Pemeriksaan Penunjang Rubella Kongenital
May 30, 2018 | Author: Irvan Raharjo | Category: N/A
Short Description
asd...
Description
Pemeriksaan Darah Pada pemeriksaan laboratorium darah, dapat ditemukan adanya leucopenia dan trombositopenia. Liver function test, seperti kadar bilirubin total dan direk, alanine aminotransferase, aspartate aminotransferase, alkaline phosphatase, dan gamma-glutamyl transpeptidase, transpeptidase, mungkin dapat menunjukkan adanya injury pada hepar akibat infeksi rubella, terutama pada neonates.
Pemeriksaan Laboratorium Diagnosis Diagnosis klinis rubella congenital mungkin akan sangat sulit untuk ditegakkan ditegakkan karena banyak penyakit eksantema lain yang memiliki gejala ge jala serupa dengan rubella. Selain itu, sebanyak 50 infeks infeksii rubell rubellaa merupa merupakan kan infeks infeksii subkli subklinis nis,, sehing sehingga ga pemeri pemeriksa ksaan an labora laborator torium ium sangat sangatlah lah penting untuk mengkonfirmasi diagnosis infeksi rubella akut. Diagnosis laboratories rubella dapat ditegakkan melalui pemeriksaan serologi atau isolasi virus. Diagnosis serologi terdiri atas munculnya antibodi immunoglobulin ! "#g!$ spesifik rubella pada sampel serum atau ditemukannya peningkatan yang signifikan "lebih dari empat e mpat kali lipat$ titer #g% spesifik rubella diantara fase akut dan konvalesen serum sampel yang diambil selang &' ( minggu. Positif palsu pemeriksaan #g! rubella telah dialporkan pada orang dengan infeksi virus lain, sepert sepertii akut akut )pstei )pstein n *arr *arr virus virus ")*+$, ")*+$, infeks infeksii mononu mononucle cleosi osis, s, sitome sitomegal galovi ovirus rus "!+$, "!+$, parvovirus *-, dan ditemukannya rheumatoid factor "/$. 1ntuk dapat mengobservasi adanya kenaikan titer #g% spesifik rubella, sampel serum harus diambil sesegera mungkin selama infeksi fase akut dan dites dengan antibody #g% spesifik rubella. rubella. 2li3uot 2li3uot serum ini disimpan disimpan dalam lemari lemari es beku untuk dapat dites kembali kembali dengan sampel berikutnya. 4emudian, serum sampel kedua diambil selang &'( minggu dan dites pada laboratorium yang sama dengan metode yang sama dengan sampel pertama. iter #g% spesifik rubella kemudian dibandingkan untuk menunjukkan signifikansi kenaikan titer antibodi. *eberapa teknik tersedia untuk pemeriksaan serologi, termasuk dian taranya adalah6 ' )n7yme'linked immunosorbent assay ")L#S2$
' #mmunofluorescent assay "#2$ ' Pemeriksaan Latex agglutination "L2$ ' es Hemagglutination Inhibition "8#$ ' es Complement fixation "$ ' es Hemolysis-in-gel Di antara seluruh pemeriksaan serologi, )L#S2 adalah pemeriksaan yang telah digunakan secara luas di dunia karena murah, mudah dikerjakan, cepat, dan sangat sensitif. #solasi virus rubella yang didapat dari specimen klinis dilakukan dengan teknik interferensi sel African green monkey kidney "2%!4$ dan enterovirus. Spesimen "urin atau s9ab nasofaring$ diinokulasikan ke 2%!4 monolayer . Setelah '-& hari, kultur diberi competitor beruap enterovirus. *ila terdapat rubella, maka enterovirus akan bersaing dengan rubella. *ila tidak ada, maka tidak ditemukan adanya efek sitopatik "P)$ pada sel 2%!4. #nfeksi rubella pada neonates dan anak, penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan penujang isolasi virus. ongenital rubella syndrome "/S$ juga telah dapat didiagnosis dengan biopsy plasenta, antibodi monoklonal, dan polymerase chain reaction "P/$. Spesimen yang digunakan untuk isolasi virus rubella adalah s9ab nasofaring, urin, LS, dan buffy coat darah. ongenital rubella syndrome harus di9aspadai pada janin berusia ( bulan jika ditemukan #g% spesifik rubella dan tidak turun pada kondisi klinis yang kompatibel. Pada
pasien
dengan
imunodefisiensi
konkomitan,
seperti
agammaglobulinemia
atau
dysgammaglobulinemia, mungkin dapat menunjukkan hasil ngeatif palsu pada pemeriksaan serologi sehingga dibutuhkan isolasi virus untuk menegakkan diagnosisnya.
Pemeriksaan /adiologi
/adiografi thora: diindikasikan pada pasien dengan distress pernafasan atau gejala respirasi lainnya untuk mengeksklusi pneumonitis insterstitial terkait rubella atau edema pulmonal yang bisa ditemukan pada pasien 8 pada anak dengan anomaly jantung sedang hingga berat. )chocardiography penting dilakukan pada pasien dengan dengandefek jantung congenital untuk membantu diagnosis anomaly jantung dan mengevaluasi keparahan defek jantung, sehingga rencana operasi dapat dilakukan. scan kepala dapat menunjukkan kalsifikasi intracranial dan pembesaran ventrikel. !/# kepala dapat menunjukkan atrofi kortikal dan perubahan white matter pada pasien dengan lateonset progressive panencephalitis
View more...
Comments