Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan Dan Konseling

March 8, 2019 | Author: Dewi Fitriani Wahyu Putranto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan Dan Konseling...

Description

1

PENELITIAN TINDAKAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGERTIAN Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling dalam pengertian ini diorientasikan  pada penelitian penelitian tindakan tindakan kelas kelas (PTK). Oleh karena karena itu sebelumnya sebelumnya perlu perlu diketahui diketahui apakah itu PTK. Berikut Berikut akan dijelaskan dijelaskan pengertian pengertian PTK, karakteristi karakteristik k PTK, perbedaan perbedaan PTK  dibandingkan dengan penelitian konvensional, serta alur PTK  Menun Menunjuk juk penge pengert rtia ian n PTK PTK yang yang dinya dinyata takan kan oleh oleh Sedar Sedarso sono no (199 (1997) 7) dalam dalam seti seting ng  perguruan  perguruan tinggi, PTK dalam seting sekolah merupakan merupakan suatu proses proses dimana melalui  proses  proses ini guru dan murid menginginkan menginginkan terjadinya terjadinya perbaikan, perbaikan, peningkatan, peningkatan, dan  perubahan  perubahan pembelajaran pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran pembelajaran dapat tercapai secara secara optimal Dari ari peng pengeertia rtian n terse ersebu butt tam tampak pak bahw bahwaa pene peneka kana nan n PTK PTK adal adalah ah pada pada bidan idang g  pembelajaran,  pembelajaran, dimaksudkan dimaksudkan untuk perbaikan, perbaikan, peningkatan, peningkatan, perubaha perubahan n ke arah yang yang lebih lebih  baik sehingga sehingga tujuan tujuan pembelajar pembelajaran an dapat tercapai tercapai secara optimal optimal

KARAKTERISTIK PTK  Secara garis besar karakteristik PTK adalah sebagai berikut: 1. Situas Situasiona ional, l, artinya artinya berkait berkaitan an langsung langsung dengan permasal permasalahan ahan konkret konkret yang dihadapi dihadapi dosen dan mahasiswa di kelas 2. Konte Kontekst kstual ual,, arti artinya nya upay upayaa peme pemeca cahan han yang yang beru berupa pa mode modell atau atau prose prosedur dur tinda tindakan kan tidak lepas dari konteksnya, mungkin konteks budaya, sosial politik, dan ekonomi dimana prses pembelajaran berlangsung. 3. Kola Kolabor borat atif if,, part partis isip ipas asii antar antaraa guru guru-m -mur urid id dan dan mungk mungkin in asist asisten en atau atau tekni teknisi si yang yang terkait membantu proses pembelajaran. Hal ini didasarkan pada adanya tujuan yang sama yang ingin dicapai 4. Self Self-r -ref efle lecti ctive ve dan dan self self-e -eval valuat uative ive.. Pela Pelaksa ksana, na, pela pelaku ku tinda tindaka kan, n, sert sertaa obje objek k yang yang dikenai tindakan melakukan refleksi dan evaluasidiri terhadap hasil atau kemajuan yang dicapai. Modifikasi perubahan yang dilakukan didasarkan pada hasil refleksi dan evaluasi yang mereka lakukan. 5. Flek Fleksi sibel bel dalam dalam arti arti memb member erika ikan n sedik sedikit it kelo kelongg nggara aran n dala dalam m pela pelaksa ksanaa naan n tanpa tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Misalnya, tidak perlu ada prosedur sampling, alat alat pengu pengump mpul ul data data yang yang lebi lebih h infor informa mal, l, seka sekali lipu pundi ndimu mung ngkin kinka kan n dipa dipakai kainya nya instrumen formal swbagaimana dalam penelitian eksperimental.

2

PERBEDAAN PTK DAN PENELITIAN KONVENSIONAL Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas berikut disajikan perbedaan PTK  dengan penelitian ASPEK 1. Masalah

2. Tujuan

3. Manfaat/kegunaan

4. Teori

5. Metodologi/desain

PENELITIAN TINDAKAN KELAS Masalah dirasakan dan dihadapi peneliti (calon) dalam melaksanakan tugas  pekerjaan Melakukan perbaikan,  peningkatan, dan atau  perubahan ke arah yang lebih baik  Langsung terlihat dan dapat dinikmati oleh konsumen serta objek penelitiannya Dipakai sebagai dasar   memilih dan menentukan aksi atau solusi tindakan Bersifat lebih fleksibel sesuai konteks tanpa mengorbankan asas ilmiah metodologi. Langkah kerja  bersifat siklik (ada siklus) dan setiap siklus ada empat tahapan. Analisis terjadi dalam proses setiap siklus

PENELITIAN KONVENSIONAL Masalah dan hasil  pengamatan pihak lain termasuk sponsor  Menguji hipotesis, mebuat generalisasi, mencari eksplanasi Tidak langsung terlihat dan dipakai sebagai saran-saran Dipakai sebagai dasar   perumusan hipotesis/  pertanyaan penelitian Menuntut paradigma  penelitian yang jelas. Langkah kerja cenderung linear. Analisis dilakukan sesudah data terkumpul khususnya dalam penelitian kuantitatif 

3

ALUR DALAM PTK 

Permasalahan

Terselesaikan

Refleksi

Belum Terselesaikan

Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan

Analisis Data

Pelaksanaan Tindakan

Observasi

Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan)

Pelaksanaan Tindakan

Terslesaikan Refleksi

Belum Terselesaikan

Analisis Data

Ke Siklus selanjutnya

Observasi

4

Gambar tersebut menjelaskan sebagai berikut: Pertama kita merasakan adanya masalah dalam tugas kita sehari-hari. Kemudian lita  pikirkan apa rencana tindakan kita untuk memecahkan masalah tersebut. Selanjutnya kita laksanakan rencana tindakan kita tersebut dalam tindakan nyata, tindakan memecahkan masalah (memberikan perlakuan). Selama kita memberikan perlakuan dalam rangka  pemecahan masalah kita lakukan observasi secara menyeluruh , sehingga data secara memadai dapat terkumpulkan. Selanjutnya data dianalisis. Hasil analisis akan menunjukkan kepada kita di mana posisi kita dalam upaya memecahkan masalah yang telah kita lakukan, artinya kita melakukan evaluasi. Hasilnya akan menjadi bahan refleksi kepada kita apakah upaya kita memecahkan masalah tersebut, apakah telah berhasil atau  belum. Dalam hal belum berhasil, hasil evaluasi dan refleksi tersebut merupakan bahan  pertimbangan untuk menentukan masalah dan merencanakan tindakan perlakukan pada tahap berikutnya (siklus berikutnya). Selanjutnya kita laksanakan, kita lakukan observasi dalam selama kita lakukan intervensi tersebut, terkumpullah data yang kita perlukan, kita analisis, hasilnya seperti apa, selanjutnya menjadi bahan refleksi. Dalam hal masalahnya  belum terselesaikan, kita akan teruskan tindakan dengan prosedur yang sama, artinya kita masuk ke siklus berikutnya.

PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING (PTBK) Sebagaimana sudah disebutkan di atas, PTBK dalam pengertian ini diorientasikan kepada PTK. PTBK dalam pengertian ini dimaksudkan untuk meningkatkan program layanan BK, sehingga menjadi lebih baik. PTBK dilakukan oleh guru BK sendiri. Oleh karena itu masalah yang akan dipecahkan dalam rangka peningkatan layanan BK untuk menjadi lebih baik adalah masalah yang dirasakan dan dihadapi oleh guru BK sendiri. Jadi masalah yang dihadapi oleh guru klas dan oleh guru BK pada dasarnya adalah sama, yaitu masalah yang dirasakan dan sedang dihdapi oleh meeka dalam tugasnya sehari-hari. Bedanya, yang dihadapi oleh guru adalah masalah pembelajaran, sedang masalah yang dihadapi leh guru BK adalah masalah layanan bimbingan dan konseling. Perbedaan terletak pada spesifikasi bidang kerja dan layanan mereka. Adapun mengenai prosedurnya,  baik PTK maupun PTBK adalah sama. Hariastuti (2008) menyatakan ada 6 bidang pelayanan BK, 9 jenis layanan BK, dan 5 kegiatan pendukung layanan bk. Masing-masing adalah sebagai berikut. Bidang layanan BK meliputi : a) kehidupan pribadi, b) kehidupan sosial, c) kegiatan  belajar, d) perencanaan, pelaksanaan, dan pemantapan karir, e) kehidupan berkeluarga, dan f) kehidupan keberagamaan. Adapun jenis layanan BK mencakup 9 layanan, ialah: a) layanan orientasi, b) layanan informasi, c) layanan penempatan dan penyaluran, d) layanan penguasaan konten, e) layanan konseling perorangan, f) layanan bimbingan kelompok, g) layanan konseling kelompok, h) layanan konsultasi, dan i) layanan mediasi. Sedangkan kegiatan pendukung layanan BK, mencakup: a) aplikasi instrumentasi, b) himpunan data, c) konferensi kasus, d) kunjungan rumah, dan e) alih angan kasus.

5

Komponen Proposal/Laporan Penelitian Untuk memperjelas bagaimana menyusun proposal dan laporan penelitian dalam PTBK   berikut disajikan gambaran komponen serta isi proposal dan laporan penelitian dalam  bentuk matrik (Nursalim, 2008)

BAB I Pendahuluan

BAB II Kerangka Teori dan Kerangka Berpikir  Pengajuan Analisis ilmiah masalah terhadap masalah dan kemungkinan  pemecahannya Pengajuan Tinjauan  pertanyaan teoretik   penelitian  pertanyaan  penelitian dan kemungkinan menjawabnya Amatan sekilas Amatan  peneliti terha- ilmuwan dap suatu gejala terhadap gejala di lapangan lapangan

BAB III Metode Penelitian Rancangan  pemecahan masalah

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pemecahan masalah dan hasilnya

Rancangan cara Kegiatan menjawab mencari dan  pertanyaan menyususn  penelitian  jawaban  pertanyaan  penelitian Rancangan Kerja kerja peneliti  pengamatan untuk  ilmiah peneliti melaksanakan di lapangan dan  pengamaan hasilnya ilmiah

BAB V Simpulan Saran

dan

Simpulan dan saran berdasar  hasil pemecahan masalah Simpulan dan saran berdasar   jawaban yang didapat

Simpulan dan saranberdasar  hasil amatan lapangan

Dari matrik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan; berisi amatan sekilas peneliti terhadap gejala di lapangan. Atas dasar  kondisi lapangan tersebut muncullah masalah dan untuk memperjelas permasalahan dirumuskan pertanyaan penelitian. Bab II Kerangka teori dan kerangka berfikir; Berisi analisis ilmiah terhadap masalah dan kemungkinan pemecahannya. Tinjauan teoritik pertanyaan penelitian dan kemungkinan menjawabnya, semuanya harus didukung oleh hasil amatan ilmuan terhadap gejala lapangan yang relevan

6

Bab III Metode penelitian: berisi rancangan pemecahan masalah, rancangan cara menjawab pertanyaan penelitian, rancangan kerja peneliti untuk melaksanakan  pengamatan ilmiah. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan; berisi pemecahan masalah dan hasilnya, kegiatan mencari dan menyusun jawaban pertanyaan penelitian. Ini semua berdasarkan  pada kerja pengamatan ilmiah peneliti di lapangan dan hasil pengamatannya. Bab V Simpulan dan saran, berisi; simpulan dan saran berdasarkan hasil pemecahan masalah berupa jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Semuanya tentu berdasarkan atas hasil amata di lapangan.

Penyusunan Proposal Berikut disampaikan petunjuk singkat bagaimana proposal PTBK dikembangkan (Nursalim, 2008)

Judul Penelitian: singkat, spesifik, jelas mewakili gambaran tentang masalahyang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan masalah Contoh: 1. Meningkatkan partisipasi siswa dalam layanan informasi melalui  pemberian LKS 2. Meningkatkan keberanian siswa di depan kelas melalui strategi konseling  partisipan 3. Penerapan strategi asertif training untuk meningkatkan asertivitas siswa

Bidang Kajian: bidang kajian bimbingan konseling, misalnya: masalah belajar siswa, teknik dab strategi bimbingan konseling, pengembangan dan  penggunaan alat bantu bimbingan konseling, evaluasi bimbingan dan konseling, mproses bimbingan dan konseling, dansebagainya Pendahuluan: analisis situasi lapangan terkait dengan pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah yang ditangani oleh guru BK. Bagian ini berisi uraian tentang hal-hal mengenai konsep (bimbingan konseling) maupun fakta di lapangan (yang memungkinkan diberikannya layanan  bimbingan konseling) sehinga memunculkan masalah. Masalah akan muncul apabila terjadi kesenjangan antara konsep dan fakta. Bagian ini berisi uraian sebagai berikut: a) analisis kesenjangan (berbasis data) sehingga muncul masalah, b) masalahnya nyata dirasakan dan dihadapi oleh guru BK, c) masalahnya sendiri harus jelas, d) mendesak untuk segera diatasi, e) fisibel untuk dilaksanakan (waktu,  biaya, data dukung yang lain). Perumusan dan Pemecahan Masalah

7

a. Perumusan Masalah: seyogyanya dalam bentuk kalimat tanya, jelas, spesifik, dan mengggambarkan alternatif tindakan. Misal: Apakah dengan pemberian LKS partisipasi siswa dalam layanan informasi dapat meningkat?  b. Pemecahan Masalah: uraikan pendekatan/konsep yang akan digunakan untuk  memecahkan masalah. Tunjukkan pada baian ini akar penyebab masalah Tujuan Penelitian: nyatakan secara spesifik dan operasional, dan harus sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Manfaat Penelitian: jelaskan apa manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah, juga nyatakan inovasi apa yang diharapkan akan dihasilkan Tinjauan Pustaka: Tuliskan kajian teori atau hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai acua dalam menentukan tindakan agar permasalahan dapat dipecahkan. Deskripsikan semua variabel penelitian sampai diperoleh indikator. Akhiri kajian teori in dengan memunculkan hipotesis tindakan Contoh: Dengan memberikan LKS pada siswa maka partisipasi siswa dalam layanan informasi dapat meningkat Metode Penelitian: Kemukakan objek, latar, waktu, dan lokasi penelitian. Uraikan secara  jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan, mencakup:  perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tunjukkan siklussiklus dan kriteria keberhasilannya. Tunjukkan cara pengumpulan data dan alat yang akan digunakannya Jadwal Penelitian: buat bar chart, uraikan aktivitas apa yang akan dilakukan secara rinci, rincian aktivitas harus relevan dengan metode penelitian. Waktu maksimal 4 bulan Anggaran Penelitian: Kemukakan besarnya biaya penelian secara rinci dengan mengacu kepada kegiatan penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian mencakup: a) honorarium ketua, b)  biaya operasional, c) biaya pembelian ATK, d) lain-lain pengeluaran

8

SUMBER 

Hariastuti, Retno Tri, 2008. Spektrum Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Makalah disajikan dalam Pelatihan Guru BK Tentang Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling, tanggal 31 Mei – 7 Juni 2008 di Jurusan PPB FIP UNESA  Nursalim, M. 2008. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Makalah disajikan dalam Pelatihan Guru BK Tentang Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling tanggal 31 Mei-7Juni 2008 di Jurusan PPB FIP UNESA

Soedarsono, Fx., 1997.  Rencana, Desain dan Implementasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti, Depdikbud

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF