Penalaran Karangan Bahasa Indonesia
January 10, 2017 | Author: Andrysah Djalalembah | Category: N/A
Short Description
Download Penalaran Karangan Bahasa Indonesia ...
Description
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus
berfikir, menghubung-hub menghubung-hubungkan ungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya. Setiap saat selama hidup kita, terutama dalam keadaan jaga (tidak tidur), kita selalu berfikir. Menulis merupakan kegiatan mental. Pada waktu kita berfikir, dalam benak kita timbul serangkaian gambar sesuatu yang tidak hadir seara nyata. !egiatan ini mungkin tidak terkendali, terjadi deng de ngan an sen sendi diri riny nya, a, ta tanp npaa ke kesad sadara aran, n, mi misal salny nyaa me melam lamun un.. !e !egi giat atan an ya yang ng leb lebih ih ti ting nggi gi dilakukan seara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan. "enis kegiatan berfikir yang terakhir inilah yang disebut kegiata keg iatan n ber bernal nalar ar.. #ap #apatla atlah h di diatat atat bah bahwa wa pro proses ses ber bernal nalar ar atau sin singka gkatny tnyaa pen penalar alaran an meru me rupak pakan an pr pros oses es be berfi rfiki kirr ya yang ng sis siste tema mati tik k un untu tuk k me memp mpero eroleh leh ke kesim simpu pula lan n be beru rupa pa pengetahuan. !egiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. #ari prosesnya, penalaran itu dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. $erdasa $er dasarka rkan n ura uraian ian diat diatas as men mengen genai ai pen penalar alaran an mak makaa dap dapat at kit kitaa kat kataka akan n pen penala alaran ran merupakan proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehing seh ingga ga sam sampai pai pad padaa sua suatu tu kes kesimp impulan ulan.. Sem Sement entara ara dal dalam am kar karang angan an pen penala alaran ran ber berart artii penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan kesimpulan yang tuangkan dalam bentuk tulisan atau tertulis. #engan penalaran yang tepat, hal-hal yang akan dituangkan dalam karangan menjadi kuat. Penyajian materi karangan akan sesuai dengan jalan pikiran yang tepat. %leh karena itu, setiap pengungkapan harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar hal-hal yang tidak tepat tidak masuk dalam karangan. B.
Rumusan Masalah &dapun rumusan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah'
. *. +. . C.
. *. +. .
&pakah yang &pakah yang dima dimaksu ksud d dengan dengan pena penalara laran n didalam didalam karan karangan gan &pakah yang dimaksud dengan penalaran induktif dan deduktif $aga $agaim iman anaa men menga gapl plik ikasi asika kan n pen penala alara ran n dalam dalam mengo mengorg rgan anisa isasi si kara karang ngan an $aga $agaim iman anaa men meny yimpu impulk lkan an kara karang ngan an sea seara ra tepa tepatt dan dan logi logiss
Tujuan Penulisan Tujuan &dapun tujuan penulisan dari makalah ini diantaranya adalah'
Untuk mengetahui hakikat penalaran karangan. Untuk mengetahui maksud penalaran induktif dan deduktif. &gar bisa mengaplikasikan penalaran dalam mengorganisasi karangan. &gar bisa menyimpulkan karangan seara tepat dan logis.
$&$ PM$&/&S&0 &.
Pengertian Penalaran
Penalaran mempunyai beberapa pengertian, yaitu' () Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang paling berhubungan sampai simpulan. (*) Menghubunghubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan, (+) Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian bare. () #alam karangan terdiri dua 1ariabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan 1ariabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan suatu simpulan. (2) Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.34 "adi, Penalaran karangan ialah proses berpikir logis untuk mengkaji hubungan-hubungan fakta yang terdapat dalam karangan sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru. !emudian hasil atau simpulan dalam suatu karangan itu menghasilkan sebuah analisis induktif dan deduktif.
$.
Unsur Penalaran
$erikut ialah merupakan unsur penalaran karangan ilmiah, yaitu' .
5opik yaitu ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang-
kurangnya dua 1ariabel. *.
#asar pemikiran, pendapat, atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu kalimat
pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau kesalahannya. +.
Proposisi mempunyai beberapa jenis, antara lain'
a.
Proposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta, misalnya' &nak erdas dapat
memanfaatkan potensinya. b.
Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk melakukan
benar atau salahnya. Misalnya' 6adis yaitu wanita muda yang belum pernah menikah. .
Proposisi hipotetik yaitu persyaratan hubungan subjek dan predikat yang harus
dipenuhi. Misalnya' "ika dijemput, 7 akan ke rumah. d.
Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat.
Misalnya' 7 akan menikahi 8. e.
Proposisi positif uni1ersal yaitu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak.
Misalnya' Semua hewan akan mati. f.
Proposisi positif persial yaitu pernyataan bahwa sebagian unsur pernyataan tersebut
bersifat positif. Misalnya' Sebagian orang ingin hidup kaya. g.
Proposisi negatif uni1ersal yaitu kebalikan dari proposisi positif uni1ersal. Misalnya'
5idak ada gajah tidak berbelalai. h.
Proposisi negatif persial yaitu kebalikan dari proposisi positif persial. Misalnya'
Sebagian orang hidup menderita. .
Proses berpikir ilmiah yaitu kegiatan yang dilakukan seara sadar, teliti, dan terarah
menuju suatu kesimpulan.
2.
9ogika yaitu metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan (alasan), argumentasi
(pembuktian), fenomena, dan justufikasi (pembenaran). :.
Sistematika yaitu seperangkat proses atas bagian-bagian atau unsur-unsur proses
berpikir ke dalam suatu kesatuan. ;.
Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
.
&nalisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi analisis
(pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menari hubungan (korelasi), membandingkan, dan lain-lain. ?. Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya. . /asil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif dan deduktif. *. !esimpulan (simpulan) yaitu penafsiran atau hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.
@.
Penalaran nduktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan obser1asi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum. !esimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif pada dasarnya terdiri atas tiga maam, yaitu' generalisasi, analogi, dan sebab akibat.
@ontoh' Seorang polisi lalu lintas mengamati proses peristiwa di tempat kejadian perkara suatu keelakaan lalu lintas di perempatan Aawamangun Muka, persimpangan Aawamangun Muka-Utan !ayu dan @ililitan-5anjung Priuk yang terjadi tanggal ? juli *??? pukul *.+?. Sebuah sepeda motor dari arah 5anjung Priuk menabrak mobil sehingga pintu di bagian kiri rusak, penyok sedalam ? m, dan sepeda motor tergeletak di dekat mobil yang ditabraknya. Seorang saksi mata menuturkan bahwa pengendara sepeda motor terkapar jatuh ,2 meter di sebelah kiri sepeda motornya. #alam pengamatannya, melalui proses perhitungan waktu
polisi menyatakan bahwa pada saat mobil melintas dari arah @ililitan ke Aawamangun Muka lampu hijau menyala dan dibenarkan oleh para saksi. Polisi menyatakan bahwa, dalam keadaan lampu merah sepeda motor berkeepatan tinggi dari arah 5anjung Priuk menabrak mobil yang sedang berbelok dari arah selatan ke arah Aawamangun Muka. /asil pengamatan, pengendara sepeda motor terbukti bersalah. !esimpulan ' () Pengendara sepeda motor harus membiayai perbaikan mobil yang ditabraknya. (*) Membayar denda atas pelanggarannya.
!arangan ilmiah kualitatif induktif dilandasi penalaran () obser1asi data, (*) menyusun estimasi (perkiraan data), (+) 1erifikasi analisis pembuktian, () pembenaran B komparasi konstan (terus-menerus dan berkelanjutan sampai suatu simpulan), (2) konfirmasi (penegasan dan pengesahan) melalui pengujian hipotesis, (:) hash generalisasi B induksi, (;) konklusi (simpulan' penafsiran atas hasil berupa implikasi atau inferensi).
#.
Penalaran #eduktif
Penalaran deduktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri dengan simpulan khusus yang berupa prinsip. !arangan deduktif mempunyai bermaam-maam jenis berdasarkan teknik pengembangannya maupun uraian isinya. !arangan kualitatif sering digunakan dalam pembahasan masalah-masalah humaniora (sastra, kemanusiaan, inta kasih, penderitaan, dan lain-lain). 0amun, kualifikasi produk yang bernilai ekonomi, seperti' keindahan pakaian, keantikan, keserasian, dan lain-lain dapat pula menggunakan jenis karangan ini. #alam karangan (laporan penelitian) deduktif kuantitatif ditandai dengan penggunaan angka kuantitatif yang bersifat rasional. Seara rini proses tersebut menguraikan'
.
$idang obser1asi' berdasarkan bidang studi kajian,
*.
Aumusan masalah' pertanyaan yang akan dibahas,
+.
!erangka teori' berisi pada pembahasan 1ariabel,
.
5ujuan' tahap kegiatan yang hendak diapai,
2.
Aumusan hipotesis dan penjelasannya,
:.
#eskripsi data' diperlukan untuk pengujian hipotesis,
;.
#esain penelitian (metode penelitiana)' proses pengumpulan data, pengolahan, hasil
analisis data, sampai dengan simpulan, .
/asil analisis, dan
?. Simpulan deduktif' interpretasi atas hasil $ahasan topik karangan berdasarkan penelitian tersebut relatif rumit dan sulit. 0amun, sebuah karangan dapat ditulis dalam bentuk yang sederhana dan mudah. Pengembangan topik dapat dilakukan berdasarkan urutan peristiwa, waktu, ruang, penalaran sederhana, sebabakibat, deduksi sederhana, induksi sederhana, dan sebagainya. !arangan disusun berdasarkan satu kesatuan konsep, dikembangan dalam urutan logis, sistematik, jelas, dan akurat. Urutan dapat disususn berdasarkan urutan peristiwa, waktu, ruang, penalaran (induksi, deduksi, sebab-akibat), proses, kepentingan, dan sebagainya. a. Urutan Peristiwa (!ronologis) !arangan dengan urutan peristiwa seara kronologis ialah menyajikan bahasan berdasarkan urutan kejadian. Peristiwa ini terjadi kemudian diuraikan lebih dulu, peristiwa yang terjadi kemudian diuraikan kemudian. Urutan dapat disajikan dengan pola sebagai berikut' @ara pertama' urutan kronologis seara alami. Peristiwa , Peristiwa *, Peristiwa +, dan seterusnya @ara kedua' urutan peristiwa dengan sorot barik flashbak. ) ()
Peristiwa terakhir,
(*)
peristiwa pertama s.d ketiga dalam bentuk sorot balik atau flashbak,
(+)
kembali ke peristiwa terakhir dan melanjutkan erira.
Peristiwa terakhir *)
Peristiwa pertama
Peristiwa kedua Peristiwa ketiga
Untuk menyusun kronologi peristiwa, perhatikan kata-kata dan frasa berikut ini.
dalam peristiwa itu, peristiwa itu diawali dengan, dewasa ini, sekarang ini, pada waktu itu, ketika itu, bila, sebelum, sementara, dalam peristiwa itu, mula-mula, akhirnya, peristiwa, kejadian, pertama, kedua, ketiga, selanjutnya, akhirnya, setelah itu, diawali, lalu, kemudian, akhirnya, pada hari itu,
selama itu, akan, sudah, sedang, proses itu diawali, dilanjutkan dan diakhiri, peristiwa itu diakhiri dengan, sejak itu, lalu, selanjutnya
b.
Urutan Auang
Urutan ruang dipergunakan untuk menyatakan hubungan tempat atau ruang. Untuk menyatakan urutan ruang itu antara lain kita dapat mengguanakan ungkapan-ungkapan'
di sana, di sini, di situ, di, pada, di bawah, di atas, di tengah, di utara, di selatan, di depan, di muka, di belakang, di kiri, di kanan, di luar, di dalam, berhadapan, bertolak belakang dengan, berseberangan,
melalui, belok kanan, belok kiri, ke depan, ke atas, ke samping, di sisi, di seberang, di hadapan, di persimpangan,
.
Urutan &lur Penalaran
$erdasarkan alur penalarannya, suatu paragraf dapat dikembangkan dalam urutan umumkhusus dan khusus-umum. Urutan ini menghasilkan paragraf deduktif dan induktif. #alam karangan yang panjang terdiri beberapa bab akan menghasilkan bab simpulan. Urutan umum-khusus banyak dipergunakan dalam karya ilmiah. 5ulisan yang paragraf paragrafnya dikembangkan dalam urutan ini seara menyeluruh lebih mudah dipahami isinya.
d.
Urutan !epentingan
Suatu karangan dapat dikembangkan dengan urutan berdasarkan kepentingan gagasan yang dikemukakan. #alam hal ini arah pembiaraan ialah dari yang paling penting sampai kepada yang paling tidak penting atau sebaliknya.
.
Salah 0alar
Salah nalar yaitu gagasan, perkiraan, keperayaan, atau kesimpulan yang keliru atau sesat. #i bawah ini, ada ? maam salah nalar yang dapat disaksikan dalam karangan. .
#iduksi yang salah
*.
6eneralisasi yang terlalu luas
+.
Pemikiran Catau ini, atau ituD
.
Salah nilai atas penyebab
2.
&nalogi yang salah
:.
Penyimpangan masalah
;.
Pembenaran pokok masalah lewat pokok sampingan
.
mbauan pada keahlian yang disangsikan
?. 0onseguitur3*4
E.
si !arangan
si karangan dapat berupa sajian fakta (benda, kejadian, gejala, sifat atau iri sesuatu, dan sebagainya), pendapatBsikap dan tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya. !arya ilmiah berisi ilmu pengetahuan dan teknologi, membahas permasalahan, pembahasan, dan pembuktian. #alam bagian ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan fakta, generalisasi, spekifikasi, klasifikasi, perbandingan dan pertentangan, sebab-akibat, analogi, dan perkiraan (ramalan).
.
6eneralisasi dan Spesifikasi
6eneralisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. #i dalam pengambangan karangan, generalisasi perlu ditunjang pembuktian dengan fakta, ontoh-ontoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau iri khusus. Ungkapan generalisasi' F terbesar, ter ... F paling besar, F semua, setiap F tidak pernah,
F pada umumnya, F seara keseluruhan, Ungkapan pendukung' F enderung, F pada umumnya, F sebagian besar, F galibnya, F selalu, F dukungan kuantitatif (angka)
generalisasi yang mengemukakan fakta disebut generalisasi faktual atau opini. 6eneralisasi faktual lebih mudah diyakini oleh pembaa daripada generalisasi yang berupa pendapat atau penilaian (1alue judgement). Eakta mudah dibuktikan atau diuji. Perhatikan pernyataan pernyataan berikut' () a. !ependudukan merupakan masalah pokok dunia. b. $aginya masalah itu terlalu remeh. (*) a. 6uru adalah tenaga kependidikan. b. Sudah selayaknya guru disoroti oleh masyarakat. #engan segera dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan a mengemukakan fakta, sedangkan b mengemukakan penilaianBpendapat. *.
!lasifikasi
!lasifikasi adalah pengelompokan fakta berdasarkan atas iri atau kriteria tertentu. !lasifikasi ada dua jenis, yaitu klasifikasi sederhana yang mengelompokkan objek menjadi dua kelompok, misalnya' manusia terdiri dari dua jenis yaitu pria dan wanita, dan klasifikasi kompleks yang mengelompokkan objek menjadi tiga kelompok atau lebih, misalnya' usia
manusia dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu anak balita, anak usia sekolah S#, SMP, dan SMU, orang dewasa, dan manula. #alam pengembangan karangan, klasifikasi merupakan karangan sejenis generalisasi. Eakta mengemukakan dua maam generalisasi yaitu generalisasi biasa dan generalisasi klasifikasi. @ontoh ' a.
$ahasa-bahasa di Madagaskar, Eormosa, Eilipina, dan ndonesia termasuk rumpun
bahasa &ustronesia. (generalisasi klasifikasi) b.
Semua mahasiswa mampu berpikir mandiri. (generalisasi)
+.
Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan ialah membahas kesamaan dan kemiripan. Sedangkan pertentangan ialah membahas perbedaan dan ketidaksamaan. !alimat-kalimat berikut merupakan dikator perbandingan dan pertentangan. G #ahulu di gunung kidul air sangat langka, sekarang mudah didapat. G &nak muda sekarang lebih bebas bergaul daaripada anak muda dahulu. G ndia adalah negara benua sedangkan ndonesia adalah negara maritim. G Perbedaan sistem liberal dan demokrasi Panasila. !ata-kataBungkapan yang dipergunakan untuk menyatakan untuk perbandingan dan pertentangan di antaranya'
Untuk membandingkan' F sama dengan, F seperti, F seperti halnya, F menyerupai, F hampir sama dengan, F selaras dengan,
F sesuai dengan, F tepat sama dengan, F demikian juga, F sama saja, F serupa dengan, F sejalan dengan Untuk mempertentangkan' F berbeda dengan, F bertentangan dengan, F berlawanan dengan, F .... sedangkan ...., F sebaliknya F dipihakn lain, F halnya dengan, F meskipun, F lain halnya dengan, F kurang dari, F tidak sama dengan, F akan tetapi.
.
Sebab dan &kibat
Suatu peristiwa dapat menyebabkan serangkaian akibat sehingga timbullah serangkaian sebab-akibat. $erikut merupakan proses mengarang dengan penalaran sebab-akibat' )
Menentukan topik,
*)
Menentukan pola,
+)
Menentukan sebab,
)
Mulai menulis dengan kalimat topik yang menjadi sebab,
2)
Menjelaskan sebab-sebab tersebut, mengapa sebab-sebab itu terjadi,
:)
MenyebutkanBmenjelaskan akibat yang ditimbulkan.
!ata atau ungkapan yang laHim digunakan' F oleh sebab itu, dengan pertimbangan bahwa F oleh karena itu, F akibatnya, F alhasil, jadi, F sebab, F dengan alasan itu, F dengan alasan itu, pengalaman membuktikan bahwa, F karena.
2.
&nalogi
&nalogi adalah bentuk suatu kias persamaan atau perbandingan dua atau lebih objek yang berlainan. Seara garis besar analogi dapat dibedakan atas' )
&nalogi sederhana
F Mudah dipahami karena menari persamaan dua objek yang tidak menuntut penjelasan fakta seara mendalam. F Menari persamaan dua objek berdasarkan salah satu dari objek tersebut yang sudah diketahui. @ontoh' 6adis itu bagaikan bunga mawar di kelas kami. *)
&nalogi yang berupa kiasan
F Sulit dipahami karena bersifat subjektif. F Menari persamaan dengan menggunakan ungkapan atau kiasan. @ontoh' #aya pikir mahasiswa itu tajam. &nalogi berdasarkan pengungkapan si' )
&nalogi deklaratif
F Menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaannya dengan objek yang sudah dikenal. F 5idak menghasilkan simpulan. F 5idak memberikan pengetahuan baru. F !ata-kata yang digunakan dalam analogi deklaratif adalah bagaikan, laksana, seperti, bagai. F se.... (kale keadaan, misalnya IseindahJ). @ontoh' a berdiri di depan kelas dengan wajah merah padam. Matanya melotot bagaikan $atara !ala yang sedang marah. 9alu, sambil meletakkan pistol dari tangan kirinya di meja, seperti militer siap tembak musuh. a memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali. Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas. Semua orang yang hadir terdiam dan mengerut seperti bekiot disiram garam. *)
&nalogi induktif
F Menjelaskan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan baru. F Menghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus (bukan generalisasi).
F !esimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek yang lain, berdasarkan persamaan iri. F !ata-kata yang sering digunakan' maka, dengan demikian, dengan begitu. @ontoh' Pada pertengahan "uli >
View more...
Comments