Pencegahan Risiko Dan Hazard Pada Setiap Tahap Asuhan

May 5, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pencegahan Risiko Dan Hazard Pada Setiap Tahap Asuhan...

Description

PENCEGAHAN RISIKO DAN HAZARD PADA SETIAP TAHAP ASUHAN KEPERAWATAN OKTOVINA YESAYAS.,S.KEP,NERS.,MMRS

LATAR BELAKANG Organisasi Buruh Dunia (International Lobour Organization-ILO,2013) menyebutkan bahwa, setiap 15 detik terdapat seorang pekerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dan setiap 15 detik terdapat 160 orang pekerja yang mengalami sakit akibat kecelakaan. Setiap hari terdapat 6.300 orang meninggal dunia sebagai akibat dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terhitung lebih dari 2,3 juta kematian pertahunnya. ILO menambahkan bahwa terdapat sebanyak 317 juta kecelakaan terjadi setiap tahunnya, akibatnya banya diantaranya kehilangan pekerjaan. Dari penelitian Novie E Mauliku tahun 2011, risiko bahaya dalam kegiatan Rumah Sakit dalam aspek kesehatan kerja, antara lain berasal dari sarana kegiatan di Poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar rontgent, instalasi gizi, laundry, ruang medical record, bagian rumah tangga (housekeeping), farmasi, sterilisai alat-alat kedokteran, pesawat uap atau bejana dengan tekanan,instalasi peralatan listrik, instalasi proteksi kebakaran, air limbah, sampah medis, dan sebagainya.

LATAR BELAKANG Secara umum kecelakaan kerja ini dikarenakan tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human action) dan keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition) (Suma’mur, 2014).

Manajemen K3 adalah upaya terpadu untuk mengelola risiko yang ada dalam aktivitas perusahaan yang dapat mengakibatkan cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan terhadap perusahaan. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazzard Identification, Risk Assement and Risk Control (HIRARC).

Bagian dari manajemen risiko yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan (Ramli,2010)

PENGERTIAN Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan dan membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.(KBBI) Risiko (risk) yaitu menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode waktu tertentu (Tarwaka,2008).

Hazard atau bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja. Hazard adalah suatu kondisi secara alamiah, maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008)

PENGERTIAN Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta gangguan lingkungan. Pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, penelitian dan juga mencakup berbagai tindakan maupun displin medis. Rumah sakit adalah tempat kerja yang memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Bahan mudah terbakar, gas medic, radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan potensi bahaya yang memiliki risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, Rumah Sakit membutuhkan perhatian khusus terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, staf dan umum (Sadaghiani,2001 dalam Omrani dkk., 2015) Peraturan yang mengatur tentang kesehatan dan keselamatan kerja adalah UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 86 dan 87.

PERAWAT DAN ASUHAN KEPERAWATAN Definisi Perawat

Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat adalah tenaga perawatan yang berasal dari jenjang pendidikan tinggi keperawatan Ahli Madya, Ners, Ners Spesialis, dan Ners Konsultan Dalam pemberian pelayanan kesehatan, perawat dituntut untuk lebih profesional agar kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat

PERAWAT DAN ASUHAN KEPERAWATAN Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan ini tercantum dalam standar praktik klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase asuhan keperawatan Lima (5) fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA TAHAP PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)

• Tahap

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien,agar dapat mengindentifikasi, mengenali masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik, mental,social, dan lingkungan (effendi,1996)

PADA PROSES PENGKAJIAN DATA, HAL-HAL YANG DAPAT SAJA BISA TERJADI ADALAH: Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh keluarga pasien atau Pasien itu sendiri menyembunyikan suatu hal dapat menyebabkan proses pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat ataupun dokter akan salah dalam memberikan perawatan sehingga berbahaya terhadap pasien. Pada saat melakukan pengkajian perawat dapat tertular penyakit akibat dari kontak fisik dengan pasien. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun pada proses wawancara Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat bisa saja mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun keluarga pasien.

CONTOH KASUS: Seorang perawat di salah satu RS mengalami kekerasan fisik dan verbal pada saat perawat tersebut sedang melakukan pengkajian. Seperti yang dikutip dalam suatu artikel di media online: “Ketika perawat T,28 tahun, melakukan pendekatan untuk mengumpulkan data, salah satu pasiennya mengamuk, berteriak dan memukul-mukul kepalanya ke dinding. Dia mencoba menghentikan dan menenangkannya tapi pasiennya secara emosional malah menendang dadanya, membuat dia terluka, dan membuat mentalnya tergoyang seharian.” 1) Hazard : Perawat mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal pada saat melakukan pengkajian kepada pasien. 2) Resiko : Perawat mengalami luka dan mentalnya tidak stabil.

BEBERAPA UPAYA YANG PERLU DI LAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KEKERASAN FISIK DAN VERBAL PADA PERAWAT SAAT MELAKUKAN PENGKAJIAN 1.

Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada keluarganya

2.

Perawat harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit

3.

Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesama manusia dengan dasar martabat dan rasa hormat

4.

Perawat dapat menjadi pendengar yang baik saat melakukan wawancara

5.

Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara menghindari tindakan kekerasan verbal dan fisik

6.

Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk di dekati, perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarga pasien terlebih dahulu.

7.

Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata-kata yang menyingung pasien dan keluarga.

8.

Saat melakukan tindakan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari pasien terlebih dahulu.

9.

Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien

10.

Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah terkontaminasi

11.

Perawat mencuci tangan sesuai standar

UPAYA MENCEGAH & MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA PERAWAT DALAM TAHAP PENGKAJIAN BERDASARKAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Batasi akses ketempat isolasi . 2. Menggunakan APD dengan benar. 3. SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup APD.

4. Membatasi sentuhan langsung ke pasien. 5. Cuci tangan dengan air dan sabun setelah /sebelum ke ruangan. 6. Bersihkan kaki dengan di semprot anti septik ketika meninggalkan ruangan tempat melepas APD.

7. Lakukan pemeriksaan berkala pada pekerja. 8. Hindari memegang benda yang mungkin terkontaminasi.

UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA TAHAP PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)

Tahap perencanaan (intervensi) adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhnya kebutuhan klien (Maryam,2008).

RISIKO DAN HAZARD DALAM PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN Kesalahan perencanaan askep dapat terjadi, jika perawat salah dalam melakukan pengkajian.

Perawat akan salah dalam memberikan proses perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatkan kesehatan pasien malah semakin terganggu.

Perawat juga akan mendapatkan bahaya seperti tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya perlindungan diri terhadap perawat.

UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD DALAM TAHAP PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun rencana keperawatan 2. Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat menyusun perencanaan keperawatan

3. Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana tindakan keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan bahaya, mengganti sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang lebih memiliki tingkat risiko yang lebih rendah

4. Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ada

5. Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator evaluasi keperawatan.

RISIKO DAN HAZARD DALAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu merupakan kesalahan yang sangat fatal.

Kesalahan ini dapat mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat

Contoh : kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien, dikarenakan perawat lupa membaca instruktsi atau tidak melihat daftar pemberian obat pasien.

UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA TAHAP IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN 1. Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril

2. Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan

3. Perawat tidak melakukan recapping 4. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta menerapkan pola hidup yang sehat pula

5. Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada pasien

6. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.

RISIKO DAN HAZARD DALAM EVALUASI KEPERAWATAN Evaluasi dari tindakan keperawatan yang sudah dilakukan Jika tidak dilakukan evaluasi maka akan merugikan pasien, karena respon dari tindakan yang telah dilakukan oleh pasien tidak terpantau.Hal tersebut bisa menimbulkan tuntutan bagi perawat. Contoh : Perawat melakukan kompres dengan buli-buli panas, tidak dievaluasi ternyata menimbulkan luka bakar pada pasien.

UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA TAHAP EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan

EVALUASI PEMBELAJARAN (QUIS) 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sebutkan pengertian Risiko Sebutkan pengertian hazard Sebutkan risiko yang bisa terjadi dan upaya pencegahan pada tahap pengkajian Sebutkan risiko yang bisa terjadi dan upaya pencegahan pada tahap intervensi Sebutkan risiko yang bisa terjadi dan upaya pencegahan pada tahap implementasi Sebutkan risiko yang bisa terjadi dan upaya pencegahan pada tahap evaluasi

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF