PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP
April 18, 2018 | Author: Muhamad Zaky | Category: N/A
Short Description
Download PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP...
Description
I. JUDUL UDUL PERC ERCOBAA BAAN : PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP II. TUJU TUJUAN AN PER PERCO COBA BAAN AN : Mempela Mempelajari jari pembua pembuatan tan dan sifat-si sifat-sifat fat garam garam rangkap rangkap kupri kupri ammoni ammonium um sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat. III. LATAR LATAR BELAKAN BELAKANG G Garam merupakan merupakan hasil reaksi antara asam dan basa, reaksinya reaksinya ialah reaksi netralisasi. Sejumlah asam dan basa murni ekuivalen yang dicampur dan larutannya diuapkan, maka akan terdapat zat kristalin yang tertinggal yang disebut dengan garam. Garam tidak memiliki ciri-ciri khas suatu asam atau basa, garam terdiri dari kation dan anion. Kation dan anion tersebut ada yang merupakan ion kompleks sehingga membentuk senyawa kompleks. Garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks. Garam kompleks berlainan dengan garam rangkap. Senyawa atau garam kompleks merupakan senyawa yang terbentuk karena penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang masing-masingnya dapat berdiri sendiri, sedangkan garam rang rangka kap p dala dalam m laru laruta tan n akan akan teri terion onis isas asii
menj menjad adii ionion-io ion n komp kompon onen enny nya. a.
Pembelajaran Pembelajaran mengenai senyawa kompleks ini merupakan merupakan hal yang penting dalam kimia anorganik, maka perlu dilakukan percobaan untuk mempelajari pembuatan garam kompleks dan garam rangkap.
IV. IV. TEOR TEORII DAS DASAR AR Pembentuka Pembentukan n senyawa senyawa kompleks kompleks koordinasi koordinasi ialah perpindahan perpindahan satu atau lebih pasangan elektron dari ligan ke ion logam, maka ligan bertindak sebagai pemberi elektron dan ion logam sebagai penerima elektron. Akibat dari perpindahan kerapatan elektron ini, pasangan elektron jadi milik bersama antara ion logam dan ligan, ligan, sehing sehingga ga terbent terbentuk uk ikatan ikatan pember pemberi-pen i-penerim erimaa elektro elektron. n. Keadaa Keadaan-ke n-keadaa adaan n antara mungkin saja terjadi. Namun, jika pasangan elektron itu terikat kuat, maka
ikatan kovalen sejati dapat terbentuk. Proses pembentukan ikatan antara pemberi penerima elektron tersebut dapat dituliskan dengan persamaan : M + :L ↔ M:L Dimana M = ion logam, dan L = ligan yang memiliki pasangan elektron (rivai, 1995). Senyaw Senyawaa koordi koordinas nasii dapat dapat dibeda dibedakan kan menjad menjadii dua jenis jenis yaitu yaitu komple kompleks ks netra netrall dan ion ion yang yang dalam dalam hal hal ini ini palin paling g sedik sedikit it satu satu dari dari ion ion terse tersebu butt haru haruss merupakan merupakan ion kompleks. kompleks. Salah satu karakteristik karakteristik senyawa kompleks kompleks ialah bahwa ion kompleks atau kompleks netral yang menyusun senyawa tersebut masih masih seringk seringkali ali mempert mempertahan ahankan kan identita identitasny snyaa dalam dalam larutan. larutan. Meskip Meskipun un dapat dapat terjadi terjadi disosia disosiasi si parsial. parsial. Misalny Misalnyaa senyaw senyawaa yang semula semula ditulis ditulis 2 KBr.H KBr.HgBr gBr 2 sebetulnya mengandung ion tetrahedral [HgBr 4]2- dalam padatan Kristal Kristal dan ion ini tetap tetap mempert mempertahan ahankan kan keutuha keutuhanny nnyaa jika dimasu dimasukka kkan n dalam dalam larutan larutan dan harga harga disosiasi menjadi kecil (Day dan Selbin, 1993). Garam kompleks merupakan garam-garam yang memiliki ikatan koordinasi (garam yang dapat membentuk ion-ion dan salah satunya ion kompleks). Contoh dari dari garam garam komp komple leks ks ialah ialah Cu(SO Cu(SO4)2(NH4)2. Garam Garam rangk rangkap ap akan akan terio terionis nisas asii menjadi ion-ion komponennya ketika dilarutkan. Contoh lain dari garam kompleks yakni [Co(N [ Co(NH H3)6]Cl3 atau CoCl CoCl3.6NH3 yang berfungs berfungsii sebaga sebagaii ligan ligan ialah ialah NH3 sedangkan Cl ialah diluar daerah koordinasi (sukardjo, 1985).
V. METODE PERCOBAAN 4.1 Alat Alat dan Baha Bahan n 1. Alat Alat-Alat yang digunakan dalam pecobaan ini yaitu tabung reaksi dan gelas beaker. 2. Bahan BahanBahan-bah bahan an yang yang diguna digunakan kan dalam dalam percob percobaan aan ini yaitu yaitu serbuk serbuk CuSO4.5H2O, ammonium sulfat dan etil alcohol.
4.2 Prosed Prosedur ur Kerja Kerja A. Pembuatan Pembuatan Garam Garam Rangkap Rangkap Kupri Ammonium Ammonium Sulfat Sulfat 1. Seba Sebany nyak ak 2,5 2,5 g CuSO CuSO4 4 dila dilaru ruta tan n dan dan ammo ammoni nium um sulfa sulfatt 1 g dalam 10 mL akuades, dipanaskan pelan-pelan sampai semua garam larut. 2. Larutan Larutan diding didingink inkan an sampai sampai terbentu terbentuk k endapan endapan dalam penang penangas as es, dan didiamkam satu malam. 3. Endapan Endapan dipisahkan dipisahkan dan dikeringkan dikeringkan kemudian kemudian ditimbang. ditimbang. 4. Rendem Rendemen en yang yang dipero diperoleh leh dihitun dihitung. g. B. Pembuatan Pembuatan Garam Garam Komple Kompleks ks Tetraamin Tetraamin Tembaga(II) Tembaga(II) Sulfat Sulfat 1. Seba Sebany nyak ak 2,5 2,5 g CuSO CuSO4. 4.5H 5H2O 2O ditimban ditimbang, g, dilaru dilarutan tan kedalam kedalam 5 mL ammonia pekat. 2. Sebany Sebanyak ak 8 mL etil alcohol alcohol ditamba ditambahka hkan n secara secara perlahanperlahan-laha lahan n melalui dinding gelas sehingga larutan tertutupi oleh alcohol. Jangan diaduk/digoyang, ditutupi dengan kaca arloji, dibiarkan satu malam sampai endapan terbentuk. 3. Enda Endapa pan n yang yang terbe terbentu ntuk k dipis dipisah ahka kan, n, dicu dicuci ci deng dengan an camp campur uran an larutan ammonia dengan etil alcohol (1:1). 4. Larutan Larutan dicuci dicuci deng dengan an etil alcohol alcohol.. 5. Endapa Endapan n dike dikering ringkan kan dan ditimba ditimbang. ng. 6. Mol ammoni ammoniaa yang yang bere bereaks aksii dihitun dihitung. g. C. Perban Perbanding dingan an Sifat Garam Tungg Tunggal, al, Garam Rangkap Rangkap,, dan Garam Garam Kompleks
1. Sedikit Sedikit CuSO4 CuSO4 dimasuk dimasukan an dalam dalam tabung tabung reaksi reaksi ditambahk ditambahkan an 5 mL akuades, warna larutan diamati. 2. Sedi Sediki kitt gara garam m pada pada perc percob obaa aan n (A) (A) dila dilaru rutk tkan an dala dalam m 5 mL akua akuade des, s, demi demikia kian n juga juga garam garam pada pada perco percoba baan an (B). (B). Wa Warn rnaa larutan yang terjadi dibandingkan. 3. Garam Garam (A) dan dan (B) (B) dipanas dipanaskan kan,, diamati diamati yang yang terjad terjadi. i.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN A. Data Data Peng Pengam amata atan n 1. Pembua Pembuatan tan gaam gaam rangk rangkap ap kupri kupri ammon ammonium ium sulfa sulfatt Perlakuan -Amonium sulfat ditimbang 1,0054 g ( kristal )
Pengamatan -Kristal berwarna biru muda
-CuSO4 ditimbang 2,5034 g
-Kristal bening
-CuSO4 dan amonium sulfat dilarutkan dalam
-Larutan berwarna biru
10 ml akuades -Larutan didinginkan dalam kulkas selama 2 hari
-Kristal mengendap ( warna biru
sampai terbentuk endapan
muda )
-Endapan dipisahkan dikeringkan dan ditimbang -Berat kertas saring = 0,3189 g -Endapan dihitung rendemennya
-Berat kristal = 1,6996g0,3189g=1,3807
2. Pembua Pembuatan tan Garam Garam Komplek Komplekss tetraamin tetraamin tembag tembagaa (II) sulfat sulfat
Perlakuan -CusO4.H2O ditimbang =2,5032 g
Pengamatan -Kristal berwarna biru muda
-Kristal dilarutkan dalam 5 ml ammonia pekat
-Larutan berwarna biru tua
-Larutan ditambah etil alkohol melalui dinding
-Terbentuk dua lapisan, bwah biru
gelas
tua ; atas bening
-Ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan dua
-Kristal mengendap (warna ungu)
hari
-Endapan terpisah dengan filtrat
-Endapan dipisahkan dan dicuci dengan campuran ammonia: etanol (1:1) -Dicuci dengan etanol
-Berat kertas saring = 0,3385 g
-Dikeringkan dan ditimbang
-Berat endapan = 2,4930 g- 0,3385 g = 2,1545 g
3. Perbandingan sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
•
Perlakuan Sedikit CuSO4 + 5 mL akuades
•
Pengamatan Larutan berwarna biru muda (++)
•
Sedikit garam A + 5 mLakuades
•
Larutan berwarna biru muda (+)
•
Sedikit garam B + 5 mLakuades
•
Larutan Ungu
•
Dipanaskan, larutan percobaan A
•
A = Warna tetap
dan B
B = coklat + endapan coklat
B. Perhitungan 1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat •
•
Reaksi
CuSO4 . 5 H2O +
M
0,01003
7,617 x 10 -3
R
3,81 x 10-3
7,617 x 10 -3
S
6,22x 10-3
•
•
2 (NH4)2 SO4
Cu (NH4)3 (SO4)3
0
Massa Cu (NH 3)4 (SO4)3 = 3,81 x 10 -3 x 419,5 = 1,5982 gram
3,81 x 10 -3 3,81 x 10 -3
= 2. Pembuatan garam kompleks
•
•
Mol NH3
•
•
Berat amonia yang dipakai = 0,32 x 4,4 = 1,408 gram
•
Reaksi [Co(H2O)5]SO4 + 4NH3
[Cu(NH3)4]SO4 + 5H2O
Mula-mula
: 0,0100
0,0828
-
Reaksi
: 0,0100
0,0400
0,0100
Setimbang
:
0,0428
0,0100
-
C.
Pembahasan Percobaan ini adalah mengenai pembuatan garam rangkap dan garam kompleks. Garam merupakan hasil reaksi antara asam dan basa, prosesnya disebut disebut netralis netralisasi asi dimana dimana sejumla sejumlah h asam dan basa basa murni murni yang yang ekivale ekivalen n dicampur dan larutannya diuapkan sehingga akan tertinggal suatu kristal yang tidak tidak memilik memilikii ciri-ciri ciri-ciri khas suatu suatu asam atau basa basa (Vogel (Vogel,, 1990). 1990). Garam rangkap dibentuk jika dua garam mengkristal bersamaan dalam perbandingan mol tertentu, dan dalam larutan garam rangkap akan terionisasi menjadi ionion ion komp kompone onenn nnya ya (Riva (Rivai, i, 1995 1995). ). Garam Garam-g -gara aram m yang yang memil memilik ikii ikata ikatan n koordinasi koordinasi (garam-garam yang dapat membentuk membentuk ion-ion, salah satunya satunya ialah ion kompleks disebut garam kompleks) (Sukardjo, 1985). Perco Percoba baan an yang yang perta pertama ma adal adalah ah pemb pembua uatan tan garam garam rang rangka kap p kupri kupri ammoni ammonium um sulfat. sulfat. Ammon Ammonium ium sulfat sulfat ditimba ditimbang ng 1,0054 1,0054 gram gram dan CuSO CuSO 4 ditimbang 2,5039 gram. Ammonium sulfat dan CuSO 4 selanjutnya dilarutkan dalam 10 ml aquades sehingga menghasilkan larutan yang berwarna biru. Garam ammonium sulfat merupakan garam yang kristal stabil dari ion NH 4+ tetrah tetrahed edral ral yang yang keba kebany nyak akan an larut larut dalam dalam air. air. Garam Garam dari dari asam asam kuat kuatny nyaa terionisa terionisasi si sebelu sebelumny mnyaa dan larutann larutannya ya sedikit sedikit bersifa bersifatt asam, asam, reaksi reaksi yang yang terjadi : NH4+ + H2O
NH3 + H3O+
(Vogel, 1990)
Garam-g Garam-garam aram tembag tembagaa (II) umumn umumnya ya berwarn berwarnaa biru, biru, baik dalam dalam bentuk bentuk hidrat, padat maupun larutan air (Vogel, 1990). Larutan Larutan selanju selanjutny tnyaa diding didinginka inkan n di dalm dalm lemari lemari es selama selama dua dua malam. malam. Pendinginan dilakukan untuk mempercepat pembentukan atau pengendapan garam kupri kupri ammo ammoniu nium m sulfa sulfat, t, dilak dilakuk ukan an selam selamaa dua dua malam malam karen karenaa kompl komplek ekss Cu membutuhkan waktu yang lam dalam penggantian ligannya. Gambar larutan yang sudah didinginkan adalah berikut :
Endapan terlihat pada gambar di atas dimana endapan ini adalah merupakan garam kupri ammonium sulfat. Larutan ammonia jika ditambahkan pada larutan tembaga (II) sulfat dalam jumlah yang sedikit akan menghasilkan endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa) dengan reaksi : CuSO4 .5H2O + 2 (NH4)2SO4
Cu (NH3)4 (SO4)3
Jika reagensia yang diberikan berlebihan maka endapan dapat larut kembali dan warna warna menja menjadi di biru biru tua, tua, yang yang dise disebab babka kan n oleh oleh terbe terbentu ntukn knya ya ion ion komp komple leks ks tetraamino kuprat (II). Cu(OH)2.CuSO4
+ 8NH3
2 [Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2OH-
(Vogel, 1990) Enda Endapan pan krist kristal al disa disarin ring g deng dengan an meng menggu gunak nakan an kert kertas as saring saring untu untuk k memisahkan kristal dari filtratnya, lalu dikeringkan di dalam oven agar sisa larutan dalam kristal hilang. Kristal yang telah kering ditimbang dan beratnya 1,3807 gram. Rendemen yang dihasilkan adalah 86,39 % yang berarti garam ammonium sulfat dari hasil reaksi terbentuk sebanyak 86%. Gambar kristal ammonium sulfat dari percobaan adalah
Kristal yang dihasilkan berwarna biru muda. Zat yang menyerap warna pada panjang gelombang tertentu dari sinar tampak, maka zat itu akan meneruskan warna komplementer yang nampak pada mata kita. CuSO 4 anhidrat anhidrat berwarna berwarna biru karena menyerap menyerap sinar inframerah, CuSO4. 5H2O biru karena menyerap warna kuning, Cu(OH)2(NH3)
]2+ berw berwarn arnaa biru biru kare karena na meny menyer erap ap warna warna hijau hijau keku kekunin ninga gan n
4
(Soeka (Soekardjo rdjo,, 1985). 1985). Warna Warna biru yang yang terjadi terjadi diseba disebabka bkan n oleh oleh terbentu terbentukny knyaa ion kompleks tetraamin tembaga(II) [Cu(NH3) 4] 2+. Struktur dari garam rangkap kupri ammonium sulfat ini adalah. SO4 NH3 SO4
NH3 Cu
NH3
SO4 NH3
SO4 (Cotton dan Wilkinson,1989) Sebe Sebenar narnya nya ada ada dua dua mole moleku kull H2O dalam dalam komple kompleks ks terseb tersebut, ut, namun namun jarakny jaraknyaa terhadap ion pusat sangat jauh disbanding dengan tempat NH 3 yang ada. Garis putus-putus putus-putus yang menghubun menghubungkan gkan SO4 dengan dengan Cu merupa merupakan kan valensi valensi primer primer dimana SO4 ada diluar daerah koordinasi sehingga mudah putus dan terbentuk ion
[Cu(NH3) 4]2+. .Hal ini menunjukan menunjukan bahwa garam rangkap jika dilarutkan dilarutkan dalam air akan terionisasi (Soekardjo, 1985). Percobaan kedua adalah pembuatan garam komplek tetraamin tembaga(II) sulfat. CuSO4. H2O H2O ditim ditimba bang ng 2,50 2,5032 32 gram gram lalu lalu dila dilarut rutka kan n dalam dalam 5 ml asam asam ammo ammoni niaa peka pekatt yang yang dilak dilakuk ukan an dalam dalam ruan ruang g asam asam,, kare karena na ammo ammoniu nium m yang yang digunakan bersifat pekat dan mudah menguap. Larutan yang dihasilkan berwarna biru tua. Ammonia pekat bertindak sebagai ligan yang akan menggantikan ligan pergi (H2O). Ligan NH3 lebih kuat daripada H2O sehingga akan lebih mudah bagi NH3 untuk menggantikan H 2O (Soekardjo, 1985). Larutan ditambahkan etil alkohol melalui dinding gelas beaker sehingga larutan tertutupi oleh etil alkohol. Penambahan etanol bertujuan untuk mengikat molekul air yang terdapat dalam larutan yang mungkin dapat menggangu proses pengendapan. Larutan ditutup dengan kaca arloji untuk menghindari kontak dengan udara, udara, lalu didiam didiamkan kan selama selama dua malam. malam. Larutan Larutan jangan jangan sampai sampai menga mengalami lami goncangan karena dapat mempengaruhi proses pengendapan. Kompleks Cu membutuhkan waktu yang lama untuk penggantian liganligann ligannya ya.. Seny Senyaw awaa komp komple leks ks yang yang memb membut utuh uhka kan n wakt waktu u yang yang lama lama dalam dalam pengg pengganti antian an ligan-li ligan-ligan gannya nya disebu disebutt senyaw senyawaa komplek komplekss lembam lembam (Rivai, (Rivai, 1995). 1995). Gambar larutan setelah didiamkan selama dua malam adalah sebagai berikut :
Larutan yang dihasilkan berwarna ungu dengan adanya endapan. Endapan yang terbentuk disaring dengan kertas saring. Kemudian dicuci dengan campuran ammonia : etil alkohol (1:1) yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor dan
kontaminan yang terdapat dalam endapan karena molekul pelarut ammonia akan menarik molekul-molekul ammonia sisa yang mungkin tidak bereaksi, sedangkan etil alkohol akan menarik molekul etil alkohol yang sebelumnya ditambahkan. Pencucian dilakukan lagi menggunakan menggunakan etanol 2 ml untuk untuk mencegah terjadinya ionisasi,karena jika ditambahkan dengan aquades garam akan terionisasi menjadi ion-ion penyusunnya (Khopkar,2003) Endapan dikeringkan didalam oven agar terbebas dari filtratnya,lalu ditimbang dan beratnya sebesar 2,1545 g.Gambar dari Kristal yang sudah kering adalah sebagai berikut
Kristal yang dihasilkan berwarna ungu yang merupakan Kristal dari garam kompleks tetraamin tembaga(II)sulfat.Kristal ungu merupakan warna kompleks dengan bentuk planar segitiga H3N
SO4
NH3
Cu
H3N
NH3
Garam kompleks tetraamin tembaga(II)sulfat (Sukardjo,1985)
Rendemen Kristal yang terbentuk dihitung,Rendemen yang dihasilkan adalah 94,7%.Hal ini menunjukkan cukup banyak garam yang terbentuk dari percobaan ini yaitu 94,7%. Percobaan terakhir adalah perbandingan sifat garam tunggal dengan garam rangkap dan garam kompleks,sedikit CuSO 4.5H2O dilarutkan dilarutkan dalam 5 ml aquades aquades menghasilkan larutan berwarna biru muda(++).Reaksi yang terjadi pada garam tunggal adalah sebagai berikut CuSO4 + 4H2O
(Cu(OH)4)2+ + SO42- (Vogel.1990)
Larutan ini merupaka garam tunggal Cu(II) yang memiliki warna biru baik dalam bentuk hidrat, padat maupun dalam larutan air, warna ini khas untuk ion tetra akuokuprat(II) (Vogel, 1990). Garam pada percobaan A dan B juga masing-masing dilarutkan dalam 5 ml akuades. Larutan pada garam rangkap berwarna biru muda (+) namun kurang pekat daripada garam tunggal, sedangkan garam kompleks larutannya berwarna ungu. Perbedaan warna ini terjadi pada garam-garam tersebut karena adanya perbedaan penyerapan sinar tampak dengan panjang gelombang yang berbeda pula. Warna yang yang terlihat terlihat merupa merupakan kan merupa merupakan kan warna warna komple komplemen menter ter yang diterus diteruskan kan dari warna yang diserap (Soekardjo, 1985). Ketiga larutan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Perlak Perlakuan uan selanju selanjutny tnyaa adalah adalah memana memanaska skan n larutan larutan garam garam rangkap rangkap dan garam kompleks selama beberapa menit. Larutan garam rangkap tidak mengalami perubahan perubahan warna setelah pemanasan sedangkan sedangkan larutan garam kompleks kompleks berwarna coklat dengan endapan coklat. Perubahan warna yang tidak terjadi pada larutan garam rangkap disebabkan pemanasan member kenaikan energy level pada splitting dari orbital d pada logam Cu. Sehingga jarak dari orbital eg ke t2g menjadi lebik jauh sehingga eksitasi elektron agak sulit dan tidak terjadi perubahan warna yang berarti. Reaksi yang terjadi saat garam rangkap dilarutkan dalam 5 ml akuades adalah : Cu (NH3)4 (SO4)3
cu 2+ + 3SO4 2- + 4 NH3 (Vogel, 1990)
Warna coklat pada larutan garam kompleks disebabkan oleh terbentuendapan hitam yang relative banyak. Endapan Endapan hitam berasal dari cu(II) yang teroksidasi menjadi cu(III) karena adanya pemanasan dan membebaskan gas SO 2 yang mudah dikenali dari bau yang seperti telur busuk . Hali inilah yang membedakan garam kompleks dengan garam rangkap. Garam kompleks yang dilarutkan dalam air dan tidak meembentuk ion-ionya namun menjadi ion-ion kompleknya. Reaksi yang terjadi adalah : Cu (NH3)4 SO4 + 2H2O
[ Cu (OH2) 2( NH3)4] 2+ + SO4 2( vogel, 1990)
VII. KESIMPULAN Sifat Sifat dari garam komple kompleks ks yakni yakni jika dilarutka dilarutkan n dalam dalam air akan akan terurai terurai menjadi kompleks dan ionnya, sedangkan sifat garam rangkap jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion- ion pembentuknya.
DAFTAR PUSTAKA Cotton, F.A dan Wilkinson, 1989, Kimia Anorganik Dasar , UI press, Jakarta.
Day, M.C dan J. Selbin, 1993, Kimia Anorganik Teori, Teori, UGM Press, Yogyakarta. Khopkar, S.M, 2003, Konsep 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik , UI Press, Jakarta. Rivai, H, 1995, Asas 1995, Asas Pemeriksaan Kimia Edisi Pertama, Pertama, UI, Jakarta. Sukardjo, 1985, Kimia 1985, Kimia Koordinasi, Koordinasi, Rineka Cipta, Jakarta. Vogel, 1990, Buku 1990, Buku Teks Analisis Anorganik kualitatif makro dan Semi Mikro Jilid 1, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
LAMPIRAN SKEMA KERJA 1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat 2,5 g CuSO4 + 1 g ammonium
-
Dilarutkan dalam 10 mL akuades
-
Dipanaskan pelan-pelan
-
ulfatDidinginkan
-
Didiamkan satu malam
Endapan
-
Dipisahkan
-
Dikeringkan
-
Ditimbang
-
Dihitung rendemen
Rendemen
2. Pembuatan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat 2,5 g CuSO4.H2O
-
Ditimbang
-
Dila Dilaru rutk tkan an dala dalam m 5 mL amm ammonia onia pekat
-
Ditambah 8 mL etil alkohol
-
Ditutup dengan kaca arloji
-
Dibiarkan satu malam
Endapan
-
Dipisahkan
-
Dicuci dengan larutan ammonia : etil alkohol (1:1)
-
Dicuci dengan etil alkohol
-
Dikeringkan
-
Ditimbang
-
Dihitung mol ammonia yang bereaksi
Hasil
3. Perbadingan sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
Sedikit CuSO4
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi
-
Ditambah 5 mL akuades
-
Diamati warna larutan
Hasil
Garam pada percobaan pertama
Garam pada percobaan kedua
- Masing –masing dilarutkan
Dalam 5 mL akuades
- Dipanaskan - Diamati
- Dibandingkan warna larutan
Hasil
Hasil
Jawaban Peranyaan 1. Apabila garam rangkap kupri ammonium sulfat dilarutkan dalam air maka
akan terionisasi menjadi Cu 2+, NH4+, dan SO42-, sedangkan garam kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi [Cu(NH3)4]+ dan SO42-.
Garam rang rangkap kap apab apabila ila dipa dipanas naska kan n maka maka akan akan meng menghas hasilk ilkan an larut larutan an 2. Garam berwarna biru tua. Sedangkan apabila garam kompleks dipanaskan maka larutan menjadi biru muda ada endapan kehitaman dan ada bau.
View more...
Comments