Pemeriksaan Bno Ivp
December 3, 2018 | Author: Aviolist Augustavania | Category: N/A
Short Description
PEMERIKSAAN BNO-IVP...
Description
PEMERIKSAAN BNO-IVP
Pemeriksaan secara radiografi dari saluran perkencingan atau sistem traktus urinarius (Renal, Ureter, Vesica Vesica Urinaria, dan Uretra) Uretra ) dengan menggunakan bahan kontras positif yang disuntikan melalui pembuluh darah vena (intra vena). Tuuan pemeriksaan untuk melihat anatomi dan fisiologi dari tractus urinarius (sistem perkemihan). !engan pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan ginal ginal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut. Berikut ini adalah indikasi Pemeriksaan
". Nephrolithiasis (adanya batu pada ginal) #. Nephritis (peradangan pada ginal) $. Uretrolithiasis (adanya batu pada ureter) %. Uretrisis (peradangan pada ureter) &. Vesicolithiasis (adanya batu pada vesica urinari) '. Cystitis (peradangan pada vesica urinari) . Tumor pada tract. Urinari . Kanker pada tract Urinari Kontra Indikasi
". *lerg *lergii terh terhada adap p bahan bahan kontras kontras #. Pasien Pasien dalam dalam kead keadaan aan lemah lemah ant antung ung Anatomi Fisiologi
Traktus Urinarius terdiri dari sepasang +inal, sepasang Ureter, Urete r, Vesica Vesica Urinaria, Uretra. Ginal
isi lateralnya berbentuk cembung, sisi medial cekung, sedikir pada permukaan anterior, sedikit cembung pada permukaan porterior. Ukuran ginal %,& inci - $ inci - ",& inci. +inal kiri sedikit lebih panang dari pada ginal kanan. etak ginal yang normal setinggi columna vertebralis thoracalis /00 s.d columna vertebralis lumbalis 000 dibelakang peritonium bersinggungan dengan dinding abdomen posterior. +inal +inal kanan lebih rendah dari pada ginal kiri.
Pada bagian yang cekung memiliki hilus tempat transmisi dari pembuluh1pembuluh darah, limfe, syaraf dan ureter. 2ilus berlanut membentuk cavitas pusat yang disebut sinus renalis. apisan luar ginal disebut substansi cortical dan lapisan dalam disebut substansi medular, permukaan luar ginal ditutupi oleh lapisan tipis aringan fibrosus. ubstansi medular terdiri dari sekumpulan tubuli membentuk s.d "& segmen conus yang disebut pyramid yang masing1masing puncaknya membentuk sistem calyses.
!reter
Panang ureter "31"# inci, terletak pada posterior dari peritoneum dan didepan dari musculus P4* dan processus transversum columna vertebralis lumbalis. 5agian distal berhubungan dengan vesica urinaria pada tepi lateral bagian superior. Vesi"a !rinaria
Penampungan urine, letaknya postero1superior terhadap sympisis pubis. 5entuk dan ukurannya bervariasi sesuai banyaknya urine yang ditampung. 6apasitasnya sekitar 331"333 ml. !retra
7erupakan traktus urinarius paling distal, tempat ekskresi urine. Panangnya kira1kira ",& inci pada 8anita dan 1 inci pada pria. Persia#an Pasien
". ehari sebelum pemeriksaan, pasien harus makan makanan yang tidak berserat (lembek), misalnya bubur kecap. #. Puasa makan dan minum minimal ' am sebelum pemeriksaaan $. Pasien diberikan % butir dulcolac tablet sekaligus ' am sebelum pemeriksaan dan dulcolac suppositorial (" 5UT0R) # 9am sebelum pemeriksaan %. Pasien dilarang minum am sebelum pemeriksaan. &. Puasa sampai dilakukan pemeriksaan radiografi '. Tidak boleh banyak bicara dan merokok . ebelum pasien naik ke mea pemeriksaan, pasien diminta untuk 5uang *ir 6ecil (miksi) terlebih dulu. . Pasien diminta memba8a air putih sebanyak " liter
:. *pabila pasien berasal dari ruang pera8atan, sebaiknya sudah terpasang abocath ; venocath (untuk pemberian kontras media) "3. 6epada pasien perlu diinformasikan< ". bah8a pemeriksaan ini, pasien akan diberikan obat kontras media melalui penyuntikan pembuluh darah dan bila pasien mempunyai ri8ayat alergi atau astma agar memberitahukan kepada dokter;petugas radiologi sebelum dilakukan pemeriksaan. #. elama pemeriksaan pasien berbaring diatas mea pemeriksaan dengan pengambilan foto dilakukan beberapa kali. $. Pasien agar menyertakan hasil pemeriksaaan laboratorium untuk mengetahui kadar ureum = creatinin. Persia#an Alat dan Bahan
*dapun alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut < ". Pesa8at rontgen #. 6aset = >ilm ukuran "?#% cm, #%?$3 cm, $&?%$ cm $. tu8ing band %. @ontras media yang beriodium &. puit disposible '. 6apas alcohol . Plester . 0nfus set :. *lat kompresi "3. 4bat1obatan emergency "". 2and coon "#. 5engkok dan alat medis "$. 7arker R dan , dan Aumeric
Kontras Media
5ahan 6ontras dari golongan garam sodium atau meglumin dari diatriBoat atau iothalamate secara terpisah atau campuran. !osis rendah atau dosis tinggi dari kontras media bisa digunakan menurut indikasi; klinis pemeriksaan dan keputusan dokter Radiologi, misalnya< •
!osis rendah< #3 ml
•
!osis 7edium< &3 ml
•
!osis tinggi< diatas &3 ml
Volume bahan kontras (a-ton, ":':) < •
!e8asa sekitar 3 kg < #3 ml Urografin ' C atau %3 ml 2ypaDue untuk dosis rendah
•
Untuk pasien anak1anak < # ml;kg berat badan, bila ada dugaan kegagalan ginal dosis % ml;kg berat badan.
Prosedur Pemeriksaan Foto Pendahuluan
Tuuan foto pendahuluan < ". 7elihat persiapan pasien #. 7enilai abdomen secara umum, mengetahui letak ginal $. 7enentukan faktor eksposi selanutnya. @ek foto pendahuluan, bila persiapan bagus bahan kontras disuntikkan secara intravena, biasanya pada vena cubiti, pasien dalam keadaan supine. Usai penyuntikan pasien dilakukan stu$ing, yaitu kegiatan menekan tubuh di bagian ureter dengan menggunakan dua buah bola atau busa sebagai pengganal di perut. 6egiatan pemberian stu8ing ini bertuuan untuk menekan sampai seauh mana kontras mengalir di ginal dan menekan kontras agar tidak turun segera sehingga bentuk pelvio1calyses sistemnya terbentuk dengan baik. 5ila pasien menggunakan cateter sebelum dilakukan penyuntikan, cateter diklem terlebih dahulu.
+br. Posisi Pasien
Radiograf >oto Plain Pengam%ilan Gam%ar Radiogra&i
Foto '(
". >ase Aephrogram< dibuat segera setelah selesai penyuntikan bahan kontras terutama untuk klinis hypertensi. #. >ilm medium mencakup processus /ypoideus sampai dengan crista iliaca. $. Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh. %. 6ompresi ureter bertuuan untuk menahan kontras media tetap berada pada system pelvi1 calyses dan ureter bagian proksimal. 6ompresi diketatkan setelah dilakukan pengambilan foto menit ke1&.
+br. Pasien saat di tu8ing Foto )*(
". 5ila penggambaran system pelvi1calyses kurang baik pada menit ke & foto diambil kembali pada menit ke "3 sebaiknya dengan Bonografi untuk memperelas bayangan. #. 6ompresor ureter dibuka pada menit ke #3 atau $3 tergantung hasil gambaran pada menit sebelumnya. $. >oto abdomen dengan posisi pasien prone dapat dilakukan bila bahan kontras lambat mengisi ureter atau vesica urinaria. Foto +*(, prone
F Untuk kasus pasien dengan massa;tumor, dibuat foto lateral abdomen Foto *( dan ).*(
". 2anya dibuat ika kontras media tidak mengisi salah satu = atau kedua ginal #. Pengambilan foto sama seperti pada foto 5A4 $. 9ika pada foto '3G kontras media sudah mengisi ginal maka tidak perlu dibuat foto "#3G, melainkan tinggal menunggu >ull 5lass %. 9ika pada foto '3G kontras media belum mengisi ginal maka dilanutkan dengan foto "#3G Foto &ull %last /%last #enuh0
F >oto blast penuh dilakukan untuk melihat kelainan yang terdapat pada blast Foto #ost 1oid
F >oto post mi-i dibuat setelah pasien mi-i untuk menilai pengosongan vesica urinaria (kandung kemih).
+br. >ull 5last = Post Voiding Foto-&oto 2ang di%uat #ada klinis tertentu 3
". 2ypertensi< frekuensi 8aktu lebih singkat #. Eksresi lambat< dibuat foto #% am setelah penyuntikan bahan kontras. $. 2ydronephrosisH % am setelah penyuntikan bahan kontras dengan dosis maksimum Tulisan diramu dari berbagai sumber. Terimakasih kepada anggota Grup Whatsapp “Radiografer Indonesia” atas partisipasi dalam diskusinya.
View more...
Comments