Pengakuan Langsung Dari Mulut Muhammad Bahwa Dirinya Nabi Palsu
February 1, 2017 | Author: yantjessgmail | Category: N/A
Short Description
Download Pengakuan Langsung Dari Mulut Muhammad Bahwa Dirinya Nabi Palsu...
Description
Pengakuan langsung dari mulut Muhammad bahwa dirinya nabi palsu
TOLOK UKUR Mati karena rac un sebagai bukti Muhammad nabi palsu Tabaqat Ibn Sa'd halaman 249 Wanita Yahudi yang meracuni Muhammad berkata, “Aku ingin tahu apakah kau benar-benar seorang nabi, yang jika me mang benar maka rac un ini tidak akan me ngga ngg umu, dan jika kau ternyata seorang nabi palsu, maka aku akan dapat me mbebaskan masyarakat dari dirimu."
Urat nadi terpotong sebagai bukti Muhammad nabi palsu QS 69:44-47 (44) Seandainya dia (Muhammad) me nga da-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, [45] Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. [46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. [47] Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Akhirnya Muhammad me ngakui bahwa dirinya seorang nabi palsu: Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713: Dikisahka n oleh Aisha: Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, "Wahai Aisha! Aku mas ih meras a kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku me ras a urat nadiku dipotong oleh rac un itu." Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252 Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti menga mati akibat dari dagi ng (berac un) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang k uras a tiba s aat nya batang nadiku terputus.”
Walaupun ada spekulasi dari pihak sejarawan Islam sendiri, ka lau Muhammad mati akibat racun
yang diberikan oleh Aisyah dan Hafsah, tetap tidak menyangkal fakta bahwa Muhammad adalah nabi palsu karena dia mati terkena racun. (sesuai dengan Yeremia 23:15) Tafsirul Iyasy 1/200, ka rya Muhammad b in Mahmud b in Iyasy Abu Abdillah Ja'far Ash Shidiq rahimahullah pernah berkata: "Tahukah kalian apakah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia atau dibunuh?" Sesungguhnya Allah telah berfirman yang artinya: "Apakah jika dia (Muhammad) mati atau dibunuh, kalian akan murtad?" (Ali Imran: 144). Beliau sebenarnya telah diberi racun sebelum meninggalnya. Sesungguhnya dua wanita itu (Aisyah dan Hafshah) telah meminumkan racun kepada beliau sebelum meninggalnya. Maka kami menyatakan: "Sesungguhnya dua wanita dan kedua bapaknya (Abu Bakar dan Umar) adalah sejelek-jelek makhluk Allah." Baca juga buku ini, para ulama Islam pun sepakat bahwa Muhammad mati karena racun: Muslim me nulis: 1. Kita lihat dr sudutpa nda ng wnt yahudi itu, dia telah ga gal membuktika n perkataanya,k rn 3 thn stlh peracunan itu,sang nabi sehat2 aja, msh bs berjuang di 4 peperangan klo tdk salah. JAWAB: Kita tidak melihat sudut pandang si wanita Yahudi, tapi melihat dari pengakuan Muhammad. Di situ terlihat adanya kepanikan atas dosa-dosanya sehingga tanpa sadar dia mengakui jati diri yang sesungguhnya kepada istri termudanya, Aisyah. Analoginya seperti ini: Seorang pencuri sesumbar kepada kawannya, "Kalau saya ini mencuri, biarlah rambut saya rontok satu per satu sampai kepala saya gundul." Suatu ketika, dia mendapati rambut kepalanya rontok, lalu dia panik dan berkata kepada kekasihnya, "Sayangku, rambut kepalaku mulai rontok. Kalau kepalaku gundul, apakah kamu masih mau sama aku?"
Ada nya kepa nikan itu wajar karena hanya dia sendiri yang tahu siapa dirinya . Kalau dia buka n pencuri, mana mungkin dia berpikir bahwa kepalanya akan gundul setelah mengetahui beberapa helai rambutnya rontok? Bukankah karena dia teringat dengan ucapannya sendiri, bila dia mencuri, kepalanya akan gundul? Seperti itulah yang dialami Muhammad. Di saat-saat mendekati sakaratul maut, dia teringat dengan kata-kata sesumbarnya (QS 69:44-47) dan teringat pula dengan kata-kata wanita Yahudi yang meracuninya. Sejak peristiwa peracunan itu, dia tidak berhenti mengamati efek racun tersebut. Sesuai dengan pe ngakuannya sebagaimana ditulis Ibnu Sa'd, d ia sempat menderita beberapa kali akibat racun itu (Tabaqat, halaman 252). Dan tahun 632 M itu adalah puncak dari penderitaannya. Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252 Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit
sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti menga mati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang k uras a tiba s aat nya batang nadiku terputus.”
Saya tidak tahu apakah ada racun yang memiliki efek seperti virus HIV, yang dapat menunda masa reaksinya hingga 3 tahun. Orang yang terjangkit virus HIV, dia tidak langsung mati saat itu juga, tapi setelah selang beberapa bulan atau bahkan tahun, barulah dia mulai merasakan daya tahan tubuhnya menurun hingga menewaskannya secara mendadak. Saya cur iga Muhammad mati buka n karena racun itu saja, tapi juga karena penyakit kelamin, mengingat perilaku Muhammad yang bejat. Muhammad bukanlah seorang dokter, dan pada zaman itu di Arab tidak ada dokter spesialis. Tentang penyakit apa yang diidap oleh Muhammad, itu sebenarnya tidak penting. Pengakuan dari Muhammad itulah yang kita sorot karena di situ ada pengakuan luar biasa yang tersingkap. Jadi, ini lebih ke arah pembahasan sisi psikologisnya daripada sisi kesehatan jasmaninya. Saya ada contoh lain, di mana dengan mengamati sisi psikologis Muhammad sewaktu mengucapkan kata-kata tertentu kita dapat mengetahui hal- hal penting: Hadist Sahih Bukhari Vol 9, Book 93, Number 579 Diriwayatkan oleh Abu Dharr : Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyemba h apapun selain Allah aka n masuk s ur ga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia me ncuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, da n walaupun dia berzina h." Seorang penyidik yang tajam pengamatannya tentu dapat tahu dari hadist di atas kalau Muhammad adalah seorang pencuri dan pezinah. Saya rasa orang biasa pun yang tajam pikirannya dapat mengerti maksud saya, tanpa perlu saya jelaskan.
Muslim me nulis: 2. A yat qur'an yg menyataka n ka lo sang nabi berkata dusta dgn cara membuat ayat qur'an dgn mengaku2 bhw itu dr tuhan,maka dia akan dipotong uratnadi nya. Sdgkn kenyataannya dia msh hidup stlh setiap ayat yg dia sampaikan kpd umatnya. Jd,artinya dia tdk berdusta atau mengadaada bhw qur'an itu memang bnr2 d r tuhan.
Tapi di saat-saat sekarat, Muhammad mengatakan bahwa dia merasa urat nadinya seperti dipotong. Kalau dia tidak mengada-adakan perkataan awlohnya, mana mungkin dia sampai terpikir ke situ, bahwa yang bermasalah dalam tubuhnya adalah urat nadinya? Kenapa dia tidak berpikir yang lain? Sama seperti analogi seorang pencuri yang takut kepalanya gundul di atas. Hanya karena dia melihat beberapa helai rambutnya rontok, dia langsung panik dan menghubungkan peristiwa
rontoknya rambut itu dengan "gundul". Padahal tidak semua orang yang rambut rontok pasti akan gundul, khan? Kenapa dia langsung berpikiran bahwa kepalanya bakal gundul? Karena dia ingat bahwa dirinya pernah sesumbar bila dia mencuri, kepalanya akan gundul. Muhammad ingat, bahwa dia pernah berkata begini sebagai sesumbarnya untuk meyakinkan orang-orang yang berhasil ditipunya: QS 69:44-47 Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami po tong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Ketika dia merasa ada yang tidak beres dengan jantungnya, dengan denyut nadinya, dia langsung terpikir bahwa dirinya sedang menerima "kualat". Bahkan dia menghubungkan apa yang dirasakannya itu dengan peristiwa peracunan wanita Yahudi, sehingga dia berkata: "Aku me ras a urat nadiku dipotong oleh rac un itu." Tentu saja Muhammad tidak akan pernah melupaka n ucapan wanita Yahudi, yang begitu menyentak kesadarannya dan tentu saja akan membekas dalam benaknya selama beberapa tahun ke depan: “Aku ingin tahu apakah kau benar-benar seorang nabi, ya ng jika memang benar maka rac un ini tidak akan mengga ngg umu, dan jika kau ternyata seorang nabi pals u, maka aku akan dapat me mbebaskan masyarakat dari dirimu." (Tabaqat Ibn Sa'd halaman 249) Muslim me nulis: 3. Ttg ungkapan rasa sakit wkt dia sekarat yg mengungkit2 daging beracun itu, sy rasa itu sbg ungkapan rasa sakit sekarat yg disebabkan penyakitnya yg mengingatkan pd rasa sakit wkt makan daging beracun itu. Tp racun itu tdk sampai mengganggu kehidupan dia scara keseluruhan, apalagi sampai mati krn nya.
Saya setuju seka li de ngan pernyataan sampe yan ini: sy rasa itu sbg ungkapan rasa sakit sekarat yg disebabkan penyakitnya yg mengingatkan pd rasa sakit wkt makan daging beracun itu. Efek dari racun itu belum tentu sehebat itu, tapi MEMORY atau INGATAN MUHAMMAD itulah yang sedang kita bahas di sini kenapa dia sampai menghubungkannya dengan RACUN KAYBAR & URAT NADI TERPUTUS. Jawabannya sederhana: Karena dalam kepanikannya itu Muhammad merasa bahwa dirinya sedang kualat. Tidak ada yang tahu Muhammad itu nabi palsu atau tidak. Tidak ada yang tahu Muhammad itu telah mengada-adakan perkataan awloh atau tidak. Yang tahu cuma dia sendiri. Nah, pengakuan dari mulutnya langsung itulah yang kita pegang, bahwa dia sedang mengakui dirinya nabi palsu.
Muslim me nulis: Ok,tuan dul. 1. Kita berandai2 ada nabi yg mati krn racun dr wnta yahudi,yg mengklaim racun dia tdk akan ngefek kalo dimakan oleh nabi asli. Dan trnyta,sesuai dgn kesimpulan anda,sang nabi wafat krn efek racun itu, walau butuh wkt lama. Ksimpulan; dia adlh nabi palsu kalo dilihat dr sudut panda ng si wnt yahudi itu.
Bukan hanya dilihat dari tujuan peracunan oleh wanita Yahudi itu, tapi juga dilihat dari "PENGAKUAN" Muhammad di saat-saat terakhirnya. Kenapa Muhammad menghubungkan sakitnya itu dengan racun wanita Yahudi Kaybar? Padahal kejadiannya suda h cukup lama, hampir 3 tahun, tapi dia masih ingat itu. Jawabannya sederhana: Pertama, dia terngiang-ngiang perkataan wanita Yahudi tersebut: “Aku ingin tahu apakah kau benar-benar seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kau ternyata seorang nabi palsu, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu." (Tabaqat Ibn Sa'd halaman 249)
Kedua, hanya dia sendiri yang tahu bahwa dirinya seorang nabi palsu. Sudah tentu dia sangat khawatir sekali kalau sampai efek racun itu benar-benar menyerangnya. Seorang nabi asli yang benar-benar diutus Tuhan, dia tidak akan khawatir walaupun wanita Yahudi itu berkata: "Aku ingin mengetes kenabianmu, yang bila palsu, racun ini akan menyerangmu." Tetapi Muhammad khawatir dan terus mengamat-amati efek racun itu selama 3 tahun sesudah peristiwa peracunan itu. Lihat lapo ran Ibnu Sa'd: Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.” (Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252)
Seperti cerita analogi saya sebelumnya, seorang pencuri yang berani bersumpah bahwa dirinya tidak mencuri dengan mengatakan kepalanya akan gundul bila dia benar-benar mencuri, sewaktu dia melihat rambutnya rontok, dia akan menjadi panik dan akan terus- menerus mengamati rambut di kepalanya. Sama seperti Muhammad, sejak peristiwa peracunan itu dan dia mendengar pengakuan langsung dari mulut wanita Yahudi itu mengenai tujuan peracunan tersebut, dia terus mengamat-amati akibat racun tersebut bagi tubuhnya. Muslim me nulis: jd landasan dr kesimpulan ini adlh kjadian yg mengikuti prstiwa peracunan si wnta yahudi itu yg tdk terlepas dr klaim nya bhw nabi asli tdk akan kena efek racun itu. yg jd landasannya trnyta cm
klaim wnta yahudi itu, lantas who the hell is she? Siapa pula itu wnta, hingga omongannya pnya kekuatan hukum macam itu?
Ucapan wanita Yahudi itu memiliki IMPLIKASI yang cukup dalam, sehingga terus membekas dalam pikiran Muhammad sampai 3 tahun selanjutnya. Wanita Yahudi itu melakukannya pun tidak main- main. Dia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi pengetesan tersebut. Di dalam Kitab Yahudi, Yeremia 23:15, termaktub juga bagaimana cara nabi- nabi pa lsu dihukum Tuhan, yaitu dengan racun: TUHAN Yang Mahakuasa berkata, "Akan Kuberikan kepada para nabi di Yerusalem itu (=para nabi palsu) tanaman pahit untuk dimakan dan racun untuk diminum, karena mereka telah menyebabkan orang-orang di seluruh negeri tidak menghormati Aku." (YEREMIA 23:15)
Sedangka n nabi Isa meyakinkan para rasul bahwa rasul asli tidak akan mempan oleh racun: Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Injil Markus 16:17-18)
Jadi, poin yang sebenarnya adalah: Bukan menge nai siapa wanita Yahudi itu, s ehingga ucapannya diangga p me miliki ketetapan hukum, tetapi APA TUJUAN DARI PERACUNAN WANITA YAHUDI ITU KEPADA MUHAMMAD. Yaitu: Untuk menguji apa benar Muhammad itu utusan Tuhan atau cuma s eorang ras ul palsu yang ngaku-ngak u sendiri. Biarpun yang meracuni Muhammad itu seorang anak kecil, atau seorang gembel rendah yang tidak penting, tapi kalau dia menyatakan dengan lantang "APA YANG MENJADI TUJUANNYA", maka hal itu tidak bisa dibuat main- main. Awloh kalau benar "tuhan" dan telah mengutus nabinya bernama Muhammad, tentu saja dia tidak bo leh membiarkan hal itu terjadi pada nabinya, sehingga apa yang dikatakan oleh SI PENGUJI itu benar-benar terjadi, walau menunggu 3 tahun kemudian. Awloh akan mencegah Muhammad mengucapkan kata-kata "Aku menderita akibat racun Kaybar". Tetapi terbukti, awloh dan Muhammad adalah sama-sama pa lsu.
Muslim me nulis: Jd geli. Apkh anda tdk tau bhw di dunia lain ada tuhan yg mati oleh manusia? Apalagi seorang nabi, yg manusia jg. Ini kalo kita berandai2 ada nabi yg wafat krn racun
Itu berbeda konteksnya. Tuhan yang mati oleh manusia, tetapi HIDUP KEMBALI sebagai PEMENANG. Dia mati karena dia baik, dan manusia yang membunuhnya adalah jahat. Tetapi nabi kita Muhammad, dia mati karena dia jahat, dan wanita yang meracuninya adalah korban kedzoliman Muhammad. Muhammad mati sebagai penjahat, sedangkan Tuhan lain "mati" sebagai "orang baik" dan akhirnya menjadi PEMENANG. Muslim me nulis: ============================================ Duladi menulis: Hadist Sahih Bukhari Vol 9, Book 93, Number 579 Diriwayatkan oleh Abu Dharr : Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia berzinah." Seorang penyidik yang tajam pengamatannya tentu dapat tahu dari hadist di atas kalau Muhammad adalah seorang pencuri dan pezinah. Muslim menulis: 3. lebih tepatnya itu adlh kesimpulan dr pengamat yg penuh tendensi dan sudah memvonis dlm hatinya sbelum mengamati. Kesimpulan anda diatas bisa sah kalo hadis nya berbunyi bgni Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa jika aku mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibr il), "Walaupun aku mencuri, walaupun aku berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun kamu mencuri, dan walaupun kamu berzinah." krn bunyi hadisnya tdk bgtu,spt yg sy contohkan, maka kesimpulan anda tdk boleh spt yg anda kemukakan. Yg paling masuk akal, alasan sang nabi menanyaka n hal itu spt yg ada dlm hadis asli itu,da n bkn nya dlm hadis yg sy buat, ada lah menanyaka n ttg umatnya.
Tentu saja seorang pengamat yang tajam pikirannya tidak sembarangan dalam mengambil kesimpulan. Setelah si pengamat atau penyidik membaca hadist di atas, ada hipotesis awal yang muncul di dalam benaknya: "Kalau begitu, Muhammad adalah seorang pencuri dan pezinah, sehingga dia menanyakan itu kepada jibril." Dan ini harus ada analisis atau pembuktian lebih lanjut, ya itu berdasarka n fakta-fakta hidupnya. Dan akhirnya, diselidiki dari fakta- fakta hidup Muhammad, akhir terbukti bahwa memang benar, Muhammad adalah pencuri dan pezinah. Istilah "pencuri" dan "pezinah" sebenarnya hanyalah
bentuk penghalusan kata saja dari kata yang sebenarnya, yaitu "PERAMPOK" dan "PEMERKOSA".
Muhammad "Pencuri" (=PERAMPOK) Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 582 Ibnu Ishaq berkata, "Rasulullah SAW mendengar bahwa Abu Sufyan bin Harb tiba dari Syam bersama kafilah dagang Quraisy yang mengangkut kekayaan yang banyak sekali milik orangorang Quraisy, dan komoditi mereka. Ketika Rasulullah SAW mendengar Abu Sufyan bin Harb tiba dari Syam, beliau mengajak-kaum Muslimin keluar. Rasulullah SAW bersabda ,"Inilah kafilah dagang Quraisy. Di dalamnya terdapat harta kekayaan mereka. Oleh karena itu, pergilah kalian kepada mereka! Mudahmudahan Allah memberikan kekayaan kepada kalian". Ketika mendekati Hijaz, Abu Sufyan mencari-cari informasi dan bertanya kepada musafir yang ia temui, karena ia takut mendapat serangan tidak terduga dari manusia. la mendapatkan informasi dari salah seorang musafir yang berkata kepadanya, ''Sesungguhnya Muhammad telah memobilisasi sahabat-sahaba tnya untuk menyerangmu dan menyerang kafilah dagangmu," SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM jilid 2 Hlm 306 Ibnu Ishaq berkata, "Kinanah bin Ar-Rabi' didatangkan kepada Rasulullah SAW, karena kekayaan Bani An-Nadhir ada padanya. Beliau menanyakan kekayaan tersebut kepada Kinanah bin Ar-Rabi', namun ia mengaku tidak mengetahui tempatnya. Setelah itu, salah seorang Yahudi didatangkan kepada Rasulullah SAW. Orang Yahudi tersebut berkata, 'Aku pernah melihat Kinanah mengelilingi reruntuhan benteng ini setiap pagi.' Rasulullah SAW bersabda kepada Kinanah bin Ar-Rabi', 'Bagaimana pendapatmu, kalau kami menemukan kekayaan tersebut kemudian kami membunuhmu?' Kinanah bin Ar-Rabi' menjawab, 'Ya.' Rasulullah SAW memerintahkan penggalian reruntuhan benteng tersebut hingga akhimya sebagian kekayaan orang-orang Khaibar dapat dikeluarkan daripadanya. Rasulullah SAW bertanya kepada Kinanah bin Ar-Rabi' tentang kekayaan lainnya, namun ia bungkam. Rasulullah SAW bersabda kepada Az-Zuba ir bin Al-Awwam, 'Siksa dia hingga engkau bisa mendapatkan apa yang ada padanya.' Az-Zuba ir bin Al-Awwam menyalakan api dengan batang kayu di dada Kinanah bin Ar-Rabi' hingga ia melihatnya, kemudian Rasulullah SAW mendorong Kinanah bin Ar-Rabi' kepada Muhammad bin Maslamah yang kemudian memenggal kepalanya sebagai pembalasan atas kematian saudaranya yaitu Mahmud bin Maslamah."
Muhammad dan Pengikutnya adalah "Pezinah" (=PEMERKOSA)
Sahih Bukhari: Volume 5, Book 59, Number 459: Dikisahka n oleh Ibn Muhairiz: Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Khudri dan lalu duduk di sebelahnya dan bertanya padanya tentang coitus interruptus (Al-Azl). Abu berkata, “Kami pergi bersama Rasul Allah untuk Ghazwa (penyerangan terhadap) Banu Mustaliq dan kami menerima tawanan2 perang diantara para tawanan perang dan kami berhasrat terhadap para wanita itu dan sukar untuk tidak melakuka n hubungan seks ual dan ka mi suka melakuka n coitus interruptus (=azl, membuang sperma di luar vagina). Maka ketika kami bermaksud melakukan azl/coitus interruptus kami berkata: “Bagaimana kami dapat melakukan coitus interruptus tanpa menanya ka n Rasul Allah yang ada diantara kita?” Kami bertanya padanya tentang hal ini dan dia berkata: “Lebih baik kalian tidak melakukan itu, karena jika jiwa (dalam hal ini jiwa bayi) manapun (sampai hari Kebangkitan) memang ditentukan untuk menjadi ada, maka jiwa itu pun akan ada.’” Sahih Bukhari: Volume 9, Book 93, Number 506: Dikisahka n oleh Abu Said Al-Khudri: Ketika dalam peperangan dengan Bani Al-Mustaliq, mereka (tentara Muslim) menangkap tawanan2 wanita dan ingin menyetubuhi wanita2 itu tanpa membuat mereka hamil. Maka mereka (tentara Muslim) tanya pada Nabi tentang azl/coitus interruptus … Al-Waqidi vol.i, p.413 Seorang Yahudi berkata padaku, "Abu Said, tidak heran mengapa kau mau menjual dia (tawanan wanita) karena apa yang dikandungnya dalam perutnya adalah bayi dari kamu.” Aku berkata, “Tidak, aku melakukan ‘azl.” Mendengar ini dia menjawab (dengan kasar), “Itu hampir sama dengan pembunuhan anak!” Ketika aku sampaikan kisah ini kepada sang Nabi, dia berkata, “Orang2 Yahudi itu bohong. Orang2 Yahudi itu bohong.” Buku Asbabun Nuzul Imam Suyuti, Halaman 585: Sebab-sebab turunnya surat At-Tahrim Diriwayatkan oleh Anas: Suatu hari Rasulullah menggauli seorang budak wanita miliknya. Aisyah dan Hafshah lantas terus- menerus memperbincangkan kejadian tersebut sampai akhirnya Rasulullah menjadikan budaknya itu haram bagi diri beliau (tidak akan digauli lagi). Allah lalu menurunka n At-Tahrim ayat 1: "Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri- istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Buku Asbabun Nuzul Imam Suyuti, Halaman 586: Sebab-sebab turunnya surat At-Tahrim Suatu ketika, Rasulullah menggauli Maria, seorang budak wanitanya, di rumah Hafsah. Tiba-tiba Hafsah muncul dan mendapati Maria tengah bersama Rasulullah. Hafsah lalu berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa harus di rumah saya, tidak di rumah istri- istri engkau yang lain?" Rasulullah lalu berkata, "Wahai Hafsah, mulai saat ini haram bagi saya untuk menyentuhnya kembali. Rahasiakanlah ucapan saya ini dari siapapun." Akan tetapi ketika Hafsah keluar dan bertemu dengan Aisyah, ia lantas membocorkannya. Allah lalu menurunkan ayat 1, "Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu demi menyenangkan hati istri- istrimu...." Tafsir Maududi Q33:50 (http://www.quranenglish.com/tafheem_quran/033-2.htm)
Dari empat budak ini (yaitu Raihanah, Juwairiyah, Safiyyah, dan Mariyah), Muhammad membebaskan 3 orang dan menikahinya, sedangkan dengan Mariyah dia memiliki “hubungan suami istri” atas dasar dia adalah budaknya. Dalam kasus Mariyah ini, tidak ada bukti bahwa Muhammad membebaskan dan menikahinya.
Sama seperti penyimpulan saya di sini, tidak asal seruduk saja bahwa berdasarkan ucapan Muhammad yang dilaporkan Aisyah dalam hadist Bukhari itu maka langs ung saja mengambil kesimpulan Muhammad nabi palsu. Tapi hal itu suda h saya buktika n dengan menganalisa SEJARAH HIDUPNYA, dan semuanya mengarah kepada satu kesimpulan yang pasti, bahwa Muhammad memang nabi palsu. Saya pernah mengulasnya bersama muslim lain: 1) Kesahihan pengak uan Muhammad tentang Wahyu tidak ada bukti otentik maupun saksi. 2) Kesahihan keras ulan Muhammad dilihat dari pekerjaa nnya (apa ya ng diperjuangkan) dia memperjuangkan dirinya sendiri untuk diakui rasul, bahkan 99% ayat Alquran isinya adalah untuk dirinya sendiri. Dia karang ayat-ayat, dibuatnya agar tampak seolah-olah awloh ya ng bicara dan memuji- muji dirinya, membela dirinya, dan membenarkan kerasulannya. 3) Kesahihan keras ulan Muhammad dilihat dari ak hlak dan kepribadiannya tidak bermoral dan sangat jahat. 4) Kesahihan keras ulan Muhammad dilihat dari caranya ia mati di akhir hayatnya, dia mengakui sendiri langsung dari bibirnya bahwa dia nabi palsu.
Sekali lagi, saya di sini tidak melakukannya secara asal-asalan atau bodoh-bodohan, tetapi sudah demikian teliti sebelum akhirnya saya membuat kesimpulan. Ucapan Muhammad berikut: Seandainya ak u menga da-adakan sebagian perkataan atas (nama) Awloh, Niscaya benarbenar Awloh pegang ak u pada tanga n kananku. Ke mudian benar-benar Awloh potong urat tali jantungku. Maka sekali-kali tidak ada s eorang pun dari kamu ya ng dapat menghalangi (Awloh), dari pemotonga n urat nadi itu. (QS 69:44-47)
dan
"Wahai Aisha! Aku masih me rasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang ak u meras a urat nadiku dipotong oleh rac un itu." (Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713)
Tentu tidak akan ada artinya bila tidak didukung oleh FAKTA-FAKTA KEHIDUPANNYA, yang semuanya mengarah pada 1 kesimpulan solid, yaitu Muhammad nabi palsu. Saya suda h ajuka n minimal 7 perilaku Muhammad yang membuktikan dia adalah sosok hitam sehingga tidak layak dianggap nabi: 1) Pedofil 2) Pezinah 3) Pembohong (bahkan pembohong yang sangat konyol) 4) Pendendam dan berhati tengik 5) Perampok 6) Pembunuh sadis 7) Preman dan penjajah Salam.
View more...
Comments