Pembuatan Cis Dan Trans

April 27, 2018 | Author: M Nur M. Mahmud | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kalium,diakuou,dioksalat,kromat,cis,trans,koordinasi,chemisrty,...

Description

1.  Nurul Fatimah Fatimah KA’11 2. Anindia D. Larasati KA’11 3. Ika Yulia N. KA’11

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

A. JUDUL PERCOBAAN “Pembuatan cis dan cis dan trans trans - kalium dioksalato diakuokromat (III)” (III) ”

B. WAKTU PERCOBAAN Kamis, 24 Oktober 2013 pukul 13.00  –  16.00  16.00 WIB

C. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari pembuatan garam kompleks kalium dioksalato diakuokromat(III) 2. Mempelajari

sifat-sifat

cis  cis  dan

trans  trans  garam

kompleks

kalium

dioksalato

diakuokromat(III)

D. DASAR TEORI 1. Isomer

Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus kimia yang sama, akan tetapi memiliki penataan struktur yang berbeda. Tidak hanya dalam senyawa-senyawa organik, senyawa kompleks juga mengalami isomerisasi. Banyak senyawa koordinasi dengan struktur/rumus kimia yang cukup rumit. Selain itu bervariasinya jenis ikatan dan struktur geometris yang mungkin terbentuk memungkinkan banyaknya jenis isomer yang berbeda dalam senyawaan kompleks.

1.1 Isomer dalam senyawa kompleks Alfred Werner  telah berusaha mengklasifikasikan jenis-jenis isomeri yang

terjadi dalam senyawa kompleks. Werner menggolongkan isomeri senyawa kompleks menjadi beberapa macam, yaitu isomer polimerisasi, ionisasi, ikatan terhidrat, koordinasi, posisi koordinasi, isomer geometris dan isomer optis. Sampai saat ini, penggolongan isomer yang telah dilakukan oleh Werner tersebut masih dipakai secara luas di bidang kimia. Jenis isomeri yang paling penting dan paling sering teramati dalam senyawa kompleks adalah isomer geometris dan isomer optis cis-trans,  Isomer geometris, yang kadang-kadang juga disebut sebagai isomer cis-trans, disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus atom dalam ruang. Pada senyawa kompleks, isomeri semacam ini terjadi pada kompleks dengan struktur

1

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

dua substituen atau dua macam ligan. Substituen dapat berada pada posisi yang  bersebelahan atau berseberangan satu sama lain. Jika gugus substituen letaknya bersebelahan, maka isomer tersebut merupakan isomer cis  . Sebaliknya  jika  substituen berseberangan satu sama lain, isomer yang terjadi merupakan isomer . trans  Contoh isomeri geometris pada segiempat planar seperti yang terjadi pada kompleks [Pt(NH3)2Cl2]. Isomer cis dan trans dari kompleks ini masing-masing ditunjukkan dalam Gambar (1) dan (2) Cl

(NH3)

NH3

Pt Cl

Cl Pt

(NH3)

Cl

Gambar 1. Isomer cis kompleks [Pt(NH3)2Cl2]

(NH3)

Gambar 2. Isomer trans kompleks [Pt(NH3)2Cl2]

Isomer cis  dari kompleks [Pt(NH 3)2Cl2] diperoleh dengan menambahkan  NH4OH kedalam suatu larutan ion [PtCl 4]2-. Sedangkan isomer trans  dari kompleks yang sama dapat disintesis dengan mereaksikan [Pt(NH 3)4]2+  dan HCl,  Isomer optis, pada senyawa kompleks, isomer optik umum dijumpai dalam

kompleks oktahedral yang melibatkan gugus bidentat dan memiliki isomer cis dan trans. Isomer cis dari kompleks semacam ini tidak memiliki bidang simetri, sehingga akan memiliki isomer optis. Misalnya pada kompleks [Co(en) 2Cl2]+, yang memiliki bentuk isomer geometris cis  dan trans. Salah satu isomer yang tidak aktif secara optis (dalam hal ini isomer trans dari kompleks [Co(en) 2Cl2]+ disebut sebagai bentuk meso dari kompleks tersebut. Isomer-isomer dari kompleks ini ditunjukkan pada Gambar 3 –  5. en

en

N N

N

Cl N

Cl

Co3+

Co3+

Cl

Cl

N

en

N

Gambar 3. Isomer cis  –d kompleks [Co(en)2Cl2]+

en

N N

Gambar 4. Isomer cis  –l kompleks [Co(en)2Cl2]+

2

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

1.2 Isomer senyawa cis   dan trans  -kalium bioksalato diakuokromat(III)

Campuran kompleks bentuk cis  dan trans  dapat dengan cara mencampur komponen – komponen non kompleks (penyusun kompleks). Berdasarkan pada  perbedaan kelarutan antara bentuk cis dan trans maka kedua jenis isomer itu dapat dipisahkan.

Sebagai

contoh

trans-dioksalatodiakuokrom(II)

klorida

dapat

dikristalkan secara pelan-pelan dengan melakukan penguapan larutan yang mengandung campuran bentuk cis  dan trans. Dengan penguapan kesetimbangan  bentuk cis ↔trans  dapat digeser ke kanan karena kelarutan isomer trans  lebih rendah. Selain itu, pemisahan isomer cis  dan trans berbeda, misalnya kompleks cis-diklorbis (trietilstibin) paladium dapat dikristalkan dalam larutan benzena meskipun dalam larutan hanya ada 60 % bentuk cis. Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan berat. Ia melebur pada 1765ºC. Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak terkena udara, akan membentuk ion-ion kromium(II) : Cr + H+→Cr 2+ + H2↑ Cr + HCl →Cr 2+ + 2Cl-+ H2↑ Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi teroksidasi ke keadaan tervalen: 4Cr 2++ O2+ 4H+→4Cr 3++ 2H2O

E. ALAT DAN BAHAN 1. Alat

- Gelas kimia 200 mL

1 buah

- Kaca arloji

2 buah

- Pembakar spiritus

1 set

- Pompa vakum

1 set

- Cawan penguapan

1 buah

- Gelas ukur 25 mL

1 buah

- Pipet tetes

10 buah

3

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

2. Bahan

- Asam oksalat, H2C2O4 - Kalium dikromat, K 2Cr 2O7 - Etanol - Larutan amonium hidroksida encer (0,1M)

F. ALUR KERJA 1. Pembuatan Isomer Trans ˗ Kalium dioksalato diakuokromat(III), K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

3 gram H2C2O4.2H2O -

Dimasukkan ke dalam gelas kimia 50 mL

-

Dilarutkan dg sedikit akuades mendidih

-

Ditambah sedikit demi sedikit larutan 1 gram K 2Cr 2O7 yg dilarutkan dengan sedikit akuades panas

-

Ditutup dengan kaca arloji

-

Diuapkan larutan dengan penangas sampai ½ volum

-

Dibiarkan menguap pada suhu kamar sampai ⅓ volum

Terbentuk Kristal -

Filtrat

Disaring

Residu -

Dicuci dengan akuades

-

Dicuci dengan etanol

-

Dikeringkan

-

Dicatat hasilnya dan dinyatakan dalam persen

Persen Hasil

4

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III

5

“Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

2. Pembuatan Isomer Ci s  - Kalium bioksalato diakuokromat(III), K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

1 gram H2C2O4.2H2O + 3 gram K 2Cr2O7 -

Dicampurkan dalam cawan penguapan

-

Diteteskan setetes akuades

-

Ditutup dengan kaca arloji

-

Dikocok ringan, jangan sampai menjadi larutan

Gas CO2 dan H2O

Filtrat

-

Ditambah 5 ml etanol

-

Diaduk sampai dihasilkan endapan

-

Dilalukan dekantir

Residu -

Dikeringkan dalam oven suhu 37 0C sampai konstan

-

Dicatat hasilnya dan dinyatakan dalam persen

-

Diamati warna

-

Diuji titik leleh

Persen Hasil

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

3. Uji Kemurnian Isomer

Sedikit Kristal Isomer Ci s  -

Ditempatkan pada kertas saring

-

Ditambah sedikit larutan NH4OH 0,1M

Hijau Tua

Sedikit Kristal Isomer Trans  -

Ditempatkan pada kertas saring

-

Ditambah sedikit larutan NH4OH 0,1M

Padatan Coklat Muda (Tidak Larut)

6

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III

7

“Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

G.HASIL PENGAMATAN

NO

PROSEDUR

HASIL PENGAMATAN

1

Pembuatan I somer T rans

Sebelum - Padatan asam oksalat (H2C2O4.2H2O) : kristal tidak  berwarna - Padatan kalium dikromat (K 2Cr 2O7) : kristal jingga - Akuades : larutan tidak berwarna - Etanol : larutan tidak berwarna

K[Cr(C  O   )  (H 2 O)   ] 2  4 2  2 

3 gram H 2C2O4.2H2O dimasukkan ke dalam gelas kimia 50 mL - dilarutkan dg sedikit akuades mendidih - + sedikit demi sedikit larutan 1 gram K 2Cr 2O7 yg dilarutkan dengan sedikit akuades panas - ditutup dengan kaca arloji - diuapkan larutan dengan  penangas sampai ½ volum - dibiarkan menguap pada suhu kamar sampai ⅓ volum -

Terbentuk kristal -

disaring

Filtrat

Endapan (kristal) -

-

-

dicuci dengan akuades dicuci dengan etanol dikeringkan dicatat hasilnya dan dinyatakan dalam persen

Persen hasil

Sesudah - Asam oksalat dihidrat + 1 akuades : kristal sedikit endapan putih - Kalium dikromat + 1 akuades : kristal sedikit endapan jingga

REAKSI

tetes larut, tetes larut,

- Larutan asam oksalat dihidrat + larutan kalium dikromat :  endapan biru kehitaman, mengental, timbul gas  reaksi berlangsung eksoterm (gelas kimia terasa panas) - Setelah campuran kedua larutan diuapkan : endapan biru kehitaman, volum berkurang - Kristal setelah disaring : terbentuk kristal hitam basah - Dicuci dengan air : kristal hitam - Dicuci dg etanol : kristal hitam - Setelah kering (suhu 37oC) : Berat I : 1,065 gram Berat II : 1,038 gram Berat III : 1,023 gram - Titik leleh : 230 oC

4H2C2O4.2H2O(aq) + K 2Cr 2O7(aq) →K[Cr(C2O4)2(H2O)2](s)

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III

8

“Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

N O

2

PROSEDUR Pembuatan I somer Cis K[Cr(C  O   )  (H 2 O)   ] 2  4 2  2 

1 gram H2C2O4.2H2O + 3 gram K 2Cr 2O7 dicampurkan dalam cawan  penguapan - diteteskan setetes akuades - ditutup dengan kaca arloji - dikocok ringan, jangan sampai menjadi larutan -

Gas CO2 dan H 2O -

-

+ 5 mL etanol diaduk sampai dihasilkan endapan dilalukan dekantir

Filtrat

Endapan (kristal) -

-

-

dikeringkan dalam oven suhu 37oC sampai konstan dicatat hasilnya dan dinyatakan dalam persen diamati warna diuji titik leleh

HASIL PENGAMATAN Sebelum - Padatan asam oksalat (H2C2O4.2H2O) : kristal tidak  berwarna - Padatan kalium dikromat (K 2Cr 2O7) : kristal jingga - Akuades : larutan tidak berwarna - Etanol : larutan tidak berwarna Sesudah - Serbuk asam oksalat dihidrat + serbuk kalium dikromat : serbuk campuran - Serbuk asam oksalat dihidrat + serbuk kalium dikromat + setetes air :  endapan hitam hampir larut,  dilepaskan gas H2O dan CO2,  reaksi berlangsung eksoterm (cawan terasa panas) -

-

-

Persen hasil -

-

Campuran + etanol + diaduk : endapan hitam kental Setelah didekantasi + etanol lagi : endapan hitam Kristal setelah disaring : endapan hitam Setelah kering (suhu 37 oC) berat konstan : kristal hitam Berat I : 1,416 gram Berat II : 1,384 gram Berat III : 1,373 gram Titik leleh : 286 oC

REAKSI

4H2C2O4.2H2O(s) + K 2Cr 2O7(s) →K[Cr(C2O4)2(H2O)2](s)

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III

9

“Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

Uj i K emurn ian I somer

3

Sedikit kristal isomer cis -

-

ditempatkan pada kertas saring + sedikit larutan NH 4OH 0,1M

Hijau tua

Sebelum - Kristal cis : hitam -  NH4OH : larutan tidak berwarna Sesudah - Uji kemurnian isomer : Kertas saring + kristal + larutan amonium : kertas saring berwarna 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2](s) + 2NH3(aq) → hijau tua 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2](s)

Sedikit kristal isomer trans -

-

ditempatkan pada kertas saring + sedikit larutan NH 4OH 0,1M

Padatan coklat muda (tidak larut)

Sebelum - Kristal trans : hitam -  NH4OH : larutan tidak berwarna Sesudah - Uji kemurnian isomer : Kertas saring + kristal + larutan amonium : jingga kecoklatan

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

H. ANALISIS DATA 1. Pembuatan Isomer trans  -kalium dioksalato diakuokromat(III)

Pada percobaan pembuatan isomer trans-kalium dioksalato diakuokromat (III) langkah pertama yang dilakukan, yaitu memasukkan 3 gram asam oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O), yang berupa kristal tidak berwarna, ke dalam gelas kimia 50 mL. Lalu melarutkan asam oksalat dengan satu tetes akuades mendidih, menghasilkan kristal sedikit larut, dan terbentuk endapan putih. Selanjutnya ditambah dengan larutan 1 gram kalium dikromat (K 2Cr 2O7) yang dilarutkan dengan satu tetes akuades  panas yang menghasilkan kristal sedikit larut dan terbentuk endapan jingga. Penambahan larutan kalium dikromat ke dalam larutan asam oksalat dilakukan dalam sistem tertutup, yaitu dengan menutup gelas kimia dengan kaca arloji, dan menghasilkan endapan biru kehitaman yang mengental serta timbul gas. Tujuan dilakukan reaksi di dalam sistem tertutup adalah untuk mencegah keluarnya kalor, karena reaksi yang berlangsung adalah reaksi eksoterm, hal ini ditunjukkan dengan gelas kimia yang terasa panas. Reaksi yang terjadi adalah: 4H2C2O4.2H2O(aq) + K 2Cr 2O7(aq) → K[Cr(C2O4)2(H2O)2](s)+ 6CO2(g) + 7H2O(l) Setelah kedua larutan tercampur secara homogen, dilakukan penguapan pada campuran larutan tersebut di atas penangas air sampai tinggal setengah dari volume larutan semula. Selanjutnya dibiarkan menguap dengan sendirinya pada suhu kamar sampai tinggal sepertiga dari volume larutan semula. Tujuan dilakukan penguapan yaitu untuk menghilangkan kadar akuades yang tidak diinginkan, sehingga tidak mempengaruhi pembentukan garam kompleks yang diharapkan, yaitu garam kompleks kalium bisoksalato diaquokromat (III), karena senyawa kompleks tersebut hanya mengandung 2 molekul H 2O dan 2 molekul C 2O42-  sebagai ligan dan kalau dalam larutan tersebut masih banyak mengandung H 2O kemungkinan ligan H2O bertambah jumlahnya yaitu lebih dari yang dinginkan sehingga untuk menghindarinya dilakukan penguapan. Selanjutnya disaring kristal yang terbentuk, yaitu berupa kristal hitam basah, kemudian dicuci dengan akuades dingin, dan setelah itu dengan etanol. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang terbentuk hingga terbentuk endapan yang berwarna hitam yang lebih padat. Kristal yang telah dicuci selanjutnya dikeringkan pada suhu 37 0C sampai diperoleh berat konstan, dan pada  percobaan ini dibutuhkan tiga replikasi, didapatkan data:

10

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

Berat I : 1,065 gram Berat II : 1,038 gram Berat III : 1,023 gram Dari data replikasi tersebut didapatkan berat konstan kristal yang dihasilkan dari  percobaan, yaitu sebesar 1,023 gram. Persen hasil untuk pembuatan isomer trans adalah sebagai berikut: % hasil =

m hasil praktikum m teori

x 100%

=

1,023 gram 2,0604 gram

x 100%

= 49,65 %

(perh itu ngan lengkap dapat dil ih at di l ampiran) 

Persen hasil sebesar 49.65%. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan isomer transkalium bisoksalato diaquokromat (III) belum sempurna.

2. Pembuatan Isomer cis  -kalium bioksalato diakuokromat(III)

Pembuatan isomer cis  senyawa kalium dioksalato diakuokromat(III) dilakukan dengan mereaksikan 1 gram kalium dikromat(kristal berwarna jingga) dengan 3 gram asam oksalat dihidrat(kristal berwarna putih) di dalam cawan penguapan. Lalu ditambahkan 1 tetes akuades untuk mempercepat reaksi kedua zat dan segera setelah  penambahan akuades cawan penguapan ditutup dengan kaca arloji. Dilakukan  prosedur demikian karena reaksi antara kalium dikromat dengan asam oks alat dihidrat merupakan reaksi eksoterm (membuang kalor/panas) sehingga selama reaksi  berlangsung harus ditutup dengan kaca arloji untuk mencegah keluarnya kalor/panas. Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut meleleh dan  berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Dibiarkan kedua kristal bereaksi namun jangan sampai menjadi larutan. Terjadinya perubahan warna dari jingga dan putih menjadi coklat ini karena terbentuknya senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat, dimana dalam senyawa kompleks tersebut dua macam ligan dan satu atom pusat dari logam transisi. Reaksi  pembentukan isomer cis  senyawa kalium dioksalato diakuokromat ditunjukkan sebagai berikut : 4H2C2O4.2H2O(s) + K 2Cr 2O7(s) →K[Cr(C2O4)2(H2O)2](s) Setelah semua kristal habis bereaksi segera ditambahkan 5 mL etanol. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang terbentuk hingga terbentuk endapan

yang berwarna hitam

yang lebih padat.

11

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

Endapan yang diperoleh didekantir untuk memisahkan air dan pengotor-pengotor lain dari kristal yang dihasilkan.Endapan berupa kristal cis  berwarna hitam lalu dioven  pada suhu 37 oC agar kristal benar-benar kering. Setelah itu, kristal ditimbang dan didapatkan berat konstan sebesar 1,373 gram. Persen hasil untuk pembuatan isomer cis adalah sebagai berikut : % hasil =

m hasil praktikum m teori

x 100%

=

1,373 gram 2,0604 gram

x 100%

= 66,64%

(perh itu ngan lengkap dapat dili hat di lampir an)

3. Uji Kemurnian Isomer

Uji

ini

bertujuan

untuk

membedakan

yang

mana

isomer

cis-kalium

dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Uji kemurnian dilakukan dengan  beberapa cara yaitu uji dengan penetesan ammonia encer, uji UV- Vis, serta uji titik leleh. a. Uji dengan Larutan Ammonia Encer Masing-masing kristal ditambahkan larutan ammonium encer (NH4OH) yang  berupa larutan tidak berwarna. Ammonium encer (NH4OH) seperti halnya oksalat ataupun air yang mengikat krom, adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat mensubstitusi ligan oksalat ataupun air. Akibatnya dalam  penambahan ini pada kristal kompleks, terdapat suatu bagian berupa larutan  berwarna hijau muda yang dengan cepat menyebar merata pada kertas saring. Bagian ini yang disebut sebagai cis-kalium dioksalato diakuokromat sedangkan untuk trans-kalium dioksalato diakuokromat. Kristal yang ditetesi amonia encer akan membentuk padatan berwarna coklat tua yang tidak larut. Terlihat jelas pada kertas saring berisi kristal kompleks. Pada Kristal trans, terbentuk padatan coklat muda yang tidak larut saat ditambahkan ammonium encer. Sedangkan pada kristal cis, padatan

larut

membentuk warna hijau tua dan menyebar cepat pada kertas saring. Hal ini dapat dijelaskan oleh pengaruh kekuatan efek trans  dari beberapa ligan yang terkait semisal pada urutan: H2O < OH < NH3< Cl < Br < I = NO2 = PR 3120 oC mengingat Mr kedua kompleks adalah sama. Hasil pengujian titik leleh trans-kalium dioksalato diakuokromat (III) sebesar 230 oc sedangkan titik leleh isomer cisnya sebesar 286oC.

I. SIMPULAN Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Senyawa kompleks cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat dapat dibuat dengan cara mencampur komponen-komponen penyusun kompleks, yaitu asam oksalat dihidrat(H2C2O4.2H2O) dengan kalium dikromat(K 2Cr 2O7) berdasarkan pada perbedaan kelarutan (dalam percobaan ini penambahan akuades yang berbeda) 2. Sifat cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat yang didapatkan dari percobaan ini antara lain : 

Pada uji UV-Vis, kristal trans  menunjukkan 2 puncak yaitu absorbansi maksimum sebesar 0,171 pada λ =566,40 nm dan absorbansi maksimum sebesar 0,229 pada λ =413,00 nm. Sedangkan kristal cis  diperoleh 2 puncak dengan absorbansi maksimum sebesar 0,260 pada λ =353,40 nm dan absorbansi maksimum sebesar 0,011 pada λ =286,70 nm.



Pada uji titik leleh, titik leleh isomer cis lebih tinggi yaitu ±286 oC sedangkan isomer trans ±230oC.



Pada uji kemurnian isomer, isomer trans terbukti memiliki kelarutan yang lebih rendah dari isomer cis karena setelah penambahan amonia padatan kristal tidak larut.

3. Dari percobaan ini diperoleh kristal cis dan trans dari 1 gram kalium dikromat dan 3 gram asam oksalato dihidrat berwarna hitam dengan berat konstan 1,023 gram untuk isomer trans-kalium dioksalato diakuokromat(III) dan persen hasil sebesar 49,65%. Sedangkan 1,373 gram untuk cis-kalium dioksalato diakuokromat(III) dan  persen hasil sebesar 66,64%.

15

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

J. TUGAS 1. Pada bagian manakah pada ion oksalat yang berperan sebagai bidentat dalam reaksi  pembentukan kompleksnya ? Jawab :

Dari atom O yang berasal dari ligan C 2O422. Tuliskan reaksi yang terjadi pada proses pembentukan kompleks cis dan trans ! Jawab :

4H2C2O4.2H2O + K 2Cr 2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2] + 6CO2 + 7H2O 3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada proses uji kemurnian cis dan trans ! Jawab :

2K[Cr(C2O4)2(H2O)2] + 2NH3 2K[Cr(NH3)2(H2O)2]

K. DAFTAR PUSTAKA Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar . UI Press : Jakarta. Fessenden & Fessenden. 1997. Kimia OrganikJilid 1. Erlangga. Jakarta. Keenan, Kleinfelter,Wood. 1992.  Kimia Untuk Universitas. Jilid 2. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta. Shevla, G. 1990.  Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta. Tim Dosen Kimia Anorganik.2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III Unsur  –  Unsur Golongan Transisi.Surabaya : Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Unesa.

16

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Diket : massa H2C2O4

= 3 gram (Mr : 126 gr/mol)

massa K 2Cr 2O7

= 1 gram (Mr : 294 gr/mol)

Mr garam kompleks = 303 gram/mol, K[Cr(C2O4)2.(H2O)2] Dit

: massa garam kompleks yang dihasilkan

Jawab :  Perhitungan mol

 Mol H2C2O4.2H2O =  Mol K 2Cr 2O7 =

3 gram 126 gram /mol

1 gram 294 gram /mol

Reaksi : 4H2C2O4.2H2O

 = 0,0238 mol

 = 0,0034 mol

+

K 2Cr 2O7

K[Cr(C2O4)2.(H2O)2]

M

0,0238 mol

0,0034 mol

-

R

0,0136 mol

0,0034 mol

0,0068 mol

S

0,0102 mol

0

0,0068 mol

 Perhitungan massa garam kompleks

Massa

= mol x Mr = 0,0068 mol x 303 gram/mol = 2,0604 gram

 Persen Hasil (% hasil)

Trans % hasil

=

m hasil praktikum m teori

x 100%

=

x 100%

=

1,023 gram 2,0604 gram

x 100%`

= 49,65 %

x 100%

= 66,64 %

Cis % hasil

=

m hasil praktikum m teori

1,373 gram 2,0604 gram

17

Laporan Praktikum Kimia Anorganik III “Pembuatan cis dan trans-kalium dioksalato diakuokromat(III)”

18

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF