Pembahasan Ukdi Klinik 4
February 22, 2017 | Author: MuhammadAzriAzmiYahaya | Category: N/A
Short Description
Download Pembahasan Ukdi Klinik 4...
Description
Office Address: Jl Padang no 5, Manggarai, Setiabudi, Jakarta Selatan (Belakang Pasaraya Manggarai) Phone Number : 021 8317064 Pin BB 2A8E2925 WA 081380385694 Medan : Jl. Setiabudi No. 65 G, Medan Phone Number : 061 8229229 Pin BB : 24BF7CD2 www.optimaprep.com
dr. Widya, dr. Alvin, dr. Yolina dr. Cemara, dr. Ayu dr. Gregorius
•
•
Terdapat 4 kelenjar paratiorid yang terletak pada bagian psoterior kelenjar tiroid Kelenjar parathyorid bertanggungjawab pada menjada keseimbangan kalsium: – Tulang: menstimulasi pelepasan kalsium, resoorpsi kalsium oleh osteoklas – Ginjal: menstimulasi absorpsi kalsium, meningkatkan absorbsi kalsium di usus
Hyperparathyroid dibagi menjadi dua: ◦ Hyperparathyroid primer: Hasil dari hiperfungsi kelenjar parathyroid akibat adenoma, hyperplasia atau kadang carcinoma kelenjar parathyroid ◦ Hyperparathyroid sekunder merupaka kelainan fisiologis akibat berbagai keadaan yang menyebabkan hypocalcemia. Penyebabnya adalah defisiensi vitamin D (akibat kurangnya paparan sinar matahari) atau penyakit ginjal kronik.
•
•
Pankreatitis akut merupakan peradangan pada pankreas, umumnya disebabkan oleh batu empedu , konsumsi alkohol atau hypertrygliseridemia. Gejala: – Nyeri abdomen bagian atas – Mual, muntah – demam
•
Pemeriksaan penunjang:
– serum amilase dan lipase, enzim hati, kolesterol dan TG. – USG: dapat mengidentifikasi penyebab dari pankreatitis seperti batu empedu
• • •
•
Koma miksedema merupakan keadaan dekompensasi dari hipotiroid. Gejala koma miksedema meliputi: penurunan kesadaran, hypothermia,hipotensi, bradikardia. Miksedema adalah deposit jaringan konektif (glycosaminoglycan, asam hyaluronic) pada kulit. Tidak harus dijumpai pada keadaan koma hypothyroid namun merupakan sebuah fenomena yang dapat ditemui. Terapi: salah satu terapi berupa pemberian levothyroxine IV.
http://acutemed.co.uk/diseases/ACS+%28Acute+Coronary+Syndrome%29
•
• •
•
Keracunan merkuri dapat menyebabkan gejala seperti:ataxia, kesemutan/kebas, kehilangan lapang pandang, penurunan pendengaran. Pada keadaan berat dapat menyebabkan paralysis, coma dan kematian Salah satu fenomena keracunan merkuri terjadi pada daerah Minamata, Jepang. Makanan laut terkontaminasi limbah pabrik kimia „Chisso„ dan menyebabkan keracunan pada masyarakan sekitar pabrik yang mengkonsumsi makanan laut tersebut (tahun 1956) sampai sekarang berbagai kasus tuntuan pada pabrik „Chisso‟ masih diperkarakan. Penanganan: suportif (oksigen, cairan), activated charcoal, pada keadaan berat toksik dan penurunan fungsi ginjal hemodialisis.
Purpura trombositopenia imun merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan trombositopenia menetap (angka trombosit darah tepi 25mmHg (dewasa) atau 20-40 mmHg (anak) + Berat Nasal flare + Keras (terdengar tanpa stetoskop)
60-80%
10% atau mengenai wajah, tangan-kaki, kelamin, persendian, pernapasan
32-33. Tension Pneumothoraks
• Udara yang terkumpul di rongga pleura tidak dapat keluar lagi • Tekanan pada mediastinum,paru dan pembuluh darah besar meningkat • Menyebabkan paru pada bagian yang terkena kolaps http://www.trauma.org/index.php/main/article/199/
ABC‟s dengan c-spine control sesuai indikasi Needle Decompression pada bagian yang terkena Oksigen aliran tinggibag valve mask Atasi syok karena kehilangan darah Memberitahukan RS dan unit trauma secepatnya Pemasangan WSD
http://emedicine.medscape.com/article/424547
Tandai sela iga 2-3 garis midklavikularis Asepsis-antisepsis Tusukkan jarum ( 14G atau lebih besar) diatas iga ke 3 (saraf, arteri, vena berjalan di sepanjang bag.bawah iga) Lepaskan Stylette dan dengarkan adanya suara udara yang keluar Place Flutter valve over catheter Reassess for Improvement
Akalasia
◦ Kelainan pergerakan dan tonus dari sphincter esofagus bawah(lower oesophageal or cardiac sphincter)
Gangguan pada gerakan peristaltik lapisan otot polos esofagus dan kegagalan spinkter untuk relaksasi sehingga menyebabkan stenosis fungsional atau striktur esofagus fungsional Sebagian besar tidak diketahui penyebabnya, sebagian kecil karena kondisi tertentu, seperti kanker esofagus
Disfagiatersering
Regurgitasi80-90%
Nyeri dada25-50%
◦ Makanan padat lebih terpengaruh daripada makanan lunak dan cair ◦ some patients learn to induce it to relieve pain.
◦ Muncul setelah makan dan nyeri dada retrosternal ◦ Lebih sering pada awal penyakit
Heartburncommon and may be aggravated by treatment. Penurunan berat badancuriga keganasan Nocturnal cough and even inhalation of refluxed contents is a feature of later disease. Examination is unlikely to be revealing although loss of weight may be noted. Rarely, there may be signs of an inhalation pneumonia
Rat-tail Sign-irregularly marginated tapering of esophagus in achalasia AKA Bird's Beak Sign; or of bronchus and biliary duct in carcinoma http://www.patient.co.uk/doctor/Achalasia.htm
http://radiologymasterclass.co.uk/tutorials/musculoskeletal/trauma/trauma_x-ray_page8.html
Delayed Union
Non-Union
Malunion
◦ Poor blood supply or infection. ◦ Bone loss or wound contamination. ◦ Bone healed in a nonanatomic position ◦ Can be angulated, rotated, or shortened
Affect function? Likely to affect function? Consequences with or without treatment
Fibrous Union
Avascular necrosis (AVN)
◦ Improper immobilization
◦ the death of bone cells through lack of blood supply its internal blood supply is compromised
Definisi Hilangnya aliran darah ke tulang sehingga menyebabkan matinya selsel tulang
Kaput Femoris – tersering Bahu – Caput humeri Odontoid (Neck) Scaphoid (Wrist) Lunate (Wrist) Talus (Ankle)
Trauma Alcohol Steroids Diving (Caisson‟s Disease) Sickle Cell Idiopathic (up to 30% of cases)
Risk Factor Alcoholism Pancreatitis Diabetes Gout Elderly
Kristaloid
Seefektif albumin pada pasien post-operatif Cairan resusitasi awal pilihan untuk: ◦ Syok Hemoragik / traumatic injury ◦ Syok Septik ◦ Reseksi Hepatik ◦ Thermal injury ◦ Cardiac surgery ◦ Dialysis induced hypotension
Koloid Non-protein
Digunakan sebagai terapi lini kedua, untuk pasien yang tidak berespon dgn kristaloid Dapat digunakan pada kasus peningkatan permeabilias pada udem paru atau udem perefier Lebih dipilih daripada albumin karen lebih murah
Crystalloid solution rapidly equilibrates between the intravascular and interstitial compartments Adequate restoration of hemostatic stability may require large volumes of ringer's lactate. It has been empirically observed that approximately 300 cc of crystalloid is required to compensate for each 100 cc of blood loss. (3:1 rule)
Derajat 0
◦ Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam ◦ Pembengkakan minimal diameter 1 cm
Derajat 1
◦ Bekas gigitan 2 taring ◦ Bengkak dengan diameter 1-5 cm ◦ Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam
Derajat 2
◦ Sama dengan derajat 1 ◦ Ptechiae, echimosis ◦ Nyeri hebat dalam 12 jam pertama
Derajat 3
◦ Sama dengan derajat 2 ◦ Syok dan distress pernafasan/ptechiae, echimosis seluruh tubuh
Derajat 4
◦ Sangat cepat memburuk
39. Tension Pneumothoraks
• Udara yang terkumpul di rongga pleura tidak dapat keluar lagi • Tekanan pada mediastinum,paru dan pembuluh darah besar meningkat • Menyebabkan paru pada bagian yang terkena kolaps http://www.trauma.org/index.php/main/article/199/
ABC‟s dengan c-spine control sesuai indikasi Needle Decompression pada bagian yang terkena Oksigen aliran tinggibag valve mask Atasi syok karena kehilangan darah Memberitahukan RS dan unit trauma secepatnya Pemasangan WSD
http://urology.iupui.edu/papers/reconstructive_bph/s0094014305001163.pdf
Curiga adanya trauma pada traktus urinarius bag.bawah, bila:
◦ Terdapat trauma disekitar traktus urinarius terutama fraktur pelvis ◦ Retensi urin setelah kecelakaan ◦ Darah pada muara OUE ◦ Ekimosis dan hematom perineal
Don't pass a diagnostic catheter up the patient's urethra because:
◦ The information it will give will be unreliable. ◦ May contaminate the haematoma round the injury. ◦ May damage the slender bridge of tissue that joins the two halves of his injured urethra Posterior urethral rupture above the intact urogenital diaphragm following blunt trauma http://ps.cnis.ca/wiki/index.php/68._Urinary
Retrograde urethrography ◦ Modalitas pencitraan yang utama untuk mengevaluasi uretra pada kasus trauma dan inflamasi pada uretra
Evaluasi uretra anterior dan posterior striktur, trauma Teknik:
◦ Kateter dimasukkan ke fossa navicularis, kontras dimasukkan dan di foto ◦ Terdapat resistensi pada uretra membranosa dan sphincter
Normal RUG
Tumors
Onset
Feature
Breast cancer
30menopause
Invasive Ductal Carcinoma , Paget’s disease (Ca Insitu), Peau d’orange , hard, Painful, not clear border, infiltrative, discharge/blood, Retraction of the nipple,Axillary mass
Fibroadenoma < 30 years mammae
They are solid, round, rubbery lumps that move freely in the breast when pushed upon and are usually painless.
Fibrocystic mammae
20 to 40 years lumps in both breasts that increase in size and tenderness just prior to menstrual bleeding.occasionally have nipple discharge
Mastitis
18-50 years
Localized breast erythema, warmth, and pain. May be lactating and may have recently missed feedings.fever.
Philloides Tumors
30-55 years
intralobular stroma . “leaf-like”configuration.Firm, smooth-sided, bumpy (not spiky). Breast skin over the tumor may become reddish and warm to the touch. Grow fast.
Duct
45-50 years
occurs mainly in large ducts, present with a
Treatment: ◦ Watchfull waiting ◦ Traditional open excisional biopsy
Biopsy ◦ Pengambilan sampel sel atau jaringan untuk diperiksa ◦ Untuk menentukan adanya suatu penyakit
Types of Biopsy
Definitions
Excisional biopsy
Bila seluruh massa atau area yang dicurigai dapat diangkat
Incisional biopsy or core biopsy
Bila hanya sebagian jarinngan sebagai sampel, yang dapat diangkat, dengan tetap mempertahankan gambaran histologis jaringan dan sel yang diambil
Needle aspiration Terminology biopsy Enucleation
Bila sampel jaringan atau cairan diambil dengan jarum tanpa mempertahankan gambaran Definitions histologisnya Pengangkatan massa tanpa memotong atau mengiris massa tersebuteye enucleation
Debulking
Operasi pengangkatan bagian dari tumor ganas yang tidak dapat diangkat semuanya, untuk meningkatkan efektivitas dari radiasi atau kemoterapi
Extirpation
Pengangkatan massa dari suatu organ atau jaringan
42. Abdominal Colic
Makroskopic
Mikroskopik
◦ Kongesti dan udem. ◦ Dilatasi lumen yang mengandung pus,fecalith atau keduanya. ◦ Serosa dilapisi dengan fibrin, eksudat fibrinopurulen atau pus. ◦ Ulserasi mukosa dan infiltrasi PMN, eosinofil, sel plasma, dan limfosit, diseluruh lapisan dan seringkali sampai lapisan serosa ◦ Pada stadium lanjut, proses inflamasi melibatkan seluruh ketebalan dinding apendiks dengan nekrosis dinding sebagian (perforasi)
Robbins Pathologic Basis of Disease, 6th ed. P.839-840.
soundnet.cs.princeton.edu
Gejala • Nyeri lutus • Nyeri pada sendi panggul bag. belakang • Sulit menggerakkan ekstremitas bawah • Kaki terlihat memendek dan dalam posisi fleksi, endorotasi dan adduksi Risk Factor • Kecelakaan • Improper seating adjustment •netterimages.com sudden break
Misulis KE, Head TC. Netter’s concise neurology. 1st ed. Saunders; 2007
Epidural hematoma: ◦ Interval lucid decreased of consciousness ◦ Etiology: trauma rupture of a. meningeal media
Subdural hematoma ◦ Hemiparesis, decrease of consciousness, cephalgia ◦ Etiology: trauma rupture of bridging vein in elderly or infant Subarachnoid hemorrhage (stroke) ◦ Thunderclap headache, meningeal signs, decreased of consciousness ◦ Etiology: aneurysma rupture e.c. heavy exertion/sexual intercourse Intracerebral hemorrhage ◦ Paresis, hypesthesia, ataxia, decreased of consciousness ◦ Etiology: Hypertension,trauma
Tipe Perdarahan
Lokasi
Gejala/Tanda
Perdarahan intraserebral
Perdarahan di dalam jaringan otak
Nyeri kepala hebat, penurunan tingkat kesadaran dalam 24-48jam, hemiparesis/hemiplegia, hemisensorik, pin point pupil (bila di pons)
Perdarahan subdural
Perdarahan antara duramater dan arakhnoid
Sakit kepala, mual, muntah, vertigo, papil edema, diplopia, hingga penurunan kesadaran
Perdarahan epidural
Perdarahan antara Lucid interval (pada 20-50%), tengkorak dan duramater, hemiparesis, penurunan biasanya akibat robekan kesadaran progresif, pupil pada a.meningens anisokor merupakan keadaan-gejala patologis, radiologis, maupun tampilan ntra-operatif dimana keadaan ini mempunyai peranan yang sangat bermakna pada kejadian pergeseran otak (brain shift) dan peningkatan tekanan intrakranial
Edema otak
Perdarahan intraventrikuler
Perdarahan ke dalam ventrikel otak. Gejala : nyeri kepala hebat, kaku kuduk, muntah, letargi, penurunan kesadaran
Fraktur tersering pada tulang yang mengalami osteoporosis Extra-Articular : 1 inch of distal Radius Mekanisme trauma: Jatuh pada pergelangan tangan pada posisi dorsofleksi Typical deformity : Dinner Fork Deformity is : Impaction, dorsal displacement and angulation, radial displacement and angulation and avulsion of ulnar styloid process
http://www.learningradiology.com
optimized by optima
http://www.learningradiology.com
1) FULMINANT hypoxia (Arterial Po22 mgg Berat: 3 gejala utama+ 4 gejala lain > 2mgg. Jika gejala sgt berat dan onset cepat boleh ditegakkan < 2mgg Berat dengan gejala psikotik: depresi berat+ waham, halusinasi atau stupor depresif biasanya melibatkan ide tentang dosa, malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab utk hal itu Maslim R, Buku Saku Diagnosis gangguan Jiwa Rujukan ringkas dari PPDGJ - III
Diagnosis Somatization disorder
Presentasi klinis Banyak keluhan Berulang dan kronis Riwayat penyakit lama
Conversion disorder
Satu keluhan Kebanyakan akut Adanya stimulus penyebab penyakit
Hypochondriasis Penyakit dimana pasien meyakini satu keluhan yang dideritanya Kelainan Body Perasaan subjektif dimana pasien merasa bagian tubuhnya terdapat kekurangan atau suatu yang buruk dysmorphic pada dirinya (fisik). Pain disorder Sindrome keluhan denggan tekanan (Adapted from Folks DG, Ford CV, Houck CA. Somatoform disorders, factitious disorders, and malingering. In: Stoudemire A, ed. Clinical Psychiatry for Medical Students. Philadelphia: JB Lippincott; 1990:233, with permission.)
Kriteria Diagnostik menurut PPDGJ-III Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yg amat jelas ( dan biasanya 2 gejala atau llebih bila gejalagejala itu kurang tajam atau kurang jelas) thought of echo thought insertion or withdrawal thought broadcasting delusion of control delusion of influence delusion of passivity delusional perception
halusinasi auditorik suara halusinasi berkomentar secara terusmenerus terhadap perilaku pasien mendiskusikan perihal pasien di antara mereka jenis suara halusinasi lain yg berasal dari bagian tubuh waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan suatu hal yg mustahil
Atau paling sedikit 2 gejala di bawah ini yg harus selalu ada secara jelas halusinasi yg menetap dari panca indera, terjadi setiap hari selama bermingguminggu atau berbulan-bulan terus-menerus arus pikiran terputus atau mengalami sisipan yg berakibat inkoherensi atau pembicaraan yg tidak relevan atau neologisme perilaku katatonik gejala-gejala negative seperti sikap apatis, bicara yg jarang, respons emosional menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan social dan menurunnya kinerja social, tetapi harus jelas bahwa hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika adanya gejala-gejala tersebut telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih harus ada perubahan yg konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku priadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara social.
Gangguan konversi gangguan dengan karakteristik munculnya satu atau beberapa simtom neurologis (misalnya buta, lumpuh dll) yang tidak dapat dijelaskan dengan penjelasan medis maupun neurologis yang ada. Pada gangguan ini faktor psikologis berkaitan erat dengan awal dan keparahan gangguan. Pasien mungkin mengalami anesthesia, yaitu kelumpuhan sebagian atau seluruhnya pada tangan atau kaki, gangguan koordinasi dan kejang, rasa kesemutan, seperti digelitik, atau seperti ada sesuatu yang merambat pada kulit, tidak sensitif terhadap rasa sakit (kebal), serta kehilangan atau gangguan sensasi. Pasien juga mungkin mengalami gangguan penglihatan, misalnya tunnel vision (lapangan pandangan menjadi terbatas atau menyempit), aphonia (kehilangan suara), anomia (kehilangan atau hendaya dalam kemampuan penciuman).
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan. Sebagai akibatnya, objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam. Agorafobia: ◦ Ansietas dicetuskan oleh adanya situasi berupa banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah dan bepergian sendiri, yg sbnrnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan
Fobia Sosial: ◦ Ansietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the family circle)
Fobia Khas: ◦ Ansietas terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu. Terapi Fobia: –Desensitisasi sistematik (serial), ketika klien secara progresif dipajankan pada objek yang mengancam, di lingkungan yang aman, sampai ansietas berkurang –Flooding, bentuk desensitisasi yang dilakukan oleh terapis, individu dihadapkan dengan fobia sampai objek tsb menimbulkan ansietas
Maslim R, Buku Saku Diagnosis gangguan Jiwa Rujukan ringkas dari PPDGJ - III
cepat ketika objek tidak
The DSM-IV-TR also does not formally recognize cannabis-induced sleep disorders or cannabis-induced sexual dysfunction; therefore, both are classified as cannabisrelated disorders not otherwise specified. When either sleep disorder or sexual dysfunction symptoms are related to cannabis use, they almost always resolve within days or a week after cessation of cannabis use. Sedative Hipnotic, Intoxication I
◦
◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
nappropriate sexual or aggressive behavior, mood lability, impaired judgment, impaired social or occupational functioning) that developed during, or shortly after, sedative, hypnotic, or anxiolytic use slurred speech ncoordination unsteady gait nystagmus impairment in attention or memory stupor or coma
withdrawal: ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
autonomic hyperactivity (e.g., sweating or pulse rate greater than 100) increased hand tremor insomnia nausea or vomiting transient visual, tactile, or auditory hallucinations or illusions psychomotor agitation anxiety grand mal seizures
Kecemasan merupakan reaksi umum terhadap stress. Menyimpang bila individu tidak dapat meredam (merepresikan) rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti. Gangguan kecemasan muncul bila rasa cemas tersebut terus berlangsung lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya perubahan metabolisme tubuh.
Gejala umum gangguan cemas : • Berdebar diiringi detak jantung cepat • Rasa sakit atau nyeri pada dada • Rasa sesak napas • Berkeringat secara berlebihan • Kehilangan gairah seksual • Gangguan tidur • Tubuh gemetar
Gangguan Panik di ICD10 (F41.0) termasuk dalam sub kategori gangguan cemas lainnya (F41) dimana manifestasi cemas merupakan gejala utama, dan kejadiannya tidak terbatas situasi tertentu. Gangguan panik sendiri didefinisikan sebagai serangan berulang dari kecemasan yang berat (panik) yang tidak terbatas situasi atau keadaan sekitar dan tidak dapat diprediksi. Dan disertai dengan gejala somatik seperti
Diagnosis definitif dari gangguan panik bila serangan panik terjadi beberapa kali dalam waktu 1 bulan: Tanpa ada bukti bahaya di sekitar Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejalagejala anxietas pada periode antara seranganserangan panik
Obat AntiAnxietas Diazepam, alprazolam, buspirone, sulpiride, hydroxyzine, bromazepam, lorazepam, chlordiazepoxide
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var. hominis Transmisi: kontak langsung (skin to skin), tidak langsung Kelainan kulit akibat terowongan tungau atau karena garukan penderita Gejala:
◦ Pruritus nokturna ◦ Menyerang manusia secara kelompok ◦ Adanya terowongan (kunikulus) yang berwarna putih/keabuan, lurus/berkelok, panjang 1 cm, pada ujung didapatkan papul/vesikel. Predileksi: sela jari tangan, pergelangan tangan bag volar, siku luar, lipat ketiak depan, areola mammae, umbilikus, bokong, genitalia eksterna, perut bawah ◦ Ditemukan tungaukerokan kulit
Obat: sulfur presipitat 4-20%, benzil benzoat 20-25%, gameksan 1%, krotamiton 10%, permetrin 5%
Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.
Drugs
Possible Adverse Effect
Benzyl benzoat 20-25%
Irritation, anesthesia & hypoesthesia, ocular irritation, rash, Pregnancy category B Cara pemakaian: Setiap malam selama 3 hari Efektif untuk semua stadium
Permethrine 5%
Mild & transient burning & stinging, pruritus, pregnancy category B, tidak dianjurkan pada bayi < 2bln Kurang toksik dibandingkan gameksan Cara pemakaian: Aplikasi 1x, dihapus setelah 10 jam, bila belum sembuh, diulangi setelah seminggu
Gameksan 1%
Efektif utk semua stadium, jarang memberi iritasi. KI: Ibu hamil, anak 6.2 Orange : diantaranya
Tes Voges-Proskauer ◦ Mendeteksi bakteri yang menggunakan butylene glycol pathway dan memproduksi acetoin ◦ Hasil: Positif: merah Negatif: warna tembaga (copper color)
http://www.microbelibrary.org/library/laboratory -test/3204-methyl-red-and-voges-proskauer-
Tes biokimia E.coli ◦ Tes indol + ◦ Tes Methyl menghasilkan warna merah ◦ Tes Voges-Proskauer -
• •
•
•
Ektima adalah ulkus superficial dengan krusta yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus B hemoliticus. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat krusta tebal berwarna kuning berlokasi di tungkai bawah, yaitu tempat yang banyak mendapat trauma. Streptococcus adalah bakteri golongan gram positif pada pewarnaan gram (berwarna ungu). Hal ini disebabkan karena lapisan peptidoglikan. Pengobatan dari ektima adalah pengangkatan krusta dan pemberian salep antibiotik seperti basitrasin, mupirocin dan neomisin.
• •
•
•
Varisela adalah infeksi akut primer oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Gejala klinis berupa demam yang tidak terlalu tinggi, nyeri kepala, erupsi kulit berupa papul eritmatosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel. Vesikel yang khas berbentuk tetesan embun (tear drop) Pengobatan: antipiretik, analgesik, bedak untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah pecahnya vesikel. Asan salisilat dosis rendah (1-2%) mempunyai efek keratoplastik, menunjang pembentukan keratin baru. Pada konsentrasi tinggi (3-20%) bersifat keratolitik dan dipakaiuntuk keadaan dermatosis yang hiperkeratotik.
Penyakit jamur superficial yang kronik Etiologi: Malassezia furfur Gejala klinis: gatal ringan, bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat kehitaman pada badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas.
Buku ajar ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI edisi kelima
Diagnosis: ◦ Selain gejala klinis, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan KOH 20%: hifa pendek dan spora bulat berkelompok.
PENTING dibedakan. ◦ Pemeriksaan KOH 20% pada tinea: hifa bersekat, spora bercabang (artospora) ◦ KOH 10% pada candida: hifa semu, blastospora
•
•
• •
Miasis adalah kontaminasi tubuh oleh larva. Biasanya pada luka terbuka yang tidak bersih dan menyebabkan larva bisa sampai ke luka tersebut. Lalat merupakan salah satu vektor penyebar larva. Penanganan larva adalah dengan menjaga kebersihan diri dan luka. Larva harus dibersihkan dan luka juga dibesihkan. Apabila dicurigai terdapat infeksi bakteri dapat diberikan antiobiotik.
Cacing ini berbentuk seperti cambuk di ujungnya. Berwarna abu merah muda. Cacing betina lebih kecil dari jantan. Telur dari cacing ini berukuran 50 x 20μm. Berwarna kecoklatan dengan kedua ujung/kutub yang transparan Pengobatan: Mebendazole, albendazole
Telur T. Trichiura
•
•
•
Ascaris lumbricoides telur berbentuk bulat berlapis dengan bagian luar bergerigi Ancylostoma duodenale dan necator americanus telur oval dengan segmented ovum Trichuris trichiuratelur seperti tempayan
• •
•
Penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae Lesi kulit: terdapat ebrbagai jenis lesikulit pada leprae: makula, papul dengan pewarnaan hipopigmentasi atau eritematosa Deformitas terjdi akibat langsung dari granuloma yang merusak jaringan sekitarnya. Gangguan anestesia dapat menyebabkan deformitas
Kelainan kulit akibat retensi keringat • Miliaria kristalina: – Vesikel berukuran 1-2 mm pada bedan setelah banyak berkeringat, tanpa tanda radang, pada bagian yang tertutup pakaian, keluhan tidak • ada. Tx/ menghindari panas, pakaian tipis & menyerap keringat • Miliaria rubra: – Papul merah yang gatal, pada badan dan tempat-tempat tekanan/gesekan pakaian. Tx/ menghindari panas, pakaian tipis & menyerap keringat, bedak salisil 2% + menthol 0,252%, losio calamin • Miliaria profunda – Timbul setelah miliaria rubra, papul putih, keras di badan dan ekstremitas, tidak gatal, tidak eritema. Tx/ menghindari panas, pakaian tipis & menyerap keringat, losio calamin, resorsin 3%
Penyakit jamur superficial yang kronik Etiologi: Malassezia furfur Gejala klinis: gatal ringan, bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat kehitaman pada badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas.
Buku ajar ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI edisi kelima
Diagnosis: ◦ Selain gejala klinis, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan KOH 20%: hifa pendek dan spora bulat berkelompok.
PENTING dibedakan. ◦ Pemeriksaan KOH 20% pada tinea: hifa bersekat, spora bercabang (artospora) ◦ KOH 10% pada candida: hifa semu, blastospora
Reaksi vaskular pada kulit akibat bermacammacam sebab. Edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan Etiologi: obat, makanan, gigitan serangga, inhalan
Buku ajar ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI edisi kelima
Patogenesis urtikaria: ◦ Faktor fisik (panas. Dingin), inhalan, makanan) sel mast/basofil histamin, serotonin vasodilatasi dan permeabilitas meningkat urtikaria.
Pengobatan urtikaria: ◦ ◦ ◦ ◦
Hindari penyebab Antihistamin (chlortrimethon, cimetidine) Kortikosteroidurtikaria akut Desensitisasi (pada urtikaria dingin, melakukan sensitisasi air pada suhu 10C, 2xsehari selama 23minggu)
•
•
•
Penyakit kulit akibat imfestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabei Cara penularan: Kontak langsung (kulit dengan kulit), kontak tak langsung (melalui benda) Kelainan kulit terjadi tidak hanya disebabkan oleh tungau, namun juga karena garukan. Ditemukan papul, vesikel, urtika. Dengan garukan akan timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.
Buku ajar ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI edisi kelima
•
Gejala klinis, 4 tanda kardinal:
– Pruritus nokturna: gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yg lembab dan panas – Menyerang secara kelompok: pada satu keluarga. Karena penyakit ini dapat menualr melalui kontak – Kanikulus: terowongan putih keabuan berbentuk garis lurus atau berkelok. Pada ujung terowongan dapat ditemukan papul atau vesikel. – Menemukan tungau: dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
•
Pegobatan: (Pasien dan seluruh keluarga arus diobati untuk mencegah infeksi kembali karena kontak langsung)
– Belerang endap 4-20% tidak efektif terhadap stadium telur. – Emulsi benzil-benzoas 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari – Gameksan 1% efektif terhadap semua stadium, tidak dianjurkan pada anak dibawah 6 tahun dan wanita hamil – Permetrin 5% dihapus setelah pemberian selama 10 jam. Tidak dianjurkan pada bayi dibawah umur 2 bulan.
•
•
•
1.
2.
3.
Penyakit yang disebabkan virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, merupakan reaktivasi setelah infeksi primer (varicella) Predileksi: daerah torakal, unilateral, bersifat dermatomal, unilateral Gejala: Gejala prodromal sistemik (demam, pusing, malaise) & lokal (myalgia, gatal, pegal) Timbul eritema yang kemudian menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar eritematosa & edema, kemudian menjadi pustul dan krustaKhas Pembesaran KGB regional Buku ajar ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI edisi kelima
Pemeriksaan penunjang percobaan Tzank: ditemukan sel datia berinti banyak, yang merupakan sel makrofag. Terapi simptomatik analgetik Antivirus diberikan dalam 3 hari semenjak lesi muncul, pilihan: ◦ Acilklovir 5x 800 mg ◦ Valasilklovir 3x 1000 mg
Neuralgia pascaherpetik rasa nyeri yang timbul pada daerah berkas herpes, obat: gabapentin 1,800 mg-2,400 mg Sindrom ramsay hunt gangguan nervus fasialis, paralisis. Pengobatan: kortikosteorid (prednison 3x20 mg)
Pengobatan Pitiriasis Versikolor: ◦ Suspensi selenium sulfide, dipakai sebagai sampo 2-3 kali sehari ◦ Derivat azole:mikonazole, klotrimazole ◦ Ketokonazole oral 1x200 mg sehari selama 10 hari.
•
•
•
•
Lepromin test merupakan pemeriksaan utnuk mengetahui jenis lepra apa yang dimiliki oleh pasien. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikan materi leprosy bacillus inaktif ke dalam kulit dan diobservasi reaksi yang dapat terjadi. Hasil positif jika ditemukan indurasi sebesar 10 mm setelah 48 jam atau indurasi 5 mm atau lebih pada hari ke 21. Pemeriksaan akan memberikan hasil positif pada lepra jenis tuberkuloid dan borderline.
•
• •
Psoriasis adalah kelainan autoimun kronik residif dengan ciri khas bercak eritem berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis dan transparan. Etiologi: Faktor genetik, Imunologik, stress psikis. Pengobatan: Kortikosteroid, preparat ter. Pengobatan topikal memberikan hasil yang cukup baik, diberikan apabila lesinya terlokalisir.
Reaksi peradangan kulit imunologik, diperantarai cellmediated immune response (hipersensitivitas tipe IV) Mengenai orang yang kulitnya hipersensitif Penyebab: hapten (alergen yang belum diproses, lipofilik, sangat reaktif, mampu menembus stratum korneum) Fase: sensitisasi & elitisasi Gejala: ◦ Akut: gatal, eritema, edema, papulovesikel, vesikel, bula ◦ Kronik: kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, fisur
DD: DKI Pemeriksaan: uji tempel Pengobatan: menghindari pajanan, KS
Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007
Disebabkan oleh Gardnerella vaginalis Sebagian besar wanita asymptomatic Signs/symptoms when present:
◦ Reported malodorous (fishy smelling) vaginal dischargeduh tubuh ringan-sedang keabuan berbau tidak enak (amis) ◦ bau lebih busuk setelah bersenggama dan setelah ◦ gatal dan rasa terbakar ◦ kemerahan dan edem pada vulva
Gejala dapat menghilang secara spontan
19 8
Saline: 40X objective
NOT a clue cell
Clue cells
• Pemeriksaan sediaan basah sekret: clue cell (epitel vagina diliputi kokobasil sehingga batas sel tidak jelas, disebut clue cell). • Pewarnaan gram ditemukan batang kecil negatif gram,sampai NOT a clue cell gram-variable staining 19 9 Source: Seattle STD/HIV Prevention Training Center at the University of Washington
➢ Vaginal pH >4.5 ➢ Presence of >20% per HPF
Amsel Criteria: Setidaknya 3 dari tanda berikut ini
of "clue cells" on wet mount examination
➢ Positive amine or "whiff" test
➢ Homogeneous, non-viscous, milky-white discharge adherent to the vaginal walls
➢ Absence of the normal vaginal lactobacilli
200
Dermatofitosis Penyebab:
pada kulit Trichophyton sp.,tidak Microsporum sp. berambut
(glabrous skin) Bentuk Klinis: Lesi bulat/ lonjong, – Dermatofitosis berbatas tegas – yang Pinggirtidak lebih aktif, polimorfik, kadangtermasuk 5 kadang polisiklikjenis
lainnya (kapitis, Diagnosis Diferensial: barbae, kruris, • Dermatitis seboreika • Psoriasis pedis et manum, • Pitiriasis rosea unguium)
Lesi kulit (makula datar, papul meninggi, nodus)
•
Pausibasilar
Multibasilar
•1-5 lesi •Hipopigmentasi/erite ma •Distribusi tidak simetris •Hilangnya sensasi yang jelas
•>5 lesi •Distribusi lebih simetris •Hilangnya sensasi kurang jelas
Kerusakan saraf Hanya satu cabang Banyak cabang saraf (menyebabkan saraf hilangnya Kriteria Diagnosis Lepra: sensasi/kelemahan •ototLesi hipopigmentasi dengan gangguan sensibilitas yang dipersarafi)
• Penebalan saraf • BTA (+)
• Pemeriksaan – Bakterioskopik: Ziehl-Neelsen – Histopatologik: sel datia Langhans, atau sel Virchow – Dengan biopsi kulit – Serologik: MLPA, ELISA, ML dipstick
Pada umumnya anak yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang khas
over/underdiagnosed
Batuk BUKAN merupakan gejala utama TB pada anak Pertimbangkan tuberkulosis pada anak jika :
◦ BB berkurang dalam 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau gagal tumbuh ◦ Demam sampai 2 minggu tanpa sebab yang jelas ◦ Batuk kronik 3 ≥ minggu ◦ Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa
Cut-of f point:
≥6 Adanya skrofuloderma langsung didiagnosis TB Rontgen bukan alat diagnosis utama Reaksi cepat BCG harus dilakukan skoring
Malnutrisi energi protein (MEP) diklasifikasikan : ◦ MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang) ◦ MEP derajat berat (gizi buruk)
Gizi kurang belum menunjukkan gejala klinis yang khas, hanya dijumpai gangguan pertumbuhan Pada gizi buruk didapatkan 3 bentuk klinis yaitu marasmus, kwashiorkor, dan marasmikkwashiorkor tapi penatalaksanaannya sama
Z-score → menggunakan kurva WHO weight-forheight 4 kali
A diagnostic term used to describe a group of motor syndromes (development of movement and posture causing activity limitations) resulting from disorders of early brain development (developing fetal or infant brain) The motor disorders of cerebral palsy are often accompanied by disturbances of sensation, cognition, communication, perception, and/or behavior and/or a seizure disorder. CP is caused by a broad group of developmental, genetic, metabolic, ischemic, infectious, and other acquired etiologies that produce a common group of neurologic phenotypes Behrman: Nelson Textbook of Pediatrics, 17th ed
maternal and prenatal risk factors
Long menstrual cycle Previous pregnancy loss Previous loss of newborn Maternal mental retardation Maternal thyroid disorder, especially iodine deficiency Maternal seizure disorder History of delivering a child weighing less than 2000 g History of delivering a child with a motor deficit, mental retardation, or a sensory deficit
Prematurity Chorioamnionitis Nonvertex and face presentation of the fetus Birth asphyxia
perinatal factors
Berlaku umum untuk semua vaksin Indikasi Kontra
• Reaksi anafilaksis terhadap vaksin (indikasi kontra pemberian vaksin tersebut berikutnya) • Reaksi anafilaksis terhadap konstituen vaksin • Sakit sedang atau berat, dengan atau tanpa demam
BUKAN Indikasi Kontra
• Reaksi lokal ringan-sedang (sakit, kemerahan, bengkak) sesudah suntikan vaksin • Demam ringan atau sedang pasca vaksinasi sebelumnya • Sakit akut ringan dengan atau tanpa demam ringan • Sedang mendapat terapi antibiotik • Masa konvalesen suatu penyakit • Prematuritas • Terpajan terhadap suatu penyakit menular • Riwayat alergi, atau alergi dalam keluarga • Kehamilan Ibu Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi – IDAI. 2008 • Penghuni rumah lainnya tidak
Imunisasi
Indikasi Kontra
DTP
• Ensefalopati dalam 7 hari pasca DTP sebelumnya Perhatian khusus : • Demam >40.5⁰C dan episode hipotonik-hiporesponsif dalam 48 jam pasca DTP sebelumnya • Kejang dalam 3 hari pasca DTP sebelumnya • Sindrom Guillain Barre dalam 6 minggu pasca vaksinasi
Polio Oral
• Infeksi HIV atau kontak HIV serumah • Imunodefisiensi pada pasen atau pada penghuni serumah
Polio
• Reaksi anafilaksis terhadap neomisin, streptomisin, atau polimiksin-B
MMR
• Reaksi anafilaksis terhadap neomisin atau gelatin • Kehamilan • Imunodefisiensi dengan imunosupresi berat
Hepatitis B
• Reaksi anafilaksis terhadap ragi
Varisela
• • • •
Inactivated
Reaksi anafilaksis terhadap neomisin dan gelatin Kehamilan Infeksi HIV Imunodefisiensi
Anak dengan batuk-pilek ringan dengan atau tanpa demam boleh diimunisasi, kecuali bila bayi sangat rewel, imunisasi dapat ditunda 12 minggu Tidak dibenarkan memberikan imunisasi dengan pengurangan dosis atau dengan dosis terbagi Anak yang sedang minum antibiotik tetapi diperbolehkan imunisasi
Diagnostic criteria*
◦ Blood glucose: > 250 mg per dL (13.9 mmol per L) ◦ pH:
View more...
Comments