Penatalaksanaan Pada Pasien Dengan Anemia Defisiensi Besi-97
December 25, 2017 | Author: Stevanus Bob Arvianto Alwie | Category: N/A
Short Description
penata...
Description
Penatalaksanaan pada Pasien dengan Anemia Defisiensi Besi Bob Arvianto 102011365
Anamnesis • • • • • • •
KU RPS RPD RPK Pemakaian Obat Sosial-ekonomi Riwayat kehamilan & menstruasi
Pemeriksaan FIsik • Inspeksi – Alopesia – Koilokoria (kuku kering, rapuh, dan tonjolan) – Konjungtiva pucat – Atrofi lidah (glossitis atrofik)
• Palpasi • Auskultasi – Takikardi – Murmur
Pemeriksaan Penunjang • Hitung Retikulosit – Retikulosit index: Hitung Retikulosit (%) x Hematokrit pasien/hematokrit normal. – Nilai normal : 0,5%-2% dari total sel darah merah. – Jika nilai ini naik, maka menunjukan adanya anemia hemolitik, 3-4 hari setelah perdarahan, dan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. – Nilai ini berkurang akan menandakan anemia defisiensi besi, anemia aplastik, keganasan, kegagalan sumsum tulang, dan anemia karena defisiensi asam folat.
Pemeriksaan Penunjang • Serum Iron – 65 - 176 μg/dL.
• MCV – 80-95fL
• MCH – 27-31 pg
• MCHC – 32-36 g/dL
• Ferritin – Normal : 137 mikrogram/L, – Turun : anemia defisiensi besi – Naik : infeksi, peradangan, dan keganasan
• TIBC (total iron binding capacity) – Nilai normal 330, – Naik : anemia defisiensi besi – Turun : thalassemia
Diagnosis Banding ADB
ACD
thalassemia
Penyebab
Defisiensi Besi
Penyakit Kronis
Genetik
Gejala
Lelah, Lesu, PlummerVinson syndrome,
Lelah, Lesu, gejala penyakit kronis lainnya
Lelah, Lesu, jaundice, pertumbuhan terhambat
Pemeriksaan
Rt, SI, Ferritin, TIBC, MCV, MCH , MCHC
Rt, SI, Ferritin, TIBC, MCV, MCHC, MCH, Pemeriksaan sumsum tulang
Elektroforesis Hb, Rt, SI
Pengobatan
Suplemen Fe, Vit C
Obati penyakit kronis, Suplemen Fe
Transfusi, suplemen asam folat, transplan sumsum tulang
Etiologi • Kurangnya Asupan Besi • Perdarahan • Pertumbuhan, kehamilan, menstruasi • Gangguan absorbsi zat besi
Epidemiologi • 500 juta orang manusia yang mengalami anemia defisiensi besi, • mengenai semua usia dan golongan ekonomi, terutama pada anak dalam masa pertumbuhan di negara berkembang. • Pada provinsi sumatera barat, jawa tengah, dan Bali diperkirakan 50% anemia yang didapatkan merupakan anemia defisiensi besi dan 40% disertai dengan investasi cacing tambang. • Di Amerika Serikat, ditemukan 0,2% laki-laki, 2,6% wanita belum menopause, dan 1,9% wanita yang sudah menopause mengalami anemia defisiensi besi
Patofisiologi • Apabila terjadi keseimbangan besi yang negatif, terjadi anemia defisiensi besi hanya setelah simpanan tubuh habis. Setelah deplesi ini, besi serum turun dan kapasitas plasma mengikat besi meningkat. • Akibatnya, sintesis hemoglobin berkurang, dan terjadi gangguan hemoglobinisasi sel darah merah yang sedang berkembang, sehingga terbentuk sel darah merah yang pucat dan kecil.
Patofisiologi • Indeks-indeks konsentrasi hemoglobin sel darah merah berkurang, dan apabila anemia defisiensi besinya parah, juga terjadi pengurangan besi jaringan dan hal ini berkaitan dengan perubahan di berbagai jaringan, terutama kuku dan lidah, serta menyebabkan kelelahan mencolok akibat menurunnya enzim otot dan mioglobin
Gejala Klinis • • • • • • • • • • • •
Kelelahan dan lesu Sering lupa, aphasia, gelisah, dan kesulitan untuk berkonsntrasi Depresi mood, dan kelabilan emosi Sakit kepala pada pagi hari Berkurangnya performa dalam bekerja Kehilangan nafsu makan Kerentanan terhadap infeksi Sensitif terhadap udara dingin Alopesia Glossitis Disfagia dalam membran mukosa (Plummer-Vinson Syndrome), Konstipasi
Terapi Besi Oral • ferrous sulphat (sulfas ferosus) – 3 x 200 mg. Setiap 200 mg sulfas ferosus mengandung 66 mg besi elemental. – mengakibatkan absorbsi besi 50 mg/hari yang dapat meningkatkan eritropoiesis 2-3 kali dari normal.
• • • •
ferrous gluconate ferrous fumarat ferrous lactate ferrous succinate
Terapi Besi Parenteral • Intoleransi terhadap pemberian oral • Kepatuhan minum obat pasien rendah • Gangguan pencernaan seperti kolitis ulseratif yang dapat kambuh jika diberikan besi • Penyerapan besi terganggu, seperti akibat dari gastrektomi • Keadaan dimana kehilangan darah dalam jumlah yang banyak segingga terapi oral tidak memadai, seperti dalam kasus hereditary hemorrhagic teleangiectasia. • Kebutuhan besi yang besar dalam jangka waktu pendek, seperti kehamilantrimester ketiga atau sebelum operasi • Defisiensi besi fungsional relatif akibat pemberian eritropoietin pada anemia gagal ginjal kronik atau anemia akibat penyakit kronis.
Terapi Besi Parenteral • iron dextran complex (50mg besi/ml) , iron sorbitol citric acid complex, atau iron ferric gluconate dan iron sucrose yang lebih aman. • IV IM
Terapi Lain • Diet – Makanan bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein hewani
• Vitamin C – Vitamin C diberikan 3x100 mg per hari untuk meningkatkan absorbsi besi
• Tranfusi Darah – Pemberian tranfusi darah pada kasus ini dengan indikasi danya penyakit jantung anemik dengan keancaman payah jantung, anemia yang sangat simtomatik dengan gejala pusing yang sangat mencolok, atau pasien memerukan peningkatan kadar Hb yang cepat seperti pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi
Pencegahan • • • •
Pendidikan kesehatan Pemberantasan infeksi cacing tambang Suplementasi besi Fortifikasi bahan makanan dengan besi
Prognosis & Komplikasi • Prognosis dari anemia defisiensi besi adalah baik jika penyebab yang tersembunyi seperti perdarahan dapat dideteksi dan ditangani. • Keadaan pasien mungkin kronis dalam beberapa kasus, sehingga pasien harus diberikan terapi dalam jangka waktu yang panjang. • menyebabkan kegagalan jantung, pertumbuhan terhambat pada anak-anak, dan kelahiran prematur dengan berat badan lahir yang rendah
Kesimpulan • Ny A beusia 30 tahun dengan keluhan lemas sejak 1 bulan yang lalu menderita anemia defisiensi besi, yaitu keadaan dimana kurangnya jumlah besi di dalam tubuh sehingga menyebabkan kurangnya suplai oksigen dan enzim-enzim yang memerlukan zat besi dalam regulasinya.
View more...
Comments