Pencegahahan Infeksi Pada Kateter - Dr. Chrisma

September 5, 2017 | Author: Hari Mas Kuncoro | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kkmk...

Description

PENCEGAHAHAN INFEKSI PADA KATETER INTRAVENA Chrisma A Albandjar

Obyektif: 1. Peserta mengetahui definisi catheter related bloodstream infection (CRBSI) dan central line associated blood stream infection (CLABSI) 2. Peserta mengetahui faktor risiko CLABSI 3. Peserta memahami pencegahan infeksi akibat kateter intravena 4. Peserta memahami bundle insersi CVC dan perawatan CVC 5. Peserta mengerti surveilans CLABSI dan organisasi pencegahan CLABSI Pendahuluan Salah satu infeksi nosokomial bakteremia adalah infeksi yang berkaitan dengan kateter intravena. Definisi infeksi darah akibat kateter (catheter related blood stream infection/ CRBSI) adalah adanya bakteremia karena mikroorganisma yang berasal dari kateter intravaskular. Epidemiologi CRBSI bervariasi, di Amerika dilaporkan angka kejadian 41.000 per tahun dan 18.000 terjadi di ICU.1 Maki melakukan pengkajian literatur dari 200 tulisan menemukan angka kejadian CRBSI 0.1% bila katater intravena perifer, 0.4% midline catheter, 0.8% kateter arteri, 2.4% kateter vena sentral yang diinsersi dari perifer (peripherally inserted central catheter/ PICC), 4.4 % CVC tanpa dilapisi obat, dan terbesar kateter vena yang diinsersi secara pembedahan (tunneling).,2 Infeksi nosokomial tersebut akan meningkatkan mortalitas dan menambah biaya secara bermakna.3,4 Mortalitas pasien menderita CRBSI sebesar 12-25% dan pada populasi pasien ICU jika ditemukan CRBSI maka angka kematian akan meningkat bermakna.5,6 Pencegahan infeksi merupakan tindakan yang rasional dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Program “On the CUSP: Stop BSI” merupakan upaya mencegah infeksi dan memberikan hasil angka kerjadian infeksi berkurang sebanyak 43%.7 Definisi CRBSI merupakan diagnosis klinis ditegakkan (1) kuman yang didapatkan dari kultur darah sama dengan kuman yang tumbuh dari kultur ujung kateter, (2) secara kuantitatif kultur darah yang diambil dari kateter lebih banyak dari vena perifer dengan perbandingan 5:1, atau (3) kultur darah yang berasal dari CVC tumbuh lebih dini dengan perbedaan waktu lebih dari 2 jam dibanding yang berasal dari vena perifer.8 CLABSI, sebenarnya ditujukan untuk memudahkan survailans/epidemiologi, didiagnosis bila bakteremia dipastikan dengan ditemukan kuman dalam darah pada pasien yang terpasang CVC atau atau kateter umbilikal telah terpasang dalam 48 jam sebelum terdeteksi infeksi.9 Jenis-jenis kateter intravaskular dapat dilihat di tabel 1. Tabel 1. Jenis Kateter intravaskular Jenis Kateter Kateter vena perifer

Tempat Insersi Lengan dan tangan

Panjang 30 cm bila dari vena femoralis >20 cm

Angka kejadian CRBSI sebanyak CVC

>8 cm

Angka kejadian CRBSI lebih rendah karena memiliki cuff yang mencegah migrasi bakteri. Tidak ada perbedaan angka

Kateter vena sentral (central venous catheter/ CVC) yang tidak ditanam (tunneled) Kateter arteri pulmoner

Peripheral inserted central venous catheter (PICC) CVC yang ditanam (tunneled)

Kateter umbilikal

Insersi melalui vena basilica atau cephalica hingga vena cava superior Ditanam di subkutis dan akses melalui vena subklavia atau jugularis

Insersi pada arteri umbilikalis atau vena umbilikalis

>8 cm

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF