pencegahan primer sekunder tersier
October 29, 2018 | Author: azmilihsan18 | Category: N/A
Short Description
Download pencegahan primer sekunder tersier...
Description
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder merupakan yang dilakukan pada fase awal patogenik yang bertujuan unuk mendeteksi dan melakukan intervensi segera guna menghentikan penyakit tahap dini, mencegah penyebaran penyakit, menurunkan intensitas penyakit atau mencegah penyebaran penyakit, menurunkan intensitas penyakit atau mencegah komplikasi, komplikasi, serta mempersingkat fase ketidakmampuan. Pencegahan sekunder dilakukan melalui upaya diagnosis dini/penanganan segera, seperti penemuan kasus, survei penapisan, pemeriksaan selektif. (Asmadi, 2!, konsep dasar keperawatan. "akarta# $%&' Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan. isalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita. ()urhayati, *onsep +asar Asuhan *eperawatan *omunitas, Pencegahan kedua ini adalah upaya manusia untuk mencegah orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit, menghindarkan komplikasi dan mengurangi ketidakmampuan. Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan cara mendeteksi penyakit secara dini dan pengadaan pengobatan yang cepat dan tepat. tepat. +eteksi penyakit secara dini dapat dilakukan dengan cara# . 2. -. .
peny enyari aringan peng pengam amat atan an epid epidemi emiol olog ogis is surv survei ei epid epidem emio iolo logi gi memberikan memberikan pelayana pelayanan n kesehatan kesehatan sebaikbai sebaikbaikny knyaa pada sarana sarana pelayanan pelayanan umum umum atau praktek dokter swasta
mengadakan pengobatan penyakit menular yang terdapat di masyarakat seperti penyakit akibat hubungan seksual dapat melindungi orang lain terkena penyakit tersebut. $ngan cara demikian, kita mnegadakan pencegahan sekunder bagi orang penderita dan pencegahan primer bagi orang yang berpotensi terkena penyakit pencegahan sekunder banyak dilakukan pada penyakit kronis seperti hipertensi, dan diabetes melitus. 0al ini karena kesulitan untuk mengadakan pencegahan primer (budiarto eko, 2-, pengantar epidemiologi. "akarta# egc' 1ahap 1ahap ini merupakan tahap pencegahan kedua yang dilakukan pada awal masalah timbul maupun saat masalah berlangsung, dengan melakukan deteksi dini (early diagnosis' dan melakukan penanngana yang tepat (prompt treatmen', seperti skrining kesehatan, deteksi dini adanya gangguan kesehatan.
(komang ayu henny achjar, 2. Asuhan keperawatan komunitas teori dan praktik. "akarta # egc 3trategi penting pada tindakan preventiv sekunder adalah tes skrining, mendeteksi penyakit, mendiagnosa dan mengobati secara dini penyakitpenyakit yang asimtomatis atau penyakit kronis. Pada keadaan ditemukannya jenis penyakit yang tidak diketahui diagnosisnya, dapat dilakukan prosedur identifikasi pesumtif. Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi suatu penyakit yang sedang berjangkit di masyarakat secara cepat dan murah dengan melakukan tes skrining yang ditujukan untuk memisahkan orangorang yang benarbenar tidak sa kit dengan orangorang yang dicurigai atau mempunyai resiko tingi menderita suatu penyakit di masyarakat. Persyaratan penggunaan program skrining 1erdapat lima keadaan atau kondisi yang harus dipenuhi untuk mempergunakan program skrining, yaitu#
prevelensi suatu penyakit tidak dapat didiagnosis atau pada suatu keadaan terdapat angka kesakitan yang tinggi pada suatu kelompok masyarakat pada saat terjadi kondisi kritis dan serius yang perlu segera ditanggulangi pengobatan yang akan dilakukan mudah dan lebih efektif dibandingkan dengan cara pengobatan sebelumnya
(dr. 4udiman &handra. 25. 6lmu kedokteran pencegahan 7 komunitas. "akarta# $%&' Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosis dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologis sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan, keseriusan peyakit. Pencegahan sekunder meliputi early detection and promptreatment, emergency care, acute dan critical care dan collobarate diagnosis and treatment. &ontoh# mengkaji keterlambatan tumbuh kembang seorang anak/balita atau memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala termasuk pemeriksaan gigi dan mata secara berkala (syafruddin. 25. *ebidanan *omunitas. "akarta# $%&' Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit meliputi halhal berikut. . +iagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment'. 1ujuan utama tindakan ini adalah mencegah penyebaran penyakit jika penyakit ini merupakan penyakit menular, mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat 2. Pembatasan kecacatan (disability limitation'. Pada tahap ini, cacat yang terjadi diatasi, terutama agar penyakit tidak berkelanjutan hingga mengarah pada cacat yang lebih buruk (heri d.j maulana. 25. Promosi kesehatan. "akarta # $%&
Pencegahan tersier
pencegahan tersier terdiri atas upaya mencegah dan membatasi ketidakmampuan serta membantu memulihkan klien yang tidak mampu agar dapat berfungsi secara optimal. 8angkah pencegahan ini antara lain dilakukan melalui upaya pembatasan ketidakmampuan (disability limitation' dan rehabilitasi. 9ntuk pembatasan ketidakmampuan langkah yang biasa di ambil adalah pelatihan tentang cara perawatan diri dan penyediaan fasilitas. 9ntuk rehabilitasi, upaya yang dilakukan antara lain pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kondisi klien yang di rehabilitasi, penempatan klien sesuai dengan keadaanya (seective places', terapi kerja, dan pembentukan kelompok paguyban khusus bagi klien yang memiliki kondisi yang sama (Asmadi, 2!, konsep dasar keperawatan. "akarta# $%&' Pencegahan ini dimaksudkan untuk mengurangi keidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. 9paya pencegahan tingkat ketiga ini dapat dilakukan dengan# . memaksimalkan fugsi organ yang cacat 2. membuat proses ektremitas akibat amputasi dan -. mendirikan pusatpusat rehabilitasi medikk pencegahan ini terus diupayakan selama orang yang menderita belum meninggal dunia (budiarto eko, 2-, pengantar epidemiologi. "akarta# egc' Pencegahan tersier merupakan kegiatan yang menekankan pada pengembalian idividu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai ketka terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang mentap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit. ()urhayati, *onsep +asar Asuhan *eperawatan *omunitas, Penceghan ini merupakan pencegahan yang dilakukan saat masalah kesehatan telah selesai, dengan ujuan mencegah komplikasi serta meminimalkan ketunadayaan (disability limitation' dan memaksimalkan fungsi melalui rehabilitasi seperti melakukan rujukan kesehatan, melakukan konseling kesehatan, memfasilitasi ketidakmampuan, dan mencegah kematian 4entuk intervensi keperawatan komunita dapat dilakukan melalui kegiatan observasi, pemberian terapi modalitas, dan terapi pelengkap. 1erapi pelengkap juga dapat digunakan untuk promosi kesehatan, misalnya saat kunjungan rumah untuk mengatasi masalah kesehtan. Penggunaan terapi modalitas dan terapi pelengkap dilakukan berdasarkan peran dan fungsi perawat komunitas, terutama saat memberi layanan langsung kepada keluarga, kelompok dan masyarakat. (komang ayu henny achjar, 2. Asuhan keperawatan komunitas teori dan praktik. "akarta # egc' Pencegahan tersier dilakukan pada kasus kecacatan atau ketidakmampuan atau tidak dapat diperaiki (irreversible'. :ehabilitasi sebagai tujuan pencegahan primer lebih dri upaya menghambat proses penyakitnya sendiri, yaitu mengembalikan inividu pada tingkat berfngsi
yang optimal dari ketidakmampuannya. Prevensi tersier meliputi rehabilitasi, longterm care, dan care of the daying. &ontoh# perawat mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan anak dengn kolostomi di rumah atau membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur di rumah. (syafruddin. 25. *ebidanan *omunitas. "akarta# $%&' Pencegahan tersier atau rehabilitasi. Pada proses ini, diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial
View more...
Comments