Pengantar Ekonomi Politik Reading-1

August 1, 2018 | Author: Fadilah Munawaroh | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ekonomi politik...

Description

PENGANTAR EKONOMI POLITIK

Disusun Oleh : Short Course TIM Pengelola

Pengantar Ekonomi Politik Tim Penyusun : 1. Swanvri 2. Darmawan 3. Wahyudin Noer 4. Sugeng Riyadi 5. Kurniano !. "inan#ar Prasyano

RESIST INSTITUTE "edung $ma% &nsani 'anai 3 (%. Ring Road )ara No *4+ ,aguwohar#o De-o+ S%eman+ /ogyaara. 0mai% : resisoogmai%.om

DATAR ISI DATAR ISI !!!" i PENGANTAR !!!" ii #A# I Penganar : 0onomi+ &%mu 0onomi dan 0onomi Po%ii  1 #A# II 6ara Ker#a 0onomi : Senra%ias Ker#a dan Re%asi Kuasa  13 #A# III Capitalist Mode of Production : Pengerian+ $sa% usu% Dahu%u 7ingga Searang  28 #A# I$ Perdagangan 9uda  51 #A# $ $dam Smih : 'ira%isme 0onomi K%asi  58 #A# $I Thomas ,a%hus : Teori Po-u%asi dan Ke%as Peer#a  3 #A# $II Kar% ,ar; unu menguanya -eremangan geraan sosia%. &suisu yang see%umnya diangga- au unu diiaraan mu%ai menua e -ermuaan+ mu%ai dari isu ese#aheraan+ eeasan+ esearaan hingga isu eer%angsungan %ayanan a%am. Namun ini+ see%ah %eih dari sau deade "eraan Re>ormasi+ ea%ahanea%ahan dan emunduran emunduran geraan sosia% mu%ai am-a. 9eragai sruur esem-aan -o%ii yang am-a erua di awa% Re>ormasi dia#a ema%i o%eh e%ie%i yang emudian dengan senga#a me%um-uhan dan mema#a agendaagenda geraan sosia% dan memua eragai -ena-aian geraan sosia% am-a suru. Di sisi %ain+ u-aya -ara -e%au geraan sosia% unu memangun -royeesinamungan dengan arena -o%ii #uga am-a e%um memerian hasi%. Semenara+ eragai inisiai>inisiai> %oa% geraan sosia% semain %ama am-a %unur+ memudar dan hanya erdam-a ei% sa#a. Padaha%+ di seerang #a%an yang %ain+ aumu%asi a-ia%is erus mem-erda%am #angauannya dan mem-er%uas ruangnya. $umu%asi a-ia%is ini erus mem-rodusi -emisinan+ eidasearaan+ ehanuran eo%ogis dan ergerusnya sumerdaya ersama A the commonsB. Daya dorong es-ansi eonomi iu di-erua o%eh euaan esraeonomi %ainnya+ yang erus men#adi agian yang menguuhan dan mema-anan dominasi dan es-%oiasi iu. &ni di-er-arah o%eh asennya seuah -o%ii radia% 

seuah eranga -o%ii yang mam-u me%um-uhan es-ansi ora -rodusi yang aumu%ai>C seuah eranga -o%ii yang da-a menghenian eragai aasro>i dan erusaan sosia%eo%ogisC seuah eranga -engurusan -o%ii yang mam-u menghadiran ese#aheraan+ eadi%an dan esearaan agi masyaraa. 'a%u+ ini -e%uang a-a yang ersisa agi geraan sosia% Sa%ah sau ranai erra-uh dari -er#a%anan geraan sosia% se%ama ham-ir %eih dari sau deade ini ada%ah %emahnya -emangunan dan -rodusi -engeahuan. Tan-a diiringi o%eh suau >ondasi -engeahuan yang uuh+ seuah geraan -ada dasarnya hanya meraaraa #a%an -eruahan. Crossing the rivers by felling for the stones!!. Disini%ah %ea -ening -emangunan -engeahuan dan #aringan geraan sosia%+ yaiu agar geraan sosia% mam-u unu erus mem-eraharui ana%isa sosia%nyaC mam-u memongar sruur dan re%asi uasa yang ian #ama dan aer-eriC da-a menima -engeahuan dan -enga%aman dari geraan geraan sosia% di negerinegeri %ainC da-a mem-eraya rue rue dan -i%ihan-i%ihan -eruahan sosia%C sera agar geraan isa eromuniasi sau sama %ainnya me%a%ui -emangunan #e#aring -engeahuan. Ke%emahan da%am ha% -emangunan dan -rodusi -engeahuan ini a isa diangga- eneng. Kegaga%an mem-rodusi -engeahuan erari ada%ah egaga%an da%am memangun seuah disursus yang ua dan ooh. &ni da-a eru#ung -ada egaga%an unu memangun >ormasi hegemoni dan mera#u ranai esearaan A chain of equivalenceB yang meru-aan dasardasar -ening agi oohnya geraan sosia%. Sa%ah sau #a%an unu mera#u ema%i euaan geraan sosia% ada%ah dengan menguuhan disursus: mem-rodusi -engeahuan dan mendiseminasian sera mereaannya dengan disursus disursus %ainnya hingga men#adi seuah euaan yang hegemoni.

9eranga dari ege%isahan maam ini%ah Resis &nsiue mengadaan egiaan e%a#ar yang ami namaan dengan Shor 6oure Penganar 0onomi Po%ii. Ku%iah ini ada%ah -enganar sea%igus %angah awa% agi iaia e de-an da%am memangun geraan erasis -rodusi dan -engemangan -engeahuan dan di angan -emaa ini di ada%ah modu% yanguu erisiyang maerimaeri yang aan -e%a#ari -ada shor ourse erseu. Terimaasi semoga erman>aa.

/ogyaara+ 3* $-ri% 2*11

Tim Penge%o%a

BAB I Pengantar : Ekonomi, Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Politik

Indikator-indikator Kunci Dasar Ekonomi Statistik No.1 : kekayaan 359 orang terkaya di dunia setara dengan kekayaan 2,9 milyar orang-orang termiskin di dunia. Terdapat 5 milyar penduduk bumi dan kita hanya dapat mengambil sebanyak 359 orang yang terrbilang kaya, di mana perkraan kekayaan mereka setara dengan jumlah kekayaan separuh lebih jumlah penduduk bumi. Statistik No 2 : total kekayaan 3 orang terkaya di dunia bila digabungkan sama dengan GD !" negara termiskin. Statistik No 3 : untuk mengatasi permasalahan penduduk dunia dalam ketersediaan kebutuhan dasarnya #makanan, air, pendidikan, kesehatan$ dan untuk mengatasi kelaparan, kekurangan gi%i, dan &abah-&abah penyakit, yang dibutuhkan adalah !' dari akumulasi kekayaan dari 255 orang terkaya dunia. Statistik No 4 : untuk memenuhi kebutuhan dunia, kesehatan dan makanan, keseluruhan dibutuhkan ( )3 milyar. *umlah ini setara dengan total pengeluaran pembelian par+um di ropa.

)

akta-+akta diatas menunjukkan kepada kita bah&a sesungguhnya terdapat sebuah kontradiksi yang sangat mendasar dalam masyarakat kita saat ini. angat men/engangkan, dimana ditengah-tengah kesejahteraan, kemakmuran, dan kekayaan, terdapat reeproduksi kemiskinan, kesengsaraan yang terus menerus terjadi. 0amun beberapa kasus kita melihat orang atau kelompok yangdalam mampu keluar melepaskan diri dari himpitan kemiskinan, mampu beranjak dari kondisi yang serba kekurangan menuju kondisi yang serba berlimpah. 1asus-kasus inilah yang sering kita jadikan /ontoh bila seseorang bekerja keras, mampu menerapkan strategi pasar yang tepat, jeli dalam melihat kebutuhan pasar dll. ertanyaannya, apakah permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan karena kita tidak /ukup bekerja keras atau ketidakmampuan kita dalam melihat kebutuhan pasar4 ila kita lihat dalam 366 tahun terakhir kontradiksi yang sama juga terjadi. Pada saat terjadi pembentukan kekayaan yang sangat luar biasa, diwaktu yang sama terjadi pula pembentukan kemiskinan . 7pa yang disebut dengan pembangunan selalu sejalan dengan ketertinggalan. ertanyaan kedua, apa buktinya bila seseorang dikatakan sukses menaiki tangga sosial, mereka yang telah bekerja keras dan mendapat posisi. 8nilah yang disebut dengan komposisiargumen-argumen yang salahkeliru # fallacy of composition$. 8nilah aturan-aturan pokok yang mengatur kehidupan sosial kita sekarang. 7kan tetapi, aturan ini tidak begitu saja dapat terjadi pada setiap orang. al ini menjelaskan bah&a masyarakat bukanlah penjumlahan/gabungan dari bagian-bagiannya (individuindividu). ebagai /ontoh, kita belajar untuk mendapatkan pengetahuan dan berharap dengan pendidikan yang kita miliki dapat membuka kesempatan untuk mendapat pekerjaan.

2

Tetapi, yang terjadi adalah masalah pengangguran tidak dapat teratasi begitu saja &alaupun semua orang berpendidikan atau bersekolah seperti kita. 8dealnya bah&a pendidikan yang lebih tinggi tentunya akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang-orang, tetapi hal ini juga berimplikasi pada bergesernya tujuan pendidikan yaitu hanya menjadi syarat agar memperoleh pekerjaan saja. 8ni berarti bah&a dengan meningkatkan pendidikan tidak lalu kondisikeadaan dapat mengurangi pengangguran, tetapi hanya mengubah dari pengangguran tersebut. Tetapi tidak berarti bah&a pendidikan tidak penting. 7pa yang /oba disampaikan disini adalah permasalahan-pemasalahan sosial ini hanya dapat dibendung dengan aksi-aksi sosial (bersama), dengan cara mengubah aturan mainnya (sistem), dan tidak hanya dengan inisiatifinisiatif individu. 1arena inisiati+-inisiati+ #aksi-aksi$ indi;idu ini hanya mengubah konteks permasalahannya, tetapi tidak pada pokok permasalahan itu sendiri. atu hal yang pasti bah&a kemiskinan bukanlah barang baru dalam masyarakat, sebelumnya juga terjadi kemiskinan, kesengsaraan, dan terjadi penindasan seperti pada saat ini, hanya saja si+at dan kondisinya yang berbeda. ebagai /ontoh, 566 tahun yang lalu di ropa terdapat masyarakat yang terjangkiti &abah penyakit dan kelaparan karena memang pada &aktu itu obat-obatan atau pertolongan medis tidak tersedia atau karena makanan tidak men/ukupi. ari ini di berbagai belahan dunia terdapat orang mati kelaparan berada disamping gudang yang penuh hasil panen, penuh oleh bahanbahan makanan yang dan =kurang berkembang>, istilah ini menga/u pada GD, yaitu pembentukan kekayaan. ebagai gambaran, sebelum D 88 sekitar tahun )936-an, kesejangan antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin 2 : ). 8ni berarti negara-negara kaya memiliki dua kali lipat kekayaan negara-negara miskin. ari ini, rasio itu meningkat menjadi !6 : ). 1etidaksetaraan sosial ini berkembang keseluruh dunia. Di seluruh dunia kesenjangan antara kayamiskin berubah menjadi jurang yang sangat lebar baik di dalam maupun antar negara. etidaknya ada !5 negara diklasi+ikasikan oleh  sebagai negara yang paling sedikit berkembang, 33 di 7+rika. 23 orang de&asa adalah perempuan yang terkena dampak paling buruk dari krisis ekonomi dan sosial dunia. ?elebarnya jurang kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin ini juga terjadi di antara para penduduk dalam sebuah negara. elebaran kesenjangan ini terjadi berbarengan dan terus meningkat, sehingga yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin sengsara. ebagai /ontoh di 7, pada tahun )99@ lebih dari 35 juta orang hidup diba&ah garis kemiskinan, persentasenya sebanyak )3,3' jumlah penduduk. elain itu terdapat 3 juta anak menjadi pekerja. akta menunjukkan bahwa pertumbuhan dan pembangunan tidak selalu menuju pada kesetaraan,

!

bahkan pertumbuhan dan pembangunan (ekonomi) sebenarnya merupakan jalan yang mengantarkan kita pada kemunduran dan ketertinggalan. eberapa indikasi di atas menunjukkan kepada kita sebuah +akta bah&a di dalam masyarakat kita kemiskinan tumbuh subur ditengah-tengah kesejahteraan, dan kedua hal ini terkait satu samabersamaan, lain. 0ah, jika kedua hal ini tumbuh dansaling berkembang se/ara tidak menutup sebuah kemungkinan bah&a bisa jadi kemiskinan merupakan hasil dari upaya-upaya pembentukan kesejahteraan/kekayaan. isa jadi bah&a masalahnya bukanlah pada kemiskinan, tetapi /ara-/ara yang ditempuh masyarakat dalam men/apai kemakmuran itu yang jadi masalah. ?ungkin ketertinggalan bukan masalahnya, tetapi jalan yang ditempuh oleh masyarakat untuk memajukan pembangunan-lah masalahnya. ada akhirnya, bukanlah pengangguran yang jadi masalah, tetapi masyarakat kita yang diarahkan untuk terus men/iptakan pekerja yang jadi masalah. Pengangguran #!nemployment$ Terdapat )"-26 juta pengangguran di ropa, dan masalah ini tidak menunjukkan akan adanya tanda-tanda penyusutan. Di negara-negara Atara seperti 7 dan 8nggris dimana terdapat penurunan angka pengangguran, ternyata hal ini juga dibarengi dengan pengurangaan dan pembatasan hakhak pekerja, kenaikan pangkat, penurunan besaran upah dan keamanan kerja yang menga/u pada menurunnya bargaining power para pekerja dalam dua dekade terakhir. e/ara keseluruhan, menurunnya angka pengangguran di negaranegara ini ternyata tidak mampu meningkatkan kualitasjaminan hidup &arganya. ?asalah pengangguran telah terjadi lama sejalan dengan sejarah kapitalisme. engangguran merupakan

5

masalah besar karena dalam anggapan masyarakat bekerja untuk upah adalah jalan utama untuk memperoleh uang, dan uang dalam anggapan masyarakat adalah alat utama yang harus dimiliki apabila kita ingin memenuhi segala kebutuhan, di mana kesejahteraan sosial dapat di&ujudkan. ari ini, bagi sebagian besar masyarakat, bekerja merupakan instrumen utama untuk dapat melanjutkan hidup. 8nilah ketergantungan kita terhadap uang yang menyebabkan pengangguran menjadi masalah.

gambar ).). Bogika 1esejahtraan pada masyarakat modern Tetapi tidak selalu terjadi hal yang demikian. ?asih terdapat masyarakat yang mengorganisir dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak terpaku pada uang. ?asyarakat pertanian dan kelompok-kelompok pribumi adalah /ontoh bagaimana manusia tidak memiliki pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan pengangguran, meskipun demikian mereka terikat pada kerja-kerja dalam masyarakatnya. Di dalam kelompok pribumi, selain orang-orang yang diberi sanksi sebagai hukuman di mana ia hidup, mereka pasti memiliki peran di dalamnya. ahkan di dalam masyarakat yang bersi+at eksploitati+, seperti masyarakat +eodal ropa, &isata&an, pengembara dan pengemis #yang sekarang terhitung sebagai pengangguran$ mendapatkan hak keistime&aan. Di masa abad pertengahan ropa, gelandangan tidak termasuk pengangguran, mereka memiliki +ungsi di dalam sistem nilai masyarakatnya. elayanan yang diberikan kepada mereka bagi yang memiliki kekayaan untuk menunjukkan rasa simpati dan kederma&anan, pengemis memberikan kesempatan kepada mereka #orang-orang kaya dan berkuasa$ agar terlihat baik dihadapan Tuhan. Gelandangan juga memiliki +ungsi sosial, dan saat ini peraturan yang berlaku sedikit sekali atau bahkan tidak

C

ada industri &isata yang membiarkan para gelandangan untuk memperoleh makanan dan tempat tinggal dimanapun mereka berada. Dalam pertukaran atas pelayanan yang mereka terima, para gelandangan ini memba&a berita, berita tentang tempat-tempat yang jauh, &abah, penyakit, peperangan, pemberontakan petani, gosip tentang raja-raja, ratu, tuan-tuan tanah dan para kardinal, dan perjuangan mereka. Dalammemperoleh masyarakat unani 1uno, 2566 tahun yang lalu, pengembara hak istime&a untuk menempati lahan-lahan pribadi dan memakan buah-buahan yang terdapat di dalamnya. 7ristoteles, menyatakan bah&a kepemilikan pribadi adalah nis/aya dan su/i, orang harus memiliki barangbarang pribadi sehingga mereka akan membayar pajak pada negara yang hasil dari pajak itu akan digunakan untuk memenuhi anggaran pengeluaran sebagaimana dibutuhkan. ?eskipun begitu, ia juga menegaskan bah&a =hak guna> lahanlahan pribadi juga harus diberikan kepada mereka yang mele&ati &ilayah tersebut. 0amun, hari ini bila kita adalah pengangguran kita harus mela&an sebuah sistem yang membuat kita merasa atau menjadikan kita tidak bernilai. tereotipe bagi para pengangguran adalah orang-orang yang tidak berkontribusi pada masyarakat, persisnya karena mereka tidak memiliki pekerjaan. Ealaupun sebenarnya, banyak dari pengangguran ini bekerja, memiliki sumbangsih pada masyarakat, &alaupun mereka tidak memiliki pekerjaan. 7mbil /ontoh, singleparent yang mera&at anak-anaknya, atau pengangguran yang mera&at oran-orang tua mereka, atau ibu-ibu rumahtangga dll. erapa banyak kerja yang sangat penting dalam reproduksi masyarakat yang justru dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak dibayar untuk kerja-kerja tersebut. 1ita telah melihat bah&a pengangguran merupakan kreasi modern dari perluasan ketergantungan sosial yang akut terhadap uang. *uga bah&a pengangguran adalah hasil atas

@

perluasan pekerjaan yang merupakan kreasi modern. Balu, pekerjaan bukan lagi sebuah akti+itas, ia lebih merupakan aturan atau fungsi yang dapat memberikan keuntungan. Terdapat aspek lain dari masyarakat modern dan ekonomis, yaitu kerja. ebuah kontradiksi yang sangat nampak dalam masyarakat. ada beberapa bentuk masyarakat yang tidak diarahkan pada profit motive, &alaupun di dalamnya terdapat eksploitasi dan penindasan ataupenghargaan tidak, kita akan menemukan bah&a juga tidak terdapat atas kerja, tetapi kerja lebih dimaknai sebagai pembatasan. ?asyarakat kuno yang berdasarkan perbudakan memberikan porsi kerja yang sangat besar kepada para budak. Frang unani menyebut mereka sebagai orang barbar, tidak beradab dan gajian telah bekerja mengurus gula dan kapas di ladang-ladang pulau Jarabian dan 7merika4 elain itu, pekerja budak se/ara keseluruhan lebih malas dari pekerja

5C

=bebas> gajian, juga membutuhkan biaya kontrol yang lebih mahal, dan mereka rata-rata tidak disertai dengan kemampuan skill dan kreati+itas. Ditambah karena dalam beberapa hal lain mereka memiliki kesamaan #sama saja$ maka dari ka/a mata ekonomi terdapat anggapan bah&a pekerja =bebas> gajian lebih baik. andangan tersebut adalah sebagaimana kutipan berikut ada masa a&al perkembangan kolonialisme, ...adalah tidak sama. 0ketika perbudakan di adopsi, ia tidaklah diadopsi sebagai pilihan kerja yang men/akup pekerjaan bebas #tanpa gaji$I tidak ada pilihan untuk hal tersebut...dengan terbatsnya populasi orang ropa pada abad )C, pekerja bebas lalu dibutuhkan untuk mengolah tanaman sebagai bahan baku gula, tembakau dan kapas di dunia =baru> yang jumlah suplainya telah tidak /ukup untuk melakukan produksi dengan skala besar. erbudakan dibutuhkan untuk soal ini. #Eilliams )9C!: C$ erbudakan modern lahir dari sebuah situasi keterpaksaan untuk meraih pertumbuhan dan akumulasi. Dorongan untuk mengakuimulasi keuntungan #nilai$ membuat pemakasaan dibuatdilakukan dengan .... kisah sejarah kemanusiaaan tentang pen/ulikan sekitar )6 sampai 26 juta orang dari benua 7+rika untuk se/ara besar-besaran melakukan migrasi. Dan lalu kenapa orang-orang a+rika yang jadi target utama4 8ni bukan karena orang kulit putih ropa yang rasis, kata Eilliam #istorian and rime ?inister F+ Trinidad 7nd Tobago bet&een )9C) and )9").  erbudakan tidak lahir dari rasisme: &alaupun asisme telah menjadi konsekuensi dari perbudakan. ekerja yang tidak bebas atau budak di Dunia baru ternyata berkulit Joklat, putih, hitam dan kuning: 1atolik, otestan dan pagan #Eilliams )9@!: @$. udak-budak yang paling pertama adalah masyarakat pribumi 8ndian 7merika, yakni orang yang dengan begitu /epat mengalah atas begitu

5@

banyakanya pekerjaan yang dibebankan kepada mereka, ketidak /ukupan gi%i, para lelakinya yang sakit-sakitan, dan ketidakmampuan mereka untuk mengatur diri dalam men/ari jalan hidup yang baru #Eilliams )9C!: @-"$. elanjutnya, perbudakan tersebut terus meningkat karena sulitnya para pemilik budak untuk mengontrol budaknya, untuk memaksa mereka tetap berada disituasi yang membosankan, kepada rutinitas pekerjaan sulit dan &aktu lama di tambang dan ladang, dan kepadayang rutinitas yang se/ara total memisahkan mereka dari segala pengaruh ritual =bermakna>, spitritualitas hidup di kehidupan mereka dan adat yang ada dalam ingatan mereka. ?engontrol orang menjadi semakin mudah dngan melepas mereka dari akar-akar kultur, tanah dan komunitas mereka. 7kan mudah untuk merusak spirit seseorang untuk merasa bebas bah&a bebas itu sangat sulit untuk ditemukan, sebab ketika mereka men/oba lari, negara di luar sana menganggap bah&a kamu memang adalah seorang budak. 8ni tidak hanya berlaku bagi masyarakat kulit hitam. setelah lenyapnya suku 8ndian, kaum miskin kulit putih juga mengalaminya. !eleksi 1etika sampai ke tangan pedagang kulit putih, para budak harus sulah melalui proses seleksi. roses Vuality /ontrol ini termasuk pemeriksaan gigi, bentuk tubuh, dan kemungkian terjangkit penyakit. #rans(ortasi 7da dua /ara melihat transportasi budak dari a+rika ke amerika: sudut pandang ekonomi dan sudut pandang kemanusiaaan. edangang budak, orang yang kepentingannya adalah memminimasi biaya dan memaksimasi keuntungan, memerlukan kapal untuk mengangkut. 1apten kapal harus bisa berhitung bah&a akan banyak orang, perempuan, anak-anak yang mati selama perjalanan akibat muatan kapal yang terlalu padat. Dan ini berarti mengurangi pendapatan.

5"

BAB 0 Adam !mit$ : i'eralisme Ekonomi Klasik

Pengantar eriode perubahan besar ekonomi dan sosial yang sudah kita bi/arakan #kelahiran kapitalisme$ berhubungan erat dengan perubahan relasi kuasa dalampertama masyarakat. Di 8nggris, en/losurekon+igurasi dan re;olusi industri terjadi kalai dalam sekala luas, buruh mengganti petani gurem tradisional, dan industri, borjuasi komersial dan +inansial meluaskan kuasanya berhadap-hadapab dengan aristokrat tradisional pemilik tanah. ekarang &aktunya kita se/ara kritis menge;aluasi beberapa teori ekonomi yang dikembangkan dalam konteks sema/am ini. eperti yang akan kita lihat, teoriteori ini adalah re+leksi dari relasi kuasa yang baru berkembang dalam periode ini. Dalam kuliah ini, kita akan menganalisa +ondasi liberalisme ekonomi, sedangkan pada kuliah selanjutnya nanti kita akan mempelajari teori ?althus tentang populasi. 1eduanya bukan saja +undamen bagi perkembangan teori ekonomi, tetapi juga memiliki implikasi penting pada /ara kita berpikir hari ini. ada kuliah kedua, ketika mendiskusikan ekonomi, kita sudah mempelajari rule o+ thumb yang harus dipergunakan

59

ketika kita menge;aluasi sebuah teori, yaitu prinsip kebenaran untuk siapa4. ertanyaan ini berujung pada pertanyaan tentang apa asumsi-asumsi yang dibuat, apa norma dan nilai yang dipromosikan, apa pandangan dunia yang terkait, dan, lebnih penting lagi, &ilayah mana dari tindakan manusia yang diabaikan, ditinggal oleh paradigma ini. *adi, mari kita ingat rule o+ thumb dalam kuliah-kuliah ini. Adam !mit$ dan )temuan* akonomi 7dam mith dikenal sebagai bapak ekonomi modern. ukunya yang terkenal adalah "the wealth of nation#, ditulis tahun )@@C, yang membahasa banyak apa-apa yang kita sebuat hari dengan kara ekonomi. ada modus produksi sebelum kapitalisme akti+itas produkti+ manusia selalu berhubungan dengan akti+itas lain, seperti budaya, ideologi dan agama. anya dalam era modern, dan hanya setelah kedatangan kapitalisme kita mulai melihat masyarakat melalui mata ahli ekonomi. 1ita bisa melihat konsentrasi 7dam mith terhadap O&ealth o+ nation sebagai sesuatu yang &ajar. Tapi sebenarnya, ini adalah ekspresi dari sistem norma dan nilai. 0orma dan nilai tertentu tersembunyi dibalik statemen +aktual yang kita buat tentang dunia. *udul buku mith mengandaikan putusan normati+ tentang &ealth, +akta bah&a &ealth adalah adalah subjek yang penting bagi studi dan khususnya kita mengerti apa /auses-nya. *udul yang +okus pada wealth dan causes-nya menerangkan pada kita sistem nilai dan norma bah&a wealth 4 collection of things < adalah sesuatu yang kita hargai, dan bah&a kita menganggap bah&a mempelajarinya bisa dilakukan se/ara terpisah dari life-process yang dibutuhkan untuk memproduksi benda-benda ini. Dengan men/erabutnya dari li+e-pro/ess, dengan menganggap ini sebagai tidak rele;an, atau hanya sebagai sarana men/apai tujuan, sarana yang subordinasikan dari tujuan produksi wealth, ekonomi ditemukan. ubjek material ilmu ekonomi

C6

#e/onomy$ mun/ul ketika kita melakukan li+e-pro/ess produksi, memerasa keringat, marah, bosan, menikmati, putusasa sebagai sesuatu yang sama sekali disubordinasikan di ba&ah tujuan. konomi lahir segera ketika kita memulai hidup dalam masyarakat di mana things mengatur, dan kesejahteraan manusia adalah hanya kump ulan dari things. 8nilah moralitas inheren dalam diskursus ekonomi yang menjadi +ondasi bagi karya mith dan pengikut-pengikutnya sampai hari ini. Argumen !mit$ tentang aisse1 2ire Teori 7dam mith adalah pembenaran bagi liberalisme ekonomi. Biberalisme ekonomi berdiri mela&an inter;ensi negara dalam urusan ekonomi. endirian ini berlangsung diba&ah istilah laisse%-+aire, let it be , yang menganjurkan kekuatan pasar, permintaan dan pena&aran, dibiarkan oleh negara. mith memberikan pembenaran luas dan umum bagi laisse%-+aire, tidak adanya inter;ensi negara, dan bahkan ia menjangkarkannya pada pemahaman tentang manusia. 7rgument mith tentang laisse%-+aire beerbasis pada dua asumsi penting: 7. indi;idu are sel+-interestedI . indi;idu are isolated, atomised indi;idual. goisme 8ndi;idu-indi;idu adalah sentral dalam 7dam mith dan doktrin liberalisme ekonomi dalam segala bentuknya sampai hari ini. 1utipan terkenal dalam $he +ealth of 5ation , merangkum argumen intuiti+ mith tentang ini: it is not +rom the bene;olen/e o+ the but/her, the bre&er, or the baker that &e eHpe/t our dinner, but +rom the regard to their o&n interest. #mith )@@C$ ini adalah +rase penting. ah&a kita bisa makan malam bukan karena kebaikan hati penjual tempe penyet, tukan burjo, tetapi karena mereka mengejar kepentinganya sendiri.

C)

Dengan kata lain, bah&a kita bisa makan dan membeli apa-apa yang kita butuhkan karena semua manusia adalah egois. agi mith, self-interested adalah alamiah bagi manusia se/ara umum, bukan manusia dalam kondisi sosial tertentu. ?enurut mith, sel+-interest bukanlah akibat dari masyarakat partikularI ini adalah karakter natural kita. 7sumsi kedua, indi;idu-indi;idu adalah terisolasi dari yang berhubungan dengan yang berakar pada pemikiran barat.lain, endangan ini menganggap seorang indi;idu sebagai satuan terpisah dari indi;idu-indi;idu lain oleh sebuah tembok tebal, ikatan sosial adalah sesuatu yang tak penting. andangan ini memba&a pada konseptualisasi indi;idu dan masyarakat sebagai sesuatu yang terpisah dan saling berla&anan, padahal +aktanya tidaklah demikian. etiap teori yang berangkat dari oposisi indi;idu dan masyarakat haruslah menteorikan hubungan antara keduanya. Dalam pemahaman mith, hubungan antara indi;idu dan liyan #masyarakat$ terjadi malalui market echange. 1arena manusia adalah indi;idu-indi;idu terisolasi dan eogis sepanjang sejarah mereka mengembangkan ke/enderungan untuk Otru/k and barterO, untuk melakukan pertukaran. 1e/enderungan untuk menukar menyebabkan adalah pembagian kerja dan spesialisasi dalam masyarakat luas. embagian kerja dan spesialisasi pada gilirannya akan memba&a pada bangkitnya produkti+itas kerja, dan terakhir akan sampai welath pf nation. esan penting mith adalah bah&a dengan mengikuti ke/enderungan alamiahnya #sel+ interest$ dan kondisi #isolasi$, indi;idu-indi;idu adalah lebih jika biarkan saja mengejar kepentinganya. Terakhir, mith menambahkan pada argumenya yang terkenal bah&a ketika orang-orang dibiarkan mengejar keuntungan sendiri-diri, adalah seperti seolah ada in;isible hand yang men gatur usaha kolekti+ mereka, memungkinkan daya demand and supply untuk meningkatkan produk yang underproduction dan menekan produksi barang-barang yang overproduction melalui mekanisme harga. Tak ada regulasi sengaja terhadap pasar dan

C2

tidak ada inter;ensi negara yang dibuthkan. Dalam mith framework, indi;idu mengejar kepentingan pribadi memungkinkan dalam &aktu yang sama maksimasi social wealth.

Gambar 5.) 7lur Bogika mith untuk men/apai +ealth *f 5ation Masala$-Masala$ dengan Argumen !mit$ 7da beberapa masalah dengan argumen 7dam mith. aitu: ). andangan non-historis #ada banyak bentuk pertukaran ekonomi selain market echange$. 2. 0egara yang membuat pasar. 3. 8ndi;idu-indi;idu adalah sosial, bukan terisolasi atau monad. !. el+-interest dari indi;idu sosial. Pandangan non-$istoris andangan non-historis meruyak pada )666 lebih halaman-halaman wealth of nation . andangan non-historis dalam artian bah&a mith melihat masyarakat di sekitarnya, sebuah masyarakat terpasarkan dan terindustrialisasi, dan menginterpretasi bentuk mutakhir dari masyarakat sebagai /ontoh dari masyarakat kapitalis modern. ebenarnya, market echange hanyalah salah satu dari /ara manusia untuk mereproduksi dan mendistribusi kebutuhan tudi antropologis menjelaskan pada hidup kita, mereka. bah&a perdagangan, dalam pengertian sempitnya, adalah bagian yang sangat ke/il dari akti+itas manusia di masa-masa a&al. Dalam kebanyakan sejarah manusia, bagian terbesar dari

C3

produksi masyarakat bukanlah pertukaran atau perdagangan dalam pemahaman modern, bagaimanapun manusia masih berinteraksi satu sama lain. 8nteraksi manusia tidak sama dengan interaksi yang kita lakukan di pasar, interaksi ini melibatkan ritual, pemenuhan tanggungja&ab tertentu, codes of conduct dan bentuk-bentuk resiprositas yang sangat jauh dari yang dikodi+ikasi oleh pasar dan pertukaran monenter. tudi sejarah dan antropologi bah&a manusia mendistribusi resources dalammenunjukkan bentuk hadia, upeti, atau distribusi yang dilakukan oleh otoritas sentral. 8ntinya adalah bah&a pertukaran di pasar hanyalah bentuk partikular dan pertukaran ekonomi seperti pada ilustrasi berikut:

Gambar 5.2. orsi 6uman change dan 3arket echange Negara Mem'uat Pasar ?asalah lain adalah anggpan mith bah&a e;olusi pasar adalah proses spontan mengikuti ke/enderungan natural manusia untuk 7truck and barter7 . 8ni benar untuk kasus-kasus tertentu. 7hli ekonomi institusionalis, 1arl olanyi menjelaskan bah&a banyak bukti sejarah yang menunjukkan bah&a pasar sebenarnya dibuat, diatur dan dipromosikan oleh negara#bentuk apapun dari otoritas politik$. Dalam konteks ekonomi global ini, pasar global adalah dipromosikan se/ara akti+ oleh hari institusi-institusi internasionla, sperti ETF, Eord ank, 8?, dll.

C!

ebenarnya, &alapun mith melgitimasi laisse%-+aire, dia masih melihat bah&a negara sekali-&aktu harus menginter;ensi ekonomi. eperti membangun kekuatan militer untuk mempertahankan nation. 1asus kedua adalah apa yang disebut mith sebagai publi/ good. Public good adalah apa yang setiap orang harus bisa mengaksesnya, menjadi kepentingan orang banyak. ?isalnya, polisi, penegkan hukum, lampu lulu lintas, rumah publi/ sakit, good, sekolah. Dengan membela peran negara pada urusan mith terjebak pada kontradiksi besar pada argumennya. Indi&idu-indi&idu adala$ sosial, monad4 yang terisolasi ada le;el teoritis, asumsi bah&a manusia adalah indi;idu-indi;idu terisolasi adalah titik terlemah bagi teori mith. Dalam sikoanalisis modern, dalam segala bentuknya, self melibatkan &ilayah conscious dan unconscious. Di tangan mith, self-interest adalah hal yang natural, dan bagus. 1esalahannya adalah bah&a self bisa didi+inisikan, dibuat hanya melalui other. ?ekanisme psikis represi, sub;ersi, dijelaskan dan diteorisasikan sebagai mekanisme yang mere+leksikan karekater sosial dari indi;idulitas kita, baik sebagai sebab atau sebagai akibat. *adi, mengejar kesejahteraan pribadi tidak bisa didi+inisikan se/ara terpisah dari orang lain: human actions, all human actions, are social actions. 1arena ini, indi;idu-indi;idu adalah indi;idu-indi;idu sosial, bukan monads. !el%-interest indi&idu sosial: 'entuk teralienasi dan 'entuk manusia3i *ika indi;idu adalah indi;idu sosial, lantas apa artinya sel+-interest4 8a tidak berarti bah&a masyarakat lebih utama dari indi;idu, sebagaimana yang diargumentasikan oleh banyak pemikir kritis. 8ni berarti bah&a sel+-interest, pemenuhan dan di+inisi kebutuhan adalan tindakan sosial, dan ! Frganisme bersel tunggal

C5

bah&a kita harus mengakui ini. Dalam konsepsi mith tentang dunia dan kemanusiaan, kebutuhan dan tindakan manusia adalah terpisah dari orang yang satu dengan orang lainnya ketika men/ari /ara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. adahal, kita bisa memenuhi kebutuhan kita, hanya dengan perantaraan kerja orang lain, mith tahu ini. ?akanya, pertanyaannya bukanlah apakah kita sel+-interested atau tidak, tetapi apakah kita memenuhi kebutuhan kitakata dengan terisolasi dari oran lain atau tidak. Dengan lain, /ara kita semua butuh makan. agaimana /ara kita memenuhi kebutuhan ini4 7pakah kita memenuhinya dengan perantaraan interaksi pasar yang terisolasi, diatur oleh mekanisme impersonal #in;isible hand$ yang berada di luar kontrol kesadaran kita, atau kita se/ara bersama-sama memutuskan apa yang kita butuhkan, berapa banyak dan dengan /ara apa kita memproduksi kebutuhan kita4 ertanyaan kun/i jadinya adalah bah&a sel+-interest dari indi;idu sosial adalah apakah ia melakukannya dalam bentuk teralienasi atau dalam bentuk yang manusia&i. Mengejar self-interest dalam bentuk teralienasi konsep alienasi akan kita diskusikan dalam kuliah ke @. di sini kita hanya akan mengatakan bah&a dalam masyarakat pasar mengejar sel+-interest < men/ari kerja, membeli makanan < adalah sebenarnya tindakan indi;idu-indi;idu terisolasi. Tetapi isolasi ini bukanlah sesuatu yang natural, ini adalah akibat dari kondisi sosial tertentu. 8ni adalah isolasi yang tidak bisa menghindari +akta bah&a kita adalah sosial, bah&a kita bergantung satu sama lain. ahkan mith tidak menghindar dari kenyataan ini. Tetapi di dalam konsepsi mith, sosialitas ini, tersembunyi di belakang de+inisi isolated individuals. 1apanpun kita memegang  sebenarnya kita sedang memegang pembagian kerja internasional, tetapi yang kita lihat hanyalah label harga. Babel harga menghalangi kita untuk melihat apa-apa yang dibutuhkan hingga kita bisa menggunakan . Babel harga se/ara esensial

CC

merepresentasikan dinding tebal antara kita dan orang lainI menghalangi kita untuk berhubungan se/ara langsung dengan orang-orang lain yang terlibat dalam produksi barang-barang yang kita makan tanpa pertanyaan. mith memperlakukan label harga sebagai kondisi natural dari kehidupan, padahal ini adalah kondisi historis. Mengejar self-interest dalam cara yang manusiawi Jara lain memahami ko-operasi sosial manusia ini adalah harus menemukan /ara yang demokratis dalam memutuskan apa yang diproduksi, berapa banyak harus bekerja, apa yang kita butuhkan, dan membuat keputusan ini sambil memperhitungkan perbedaan kebutuhan antara orang yang satu dengan yang lainnya dalam masyarakat. ari ini, keputusan ini diambil oleh kekuatan-kekuatan impersonal, pasar, kekuatan yang sama dengan yang men/iptakan /erita dan statistik menakutkan yang kita diskusikan di a&al kuliah ini. ayangnya kita di sini tidak dalam situasi yang memungkinkan kita untuk membi/arakan /etak-biru sistem alternati+. 1arena keterbatasan ruang, &aktu dan kemampuan kita yang baru belajar. Krisis O&er(roduksi dan Pasar Be'as ?ari kita biarkan pasar berjalan bebas, sebagaimana maunya 7dam mith. 1ita sudah melihat bah&a misti+ikasi sema/am ini, karena pasar bebas adalah hasil inter;ensi pemerintah, bukan hasil spontan. Tapi mari kita tinggal tentang semua itu. konomi masyarakat sebenarnya membuat banyak pasar, satu pasar untuk satu produk. Dalam situasi ini, tidak ada seorang suplair yang mengetahui sudah berapa banyak barang tertentu diproduksi oleh suplair lainnya. ukan hanya itu, dalam manu+aktur modern, seorang suplair berke/enderungan untuk meningkatkan produksi dan produkti+itas dalam rangka

C@

menekan biaya per-unit, dan karenanya bisa menjual lebih murah. ?asalahnya adalah setiap orang berpikir begitu dalam kondisi terisolasi, maka mun/ullah resiko yang disebut dengan "crisis of overproduction# . 7rtinya barang yang diproduksi itu nantinya akan melebihi kebutuhan orang-orang untuk membeli. 8nilah krisis. Dan akan berpengaruh ke sektor-sektor lain dari perekonoman se/ara menyeluruh. ukum !ay ada tahun )")5, *ean-aptise ay mengajukan apa yang kemudian disebut sebagai hukum ay, sebuah hukum penting untuk melegitimasi pasar bebas. ukum ay telah menjadi dogma paling tidak satu abad dan kemudian kehilangan reptuasinya selama depresi besar sepanjang tahun )936an. ari ini, tidak banyak dibi/arakan, tetapi ia tersembunyi dalam model-model yang digunakan para ahli ekonomi untuk memahami dunia dan menganjurkan kebijakan. ukum ay: supply creates its own demand. 7rtinya jika kita mengikuti 7dam mith dan membiarkan pasar beroperasi semaunya, orang-orang saling bertukar tanpa inter;ensi pemerintah, tidak akan ada krisis o;erproduksi bagi ekonomi se/ara keseluruhan. 7rgumennya adalah, setiap suplai perusahaan adalam pemasukan bagi orang lain. etiap aksi produksi pada &aktu yang sama adalah tindakan memi/u pendapatan. ?isalnya, andaikan saya pembuat mobil, produksi saya berarti pembayaran gaji kepada buruh, bayaran untuk bahan mentah ke perusahaan logam, pembayaran mesin kepada perusahaan mesin, dll. Dengan memproduksi saya memi/u pendapatan, dan pendapatan akan digunakan dan dikonsumsi. Dengan demikian, hukum ay mau mengata kan bah&a supply creates its own demand karena pena&aran membuat pemasukan, dan pemasukan membuat konsumsi, yang itu adalah demand. ?aka tidak mungkin ada krisis o;erproduksi.

C"

?enurut ay, memang mungkin ada krisis pada satu sektor, tetapi ini bisa diatasi dengan /ara membiarkan mekanisme permitaan dan pen&aran mengatur harga sampai permintaan dan pena&aran menjadi seimbang. Melu(akan sejara$ dan eks(ektasi: ukum say dan ke(ercayaan a'surd 'a$3a kita $idu( di dunia yang sangat 'aik alah satu masalah pokok tentang hukum ay adalah hukum ini mengesampingkan &aktu dan sejarah. Bihatlah pernyataan +undamentalnya bah&a suplai men/iptakan demand-nya sendiri karena suplai menghasilkan penghasilan. ernyataan ini berdasarkan pada asumsi-asumsi bah&a begitu penghasilan didapat sesungguhnya saat itu juga dihabiskan. Tapi sebagaimana ditunjukkan 1eynes #dan sebelumnya ?arH, meskipun dengan /ara yang /ukup berbeda$ semua ini bergantung pada epectations. *ika anda seorang pengusaha, anda akan mengin;estasikan penghasilan anda jika anda mengharapkan keuntungan. emuanya sama, para bangkir akan mengeluarkan kredit jika ekspektasi akan keuntungan dapat meyakinkan mereka akan mendapatkan keuntungan yang /ukup. 1onsumennya juga sama, mereka /enderung untuk menyimpan sebagian ke/il dari pendapatannya jika mereka yakin akan menerima lebih banyak penghasilan di kemudian hari. 8ntinya adalah bah&a &aktu dan ekspektasi sangat penting, dan yang kemudian bergantung pada banyak hal, termasuk kekuatan-kekuatan sosio-ekonomi, +aktor politik, perang dan persyaratan umum akumulasi #bunga atau pro+it$ dalam perekonomian. *ika seluruh +aktor ini bergabung untuk mengubah tingkat ekspektasi, maka krisis umum o;erproduksi akan terjadi, dan uang akan ditimbun ketimbang dibelanjakan. enting di/atat bah&a dengan mengabstraksi dari sejarah dan &aktu, seluruh aparatus hukum ay sangat berkarakter apologetis. 0amun, di sini ideologi hukum ay menjadi instrumental untuk menyediakan rasionale bagi kebijakan yang mendukung akumulasi kapital dalam satu bentuk tertentu.

C9

ukum ay pada dasarnya adalah sebuah legitimisasi kekuatan-kekuatan pasar dan dalam satu pengertian melengkapi /ara 7dam mith untuk melegitimasinya. ementara 7dam mith mengakarkan laisse%-+aire pada gagasannya tentang jadi apa seharusnya manusia, ay beranjak dari gagasan itu dan ber+okus pada peran pasar sebagai sebuah mekanisme yang mengatur diri sendiri. Dalam masyakarat ini, setiap orang akan yang senang men/ari kerja setiap akan mendapatkannya, setiap orang #asalkan orang menerima kerja kapitalis sebagai bentuk kebahagiaan$, dan masyarakat akan makmur #asalkan kita setuju bah&a kemakmuran berarti akumulasi takberhingga$. Dalam dunia yang terpimpin oleh hukum ay, proses penyesuaian antara suplly dan demand tidak diyakini sebagai historis. kspektasi-ekspektasi tidak memainkan peran dalam model klasik ini, karena kini dan masa depan tidak men/iptakan entitas yang berbeda. emua ini terlihat jelas dalam relasi antara tabungan dengan in;estasi. Dalam +rame&ork hukum ay, keputusan untuk menyimpan dan mengin;estasi tidak didasarkan pada ekspektasi masa depan akan demand, biaya dan harga. 8mplikasi ideologis dari +rame&ork ini adalah bah&a eksistensi pro+itXbegitu juga persoalan tentang tingkat yang men/ukupiXdiandaikan sebagai terberikan. Gangguan apapun yang terjadi dalam perekonomian, semuanya akan diatasi oleh mekanisme pasar, yaitu, dengan +leksibilitas upah, yang pada gilirannya berarti bah&a buruh diasumsikan menerima hukum besi pasar. Fleh karena itu, dalam +rame&ork ini, relasi kuasa bekerja. *uga dalam kenyataannya tidak ada konsep &aktu, karena masa lalu, kini dan masa depan melebur bersama dan menganilisasi semuanya. 1eseimbanganekuilibrium adalah tujuannya, dan juga titik mula. 1eseimbangan adalah masa lalu dan masa depan. 1etidakseimbangan masa kini hanyalah satu bentuk keseimbangan, karena kombinasi keputusan untuk berin;esatasi dan menabungXmelalui mana keseimbangan umum didapatXmerupakan bentuk keseimbangan. Dan dari

@6

sini mun/ul implikasi apologetis paling besar dari hukum ay: dengan menghilangnya dimensi &aktu dan perbedaan antara masa lalu, kini dan masa depan, dengan menghilangnya gagasan tentang interelasinya, produk akhirnya adalah keabadian, yaitu, kebadian dari relasi kerja kapitalis.

@)

@2

BAB 0I #$omas Malt$us : #eori Po(ulasi dan Kelas Pekerja

Pengantar Thomas ?althus dikenal sebagai penulis sebuah teori yang sangat terkenal: OTeori opulasiO. Teori ini dikembangkan diakhir abab ke )" dan masih mempunyai pengaruh yang kuat sampai hari ini, dire+ormulasi dan diadaptasikan dengan situasi modern. ?althus mengembangkan teorinya dan bukuO, pertamanya O1n ssay on the Principle of Population diterbitkan tahun )@9". ebelum masuk ke detil teorinya kita harus melihat konteks ketika teori ini dikembangkan. )@9" adalah pun/ak re;olusi industri. *adi, di luar sebuah kamar ke/il di mana ?althus sedang menulis teori populasi, masalah-masalah sosial re;olusi industri dan akumulasi yang disebabkan oleh dua abad enclosure sedang tinggi-tingginya. ebagian orang-orang miskin dan gelandangan terserap di pabrik, tapi tetap tak ada jalan keluar dari masalah kemiskinan. 1emiskinan tersebar luas baik di kalangan orang yang punya pekerjaan maupun yang tidak punya pekerjaan. ?althus tidak sendirian, ketika ia membangun teori populasinya ada juga orang yang mengobser;asi masyarakat dan berpikir bah&a situasi demikian tidaklah benar. ?isalnya, Eilliam God&in, teman bapaknya ?althus, dan juga merupakan pemikir anarkis

@3

pertama yang sangat berpengaruh di 8nggris. ebaiknya kita memetik beberapa kutipan dari God&in, dan ide-ide seperti inilah yang dikritik oleh teori populasi ?althus. ?isalnya: the first effec t of an une8ual distribution of resources in income is a sense of dependence and that arm s the spirit and leaves the surface. Poverty is an enormous evil. 9y poverty : understand the state of a)2C$ man possessing no permanent property. #God&in )9"C: ?enurut God&in, kemiskinan bukan hanya berarti tidak bisa makan, kemiskinan lebih dari itu, yaitu bahwa anda tidak punya akses ke sarana untuk memenuhi kebutuhan anda . *adi anda adalah orang miskin jika anda seorang buruh, &alaupun bergaji besar. God&in juga memiliki pengetahuan tanganpertama seputar re;olusi industri, karena dia melakukan sur;ai di pabrik. asilnya.. : need not tell you that : saw no great epression of cheerfulness in either the elder or younger inhabitants of these walls of the tetile factory2 their occupations were too anious and monotonous ; the poor should not be too much elevated, and incited to forget themselves. $here was a kind of stupid and hopeless vacancy in every face2 this proceeded from the same causes. (?@2=AB) Di pabrik tekstil hasil re;olusi industri God&in mengobser;asi tidak adanya ke/eriaan. 8a selanjutnya men/eritakan kerja anak-anak yang kelihatannya berumur ! tahun padahal sudah berumur )2 atau )3 tahun. Dan banyak lagi penomena mengerikan yang berhubungan dengan re%im pabrik. Titik pentingnya di sini adalah bah&a God&in dan ?althus adalah produk %amannya, hanya saja mereka berada di dua sisi berbeda dari sebuah tembok. 1apanpun kita menemukan &abah kelaparan dan perubahan besar kondisi

@!

sosial, pertanyaan re+lekti+ kita adalah: apakah ini dibutuhkan4 God&in adalah salah satu orang yang menolak keadaan itu sebagai sesuatu yang given. ebaliknya, Thomas ?althus mengatakan lain, baginya it is absolutely necessary, ini adalah kondisi alamiah. 8nti dari teori populasi ?althus adalah penerimaan kemiskinan, alienasi, eksploitasi, ketidakadilan distribusi pendapatan, segala hal-hal buruk kehidupan sosial, masyarakat, adalah perlu, teori sebagai kondisi alamiah dari hidup.ia ?ari kita lihat bagaimana ini dibangun, dan bagaimana digunakan untuk membenarkan penerimaan akan kemiskinan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Basis #eori Po(ulasi ?althus mengklaim bah&a titik berangkat teori populasinya adalah fakta. ertama, populasi tumbuh se/ara eksponensial atau geometrikal, misalnya 2,!," S.. 8ni berarti setelah setiap periode tertentu, jumlah total populasi menjadi ganda. adahal, kata ?althus, kita hanya memiliki pertumbuhan aritmetik produksi makanan. roduksi makanan hanya tumbuh se/ara aritmetik, ),2,3,! dst. 1alau letakkan dalam sebuah gra+ik, maka kita akan mendapatkan hal berikut:

gambar C.). Gra+ik ubungan antara pertumbuhan populasi dan pangan *ika produksi makanan lebih rendah dari pertumbuhan

@5

populasi, masyarakat akan sampai ke titik di mana tidak ada Ybbbbbb sumber yang /ukup untuk memberi makan semua populasi, dan kelaparan akan terjadi. agi ?althus, ini adalah hukum alam. elain 7dam mith, kita kembali menemukan hukum alam, pondasi bagi pemikiran bah&a perubahan tidaklah mungkin, status Vuo hanya satu-satunya kenis/ayaan bagi manusia. 4$eck4 5 4Pre&enti&e4 and 4Positi&e4 ?enurut ?althus, ada situasi-situasi yang bisa mengatasi masalah populasi yang ia sebut dengan O/he/kO. Dengan kata lain, ada beberapa situasi yang akan menurunkan pertumbuhan populasi ke le;el yang setara dengan pertumbuhan makanan. 7da dua ma/am check2 ◦ ◦

preventive check → menurunkan angka kelahiran positive check → meningkatkan angka kematian

ang disebut oleh ?althus dengan O preventive7 check adalah mengurangi rerata angka kelahiran. 7da dua ma/am pre;enti;e /he/k. ertama, Omenunda pernikahanO yang hanya bisa ber+ungsi di masyarakat puritan. 1edua, selibat. 1edua /ara ini hanya mungkin dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat tinggi tertentu, tidak berlaku untuk semua. ?enunda pernikahan adalah hasil dari pilihan ekonomik bukan pertimbangan moral. ?isalnya: a man o+ liberal edu/ation, but &ith an in/ome only just su++i/ient to enable him to asso/iate in the rank o+ gentlemen, must +eel absolutely /ertain that i+ he marries and has a +amily he shall be obliged, i+ he miHes at all in so/iety, to rank himsel+ &ith moderate +armers and the lo&er /lass o+ tradesmen. #?althus )@9": 96$

Dengan kata lain, bila anda adalah seorang laki-laki

@C

dengan pendidikan liberal dan hanya punya penghasilan layaknya seorang bujangan, anda harus berpikir dua kali untuk menikah. 7nak seorang tukang dan anak seorang petani juga akan berpikir dua kali sebelum menikah, dengan demikian akan menunda pernikahan dan akhirnya menjadi sema/am preventive check terhadap populasi karena mereka akan meman+aatkan lebih banyak &aktunya untuk perdagangan, dan seterusnya. elibat hanya untuk kelas untuk tinggi menjadi dalam masyarakat, orang-orang yang berkeingian pendeta atau orang-orang yang mempunyai nilai tinggi. 8ni hanya berlaku bagi sebagian ke/il dari populasi. agian terbesar dari populasi tidak dalam kondisi bisa membuat pilihan rasional karena sangat miskin. Antuk kalangan ini berlaku positive check. Positive check adalah check yang menekan peningkatan populasi yang sudah terjadi. Dengan kata lain, positive check mengurangi populasi dengan meningkatkan tingkat kematian: perang, kelaparan, epidemi, dll. Malt$us dan 4Poor a34 ?althus juga, dalam bukunya, memberi/arakan apa yang disebut dengan Ooor Bo&O. Poor 0ow dibuat untuk mengurusi bantuan untuk orang miskin dan men/oba untuk memasukkan mereka ke kerja. ?enjelang akhir abad ke )", berkembang perdebatan yang hebat seputar undang-undang ini. ?engikuti pendekatan laisse%-+aire, kebanyakan ahli ekonomi &aktu menentangnya. *adi, teori ?althus tidak saja reaksi mela&an pemikiran tentang kesempurnaan manusia dan kemungkinan hidup dalam masyarakat yang lebih adil #sebagaimana God&in$. 0amun juga, khususnya, itu adalah reaksi terhadap poor lo& yang diperkenalkan &aktu itu. alah satu tujuan teori populasi ?althus adalah untuk memberikan pembenaran bagi penghapusan undang-undang tersebut dan mela&an prinsip trans+er kesejahteraan sosial kepada orangorang miskin. ?althus menulis:

@@

$o remedy the fre8uent distresses of the common people, the poor laws of ngland have been instituted2 but it is to be feared, that though they may have alleviated a little of the intensity of individual misfortune they have spread the general evil a over a much larger surface. (3althus =B>?2 >C) katasebenarnya lain, bila anda memberikan yang kepada orang Dengan miskin anda memperparah masalah, bukan menyelesaikannya. 1enapa4 1arena jika /ampur tangan negara ditiadakan, maka positi;e /he/k akan bekerja dan tingkat kematian yang tinggi akan menekan tingkat populasi ke tingkat sumber makanan. 7pa yang terjadi bila pemerintah inter;ensi dalam pemberantasan kemiskinan4 8ni akan berarti alih-alih memberikan kesempatan orang untuk mati, pemerintah malah memberi mereka sumber penghidupan. Dalam +rame&ork ?althus, bah&a manusia butuh insenti+ untuk bereproduksi lebih banyak, dan akan membuat populasi tumbuh lebih tinggi. agi ?althus, sumber makanan adalah given, maka permintaan yang lebih tinggi akan makanan tidak akan bisa dipenuhi dengan suplai yang lebih tinggi. 1arena harga makanan akan naik dengan segala konsekuensinya. Di satu sisi, sumber makanan per-kepala tidak akan berubah. 1edua, positi;e /he/k #tingkat kematian$ dibutuhkan untuk menyesuaikan populasi dan le;el makanan meningkat#karena populasi akan meningkat mengikuti kenaikan gaji$. *ika anda memberikan uang kepada orang miskin, menurut ?althus, anda tidak menambah apapun pada persediaan aktual yang diproduksi. 8mplikasi dari hal ini adalah iron la& gaji, di mana gaji tidak bisa lebih dari le;el subsisten. the rich might become poor, and some of the poor rich , (he doesnDt care who is rich or who is poor) but a part of the society must necessarily feel a difficulty of living, and this difficulty will naturally fall on the least fortunate members.

@"

(3althus =B>?2 >@) a/a baik-baik: naturally +all, adalah alamiah untuk menjadi sengsara. ?emiliki sejumlah besar populasi yang miskin adalah kondisi alamiah masyarakat. ah&a keadaan tidak bisa dirubah, karena sumber adalah given, terbatas, kelangkaan menguasai hidup kita. Tentu saja ada asumsiasumsi didibalik yang lain luarsemua sana.ini, sebagai semua statemen ekonomi Asumsi-asumsi #eori Malt$us 7pa saja asumsi-asumsi dalam teori ?althus4 7pa yang diabaikan oleh ?althus4 

Asumsi-asumsi seutar ertumbu!an makanan. ?althus menulis pada periode re;olusi industri. eriode re;olusi industri bukan saja periode peningkatan hebat produkti+itas dan produksi sektor manu+aktur, tekstil



dll, tetapi juga periode peningkatan hasil pertanian. Di &ilayah pedesaan 8nggris, menyusul setidaknya dua abad en/losure, telah mengalami intensi+ikasi dan rasionalisasi buruh dan, di kemudian hari, kapital. ejara&an obsba&n mengamati bah&a peningkatan input yang /epat yang memungkinkan pertanian 8nggris di tahun )"36an mampu menyuplai 9" persen bijian bagi seluruh populasi dua sampai tiga kali dibanding abad kedelapan belas, dengan rasionalisasi dan perluasan &ilayah tanam. #obsba&n )9@3: C!$. etelah )"36an, hasil pertanian juga meningkat akibat mekanisasi. *adi, sementara teori ?althus mangasumsikan pertumbuhan pangan berada di ba&ah pertumbuhan populasi padahal kenyataannya ini adalah periode sejarah di mana produkti+itas pertanian mulai meningkat. Asumsi-asumsi seutar ertumbu!an oulasi.

@9

8su lain adalah bah&a pendapatan yang lebih tinggi bagi orang miskin akan memngakibatkan pertumbuhan populasi yang tinggi. ebenarnya, sebaliknyalah yang benar. ?althus memper/ayai bah&a jika anda memberikan uang kepada orang miskin uang tersebut akan meningkatkan reproduksi, yang kemudian akan menekan pendapatan adahal, jika anda melihat /ontoh tren per-kapita. pertumbuhan populasi di masyarakat barat, di mana pendapatan per-kapita lebih tinggi dari negara-negara lain, anda akan melihat bah&a pertumbuhan populasi lebih rendah dari negara-negara miskin. Amumnya hal ini karena, kemiskinanlah yang menyuburkan tingkat kelahiran, bukan kemakmuran. Dalam masyarakat tradisional yang tingkat kematiannya tinggi, keturunan yang banyak membuat para orang tua bisa membantu meminimasi resiko bagi yang tidak punya anak. oin penting yang mau saya katakan adalah bah&a tidak ada teori umum tentang populasi manusia yang menjelaskan dan memprediksi tren populasi. 8nilah mengapa teori ?althus lebih banyak menimbulkan pertanyaan dariapada ja&aban. Garis besar teori ?althus, alasan kenapa pengaruhnya sangat berbahaya, adalah karena ia mengatakan bah&a kelaparan adalah perlu. ?enganggap kelaparan sebagai hal yang naturl inilah yang berbahaya apalagi kalau diterapkan untuk hari ini. angat jauh dari penomena alamiah, ini semuanya adalah sosial. asis real kelaparan bukanlah kelangkaan pangan tetapi akses terhadap kesejahteraan sosial. Di dunia di mana akses ditentukan terutama oleh hak kepemilikan, struktur kepemilikan inilah yang menjadi basis real bagi kelaparan.

#eori Po(ulasi dan Perkem'angannya di Indonesia

"6

Di 8ndonesia ataupun di negara dunia ketiga populasi menjadi bagian yang penting bagi populasionis untuk melihat sebab akibat dari kemiskinan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. opulasionis melihatnya sebagai ekspresi dari kondisi o;er populasi dengan peme/ahan pengurangan tekanan populasi. ?asri ingarimbun adalah salah seorang populasionis indonesia yang mengembangkan teori populasi neomalthusian dengan melihat kemiskinan kronis di pedesaan. ?asri adalah populasionis yang memiliki keprihatinan terhadap kondisi manusia yang layak hidup dengan bermartabat. Ealaupun eliau menegaskan dalam tulisannya bah&a semenjak berakhirnya perang dunia kedua dirasakan teori malthus mengandung banyak kebenaran. 0egara-negara berkembang di 7merika Batin, 7+rika, dan 7sia masih terus bergulat untuk meningkatkan ara+ hidup rakyatnya. Di masa embangunan Frde aru ada tiga kebijakan unggulan yang saling melengkapi untuk menja&ab persoalan kesejahteraan yaitu Pertama, ?enggalakkan program engendalian populasi melalui 1eluarga eren/ana, kedua, ?endongkrak populasi pangan melalui teknologisasi pertanian atau re;olusi hijau dan yang ketiga pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi. ?asri concern sebagai populasionis dengan program pengendalian populasi melalaui 1. De'at dan Kritik Po(ulasi rogram pengurangan tingkat +ertilitas melalui 1 yang gen/ar di gulingkan Frde aru sebagai kebijakan dalam paket pembangunan menuju makro ekonomi-politik di masa a&al orde ini dengan karakter ekonominya neo-klasik., mendapat legitimasi dalil-dalil ilmiah yang kuat dari kelompok populasionis di indonesia maupun pengaruh tokoh-tokoh lain

")

di dunia. ongaart dan inding menegaskan bah&a keluarga beren/ana merupakan win-win solusionI kesejahteraan indi;idu terutama perempuan dan anak dapat di perbaiki, dan menghasilkan keuntungan baik pada ekonomi nasional maupun lingkungan. Tampaknya jalan inilah yang di yakini kebanyakan pemimpin dunia ketiga untuk mengatasi persoalan penduduk di negeri masing-masing termasuk 8ndonesia. 1elebihan populasi akan terkait dengan kemampuan pemerintah menyediakan layanan kesehatan, membangun sekolah, menyediakan in+ra struktur dan menjamin kesejahteraan keluarga. 1etidak mampuan pemerintah menyediakan semua itu ditambah dengan pertumbuhan usia mudah di anggap dapat memun/ulkan kekerasan politik dan kon+lik sipil, suatu kondisi yang di hindari dalam konteks 8ndonesia sebab pemerintah membutuhkan stabilitas nasional untuk menjalankan agenda-agenda pembangunan. aul

orisson

merupakan

neo-?althusian

yang

beranggapan bah&a populasi berkontribusi kepada degradasi alam. orisson menguatkan dengan data-datanya di ?adagaskar5. aul hrli/h adalah ekologis 7merika yang memainkan peranan ?althus dan menyatakan bah&a tidak ada peristi&a ekologi yang di pandang sebagai an/aman terhadap kehidupan bumi selama jutaan tahun sebanding dengan an/aman yang datang dari kondisi o;erpopulasi manusia. 0amun disisi yang lain endry George dari tradisi sosialis melakukan hipotesis bah&a kemiskinan bukan di sebabkan kondisi o;er populasi tetapi karena perang dan ketidak adilan hukum. enulis radikal lain seperti usan George dan ran/es ?oore Bape dengan nada yang menegaskan bah&a 1emiskinan dan ketidak adilan adalah akar penyebab degradasi alam, bukan populasi. Ealaupun 5

"2

demikian

diatas,

tokoh

populasionis

Lihat di buku Pemikiran Agraria Bulak Sumur hal.163

8ndonesia seperti ?asri ingarimbun menempatkan posisinya sebagai populasionis yang melihat kemiskinan di pedesaan tidak bisa dielakkan untuk di pertimbangkan meskipun kesimpulan ?asri sangat khas dengan demogra+er yang menempatkan persoalan pertumbuhan populasi tidak bisa di lepaskan dari hubungan manusia dengan alam, kehidupannya, dan dunia sosialnya. 1e/enderungan ini juga menunjukkan bah&a ia melepaskan ;aribel struktural dan alam, penetrasi modal yang ikut serta mengakibatkan degradasi de+orestasi, kemiskinan di pedesaan maupun di perkotaan. Temuan-temuan ?asri di pedesaan tentang praktek 1 tradisional dan hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan populasi mampu mematahkan asumsi-asumsi generalistik populasionis arat yang /enderung melihat negara-negara dunia ketiga sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan populasi dunia. C ebuah asumsi yang khas arat dan menumpahkan kepada orang miskin hampir seluruh problem populasi, dan menyimpulkan kemiskinan sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan populasi. ?asri justru menemukan bah&a orang miskin /enderung terdorong untuk mengendalikan jumlah kelahiran anak dengan /ara-/ara yang mereka pahami dan mampu mereka lakukan.@ 6

7

United Nation (UN) merilis sebuah laoran tentang oulasi berta!uk"#orld Poulation Prose$t% &he ' e*ision". Laoran ini mengemukakan bah+a semua ledakan oulasi itu ter!adi di negara, negara berkembang,-ang aling $eat ertumbuhann-a adalah +ila-ah,+ila-ah -ang se$ara geograis ra+an dan tidak(lingkungan) ramah untuk ertumbuhan ekonomi (/ua$a -ang tidak baik0 kekurangan sumberda-a0 atau lokasin-a kurang baik),-ang sangat mungkin dimasa dean menimbulkan malaetaka.ingga tahun '0 ersentasi negara berkembang di nilai aling tinggi menambah ertumbuhan oulsi dunia -aitu 6 2 ada 150 6 2 di tahun '0 sedangkan negara ma!u masing,masing 3 2 (15) dan '2 thn '.4a*id .Blomm0 &he 4emograhi$ 4i*idend% a Ne+ Prese$ti*e on $onomi$ /on$e+en$es o Poulation /henge (Pittsburgh%AN40 '')0 .1',13. 8asri Singarimbun 9 /hriss 8anning0 :;eluarga Beren$ana0 8oti*asidan Pola Sosial,konomi% ;asus 8o!olama" hal.1.

"3

Antuk konteks 8ndonesia jika di diskusikan tentang artikel en Ehite tentang populasi. en Ehite mengajukan tiga hal, Pertama, 7pakah 8ndonesia mempunyai masalah populasi, dan jika iya, jenis problem populasi apa yang di hadapi4, &edua, 7pa hubungan antara perubahan populasi, di satu sisi, dan pembangunan ekonomi #dan kemiskinan$ di sisi lain4, &etiga, dan dengan apa yang mudah di ketahui sejauh ini, apakah kebijakan tentang populasi ini di jalankan itu tepat4 Ehite mengajukan data-data yang menunjukkan bah&a populasi di 8ndonesia mengalami penurunan, bahkan ja&a sekalipun yang dianggap memiliki tingkat populasi dan kepadatan tinggi juga mengalami penurunan populasi, kita bisa lihat pada table di ba&ah ini ata-rata pertumbuhan populasi tahunan 8ndonesia dan *a&a, )9C)-)996 #'$." Tahun

8ndonesia

*a&a

)9C)-@) )9@)-"o )9"6-"5 )9"6-96

2.) 2.3 2.) 2.6

).9 2.6 ).@ ).@

iapa yang paling besar menyumbang kepada pertumbuhan populasi di 8ndonesia4 erbeda dengn pandangan umum # kelas menengah Arban dan orang asing$, dalam hal ini tingkat +artilitas yang paling tinggi bukan di sebabkan oleh orang miskin tetapi +artilitas se/ara positi+ berkitan dengan status so/ial-konomi. Terkait dengan perkembangan populasi dan ketersediaan makanan, 8ndonesia tidak mengalami apa yang " Ben!amin #hite0 : A Non, 8althusian ?ie+0"dalam @an,Paul 4irkse0 rans usken0 and 8ario otten (eds.).$it.0 .17.

"!

dikatakan  mimpi buruk ?althusian, pertumbuhan populasi melebihi dengan ketersediaan makanan. roduksi pertanian 8ndonesia meningkat sekitar !' sejak )9C6, petumbuhan makanan # beras, dan juga makanan pokok lainnya$ telah tumbuh lebih besar daripada pertumbuhn populasi sejak 25 tahun yang lalu. Di 8ndonesia sendiri ada dua penyebab degradasi lingkungan, de+orestasi di luar ja&a, bukan di sebabkan 8ndustri di sebagian bukan di sebabkan tekanan tekananpopulasi populasi melainkan olehja&a, perusahaan 9 tambang dan 8ndustri. PEN+#+P ersoalan opulasi di 8ndonesia yang di kembangkan oleh ilmuan-ilmuan kependudukan le&at program 1 bukan berarti berjalan dengan semestinya, di a&al program ini banyak tokoh agama&an yang mengkritik se/ara moral &alaupun diproses selanjutnya akhirnya di terima juga dan ada yang mengkritik dari ilmuan yang punya tradisi sosialis dengan melihat opulasi bukan masalah utama tapi sistim kerja manusia dan sistim ksploitasi alam yang tidak demokratis . Dan ada juga yang menegaskan bah&a masalah populasi di8ndonesia dengan program 1eluarga eren/ana harus mempertimbangkan selain +aktor ekonomi,juga +aktor /ultural, dan psikologis yang mempengaruhi pola pilihan-pilihan orang tua. Dengan demikian maka program keluarga beren/ana dan perbaikan so/ial ekonomi harus di jalankan se/ara beriringan.

 Ibid.0 . 1,11.

"5

"C

BAB 0II Karl Mar67Kritik Ekonomi Politik I : Komoditas dan #eori Nilai

Komoditi ?arH menga&ali =dekonstruksi> kapitalisme dengan komoditi. ertanyaannya, mengapa memulai dari komoditi4 1arena komoditi merupakan bentuk dasar kekayaankesejahteraan dalam masyarakat kapitalis. Dengan kata lain bah&a kekayaankesejahteraan diukur dengan seberapa banyak komoditi yang dimiliki. 8a menegaskan bah&a commodity-form is the fundamental form of capital . 1omoditi merupakan objek eksternal yang memiliki kualitas tertentu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 8a merupakan objek konsumsi +inal, dapat juga se/ara tidak langsung dikonsumsi se/ara tidak langsung sebagai sarana produksi. Fleh karenanya ia memiliki =&ajah ganda> yaitu, nilai-guna #use-value$ dan nilai-tukar #echange-value$. Nilai-guna 8 use-"alue9, Nilai-tukar 8 e#c!ange-"alue9 dan Nilai 8"alue9 ebuah komoditi merupakan sebuah nilai-guna karena memiliki nilai saat digunakandikonsumsi yang ber+ungsi memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi, ia juga adalah sebuah nilai-tukar, karena bernilai dalam pertukaran #karena teran/am menganggur maka mereka akan bekerja lebih e+isien$I dan memungkinkan restrukturisasi dengan akibat lemahnya kekuatan kelas buruh. ?eski ada pengangguran, laisse%-faire atau ekonomi liberal akan menganjurkan 0egara tidak melakukan apa-apa, biarkan dinamika pena&aran dan permintaan dari pasar tenaga kerja yang akan menurunkan upah sehingga memun/ulkan harapan laba dan in;estasi yang lebih besar. engangguran, menurut ekonom liberal, adalah masalah yang selesai dengan sendirinya jika pena&aran dan permintaan dibiarkan beroperasi sehingga pasar akan menentukan upah yang /ukup rendah #seberapa rendah akan tergantung pada relasi antara pena&aran dan permintaan$. ?eski demikian selama tahun )936, orang menganggur di 8nggris, 7 dan seluruh dunia mulai untuk memberontak dan mengorganisasi dalam skala yang lebih impresi+. Dalam banyak kasus mereka bekerja sama dengan kaum buruh untuk menghindari upaya-upaya untuk menggagalkan pemogokan.

))3

elain itu, adanya e+ek dari e;olusi o;iet pada )9)@ yang telah menjadi imajinasi kelas buruh dari banyak negara #tanpa mempedulikan apa yang sebenarnya terjadi di Ani o;iet, re;olusi itu tetap dianggap sebagai simbol akan kemungkinan adanya re;olusi sosial$ anda bisa membayangkan tingkat dari tensi politik dan an/aman sosial dalam periode setelah perang duniaketika pertama dan kapitalisme dalam tahun-tahun depresi besar, yakni periode lapisan tidak sanggup untuk mena&arkan ;isi masa depan. *angan lupakan bah&a kerusuhan sosial di 8nggris telah mendorong negara itu untuk melakukan inter;ensi dengan memper/epat kebijakan sosial dan melandaskan elemen-elemen dari 0egara kesejahteraan. Di 7, perjuangan yang keras dan berdarah-darah menjadi basis dari pembentukan serikat buruh industri dan beberapa elemen dari pengamanan sosial dalam 0e& Deal. Di 0egara lain, di mana memungkinkan se/ara politik, kerusuhan sosial yang ditimbulkan karena tuntutan kelas buruh dihadapi le&at /ara yang paling keras dengan dibentuknya kediktatoran, sebagaimana kasus +asisme di 8talia #setelah gerakan de&an pada tahun )9)9$ dan na%isme di *erman. Ketidaklenturan +(a$ 8 )age *igidity 9, Ketidakmam(uan Ekonomi Klasik dan !olusi Keynes Tentang apa semua ini4 7pa yang bisa dilakukan dengan teory 1eynes yang agak abstrak4 a. anyak sekali, dan 1eynes memahami itu. 1eynes telah menjadi penting dalam ilmu ekonomi bukan karena dia menemukan sesuatuXdia sesungguhnya tidak menemukan apa-apa, karena semua elemen pokok teorinya sudah di+ormulasikan oleh ekonom lain Xtapi karena dia mampu menggabungkan bagian-bagian yang berbeda yang membuatnya mampu menghadirkan sebuah yang dihasilkan melalui proses produksi. 7danya lapangan pekerjaan dari sumberdaya yangdengan tidak terpakai /ukup untuk menghasilkan aliran pendapatan jumlah yang sama sebesar yang ditarik dari aliran pendapatan melalui penjualan produknya. ?aka, permintaan akan dihasilkan dengan meningkatnya pena&aran. 1arenanya, ukum ay tidak melihat adanya kemungkinan terjadinya o;erproduksi begitu sumberdaya diolah. ?ekanisme yang memungkinkan lapangan kerja penuh dari semua sumberdaya adalah +leksibilitas upah dan harga, yang dengan hal itu pasar menjadi seimbang. Dalam +ormulasi hukum say kemudian, gerakan dalam tingkat bunga mampu menyeimbangkan tabungan dan in;estasi, sehingga tidak ada kemungkinan o;erproduksi kapital. Depresi besar menunjukkan ketidakmampuan teori ekonomi ortodoks ini dalam mengatasi masalah tingkat pengangguran yang berlangsung lama. ada tahun )929, 8nggris telah sangat menderita oleh kurangnya lapangan pekerjaan untuk beberapa tahun, sementara di 7 boom ekonomi telah berbalik dengan /epat, dan memberi tekanan bagi pemerintah untuk melakukan inter;ensi. erangkat teoritik dari ekonomi klasik, dengan implikasinya laisse%-faire dan resepnya untuk tidak menginter;ensi, menjadi kian tidak /o/ok dengan kebutuhan untuk akumulasi kapital. Tahun )929, sementara Bloyd George mengkampanyekan pengadaan pekerjaan publik, Treasury yang konser;ati+ menghasilkan doktrin yang menganggap belanja publik tidak dapat meningkatkan kesempatan kerja. 7rgumen tersebut berdasarkan asumsi klasik bah&a in;estasi dipengaruhi oleh

))5

tabungan. ?aka, peningkatan dalam belanja publik akan menuntut penurunan dalam belanja s&asta jika belanja publik perlu dibiayai. Gagasan di balik Treasury Lie& adalah keyakinan klasik bah&a penyebab pengangguran disebabkan oleh gaji riil yang sangat tinggi. Tetap yakin pada ajaran lasse%-+aire dan pengurangan gaji dalam di mana gaji dari riil sulit diubah baik karena e+eksebuah de+lasidunia dan perla&anan kelas buruh, terdengar na\+. 1aum konom ortodoks masih mempertahankan ;aliditas hukum ay dengan implikasi praktiknya mulai melepaskan saran kebijakan mereka dari basis teori ekonomi. ebagai /ontoh adalah surat round-robbin ditandatangani oleh beberapa ekonom termasuk 1eynes, yang ditulis igou pada tahun )932 untuk The Times #)@ oktober )932$ di mana dia menyerukan perlunya belanja publik sebagai solusi terakhir untuk masalah pengangguran karena pengalihan dari tabungan ke in;estasi telah dirintangi oleh kurangnya keper/ayaan. 8nilah kontribusi 1eynes. Dia memahami bah&a jika pengangguran tidak bisa diatasi se/ara sosial, dan pertumbuhan tidak bisa didorong, keresahan sosial akan memun/ak dan kapitalisme akan ambruk. 1eynes menggambarkan keadaan itu sebagai dunia yang di dalamnya harapan-harapan keuntungan menjadi kian tak menentu, dia menggambarkannya dengan istilah  li8uidity trap , yakni sebuah situasi di mana in;estor lebih suka menimbun uangnya ketimbang meminjamankan uangnya in;estasi produkti+ yang tidak jelas labanya. 7kumulasi tidak bisa diperoleh kembali melalui +laksibilitas upah. engangguran tidak bisa lagi berperan sebagai suatu mekanisme untuk mengurangi upah pada tingkat yang /ukup tinggi untuk memulai kembali akumulasi kapital. anya satu solusinya, yakni peningkatan aggregate demand. Dan jika kapitalis tidak bisa melakukan peningkatan tersebut dan kapitalis ingin diselamatkan, maka 0egara-lah yang harus melakukannya. egitulah rasionalitas

))C

dari model-model penentuan pendapatan: aggregate demand menentukan tingkat outputK 8nilah titik berangkat teoritis dari ekonomi makro modern. Ekonomi Keynes mainstream (asca (erang 1ebijakan ekonomi dan kerja penuh olusi yang dita&arkan oleh 1eynes untuk persoalan pengangguran karena itu berpusat pada tingkat aggregate demand. Tingkat aggregate demand menentukan tingkat output yang terkait dengan tingkat kesempatan kerja. *ika ekonomi di ba&ah kesempatan kerja penuh, maka tingkat aggregate demand bisa ditingkatkan sampai ke sebuah titik yang, melalui mekanisme multiplier, ekonomi tersebut men/apai tingkat kesempatan kerja penuh. Fleh karena itu, jika ada pengangguran itu adalah karena kita tidak mempunyai /ukup tingkat aggregate demand dalam ekonomi. Tingkat aggregate demand mempunyai komponen berbeda. Dalam sebuah ekonomi tertutup komponen adalah konsumsi, in;estasi dan belanja 0egara: 7DPJQ8QG. karena itu, mengontrol nilai 7D melalui /ontrol dari komponen-komponen itu. Dua kebijakan ekonomi diadopsi dalam keynesianisme pas/a perang untuk mengontrol komponen-komponen dari aggregate demand: kebijakan +iskal dan kebijakan moneter. 1ebijakan +iskal adalah berdasarkan pada /ontrol belanja publi/ G dan tingkat pajak T. edangkan kebijakan moneter memanipulasi tingkat bunga 8 dan jumlah pena&aran uang ? melalui kredit dan operasi pasar terbuka #pembelian dan penjualan surat utang oleh bank sentral$. 1arena dalam +rame&ork 1eynesian permintaan adalah mesin dari ekonomi #sementara dalam +ame&ork liberal ini adalah pena&aran < ingat hukum ay: pena&aran men/iptakan

))@

permintaannya sendiri$, maka, baik kebijakan +iskal maupun moneter menjadi alat untuk usaha mengontrol komponen tingkat aggregate demand yang karenanya akan mempengaruhi output dan kesempatan kerja. Ke'ijakan 2iskal emerintah bisa juga melalui perubahan dalam tingkat pajakmengontrol atau melaluikonsumsi trans+er uang ke keluarga #+amily allo&an/es, unemployment bene+its, et/$ 0egara juga bisa meningkatkan atau mengurangi belanja G. rinsipnya, dari perspekti+ ekonomi, untuk tujuan menstimulasi aggregate demand ini tak masalah apa yang dibelanjakan 0egara: belanja militer atau belanja sosial. Ke'ijakan moneter 8n;estasi tergantung pada tingkat bunga, bah&a ini sebuah =biaya> dari meminjam uang. Tingkat bunga bisa di/ontrol untuk tingkat tertentu oleh bank sentral yang dalam resim berbeda, adalah kurang lebih berhubungan dengan kebijakan politik dari 0egara. *ika tingkat bunga tinggi, in;estasi turun. 1ita bi/arakan disini tentang in;estasi dalam mesin-mesin., perkebunan, dll, atau yang bisa dikatakan in;estasi-in;estasi produkti+. Dalam bahasa umum ada juga in;estasi-in;estasi +inan/ial yang mempunyai perbedaan relasi dengan tingkat bunga.dalam kasus selanjutnya, jika tingkat bunga meningkat, pena&aran untuk asset-aset +inan/ial meningkat karena mereka lebih baik untuk yang dibelajankannya itu. *adi, in;estasi-in;estasi produkti+ /enderung bisa tumbuh dengan pengurangan tingkat bunga. *angan ran/u dengan i;estasi-in;estasi +inan/ial ini. ank sentral bisa juga mengendurkan aturan bah&a bank-bank komersial pasti mengikuti ketetapan untuk menyediakan pinjaman untuk peminjam. *uga, bank sentral

))"

bisa dengan mudah men/etak uang dan membeli surat-surat #yang adalah serti+ikat utang$ dikeluarkan oleh 0egara atau usaha perorangan. Dalam kedua kasus, kita telah membi/arakan tentang ekspansi dari suplai uang. 2akta-%akta k$usus dari Era Keynesian ra 0egara 1eynes untuk < yakni periode di mana praktik dan keinginan menginter;ensi ekonomi diterima dengan luasXterentang antara pas/a perang sampai sebelum tahun )9@6. 1ita bisa /atat paling sedikit tiga +akta khusus dalam era ini. ). Be;el akumulasi yang tinggi #khususnya dalam relasi untuk tahun )9"6 dan )996$, dan siklus bisnis lebih halus daripada periode sebelumnya tanpa /ampur tangan 0egara. 2. orsi belanja 0egara yang membelanjakan lebih banyak di periode sebelumnya, dan harapan belanja publik telah diinternalisasi oleh masyarakat.

3. ang ketiga dan yang paling penting dari ra 1eynesian

adalah telah terbentuknya hubungan antara pertumbuhan dalam produkti+itas dan pertumbuhan upah. Di beberapa 0egara, hal mengambil bentuk berupa kesepakatan produkti+itas ini antara serikat buruh dengan organisasi-organisasi pengusaha. 1esepakatan produkti;itas men/iptakan aturan main di mana peningkatan upah tidak boleh melebihi peningkatan produkti;itas. akta ini menjadi doktrin terpenting dalam era 1eyensian, yang tanpanya strategi akumulasi kapital ala keynesian menjadi berantakan.

))9

Gambar C.). Gaji dan endapatan terhadap produk nasional Krisis dari keynesianisme Dalam pertengahan tahun )9C6, struktur sosial yang menjadi basis keynesianisme mulai ambruk. 8ni terjadi di semua 0egara industri besar, dunia berkembang dan dalam regulasi ekonomi dunia. Dalam interpretasi saya, krisis keynesianisme se/ara esensial berdasar pada aspek berikut: ). ?eningkatnya jurang #atau sulit untuk memelihara keseimbangan antara produkti+itas dan pertumbuhan gaji$. 2. eningkatan dalam arus belanja 0egara #trans+er, et/$, yakni welfare shift.

)26

BAB ; =lo'alisasi dan Ke'ijakan Indonesi a

Penda$uluan Globalisasi adalah suatu pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam ekonomi global )6. Fleh  ari *ulia&an, meminjam pengertian . obenson #)992$, globalisasi digambarkan sebagai Opemadatan dunia dan intensi+ikasi kesadaran dunia sebagai suatu keseluruhanO atau Ointensi+ikasi relasi-relasi sosial seluas dunia yang menghubungkan lokalitas-lokalitas berjauhan sedemikian rupa sehingga peristi&a di satu tempat ditentukan oleh peristi&a)) lain yang terjadi bermil-mil jaraknya dari situ dan sebaliknyaO . ari menambahkan satu lagi sebagai Omeningkatnya jejaring interdependensi antar umat manusia pada tataran benuabenuaO. 1alau pengertian seperti yang diungkapkan oleh ari di atas sesungguhnya kerajaan-kerajaan klasik sudah melakukan itu. parta, oma&i atau kerajaan-kerajaan di )6 Di sini globalisasi dilihat sebagai satu +ase di antara ketiga +ase gelombang

))

dominasi. ase pertama kolonialisme. ase kedua neokolonialisme dengan argumentasi teori pembangunanisme. 8ni dimulai sejak )9!6-an untuk membendung pengaruh sosialisme di negara-negara dunia ke tiga. ase ketiga, globalisasi. ase terakhir ini ditandai dengan liberalisasi di segala bidang yang dipaksakan melalui struktural adjusment programs yang dipaksakan oleh lembaga-lembaga keuangan global dan disepakati oleh resim G7TT dan perdagangan bebas, suatu organisasi global yang disebut ETF #&ord Trade Frgani%ation$. Bih. D. ?ansur akih Iuntuhnya teori pembangunan dan globalisasi #ogyakartaI ustaka pelajar dan 8nsist press$ hal. 2)) Bih. ?ajalah asis mei-juni 266!. hal. C

)2)

0usantara yang sudah berdagang jauh sampai ke Jina, benua 7+rika, 7ustralia dan sampai ke 7rab. ukankah itu juga adalah +enomena global4 enar. Tetapi globalisasi yang kita bi/arakan sekarang, meminjam ari, terkait dengan situasi keterkaitan relasi masyarakat modern yang ditandai oleh ]keluasan] #etencity$, kekuatan # intencity$, ke/epatan #velocity$, dan dampak #impact$ yang luar biasa dan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. 8ni kita alami dalam kenyataan yang kita saksikan seperti re;olusi transportasi, re;olusi telekomunikasi, atau per/epatan tekhnologi in+ormasi yang melaju luar biasa tanpa bisa ditahan-tahan lagi oleh batas-batas nasionalitas, geogra+is dan teritorial. ra ini ditandai dengan semakin /epatnya sebuah in+ormasi di belahan dunia lain bisa diketahui di belahan dunia lainnya. 7tau seperti sedang berdekatan, kita bisa ber/engkrama dengan akrab seperti sedang duduk bersampingan hanya melalui telepon, hand pone atau pengantar pesan elektroni/ lainnya dengan sanak keluarga di seberang benua nun jauh di sana . Tentunya ini tidak terjadi di era ?ajapahit, era ?ataram, era kerajaan ?akassar atau kerajaan-kerajaan yang hidup sebelum era modernitas ini. 8nilah mungkin garis batas antara globalisasi yang kita bahas dengan +enomena hubungan mengglobal di era pra modern. Jiri mendasar lainnya adalah menipisnya ruang dan merapatnya &aktu transaksional, utamanya dalam bidang ekonomi. 8ni bisa kita lihat dengan +enomena krisis di asia tenggara dimana modal bisa dengan sangat /epat berpindah dari satu negara-ke negara lain. Globalisasi ini melempangkan jalan ekonomi +inansial yang ra&an spekulasi dan manipulasi. Proyek =lo'alisasi ekonomi *ika berangkat dari pengertian paling a&al di atas maka globalisasi adalah proses menyatunya bangsa-bangsa dalam lingkup perdagangan #ekonomi$. Tetapi ?ansur akih

)22

menegaskan bah&a globalisasi hanyalah +ase dari kapitalisme. ?odel ini sudah dibahas oleh 7dam mith dan para ekonom klasik dengan basis lai%%es faire  ?eskipun globalisasi dikampanyekan sebagai era masa depan, yakni suatu era yang menjanjikan OpertumbuhanO ekonomi se/ara global dan akan mendatangkan kemakmuran global bagi semua, globalisasi sesungguhnya adalah kelanjutan dari kolonialisme dan )2

de;elopmentalisme sebelumnya . Balu bagaimana dia bekerja4 ada dasarnya globalisasi terjadi ketika ditetapkannya +ormasi sosial global baru yang ditandai dengan diberlakukannya se/ara global suatu mekanisme perdagangan melalui pen/iptaan kebijakan free trade, yakni berhasil ditanda tanganinya kesepakatan internasional tentang perdagangan pada bulan april tahun )99! setelah melalui proses yang sulit, di ?arrakesh, ?aroko, yakni suatu perjanjian internasional perdagangan yang dikenal dengan General 7greement 7nd Trade #G7TT$. G7TT merupakan suatu kumpulan aturan internasional yang mengatur perilaku perdagangan antar pemerintah. G7TT juga merupakan +orum negosiasi perdagangan antar pemerintah, juga merupakan pengadilan untuk menyelesaikan jika terjadi perselisihan antar bangsa)3. etahun berikutnya, )995, berdiri organisasi penga&asan perdagangan dan kontrol perdagangan dunia yang dikenal dengan +ord $rade *ragini%ation #ETF$. Frganisasi ini mengambil alih G7TT. Di samping organisasi global seperti ETF dan G7TT di atas, didirikan juga organisasi yang mendukung agenda perdagangan global dengan pendirian organisasi-organisasi serupa serta perjanjian-perjanjian di tingkat-tingkat regional. ?isalnya $he 5orth 1merican ree $rade 1greement #07T7$ antara 1merika an 3eico an $he 1sia Pasufik conomic Fonfrence #7J$. 7da juga yang tingkatannya lebih ke/il seperti ingapura, *ohor dan iau #8*F8$ atau 9runei, )2 ?ansur akih hal. 2)) )3 :bid. hlm. 2)2

)23

:ndonesia, 3alaisya, and Philippines ast
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF