Penatalaksanaan Linen

August 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Penatalaksanaan Linen...

Description

   

PENATALAKSANAAN PENATALAKSANA AN LINEN No.Dokumen No.Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY PENGERTIAN

TUJUAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S .Kep NIP.19711007 199603 1 002 Penanganan linen kotor yang telah dipakai pasien dan petugas. Mulai dari unit perawatan sampai pengiriman ke laundry / unit pencucian 1. Menci Mencipta ptakan kan ling lingku kung ngan an bebas bebas infeks infeksii 2. Mencega Mencegah h tterja erjadiny dinya a infeks infeksii s silan ilang g

KEBIJAKAN

1. Permenkes Permenkes No.27 Tahun 2017 2017 Tentang Tentang Pencegahan Pencegahan dan dan Pengendalian Pengendalian Infeksi 2. Keputusan Keputusan Kepala Puskesmas Puskesmas Seruway Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/20 102/SK-ADMEN-I-I/2021 21 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway

1. Semua bahan padat pada pada linen linen yang kotor harus harus dihilangkan dihilangkan dan dibilas dibilas dengan air.Linen kotor tersebut kemudian langsung di masukkan ke dalam kantong linen 2. Hilangka Hilangkan n bahan bahan padat padat (missal, (missal, feses) feses) dari linen linen yang yang sangat sangat kotor (menggunakan APD yang sesuai)dan buang limbah padat tersebut ke dalam toilet sebelum linen di masukkan kekantong cucian. 3. Linen yang sudah sudah digunakan digunakan harus dibawa dengan dengan hati - hati untuk mencegah kontaminasi permukaan lingkungan atau orang - orang di sekitarnya. 4. Jangan Jangan memilah memilah linen linen di tempat tempat perawatan perawatan pasien. pasien. Masukan Masukan linen yang terkontaminasi langsung ke kantong cucian di ruang isolasi dengan memanipulasi minimal. 5. Linen yang sudah digunakan digunakan kemudian kemudian harus dicuci sesuai sesuai prosedur prosedur pencucian biasa. 6. Cuci dan dan keringkan keringkan linen linen sesuai sesuai dengan dengan standard standard dan prosedur prosedur tetap fasilitas pelayanan kesehatan. k esehatan. Untuk U ntuk pencucian pencuc ian air panas,cuci linen menggunakan detergen / desinfektan dengan air 70°C selama minimal 25 menit

PROSEDUR

.

UNIT TERKAIT

Rawat inap, Rawat Jalan, PONED

   

PENCUCIAN LINEN INFEKSIUS No.Dokumen

SP O

No.Revisi Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY

PENGERTIAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S.Kep NIP.19711007 199603 1 002 proses menghilangkan noda dengan menggunakan detergent pada semua jenis linen yang terkena cairan tubuh (seperti darah, kencing, muntahan dan feses) dan linen yang berasal dari infeksi TB paru, infeksi salmonella dan shigella, HBV dan HIV dan infeksi lainnya yang spesifik atau linen yang berasal dari ruang isolasi. Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengelolaan linen infeksius

TUJUAN

KEBIJAKAN

1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas; 3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; 4.Permenkes No.27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 5.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 6.Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 270/MENKES/2007 tentang Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; 7.Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007 tentang t entang Pedoman PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; 8.Keputusan Kepala Puskesmas Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/2021 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway

1. Gunakan PROSEDUR

APD (masker, handscoon, celemek dan sepatu boot) sebelum melakukan kegiatan pencucian linen infeksius

2. Siapkan air panas dan clorin di wadah mesin cuci 3.  Rendam linen infeksius ke dalam air panas tersebut

yang sudah

dicampuri clorin selama ± 10 menit

4. Masukkan

deterjen ke dalam rendaman linen tersebut sesuai dengan

takaran

5. Nyalakan mesin cuci dengan lama proses pencucian selama ± 15 menit 6.  Buang air rendaman rendam an tersebut kemudian k emudian beri air bersih kembali untuk  

membilas, pembilasan dilakukan sebanyak dua kali air bilasan tersebut kemudian beri air bersih dan pewangi, rendam ± 10 menit 7. Buang 8.  Buang air pewangi tersebut dan pindahkan linen ke wadah mesin cuci

 

pengering

9.  Keringkan di mesin cuci selama ± 15 menit 10.  Jemur linen UNIT TERKAIT

1. UGD 2. Rawat Inap 3. Ruang bersalin 4. Poli KIA/KB/Imunisasi 5. Poli Gigi 6. Poli Lansia

 

PENCUCIAN LINEN NON INFEKSIUS

No.Dokumen

SPO

No.Revisi Tanggal Terbit Halaman  ASRUL,S.Kep  ASRUL,S .Kep NIP.19711007 199603 1 002

UPTD PUSKESMAS SERUWAY

PENGERTIAN

TUJUAN

Proses pencuciansemuajenis linen yang telah dipakai atau digunakan oleh pasien yang tidak terkontaminasi  oleh  oleh darah, cairan tubuh, dan feses 1. Memastikan proses pencucian linen kotor dapat dijalankan dengan standart yang ditetapkan. 2. Linen bersih, rapi dan siap digunakankembali 3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomia

KEBIJAKAN

Permenkes No.27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Surat Keputusan Menteri Kesehatan Kes ehatan No 270/MENKES/2007 tentang tent ang Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; Surat Keputusan Menteri Kesehatan Kes ehatan No 382/Menkes/2007 tentang t entang Pedoman PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; Keputusan Kepala Puskesmas Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/2021  102/SK-ADMEN-I-I/2021 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi  ( PPI) di Puskesmas Seruway 1.Cuci tangan

PROSEDUR

2.Gunakan APD ( seragam khusus laundy, topi, masker dan sarung tangan) 3.Timbang linen non infeksius sesuai dengan berat mesin cuci 4.Masukkan linen yang sudahditimbangkedalammesincuci 5.Lakukan proses pencucian sesuai dengan SPO penggunaan mesin cuci sesuai  jenisnya 6.Setelah prosedur pencucian selesai, keluarkan linen dari mesin cuci 7.Inspeksi ulang linen dari kemungkinan masih adanya noda 8.Ulangi pencucian dengan proses yang sama pada linen yang masih terdapat noda atau kotor  9.Bagi cucian bersih menjadi 2 bagian sebelum dimasukkan kedalam mesin pengering

 

10.Masukkan linen kedalam mesin pengering bergantianselama 30 menit 11.Setelah kering, keluarkan linen dari mesin pengering dan lakukan proses pelipatan linen Unit laundry

UNIT TERKAIT

 

KEBERSIHAN TANGAN

No.Dokumen

SPO No.Revisi Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY

PENGERTIAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S.Kep NIP.19711007 199603 1 002 Menghilangkan debu dan kotoran secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikro organisme 1.Menjaga kebersihan perorangan

TUJUAN

2.Mencegah terjadinya infeksi silang Permenkes No.27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

KEBIJAKAN

Surat Keputusan Menteri Kesehat Kesehatan an No 270/ 270/MENKES/2007 MENKES/2007 tentang tent ang Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007 382/M enkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; Keputusan Kepala Puskesmas Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/2021  102/SK-ADMEN-I-I/2021 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway 1.Peralatan

PROSEDUR

Kran Air mengalirHanduk / kertas tissueSabun CairLarutan antiseptik 2.Intruksi kerja Persiapan 1)Sarana cuci tangan disiapkan disetiap ruang pelayanan dan ruang jaga rawat inap .2)Air bersih yang mengalir 3)Sabun sebaiknya dalam bentuk sabun cair  4)Tissue atau kain yang kering 5)Kuku selalu dijaga agar tetap pendek 6)Melepas perhiasan dan aksesoris yang ada di tangan

b.Pelaksanaan 1)Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih 2)Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan 3)Ratakan dengan kedua telapak tangan 4)Gosok punggung dan sela-sela jari dengan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya 5)Gosok kedua telapak dan sela-sela jari hingga bersih 6)Membersihk an ujung jari secara bergantian dengan mengatupkannya 6)Membersihkan 7)Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman telapak tangan kanan dan

 

lakukan sebaliknya 8)Gosok dengan memutar ujung jari-jari jari-jar i tangan kanan ditelapak tangan kiri dan sebaliknya 9)Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara c ara memutar kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir  10)Keringkan dengan handuk / tissue kering 1. UGD

UNIT TERKAIT

2. 3. Rawat Ruang Inap bersalin 4. Poli KIA/KB/Imunisasi 5. Poli Gigi 6. Poli Lansia 7.Rawat jalan 8.Ruang administrasi 9.Ruang Program

   

ALAT PELINDUNG DIRI ( APD) No.Dokumen

SPO

No.Revisi Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S.Kep NIP.19711007 199603 1 002  Alat pelindung pelindung diri ( APD ) adalah adalah alat yang yang digunakan digunakan sebagai sebagai teknik teknik pencegahan pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain yang disebut “carrier “.Barrier  yang umum digunakan masker, kacamata pelindung , gaun , apron, sarung tangan, penutup kepala, pelindung kaki Melindungi tenaga kesehatan , pasien, keluarga pengunjung dan lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius Permenkes No.27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Surat Keputusan Menteri Kesehatan Kes ehatan No 270/MENKES/2007 tentang tent ang Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; Surat Keputusan Menteri Kesehatan Kes ehatan No 382/Menkes/2007 tentang t entang Pedoman PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; Keputusan Kepala Puskesmas Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/2021  102/SK-ADMEN-I-I/2021 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway  A.Masker N 95

PROSEDUR

Langkah – langkah : 1. Genggam respirator dengan dengan satu tangan, posisikan sisi depan depan bagian bagian hidung pada ujung jari- jari, biarkan tal pengikat menjuntai bebas di bawah tangan anda, 2. Posisikan respirator dibawah dagu dan sisi untuk untuk hidung hidung berada berada diatas diatas 3. Tariklah tali tali pengikat pengikat respirator respirator yanag yanag atas atas dan posisikan tali agak agak tinggi dibelakang kepala diatas telinga, tarik tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali dibawah telinga 4. Letakkan jari – jari jari kedua tangan anda di di atas bagian hidung yang terbuat terbuat dari logam. Tekan sisi logam tersebut ( gunakan dua jari dari masing – masing tangan )mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan respirator dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif 5. Tutup bagian bagian depan depan respirator respirator dengan kedua tangan dan hati hati – hati hati agar agar posisi respirator tidak berubah B. Masker Biasa Langkah – langkah pemasangan : 1. Eratkan tali atau atau karet karet elastis elastis pada pada bagian bagian tengah tengah kepala kepala dan leher  leher  2. Pastika Pastikan n klip hidung hidung dari logam logam fleksib fleksibel el pada ba batan tang g hidung hidung 3. Paskan Paskan denga dengan n erat pada pada wajah wajah dan di di bawah bawah dagu sehin sehingga gga melekat dengan baik 4. Perik Periksa sa ulan ulang g penge pengepa pasan san maske masker  r  Langkah – langkah melepaskan

 

1. Jangan di sentuh sentuh bagian bagian depan masker karena karena telah terkontaminasi terkontaminasi 2. Lepaskan Lepaskan tali bagian bagian bawah bawah da dan n kemudian kemudian tali tali atau karet bagian bagian atas atas 3. Bu Buan ang g ke tempa tempatt limba limbah h infeks infeksius ius c. pemakaian kaca mata pelindung pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas. Langkah – langkah pemasangan : 1. Bagian luar kaca kaca mata mata atau pelindung pelindung wajah wajah telah telah terkontaminas terkontaminasii 2. Saa Saatt melepasn melepasnya, ya, pegang pegang karet karet atau atau gagang gagang kacama kacamata ta 3. Letakkkan di wadah wadah yang telah disediaka disediakan n untuk diproses ulang atau atau dalam dalam tempat imbah infeksius D. pemakaian gaun / apron Langkah – langkah pemasangan 1. Tutupi badan badan sepenuh sepenuhnya nya dari leher hingga hingga lutut, lutut, lengan lengan hingga hingga bagian bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung 2. Ikat d dii bagian bagian b belak elakang ang lehe leherr dan pingg pinggang ang Langkah – langkah melepaskan 1. Bagian depan gaun dan lengan lengan gaun pelindun pelindung g telah terkontaminasi terkontaminasi 2. Lepas tta ali 3. Tarik dari leher dan dan bahu dengan memegang memegang bagian bagian dalam dalam gaun pelindung pelindung saja 4. Bali Balik k gaun gaun pel pelin indu dung ng 5. Lipat atau atau gulung gulung menjadi menjadi gulungan gulungan dan dan letakkan letakkan di wadah yang telah telah disediakan untuk di proses ulang atau buang di tempat limbah infeksius E.pemasangan sarung tangan Langkah – langkah pemasangan : 1. Buka pembungku pembungkus s sarung tangan dengan hati – hati, pilih pilih yang sesuai ukuran 2. Jika harus harus mempertahan mempertahankan kan prinsip prinsip – prinsip steril steril hindarkan hindarkan sarung tangan terkontaminasi obyek tidak steril 3. Jari telunjuk telunjuk dan dan ibu jari non non domin dominan an membuka membuka lipatan sarung tangan bagian atas dan memasukkan tangan non dominan dengan posisi telentang, masukkan jari secara pelan – pelan 4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan gunakan empat jari jari tangan tangan dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar ). Segera masukkan tangan non dominan secara perlahan – perlahan Langkah – langkah melepaskan : 1. Ingat lah bahwa bahwa b bagian agian luar sarung sarung tangan tangan telah terkontami terkontaminasi nasi 2. Pegang bagian luar saru sarung ng tangan tangan dengan dengan sarung sarung tangan tangan lainnya, lainnya, lepaskan lepaskan 3. Pegang sarung tangan yang telah telah di lepas dengan dengan menggun menggunakan akan tangan tangan yang masih memakai sarung tangan 4. Selipkan jari tangan tangan yang yang sudah tidak memakai memakai sarung sarung tangan tangan di di bawah sarung tangan yang belum di lepas di pergelangan tangan 5. Lep Lepaska askan n sarung sarung tangan tangan di atas atas sarung sarung tangan tangan pertam pertama a 6. Bua Buang ng sarung sarung tang tangan an di tempat tempat limba limbah h infeksiu infeksius s 7. Cuc Cucii tang tangan an s ses esua uaii prosed prosedur  ur 

 

F. pemakaian penutup kepala Langkah – langkah 1. Pakaian pelindung pelindung kepala kepala sesuai sesuai ukuran sehingga sehingga menutup menutup semua rambut 2. Lepaskan Lepaskan pelindung pelindung kepala kepala dan langsung langsung di buang buang ke tempat sampah G. Pemakaian penutup kepala Langkah – langkah 1. Gunakan sepatu karet atau atau plastik plastik yang menutupi seluruh ujung dan dan telapak telapak kaki bisa di gunakan sepatu boot dari bahan kulit 2. Se Sepa patu tu haru harus s sela selalu lu bers bersih ih 3. Harus selalu di gunakan gunakan di dalam dalam kamar kamar tindakan dan tidak boleh dipakai keluar.Tidak di anjur kan memakai sandal, sepatu terbuka dan telanjang

UNIT TERKAIT

kaki. 1. UGD 2. Rawat Inap 3. Ruang bersalin

 

PENANGANAN LIMBAH / SAMPH MEDIS DAN NON MEDIS No.Dokumen No.Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY PENGERTIAN

TUJUAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S .Kep NIP.19711007 199603 1 002 Secara umum term “waste “ ( bahan buangan ) menunjukkan sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki atau barang - barang yang dibuang dapat berbentuk padat, cair, atau gas Kualifikasi sampah puskesmas :  A. Sampah medis medis : Kering : Tempat infus, kasa kering, kapas, verband, pembalut dan lain – lain bahan yang berhubungan dengan penderita, jarum suntik dan infuse, lancet, dak glas, objek glas, spuit. Basah : sampah medis dengan kandungan air ( kapas basah, kasa basah), h Hanscoen B. Samp Sampah ah non non medi medis s: Sisa – sisa makanan nasi, sayur,buah, kertas bekas, puntung rokok, sampah kantor dll.

1. Mencegah Mencegah penyebaran penyebaran infeksi ke petugas petugas puskesmas puskesmas yang menanganinya menanganinya dan masyarakat. 2. Melindungi Melindungi petugas petugas yang menangani menangani sampah sampah dari kecelakaa kecelakaan n yang tidak di sengaja 3. Memb Memberik erikan an lingkung lingkungan an yang yang este estetik tik 1. Permenkes Permenkes No.27 Tahun 2017 2017 Tentang Tentang Pencegahan Pencegahan dan dan Pengendalian Pengendalian Infeksi

KEBIJAKAN 2. Keputusan Keputusan Kepala Puskesmas Puskesmas Seruway Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/20 102/SK-ADMEN-I-I/2021 21 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway

PROSEDUR

Sampah medis : 1. Petugas ruangan memasuk memasukkan kan sampah sampah medis medis dari dari ruangan ruangan ke dalam kantong plastik berwarna kuning ( sampah medis kecuali botol bekas obat ) 2. Sesudah kantong plastik terisi sampah sampah medis maksimal 2/3 bagian. 3. Petugas kebersihan kebersihan mengambil mengambil sampah medis tersebut dan memilah sampah tersebut dalam sampah kering dan basah. 4. Petugas memilah lagi untuk untuk sampah sampah kering dengan dengan memisahkan memisahkan infused infused tersendiri terpisah dari sampah kering yang lainnya 5. Petugas kebersihan kebersihan mengikat mengikat kantong kantong dengan rapat dan mengangk mengangkut ut dengan troly khusus ke gudang penyimpanan sampah infeksius Limbah tajam 1. Setelah petugas ruangan menggunakan menggunakan spuit, spuit, jarum jarum bekas infused ke pasien, pasien, petugas langsung membuang jarum ter sebut ke safety box berwarna kuning 2. Setelah safety box box terisi terisi 2/3 bagian, bagian, safety safety box di ganti ganti dengan dengan safety safety box yang baru 3. Safety box yang yang sudah sudah penuh penuh diambil diambil petugas petugas kebershan kebershan untuk untuk di simpan simpan di gudang sampah infeksius Sampah non medis. 1. Petugas Petugas ruangan ruangan memasukkan memasukkan sampah non medis medis ke dalam kantong plastik berwarna hitam 2. Petugas Petugas ruangan ruangan menggantikan menggantikan kantung sampah baru apabila apabila kantung kantung palstik palstik terisi sampah sudah terisi maksimal 2/3 bagian. 3. Petugas Petugas kebersihan kebersihan mengambil mengambil sampah tersebut dan membuang membuang sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir ( TPA ) 1. UGD

 

UNIT TERKAIT

2. 3. 4. 5.

Rawat in inap Labo Labora rato tori rium um PONED Ruan Ruang g imun imunis isas asii

   

ETIKA BATUK No.Dokumen No.Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY PENGERTIAN

TUJUAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S .Kep NIP.19711007 199603 1 002 a. Batuk adalah mekanisme pertahanan pertahanan tubuh tubuh di di saluran saluran pernafassan pernafassan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan debu, asap dan sebagainya b. Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat masyarakat c. Etika batuk adalah cara penting penting untuk mengendalikan mengendalikan penyeba penyebaran ran infeksi infeksi di sumbernya  Agar tidak tidak menularkan menularkan kepada kepada orang sekitar sekitar dan menengah menengah terjadinya terjadinya penyebaran virus di udara dan lingkungan sekitarnya. 1. Permenkes Permenkes No.27 Tahun 2017 2017 Tentang Tentang Pencegahan Pencegahan dan dan Pengendalian Pengendalian Infeksi

KEBIJAKAN 2. Keputusan Keputusan Kepala Puskesmas Puskesmas Seruway Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/20 102/SK-ADMEN-I-I/2021 21 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway Langkah – langkah : Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan harus di anjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan pernafasan untuk mencegah sekresi pernapasan, yaitu dengan cara : 1. Tutup Tutup hidung hidung dan mulut mulut anda anda dengan dengan menggun menggunakan akan tissue, tissue, sapu sapu tangan atau lengan dalam baju dan masker. 2. Segera Segera buang buang tissue tissue yang yang sudah sudah di pakai ke dalam dalam tempat tempat sampah sampah 3. Cuci Cuci tangan tangan dengan dengan menggun menggunakan akan air air bersih dan dan sabun sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol sesuai prosedur. 4. Gunakan Gunakan selalu selalu masker masker bila bila anda anda sedan sedang g batuk batuk 5. Tindakan Tindakan penting penting ini ini harus selalu di lakukan lakukan untuk untuk mengenda mengendalikan likan sumber infeksi potensial

PROSEDUR

BAGAN ALIR Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan ssue, sapu tangan atau lengan dalam baju dan masker

Segera buang ssue Yang sudah di pakai ke dalam tempat sampah

UNIT TERKAIT

1. 2. 3. 4.

Rawat in inap Rawat jala jalan n UGD Admin dminis istr tras asii

 

PRAKTEK MENYUNTIK AMAN No.Dokumen No.Revisi SOP

Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY PENGERTIAN

TUJUAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S .Kep NIP.19711007 199603 1 002 Praktek Menyuntik Aman adalah suatu tindakan insersi yang dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien dengan menjaga keamanan pasien dan dokter atau perawat yang melakukan insersi 1. Untuk mencegah mencegah kontaminasi kontaminasi pada pada peralatan injeksi injeksi dan terapi terapi 2. Untuk melindungi melindungi dokter dokter atau perawat perawat dalam melakukan melakukan insersi insersi agar tidak terjadi kecelakaan kerja 3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan standar. 1. Permenkes Permenkes No.27 Tahun 2017 2017 Tentang Tentang Pencegahan Pencegahan dan dan Pengendalian Pengendalian Infeksi

KEBIJAKAN 2. Keputusan Keputusan Kepala Puskesmas Puskesmas Seruway Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/20 102/SK-ADMEN-I-I/2021 21 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway

PROSEDUR

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8.

La Laku kuka kan n keb keber ersi siha han n ttan anga gan n Gunakan Gunakan APD sesuai sesuai indikasi indikasi (sarung (sarung tangan tangan sekali sekali pakai pakai yang yang tidaksteril) Lakuk Lakukan an des desinf infek eksi si pad pada a area area inse insersi rsi.. Pakai Pakai jarum yang yang steril steril,, sekali sekali pakai pakai pada pada tiap sunt suntikan ikan untu untuk k mencega mencegah h kontaminasi pada peralatan dan terapi Bila memungki memungkinka nkan n sekali sekali paka pakaii vial vial wal walaup aupun un multid multidose ose.. Tidak Tidak diperbo diperbolehk lehkan an mengg mengguna unakan kan jarum jarum atau atau spuit spuit yang yang dipakai dipakai ulang ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose karena dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain. Lakukan Lakukan prinsip prinsip pemberi pemberian an obat obat dengan dengan 7 bena benar. r. Lakukan Lakukan inse insersi rsi sesua sesuaii pet petunju unjuk k pember pemberian ian (IM, IV, SC, SC, IC) IC)

Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam

 

safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi Lakukan desinfeksi pada area

 

setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi.

 

13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan.

 

11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan

 

15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan.

 

11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan

 

15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan.

 

11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan

 

15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan.

 

11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 13. Lepas APD 14. Lakukan Kebersihan tangan 15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar  pemberian terapi U 9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan 11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan).

Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang

 

melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang

 

melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi. 12. melakukan Buang spuit spuitinsersi injeksi ke dalam dalam safety box oleh oleh dokter atau atau perawat perawat yang 13. 13. Lepa Lepas s APD APD 14. Lakukan Lakukan kebe kebersiha rsihan n tangan tangan 15. Lakukan pencatatan pencatatan dokumenta dokumentasi si pada lembar lembar daftar pemberian pemberian terapi terapi

Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau

 

 perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau  perawat yang melakukan insersi

BAGAN ALIR

UNIT TERKAIT

1. 2. 3. 4.

UGD Rawat in inap Rawat jala lan n Ruan Ruang g imun imunis isas asii

 

PENEMPATAN PASIEN No.Dokumen No.Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

UPTD PUSKESMAS SERUWAY PENGERTIAN

TUJUAN

 ASRUL,S.Kep  ASRUL,S .Kep NIP.19711007 199603 1 002 Penempatan pasien adalah menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri ( jika tidak tersedia ) kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang di diagnosis ( cohorting ) Sebagai acuan dalam menempatkan pasien dengan penyakit menular ( suspek ) untuk menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droflet,airbone,dan vehicle. 1. Permenkes Permenkes No.27 Tahun 2017 2017 Tentang Tentang Pencegahan Pencegahan dan dan Pengendalian Pengendalian Infeksi

KEBIJAKAN 2. Keputusan Keputusan Kepala Puskesmas Puskesmas Seruway Seruway Nomor: 102/SK-ADMEN-I-I/20 102/SK-ADMEN-I-I/2021 21 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) di Puskesmas Seruway 1. Tempatkan Tempatkan pasien pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius PROSEDUR

2. Penempatan Penempatan pasien pasien disesuaikan disesuaikan dengan pola transmisi transmisi infeksi infeksi ( kontak, kontak, droflet, droflet, airbone ) sebaiknya ruangan tersendiri. 3. Bila tidak tidak tersedia tersedia ruangan ruangan tersendiri tersendiri dilakukan dilakukan cohorting cohorting dengan jarak antar antar tempat tidur minimal 1 meter. 4. Semua ruangan cohorting diberi tanda tanda kewaspada kewaspadaannya annya ( kontak, droplet, air bone ). 5. Pasien yang tidak bisa menjaga kesehatannya kesehatannya sebaiknya sebaiknya dipisahkan dipisahkan 6. Mobilisa Mobilisasssi sssi pasie pasien n airbone airbone agar agar dipis dipisahk ahkan. an. 7. Pasien HIV tidak tidak diperkenankan diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB TB tetapi tetapi TB – HIV dapat di rawat dengan sesama TB

BAGAN ALIR UNIT TERKAIT

1. Rawat In Inap 2. Rawat wat jal jalan 3. UGD

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF