Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
May 21, 2019 | Author: Novita Chandra | Category: N/A
Short Description
Download Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil...
Description
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL A.
Pemeriksaan umum
1.
Keadaan umum
2.
Tinggi dan berat badan.
3.
Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan, suhu tubuh
B.
Pemeriksaan fisik
1.
Kepala
a.
Inspeksi 1) Rambut: Kebersihan, Rontok atau tidak 2) Muka : Ada benjolan atau tidak, Chlosma gravidarum 3) Mata - Konjungtiva
: merah/pucat
- Sclera
: ikterus/ tidak
- Kelopak
: ada edema/ tidak
4) Hidung: Ada polop/tidak 5) Mulut: Kebersihan, Mukosa bibir, Bibir pecah-pecah atau tidak, tidak, Gigi caries atau tidak 2.
Leher
a.
Inspeksi
·
Ada/tidak pembesaran kelenjar tiroid
·
Ada/tidak pembesaran vena jugularis
3.
Payudara
a.
Inspeksi
·
Kesimetrisan payudara
·
Aeriola mamae
·
Puting menonjol/tidak
·
Untuk kehamilan lebih dari 16 minggu ada/tidak colosterum
4.
Abdomen
a.
Inspeksi
·
Lihat garis lurus dari pusat kebawah
§ Linea nigra
: garis yang berwarna hitam kecokelatan
§ Linea alba : garis yang berwarna berwarna putih ·
Lihat garis-garis memanjang atau gurat (striae) untuk menentukan kehamilan primi atau multi
§ Striae albican § Striae livide
: gurat yang berwarna putih untuk multigravida : gurat yang berwarna biru untuk primigravida
·
Ada/tidak luka bekas operasi
b.
Palpasi Abdomen
Maksud untuk melakukan palpasi adalah untuk : ·
Memperkirakan adanya kehamilan.
·
Memperkirakan usia kehamilan.
·
Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin.
·
Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan.
·
Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Teknik palpasi abdomen pada ibu hamil:
1)
Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu.
2)
Ibu dipersilahkan dipersilahkan berbaring berbaring telentang telentang dengan sendi lutut semi semi fleksi untuk mengurangi mengurangi kontraksi otot dinding
abdomen. 3)
Leopold I s/d III, pemeriksa pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping disamping kanan ibu dengan menghadap
kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu. Leopold I :
·
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
·
Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
·
Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala)
§ Bokong → jika lebih lunak, lebar dan tidak melenting § Kepala → jika keras dan mudah melenting Leopold II :
·
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilikus.
·
Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.
·
Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold III :
·
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi
pasien. ·
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
·
Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen
atau belum. Leopold IV :
·
Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
·
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
·
Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.
c.
Auskultasi abdomen
Auskultasi detak jantung janin (DJJ): Sedikit dibwah pusat sebelah kiri atau kanan untuk bayi normal. 5.
Vulva
Tanyakan pada ibu ·
Ada keputihan atau tidak
Jika ada tanyakan pada ibu § Banyak atau tidak § Gatal atau tidak § Lakukan pemeriksaan pemeriksaan secret
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
·
Panjang kaki sama atau tidak
·
Keberdihan kuku, pucat atau tidak
·
Ada atau tidak edema
b.
Perkusi
Untuk melihat repleks patela
Berikut ini berbagai jenis pemeriksaan chek up pra kehamilan, yang bisa Anda mintakan ke dokter.
Pemeriksaan darah rutin. Yang diperiksa meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah putih
(leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Lewat pemeriksaan ini dapat diketahui apakah Anda mengalami anemia, infeksi, atau ganguan faktor pembekuan darah.
Golongan darah dan Rhesus. Setiap orang terlahir dengan golongan darah (A,B, AB, atau O) dan faktor
Rhesus (+) atau (-). Sekitar 90% perempuan Asian memiliki Rhesus (+). Masalah akan timbul bila ibu memiliki Rhesus (-) dan ayah memiliki Rhesus (+), sementara si janin memiliki Rhesus (+). Janin Rhesus (+) pada ibu Rhesus (-) akan menimbulkan inkompatibilitas Rhesus yang bisa mengakibatkan kematian pada janin. Dengan mengatahui Rhesus sebelum hamil, dokter Anda dapat segera mengatasinya.
Hepatitis B (HBsAg). Hepatitis B merupakan penyakit yang ditularkan melalui darah dan kontak seksual.
Bisa HBsAg Anda (-), Anda dapat menjalankan vaksinasi yang diberikan 3x sebelum Anda hamil. Penyuntikan dilakukan 3 kali untuk memastikan kadar antibodi yang terbentuk cukup dan bertahan seumur hidup. Sedangkan bila HBsAg Anda (+), Anda tidak boleh malakukan vaksinasi t etapi bayi Anda harus segara divaksinasi setelah lahir.
TORCH. Singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus. Infeksi TORCH
sebaiknya diketahui sebelum Anda memutuskan memiliki anak, karena infeksi saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
Gula darah. Periksa gula darah dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa. Kedua pemeriksaan ini
bertujuan untuk memeriksa apakah Anda mengidap diabetes mellitus,atau mellitus,a tau setidaknya memiliki kelainan yang dapat berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti intoleransi glukosa.
VDRL. Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) merupakan screening untuk sifilis,
penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Ja nin yang terinfeksi dapat mengalami gejalanya saat lahir atau beberapa bulan setelah lahir. Gejalanya berupa pembesaran hati dan limpa, kuning, anemia, lesi kulit, pembesaran kelenjar getah bening dan gangguan sistem saraf. Pengobatan terhadap sifilis sebelum kehamilan bisa mencegah bayi terkena kongenital.
Urinalisis lengkap. Pemeriksaan urin berguna untuk mengetahui infeksi saluran kemih dan adanya darah,
protein, dilirubin atau gula dana urin yang menunjukkan adanya penyakit tententu.
Analisa kromosom . Perlu dilakukan terutama bila ada riwayat di keluarga Anda atau pasangan yang
mengalami kecacatan secara genetika, seperti down syndrome, thalassemia dan hemofilia. Untuk
View more...
Comments