Pemeriksaan Diagnostik
April 3, 2018 | Author: Anam | Category: N/A
Short Description
Pemeriksaan Diagnostik...
Description
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Saraf TUGAS SP FP Nervous System
KELOMPOK 1 1. Ariska Maharani 2. Rischa Fadilla
135070207113005 135070218113003
3. Frisky Labagas A.
135070218113015
4. Nurpuji Astuti
135070218113023
5. Priska Rizqi Afenia
135070207113006
6. Dwi Putro Setiyadi
135070207113010
7. Elok Faradisa
135070207113012
8. Iftitah Dwi Kharisma
135070218113006
9. Ulfa Fauziyah Hayati
135070218113008
10.Mahartika Lupita Sari
135070218113030
1. Oculoplethysmography (OPG) Merupakan tes noninvasive, digunakan untuk mendeteksi adanya penyumbatan pada ateri carotid. Tes ini secara tidak langsung mengukur aliran darah di arteri ophthalmic
yang
merupakan
cabang-
cabang arteri carotid dan suplai darah ke mata.
Tes
memperkirakan
ini adanya
hanya
dapat
penyumbatan,
jadi jika ini diduga, dapat dilakukan angiography.
2. Positron Emission Tomography (PET) Scan PET scan merupakan tes diagnostic nuklir
yang
bertujuan
untuk
memberikan informasi awal tentang penyakit
jantung,
tahapan
penyakit
banyak
gangguan
mendeteksi kanker,
dan
neurologis,
seperti penyakit alzheimer
3. Somatosensori Evoked Response (SSER) Test Merupakan tes non infasif, dignakan untuk mengevaluasi jalur korteks diantaranya saraf median, plexus brachialis, akar servik C6-7, sumsum tulang belakang leher rahim, thalamus, dan korteks sensori kontralateral. Tes ini dapat digunakan untuk mengdiagnosis multiple sclerosis dan pasien koma.
4. Cerebral Angiography Angiografi serebral merupakan pemeriksaan diagnostik yang memberikan informasi akurat dibandingkan tes lainnya. Angiografi serebral berfungsi untuk mendeteksi tingkat penyempitan atau terhalangnya arteri atau pembuluh darah di otak,kepala, atau leher. Selain itu, juga berfungsi untuk mendeteksi lokasi dan ukuran dari aneurisma dam untuk mengetahui malformasi pembuluh darah.
5. Computed Tomography Scans (CT – Scan)
Merupakan
pemeriksaan
diagnostik
yang
cepat,
painless,
dan
sederhana. Serta melibatkan sedikit paparan radiasi. CT-Scan dapat dengan jelas menunjukkan tulang terkecil dari tubuh serta otot dan pembuluh darah di sekitarnya.
CT-Scan bertujuan untuk:
Mendeteksi gumpalan darah atau pendarahan pada pasien stroke
Menemukan kerusakan otot pada klien cidera kepala
Membantu perencanaan terapi radiasi pada pasien kanker otak.
Dll.
6. Doppler Ultrasound Test ini berfungsi untuk membantu mendeteksi adanya gumpalan darah dan pembuluh darah yang menyempit pada hampir setiap bagian dari tubuh, terutama pada bagian leher, lengan, dan kaki.Test doppler ini dapat memakan waktu berkisar 30 – 60 menit
7. Elektroencephalogram (EEG) Test ini digunakan untuk membantu mendiagnosa adanya gangguan kejang, tumor otak, kerusakan otak yang berhubungan dengan adanya cidera kepala, radang tumor, dan gangguan metabolisme dan degeneratif yang berpengaruh pada otak. Pemeriksaan ini juga digunakan untuk mengetahui adanya gelombang otak dan kematian otak.
8. Electromyography Tes ini digunakan untuk menentukan lebih banyak tentang fungsi saraf perifer di lengan dan kaki. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperkirakan keparahan pada saraf yang terjepit.
9. Intrathecal Contrast Enhanced CAT Scan Tes ini sangat mirip dengan myelogram, yang memanfaatkan kontras atau x-ray pewarna untuk lebih memvisualisasikan kanal tulang belakang an akar saraf tulang belakang. Tes ini membantu mendiagnosa masalah di leher rahim, dada dan lumbalis tulang belakang.
10. Lumbar Puncture (Spinal Tap) Tes invasif dilakukan di RS menggunakan jarum suntik untuk mengambil cairan cerebrospinal.
Gunanya
:
Deteksi
perdarahan,
diagnosa
identifikasi multiple sclerosis, mengukur TIK.
infeksi
otak
/
tulang,
11. MRI (Multiple Resonance Imaging) Menghasilkan struktur
gambar
tubuh.
perencanaan
tiga
Sangat
operasi,
dimensi penting
terapi
pada dalam
radiasi,
pengobatan stroke dan sebagai intervensi lain pada gangguan otak.
12. Myelogram Sebuah prosedur pencitraan diagnostik yang dilakukan oleh seorang ahli radiologi. Suatu jenis khusus dari tes X-ray di mana pewarna khusus disuntikkan ke dalam kantung tulang belakang dan sinar-X atau computed tomography (CT) digunakan untuk dapat melihat apakah ada masalah di tulang belakang, tekanan pada saraf tulang belakang atau saraf tulang belakang, atau tumor tulang belakang. Myelogram ini biasanya dikombinasikan dengan CT scan untuk memberikan lebih terinci.
13. MRA (Magnetic Resonance Angiography ) Teknik berdasarkan pada pencitraan resonansi magnetic ( MRI ) untuk melihat pembuluh darah yang dapat menghasilkan gambar dari arteri untuk mengevaluasi stenosis ( penyempitan abnormal ), okulasi atau aneurisma ( pembuluh dilatasi dinding yang beresiko pecah ) serta digunakan untuk mengevaluasi artesi pada leher dan otak, aorta dada atau perut, arteri ginjal dan kaki.
14. MR Venogram Venography
(juga
disebut
phlebography
atau naik phlebography) adalah prosedur di mana sebuah x-ray dari pembuluh darah, yang diambil setelah pewarna khusus disuntikkan ke dalam sumsum tulang atau vena. Pewarna harus disuntikkan terus melalui kateter. Venography juga dapat digunakan untuk membedakan gumpalan darah dari penghalang di
pembuluh
darah,
untuk
mengevaluasi
masalah vena bawaan. Area dari sistem vena yang dapat diteliti meliputi ekstremitas bawah, vena kava inferior, dan ekstremitas atas.
15. Nerve Conduction Study
Tes sensitif b.d EMG, dgn rangsang listrik tertentu
Untuk syaraf normal.
Cara elektorda patch ditempatkan sepanjang konduksi syaraf-dirangsang dgn arus listrik kecil pd titik tertentu (syaraf normal=cepat mengirim sinyal, syaraf rusak kebalikannya)
Waktu
pemeriksaan
tergantung
tempat yg diperiksa (15-1 jam)
16. Single photon emmission computed tomography (SPECT)
Tes menggunakan nuklir yg dpt memberi info ttg aliran darah ke jaringan dan aktivitas metabolisme dlm tubuh.
Biasanya pd pt epilepsi, untuk menunjukkan daerah diotak yg terlibat dlm produksi kejang
Guna lain : mengidentifikasi jenis tumor tertentu, info awal gangguan syaraf : alzheimer, mendiagnosis kondisi tulang belakang.
Cara : sejumlah kecil obat radioaktif disuntikkan pd vena dan scanner
(membuat gambar rinci daerah
dlm tubuh, bahan raidoaktif yg d serap oleh sel.
Butuh waktu 1-2 jam
17. Cerebrospinal fluid analysis
Tes ini merupakan pengangkatan sejumlah kecil cairan yang mlindungi otak dn ssm tulang belakang.
Cairan ini untuk menganalisa kadar leukosit sehingga dapat mendeteksi kasus seperti multiple sclerosis serta mendeteksi adanya pendarahan di otak.
Caranya : cairan ini diambil dngan tusukan area lumbal. Dokter menentukan tempat tusukan biasanya antara dua vertebrata, lalu membersihkan daerah tersebut dn menyuntikan anastesi lokal.
18. Discography
Tes ini digunakan u/ menetukan tempat adanya sumber nyeri di diskus intervertebralis pada tulang belakang, penyebab rasa sakit (menetuka diagnostic)
Tes ini membantu menetukan diskus yang menyebabkan rasa nyeri
Tes ini dilakukan jika rasa nyeri berat (mempertimbangkan pross pembedahan)
TERIMAKASIH ^_^
View more...
Comments