Pengantar Manajemen Sains
March 5, 2019 | Author: master_mi | Category: N/A
Short Description
Download Pengantar Manajemen Sains...
Description
Pengantar
PENGANTAR SAINS MANAJEMEN/ RISET OPERASI PENGERTIAN RISET OPERASI The Operational Research Society of Great Britain :
Riset Operasional adalah aplikasi metode ilmiah untuk masalahmasalah kompleks yang muncul dalam arah dan manajemen dari “large systems” yang berisikan manusia, mesin, bahan dan uang dal dalam indus ndusttri, bis bisnis, nis, pemer emeriintah ntahan an dan dan pert ertahan ahanan anan an.. Pend Pendek ekat atan an khus khusus usny nya a adal adalah ah untu untuk k meng mengem emba bang ngka kan n mode modell ilmiah dari suatu sistem dengan memasukkan faktor-faktor seperti kesempatan dan risiko, untuk memprediksi dan membandingkan hasil-ha hasil-hasil sil alternati alternatiff keputusan keputusan,, strategi strategi atau kontrol. kontrol. Tujuannya Tujuannya adalah untuk membantu menajemen dalam menetapkan kebijakan dan tindakan secara ilmiah.
The Operations Research Society of Amerika :
Riset Riset opera operasi si berkai berkaitan tan dengan dengan cara cara ilmi ilmiah ah untuk untuk menet menetap apkan kan bagaimana disain dan operasi yang terbaik untuk sistem mesinmanusia, yang biasanya dalam kondisi yang membutuhkan alokasi sumberdaya yang terbatas.
Mengapa pengambil keputusan menggunakan pendekatan kuantitatif : 1. Masalah yang dihadapi sangat kompleks, melibatkan banyak variabel 2. Tidak ada solusi tanpa alat kuantitatif 3. Masalah yang dihadapi bersifat repetitif (berulang); sehingga solusi 4. 5. 6.
7.
kuantitatif yang yang berulang dapat menghemat waktu dan biaya Data bersifat numerik Situasi yang sama dapat dipecahkan lebih baik dengan tehnik-tehnik kuantitatif Adanya sumber daya manusia dan pengalaman dalam memecahkan masalah Ling Lingku kung ngan an kepu keputu tusa san n send sendir irii meny menyed edia iaka kan n rinc rincia ian n dari dari sasa sasara ran n yang ingin dicapai.
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
1
Pengantar
Model •
•
•
•
Model adalah representasi sederhana dari sesuatu yang nyata. Inti dari dari kegi kegiat atan an rise risett oper operas asii terl terlet etak ak pada pada pemb pemban angu guna nan n dan dan penggunaan model. Model Model diperl diperluka ukan n karena karena dunia dunia nyata nyata begit begitu u kompl kompleks eks sehing sehingga ga rasanya mustahil untuk mempelajarinya mempelajarinya secara menyeluruh. Deng Dengan an mode modell kita kita dapa dapatt meng menghe hema matt biay biaya, a, wakt waktu u dan dan tena tenaga ga dalam dalam mempel mempelaja ajari ri su suatu atu fenom fenomena ena.. Ap Apala alagi gi jika jika persoa persoala lan n yang yang dihadapi mengandung risiko jika dilakukan secara nyata. Untuk mempelajari sistem yang nyata melalui model, maka langkahlangkah yang perlu dilakukan disajikan dalam gambar berikut ini :
Formulasi Sistem nyata
Model
Deduksi Interpretasi Kesimpulan nyata
Kesimpulan model
Gambar 1. 1. Model sebagai pendekatan sistem nyata (Phillips et .al., 1976)
Langka Langkah-l h-lang angkah kah memeca memecahka hkan n metode ilmiah:
masal masalah ah secara secara eksper eksperim imen en berbas berbasis is
Inductive Generalization “Real” System”
Hypothesis
Testing and Revi sion sion Verification
Application “Real” conclusion
Theory
Gambar 2. Pemecahan masalah secara eksperimental eksperimental berbasis metode saintifik
TIPE MODEL Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
2
Pengantar
1. Model Iconic atau representasi fisik secara nyata 2. Model Analog atau representasi skematik dari alur proses atau
operasi dinamik 3. Model Matematika yang menggambarkan situasi dalam bentuk
matematis.
KLASIFIKASI MODEL (berdasarkan kebutuhan) deskriptif : digunakan untuk memperlihatkan 1. Model deskriptif : memperlihatkan hubungan, tingkatan dan urutan baik dalam sistem, komponen sistem, aktivitas atau analisis dari persoalan tertentu. Model perilaku perilaku : diguna 2. Model digunakan kan untuk untuk meli melihat hat respon respons s dari dari sebuah sebuah segmen dari keadaan yang nyata terhadap suatu gangguan. Model keputusan keputusan : digunakan untuk memilih solusi yang paling 3. Model baik baik dari dari altern alternati atif-a f-alte ltern rnati atiff yang yang tersed tersedia ia sesuai sesuai kriter kriteria ia yang yang ditetapkan.
Hal Penting : 1. Model hendaknya hendaknya mencermi mencerminkan nkan kenyat kenyataan aan 2. Model harus harus dapat dapat dipecahkan dipecahkan dalam dalam bentuk bentuk solusi solusi yang ada dan/atau tehnik-tehnik analisis 3. Data yang yang dibutuhkan dibutuhkan oleh oleh model harusl haruslah ah realistis realistis..
PRINSIP DALAM PEMODELAN 1. Jangan Jangan membuat membuat model yang yang rumit rumit jika model model sederhana sederhana sudah sudah memadai 2. Jangan Jangan mengubah mengubah masalah masalah agar agar cocok dengan dengan tehnik tehnik yang ada 3. Tahap deduksi deduksi dalam dalam pemodelan pemodelan harus harus dilakukan dilakukan secara secara teliti teliti dan seksama 4. Model hendakny hendaknya a divalidasi divalidasi sebelum sebelum implem implementas entasii 5. Jangan Jangan pernah menter menterjema jemahkan hkan model model terlalu terlalu harfiah harfiah 6. Sebuah Sebuah model hendakny hendaknya a tidak terlalu terlalu dipaksa dipaksakan kan untuk untuk dilaksanakan, jika memang tidak sesuai dengan maksud dan tujuannya. 7. Jangan Jangan terlalu terlalu melebih-leb melebih-lebihka ihkan n model yang akan akan dijual 8. Beberapa Beberapa manfaat manfaat utama dari dari pemodelan pemodelan berkaitan berkaitan dengan dengan proses proses pengembangan model itu sendiri. 9. Sebuah Sebuah model tidak tidak pernah pernah akan lebih lebih baik dibandi dibandingkan ngkan dengan dengan informasi yang masuk ke dalamnya. 10. Model tidak dapat mengganti pengambil keputusan
TAHAPAN DALAM MS/OR Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
3
Pengantar
KEGIATAN PROSES
LANGKAH PROSES
OUTPUT PROSES
Kunjungan Konferensi Obeservasi Penelitian
Langkah 1 Mengamati Lingkungan masalah
Informasi dan dukungan yang cukup untuk dilanjutkan
Menetapkan penggunaan Menetapkan tujuan Menetapkan keterbatasan
Langkah 2 Analisis dan Perumusan Masalah
Gambaran kebutuhan yang jelas bagi solusi yang diinginkan
Alat-alat MS/OR Hubungan-hubungan Model-model matematika Solusi yang telah diketahui Penelitian
Langkah 3 Mengembangkan Model
Model yang dapat bekerja dalam keterbatasan lingkungan
Data internal-eksternal internal-eksternal Fakta Opini Bank data
Langkah 4 Memilih input data yang sesuai
Input yang cukup untuk mengoperasikan mengoperasikan dan menguji model
Pengujian Keterbatasan Verifikasi
Langkah 5 Menyediakan solusi dan menguji kelayakannya
Solusi-solusi Solusi-solusi yang mendukung tujuan organisasi saat ini
Isu-isu perilaku “Menjual” ide Keterlibatan manajemen Penjelasan
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
Langkah 6 Implementasi Solusi
Kepemilikan oleh manajemen yang cukup untuk mendukung pengoperasian model
4
Pengantar
PROTOTIPE MASALAH MS/OR : Accounting Perencanaan cash flow Kebijakan kredit Konstruksi Alokasi sumberdaya proyek Penetapan jumlah pekerja Memelihara skedul pekerja Penjadualan proyek Perencanaan Fasilitas Ukuran dan lokasi pabrik Perencaan rumah sakit Sistem logistik internasional Jumlah fasilitas yang dibutuhkan Transportasi Lokasi gudang Keuangan Kebijakan deviden Analisis investasi Analisis portfolio Manufaktur Pengendalian sediaan (inventori) Keseimbangan produksi-pemasaran produksi-pemasaran Penjadualan produksi Pemasaran Alokasi periklanan Penetapan pengenalam produk Pemilihan bauran produk Perilaku Organisasi Rekrutmen pegawai Perencanaan pegawai Penjadualan program pelatihan Keseimbangan ketrampilan Pembelian Transfer bahan Pembelian yang optimal Optimalisasi Optimalisasi pemesanan kembali Penelitian dan Pengembangan Pengawasan Litbang Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
5
Pengantar
Perencanaan pengenalan produk
Contoh aplikasi MS/OR Masalah Transportasi
PABRIK
KAPASITAS
A B C Kebuthan minggu
100 50 70 ini
Ke R $4 2 8
40 ton
BIAYA Ke S $7 4 6 80 ton
Ke T $3 5 1 100 ton
Pabrik A Kapasitas = 100 $4/ton $3/ton
$7/ton
Gudang R perlu 40 ton
Pabrik C Kapasitas = 70 $1/ton Gudang T perlu 100 ton
$2/ton
$6/ton
$5/ton Pabrik B Kapasitas = 50
$4/ton
Gudang S perlu 80 ton
Kombinasi pengiriman pengiriman antara gudang dengan pabrik sangat banyak.
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
6
Pengantar
Beberapa contoh kombinasi.
Alternatif 1 : Misal pabrik A mensuplai seluruh kebutuhan gudang T, pabrik B mengirim 40 ton ke gudang R dan 10 ton ke gudang S, pabrik C mengirim semua input ke gudang S, maka total biaya yang diperlukan adalah : A B B C
ke ke ke ke
T R S S
100 × $3 = $300 40 × $2 = $80 10 × $4 = $ 40 70 × $6 = $420 =============== Total 220 $840
Alternatif 2 : C B B A A
ke ke ke ke ke
T T S S R
70 × $1 = $ 70 30 × $5 = $150 20 × $4 = $ 80 60 × $7 = $420 40 × $4 = $160 =============== Total 220 $880
2. Masalah Perencanaan Tenaga Kerja
Rumah Sakit memiliki 1000 karyawan. 70% karyawan “lama” dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. 30% adalah karyawan baru dengan catatan : Dalam 4 bulan pertama, 50% akan keluar Dalam 4 bulan kedua, 20% akan keluar Dalam 4 bulan ketiga, 10% akan keluar Hanya 20% yang akan dapat bertahan pada tahun pertama dan menjadi karyawan “lama” dengan tingkat berhenti kerja sebesar 30% (10% tiap kuartal) Dengan kondisi seperti ini bagaimana pendekatan yang harus dilakukan Rumah Sakit dalam memecahkan masalah kontrak tenaga kerja yang akan : • •
Memelihara kestabilan tenaga kerja Meng Mengur uran angi gi atau atau mena menamb mbah ah tena tenaga ga kerja kerja berd berdas asar arka kan n ting tingka katt persentase secara tahunan?
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
7
Pengantar
Ciri Management & Control 1. Content .
Dalam sebuah organisasi minimal minimal harus ada dua entitas yang memiliki tujuan (entitas yang dikenal adalah manusia, mesin, material dan uang) 2. Stru Strukt ktur ur.. Paling Paling sediki sedikitt ada dua subkel subkelom ompok pok yang yang mempu mempunya nyaii tanggu tanggung ng jawab jawab dalam dalam melak melaksan sanaka akan n aktivi aktivitas tas.. Contoh Contoh dalam dalam organ organis isasi asi indu indust stri ri bias biasan anya ya dici diciri rika kan n oleh oleh adan adanya ya fung fungsi si-f -fun ungs gsii prod produk uksi si,, pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia dan rekayasa. 3.
Komunikasi. Enti Entita tas s dal dalam seb sebuah uah sist sistem em haru arus mampu ampu meres erespo pon n atau atau beri berint nter erak aksi si anta antara ra satu satu deng dengan an yang yang lain lainny nya a dala dalam m sebu sebuah ah lingkungan sistem.
4.
Kendali Sistem harus mampu, paling tidak untuk melakukan pengeendalian sendiri. Sebag ebaga ai contoh bagaimana ana menetapkan tujuan, mengevaluasi kinerja terhadap tujuan tersebut serta memulai atau memodifikasi memodifikasi perilaku yang diarahkan untuk meningkatkan kinerja.
PERUMUSAN MASALAH Karakteristik masalah. masalah . Syarat adanya suatu masalah (sederhana) : 1. Harus ada satu individual (I ) dimana masalah ditujukan kepadanya.
Dia menempati sebuah lingkungan (N). 2. Dia harus mempunyai paling sedikit dua tindakan (C1 dan C2) yang
dapat dilakukannya > harus menentukan pilihan 3. Harus ada dua hasil yang mungkin (O1 dan O2) yang mesti dipilihnya 4. Rangkaian tindakan harus memberikan memberikan nilai-nilai kemungkinan
sebagai dasar untuk memilih memilih salah satu pilihan tersebut (misalnya O1). Akan tetapi nilai kemungkinan tidak boleh sama. Jika I memilih dalam N, maka probabilitas suatu hasil (O j) akan terjadi adalah :
Ci
P (O1 I , C 1 , N ) ≠ P (O1 I , C 2 , N )
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
8
Pengantar
Informasi yang diperlukan dalam merumuskan masalah : 1. Siapa yang akan membuat membuat keputusan keputusan 2. Apa tujua tujuan n si pengambi pengambill keputus keputusan an 3. Aspek-aspek situasi apa yang dapat dikendalikan si pengambil
keputusan (variable X i) dan sampai seberapa besar variable-variabel lain dapat dikendalikan (batasan-batasan) (batasan-batasan) 4. Aspek-aspek lingkungan apa, baik manusia atau tidak, yang dapat
mempengaruhi hasil dari pilihan-pilihan yang tersedia (uncontrollable variable, Y i)
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
9
Pengantar
TAHAPAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
Menentukan sumberdaya
Pengumpulan dan analisis data
Menetapkan criteria evaluatif
Mengembangkan alternatif
Merumuskan model
Menetapkan tujuan
Menentukan batasan batasan
Evaluasi alternatif
Urutan alternatif Merumuskan masalah Review Asumsi
Mengembang kan alternatif baru
Analisis sensitivitas
Memilih alternatif optimal
Implementasi alternatif optimal
Review rumusan masalah
Gambar 3. 3. Tahapan dalam pemecahan masalah (Meredith et .al., 1973)
MIS DAN MS/OR Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
10
Pengantar
MIS : Sist Sistem em berb berbas asis is komp komput uter er dima dimana na data data ditr ditran ansf sfor orma masi sika kan n ke dala dalam m informasi yang berguna dalam mendukung pengambilan keputusan MS/OR : Kajian secara sistematik dalam memecahkan masalah yang melibatkan kegiat kegiatan an pengum pengumpul pulan an data, data, memb membang angun un model model-mo -model del matem matemati atika, ka, bereksperimen dengan model, memprediksi operasi di masa mendatang dan memperoleh dukungan dari manajemen untuk menggunakan model tsb.
Klasifikasi MIS berdasarkan bagaimana dan dimana pengolahan dilakukan 1. MIS yang yang menghas menghasilka ilkan n laporan laporan-lapo -laporan ran 2. MIS yang menjawab pertanyaan “what-if “what-if ”
3. MIS yang yang mendukun mendukung g pengambi pengambilan lan keputus keputusan an
Pertanyaan “what-if” dari Pengambil Ke utusan
Output dalam bentuk rekomendasi tindakan
Dat a bas e
Pengolahan data dan queries “ ”
Output dalam bentuk laporan proyeksi (apa yang akan terjadi jika)
Pengambil Keputusan
Output dalam bentuk laporan historikal dan status saat ini.
Bambang S.Soedibjo : Riset Operasi
11
View more...
Comments