Pemeriksaan Kapal
September 1, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Pemeriksaan Kapal...
Description
TUGAS MERANCANG KAPAL I
Disusun sebagai Tugas Pada Mata Kuliah Merancang Kapal II DISUSUN OLEH : KELOMPOK
1. 2.
Daniel Putra Ardika ( 20177-6 69-036 ) Agus Agusti tinu nuss Sanl Sanly y Titi Titirrlol loloby oby ( 2017 2017--6969-029) 029)
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PATTIMURA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN AMBON 2020
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Be Belakang
Sebagai seorang disigner kapal, kita harus dapat menuangkan kriteria-kriteria kapal yang sesuai dengan pesanan owner dalam sebuah gambar teknik. Namun terkadang seorang owner tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai ketentuan – ketentuan umum yang kapal yang mereka inginkan. Untuk jenis kapal yang umum, atau yang sudah pernah di bangun tentu hal ini sangat mudah karena tentunya tentunya kita akan lebih mudah mencari mencari data kapal pembanding. pembanding. Namun untuk jenis kapal yang baru ataupun belum pernah dibangun sebelumnya, tentu hal ini akan sulit dikerjakan karena belum ada kapal pembandi pembanding ng yang digunakan untuk menentukan ukuran-ukuran ukuran-ukuran umum. Oleh Ole h karena karena itu untuk untuk kapal kapal yang jenis baru tidak tidak dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan bantuan bantuan kapal kapal pembanding. Metode Kapal Pembanding digunakan Untuk menentukan ukuran utama kapal dengan den gan bantuan bantuan kapal kapal pemban pembandin ding, g, dibutu dibutuhka hkan n bebera beberapa pa data data kapal kapal yang memili memiliki ki kriter kriteria ia umum um um ya yang ng sama sama se sepe pert rtii ka kapal pal ya yang ng akan akan kita kita te tent ntuka ukan n uk ukur uran an ut utam aman anya. ya. Adapu Adapun n ya yang ng terpenting adalah kapal yang akan kita tentukan ukuran utamanya dan kapal pembanding yang kita gunakan untuk memecahkan masalah ini adalah memilki tipe jenis kapal yang sama, dan memilki kriteria sepeti ukuran payload yang tidak terlalu jauh berbeda.
Disinii kita di beri tugas Disin tugas untuk membua membuatt kapal takbut, takbut, BHP 2500 kecepatan kecepatan 12 knot. Dan untuk mendapatkan ukuran pokok kita memerlukan data pembanding yang akan kita regresikan, disini kita kita mencari kapal takbut yang range : BHP1500 sd 3000 , kecepatan 10 sd 14 knot.
1.2.
Tujuan dan Manfaat
TUJUAN : 1. Untuk menentu menentukan kan ukuran ukuran utama kapal seperti seperti L, B, H, T, suatu suatu kapal dengan dengan metode metode pendekatan dari data ukuran kapal pembanding. 2. Untuk Untuk meme memenuhi nuhi Tugas Tugas mata mata kuliah kuliah Peranc Perancanga angan n kapal kapal 1
MANFAAT : 1. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu mengetahui mengetahui data-dat data-dataa kapal yang di ambil ambil dan diolah untuk mendapatkan data kapal baru 2. Mahasiswa Mahasiswa mengetahui mengetahui pengelol pengelolahan ahan data kapal kapal pembanding pembanding pada pada tipe yang di perlukan. perlukan.
1.3.
Rumusan Masalah
Adapun masalah adalah sebagai berikut : 1. Data kapal yang dipesan hanya menyebutkan jenis dan payload nya saja. 2. Data kapal yang dipesan tidak ditentukan ukuran-ukuran utamanya.
BAB II DATA KAPAL
II.1. Data Kapal Desain
II.2. Data
UKURAN POKOK DAN KOEFISIEN – KOEFISIEN LOA
29,39
M
LBP
25,40
M
Lwl
26,46
M
B
8,00
M
H
4,67
M
T
3,71
M
Vs
12
Knots
V
490,02
m3
Δ
502,26
ton
Fn
0,48
CB
0,56
Cm
0,85
Am
30,57
CP
0,66
Cwp
0,92
CWL
0,87
JUMLAH ABK
10
RUTE PELAYARAN
SAUMLAKI-BLOK MASELA
Kapal
m3
Pembanding Catatan (17-4-2020): Lembaran ini dan 2 lembaran selanjutnya untuk data kapal pembanding (minimal 3 kapal)) kapal 1.
POINTE VIGIE
Register Number: IMO Number:
28U492 6807345
Ship Name:
POINTE VIGIE
Ex Names:
OUESSANT (1967)
Call Sign:
FUYA
Type & service:
Tug boat
Owner:
CARAIBES REMORQUAGE
Connecting District:
POINTE-A-PITRE (PAP)
Flag:
FRANCE
Port of Registry:
POINTE A PITRE
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Service Notations:
Tug
Navigation Notations:
Coastal area
DIMENSION Overall Length:
27 m
Mach
DIMENSION Breadth:
8m
Depth:
4m
Freeboard:
800 mm
HULL & CARGO Builder:
AT.DE L'OUEST
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
5
Number of Cont. Decks:
1 1, Machinery Aft
TANKS LBC:
993
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
Licence:
DEUTZ
Date of Build:
01 Jan 1967
Place of Build (country):
KOLN
POWER AND RATING Total Power (kW):
1472 kW
Total Power (HP):
2000 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine:
(1) 4T - 6 cyl - 40.00 cm x 58.00 cm at 375 rpm
ELECTRICAL INSTALLATION Diesel Generators:
2 - 50 kVA - 40 kW - 70 HP
SPEED OF THE SHIP Speed: CAPACITY OF BUNKERS
10 kn
MACHINERY Fuel Capacity:
2.
80 ³
OCEAN RUTILITE
Register Number:
07677W
IMO Number:
9345075
Ship Name:
OCEAN RUTILITE
Ex Names:
29M TUG (2004)
Call Sign:
V4IG3
Type & service:
Tug boat
Owner:
LING MARINE INC.
Connecting District:
DUBAI (DBA)
Flag:
SAINT KITTS AND NEVIS
Port of Registry:
CHARLESTOWN
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Mach
Service Notations:
Tug
Navigation No Notations:
Unrestricted na navigation
Equipment:
1(Ch 15.50 Q2)
DIMENSION Overall Length:
29.08 m
LPP:
25,8m
Breadth:
8.2 m
Depth:
4.2 m
Draught:
3.4 m
HULL & CARGO Builder:
PT NANINDAH MUTIARA
Country of build:
INDONESIA
Date of Build:
27 Sep 2005
Yard N°:
143
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
5
Number of Cont. Decks:
1 2, Machinery Aft
TANKS LBC:
867
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
Licence:
YANMAR
Date of Build:
01 Jan 2005
Builder:
YANMAR CO., LTD. Amagasaki Plant
MACHINERY Place of Build (country):
Amagasaki Amagasa ki (JPN) (JPN)
POWER AND RATING Total Power (kW):
1766 kW
Total Power (HP):
2400 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine:
(1) 0T - 6 cyl - 21.00 cm x 29.00 cm at 850 rpm,(1) 4T 6 cyl - 21.00 cm x 29.00 cm at 850 rpm
Diesel Generators:
2 - 60 kVA - 48 kW - 98 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system: SPEED OF THE SHIP Speed:
3.
2 Screw Propeller Solid CC (water -open) 5.00 at 256 rpm
11 kn
ROSE
Register Number:
39X788
IMO Number:
9165841
Ship Name:
ROSE
Call Sign:
T8A2693
Type & service:
Tug boat
Owner:
AURIS SS SS LTD
Connecting District:
MUMBAI (BOMBAY) (BBY)
Flag:
PALAU
Port of Registry:
MALAKAL HARBOR
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Mach
Service Notations:
Tug
Navigation Notations:
Unrestricted navigation
Equipment:
1(Ch 22 Q2)
DIMENSION Overall Length:
29,05 m
Breadth:
8.3 m
Depth:
4.40 m
Draught:
3.60 m
HULL & CARGO Builder: Country of build:
FUJIAN FISHERY HONG KONG
Date of Build:
20 Feb 1997
Yard N°:
122
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
6
Number of Cont. Decks:
1 1
TANKS
HULL & CARGO LBC:
1127
MACHINERY Propelling Type: Licence:
Diesel CUMMINS
Date of Build:
01 Jan 1996
Place of Build (country):
GHENT
POWER AND RATING Total Power (kW):
1788 kW
Total Power (HP):
2430 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine:
(2) 4T - 12 cyl - 15.90 cm x 15.90 cm at 1800 rpm
ELECTRICAL INSTALLATION Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 94 kVA - 75 kW - 138 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
2 Screw Propeller Solid LB 10.00 at 316 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
12 kn
CAPACITY OF BUNKERS Fuel Capacity:
236 m³
4.
PIONEER ALLIANCE
Register Number:
03034A
IMO Number:
9276717
Ship Name:
PIONEER ALLIANCE
Call Sign:
6V6237
Type & service:
Tug boat
Owner:
PIONEER OFFSHORE ENTERPRISES
Connecting District:
KUALA LUMPUR (KLP)
Flag:
SINGAPORE
Port of Registry:
SINGAPORE
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Mach
Service Notations:
Tug
Navigation Notations:
Unrestricted navigation
Equipment:
1(Ch 20.50 Q2)
DIMENSION Overall Length:
28,8m
Breadth:
8.4 m
Depth:
4.5 m
Draught:
3.5 m
HULL & CARGO Builder:
GUANGDONG YUEXIN OCEAN ENGINEERING CO., LTD
Country of build:
CHINA
Date of Build:
23 Jul 2002
Yard N°:
142
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
6
Number of Cont. Decks:
1
TANKS LBC:
882
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
Licence:
CUMMINS
Date of Build:
01 Jan 2002
Place of Build (country):
DAVENTRY (GBR)
POWER AND RATING Total Power (kW):
1790 kW
Total Power (HP):
2432 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine: ELECTRICAL INSTALLATION
(2) 4T - 12 cyl - 15.90 cm x 15.90 cm at 1800 rpm
MACHINERY Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 85 kVA - 68 kW - 106 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
2 Screw Propeller Solid LB 10.00 at 292 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
12 kn
CAPACITY OF BUNKERS
5.
PYAREY LAL
Register Number:
03505M
IMO Number:
9377731
Ship Name:
PYAREY LAL
Ex Names:
SCS 311 (2006), HULL 128 (2005)
Call Sign:
AUOT
Type & service:
Tug boat
Owner:
SALGAOCAR MINING INDUSTRIES .LTD.
Connecting District:
MUMBAI (BOMBAY) (BBY)
Flag:
INDIA
Port of Registry:
MUMBAI
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Mach
Service Notations:
Tug
Navigation No Notations:
Unrestricted na navigation
Equipment:
1(Ch 20.50 Q2)
DIMENSION Overall Length:
28,8 m
LPP:
25,43 m
Breadth:
8,4 m
Depth:
4,5 m
Draught:
3,55 m
HULL & CARGO Builder:
WEIHAI DONGHAI SHIPYARD CO.,LTD.
Country of build:
CHINA
Date of Build:
06 Jan 2006
Yard N°: Hull Material:
A.T.No.128 Steel
Nb of Watertight Comp.:
6
Number of Cont. Decks:
1 1, Machinery Aft
TANKS LBC:
899
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
MACHINERY Licence:
CUMMINS
Date of Build:
01 Jan 2005
Builder:
CUMMINS ENGINE CO
Place of of Bu Build (country):
DAVENTRY (GBR)
POWER AND RATING Total Power (kW):
1790 Kw
Total Power (HP):
2432 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine:
(2) 4T - 12 cyl - 15.90 cm x 15.90 cm at 1800 rpm
ELECTRICAL INSTALLATION Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 75 kVA - 60 kW - 92 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
2 Screw Propeller Solid LB (water -open) 5.00 at 292 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
12 kn
6.
MULTRATUG 8
Register Number:
01386J
IMO Number:
7032193
Ship Name:
MULTRATUG 8
Type & service:
Tug boat
Owner:
BELGIA UNKNOWN
Connecting District:
ANTWERP (AVS)
Flag: Port of Registry:
BULGARIA BOURGAS
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Mach
Service Notations:
Tug
Navigation No Notations:
Unrestricted na navigation
Equipment:
2(Ch 25.50 Q2)
DIMENSION Overall Length:
29,96 m
LPP:
26,366 m
Breadth:
8,45 m
Depth:
4,7 m
Draught:
3,80 m
HULL & CARGO Builder:
RICHARD DUNSTON HESSLE.
Date of Build:
17 Des 1970
Yard N°:
A.T.No.128
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
6
Number of Cont. Decks:
1
TANKS LBC:
1249
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
Licence: Date of Build:
MIRRLESS 01 Jan 1971
Builder:
CUMMINS ENGINE CO
Place of Build (country):
MANCHESTER (GBR)
POWER AND RATING Total Power (kW):
1874 Kw
Total Power (HP):
2546 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion
(1) 4T - 6 cyl – 38,10 cm x 45,70 cm at 525 rpm
MACHINERY Engine: ELECTRICAL INSTALLATION Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 88 kVA - 70 kW - 90 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
1 Screw Propeller Solid LB 10.00 at 292 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
7.
12 kn
ST ANNASTRAND
Register Number:
38H578
IMO Number:
8915471
Ship Name:
ST. ANNASTRAND
Call Sign:
ORKG
Type & service:
Tug boat
Owner:
URS BELGIE N.V.
Connecting District:
ROTTERDAM (RTD)
Flag:
BELGIUM
Port of Registry:
ANTWERPEN ANTWE RPEN
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Service Notations:
Tug
Navigation Notations:
Coastal area
Equipment:
Hull
Mach
1(Ch 19 Q2)
DIMENSION Overall Length:
30,99 m
LPP:
27,03 m
Breadth:
8,60 m
Depth:
4,78 m
Draught:
4,1 m
HULL & CARGO Builder:
RUPELMONDE.
Country of build:
BELGIUM
Date of Build: Yard N°:
05 Dec 1991 465
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
5
Number of Cont. Decks:
1
TANKS LBC:
1104
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
Licence:
ABC
Date of Build:
01 Jan 1991
Builder:
CUMMINS ENGINE CO
Place of Build (country):
GHENT
POWER AND RATING Total Power (kW):
2000 Kw
Total Power (HP):
2718 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine:
(2) 4T - 6 cyl - 25.60 cm x 31.00 cm at 750 rpm
ELECTRICAL INSTALLATION Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 135 kVA - 108 kW - 272 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
2 Azimuth Thruster LB (oil -closed) 5.00 at 750 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
8.
13 kn
ZEEBRUGGE
Register Number:
38J579
IMO Number:
8915483
Ship Name:
ZEEBRUGGE
Call Sign:
MGPA5
Type & service:
Tug boat
Owner:
URS BELGIE N.V.
Connecting District:
ROTTERDAM (RTD)
Flag:
UNITED KINGDOM
Port of Registry:
LIVERPOOL
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Service Notations:
Tug
Navigation Notations:
Coastal area
Equipment:
1(Ch 19 Q2)
DIMENSION Overall Length:
30,99 m
Mach
DIMENSION LPP:
26,9 m
Breadth:
8,65m
Depth:
4,75 m
Draught:
4,1m
Freeboard:
311 mm
HULL & CARGO Builder:
RUPELMONDE
Country of build:
BELGIUM
Date of Build:
04 Mar 1992
Yard N°:
466
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
5
Number of Cont. Decks:
1 1
TANKS LBC:
1104
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
Licence:
ABC
Date of Build:
01 Jan 1991
Place of Build (country):
GHENT
POWER AND RATING Total Power (kW):
2000 Kw
Total Power (HP):
2718 HP
PROPELLING MACHINERY Intern Int ernal al Co Combu mbusti stion on En Engin gine: e:
(2) 4T - 6 cy cyll - 25. 25.60 60 cm x 31. 31.00 00 cm at at 750 750 rpm
MACHINERY ELECTRICAL INSTALLATION Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 135 kVA - 108 kW - 272 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
2 Azimuth Thruster LB 5.00 at 750 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
13 kn
CAPACITY OF BUNKERS Fuel Capacity:
9.
76 m³
JOUMINE
IMO Number:
840995
Ship Name:
JOUMINE
Type & service:
Tug boat
Connecting District:
TUNIS (TNS)
Flag:
TUNISIA
Port of Registry:
BIZERTE
CLASSIFICATION Main Class Symbbols:
I
Hull
Mach
Service Notations:
Tug
Navigation No Notations:
Unrestricted na navigation
Equipment:
2(Ch 25.50 Q2)
DIMENSION Overall Length:
32,85 m
LPP:
28,82 m
Breadth:
9m
Depth:
5,36 m
Draught:
4,46 m
HULL & CARGO Date of Build:
17 Des 1986
Yard N°:
A.T.No.128
Hull Material:
Steel
Nb of Watertight Comp.:
6
Number of Cont. Decks:
1
TANKS LBC:
1259
MACHINERY Propelling Type:
Diesel
MACHINERY Licence:
MIRRLESS
Date of Build:
11 JUL 1987
Builder:
CUMMINS ENGINE CO
POWER AND RATING Total Power (HP):
3000 HP
PROPELLING MACHINERY Internal Combustion Engine:
(1) 4T - 6 cyl – 38,10 cm x 45,70 cm at 525 rpm
ELECTRICAL INSTALLATION Frequency:
50 Hz
Diesel Generators:
2 - 88 kVA - 70 kW - 90 HP
PROPELLERS AND PROPELLERSHAFTS Propelling system:
1 Screw Propeller Solid LB 10.00 at 292 rpm
SPEED OF THE SHIP Speed:
14 kn
II.3. Penentuan Koefisien C Dan D KAPAL Tugboat N o
Tpe
Nama Kapal
1
TUGBOAT
POINTE VIGIE
2
TUGBOAT
OCEAN RUTILITE
3
TUGBOAT
ROSE
4
TUGBOAT
PIONEER ALLIANCE
1. POINTE VIGIE
UKURAN POKOK
UKURAN UTAMA KAPAL B H T Vs (Δ)
BHP
Loa
200 0 240 0 243 0 243 2
27,00
8,00
29,08
8,20
29,05
8,30
28,8
8,4
4,0 0 4,2 0 4,4 0
3,40
4,5
3,5
3,20
3,60
1 0 1 1 1 2 1 2
394,11 466,29 485,76 477,74
DWT 41,44 47,122 49,718 49,56
LOA B T H V
= = = = =
=
LBP
27,00 8,00 3,20 4,00 10
0,85 x L + ( H - Ts )
= 23,75
LWL
=
(2% x Lbp ) + Lbp
= 24,225
1,20 – 0,39 x ( V/L0,5 )
= 0,62
CB
=
Displacementt volume ( V ) Displacemen V
=
LWL x B x T x CB
=384,49
Displasemen massa ( Δ ) ton (Δ)
=
Displasement Volume x φ (density)
= 394,11
LWT = Δ - DWT = 394,11 394,11 – 41,44= 352,67 C1
= LWT1/ Δ 1 = 352,67 / 394,11 = 0,895
D1 = DWT1 / Δ1 = 41,44 /394,11 = 0,105
2. OCEAN RUTILITE
UKURAN POKOK LOA B T H V
= LBP
= = = = =
29,08 8,20 3,40 4,20 11
0,85 x L + ( H - Ts )
= 25,52
LWL
=
CB
=
(2% x Lbp ) + Lbp
= 26,03
1,20 – 0,39 x ( V/L0,5 )
= 0,60
Displacementt volume ( V ) Displacemen =
V
LWL x B x T x CB
=435,40
Displasemen massa ( Δ ) ton (Δ)
=
Displasement Volume x φ (density)
= 466,299
LWT = Δ - DWT =466,29 =466,29 – 47,122 = 399,168 C2
= LWT1/ Δ 1 = 399,168/ 466,29 = 0,85
D2 = DWT1 DWT1 / Δ1 = 47,122 / 466,29 = 0,105 3. ROSE
UKURAN POKOK LOA B T H V
= = = = =
29,05 8,30 3,60 4,40 12
LBP
=
0,85 x L + ( H - Ts )
= 25,492
LWL
=
(2% x Lbp ) + Lbp
= 26,001
CB
=
1,20 – 0,39 x ( V/L0,5 )
= 0,61
LWL x B x T x CB
=473,91
Displacement Displacem ent volume ( V ) V
= Displasemen massa ( Δ ) ton
(Δ)
=
Displasement Volume x φ (density)
=485,76
LWT = Δ - DWT = 485,76 485,76 – 49,718 = 436,042 C3
= LWT3/ Δ 3 = 436,042 / 485,76 = 0,90
D3 = DWT3 / Δ3 = 49,718 / 485,76 = 0,10
3. PIONEER ALLIANCE
UKURAN POKOK LOA B T H V
= = = = =
28,8 8,4 3,5 4,5 12
LBP
=
0,85 x L + ( H - Ts )
= 25,48
LWL
=
(2% x Lbp ) + Lbp
= 25,989
CB
=
1,20 – 0,39 x ( V/L0,5 )
= 0,61
Displacementt volume ( V ) Displacemen =
V
LWL x B x T x CB
=466,087
Displasemen massa ( Δ ) ton (Δ)
=
Displasement Volume x φ (density)
LWT = Δ - DWT = 477,74 – 49,56 = 428,18 C4 = LWT1/ Δ 1 = 428,18/ 477,74 = 0,90 D4 = DWT1 / Δ1 =49,56 / 477,74 = 0,10
= 477,74
C
= Σ (C1 + C2 + C3+C4 )
C
= Σ ( 0,895+0,895+0,90+0,90 0,895+0,895+0,9 0+0,90 )
Crata-rata = 0,90
Cdesain = LWTdesain / Δdesain
= 451,20 / 502,26 = 0,90 D
= Σ (D1 + D2 + D3+D4)
D
= Σ ( 0,105+0,105+0, 0,105+0,105+0,10+0,10 10+0,10 )
Drata-rata
= 0,10
Ddesain= DWTdesain / Δdesain
= 51,036 / 502,26 = 0,10
II.4. Regresi Data Kapal
Hasil Has il Regresi Regresi data data kapal kapal adalah adalah dari data kapal kapal pemban pembandin ding g dengan dengan yang yang dimint dimintaa yaitu yaitu Tugboat yang range : BHP 1500 sd 3000 ton, kecepatan 14 sd 18 knot. Untuk kapal kapal pembanding pembanding yang dipilih, dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1. D ata Dimensi Kapal - Kapal Tugboat Dime ns i No
Nama Kapal
1
2
4
Ge ome ntry Lambung
LO A
LPP
B
H
T
( (m m)
(m)
(m)
(m)
(m)
CB
CM
CWP
CP
DISPLASEMEN DISPLAS EMEN (∆ ) (to n)
P OINTE VIGIE
2000
27,00
23,75
8,00
4,00
3,20
0,62
0,972
0,766
0,65
394,11
OCEAN RUTILITE
2400
29,08
25,518
8,20
4,20
3,40
0,60
0,970
0,749
0,63
446,29
0,61
0,971
0,756
0,64
485,76 477,74
3
BHP
ROSE
2430
29,05
25 25,49
8, 8,30
4,40
3,60
PIONEER ALLIANCE PI
2432
28,8
25,48
8,4
4,5
3,5
0,61
0,971
0,756
0,64
5
P YAREY LAL
2432
28,80
25,43
8,40
4,50
3,55
0,60
0,970
0,751
0,63
468,90
6
MULTRATUG 8
2546
29,96
26,366
8,45
4,70
3,80
0,63
0,973
0,771
0,66
498,87
ST ANNASTRAND
2718
31
27,03
8,60
4,78
4,1
0,63
0,973
0,770
0,66
569,14
0,62
0,972
0,763
0,65
571,21
0,67
669,70
7
8
ZEEBRUGGE
2718
30,99
2266,9915
8, 8,65
4,75
4,10
JOUMINE
3000
32,85
28,8225
9,00
5,36
4,46
9
0,64
0,974
0,777
Tabel 2. Data Operasional Kapal - Kapal Tugboat Tugboat No 1 2 3 4 5 6 7
8
9
N ama Kapal
D WT (ton)
LWT (ton)
Kd
Kl
POINTE V IGIE
41,44
OCEA N RUTILI TE TE
353
0,105
0,895
10
2000
10
47, 1 12 22
399 39
0,106
0,894
11
2400
12
R OSE RO
49,718
436 43
0,102
0,898
12
2430
12
PI PION ONE EER AL ALLLIANC IANCE E
49,5 ,56 6
428
0,104
0,896
12
2432
9
PYAREY LA L MULTRATUG 8
50,89 51,65
4 41 18 447
0,109 0,104
0,891 0,896
12 12
2432 2546
9 10
ST ANNASTRAND
58,89
510
0,103
0,897
13
2718
12
ZEEBRUGGE ZE
59,12
512
0,103
0,897
13
2718
11
JOUMINE JO
66,98
603
0,100
0,900
14
3000
12
0,104
0,896
Rata-rata
Ke ce patan (knot)
M otor Induk (hp)
Cre w (Orang)
1,000
Data kapal pembanding diatas diolah menggunakan sofware stasc. Sofware yang diguna dig unaka kan n da dalam lam pengol pengolaha ahan n data data ini ini ialah ialah Ms.Ex Ms.Excel cel.. Setela Setelah h pengol pengolah ahan an da data ta ka kapa pall pembandi pemb anding ng diatas, diatas, dapat dapat diperole diperoleh h grak grak persamaa persamaan n regresi regresi kapal kapal rancanga rancangaan an sebagai sebagai berikut.
e l u r u h ( lo lo a ) v s B H P p a n j a n g sse LOA-B HP
Linear ( LOA-BHP)
Linear ( LOA-B HP)
34.00
) m ( A L O h u r u l e s g n a j n a P
32.00
(x) = 0.01 x + 14.53 R² = 0.98
30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 20.00 1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BH BHP P
Gambar 2.1. Perbandingan BHP Terhadap Panjang Seluruh Kapal (LOA)
Lebar (b) vs bhp B -BHP
Linear ( B-B HP)
9.20 9.00 (x) = 0 x + 5.9 2 R² = 0.95
8.80
) m ( B r a b e L
8.60 8.40 8.20 8.00 7.80 7.60 7.40 1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BHP BHP
Gambar 2.2. Perbandingan BHP Terhadap Lebar Kapal (B)
Tinggi g eladak (H) vs BHP H-BHP
Linear ( H-BHP)
Linear ( H-BHP)
6.00
) m ( H k a d a l e G i g g n i T
5.00
(x) = 0 x + 1.2 6 R² = 0.94
4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BHP BHP
Gambar 2.3. Perbandingan BHP Terhadap Tinggi Geladak (H)
nggi sarat (T) Vs bhp T-BHP
Linear ( T-BHP)
5.00 4.50
) m ( T t a r a s i g g n i T
(x) = 0 x + 0.0 1 R² = 0.95
4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BHP BHP
Gambar 2.4. Perbandingan BHP Terhadap Tinggi Sarat Kapal ( T )
kecepatan vs bhp VS -BHP
Linear ( VS -B HP)
14.5
) t o n ( K S V n a t a p e c e K
14
(x) = 0 x + 1.85 R² = 0.94
13.5 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BH BHP P
Gambar 2.5. Perbandingan BHP Terhadap Kecepatan Kapal (Vs)
( Δ ) vs B H P 800 700 (x) = 0.29 x − 211 .62 R² = 0.94
600 ) n o t ( ) Δ (
500 400 300 200 100 01 7 0 0
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BH BHP P
Gambar 2.6. Perbandingan BHP Terhadap Displacement Displacement Kapal ( Δ )
DW T V s b h p 80 70 (x) = 0.03 x − 14.6 8 R² = 0.95
60 50
T 40 W D 30 20 10 0 1700
1900
2100
2300
2500
2700
2900
3100
BH BHP P
Gambar 2.7. Perbandingan BHP Terhadap Displacement Kapal ( DWT )
1. Menent Menentuka ukan n Nilai Nilai LOA LOA dari dari Grafik Grafik.. y = 0,0065x + 13,135 = 0,006*2500 +13,13 = 29,39m 2. Menent Menentuka ukan n Nilai Nilai B dari dari Grafik Grafik y = 0,001x + 5,9179 = 0,001* 2500 + 5,9179 = 8,01 m 3. Menent Menentuka ukan n Nilai Nilai H dari dari Grafik Grafik y = 0,0013x + 1,2591 = 0,0013 * 2500 + 1, 2591 = 4,67 m 4. Menent Menentuka ukan n Nilai Nilai T dari dari Grafik Grafik y = 0,0015x +0,0084 = 0,0015 * 2500 +0,0084 = 3,71 m 5. Menent Menentuka ukan n Nilai Nilai Vs dari dari Graf Grafik ik y = 0,0041x + 1,8495 = 0,0041 * 2500 + 1,8495 = 12,099 =12 Knot 6. Menentukan Menentukan Nilai Displaceme Displacement nt berat berat dari Grafik Grafik y = 0,286 x – 211,62= 0,286 * 2500 – 211,62 = 502,26 Ton 7. Menent Menentuka ukan n Nilai Nilai Dwt dari dari Grafi Grafik k y = 0,0268 0,0268 x - 14,681 14,681 = 0,026 0,0268 8 * 2500 2500 – 14,681 14,681 =
51,036 51,036 Ton
Table 2.2.Resume Ukuran Pokok Kapal Baru
BAB III Bentuk Lambung
UKURAN POKOK DAN KOEFISIEN – KOEFISIEN LOA
29,39
M
LBP
25,40
M
Lwl
26,46
M
B
8,00
M
H
4,67
M
T
3,71
M
Vs
12
Knots
V
490,02
m3
Δ
502,26
Ton
Fn
0,48
CB
0,56
Cm
0,85
Am
30,57
CP
0,66
Cwp
0,92
CWL
0,87
JUMLAH ABK
10
RUTE PELAYARAN
SAUMLAKI-BLOK MASELA
Geometri Dan
m3
Hydrostatis III.1. Bentuk Geometri Lambung
Rencana garis air (lines ( lines plan) plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal. Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan. Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan
Untuk Unt uk menggam menggambar barkan kan penamp penampangang-pen penamp ampang ang bentuk bentuk kapa kapal, l, lambung lambung kapal kapal secara secara imajinatif dipotong dengan pendekatan tiga sistem penampang. Ketiga sistem penampang yang dimaksud adalah buttock , waterplane waterplane,, dan section dan section..
Pandangan Samping ( Sheer Plan )
Sheer She er plan plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang badan kapal.Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.
Pandangan depan dan Belakang ( Body Plan )
Body plan merupakan plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian Bag ian belaka belakang ng dari dari midshi midship p digamb digambar ar disisi disisi kiri dari centre line, line, bagian depan di sebelah kanan.
Pandangan Atas ( Half Breadth Plan )
Half breadth plan atau plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini akan memper memperli lihatk hatkan an bentuk bentuk garis garis air untuk untuk set setiap iap kenaik kenaikan an dari dari dasar dasar (terut (terutama ama kenaikan setiap sarat).
Gambar 3.1 rencana garis kapal pembanding
Gambar 3.2 : Lines Plan Kapal Desain
Pandangan Samping ( Sheer Plan ) Plan )
Pandangan depan dan Belakang ( Body ( Body Plan ) Plan )
Pandangan Atas ( Half ( Half Breadth Plan ) Plan )
Pandangan 3 Dimensi
III.2. Perhitungan Hydrostatis dan Titik Tekan
Komponen Kompone n hydrostati hydrostatiss dan letak letak titik titik tekan dapat diketahui diketahui dari hasil running model kapal. Running model kapal yang suda jadi dilakukan di Maxsurf Stability Advanced. Model kapal sebelumnya dimodelkan di Maxsurf Modeler Advanced.
Tabel 3.1. hydrostatis
BAB IV
RENCANA UMUM KAPAL IV.1. Rencana Umum ( General Arrangcement )
Rencana Ren cana Umum Umum kapal kapal merupa merupakan kan gambar gambaran an tat tataa let letak ak ruanga ruangan, n, tan tangki gki,, compon component ent permesinan dan component perlengkapan kapal. Rencana umum rescue boat desain ini memiliki 3 geladak akomodasi.
Gambar 4.1. Rencana umum
BAB V
ESTIMASI BERAT KAPAL
Displasemen adalah berat dari karene. Karene adalah bentuk badan kapal yang ada di bawah permukaan air. Dengan tujuan, bahwa b ahwa tebal kulit, lunas sayap sayap,, daun kemudi, baling – baling dan lain – lain perlengkapan kapal yang terendam di bawah permukaan air tidak termasuk Karene. Isi karene adalah volume badan kapal yang ada di bawah permukaan air (tidak termasuk volume kulit dan lain – lain ). ( m3 )
Displasement volume kapal ( V ) = L * B * T * Cb = Dimana : L = Panjang Karene
(m)
B = Lebar Lebar Karene ( m ) T = Sarat Karene ( m ) Cb = Koefisien balok
(m)
Displacement berat kapal ( ∆ )
=V *γ
( ton )\
Dimana : V
= Displasement volum kapal ( m3 )
γ
= Massa jenis air laut = 1,025 ton / m³.
Selain itu Deplasemen berat kapal (∆ ) dapat juga ditulis sebagai berikut:
∆= LWT + DWT
…..( ton )
Dimana : LWT LW T ad adal alah ah be bera ratt ka kapal pal ko koso song ng =ber =berat at la lamb mbung ung (WH) + be bera ratt mesi mesin n (WM) + ber berat perlengkapan (W p) DWT adalah berat isi kapal = berat bahan bakar (WF) + berat air tawar (WFW) + berat provisi (WP) + berat ABK danbarang bawaan (WCP) + Perhitungan komponen berat ini dilakukan untuk mendapatkan berat kapal keseluruhan yang terdiri atas 2 komponen berat, antara lain : 6.2. Perhitungan DWT
Dead Weight Tonnage (DWT) Tonnage (DWT) adalah berat muatan kapal yang didalamnya terdiri dari berat bahan bakar , berat minyak pelumas , berat air tawar , berat ABK dan bagasi , berat provisi , berat muatan ( payload ) . a. Berat Bahan Bakar dan Minyak Pelumas (wfo ) 1. Bera Beratt Bah Bahan an Baka Bakarr
Wfo = SFR x MCR x S/Vs x Margin
(ton)
Dimana : SFR SF R
= Spe Spesi sifi fik k Fue Fuell Rat Ratee ((t/ t/kW kWhr hr))
MCR = BHP atau PB S
= ja jarak pelayaran ( mil laut)
Vs
= ke keeepatan di dinas ((k knot)
Margin= 1,3-1,5 VFO
p f
= WFO / p f
( m³ )
= Berat jenis fuel oil = 0,95
( ton/ m³ )
Wfo = SFR x MCR x (S/Vs) (S/Vs) x margin 121/16) /16) x 1,3 Wfo = 0,000190 0,0 00190 x 2500 x (121 Wfo = 4,67Ton
Menentukan volume bahan bakar mesin induk: V ( Wfo ) = Wfo/ρ
( m³ )
V ( Wfo ) = 4,67 / 0,95 V ( Wfo ) = 4,92m³
2. Berat Berat Bahan Bahan Bakar Bakar Mesin Mesin Bantu Bantu (Wfb) (Wfb)
dimana: ρ = 0,95 ton/m3
Wfb
=
(0.1 – 0.2) Wfo ( diambil 0.2 )
=
0.2 x Wfo
=
0.2 x 4,92 Ton
=
0,98 Ton
Jadi total berat bahan bakar : Wfo+Wfb
=
4,92 +0,98
=
5,90 Ton
a. Berat Berat Miny Minyak ak Peluma Pelumass (WLO )
Menurut Gaguk Suhardjito tentang rencana umum memberikan formula untuk menghitung berat minyak pelumas yaitu : =
BHPme. blo. S/Vs. 10−6 ( 1.3-I.5) (Ton)
BHPme
=
Bhp Mesin Induk ( Katalog Mesin ) kW
blo
=
1.2 - 1.6
S
=
121 Millaut
VS
=
16 Knots
=
2500 x 1,6 x (121/ 121/ 16) x 10-6 x 1,5
=
0,045 Ton
wlub Dimana :
Sehingga : Wlo
b. Bera Beratt Air Tawa Tawarr (Wfw (Wfw )
Menurut Gaguk Suhardjito, tentang rencana umum memberikan formula untuk menghitung berat pemakaian air tawar yang perlukan selama pelayaran yaitu sebagai berikut : a) UntukMinum( UntukMinum( Wfw 1 ) yaitu yaitu ( l0 - 20 20 ) kg / orang hari Wfw1 = [(10 - 20 ) Kg / Orang ha harri x jlh. Cr Crew x S ]]// ( 24 x Vs ) Dimana : S = 12 121 1 Mil Jarak Berlay ayaar (sekal alii berlayar ) Jumlah Crew = 8 Orang VS = 16 Knot Jadi : Wfw = [20 x 8 x 121] / (24 x 16 ) = 50,417 kg k g ~ 0,0504Ton o
Untuk Cuci ( Wfw 2 ) ( 80 – 200 kg ) / Orang Hari Wfw2 = [ (80 -200 ) kg x jlh. Crew x S ]/ ( 24 x Vs )
o
= [ 200 x 8 x 121 ] / ( 24 x 16 ) = 504,17 kg ~ 0,504 Ton Untuk air pendingin mesin ( Wfw 3 ) = ( 2 – 5 Kg ) Setiap 1 BHP Wfw3 = ( 2 -5 ) Kg x BHP = 5 x 2500 = 12,5 Ton Jadi total berat air tawar yang digunakan selama waktu belayaran adalah : Wfw = Wfw1 + Wfw 2 + Wfw 3 = 0,0504 + 0,504 + 12,5 = 13,054 Ton
c.
Bera Beratt ABK ABK dan dan Bagas Bagasii ( Wlu Wlug g) Menurut H. Phoels [5 - P.13], memberikan perincian berat ABK dan barang
bawaan sebagai berikut : Berat Crew per orang =
75 kg / orang
Berat Bagasi Total
200 kg / orang 275 kg / orang
= =
Maka Jumlah berat ABK dan Bagasi adalah sebagaiberikut: Wlug = =
275 x 8 / 1000 2,2 Ton
d. Bera Beratt Prov Provisi isi ( Wpro Wprov v)
W prov
=
300 300 kg / 12 Oran Orang g Ha Harri , Jad adii se settiap har hari 1 or oran ang g 25 Kg
=
( 300 x Jml ABK x S ) / ( 24 x Vs )
=
( 300 x 8 x 121 ) / ( 24 x 16 )
=
0,756 Ton
Jadi Dead Jadi Dead Wight Tonnage Tonn age Ship( Ship( DWT ) adalah sebagai berikut : DWT
=
Wfo+Wlo+ Wfw + Wlug + W prov
=
4,92 + 0,98 + 13,054 + 2,2 + 0,756
=
21,91 Ton BAB VI
HAMBATAN DAN PROPULSI KAPAL
VI.1. Hambatan kapal ( Resistance Ship )
1. Pe Perh rhit itung ungan an Tah Tahan anan an kapa kapall Dengan Den gan menggun menggunakan akan perhit perhitunga ungan n metode cadwell , , pa pada da pe perh rhit itun unga gan n in inii ak akan an mendap men dapatk atkan an nilai nilai dari dari setiap setiap koefis koefisien ien dengan dengan kecepat kecepatan an yang yang bervar bervarias iasi, i, dari dari setiap setiap koefisien dapat menentukan daya mesin yang akan di cari terhadap tahanan kapal, di bawah ini adalah hasil pehitungan dari setiap koefisien:
Menentu Men entukan kan minima minimall lima lima macam macam kecepata kecepatan n kapal kapal dalam dalam satu satuan an knot untuk diselidiki (catatan : jarak antar tiap kecepatan adalah 1 knot) kecepatan k n ot
10
11
12
Menentukan kecepatan dalam satuan m/s dan mengkuadratkannya
V(knot) = V(knot) × 0,5144 Kecepatan
v (m/s)
5,1 4
5,66
6 ,17
Menentukan luas bidang basah kapal (S)
S
= 1,025 x LWL (CB x B + 1,7 x T) = 1,025 x 26,46 (0,56 × 8 + 1,7 × 3,71) = 292,56 m2
Menentukan Angka Froude (Fn) (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 44)
Menurut R.E Froude, hambatan gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus : V m
( )
Fn=
Pada kecepatan 5,14 m/s Fn =
5,14 9,81 × 26,46 √ 9,81
= 0,319
s
√ g× LWL
Pada kecepatan 5,66 m/s
Fn =
5,66 9,81 × 26,46 √ 9,81
= 0,351 Pada kecepatan 6,71 m/s
Fn =
6,71 9,81 × 26,46 √ 9,81
= 0,383
A) Koefisi Koefisien en Taha Tahanan nan Sisa
Menentukan Koefisien Tahanan Sisa (103 CR1) Koefisien Tahanan Sisa (10 3 CR ) dihitung dengan mempertimbangan nilai CR , Dimana CR = LWL LWL 1 / 3 untuk
∇
mendapatkan nilai dari grafik dibuku (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi
Kapal; halaman 89-90)
Menentukan Koefisien Tahanan Sisa Akibat Ratio B/T (103 CR2) Tahanan sisa yang menjadi standar perhitungan dengan ratio perbandingan B/T = 2,5.
Jikalau melebihi standar ratio tersebut, maka harus dikoreksi. Sedangkan pada kapal ini nilai perbandingan lebar-sarat 2,59, sehingga harus dikoreksi. Koreksi tahanan sisa akibat ratio B/T yang tidak sesuai standar dapat dihitung dengan rumus : (103 CR2) = 103 CR1 – 0,16 (B/T – 2,5)
Koefisien Tahanan Sisa Akibat Letak LCB (103 CR3) Dengan demikian koefisien tahanan sisa dengan koreksi akibat letak LCB dapat di lihat dari grafik di buku (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 128)
Menentukan Koreksi Tahanan Sisa Akibat Adanya Bagian-Bagian Tambahan (10 3 CR4) (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Propulsi Kapal; halaman 131-132) Untuk bagian kemudi dan Bilga Keel, tidak mendapatkan pengoreksian. Untuk bagian Boss Propeller, ditambah 3-5 %
dari 103 CR2 serta untuk bagian Shaft, ditambah 5-8 % dari 10 3 CR2. Sehingga koreksi tahanan sisa akibat adanya bagian-bagian tambahan kapal adalah : 1) Boss Boss Propel Propeller ler ((Dil Dilaku akukan kan penamb penambaha ahan n 3 %) 2) Shaft (Dilak (Dilakukan ukan penambahan penambahan 5 %), %), Sehingga Sehingga Total Total Penambahan Penambahan 8 %
B) Koefisi Koefisien en Taha Tahanan nan Gesek Gesek
Penentuan Koefisien Tahanan Gesek (10 3 CF) (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 119)
a) Menghit Menghitung ung Reynol Reynold d Numb Number er (Rn) (Rn) Angka Reynold dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut : R n =
v × LWL ❑
Dimana : v = kecepatan kapal dalam m/s LWL = leng length th waterl waterline ine yaitu yaitu 98,2 98,23 3m = viskositas air laut 1,1883 × 10 -6 m2/s
b) Penentuan Koefisien Gesek (103 CF) Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut : 103 CF =
0,075
¿¿¿
× 1000
Penentuan Koefisien Gesek Yang Telah Dikorkesi (103 CF’) Akibat dari beberapa bagian dari kapal yang menonjol keluar maka harga koefisien gesek
CF harus dikoreksi dikoreksi dengan memfungsik memfungsikan an harga luasan bidang basah dari kapal. Menurut ITTC Menurut ITTC 56 Dalam Buku Tahanan Kapal Oleh M. Alham Djabbar Halaman 85, 85 , nilai 103 CF’ dapat dihitung dengan menggunakan rumus : 103 CF’ = (S1/S) × 103 CF
Dimana : 3
10 CF = Koefisien gesek yang bergantung pada kecepatan S = Luas bidang basah yaitu 292, 56 m2
S1
= Lua Luass bida bidang ng ba basa sah h den denga gan n ttam amba baha hann-ta tamb mbah ahan an = (1 - 3% × S) + S
= (2 % ×292,56) + 292,56 = 298,41m2 2
S1/S
2
= 298,41 m / 292,56 m = 1,02
C) Koefisien Koefisien Tahanan Tahanan Akibat Kekasaran Kekasaran
Penentuan Koefisen Tahanan Akibat Kekasaran (10 3 CA) (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132) Permukaan kapal tidak akan pernah mulus sekalipun kapal tersebut masih baru dan catnya masih mulus. Koefisien Penambahan tahanan tahana n untuk korelasi korelasi model umumnya sebesar CA = 0,0004, namun demikian pengalaman lebih lanjut menunjukkan bahwa cara demikian tidak benar ( Dalam Buku Tahanan Kapal oleh M Alham Djabbar Halaman 85). 85). Keterangan : Untuk kapal dengan L ≦ 100 M 103 CA ¿ 0,4
¿ 150
M
¿
0,2
¿ 200 M
¿
0
¿ 250 M
¿ -0,2
D) Koefisi Koefisien en Tahana Tahanan n Angin Angin
Penentuan Koefisien Tahanan Angin (10 3 CAA) (S (Sv. v. Harv Harval ald, d, Ta Tahan hanan an da dan n Pr Prop opul ulsi si Kapa Kapal; l; halam halaman an 132) 132) Angin Angin di dipe perk rkir irak akan an ha hany nyaa memberikan sedikit pengaruh terhadap tahanan kapal namun tetap harus diperhitungkan. Maka disarankan untuk pengoreksian nilai koefisien tahanan angin (103 CAA) sebesar 0,07
E) Koefisi Koefisien en Tahana Tahanan n Steerin Steering g
Penentuan Koefisien Tahanan Steering (10 3 CS) (Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 132) Adanya rudder juga mempengaruhi tahana tah anan n kapal kapal sepert sepertii halnya halnya bagian bagian-ba -bagia gian n tambaha tambahan n lai lainny nnya. a. Mak Makaa disara disarankan nkan untuk untuk pengoreksian nilai koefisie
F) Koefisi Koefisien en Tahana Tahanan n Total Total Kapal Kapal
Koefisien Tahanan Total Kapal (103 CRT) Koefisien tahanan total dihitung dengan mengakumulasikan semua koefisien tahanan kapal, yaitu : 103 CRT = 103 CR + 103 CF’ + 103 CA + 103 CAA + 103 CS
Dimana : 103 CR
= KoefisienTahanan Sisa
103 CF’
= Koefisien Tahanan Ge Gesek Yang Te Telah Di Dikoreksi
103 CA
= Koefisien Tahanan Akibat Kekasaran
103 CAA
= Koefisien Tahanan Angin
103 CS
= Koefisien Tahanan Steering
G) Menentuk Menentukan an Tahanan Tahanan Total Total (R T)
Tahanan total (R A) dapat dihitung dengan menggunakan rumus : × S × v2 × 103 CRT
R T = 0,5 ×
10-6
Dimana :
= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m 3
S
= Luas bidang tangkap angin yaitu 2201, 998 m2
v
= Variasi kecepatan kapal
103 CRT
= Koefisien tahanan total Tabel Hasil Perhitungan Tahanan Total V.7 Hasil
Parameter
kecepatan ( Knot)
Kecepatan (m/s) 3
1)
Me Menentu nentukan kan Koefis ien Tahan Tahanan an Sisa (10 CR1)
2)
Me Menentu nentukan kan Koefis ien Tahan Tahanan an Sisa Akibat Akibat Ratio B/T (10 CR2)
3) 4) 5)
3
3
Me Menentu nentukan kan Koefis ien Tahan Tahanan an Sisa Akibat Akibat Letak LCB (10 CR3) 3
Me Menentukan nentukan Koreksi Tahanan Sisa Akibat Adan Adanya ya Bagian-Bagian Tam Tambahan bahan (10 CR4) 3
Penentuan Koefis ien Total Tahanan Tahanan Sisa K Kapal apal (10 CR ) 3
Penentuan Koefisien Koefis ien Tahan Tahanan an Gesek Ges ek (10 CF) 3
6)
Penentuan Koefisien Koefis ien Gesek Ges ek Yang Telah Dikorkes i (10 CF’)
7)
Penentuan Koefisen Koefis en Tahanan Tahanan Akibat Kekas aran (10 3 CA)
3
8) Penentuan Koefis ien Tah Tahanan anan Angin (10 CAA) 9)
3
Penentuan Koefisien Koefis ien Tahan Tahanan an Stee rin ring g (10 CS ) 3
10) Koefis Koefisien ien T Tahanan ahanan Total Kapal Kapal (10 CRT) 11) Me Menentukan nentukan Tahan Tahanan an Total (R )
10 5,14
11 5,66
12 6,17
4,15
5,90
10,10
4,20
5,95
10,15
0,00
0,00
0,00
4,54
6,43
10,97
12,90
18,29
31,22
2,04
2,02
1,99
2,08
2,06
2,03
0,40
0,40
0,40
0,07
0,07
0,07
0,04
0,04
0,04
15,49
20,85
33,76
61, 46 46
100,10
192,89
T
Gambar 5.2. Kurva Power vs speed
VI.2. Propulsi Kapal (MCR)
Untuk Unt uk Menghi Menghitun tung g effesi effesiens ensii dari dari mesin mesin yang akan akan di gunakan gunakan sehing sehingga ga dapat dapat menghasilkan daya yang sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa daya perngertian mengenai daya yang sering digunakan di dalam melakukan perhitungan terhadap kebutuhan daya pada sityem penggerak kapal antara lain: 1. Daya Daya Efek Efekti tiff PE ( Effective ( Effective Power )) 2. Daya Rem PB ( Brake Power ) 1. Ef Effec fectiv tivee Hors Horsee Powe Powerr (EHP (EHP))
Daya efektif (EHP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus : EHP = R TOT TOT × v(m/s)
Pada kecepatan 6,17 m/s EHP EH P
= 192 192,8 ,89 9 KN × 6,1 6,17 7 m/s m/s = 1190,67 kW =1596,72 HP
a. Perh Perhitu itung ngan an Wake Wake Pric Prictio tion n(W)
Untuk Kapal Baling-Baling ( twin-screw vessels ) formula dari ( Lewis, 1988 ) wake fraction ini adalah sebgai berikut : W
=
2 x CB5 ( 1- CB) + 0,04
=
2 x 0,565 x ( 1 – 0,56) + 0,04
=
0,097
b. Thru Thrust st Ded Deduc uctio tion n Fact Factor or ( T ). ).
adalah gaya dorng T yang diperlukan untuk mendorong kapal harus lebih lebih besar dari R kapal, kapal, selisih selisih antara T dengan dengan R = T – R disebut disebut penambahan penambahan tahanan tahanan yang ada pada prakteknya hal ini di anggap sebagai pengurangan atau deduksi dalam gaya dorong propeller propeller kehilangan kehilangan daya dorong besar besar ( T-R ) ini dinyatakan dalam fraksi fraksi deduksii daya dorong nilai t dapat dihitung deduks dihitung apabila apabila nilai w telah telah diketahui : menurut buku ( Principles of Naval Architecture Edward V. Lewis Hal 159 ) k = 0,70 hingga h ingga 0,90 untuk kapal yang dilengkapi dengan rudder double-plate yang dipasang ke pos kemudi persegi t
=
k x w = 0,90 x 0, 0,097 = 0,087
d. Perhitungan Efficiency Propulsive
a) Relati Relative ve R Rota otativ tivee Effi Efficie ciency ncy ( ƞRR ) ( Edwar V. Lewis Principles Lewis Principles Of Naval Architecture Figure 21 Hal 152 152 ) ) Menyatakan Menyatakan Bahwa nilai rata-rata relative rotative efficiency untuk twin-screw. = 1,0 b) Efficiency propulsi ( ƞ0 ) Open Water Efficiency yaitu Efficiency dari propeller padasaat dilakukan open water ( Edwar Edwar V. Lewis Principles Lewis Principles Of Naval Architecture Figure 21 Hal 152 152)) menyatakan bahwah open water test nilainya antara 50 % – 60 %. = 55% c) Hull Hull Effi Effici cien ency cy ( ƞH ) Hull Efficiency adalah rasio antara adanya efektif atau PE dan daya dorong PT Hull Effici Eff iciency ency ini merupa merupakan kan suatu suatu bentuk bentuk ukuran ukuran kesesu kesesuaia aian n rancang rancangan an lambung lambung ( stren ) terhadap propulsor arrangement-nya sehingga Efficiency ini bukanlah bentuk power conversion yang sebenarnya maka nialai Efficiency lambung inipun dapat
lebih dari 1 pada umumnya di ambil angka sekitar 1,1 pada efisiensi lambung, ini tidak terjadi konversi satuan secara langsung menurut : ( Edwar V. Lewis Principles Of Naval Architecture Tabel 5 Hal 160 ) 1−t
ƞH
= =
1−w
1−0,087 1−0,097
= 1,0
d) Ef Effi fici cienc ency y Shaf Shaftt ( ƞS ) Biasanya nilai effisiensi poros ini berkisar = 0,985 atau mulai dari 0,96 s/d 0,995 = 0,96 e) Ef Effi fici cienc ency y Gear Gear bo box x ( ƞG ) Adanya pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi ( ƞG ), pada tugas ini memakai sistem roda gigi ( Gear Box ) menurut ( molland , 2011 ) = 0,98 f) Perhit Perhitunga ungan n Koefi Koefisie sien n Propul Propulsi si ( PC ) Koefisien propulsi adalah perkalian antara efisiensi lambung kapal, efisiensi propeller dan efisiensi Relatif-rototif PC
=
ƞ0 x ƞRR x ƞH xƞs x ƞg
=
0,55 x 1,0 x 1,0x 0,96 x 0,98
=
0,57
2. Brake Brake Horse Horse Powe Powerr ((BH BHP) P)
Ukuran dari daya mesin sebelum adanya kehilangan atau tambahan daya dari gear box,alternator,dan komponen terkait lainnya. a) BHPSCR
=
EHP / PC
=
1596,7192 / 0,57
=
2801,2617 HP
b) BHPMCR BHP-- SCR adalah BHP adalah daya output output dari dari motor motor pengger penggerak ak pada pada kondisi kondisi Contin Continius ius Serv Servic icee Rati Rating ng ( CSR CSR ) ya yait itu u da daya ya moto motorr pa pada da ko kond ndis isii 10 % – 15 % da dari ri Maxsimum Maxsi mum Continues Continues Rating Rating ( MCR )-nya artinya artinya daya yang dibutuhkan dibutuhkan oleh kapal agar mampu beroprasi dengan kecepatan service vs adalah cukup diatasi oleh 10 % - 15 % daya motor ( Engine Rated Power ) dan pada kisaran 100 % putaran motor ( Engine Rated Speed ) BHPMCR
=
BHPSCR + 15 % BH BHPs Pscr cr =
=
3221,45 HP
Karena pakai 2 mesin induk maka dibagi 2 hasil BHPMCR =
3221,45 / 2
=
1610,725 HP = 1201,12 KW
2801 2801,2 ,271 717 7 + 420, 420,19 19
VI.3. Seleksi Motor induk
Motor Mot or induk induk merupa merupakan kan motor motor pengger penggerak ak sendir sendirii yang yang mam mampu pu mengger menggerakan akan kapal kapal dengan kecepatan yang diing diinginkan, inkan, dimana dengan spsifikas spsifikasii mesin tertentu tertentu dengan kelas yang disesuaikan. Di bawah ini adalah browsur mesin yang akan kami gunakan di kapal tugboat :
Gambar 5.3 Motor Induk dan Spesifikasi Motor Induk
BAB VII PERHITUNGAN PERHITUNGA N STABILITAS KAPAL
Stabilitas Stabi litas adalah keseimbanga keseimbangan n dari kapal, merupakan merupakan sifat atau kecenderungan kecenderungan dari sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapat senget (kemiringan) yang disebabkan oleh gaya-gaya dari luar (rubianto, 1996). Sama dengan pendapat wakidjo (1972) (19 72),, bahwa bahwa stabil stabilita itass merupak merupakan an kemamp kemampuan uan sebuah sebuah kapal kapal untuk untuk menega menegak k kembal kembalii sewaktu kapal menyenget oleh karena kapal mendapatkan pengaruh luar, misalnya angin, ombak dan sebagainya.Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu :
Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal, kebocoran karena kandas atau tubrukan
Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badai.
Gambar 8.1 Satabilitas Kapal VI.1 Perhitungan Stabiitas Awal ( GMO )
Titik Penting Dalam Stabilitas Kapal Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan G pada posisi tetap sementara B dan M berpindah kalau kapal miring.
a. Ada tiga tiga titik yang yang penting penting dalam dalam stabil stabilitas itas ka kapal pal yaitu yaitu
G Adalah Titik Titik Pusat Gravitasi Kapal
B Adalah Titik Pusat Apung Kapal
M Adalah Metacenter Kapal
Keterangan :
K = Lunas (Keel) B = Titik Apung (Buoyancy) G = Titik Berat (Gravity)
M = Titik Metasentris (Metacentris) D = Sarat (Draft) D = Dalam Kapal (Depth) CL = Centre Line WL = Water Line VI.2 Macam-Macam Keadaan Stabilitas
Pada prinsipnya prinsipnya keadaan stabilita stabilitass ada tiga yaitu stabilitas stabilitas positif positif (stable (stable equilibri equilibrium), um), stabilitas netral (neutral equilibrium) dan stabilitas negatif (unstable equilibrium). (1). Stabilitas positif (stable equlibrium)
Suatu keadaan dimana titik g-nya berada di atas titik m, sehingga sebuah kapal yang memiliki memi liki stabilita stabilitass mantap mantap sewaktu sewaktu menyenget menyenget mesti memiliki kemampuan untuk menegak kembali. (2). Stabilitas netral (neutral equilibrium)
Suatu keadaan stabilitas dimana titik g-nya berhimpit dengan titik m. Maka momen penegak kapal yang memiliki stabilitas netral sama dengan nol, atau bahkan tidak memi me mili liki ki ke kema mamp mpua uan n
un untu tuk k
mene menega gak k
ke kemb mbal alii
se sewa wakt ktu u
meny menyen enge get. t. Deng Dengan an
kata lain bila kapal senget tidak ada mp maupun momen penerus sehingga kapal tetap miring pada sudut senget yang sama, penyebabnya adalah titik g terlalu tinggi dan berimpit dengan titik m karena terlalu banyak muatan di bagian atas kapal.
(3). Stabilitas negatif (unstable equilibrium)
Suatu keadaan stabilitas dimana titik g-nya berada di atas titik m, sehingga sebuah ka kapal pal yang yang memi memili liki ki st stab abil ilit itas as negat negatif if se sewa wakt ktu u menye menyeng nget et ti tidak dak memi memili liki ki kemamp kem ampuan uan untuk untuk menegak menegak kembal kembali, i, bahkan bahkan sudut sudut senget sengetnya nya akan akan bertam bertambah bah besar, yang menyebabkan kapal akan bertambah miring lagi bahkan bisa menjadi terb terbal alik ik.. At Atau au su suat atu u kondi kondisi si bila bila kapal kapal mi miri ring ng ka kare rena na gaya gaya da dari ri lu luar ar , ma maka ka timb timbul ulla lah h se sebua buah h mome momen n ya yang ng dina dinama maka kan n mome momen n pe pene neru rus/ s/he heil ilin ing g mome moment nt sehingga kapal akan bertambah miring. VI.3 Dimensi Pokok Dalam Stabilitas Kapal a. Km (Ting (Tinggi gi Titik Titik Metasent Metasentris ris Di Di Atas Atas Lunas) Lunas)
KM ialah jarak tegak dari lunas kapal k apal sampai ke titik M, atau jumlah jarak dari lunas ke titik apung (KB) dan jarak titik apung ke metasentris (BM), sehingga KM dapat dicari dengan rumus : (KM = KB + BM) Diperoleh dari diagram metasentris atau hydrostatical curve bagi setiap sarat (draft) saat itu. b. KB (Ting (Tinggi gi Titik Titik Apung Apung Dari Dari Lunas) Lunas)
Letak titik B di atas lunas bukanlah suatu titik yang tetap, akan tetapi berpindah pindah oleh adanya perubahan sarat atau senget kapal., nilai KB dapat dicari: Untuk kapal tipe plat bottom, KB = 0,50d Untuk kapal tipe V bottom, KB = 0,67d Untuk kapal tipe U bottom, KB = 0,53d dimana d = draft kapal Dari diagram metasentris atau lengkung hidrostatis, dimana nilai KB dapat dicari d icari pada setiap sarat kapal saat itu (Wakidjo, 1972). c. BM (Jarak (Jarak Titik Titik Apung Apung ke Metasent Metasentris) ris)
BM dina dinama maka kan n ja jari ri-j -jar arii meta metase sent ntri riss at atau au meta metace cent ntri riss ra radi dius us ka kare rena na bi bila la kapal kapal mengo me ngole leng ng de deng ngan an su sudut dut-s -sud udut ut ya yang ng ke keci cil, l, maka maka li lint ntas asan an pe perg rger eraka akan n ti titi tik k B merupakan sebagian busur lingkaran dimana M merupakan titik pusatnya dan BM sebagai jari-jarinya. Titik M masih bisa dianggap tetap karena sudut olengnya kecil (100-150). Lebih lanjut dijelaskan :
BM = b2/10d , dimana : b = lebar kapal (m) d = draft kapal (m) d. KG (Tinggi (Tinggi Titik Titik Berat Berat dari Lunas) Lunas)
Nilai KB untuk kapal kosong diperoleh dari percobaan stabilitas (inclining experiment), selanjutnya KG dapat dihitung dengan menggunakan dalil momen. Nilai KG dengan dalil momen ini digunakan bila terjadi pemuatan atau pembongkaran di
atas kapal dengan mengetahui letak titik berat suatu bobot di atas lunas yang disebut dengan vertical centre of gravity (VCG) lalu dikalikan dengan bobot muatan tersebut sehingga diperoleh momen bobot tersebut, selanjutnya jumlah momen-momen seluruh bobot di kapal dibagi dengan jumlah bobot menghasilkan nilai KG pada saat itu. e. GM (Ti (Ting nggi gi Met Metas asen entr tris is))
Tinggi metasentris atau metacentris high (GM) yaitu jarak tegak antara titik G dan titik M. Dari rumus disebutkan : GM = KM – KG GM = (KB + BM) – KG Nilai GM inilah yang menunjukkan keadaan stabilitas awal kapal atau keadaan stabilitas kapal
selama pelayaran nantiuntuk mengetahui kurva gz tersebut maka perhitungan ini menggunakan aplikasi maxzurf stability adalah sebagai berikut :
Tabel 7.1 Loadcase 1 Item Name
Berat Lambung ( wst ) Permesinan ( WP ) Berat Perlengkapan ( WOA) Berat Margin ( WR ) Berat Muatan ( Payload ) Berat ABK & Bagasi ( wlug ) Berat Provisi ( Prov ) TOTAL LWT FIULL OIL Tank WFO PB W FO PB S FW TP FWT PS
Quantity
U Un nit Mass tonne
1 1 1 1 1 1 1
502.000 106.000 78.000 48.000 1083.000 3.000 3.000
100% 96% 98 6% % 9 98%
Total Mass tonne
Unit Volume m^3
0.700 5.775
502.000 106.000 78.000 48.000 1083.000 3.000 3.000 1817.000 0.700 5.544
0.700 5.775
5..3 74 72 5 5 5.342
5..2 53 46 4 5 5.236
5..3 74 72 5 5 5.342
Total Volume m^3
Long. Arm m
Vert. Arm m
Long. moment tonne.m
0.700 5.544
31.293 8.686 31.293 31.293 31.293 31.293 31.293 29.974 8.790 14.594
4.100 2.500 4.100 4.100 4.100 4.100 5.200 4.008 0.799 0.792
15521.328 920.716 2440.854 1502.064 33890.319 93.879 93.879 54 54463.039 6.154 80.902
5..5 5 24 34 6 5.236
1 54 4..5 39 44 5 54.345
0 1..7 19 12 2 1.112
80 2 28 4..9 50 26 284.526
Unit FSM tonne. m
FSM Type
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
User Specified User Specified User Specified User Specified User Specified User Specified User Specified
n/a Maximum n/a M Ma aximum n Ma n//a a M Ma ax xiim mu um m n/a Maximum
Item Name
Quantity
U Un nit Mass tonne
Total Loadcase FS correction VCG fluid
Total Mass tonne
1839.258
Unit Volume m^3
Total Volume m^3
22.934
22.258
Long. Arm m
Vert. Arm m
30.012
3.971 0.005 3.976
Long. moment tonne.m
Unit FSM tonne. m
FSM Type
55200.049
Tabel 7.2 Tabel Perhitungan GZ
Key point
Type
Immersion angle deg
Margin Line (immersion pos = 29.7 m) Deck Edge (immersion pos = 29.7 m)
Code
Emergence angle deg 3 3.5
Criteria
SOLAS, II-1/8
8.2.3.1: Range of residual positive stability
SOLAS, II-1/8
8.2.3.2: Area under residual GZ curve
SOLAS, II-1/8
8.2.3.3: Maximum residual GZ (method 2 - manual calc.)
SOLAS, II-1/8
8.2.4.a Maximum GZ (intermediate stages)
SOLAS, II-1/8
8.2.4.b Range of positive stability (intermediate stages)
n/a n/a
Value
Units
15.0 deg
Actual
Status
Margin %
52.5 Pass
+250.01
13.9540 Pass
+1523.69
0.100 m
0.953 Pass
+853.00
0.050 m
0.953 Pass
+1806.00
52.5 Pass
+650.01
0.8594 m.deg
7.0 deg
Code
Criteria
SOLAS, II-1/8
8.6.1 Residual GM with symmetrical flooding
SOLAS, II-1/8
8.6.2: Heel angle at equilibrium for unsymmetrical flooding - GZ based
SOLAS, II-1/8
8.6.3: Margin line immersion - GZ based (EquilAngle ratio)
Value
Units
0.050 m
7.0 deg
0.00 %
Actual
Status
Margin %
4.707 Pass
+9314.00
0.0 Pass
+100.00
0.00 Fail
infinite
Kurva GZ
BAB VIII PEMERIKSAAN KAPAL
VIII.1.Hubungan Volume Kapal Terhadap Kebutuhan Ruangan
ruangan yang tersedia > ruangan yang dibutuhkan ? , jika memenuhi maka lanjut jika tidak maka kembali merubah ukuran pokok kapal, maksud dari merubah ukuran pokok kapal adalah untuk mencari ruangan yang sesuai dengan kebutuhan kapal. VIII.2. Hubungan Berat Kapal Terhadap Displasemen Berat
Berat kapal = displacemen berat , jika memenuhi maka lanjut jika tidak maka kembali merubah ukuran pokok kapal, maksud dari merubah ukuran pokok kapal adalah untuk menyeimbangkan antara berat kapal dan displacemen berat dari maxsurf agar kapal dapat stabil. VIII.3. Hubungan Daya Dorong Terpasang Terhadap Kecepatan Kapal
Daya terpasang memenuhi kecepatan yang dibutuhkan ? Jika memenuhi maka lanjut jika tidak maka kembali merubah ukuran daya kapal adalah untuk mendapatkan sfesipikasi mesin yang sesuai dengan daya yang sesuai pula. VIII.4. Stabilitas Kapal ( SOLAS, IMO )
para meter satbilitas kapal menurut SOLAS,IMO jika memenuhi maka lanjut jika tidak maka kembali merubah ukuran pokok kapal dan mengecek stabilitas kapal, maksud dari merubah ukuran pokok kapal dan mengecek stabilitas kapal adalah untuk mendapatkan kriteria stabilitas stabilitas yang sesuai dengan SOLAS.IMO
START
DATA
RENCANA GARIS
HIDROSTATIS
RENCANA UMUM
EVALUASI
VOLUME
RUANGAN
EVALUASI BERAT
DAYA DORONG
BERAT KAPAL
YA
WEIGHT
TIDAK BERAT = DISPLASEMEN BERAT
YA
TIDAK POWERING
DAYA TERPASANG
EVALUASI STABILITAS
STABILITAS
TIDAK
RUANG TERSEDIA > RUANG YANG DI BUTUHKAN ?
EVALUASI
UKURAN POKOK
DAYA TERPASANG MEMENUHI KECEPATAN YANG DIBUTUHKAN ?
YA
STABILITY
TIDAK PARAMETER STABILITAS MENURUT SOLAS,IMO
YA
SPESIFIKASI DESAIN DAN GAMBAR KAPAL
STOP
Gambar 8.1. Flowchart Penentuan Paraeter Desain Kapal
View more...
Comments