaian
beberapa
ataukritik
kegiatan kelompok
jawab
diukur
penilaian kesehatan,
terhadap jaminan
pensiun, penilaian terhadap cuti kerja. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja berhubungan erta
Motivasi Kerja Motivasi mempunyai peranan penting
dengan faktor sikap. Seperti dikemukakan oleh Tiffin (1964) dalam As'ad, (2003: 104).
kepuasan kerja berhubungan erat
dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya
sendiri,
situasi
kerja,
kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan, sejalan dengan itu, Martoyo (2000:142)
kepuasan
kerja
(job
salisfaction) adalah keadaan emosional karyawan di mana terjadi ataupun tidak 8-
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
bagi pimpinan, sebab seorang pimpinan dikatakan berhasil dalam menggerakkan bawahannya apabila dapat memberikan motivasi yang tepat. Menurut Bartol dan Martin ( 1991 : 445 ) motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan perilaku, memberikan arah terhadap perilaku, dan yang
mendasari
Sedangkan
adanya
Schermerhom
kemauan. mengatakan
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
motivasi kerja adalah kemauan untuk
studinya hasil analisis regresi berganda
melakukan usaha. Motivasi dapat diartikan
menunjukkan bahwa motivasi yang terdiri
sebagai
daya
dari lima variabel secara bersama-sama
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
produktivitas kerja akademik dosen.
suatu
kondisi
intern
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat
dirasakan
mendesak
dijelaskan oleh Sardiman (1990 : 75 ).
Menurut Rahmawati (2009) dapat dilihat
bahwa
variabel
kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan, begitu juga
Indikator-indikator Motivasi kerja Dimensi motivasi kerja karyawan
dengan
dipengaruhi oleh 3 faktor utama, bahwa
mempunyai pengaruh positif terhadap
kebutuhan manusia terdiri dari 3 jenjang
produktivitas kerja karyawan.
variabel
Ilham
kebutuhan yaitu ;
komunikasi
(2010)
meneliti
yang
tentang
1. motif;
Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin
2. harapan
Kerja terhadap Produktivitas Kerja, Studi
3. insentif
Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. FUMIRA,
Penelitian Sebelumnya Penelitian
Semarang,
penelitian
mengenai
pengaruh
dimana
menunjukan
kepemimpinan
dan
hasil bahwa
disiplin
kerja
kepemimpinan, motivasi kerja terhadap
berpengaruh terhadap produktivitas kerja
produktivitas
dan mempunyai tingkat keeratan hubungan
dilakukan
kerja oleh
pegawai beberapa
telah peneliti
yang sangat kuat.
diantaranya adalah Prasetyo (2001), Anhar (2007), Rahmawati (2009) dan Ilham
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
(2010).
Motivasi Kerja Pegawai
Penelitian Prasetyo (2001) menjawab tentang
pengaruh
produktivitas
kerja
motivasi pegawai`.
terhadap Hasil
Kepuasan kerja adalah suatu sikap dimana
adanya
rasa
ditimbulkan setelah
senang
bekerja.
Hal
yang ini
studinya menunjukkan bahwa dua variabel
menggambarkan bahwa dengan adanya
independen yang pilih berdasarkan hasil
kepuasan kerja akan memberikan suatu
uji-t ternyata variabel motivasi kerja lebih
dorongan kepada para pekerja untuk
besar pengaruhnya dari pada kepuasan
bekerja lebih baik. Dengan demikian akan
kerja terhadap produktivitas kerja.
timbul suatu motivasi kerja yang lebih baik
Sedangkan Anhar (2007) menjawab pengaruh
motivasi
tersebut
terhadap para pekerja.
terhadap
produktivitas kerja para dosen. Hasil Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
- 9
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
ditimbulkan setelah bekerja.
Hal
ini
Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi
menggambarkan bahwa dengan adanya
Kerja Pegawai
kepuasan kerja akan memberikan suatu
Sikap
baik
dorongan kepada para pekerja untuk
pengaruh
bekerja lebih baik. Dengan demikian akan
kepada pekerjaan yang akan dikerjakan
meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
tentunya
kepemimpinan akan
yang
memberikan
oleh para pekerja. Para pekerja akan merasakan kepuasan terhadap kerja mereka
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
dimana
Produktivitas Kerja
didukung
oleh
sikap
kepemimpinan yang kooperatif dan mau berkonumikasi dengan bawahan.
Motivasi pada dasarnya timbul karena adanya
kebutuhan,
motivasi
kerja
merupakan sesuatu yang menimbulkan Pengaruh
Kepemimpinan
Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai
aktivitas pimpinan adalah memberikan
Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, makin besar pengaruh seorang pemimpin makin besar pula pengikutnya, dan makin sukses tujuan yang dicapai makin terbukti kemampuannya. Dalam arti luas kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas pada suatu organisasi atau instansi tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan menurut penilaian pegawai adalah hasil penilaian seorang pegawai atas apa yang dilihat, didengar, dirasakan oleh
pegawai
terhadap
dorongan atau semangat kerja. Salah satu
kepribadian
(personality) pimpinan yang menimbulkan keinginan pegawai untuk mencontoh atau
motivasi,
yaitu
proses
pemberian
kegairahan kerja pada setiap anggota organisasi sehingga ada kerelaan dan semangat dalam melaksanakan tugas demi tercapainya tujuan organisasi. Motivasi dan produktivitas adalah dua elemen yang saling
mensyaratkan
dan
tidak
bisa
dilepaskan satu sama lain. Sebaliknya jika pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi, maka produktivitasnya akan tinggi pula. Dengan demikian, diduga terdapat hubungan positif antara dengan
produktivitas
motivasi kerja kerja
pegawai.
Dengan kata lain makin kuat motivasi kerja, maka makin tinggi produktivitas kerja pegawai.
mengikutinya. Pengaruh Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
10 -
adanya
rasa
Kepuasan
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Kepuasan kerja adalah suatu sikap dimana
Kepemimpinan,
senang
yang
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
Kepemimpinan memegang peranan penting bagi pegawai, dimana pegawai
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
yang
mempunyai
terhadap
penilaian
positip
2. Terdapat
pengaruh
kepemimpinan,
pimpinan akan berpengaruh
kepuasan kerja dan motivasi kerja
positif pula pada kepuasan kerja pegawai
secara simultan terhadap produktivitas
dan mampu membentuk motivasi kerja,
kerja pegawai. Dengan perkataan lain
sehingga pegawai akan mampu berkreasi
makin baik kepemimpinan, kepuasan
dan berinovasi, menjadikan pegawai lebih
kerja dan makin kuat motivasi kerja
kreatif
secara bersama-sama maka makin
atau
mampu
mengembangkan
dirinya untuk berprestasi.
tinggi produktivitas kerja pegawai Dinas
Skema
kerangka
pemikiran
dapat
Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan UKM Aceh.
dilihat pada gambar 1 Kp
HASIL PEMBAHASAN Mk
Pk
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi
Ks
Kerja Dengan Analisis Path Secara simultan kepemimpinan dan
Gambar1. Skema Kerangka Pemikiran
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai
Keterangan gambar1 : Kp Ks Mk Pk
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
: Kepemimpinan. : Kepuasan : Motivasi Kerja : Produktifitas Kerja
dan
simultan
HIPOTESIS PENELITIAN
kerangka berpikir di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut ;
terhadap
motivasi
secara
simultan
kerja
pegawai.
Dengan perkataan lain makin baik kepemimpinan
dan
makin
kuat
motivasi kerja secara bersama-sama maka makin tinggi produktivitas kerja pegawai
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh.
0,451
kontribusi
kepemimpinan terhadap
Besaran
dan
motivasi
pengaruh
atau dari
variabel
kepuasan kerja.
45,1%
kerja
Sedangkan
sisanya 54,9% dapat dijelaskan oleh
1. Terdapat pengaruh kepemimpinan dan kerja
Aceh.
adalah
merupakan
Berdasarkan deskripsi teoritis dan
kepuasan
UKM
faktor-faktor
lain
diluar
variabel
komunikasi internal seperti dijelaskan di atas. Model simultan ini terjadi secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari probability (sig) atau < 0,05. Pengujian signifikansi lebih lanjut diteruskan dengan pengujian individual melalui parameter statistik t. Hasil pengujian individual juga menunjukkan pengaruh yang signifikan. Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 11 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
Dengan memperhatikan perolehan sig <
parsial terhadap variabel kepemimpinan
0,05 pada jalur X1, sig < 0,05 pada jalur
(X1) diperoleh nilai thitung sebesar 4,791,
X2. Hal ini tentunya menjelaskan bahwa
sedangkan nilai ttabel sebesar 1,654. Hasil
secara simultan dan parsial kepemimpinan
ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
dan
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.
kepuasan
kerja
dapat
dijadikan
variabel yang berpengaruh motivasi kerja
Dengan
pegawai. Lebih lanjut, pengaruh kausal
statistik menunjukkan bahwa secara parsial
empiris antara variabel (X1) kepemimpinan
variabel kepemimpinan (X1) berpengaruh
dan
positif secara signifikan terhadap motivasi
(X2)
kepuasan
digambarkan
melalui
kerja
ini
dapat
persamaan
sub
kerja
demikian
karyawan
hasil
Dinas
perhitungan
Perindustrian
struktural 1 (satu). Y = 0,287 X1 + 0,588
Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh.
X2 + 0,309 Є1.
Dengan demikian Hipotesis 1 diterima H a
Secara
parsial
kepemimpinan
tolak Ho.
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
kerja pegawai. Besaran pengaruh parsial
kepemimpinan yang dijalankan pada Dinas
dan langsung kepemimpinan terhadap
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
motivasi
atau
UKM Aceh tidak memberikan motivasi
28,7%.
Dengan
kepada karyawan untuk bekerja lebih
rendahnya
motivasi
adalah
dibulatkan
menjadi
demikian,
tinggi
dipengaruhi 28,7%,
sebesar
oleh
0,287
kompensasi
sedangkan
sisanya
sebesar 71,3%
dijelaskan faktor lain di luar model. Secara
parsial
kepuasan
optimal,
hal
kepemimpinan semua
ini
disebabkan
yang
otoriter,
pemimpin
selalu
keputusan secara tunggal, kerja
dimana
mengambil tanpa
kompromi dengan bawahan,
ada
sehingga
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
dapat
kerja pegawai. Besaran pengaruh parsial
karyawan terhadap pendapatan mereka
kepuasan kerja terhadap motivasi adalah
untuk pimpinan.
sebesar 0,588 atau dibulatkan menjadi 58,80%.
Artinya,
tinggi
rendahnya
berakibat
gaya
mengurangi
respek
Motivasi menjadi kekuatan di dalam setiap
individu
dalam
melakukan
motivasi kerja pegawai dipengaruhi oleh
pekerjaannya. Motivasi timbul dan adanya
kepuasan kerja sebesar 58,80%, sedangkan
kepuasan seseorang karena terpenuhinya
sisanya 41,2% dijelaskan faktor lain di luar
kebutuhan mereka. Motivasi merupakan
model.
berbagai macam faktor seperti lingkungan dan kepemimpinan. Gaya kepemimpinan
Pengaruh
Kepemimpinan
Terhadap
Motivasi Kerja Hasil 12 -
pengujian
merupakan suatu pola perilaku yang konsisten yang ditunjukan oleh seorang
hipotesis
secara
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
pemimpin secara tidak Iangsung akan
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
mempengaruhi perilaku bawahannya yang
atasan/manajer
pada
mempertimbangkan bagaimana perilaku
akhirnya
akan
mempengaruhi
motivasi kerja.
disarankan
mereka mempengaruhi kepuasan pekerja
Hasil ini sesuai dengan penelitian
sehingga mereka secara potensial dapat
(Setiawan, Rifky Budi, 2010) bahwa
meningkatkan motivasi pekerja melalui
variabel gaya kepemimpinan demokratis,
berbagai
gaya kepemimpinan otoriter, dan gaya
kepuasan kerja.
kepemimpinan
laissez
faire
bersama-sama
berpengaruh
secara terhadap
usaha
untuk
Ketidakpuasan menurunnya
meningkatkan
kerja
motivasi
berakibat
kerja.
motivasi kerja pegawai pada PT. PLN
sumber
(Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara.
Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai,
Pada uji t, variabel gaya kepemimpinan
adanya gangguan-gangguan selama kerja,
demokratis
dan
kekurangan
fasilitas
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
sebagainya.
Kepuasan
berpengaruh
positif
ketidak-puasan
Sumber-
antara
kerja
lain
dan
Kerja
:
lain adalah
perasaan senang/puas karena pekerjaan Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
yang dilakukannya. Kepuasan kerja
Motivasi Kerja
berkaitan dengan motivasi kerja.
Hasil
pengujian
hipotesis
ini
secara
parsial terhadap variabel kepuasan kerja
Dampaknya Kepemimpinan, Kepuasan
(X2) diperoleh nilai thitung sebesar 9,819,
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
sedangkan nilai ttabel sebesar 1,654. Hasil
Produktivitas Kerja Dengan Analisis
ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
Path
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Dengan
demikian
perhitungan
Y terhadap Z adalah sebesar 0,932 atau
statistic menunjukkan bahwa secara parsial
93,20%. Sisanya 6,8% dipengaruh faktor
variabel kepuasan kerja (X2) berpengaruh
lain di luar model. Model simultan terjadi
positif secara signifikan terhadap motivasi
signifikan.
kerja
Perindustrian
probablitas F sebesar 701,625 pada sig
Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh.
0,000 < 0,01. Setelah model simultan
Dengan demikian Hipotesis 1 tolak H0
terbukti
terima Ha.
penelusan jalur pengaruh parsial. Dari tiga
karyawan
hasil
Secara simultan, pengaruh X1 X2 dan
Dinas
Antara motivasi dan kepuasan kerja terdapat signifikan.
hubungan Karena
yang
positif
kepuasan
pengawasan/supervisi
juga
korelasi
dengan
signifikan
variabel
Dengan
signifikan,
yang
memperhatikan
maka
ditempatkan
dilakukan
sebagai
dan
prediktor, seluruhnya memiliki nilai sig <
dengan
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
mempunyai
seluruh
prediktor
secara
parsial
motivasi, Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 13 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
berpengaruh terhadap Z (Produktivitas
sebagai variabel yang punya pengaruh
Kerja).
positif terhadap produktivitas kerja
Secara berpengaruh
langsung
kepemimpinan
signifikan
Secara
keseluruhan,
pengaruh-
terhadap
pengaruh yang dibentuk dari sub struktural
produktivitas kerja. Besaran pengaruh
2 dapat digambarkan melalui persamaan
langsung
struktural 2 yaitu Z = 0,116 X1 + 0,352 X2
kepemimpinan
terhadap
produktivitas kerja adalah sebesar 0,116
+ 0,672 Y + 0,747 Є1.
atau dibulatkan menjadi 11,6%. Artinya, tinggi rendahnya kinerja pegawai hanya
Pengaruh
mampu
Produktivitas Kerja
dipengaruhi
oleh
kompensasi
sebesar 11,6% sedangkan sisanya 88,4% dipengaruhi faktor lain di luar model. Secara
kepuasan
pengujian
Terhadap
hipotesis
secara
parsial terhadap variabel kepemimpinan kerja
(X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 5,118,
terhadap
sedangkan nilai ttabel sebesar 1,654. Hasil
produktivitas kerja. Besaran pengaruh
ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
parsial dan langsung
dengan tingkat signifikan sebesar 0,0001..
berpengaruh
langsung
Hasil
Kepemimpinan
signifikan
kepuasan kerja
terhadap produktivitas kerja adalah sebesar
Dengan
0,352 atau dibulatkan menjadi 35,2%.
statistik menunjukkan bahwa secara parsial
Artinya, tinggi rendahnya kinerja hanya
variabel kepemimpinan (X1) berpengaruh
mampu dipengaruhi oleh kepuasan kerja
positif
sebesar 35,2%, sedangkan sisanya 64,8%
produktivitas
dijelaskan faktor lain di luar model.
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
Secara berpengaruh
langsung
motivasi
signifikan
secara
hasil
perhitungan
signifikan
kerja
terhadap
karyawan
Dinas
kerja
UKM Aceh. Dengan demikian Hipotesis 1
terhadap
tolak H0 terima Ha. Besarnya pengaruh
produktivitas kerja. Besaran pengaruh
baik
motivasi
langsung
terhadap
demikian
produktivitas
kerja
secara
langsung
maupun
kepemimpinan
tidak
terhadap
adalah sebesar 0,672 atau dibulatkan
produktivitas kerja adalah 0,309, karena X1
menjadi 67,2%. Artinya, tinggi rendahnya
secara langsung signifikan berpengaruh
produktivitas kerja mampu dipengaruhi
terhadap produktivitas kerja, maka variabel
oleh motivasi sebesar 67,2%, sedangkan
mediating (Y = motivasi kerja). Menurut
sisanya 32,8% dipengaruhi faktor lain di
Kenny variabel Y tidak penuh berfungsi
luar model.
sebagai
Dari tiga variabel yang digunakan sebagai
produktivitas
mediating
dengan
demikian jika pengambil kebijakan di
kerja,
Disperindakop dan UKM Aceh ingin
variabel kepemimpinan, kepuasan kerja
meningkatkan produktivitas kerja cukup
dan motivasi kerja juga teridentifikasi
dengan meningkatkan kepemimpinan.
14 -
prediktor
variabel
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2009)
dapat
dilihat
kepemimpinan positif
bahwa
mempunyai
terhadap
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
variabel pengaruh
produktivitas
Hasil
pengujian
hipotesis
secara
parsial terhadap variabel kepuasan kerja
kerja
(X2) diperoleh nilai thitung sebesar 13,099,
karyawan, begitu juga dengan variabel
sedangkan nilai ttabel sebesar 1,654. Hasil
komunikasi yang mempunyai pengaruh
ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
positif
dengan tingkat signifikan sebesar 0,0001.
terhadap
produktivitas
kerja
karyawan.
Dengan
demikian
hasil
perhitungan
Begitu juga dengan penelitian yang
statistic menunjukkan bahwa secara parsial
dilakukan Ilham (2010) meneliti tentang
variabel kepuasan kerja (X2) berpengaruh
Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin
positif
Kerja terhadap Produktivitas Kerja, Studi
produktivitas
Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT.
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
FUMIRA,
UKM Aceh. Dengan demikian Hipotesis 1
Semarang,
penelitian
dimana
hasil
menunjukan
kepemimpinan
disiplin
signifikan
kerja
terhadap
karyawan
Dinas
tolak H0 terima Ha.
kerja
Luthans (2006) menyatakan bahwa
berpengaruh terhadap produktivitas kerja
terdapat hubungan yang pasti didalam
dan mempunyai tingkat keeratan hubungan
kepuasan dan produktivitas karyawan,
yang sangat kuat.
tetapi tidak sebesar kebijakan konvensional
Yuliwianto
dan
bahwa
secara
(2009)
Hasil
analisis
yang
mengasumsikan
karyawan
yang
menunjukkan bahwa kepemimpinan dan
merasa senang sebagai karyawan yang
motivasi secara signifikan mempunyai
produktif.
pengaruh terhadap produktivitas
kerja
penelitian terbaru yang mendukung adanya
karyawan, dan pengaruh yang paling
hubungan sebab akibat dimana kepuasan
dominan
lebih
terhadap
produktivitas
kerja
karyawan adalah variabel motivasi kerja karyawan di PT Danliris, Sukoharjo.
mempengaruhi
terdapat
bukti
produktivitas
karyawan daripada sebaliknya. Kepuasan
Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,603
penting
ini
menunjukkan
Meskipun
karena
kerja dapat
merupakan
hal
mempengaruhi
bahwa
variabel
produktivitas kerja karyawan. Karyawan
variabel
motivasi
yang memiliki kepuasan kerja tinggi akan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja
memandang pekerjaan sebagai suatu hal
karyawan
Sedangkan
yang menyenangkan, sebaliknya karyawan
sisanya sebesar 39,7% dipengaruhi oleh
yang memiliki kepuasan kerja rendah akan
variabel lain yang tidak terdapat di dalam
melihat pekerjaannya sebagai hal yang
model penelitian ini.
menjemukan dan membosankan, sehingga
kepemimpinan
dan
sebesar
60,3%.
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 15 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
karyawan tersebut bekerja dalam keadaan
prestasi yang diraih (achievement); (2)
terpaksa. Bila karyawan bekerja dalam
Pengakuan orang lain (recognition); (3)
keadaan terpaksa, ia akan memiliki hasil
tanggungjawab
kerja yang buruk .
Peluang untuk maju (advancement); (5)
Kepuasan kerja yang diperoleh oleh karyawan terhadap
mempengaruhi pimpinan,
dimana
(responsibility);
(4)
kepuasan kerja itu sendiri (the work it self);
penilaian
dan (6) kemungkinan pengembangan karir
pimpinan
(the possibility of growth).
menganggap kepuasan kerja karyawan
Sedangkan
faktor
pemelihara
tidak berhubungan dengan produktivitas
(maintenance factor) disebut juga hygiene
kerja mereka, hal ini disebabkan kepuasan
factor merupakan faktor yang berkaitan
kerja adalah asumsi para pekerja terhadap
dengan
pekerjaan
mereka.
demikian
memelihara keberadaan karyawan sebagai
kepuasan
kerja
terhadap
manusia, pemeliharaan ketentraman dan
Dengan
berpengaruh
produktivitas kerja.
kesehatan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Herzberg
(1959)
pemenuhan
dalam
Faktor
kebutuhan
ini
juga
untuk
disebut
dissatisfier (sumber ketidakpuasan) yang
Sedarmayanti
merupakan tempat pemenuhan kebutuhan
2001) “Berdasarkan atas penelitian yang
tingkat rendah yang dikualifikasikan ke
dilakukan terhadap 250 responden pada
dalam faktor ekstrinsik, meliputi: (1)
sembilan buah perusahaan di Pittsburg.
kompensasi;
Dalam penelitian tersebut Herzberg ingin
keselamatan kerja; (3) kondisi kerja; (4)
menguji
dengan
status; (5) prosedur perusahaan; dan (6)
produktivitas (Menurut Herzberg dalam
mutu dari supevisi teknis dari hubungan
Sedarmayanti
interpersonal di antara teman, sejawat,
hubungan
kepuasan
(2001)
mengembangkan
teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi teori dua faktor tentang motivasi. Dua faktor
itu
dinamakan
faktor
pemuas
(2)
keamanan
dan
dengan atasan, dan dengan karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi akan meningkatkan
komitmen
terhadap
(motivation factor) yang disebut dengan
organisasi, yakni produktivitas kerja, hal
satisfier atau intrinsic motivation dan
ini sesuai dengan pendapat (Tohardi,
faktor pemelihara (maintenance factor)
2002:429) menyatakan: "Bila seseorang
yang disebut
pekerja
dengan disatisfier atau
extrinsic motivation.
yang
merupakan
fakor
pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri seseorang tersebut (kondisi intrinsik) antara lain: (1) 16 -
karyawan
merasakan
kepuasan dalam bekerja, maka akan
Faktor pemuas yang disebut juga motivator
atau
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
menimbulkan semangat dan gairah dalam bekerja dengan demikian akan terjadi peningkatan produktivitas. Kepuasan kerja yang tinggi akan meningkatkan
komitmen
terhadap
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
organisasi, yakni produktivitas kerja baik
produktivitas kerja akademik dosen.
individu maupun kelompok, sedangkan kepuasan
kerja
ketidakpuasan,
yang akan
rendah
Yuliwianto
(2009)
Hasil
analisis
atau
menunjukkan bahwa kepemimpinan dan
menyebabkan
motivasi secara signifikan mempunyai
perilaku yang mengganggu organisasi.
pengaruh terhadap produktivitas
kerja
karyawan, dan pengaruh yang paling Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
dominan
terhadap
produktivitas
kerja
Produktivitas Kerja
karyawan adalah variabel motivasi kerja
Pengujian hipotesis secara parsial
karyawan di PT Danliris, Sukoharjo.
variabel motivasi kerja (Y) diperoleh nilai
Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,603
thitung sebesar 23,658, sedangkan nilai ttabel
ini
sebesar 1,654 Hasil ini menunjukkan
kepemimpinan
bahwa
berpengaruh terhadap produktivitas kerja
thitung
>
ttabel
dengan
tingkat
menunjukkan dan
sebesar
bahwa
variabel
variabel
motivasi
signifikan sebesar 0,000. Dengan demikian
karyawan
60,3%.
Sedangkan
hasil perhitungan statistic menunjukkan
sisanya sebesar 39,7% dipengaruhi oleh
bahwa secara parsial variabel motivasi
variabel lain yang tidak terdapat di dalam
kerja (Y) berpengaruh secara signifikan
model penelitian ini.
terhadap produktivitas kerja karyawan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
SIMPULAN DAN SARAN
dan
Kesimpulan
UKM
Aceh.
Dengan
demikian
Hipotesis 1 tolak H0 terima Ha.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Penelitian Prasetyo (2001) menjawab tentang
pengaruh
produktivitas
kerja
motivasi pegawai`.
terhadap Hasil
secara
empiris
pengaruh
faktor-faktor
kepemimpinan, kepuasan kerja, terhadap motivasi
dan
dampaknya
terhadap
studinya menunjukkan bahwa dua variabel
produktivitas
independen yang pilih berdasarkan hasil
Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan
uji-t ternyata variabel motivasi kerja lebih
Usaha Kecil Menengah Aceh. Dari total
besar pengaruhnya dari pada kepuasan
260 populasi, sebanyak 157 orang sampel.
kerja terhadap produktivitas kerja.
Pengujian hipotesis
Sedangkan Anhar (2007) menjawab pengaruh
motivasi
tersebut
terhadap
produktivitas kerja para dosen. Hasil
kerja
karyawan
Dinas
dilakukan dengan
menggunakan uji t dan F. Hasil pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan hasil pengujian statistik
studinya hasil analisis regresi berganda
uji-t
menunjukkan bahwa motivasi yang terdiri
variabel kepemimpinan, dan kepuasan
dari lima variabel secara bersama-sama
kerja
dapat
disimpulkan
berpengaruh
secara
bahwa
parsial
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 17 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
terhadap motivasi kerja, begitu juga
2.
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
dengan dampaknya bahwa variabel
memasukan
kepemimpinan, kepuasan kerja dan
kepemimpinan, kepuasan kerja dan
motivasi berpengaruh secara parsial
motivasi
kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan
variable
bagi
Dinas Perindagkop dan UKM Aceh.
pegawai
Berdasarkan hasil pengujian statistik
Perdagangan Koperasi dan UKM
uji-F
Aceh,
dapat
disimpulkan
bahwa
variabel
lain
sebagai
selain
predictor
produktivitas
Dinas
kerja
Perindustrian
sehingga
dapat
diperoleh
variabel kepemimpinan, dan kepuasan
informasi yang lebih banyak tentang
kerja berpengaruh secara simultan
faktor-faktor
terhadap motivasi kerja yaitu Fcari >
mempengaruhi
Ftabel, begitu juga dengan dampaknya
pegawai
bahwa
keseluruhan.
variabel
kepuasan
3.
1.
kerja
kepemimpinan, dan
motivasi
2.
Dinas
yang
dapat
produktivitas
instansi
tersebut
Perindustrian
kerja secara
Perdagangan
berpengaruh secara simultan terhadap
Koperasi dan UKM Aceh dipandang
produktivitas kerja karyawan Dinas
perlu
Perindagkop dan UKM Aceh dimana
kerja pegawainya. Hal ini disebabkan
Fcari > Ftabel.
produktivitas
Hasil
pengujian
hipotesis
meningkatkan
sangat
kerja
produktivitas
pegawai akan
menentukan
keberhasilan
menunjukkan bahwa hubungan antara
instansi tersebut dalam menjalankan
kepemimpinan dan kepuasan kerja
kegiatan operasionalnya sebagai salah
terhadap motivasi dan dampaknya
satu satuan perangkat kerja Aceh.
terhadap produktivitas kerja pegawai
Sebaiknya
Dinas
Perindustrian
Perdagangan,
Dinas
Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh
Koperasi dan UKM Provinsi Aceh
mempertahankan
menyebabkan dua efek yaitu pertama
kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi
pengaruh total pada jalur 1 dengan
kerja yang sudah dianggap baik oleh
nilai 0,309 dan pengaruh total pada
pegawainya.
jalur 2 dengan nilai 0,747
tersebut
Dengan
diharapkan
pegawai semakin Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah
dan
memperbaiki
adanya
perbaikan
produktivitas
meningkat
kerja
dan pada
akhirnya dapat berdampak pada peningkatan produktivitas kerja mereka.
diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi saran dan rekomendasi dari penelitian ini sebagai berikut. 18 -
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
DAFTAR PUSTAKA Armstrong, M. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Alex Media Kompetindo.
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
As’ad, M. 2003. Psikologi Islami: Seri Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: Liberty Auren Uris. (1972) , How to Be A Leader, Washington Aquare Press Pocket Books A Ladder Edition, New York. Burby,
Raymond, J., (1972). Leadership (Terjemahan M. Manulang; Prinsipprinsip Pokok Kepemimpinan) Penerbit Liberty; Yogyakarta
Ilham. (2010). Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja, Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. FUMIRA, Semarang. Tesis : Diponegoro University. Program Pasca Sarjana. Tidak Dipublikasikan. Ishak
Arep dan Hendri Tanjung, 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT. Reineka Cipta
Batemen, Thomas L., dan Carl P. Zeithalm (1990). Management: Function and Strategy. United State of America: Library of Congress Cataloging in Publication Data.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Cahyono, Bambang Tri. (1996), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: IPWI.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE.
Cribbin Jems J.(1985), Leadership-Strategies for Organization Effectiveness (Terjemahan Ny. Rochmulayati; Kepemimpinan-Strategi Mengefektifkan Organisasi); PT. Pustaka Binaman Pressindo Jakarta.
Nawawi. (1998). Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Jakarta: Prenhalindo.
Moekijat (1984), Kamus Management, Alumni Bandung
:
Purwanto, Ngalim (1987). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. : Remaja Rosdakarya : Bandung.
Dahl, Robert A. (1985) Dilema Demokrasi Pluralis; Antara Otonomi dan Kontrol (Terjemah. Sahat Simamora, Jakarta : Rajawali Pers)
Ravianto, J (1985). Produktivitas dan Mutu Kehidupan. Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas : Jakarta.
Deli
Scott,
Anhar. (2007). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Akademik Dosen Pegawai Negeri Sipil Dipekerjakan (Pns Dpk) Pada Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin. Tesis : Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan.
Edhi Prasetyo, (2001). Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel Di Surakarta. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak Dipublikasikan Griffin, Ricky W (1978). Management. Massachusetts: Houghton Miffin Company.
Shintya Novita Rahmawati (2009). Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Wilayah Jateng & DIY. Tesis : Universitas Negeri Semarang Program Pasca Sarjana, Tidak dipublikasikan Siagian, Sondang P (1999). Bunga Manajemen Modern. Jakarta: Gunung Agung. Sudjana,(1992). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito, Terry,
Handoko, T.H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE Press.
Sink, D (1984). Productivity Management: Planning, Measurement and Evaluation, Control and Improvement. New York: John Wiley & Sons, inc.
George R (1977). Principles of Management. United States of America: Richard D. Irwin, 1977.
Thoha, Mitfah (1995). Perilaku Organisasi. Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 19 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sedermayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Penerbit Ilham Jaya Bandung Tohardi, ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia Penerbit. CV. Mandar Maju Bandung. Yuli, Sri Budi. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Penerbitan Universitas Muhammadiyah, Malang
20 -
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 2012
Yuliwianto , indro (2009) Analisis Pengaruh KEPEMIMPINAN dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. dan Liris di Sukoharjo. Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rifky Budi Setiawan (2010) “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara”. Thesis, Universitas Sumatera Utara Program Pasca Sarjana, , Tidak dipublikasikan.
View more...
Comments