Pembahasan to UGM 1-150

November 2, 2017 | Author: priamerah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

UKDI...

Description

KRISTY 1-19 1. Seorang perempuan usia 30 tahun berkonsultasi dengan dokter didampingi suaminya. Dia mengeluh setiap hari merasa gelisah, sulit berkonsentrasi, otot-otot terasa pegal, malas bekerja. Dia juga mengeluh rasa khawatir terhadap sesuatu yang kurang jelas, jantung terkadang berdebar, sering berkeringat terutama di telapak tangan, gemetar pada lengan. Apakah diagnosis kasus diatas? a. Gangguan Cemas Menyeluruh b. Gangguan stress pasca trauma c. Gangguan histeri dan konversi d. Gangguan Panik e. Gangguan Fobia Pembahasan Anxietas fobik: Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri) yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan.Sebagai akibatnya, obyek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam. Gangguan cemas menyeluruh:  Menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hamper setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan (sifatnya free floating atau mengambang)  Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur: Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai) Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering) Gangguan panic : baru bisa ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa kira2 1 bulan:  Pada keadaan yang sebenarnya tidak didapatkan bahaya  Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situation)  Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala2 anxietas pada periode diantara serangn2 panik (dapat terjadi juga anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi) 2. Seorang wanita berusia 31 tahun datang dengan keluhan merasa takut jika berbicara didepan umum. Atasan pasien menyuruh pasien melakukan hal tersebut beberapa kali dalam satu minggu ini. Malam harinya sebelum acara pasien merasa tidak bisa tidur. Pasien merasa takut jika ia berbicara didepan umum, orang-orang akan tahu bahwa ia ketakutan sehingga ia akan pingsan. Diagnosis pada pasien ini... a. gangguan cemas menyeluruh b. fobia social c. stress pasca trauma d. gangguan panic e. gangguan depresi Kriteria fobia social (semua harus dipenuhi)  gejala psikologis, prilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala2 lain, seperti misalnya waham atau pikiran obsesif  anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi social tertentu (outside of the family circle), dan  menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol bila terlalu sulit membedakan antara fobia social dengan agarofobia, hendaknya diutamakan diagnosis agoraphobia gangguan stres pasca trauma  diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatic berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan). Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi waktu 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak dapat alternative kategori lainnya.  sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan baying-bayang atau mimpi2 dari kejadian traumatic tersebut secara berulang ulang kembali (flashback)  gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi tidak khas.



Suatu skuele menahun yang terjadi lambat setelah stress luar biasa, misalnya saja beberapa puluh tahun setelah trauma, diklasifikasikan dalam kategori F62.0 (peribahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami klastrofobia)

3. Seorang perempuan,36 tahun datang dengan keluhan sesak nafas saat naik lift. Gejala disertai rasa cemas,berdebardan mulut kering. Keluhan dirasakan semakin bertambah setelah adiknya meninggal 3 tahun yang lalu karena sesak. Pemeriksaan fisik dbn.Diagnosisnya? a. Klaustrofobik b. Gangguan psikotik akut c. Gangguan depresi d. Gangguan Anxietas e. Gangguan bipolar Pembahasan Klaustofobia (dari bahasa Latinclaustrum "tempat tertutup" dan Yunaniphóbos "takut") adalah sebuah penyakit ketakutan terhadap tempat-tempat sempit dan terjebak. Klaustrofobia umumnya dikategorikan sebagai neurosa kecemasan yang dapat menyebabkan serangan kepanikan yang tiba-tiba, atau kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara. Sekitar 5-7% populasi dunia mengidap klaustofobia, namun hanya sebagian kecil yang mendapatkan perawatan untuk kelainan ini 4. Wanita 25 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan susah tidur. Keluhan dirasakan terutama untuk mulai tidur.Paginya tegang,pusing,sukar konsentrasi, jantung berdebar-debar,keluar keringat sehingga mengganggu pekerjaan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80 dan tanda vital lain dbn. Apakah diagnosa yang mungkin? a. Insomnia primer b. Gangguan ansietas c. Gangguan somatoform d. Gangguan depresi e. Gangguan psikotik Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulit jatuh tertidur atau sering terbangun saat tidur. Orang dengan insomnia memiliki salah satu atau lebih dari gejala di bawah ini :  sulit jatuh tertidur  sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk kembali tidur  bangun terlalu pagi  merasa lelah saat bangun tidur Insomnia dikelompokkan menjadi:  Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian  Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat. Berdasarkan lamanya, insomnia dibagi menjadi : I. Insomnia akut (biasanya hanya berlangsung ≤ 3 bulan) Pada insomnia akut, bila penderita sudah beradaptasi dengan faktor penyebab, maka insomnianya juga akan sembuh.Penyebab insomnia akut : 1. stres 2. faktor lingkungan (contoh: berisik, suhu udara terlalu dingin/panas, dll) 3. perubahan jadwal tidur normal (contoh: pergantian jam kerja) 4. obat – obat tertentu (contoh: obat flu, obat tekanan darah, dll) II. Insomnia kronis Penyebab insomnia kronis : 1. stres yang berkepanjangan 2. kecemasan/depresi Penderita insomnia biasanya ngantuk sepanjang hari, merasa sangat lelah, sulit berkonsentrasi dan mengingat, bahkan bisa mempengaruhi perasaan sehingga menjadi sensitif. 5. Pria 76 tahun mengalami perubahan perilaku sejak 3 tahun terakhir. Awalnya ia sering lupa kejadian yang baru saja berlalu. Lama kelamaan ia lupa nama anggota keluarganya. Ia tidak dapat melakukan kegiatan social sehari-hari. Px fisik dan neurologis dbn. Apa diagnosis yang mungkin? a. Depresi

b. Alzhamers Disease c. Huttington Disease d. Delirium e. Pseudo-demensia Dimensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit/gangguan oleh otak yang biasanya bersifat kronik progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multiple (multiple higher cortical function), termasuk didalamnya: daya ingat, daya piker, orientasi, daya tangkap (comprehension), berhitung, kemampuan belajar, berbahsa, dan daya nilai (judgment). Umunya disertai, dan ada kalanya diawali, dengan kemrosotan (deterioration) dalam pengendalian emosi, prilaku social, atau motivasi hidup. Tidak ada gangguan kesadaran, gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan. Dimensia pada penyakit alzaimer  Terdapat gejala dimensia  Onset bertahap, dengan deteroisasi lambat. Onset baisanya sulit ditentukan waktunya yang persis, tiba2 orang lain sudah menyadari adanya kelainan tersebut. Dalam perjalanan penyakit dapat terjadi suatu taraf yang stabil (plateau) secara nyata.  Tidak adanya bukti klinis, agtau temuan dari pemeriksaan khusus, yang menyebutkan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan dimensia.  Tidak adanya serangan apoplektik, mendadak, atau gejala neurologic kerusakan otak fokla seperti hemiparesis , hilangnya daya sensorik, defek lapang pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan itu. Dimensia pada penyakit hutington  Ada kaitan antara gangguan gerakan koreiform, demensia, dan riwayat keluarga dengan penyakit hutington  Gerakan koreiform yang involunter, terutama pada wajah, tangan dan bahu, atua cara berjalan yang khas, merpakan manifestasi dini dari gangguan ini. Gejala ini biasanya mendahului dimensia.  Gejala dimensia didahului oleh gangguan fungsi lobus frontalis pada tahap dini, dengan daya ingat relative masih terpelihara, sampai saat selanjutnya. 6. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan tajam penglihatan kiri setelah terkena bola tenis 1 hari yang lalu. Mata kiri menjadi merah dan terasa pegal. Pemeriksaan mata kanan dalam batas normal, pemeriksaan mata kiri visus 6/48, hematom palpebra, perdarahan subkonjungtiva, khemosis, edema kornea, hifema minimal, kripte iris baik, pupil bulat regular, refleks pupil baik, lensa jernih. Apakah penyebab penurunan visus yang paling mungkin? a. Hifema b. Edema kornea c. Perdarahan subkonjungtiva d. Palpebra khemosis e. Hematom palpebra Pembahasan Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor aqueus (cairan mata) yang jernih. Darah yang terkumpul di bilik mata depan biasanya terlihat dengan mata telanjang. Walaupun darah yang terdapat di bilik mata depan sedikit, tetap dapat menurunkan penglihatan. Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi secara spontan, akibat trauma, ataupun infeksi.Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah konjungtiva atau episclera yang bermuara ke ruang subkonjungtiva. Pasien datang dengan keluhan matanya yang bagian putih merah, pusing, berair, dalam waktu 24 jam sejak munculnya warna merah, bentuknya semakin membesar, kemudian mengecil, awalnya merah cerah lama-lama berwarna agak gelap . Hal yang harus ditanyakan adalah adanya riwayat trauma, mengangkat benda berat, batuk kronis, hipertensi. 7. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak nafas yang hilang timbul dan dirasakan sejak dua hari yang lalu. Sesak napas disertai mengi dan batuk. Serangan terjadi jika pasien terpapar debu, dan mereda setelah minum obat pelega nafas. Diketahui bahwa ayah kandung pasien menderita dermatitis atopik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekwensi nadi dan respirasi meningkat, jantung dalam batas normal, paru ditemukan wheezing ekspirasi. Apakah jenis sel yang meningkat jumlahnya pada pemeriksaan apusan darah tepi pada kasus di atas? a. Netrofil b. Basofil

c. Eosinofil d. Monosit e. Limfosit Pembahasan: pasien ini kena asma bronchial, dilihat dari gejala dan riwayat atopi pada ayah kandung. Asma kan reaksi alergi, jadinya pada pemeriksaan darah tepi bakalan didapatkan eosinofil yang meningkat. 8. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri punggung kanan yang menyebar ke perut bawah selangkangan. Nyeri hilang timbul sejak 1 bulan ini dan memberat 5 jam yg lalu. Mengeluh mual, kadang demam dan menggigil. 1 minggu yang lalu pasien mengaku BAK berwarna kemerah-merahan 1 atau 2 hari. Pekerjaan pasien adalah supir bus. Apa tindakan yang tepat yang anda lakukan? a. Memberikan terapi simptomatis (analgetik, antipiretik, anti pendarahan) b. Menganjurkan terapi fisik untuk menghilangkan nyeri c. Menganjurkan pemeriksaan Laboratorium d. Menganjurkan pemeriksaan Radiologi (USG abdomen) e. Melakukan pemeriksaan fisik 9. Seorang laki – laki umur 45 tahun datang dengan keluhan utama badan demam dan menggigil. Nyeri pada pinggang kiri hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri ketok kostovertebra. Pemeriksaan urin didapatkan warna kuning, sedimen eritrosit negatif, lekosit pucat 5/lapang pandang. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut? a. Nefrolitiasis. b. Pielonefritis akut c. Sistitis. d. Glomerulonefritis akut e. Uretritis. Pembahasan : klo GN biasanya urin seperti cucian daging, udem, kadang bias oliguria (pad kasus berat) Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal.Biasanya disebabkan oleh E. coli secara asendent.Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di punggung bagian bawah, mual dan muntah.Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian bawah, yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih.Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal.Kadang otot perut berkontraksi kuat.Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh kejang ureter.Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal.Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali. Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil).Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal). 10. Seorang laki laki usia 30 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD RS karenan nyeri pinggang hebat.Keluhan muncul tiba tiba 1 jam yang lalu tidak berkurang dengan perubahan posisi. Dari PF didapatkan nyeri ketok costo vertebra angle. Dari pemeriksaan laboratorium di dapatkan hematuria.Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Glomerulonefritis b. Pielonefritis c. Nefrolithiasis d. Epididimo-orkitis e. Sistitis Pembahasan Pasien ini mengalami nyeri kolik. Nyeri kolik biasanya terjadi pada organ yang berongga, pada kasus ini keungkinan bias karena adanya batu pada saluran kemih atas. Batu dari ginjal dapat turun sehingga menimbulkan nyeri kolik, dan batu dapat melukai saluran yang dilewatinya, sehingga dapat menimbulkan hematuri. 11. Seorang perempuan usia 33 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan keputihan. Keluhan telah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keputihan berwarna kuning kehijauan disertai bau busuk dan berbusa. Pada pemeriksaan inspekulo terdapat gambaran strawberry appearance pada dinding vagina dan servik. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Infeksi genital non spesifik b. Servisitis gonore c. Kandidiasis vulvovaginal

d. Vaginosis bakterial e. Trikomoniasis 12. Seorang wanita 48 thn,,datang ke praktek dokter umum,dengan keluhan keputihan banyak dan berbau, keluhan disertai dengan bercak perdarahan. Pda pemeriksaan inspekulo didapatkan sekret purulen dan darah, pada serviks terdapat erosi serviks. Pemeriksaan penunjang yg diperlukan pada kasus ini adalah? a. Px schiller b. Px IVA c. Konisasi d. Papsmear e. Biopsi Pembahasan Pada pemeriksaan inspekulo baru didapatkan erosi jadi epmeriksaan selanjutnya adalah papsmear, untuk mengetahui apakah adanya perubahan patologis.Kalo apda pemeriksaan inspekulo didapatkan benjolan rapuh dan mudah berdarah maka dicurigai suatu keganasan, sehingga pemeriksaan lanjutannya adalah dengan biopsy. Interpretasi pap smear menurut Papanicalau Kelas I Normal Sel dbn Cek 1 tahun lagi Kelas II Perubahan reaktif Ditemukan sel2 abnormal, tidak tersangka Cek 6 bulan lagi atipik keganasan, umumnya karena peradangan Kelas III Dysplasia (ringan, Ditemukan sel2 abnormal yang meragukan Cek 2 bulan lagi sedang, berat) untuk keganasan, karena peradangan yang berat yang dapat disembuhkan Kelas IV Kanker in situ Ditemukan sel abnormal yang mencurigakan Biopsy untuk keganasan (ca dini) Kelas V Kanker invansif Ditemukan sel2 ganas (kanker invansif) Terapi 13. Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh batuk-batuk sejak 1 bulan yang lalu, batuk berdahak warna putih kental. Nafsu makan menurun dan sering berkeringat pada malam hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak, tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 32 x/menit. Pemeriksaan paru menunjukkan trakea deviasi ke kanan, gerak paru kiri tertinggal dari paru kanan, perkusi paru kiri redup dengan suara nafas menurun. Apakah diagnosis yang paling tepat? a. Tumor paru sinistra b. Efusi pleura sinistra c. Pneumotoraks sinistra d. Atelektasis paru sinistra e. Pleuritis sinistra Pembahasan Meurutku pada pasien ini terkena efusi pleura sinistra.Efusi disebabkan karena infeksi paru (dari gejala2nya mengarah ke TB paru). Pemeriksaan fisik pada efusi pleura:  Inspeksi : namapa sakit, gerak dada sisi sakit tertinggal, Nampak lebih cembung  Palpasi : gerak dada sisi sakit tertinggal, fokla fremitis sisi sakit turun  Perkusi: redup pada sisi sakit  Auskultasi: suara nafas sisi sakit menurun/menghilang Pemeriksaan cairan secara makroskopi  Transudate (putih jernih spt air) : decomp cords, SN, asites, meig syndrome  Eksudat : tumor, infark paru, infeksi  Hemoragik : tumor, trauma, infeksi 14. Seorang laki-laki usia 20 tahun mengeluh timbul bintik-bintik kemerahan di kedua lengan dan kaki. Pasien tidak merasa demam. Jika sikat gigi sering gusi berdarah. Jika terantuk suatu benda mudah terjadi lebam-lebam. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan ikterik pada konjungtiva. Oleh dokter pasien dirujuk untuk pemeriksaan laboratorium. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 8,9 gr%, lekosit 5100/mm3, dan trombosit 1000/mm3, morfologi darah tepi lekosit dalam batas normal. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini? a. Anemia hemolitik autoimun b. Limfoma maligna

c. Idiopatik trombositopeni purpura d. Thalasemia e. Leukemia alekemik Idiopatik trombositopenia purpura (ITP) merupakan suatu kelainan yang berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghancuran trombosit secara dini dalam sistem retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya berasal dari Immunoglobulin G. ITp banyak terjadi pada ams anak, tersering dipresipitasi oleh infeksi virus dan biasanya dapat sembuh sendiri. Sebaliknya, pada orang dewasa, biasanya menjadi kronik dan jarang mengikuti suatu infeksi virus.Pasien secara umum tampak baik dan tidak demam.Keluhan yang dpat ditemukan adalah perdarahan mukosa dan kulit.Perdarahn yang paling umum adalah epistaksis, perdarahan mulut, menoragia, purpura dan petakie.Pada pemeriksaan fisik terlihat pasien dalam keadaan baik dan tidak terdapat penemuan abnormal lain, selain yang berhubungan dengan perdarahan. Pada pemeriksaan laboratorium diapatkan trombosit < 10.000/ml. hitung jenis lain normal, kecuali kadang2 dapat terjadi anemia ringan yang disebabkan oleh perdarahan atau berhubungan dengan hemolisis. Pemeriksaan morfologi sel darah normal, kecuali trombosit yang agak membesar (megakariosit).Megakariosit ini merupakan trombosit yang dihasilkan sebagai respon terhadap destruksi trombosit.Pada pemeriksaan sumsum tulang terlihat normal, dengan jumlah megakariosit normal atau meningkat.Tes koagulasi mendekati normal.Meskipun tes tersebut sangat sensitive (95%) namun sangat tidak spesifik dan 50% dari semua pasien dengan trombositopenia dari berbagai sebab dapat mempunyai peningkatan IgG trombosit. 15. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan telinga kiri ditemukan adanya nyeri tekan tragus, kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Otitis eksterna sirkumskripta b. Perikondritis c. Herpes zooster otikus d. Otomikosis e. Otitis eksterna difusa 16. Seorang perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan. Nyeri dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini disertai dengan penurunan pendengaran. Keluhan timbul setelah pasien membersihkan liang telinganya sendiri. Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus, nyeri tarik auricula, liang telinga luar edema, membrane timpani sulit dinilai. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini? a. Otitis eksterna b. Otitis media akut c. Otitis media kronis d. Otitis media perforate e. Otitis media kronik eksaserbasi akut 17. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami trauma memar di dada kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan memar pada dada kanan. Dada kiri normal. Pada foto thoraks ditemukan fraktur kosta 3 dan 4 lateral kanan, dengan gambaran perselubungan homogen di hemithoraks kanan dan mediastinum bergeser ke kiri, corakan vaskular normal. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Atelekstasis kanan b. Pneumothoraks kanan c. Pneumothoraks kiri d. Hematothoraks kiri e. Hematothoraks kanan 18. Seorang laki-laki usia 20 tahun mengeluh keluar cairan dari telinga kiri. Keluhan tersebut dirasakan kambuh-kambuhan sejak 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan perforasi membran timpani subtotal, tampak sekret purulen kuning kehijauan. Dokter meminta pemeriksaan kultur cairan tersebut. Apakah kemungkinan terbesar kuman yang ditemukan pada kultur tersebut ? a. Staphilococcus b. Pseudomonas c. Enterobacter d. Streptococcus

e. Klebsiella Pembahasan Berdasarkan tanda dan gejala pasien ini menderita otitis mediaakut perforasi. OMA disebabkan oleh bakteri piogenik seprti: Streptococcus hemolyticus, Staphylococcus aureus, Pneumokok, H.influenza, E. coli, S. anhemoliticus, P. vulgaris, P. aeruginosa. Pathogen tersering yang diisolasi dari telinga pasien dengan OMSk (OMA perforasi ga nemu :D) adalah S. aureus dan P. aeruginosa. 19. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan nyeri pada persendian lutut sejak 4 bulan terakhir. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 110 kg dan tinggi badan 160 cm. Jantung dan paru dalam batas normal. Pada ekstremitas bawah tampak kemerahan di sekitar lutut kanan dan kiri. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar gula darah puasa 130 mg/dL, kadar kolesterol total 300 mg/dL, kadar trigliserida 165 mg/dL, kadar asam urat 4 mg/dL. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Obesitas b. Rhematoid arthritis c. Diabetes mellitus d. Sindrom metabolik e. Hiperlipidemia Pembahasan Sindrom Metabolik atau Sindrom X merupakan kumpulan dari faktor2risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular yang ditemukan padaseorang individu. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi dislipidemi,hipertensi, gangguan toleransi glukosa dan obesitas abdominal/sentral. TheNational Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel III(NCEP-ATP III) mendapatkan bahwa sindrom metabolik merupakan indikasiuntuk dilakukan intervensi terhadap gaya hidup yang ketat, meliputidiet, latihan fisik dan intervensi farmakologik. Komponen utama dari sindrom metabolik meliputi : o Resistensi insulin o Obesitas abdominal/sentral o Hipertensi o Dislipidemia : o Peningkatan kadar trigliserida o Penurunan kadar HDL kolesterol Sindrom Metabolik disertai dengan keadaanproinflammasi / prothrombotik yang dapat menimbulkan peningkatan kadarC-reactive protein, disfungsi endotel, hiperfib-rinogenemia, peningkatanagregasi platelet, peningkatan kadar PAI-1, peningkatan kadar asamurat, mikroalbuminuria dan peningkatan kadar LDL cholesterol.Akhir-akhir ini diketahui pula bahwa resistensi insulin juga dapatmenimbulkan Sindrom Ovarium Polikistik dan Non Alcoholic SteatoHepatitis (NASH). BAYU 20-38 20. Seorang laki-laki 52 tahun mengeluh nyeri pada lutut dan sendi. Pemeriksaan fisik tidak ada radang atau bengkak, LED meningkat. Pada foto jarak sendi lutut menyempit. Diagnosis yang mungkin: a. Osteoartritis b. Rematoid arthritis c. Spondilitis TB d. Spondilitis ankilosa e. Arthritis gout Pemeriksaan Laboraturium Tidak ada uji diagnostik yang patognomonik. Peninggian laju endap darah ditemukan pada 75% kasus, tetapi hubungannya dengan keaktifan penyakit kurang kuat. Serum C reactive protein (CRP) lebih baik digunakan sebagai petanda keaktifan penyakit. Kadang-kadang, ditemukan peninggian IgA. Faktor rematoid dan ANA selalu negatif. Cairan sendi memberikan gambaran sama pada inflamasi. Anemia normositik-normositer ringan ditemukan pada 15% kasus. Pemeriksaan HLA B27 dapat digunakan sebagai pembantu diagnosis. Pemeriksaan Radiologi Kelainan radiologis yang khas pada SA dapat dilihat pada sendi aksial, terutama pada sendi sakroiliaka, diskovertebral, apofisial, kostovertebral, dan kostotransversal. Perubahan pada sendi S2 bersifat bilateral dan simetrik, dimulai dengan kaburnya gambaran tulang subkonral, diikuti erosi yang memberi gambaran mirip pinggir

perangko pos. Kemudian, terjadi penyempitan celah sendi akibat adanya jembatan interoseus dan osilikasi. Setelah beberapa tahun, terjadi ankilosis yang komplit. 21. Laki-laki 30 tahun datang ke PUSKESMAS mengeluh nyeri disertai kekakuan pada jari-jari tangan semenjak 4 hari yang lalu. Keluhan dirasakan terutama pada pagi hari. Pemeriksaan fisik didapatkan bengkak dan nyeri pada jari-jari tangan. Pemeriksaan lab didapatkan LED 60/80, factor rheumatoid (+). Panatalaksanaan awal apa yang harus diberikan sebelum pasien dirujuk kepada yang lebih ahli? a. Kortikosteroid b. NSAID c. Anti agen TNF d. Cyclosporine e. --22. Seorang laki laki 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan badan terasa makin kurus walaupun nafsu makan bertambah. Pemeriksaan lab didapatkan reduksi (++++), GDP 250mg/dl, GD2JPP 450mg/dl. Apakah yang menyebabkan kadar glukosa darah tinggi? a. Meningkatnya glikolisis dan lipolisis b. Terhambatnya glikogenesis,lipogenesis dan glikolisis c. Meningkatnya glikogenesis dan glukoneugenesis d. Terhambatnya masuknya glukosa ke hepatosit e. Meningkatnya masuknya glukosa dan sintesa protein 23. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa ke UGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari pemeriksaan dokter UGD disimpulkan pasien mengalami fraktur cruris. Di RS tersebut tidak terdapat dokter spesialis ortopedi. Dokter ortopedi terdekat berada di daerah yang membutuhkan perjalanan 6 jam. Di rumah sakit tersebut ada dokter spesialis bedah. Dokter UGD mempertimbangkan langkah yang harus diambil selanjutnya. Apakah tindakan yang paling tepat? a. Pasien segera dirujuk ke RS yang memiliki dokter spesialis ortopedi b. Pasien distabilkan sebelum dirujuk c. Didatangkan dokter spesialis ortopedi dari rumah sakit lain d. Pasien diterapi secara konservatif e. Pasien diusulkan untuk operasi oleh dokter spesialis bedah setempat 24. Pasien 30 tahun dibawa ke UGD dengan keadaan tidak sadar post KLL. Kondisi pasien nafas 25x/ menit, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 98x/menit. Pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, dapat melokalisasi nyeri dan tidak dapat mengeluarkan suara. Tindakan apa yang dilakukan untuk menangani pasien tersebut? a. Memeriksa untuk mencari trauma yang lain b. Ro kepala untuk melihat apakah ada fraktur c. Memberikan ventilasi mekanik d. Memeriksa airway dengan control servikal e. Resusitasi dengan memasang IV line 25. Seorang wanita 20 tahun di bawa ke IGD RS post kll di temukan nyeri gerak pada tungkai kanan bawah tapi tidak terdapat luka. Pemeriksaan ro didapatkan fr tibia fibulla dextra slight. Penatalaksanaannya..? a. Gibs sirkuler sampai atas lutut b. Gibs bawah lutut c. Pemasangan slap di bawah lutut d. Pemasangan slap di atas lutut e. Gibs H 26. Seorang laki-laki berusia 15 tahun dibawa ke dokter praktik umum dalam keadaan "sakau". Dari allo anamnesis diperoleh keterangan bahwa pasien sudah beberapa kali diketahui menggunakan narkoba. Apakah tindakan dokter yang paling tepat? a. Memberikan narkotika dosis kecil b. Memberikan antidotum c. Meminta keluarga menjaga kerahasiaan medis d. Merujuk pasien ke pusat rehabilitasi e. Melaporkan kasus kepada polisi

27. Laki-laki usia 22 tahun datang dengan keluhan diare lebih dari 1 bulan dengan penurunan berat badan 10 kg dalam 2 bulan. riwayat penggunaan narkoba suntik 6 bulan. pemeriksaan limfadenopati generalisata, kandidiasis orofaring. Pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosis adalah: a. Tzank smear b. Pemeriksaan KOH dan kultur c. Serologi TPHA dan VDRL d. Western belt dan elisa e. Mikroskop medan gelap ELISA The ELISA (also sometimes called EIA) is often used as the first screening tool. It is inexpensive and very sensitive for detecting the presence of HIV antibodies. In most cases, a blood sample is tested, but other types of ELISAs that use saliva and urine have also been developed. The actual ELISA takes 3.5 to 4 hours, but most test sites send samples to outside labs, where they are tested in batches, so you may have to wait one to two weeks for results. Beyond the Window Period ELISA tests are very rarely "false negative." This means if you have a negative test result, and you had met the Window Period guidelines after the last potential exposure, you are really HIV negative. An ELISA test may rarely be "false positive." False positive ELISA results can occur if someone is tested right after events that temporarily stimulate the immune system, such as viral infections or immunizations. They could also occur because of lab error, or because of the test's very high sensitivity, discussed below. For these reasons, positive ELISA results must always be confirmed with a Western Blot or IFA (below), and at reputable test sites this is commonly done automatically -- meaning you don't have to have another blood sample drawn. A relatively new test, called a detuned ELISA, which has been used in research settings, will soon become more widely available to other test sites. The detuned test, which is used only after HIV antibodies are confirmed by a Western Blot test, can determine if the HIV infection is recent (within the last six months), which may be useful for deciding upon possible early treatment options. Western Blot (WB) Assay The WB is a confirmatory test: it is only performed if an ELISA or rapid test is positive. The WB can be positive, negative, or indeterminate. Indeterminate tests are neither positive nor negative. An indeterminate result usually means that a person has just begun to seroconvert at the time of their test. In the rare cases in which this occurs, the person will need to be retested, usually about one month later. False positive results are extremely rare with the WB, so it confirms (proves) that HIV antibodies are present. Indirect Immunofluorescence Assay (IFA) The IFA can be used instead of the WB to confirm ELISA results. Like the WB, IFA tests for the presence of antibodies in a blood sample. The exact strategy is slightly different in that it uses a microscope. It can be faster than a WB, so the few labs that use it can get results to the patient more quickly. Rapid Tests for HIV Rapid testing for HIV has become one of the most prominent ways that people receive HIV tests today. In as little as 20 minutes, you can find out your HIV status. Rapid tests work similarly to traditional HIV test: they look for antibodies to HIV, not the virus itself. Most commonly, a rapid test is adminestered by sampling the oral mucosa (the mucous that is everywhere in your mouth) and putting it through a test to see if HIV antibodies are present. Some people may think that, since the test uses the mouth to test for HIV, that HIV can be transmitted to other people through saliva, spit and/or oral mucosa via kissing, sharing utensils, or sharing glasses. This is not true. For more information, see this website's section on How HIV is Spread. A rapid test runs for 20-40 minutes, after which you will receive a result. Rapid tests are extremely accurate. However, since rapid tests have a small margin of error (ranging from 1 to 3 per 1,000), all positive (reactive) results have to be put through a confirmatory test. The most common type of rapid test currently in use in Callifornia is the OraQuick Advance. The availability of rapid tests varies by city. Some testing locations in California charge for this type of test, but there are many locations that will provide the test for free. For testing locations, you can call the California HIV/AIDS Hotline at 1-800-367-AIDS or you can do your own referral search by visitingwww.aidshotline.org. 28. Hasil penelitian uji diagnosis terhadap kadar kreatinin kinase untuk diagnosis acute myocard infarct dipresentasikan dalam sebuah seminar kegawatdaruratan.

Hasil pemeriksaan kreatinin kinase Positif ( ≥80 IU) Negatif (< 80 IU) Total

Acute myocard infarct Positif Negatif 215 16 15 114 230 130

Total 231 129 360

Berapa kemungkinan pasien yang tidak menderita miokard infark akut mendapatkan hasil pemeriksaan kadar kreatinin kinase negatif? a. 129/360 b. 114/360 c. 130/360 d. 114/129 e. 114/130 29. Seorang dokter praktek dilibatkan dalam suatu penelitian uji klinik fase III (randomized double blind clinical controled trial) yang dilakukan untuk mengetahui apakah Lemvastin (suatu obat penurun kadar kolesterol) lebih baik dibanding simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini melibatkan 300 subyek, pria dan wanita, umur antara 45-65 tahun. Semua variabel dikendalikan, termasuk ketaatan subyek dalam minum obat. Apakah tujuan yang ingin dicapai dalam uji klinik tersebut? a. Effectiveness b. Efficiency c. Reliability d. Efficacy e. Safety 30. Dalam sebuah seminar, dikemukakan penelitian tentang penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Sejumlah 120 penderita PPOK diteliti bersama 480 pembanding yang tidak menderita PPOK. Di antara kasus, 90 orang adalah perokok, sedangkan di antara pembanding, 180 adalah perokok. Berapa risiko menderita PPOK pada kelompok perokok? a. 5 (90x300)/(180x30) 300 =480-180 ; 30=120-90 b. 180 c. 18 d. 0.5 e. 9 31. Akhir-akhir ini masalah keselamatan pasien yang menjalani pembedahan semakin banyak diteliti. Kamar operasi merupakan setting yang bertekhnologi tinggi dan berisiko tinggi pula. Oleh karenanya sangat menarik untuk dipahami budaya kerja di kamar operasi. Penelitian dilakukan dengan cara peneliti sehari-harinya berada di kamar operasi sambil melakukan berbagai pengamatan pada setiap kesempatan dan mencatatnya di buku saku catatan lapangan. Cara pengumpulan data manakah yang dilakukan oleh peneliti? a. Observasi partisipasi b. Observasi tidak langsung c. Diskusi kelompok terarah d. Observasi terbuka e. Wawancara mendalam Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Dalam hal ini observer menggunakan alat-alat guna merekam/mendokumentasikan hal-hal yang diamati. Observasi tidak langsung adalah Observer mengamati perilaku observe/yang diobservasi secara tidak langsung, seperti lewat rekaman atau foto yang dibuat orang lain. Diskusi Kelompok Terarah adalah merupakan satu teknik untuk mengumpulkan data kualitatif mengenai suatu tema tertentu melalui diskusi sekelompok orang dengan pengarahan dari seorang moderator atau fasilitator. DKT bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi peserta terhadap sesuatu, bukan untuk mencari konsensus, mengambil keputusan mengenai tindakan apa yang harus diambil.

Observasi terbuka, apabila keberadaan observer diketahui oleh subjek yang diteliti, dan subjek memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi dan subjek menyadari adanya orang yang mengamati apa yang subjek kerjakan. 32. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka terbuka pada dada dan distress respirasi. Tidak terdapat suara sucking pada luka. Apakah penanganan awal kasus tersebut? a. Segera dijahit b. Segera “ WSD “ ( water seal drainage ) c. Segera ditutup kasa dengan plester 3 sisi d. Segera dilakukan needle decompression e. Segera ditutup kasa dengan plester rapat 33. Laki laki 20 tahun dibawa ke UGD RS setelah dada kanan terbentur akibat kecelakaan. Pada pemeriksaan didapatkan TD 80/60 mmHg, Nadi 110x/menit, respirasi 40x/menit. pada pemeriksaan dada ditemukan hemithorax kanan tertinggal saat bernafas, fremitus taktil melemah, perkusi hipersonor, suara nafas menghilang. Diagnosis yang mungkin? a. Efusi pleura b. Atelektasis paru c. Pneumothorax d. Pneumonia e. Hemothorax 34. Pasien datang dengan keluhan batuk berdarah disertai demam 37 C. pasien pernah berobat OAT selama 6bulan, Terapi yang diberikan untuk pasien tersebut adalah? a. OAT kategori1 b. OAT kategori2 c. OAT kategori d. Spiramicyn e. Ethambutol Spiramicyn digunakan untuk infeksi saluran napas, seperti tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, sinusitis dan otitis media. 35. Laki-laki 36 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk lama sudah sejak 2 bulan. Keluhan dirasa berdahak cair dan putih. Riwayat pasien pernah mengalami sakit TBC dan diobati selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh. Pemeriksaan fisik dan tanda vital dbn, specimen BTA (-). Apakah rencana terapi yang tepat? a. OAT 1 b. OAT 2 c. OAT 3 d. Terapi simptomatik e. OAT + quinolon 36. Seorang perempuan 25 th datang dengan keluhan pegal dan kebas diseluruh jari2 tangannya.pasien juga mengeluh mudah lemas dan sering cepat letih.pasien mengaku selama ini sedang pengobatan tb bulan ke 2,pasien juga mengaku hanya meminum obat tb saja dan tidak ada obat yang laen. Obat apakah yang memungkinkan terjadi pada pasien ini? a. INH b. Rimfamisin c. Etambutol d. Pirasinamid e. Etambutol 37. Obat OAT yang menyebabkan gangguan penglihatan? a. Ripamfisin b. Isoniazid c. Etambutol d. Pyrazinamid e. Streptomisin

EFEK SAMPING OAT DAN PENATALAKSANAANNYA INH →Neuropati perifer (kesemutan sampai rasa terbakar di kaki) dapat dicengah dengan pemberian vitamin B6(piridoxin)100 mg/hri, hepatotoksik Rifampisin → tidak ada nafsu makan,mual,sakit perut, warna kemerakan pada urine seni, hepatotoksik Pirasinamid→nyeri sendi, asam urat streptomicin→nefrotoksik, gangguan nervus VIII(tuli),gangguan kseimbangan etambutol→gangguan penglihatan Sumber PEDOMAN NASIONAL PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS dan IPD jilid 2 hal 1008 38. Pasien datang dengan keluhan sakit pada pipi kanan dan kiri disertai bengkak dengan lendir berwarna kuning kehijauan,diagnose pasien tersebut adalah ? a. sinusitis maxilaris. b. s.frontalis, c. S.ethmoidalis, d. s.spheinodalis e. polip nasi Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal, bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Sesuai dengan anatomi sinus yang terkena dapat dibagi menjadi sinusitis maksilla, sinusitis ethmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sfenoid. Paling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis ethmoid, sedangkan sinusitis frontal dan sinisitis sfenoid lebih jarang. Pada anak hanya sinus maksilla dan sinus ethmoid yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum berkembang. Ada delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung sinus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior), sinus maksila kanan dan kiri (antrium highmore) dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing. Sinus maksila disebut juga Antrum Highmore, merupakan sinus yang sering terinfeksi oleh karena: Ø Merupakan sinus paranasal yang terbesar. Ø Letak ostiumnya lebih tinggi dari dasar, sehingga aliran sekret (drenase) dari sinus maksila hanya tergantung dari gerakan silia. Ø Dasar sinus maksila adalah dasar akar gigi (prosesus alveolaris), sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis maksila Ø Ostium sinus maksila terletak di meatus medius di sekitar hiatus semilunaris yang sempit sehingga mudah tersumbat. Pada peradangan aktif sinus maksila atau frontal, nyeri biasanya sesuai dengan daerah yang terkena. Pada sinusitis maksilla nyeri terasa di bawah kelopak mata dan kadang menyebar ke alveolus hingga terasa di gigi. Nyeri alih dirasakan di dahi dan depan telinga. Wajah terasa bengkak, penuh dan gigi nyeri pada gerakan kepala mendadak, misalnya sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk. Sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk. Batuk iritatif non produktif seringkali ada. Jika sinus yang berbatasan dengan kulit (frontal, maksila dan ethmoid anterior) terkena secara akut dapat terjadi pembengkakan dan edema kulit yang ringan akibat periostitis. Palpasi dengan jari mendapati sensasi seperti ada penebalan ringan atau seperti meraba beludru. Pembengkakan pada sinus maksila terlihat di pipi dan kelopak mata bawah, pada sinusitis frontal terlihat di dahi dan kelopak mata atas, pada sinusitis ethmoid jarang timbul pembengkakan, kecuali bila ada komplikasi. Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada sinusitis maksila, sinusitis frontal dan sinusitis ethmoid anterior tampak mukopus atau nanah di meatus medius, sedangkan pada sinusitis ethmoid posterior dan sinusitis sfenoid nanah tampak keluar dari meatus superior. Pada sinusitis akut tidak ditemukan polip,tumor maupun komplikasi sinusitis.Jika ditemukan maka kita harus melakukan penatalaksanaan yang sesuai. Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip). Pada posisional test yakni pasien mengambil posisi sujud selama kurang lebih 5 menit dan provokasi test yakni suction dimasukkan pada hidung, pemeriksa memencet hidung pasien kemudian pasien disuruh menelan ludah dan menutup mulut dengan rapat, jika positif sinusitis maksilaris maka akan keluar pus dari hidung. Pada pemeriksaan transiluminasi, sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Pemeriksaan transiluminasi bermakna bila salah satu sisi sinus yang sakit, sehingga tampak lebih suram dibanding sisi yang normal. Pemeriksaan radiologik yang dibuat ialah posisi waters, PA dan lateral. Akan tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau batas cairan udara (air fluid level) pada

sinus yang sakit. Pemeriksaan mikrobiologik sebaiknya diambil sekret dari meatus medius atau meatus superior. Mungkin ditemukan bermacam-macam bakteri yang merupakan flora normal di hidung atau kuman patogen, seperti pneumococcus, streptococcus, staphylococcus dan haemophylus influensa. Selain itu mungkin juga ditemukan virus atau jamur. LITA 39-57 39. Seorang laki-laki 40 tahun dibawa oleh masyarakat karena kecelakaan lalu lintas. Keadaan pasien compos mentis, mengeluh kesakitan, tegang pada perut bagian depan. Pemeriksaan fisik TD:80/60 N:140x/menit. Tindakan yang tepat pada kasus diatas: a. Pemberian alfa agonis b. Pemasangan CVP c. Resusitasi cairan 20cc/kgBB d. Transfusi darah e. Laparatomi Pembahasan : Management of Trauma Patients - Primary Survey (ABCDE) A – Airway & cervical spine control B – Breathing & ventilation support C – Circulation & hemorrhage control D – Disability / Neurologic Assessment E – Exposure for Complete Examination & hypothermia prevention - Resuscitation - Secondary Survey - Diagnostic Evaluation - Definitive Care Diagnosis Trauma Tumpul Abdomen  Paling sering pada trauma abdomen  Jejas tidak selalu menunjukkan organ injury  Paling sering menimbulkan gangguan hemodinamik (CIRCULATION) – perdarahan yang tidak nampak  HATI-HATI !!  PRIMARY SURVEY  Kematian ↗  Organ yang cedera : terbanyak pada tubuh manusia (lien, hepar, pancreas, gaster, usus, ginjal, ureter, VU, uterus, dll..) Pemeriksaan Fisik  Paling berguna pada primary survey  Pada secondary survey untuk identifikasi kemungkinan cedera organ  Pada kasus2 meragukan (equivocal): sensitivitas 50-60 %  Harus sistematis, tepat & cepat Pemeriksaan Penunjang Foto polos  Abdomen x-ray: tidak terlalu diandalkan  Chest x-ray : mandatory Laboratorium  Serial Hb/Hct – untuk monitoring perdarahan : tidak sensitif / perlu waktu rapid hemorrhage - false negative crystalloid hemodilution - false positive  Digunakan untuk baseline follow-up USG FAST DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) CT scan abdomen    

INDIKASI LAPARATOMI PASIEN TRAUMA Trauma abdomen dengan DPL positif atau USG positif dengan hemodinamik tidak stabil. Hemodinamik tidak stabil berulang walaupun telah diresusitasi cairan, tanpa adanya perdarahan eksterna/ di tempat lain Luka tembus/ penetrans Eviscerasi organ abdomen

  

Peritonitis dini atau menyusul Adanya udara bebas (free air), udara retroperitoneum, atau ruptur diafragma CT kontras yang memperlihatkan ruptur trakturs gastrointestinal atau cedera organ solid

40. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak kedua tungkai bawah sampai kedua kaki sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mudah seseg nafas bila berjalan agak jauh. Pemeriksaan fisik TD: 170 /95. Pitting edem (+). Dokter akan memberikan terapi diuretik. Pilihan obat diuretik yang tepat: a. Thiazid (kyny,, aq rada lupa option A. Maaf yak...) b. Isosorbid c. Manitol d. Furosemiddiuretik bekerja di nefron: anatomi nefron? Urin primer?urin sekunder? e. Acetazolamid Pembahasan : Dr. bugar Diuresis osmosis: osmolaritas manitol dosis 1cc/kgBB Force diuretk : furosemide:loop anhle, thiazide, spironolakton sekitar 1 minggu masih ada efek Acetazolamide: di bagian mata Pada kasus di atas pasien mengeluh sesak saat aktivitas (dispneu d effort), disertai dengan edema tungkai dan adanya hipertensi  kemungkinan pasien mengalami gagal jantung, Penegakkan diagnosis gagal jantung : Gagal jantung Kongestif  Yaitu gagal jantung yang disertai retensi cairan & edema Keluhan : Dyspnea Gejala : • Tanda bendungan/retensi cairan : – Edema kaki-tungkai-scrotum-labia mayor – Ascites – Hepato-splenomegali – Distensi Vena Jugularis Pemeriksaan fisik paru : ronchi basah basal (+)/(+) Prinsip Terapi I. Mengurangi “Preload” (Venodilator), dilatasi vena menurunkan pre load  menurunkan keluhan edema 1) MORFIN IV - Venodilatasi - menurunkan tekanan kapiler paru - meburunkan kecemasan 2) FUROSEMID IV Efek : - Venodilatasi Langsung - Diuresis  Menurunkan “Left Ventricular”“Filling Pressure”(5-15’) 3) NITRAT : - IV  Hati-hati : Hipotensi II. Meningkatkan kontraksi jantung 1. Dobutamin 2. Dopamin 3. Digoksin III. Mengurangi “After Load” (Arteridilator)  menurunkan beban ventrikel kiri untuk kontraksi  meningkatkan curah Jantung 1. ACE Inhibitor &/ ARB 2. Nitrat IV. Memperbaiki denyut Jantung : – Irama – Kecepatan/frekwensi Terapi Farmakologik 1. (D) : Diuretik -Mengurangi beban jantung -Mengurangi kelebihan cairan 2. (D) : Digoxin (Glikosida) - Efek : inotropik positip 3. (D) : Dilator : - ACE Inhibitor

- Angiotensin II Receptor Blocker - Nitrat - Direct Vasodilator (Hydralasin) 4. (B) : Beta Blockers : Cardioselectif - Bisoprolol - Carvedilol -Metroprolol 5. (A) : Aldosteron Antagonist : - Spironolakton Dosis Rendah - Hati-hati : - Disfungsi renal - Hiperkalemia 6. (I) : Inotropic Agent : - Dopamin - Dobutamin

41. Seorang wanita 30 tahun tiba-tiba pingsan, sejak dua hari yang lalu mengeluh sering pipis dengan jumlah yang banyak setelah minum obat pelangsing. Pemeriksaan fisik tampak obes. Tekanan darah 110/70. Tidak ada tanda trauma. Pemeriksaan ECG dan neurologis normal. Obat yang paling mungkin telah diminum oleh pasien? a. acetazolamide b. furosemide c. Hidroclorothiazide d. Spironolacton e. Amiloride 42. Seorang laki-laki 22 tahun dating diantar keluarganya ke UGD RS dengan keluhan tidak sadar setelah tertabrak motor dan kepala bagian kiri terbentur aspal. Lima menit kemudian pasien sadar namun tidak mengingat kejadian yang menimpanya. Pasien muntah tanpa disertai mual dan gelisah. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD 150/80 mmHg, nadi 62 x/ m, respirasi 20 x/ m, temperature 37oC. GCS 15, pupil isokor, tidak ada lateralisasi. Penanganan awal yang tepat diberikan: a. Furosemid 40 mg iv b. Tablet asetazolamid 3x250 mg c. Infuse manitol 20%

d. Dexamethason 20 mg iv e. Infuse NaCl 0,9% Pembahasan : Pada kasus di atas, pasien mengalami cedera kepala jenis Komosio cerebri  Goncangan otak yang menimbulkan gangguan fungsi otak, terjadi segera setelah trauma kapitis berupa pingsan sebentar & cenderung untuk sembuh spontan, tanpa ada kelainan organik pada jaringan otak. Gejala klinis : • Gangguan kesadaran yang berlangsung singkat beberapa detik hingga 10 menit. • Retrograd amnesia yaitu lupa akan kejadian sesaat sebelum kejadian • Mual, muntah , pusing dan nyeri kepala • Pada pemeriksaan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan • Lumbal punksi dan EEG normal. Tindakan : • Istrahat baring ditempat tidur hingga semua keluhan hilang • Kemudian dilakukan mobilisasi bertahap • Symptomatic : analgetik,antiemetik dll • Dianjurkan tinggal di rumah sakit Penanganan utama pada cedera kepala pun meliputi untuk mencegah terjadinya peningkatan intracranial, meliputi : 1. Menurunkan volume darah otak • Hiperventilasi • Elevasi kepala 30o dengan posisi di tengah dengan tujuan tidak menghambat venous return • Menurunkan metabolisme otak dengan pemberian barbiturat • Cegah atau atasi kejang • Cegah hiperpireksia • Apabila mungkin dilakukan surface cooling supaya terjadi hipothermia • Restriksi cairan 60% kebutuhan, kecuali bila hipotensi 2. Menurunkan volume dari cairan serebrospinal • Acetazolamide 25 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3 dosis. Dosis dapat dinaikkan 25 mg/KgBB/hari (Maksimal 100 mg/KgBB/hari) • VP shunt 3. Menurunkan volume otak • Osmotik diuretik: Mannitol dosis awal 0,5-1 mg/KgBB IV kemudian dilanjutkan 0,25-0,5 mg/KgBB IV setiap 4-6 jam • Loop diuretik: Furosemide 0,5-1 mg/KgBB/dosis IV tiap 6-12 jam • Steroid: Dexamethasone dosis awal 0,5 mg/KgBB IV dilanjutkan dosis rumatan 0,1 mg/KgBB/dosis tiap 6 jam selama 3 hari • Apabila 1, 2, 3 tidak ada kemajuan, dipertimbangkan untuk melakukan temporal dekompresi dengan kraniektomi. 43. Laki2 38 tahun mengeluh muncul berbenjol2 kemerahan pada hamper seluruh tubuhnya sejak 2 minggu yang lalu, 1 minggu sebelumnya demam. Pasien mengkonsumsi obat MDT sudah 2 bulan. Pada pemeriksaan ditemukan nodul eritem multiple, pembesaran pada nervus auricularis magnus, nervus perenous komunis dan nervus ulnaris. Pemeriksaan BTA didapatkan indek morfologinya 5%. Ditemukan granuloma disepanjang syaraf. Diagnosis pada pasien ini adalah.. a. Lepra berulang b. Pure neuritis lephrosy c. Reaksi reveral d. Lepra tuberculoid e. Erytem nodusum leprosum Pembahasan : Pada kasus di atas sudah jelas pasien menderita morbus Hansen/lepra dan sudah diobati selama 2 bulan. Pada lepra terdapat beberapa komplikasi antara lain :  Komplikasi akibat reaksi  Komplikasi akibat kerusakan syaraf  Disebabkan karena penyebaran basil(invasi masif kuman)  Akibat relaps  Komplikasi akibat imunitas menurun Yang paling sering komplikasi terjadi pada lepra adalah reaksi kusta, adapun faktor pencetus reaksi:

 Setelah pengobatan antikusta yang intensif  Infeksi rekuren  Pembedahan  Stress fisik  Imunisasi  Kehamilan  Saat setelah melahirkan Macam reaksi:  Reaksi tipe 1(ok hipersensitivitas selular) • Episode inflamasi akut karena terjadi hipersensititas tipe lambat • Terjadi pada kusta borderline • Berhubungan dengan upgrading atau downgrading • Kadang disebut reaksi reversal • Mempunyai gambaran yang mengenai kulit, syaraf • Mempunyai gejala sistemik • Gejala pada reaksi kusta tipe I adalah perubahan lesi kulit, demam yang tidak begitu tinggi, gangguan konstitusi, gangguan saraf tepi, multiple small satellite skin makulopapular skin lesion dan nyeri pada tekan saraf. Reaksi kusta tipe I dapat dibedakan atas reaksi ringan dan berat.  Reaksi tipe 2(ok hipersensitivitas humoral) • Disebabkan karena pengendapan antigen antibodi kompleks • Terjadi pada kusta multibasiler • Disebut juga erythema nodusum leprosum. Eritema nodosum lepromatous (ENL), timbul nodul subkutan yang nyeri tekan dan meradang, biasanya dalam kumpulan. Setiap nodul bertahan selama satu atau dua minggu tetapi bisa timbul kumpulan nodul baru. Dapat terjadi demam, limfadenopati, dan athralgia. • Mempunyai lesi mengenai kulit dan syaraf • Ada gejala sistemik  Fenomena lucio(merupakan bentuk reaksi tipe 2 yang berat) Fenomena lucio berupa plak atau infiltrat difus, merah muda, bentuk tidak teratur, dan nyeri. Lesi lebih berat tampak lebih eritematosa, purpura, bula, terjadi nekrosis dan ulserasi yang nyeri. Lesi lambat sembuh dan terbentuk jaringan parut. Dari hasil histopatologi ditemukan nekrosis epidermal iskemik, odem, proliferasi endothelial pembuluh darah dan banyak basil M.leprae di endotel kapiler. 44. Seorang laki2 56 tahun datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas memberat saat aktifitas. Pasien mempunyai riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik. Pemeriksaan didapatkan tensi 170/110mmHg dan kardiomegali. Apakah keadaan yang paling mungkin menyebabkan kelainan jantung ini? a. Dilatasi ventrikel kiri b. Hipertrofi ventrikel kiri c. Hipertrofi atrioseptal ventrikel kiri d. Dilatasi dan hipertrofi ventrikel kiri e. Hipertrofi atrium dan ventrikel kiri Pembahasan : Gagal jantung kongestif  Merupakan keadaan patofisiologik dimana “output” jantung tidak mencukupi kebutuhan tubuh , ditandai oleh aliran arterial yg rendah dan/atau stasis vena  Secara garis besar dibedakan menjadi 2 keadaan yg dpt menyebabkannya : 1. berkurangnya/hilangnya fungsi kontraktil -- disfungsi sistolik mis jejas miokardium iskemik 2. tekanan-volume sangat meningkat/ overloaded mis. Hipertensi, disfungsi katub, embolisme paru akut, hubungan kiri ke kanan kongenital Perubahan-perubahan ok kompensasi/ CHF  Dilatasi ventrikel (memperbaiki kontraksi dg peregangan serabut otot menurut hukum Frankstarling)  Hipertrofi serabut otot  Pertambahan volume darah dengan retensi air dan garam  Takhikardia Perubahan2 ini akhirnya merup.tambahan beban pd fungsi jantung, dan kombinasi peny. jantung primer menyebabkan dilatasi yg melebihi titik peregangan optimal, sehingga terj. CHF

45. Seorang pria berusia 50 tahun sedang dirawat di RS dengan diagnosis infark miokard akut. Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 85 kg, TB 160 cm, TD 180/100 mmHg. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GD puasa 105 mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL, kolesterol LDL 150 mg/dL, kolesterol HDL 35 mg/dL. Saat akan pulang pasien dianjurkan untuk diet tinggi serat. Apakah tujuan anjuran diet yang paling tepat ? a. Memperlancar BAB b. Menghambat sintesis kolesterol c. Menghambat pengosongan lambung d. Menghambat absorpsi glukosa e. Meningkatkan sintesis HDL Pembahasan : Mekanisme kerja serat dalam mencegah hiperlipidemia sebagai berikut:  Serat makanan yang dikonsumsi menurunkan daya cerna lemak atau sterol dalam saluran pencernaan, sehingga lemak yang tidak tercerna ini kemudian dikeluarkan melalui feses.  Serat makanan meningkatkan produksi dan penyerapan asam lemak rantai pendek khususnya propionate (akibat fermentasi serat oleh mikro flora usus besar). Propionat berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol serum dan menghambat sintesa kolesterol.  Serat makanan yang kental (viscous) dan makanan yang tinggi serat akan memperlambat penyerapan glukosa, sehingga level insulin darah yang rendah akan tepat terjaga. Peningkatan kadar insulin berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Serat makanan akan memperlambat penyerapan nutrisi, dan dalam jangka waktu yang lama dapat merubah morfologi usus dan penyerapan lemak. Peningkatan jumlah dan tempat penyerapan lemak dapat merubah pola sekresi lipoprotein. 46. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dahak kental dan bercak darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronki pada lapangan atas paru kanan. Diagnosis sementara adalah tuberkulosis paru. Untuk memastikan diagnosis tersebut dilakukan pemeriksaan foro toraks. Apakah gambaran radiologik yang mungkin ditemukan ? a. Hiperlusen avaskular b. Sinus kostofrenikus tumpul c. Hiperaerasi paru dengan diafragma letak rendah d. Bercak infiltrat dengan kalsifikasi pada apeks paru e. Perselubungan homogen di lapangan paru bawah Pembahasan : Pemeriksaan Radiologi ( Foto rontgen) Gambaran khas pada penderita TB Paru adalah ditemukannya lesi apeks paru atau segmen apikal lobus atas atau bawah. Gambaran yang dapat dilihat pada foto tergantung stadium penyakit saat foto tersebut dibuat. Kelainan yang dijumpai pada rontgen thorak mungkin dapat disebabkan oleh tuberkulosis maupun sejumlah keadaan lain dan gambaran pada foto rontgen tidak selalu spesifik untuk TB Paru. Pada foto thorak PA dan lateral didapat gambaran foto thorak yang menunjang diagnosis TB, yaitu: 1. Bayangan lesi terletak dilapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah. 2. Bayangan berawan atau ber-bercak. 3. Adanya kavitas, tunggal dan ganda. 4. Kelainan bilateral terutama dilapangan atas paru. 5. Adanya kalsifikasi. 6. Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian. 7. Bayangan milier. Gambaran radiologis TB paru Lokasi lesi TB umumnya di daerah apeks paru, dimana berkaitan dengan tingginya tegangan oksigen di apeks sehingga membantu kuman TB untuk tumbuh dengan baik, tetapi juga bisa mengenai lobus bawah. TB paru memberikan gambaran bermacam-macam pada foto toraks :  Bercak-bercak infiltrat seperti awan dengan densitas rendah atau sedang dengan batas tidak tegas.  Lubang (kavitas) selalu berarti proses aktif kecuali bila lubang sudah sangat kecil, yang dinamakan lubang sisa (residual cavity).  Sarang seperti garis-garis (fibrotik) atau bintik-bintik kapur (kalsifikasi) yang biasanya menunjukkan bahwa proses telah tenang. Sumber : Rasad S. 2005. Tuberkulosis Paru. Dalam : Rasad S, Ekayuda I, eds. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

47. Pasien wanita 18 thn,datang dengan keluhan diare 8 kali sejak 2 hari yll, konsistensi feses cair disertai lendir dan darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak lemah, TD 100/60 mmHg, N 100x/mnt, RR 20x/mnt, dan suhu 36,8 derajat celcius. Apakah penyebab diare pada kasus diatas? a. Rotavirus b. Vibrio cholera c. Criptosporidium sp d. Entamoeba histolytica e. Enterotoxigenik E. Coli Pembahasan :

Pendekatan klinis yang sederhana dan mudah adalah pembagian diare akut berdasarkan proses patofisiologi enteric infection, yaitu membagi diare akut atas mekanisme Inflamatory, Non inflammatory, dan Penetrating. (Tabel 1) Inflamatory diarrhea akibat proses invasion dan cytotoxin di kolon dengan manifestasi sindroma Disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah (disebut juga Bloody diarrhea). Biasanya gejala klinis yang menyertai adalah keluhan abdominal seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah, secara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear. Mikroorganisme penyebab seperti, E.histolytica, Shigella, Entero Invasive E.coli (EIEC),V.parahaemolitycus, C.difficile, dan C.jejuni. Non Inflamatory diarrhea dengan kelainan yang ditemukan di usus halus bagian proksimal, Proses diare adalah akibat adanya enterotoksin yang mengakibatkan diare cair dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah, yang disebut dengan Watery diarrhea. Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak segera mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit. Mikroorganisme penyebab seperti, V.cholerae, Enterotoxigenic E.coli (ETEC), Salmonella. Penetrating diarrhea lokasi pada bagian distal usus halus. Penyakit ini disebut juga Enteric fever, Chronic Septicemia, dengan gejala klinis demam disertai diare. Pada pemeriksaan tinja secara rutin didapati leukosit mononuclear. Mikrooragnisme penyebab biasanya S.thypi, S.parathypi A,B, S.enteritidis, S.cholerasuis, Y.enterocolitidea, dan C.fetus. 48. Pasien laki-laki berusia 27 tahun, datang dengan keluhan benjolan di kemaluan yang disertai dengan disertai nyeri. Pasien memiliki riwayat berhubungan seksual dengan pekerja seks komersial. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan sel-sel yang tersusun berderet rapi seperti rel kereta api. Apakah diagnosis pada pasien ini? a. Ulkus durum b. Ulkus molle c. Lymfogranuloma venerum d. Granuloma inguinale e. Herpes genital Pembahasan : - Ulkus durum khas pada sifilis dini disebabkan oleh T.pallidum Pem. Sediaan langsung Sekret uretra  dengan pewarnaan Gram  tampak kuman diplokokus Gram negatif berbentuk seperti biji kopi yang terletak intra/ekstra seluler Pem. Dengan biakan - Media transport : Stuart, Transgrow

-

-

-

- Memakai media pertumbuhan Thayer Martin, spesimen diinokulasi  diletakkan dalam suhu 370C + mengandung CO23% 24-48 jam  tumbuh koloni  pewarnaan gram Ulkus molle disebabkan oleh Hemophyllus unna ducreyi Basil pendek Gram negatif, berukuran kecil, non motil, sering tampak bergerombol atau seperti rangkaian rantai, tidak berspora dan sulit dibiakan. Pemeriksaan dengan biakan  dengan agar coklat yang disuburkan dalam Isovitalex dan Vancomicyn  2-9 hari  koloni kecil warna kuning keabuan, non mukoid, translusen Lymfogranuloma venerum disebabkan oleh Chlamydia Lymphogranulonatis, virus dari genus Chlamydia Granuloma inguinale Etiologi : Calymmatobacterium granulomatis, suatu bakteri polimorf, kadang-kadang kokus, diplokokus, dan khas berbentuk seperti peniti Pem sediaan langsung  pengecatan Giemsa/Wright  Donovan’s body Pem. Histopatologi Pada pusat lesi, epidermis ditempati serum, fibrin dan leukosit pmn. Pada bagian tepi epidermis menebal. Terdapat infiltrasi granulomatosis padat. Makrofagyang berwarna pucat di atas granuloma Herpes Genital Pemeriksaan tes Tzank dengan pewarnan Gimsa atau Wright  terlihat sel raksasa berinti banyak

49. Seorang wanita 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan benjolan seperti kutil sekitar 1 tahun. Tidak nyeri. Wanita bekerja sebagai PSK. Tampak lesi multipel berupa tumor yang tumbuh menyerupai jengger ayam. Etiologinya? a. Mosculum pox virus b. Human herpes virus c. Human simplex virus d. Human papiloma virus e. Human immunodeficiency virus Pembahasan : Kondiloma Akuminata : genital warts, kutil kelamin, penyakit jengger ayam Etiologi : Virus Papiloma Humanus (VPH), merupakan virus DNA yang mengalami virus epiteliotropik (menginfeksi epitel) tergolong famili Papovaviridae. Yang paling sering menyebabkan KA eksofitik dan displasia ringan adalah tipe 6 dan 11, sedang pada displasia berat /keganasan adalah tipe 16 dan 18. 50. Seorang perempuan 27 th diantar oleh seorang yg sedang melewati jalan menuju UGD post KLL. Penderita mengalami trauma kepala dan harus segera dilakukan operasi trepanasi untuk menyelamatkan nyawa pasien. Saat akan dilakukan tindakan keluarga tidak ada yg dtg. Bagaimanakah tindakan yang tepat? a. Meminta polisi yang menangani kasus menandatangani persetujuan tindakan b. Meminta dokter yg menanda tangani persetujuan operasi c. Meminta orang yg mengantar yang menanda tangani persetujuan operasi d. Menunggu keluarga datang terlebih dahulu e. Lakukan saja tindakan trepanasi tanpa menunggu persetujuan 51. Seorang perempuan 20 th dtg k praktek klinik pribadi dengan keluhan pegal dan nyeri pada dada kiri sudah dirasakan 2 hari. Sejak 10 hr yll, muncul bintil kemerahan yg semakin banyak di dada kiri. Bintil-bintil tersebut lama2 menjadi hitam dan mengering.. Apakah diagnosis pada pasien ini? a. Varisella b. Herpes simpleks c. Herpes zooster d. Dermatitis herpetiformis e. Dermatitis numularis Pembahasan : - Herpes Zoster dengan NPH - vesikel bergerombol unilateral sesuai dermatom dengan nyeri yang hebat seperti terbakar, ditusuk-tusuk. - Herpes simpleks, predileksi terutama di daerah labialis dan genitalis. Penyebaran tidak sesuai dermatom. - Varicela, lesi polimorfik menyebar sentrifugal disertai demam - Dermatitis herpetiformis, lesi bilateral dengan rasa gatal. 52. Perempuan datang ke seorang dokter dengan keluhan penurunan BB dari 61 kg menjadi 45 kg. Perempuan tersebut masih merasa kelebihan BB dan ingin menurunkanya lg, perempuan tsb sudah tidak mens selama 4 bulan terakhir. Apakah kemungkinan diagnosanya?

a. Depresi b. Anoreksia nervosa c. Bulimia nervosa d. Gangguan obsesif kompulsif e. Gangguan skizoafektif Pembahasan : Anoreksia nervosa adalah suatu gangguan yang ditandai penurunan berat badan yang dimulai dan atau dipertahankan oleh pasien. Pedoman diagnostiknya meliputi : - Berat badan tetap 15% di bawah normal (baik berkurang ataupuntak pernah tercapai) atau IMT < 17,5 - Pengurangan berat badan dilakukan sendiri dengan menghindarkan makanan yang mengandung lemak dan salah satu atau lebih dari hal berikut ini : merangsang muntah oleh diri sendiri, merangsang pengeluaran makanan oleh diri sendiri, makan obat penekan nafsu makan dan atau diuretika. - Terdapat distorsi citra tubuh (body image) dengan ketakutan gemuk terus menerus, menilai badan lebih berat - Adanya gangguan yang luas pada endokrin yang meliputi poros hipotalamus-hipofisis-gonad, dengan manifestasi pada wanita berupa amenorea dan pada pria sebagai kehilangan minat seksual dan potensi - Jika onset terjadi pada masa pra pubertas, perkembangan pubertas tertunda. Dengan kesembuhan, pubertas sering trecapai tapi menarke terlambat. Bulimia nervosa adalah suatu sindrom yang ditandai oleh serangan berulang perilaku makan berlebih dan preokupasi berlebihan perihal berat badannya, sehingga pasien menggunakan cara yang ketat untuk mengurangi efek menggemukan dari makanan. Pedoman diagnostiknya : - Adanya keinginan makan yang tak tertahankan, pasien menyerah terhadap episode makan yang berlebihan, dan pasien makan sangat banyak dalam waktu singkat. - Pasien berusaha melawan efek menggemukan dari makanan dengan salah satu atau lebih cara berikut : sengaja merangsang muntah, memakai pencahar berlebih, memakai obat penekan nafsu makan - Psikopatologi dimana terdiri atas rasa khawatir luar biasa terhadap kegemukan, mereka menentukan suatu batas ambang berat badan tertentu jauh di bawah BB optimal. Sering diawali dengan episode anoreksia nervosa, dengan interval antara kedua penyakit berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun. 53. Seorang anak 7 tahun datang ke puskesmas oleh ibunya karena tidak mau memperhatikan baik di sekolah maupun di rumah, tidak mau mengerjakan PR, selalu berlarian dan melompat-lompat dan mengganggu teman di sekolahnya. Terapi yang tepat adalah? a. Haloperidol b. Risperidon c. Metilde  metilfenidat? d. Klorpromazin e. Alprazolam Pembahasan : Pada kasus di atas, anak tersebut mengalami gangguan ADHD (Attention Defisit Hiperactive Disorder) Adapun terapi yang digunakkan untuk terapi ADHD meliputi :

54. Sepasang pasien ingin berkonsultasi pranikah. Pasien lelaki tampak pucat. Hasil px Hb menunjukan 9.8 mg/dl dan ditemukan gambaran mikrositik hipokromik dengan sel target. Demikian juga dengan hasil pemeriksaan pasangan wanitanya. Seberapa besarkah kemungkinan keturunan normal pasangan tersebut? a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100% Pembahasan : Anemia hipokromik mikrositik + sel target  Thallasemia Thallasemia merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisa). Thallasemia merupakan kelainan genetic yang ditandai dengan berkurangnya atau tak ada sama sekali sintesa rantai haemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen. Eritrosit berbentuk tak teratur. Thallasemia dibagi menjadi tipe alfa, beta, thallasemia alfa beta. Yang paling sering dijumpai adalah thallasemia alfa. Thallasemia merupakan kelainan genetic yang ditentukan oleh gen autosomal dominan Th. Orang normal mempunyai genotip thth. Bayi homozigot dominan ThTh (Thalasemia mayor) menderita anemia berat, sehingga berakibat fatal. Individu heterozigotik Thth menderita Thallasemia minor, anemia tak berat sehingga dapat bertahan hidup. Bila masing- masing pasangan menderita Thallasemia minor, maka ada kemungkinan 25% dari jumlah anak mereka akan meninggal dunia karena Thallasemia mayor dan 25% kemungkinan normal, sedangkan 50% lagi akan menderita Thallasemia minor. Th th ThTh Thallasemia mayor

Thth Thallasemia minor

Th

Thth Thallasemia minor

thth normal

th

55. Seorang laki-laki berumur 22 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan diare berlendir dan berdarah sejak dua minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut setiap ingin bung air besar. Pada pemeriksaan ditemukan kulit pad anus kemerahan dan luka. Pada pemeriksaan feses serial ditemukan parasit berbentuk oval, mempunyai satu ini, bervakuola, endoplasma, dan terdapat eritrosit di dalam parasit. Apakah diagnosis yang paling tepat ?

a. Amoebiasis b. Giardiasis c. Balantidiasis d. Taeniasis e. Trichuriasis Pembahasan : Sudah dibahas kemarin, penyebab diare lendir darah adalah Amubiasis atau Balantidiasis. Perbedaan morfologinya adalah pada Balantidium coli terdapat silia di sepanjang tubuhnya. 56. Seorang bayi perempuan berumur 8 bulan datang diantar orang tuanya ke IGD RS dengan keluhan kejang. Kejang timbul tiba-tiba dan setelah kejang dia sadar kembali. Bayi tersebut baru pertama kali mengalami kejang. Pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya kelainan. Pada observasi bayi tidak kejang lagi. Apakah terapi yang paling tepat apabila terjadi kejang lagi? a. Luminal 10 mg/kgBB b. Diazepam 10 mg/kgBB c. Luminal 5 mg/kgBB d. Dizepam 5 mg/kgBB e. Diazepam per rektal 10 mg/kgBB  Bila BB < 10 kg : per rectal 0,3-0,5/kgBB  Luminal diberikan untuk maintenance/ bila tidak ada diazepam/ pada perinatal atau setelah digunakan 2x diazepam masih kejang.

57. Seorang anak berusia 18 bulan, kejang tiba-tiba seluruh tubuh, sebelumnya demam 1 hari. Setelah diobservasi, tidak mengalami kejang lagi. Sebelumnya pasien tidak pernah kejang. Bila anak tersebut mengalami kejang lagi, maka penanganan : a. Diazepam 10 mg b. Diazepam 5 mg c. Diazepam per rektal d. Luminal 5 mg e. Luminal 10 mg Pembahasan :

a) Pengobatan profilaksis terhadap terulangnya kejang demam Pencegahan terhadap terulangnya kejang demam sangat perlu oleh karena kejang berulang dan lama dapat menyebabkan kerusakan otak menetap. Ada 3 cara pengobatan proliferasi yaitu : 1) Profilaksis intermiten pada waktu demam 2) Profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan tiap hari 3) Pencegahan kejang lama dengan pemberian anti konvulsan pada waktu kejang (Good Ridge, 1987; Soetomenggolo, 1989) 1) Profilaksis intermiten Profilaksis intermiten diberikan pada waktu penderita sedang demam, dapat diberikan oleh orang tua penderita atau pengasuh anak tersebut. Obat anti kejang yang diberikan pada saat penderita kejang adalah diazepam 5 mg untuk penderita umur 3 tahun, dan 7,5 mg untuk penderita berumur di atas 3 tahun secara supositoria tiap jam (Soetomenggolo, 1989; Hassan & Alatas, 1985; Haslam, 1996). Bila diberikan per oral dosis 0,5 mg/kgBB pada waktu kejang (Goodrige, 1987; Hassan & Alatas, 1985; Haslam, 1996). 2) Profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan tiap hari Untuk profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan dapat digunakan fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari, namun diperhatikan efek samping dari fenobarbital berupa timbul kelainan watak yaitu iritabel, hiperaktif, pemarah, dan agresif. Untuk menurunkan efek samping yang mungkin timbul, dosis fenobarbital dapat diturunkan. Obat lain yang sekarang mulai banyak dipakai dengan efek lebih baik dan efek samping yang minimal adalah asam valproat dengan dosis 15-40 mg/kgBB/hari (Soetomenggolo, 1995). 3) Pencegahan kejang lama dengan pemberian anti konvulsan pada waktu kejang Penanganan penderita dengan kejang lama yaitu dengan pemberian fenitoin/difenilhidantoin loading dose dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari, ditunggu 2-4 jam, bila masih kejang penderita dirawat di ICU dan berikan anastesi umum. Bila kejang berhenti, maka diberikan dosis rumatan fenitoin dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari atau fenobarbital dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis (Sunartini, 1991; Ongkie, 1980). ISNI 58. Laki2 45 tahun datang kepuskesmas dengan keluhan benjolan di punggung kaki kiri sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan dulu kecil sekarang membesar. benjolan muncul setelah kaki terkilir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan kistik dgn diameter 5 cm, berbatas tegas, tidak nyeri tekan. Diagnosis pasien ini adalah? a. Kista ganglion, b. Tofi, c. Schrofuloderma d. Abses e. Kista dermoid Pembahasan : 1. Kista ganglion adalah benjolan yang sering muncul disekitar sendi dan tendon pada tangan dan kaki. Ukurannya bervariasi. sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan sendi jari. Kista yang terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion bukan merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi. Pada umumnya kista ganglion tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Terletak di subkutis dan sekitar persendian (pergelangan tangan, pergelangan kaki, fossa poplitea)

2. Skrofuloderma adalah tuberkulosis kutis murni sekunder yang timbul akibat penjalaran perkontinuitatum dari jaringan atau organ dibawah kulit yang telah terserang penyakit tuberkulosis, misalnya limfadenitis tuberkulosis, tuberkulosis tulang atau keduanya, atau tuberkulosis epididimis atau setelah mendapat vaksinasi. 3. Kista dermoid merupakan suatu kista teratoma jinak (choristoma) yang bersifat kongenital dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar

sebasea. Kista dermoid berisi cairan sebasea, keratin, calcium dan kristal kolesterol. Sekitar 10-50% kista dermoid merupakan kista dermoid orbital. 59. Sebuah SD pada wilayah puskesmas A, 40 siswa pada SD tersebut mengalami mual dan muntah berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Petugas puskesmas melakukan survailanse identifikasi penyebab dari kasus ini. kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan fasilitas sanitasinya kurang memadai. Tetapi tidak ditemukan bahan baku yang beracun. Berdasarkan data tersebut kemungkinan penyebab dari kasus ini adalah? a. Pestisida terkandung dalam sayur yang dijual b. Makanan dibuat dari bahan baku singkong beracun. c. Bahan baku mengandung bahan yang tidak segar d. Makananan tercampur bahan kontaminan e. Makanan yang dijual mengandung racun Pembahasan : Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Kasus diatas kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan fasilitas sanitasinya kurang memadai. Tetapi tidak ditemukan bahan baku yang beracun , maka pilihannya lebih ke makanan tercampur kontaminan dari lalat. 60. Seorang anak perempuan usia 1 tahun 3 bulan dibawa ke unit gawat darurat RS karena sesak napas sejak kemarin. Keluhan didahului batuk selama 1 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien kesadaran menurun, frekuensi jantung 148x/menit, laju pernapasan 42x/menit, suhu aksila 38.8° C dengan saturasi oksigen terukur 46%, tekanan darah 110/80 mmHg. Pemeriksaan paru didapatkan suara krepitasi di kedua lapang paru. Apakah diagnosis kasus diatas? a. Laringitis akut b. Bronkitis kronis c. Asma bronkiale d. Syok septik e. Pneumonia Pembahasan : Pada kasus diatas secara klinis mengarah ke pneumonia krn RR meningkat dan clue nya adanya suara krepitasi di kedua lapang paru adalah khas untuk pneumonia karena suara tsb merupakan suara napas yg terdengar akibat membukanya alveoli suara krepitasi normal pada daerah belakang bawah dan samping pada saat inspirasi dalam, dan terdengar patologis pada pneumonia lobaris. 61. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh orangtuanya ke dokter praktik umum dengan keluhan batuk sejak 2 bulan. Keluhan disertai panas lebih 3 minggu. Berat badan pasien 20 kg dan dari hasil perhitungan skor diagnosa TB hasilnya 7. Pasien belum pernah mendapatkan obat TB sebelumnya. Apakah pengobatan yang tepat? a. 2 RHE 4 RH b. 2 RHZ 4 RH c. 2 RH 4 RHZ d. 2 RH 4 RHE e. 6RH Pembahasan :

Pengobatan TBC pada anak Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu: 1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH). 2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH). Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb. Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus: TB tidak berat INH

: 5 mg/kgbb/hari

Rifampisin

: 10 mg/kgbb/hari

TB berat (milier dan meningitis TBC) INH

: 10 mg/kgbb/hari

Rifampisin

: 15 mg/kgbb/hari

Dosis prednison

: 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)

62. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke praktek dokter umum ingin berkonsultasi mengenai pencegahan malaria. Pasien akan melakukan penelitian didaerah endemis malaria. Obat apa yang paling tepat diberikan ? a. Primakuin b. Dehidartimisin c. Klorokuin d. Kuinin e. Sulfadoksil Pembahasan : intinya klo buat pencegahan pakenya klorokuin, diberikan 1 minggu sebelum berangkat dan 4 minggu setelah pulang. klo yg aman buat ibu hamil adalah klorokuin juga. (dr.rusdiana) 63. Seorang dokter telah menyelesaikan pendidikanya dan lulus UKDI akan dikirim tugas sebagai dokter PTT di daerah endemic malaria. Pada penelitian yang telah dilakukan di daerah sana, plasmodium falciparum resisten terhadap kloroquin. Pengobatan apa yang cocok pada kasus di atas? a. Kloroquin b. Primaquin c. Meflokuin

d. Sulfadiazine e. Piratenamin (kalau ga salah) Dejavu.. 64. Seorang laki-laki 37 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan luka pada penis. Keluhan diawali dengan munculnya gelembung-gelembung kecil yang makin lama mengelupas dan menjadi luka. Tanpa rasa nyeri. Pasien bekerja sebagai pramusaji. Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan? a. Pengecetan gram dan Nacl b. Kultul bakteri dari apus c. VDRL dan TPHA d. IgG dan IgM anti HSV herpes dan kankroid:nyeri e. Antibody monoclonal Pembahasan : Klinis diatas mengarah kepada herpes simplek genital, tempat predileksi VHS tipe II di genital, klo VHS I di daerah pinggang keatas (seringnya di mulut dan hidung) Klo VHS tipe II ini kelainan klinisnya berupa vesikel berkelompok diatas kulit yg sembab dan eritematose berisi cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen dapat menjadi krusta kadang2 mengalami ulserasi yg dangkal. Pemeriksaan penunjang : virus herpes dpt ditemukan pada vesikel dan dapat dibiak. Jika tidak ada lesi dapat diperiksa antibodi VHS. Pada percobaan Tzanck tes dan pewarnaan giemsa dari bahan vesikel dpt ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear.

65. Anak 5 tahun mengeluh koreng di sekitar hidung, koreng muncul sejak 2 minggu yang lalu dan lama kelamaan berwarna kekuningan dan kehitaman sampai ke sekitar mulut dan mata. Pemeriksaan kulit didapatkan krusta serous, krusta hemoragik, dan sebagian erosive di daerah mulut, lubang hidung dan mata. Terapi apakah yang sesuai? a. Ampisilin b. Gentamisin c. Kloramfenicol d. Siprofloksasin e. Sulfametoksazole Pembahasan : Sebenernya bingung dgn diagnosis klinis diatas, mungkin di DD dulu : 1. Impetigo krustosa : berdasarkan UKK : berwarna kekuningan dan kehitaman sampai ke sekitar mulut dan mata. krusta serous. Dan tempat predileksinya di wajah. Tetapi klo pd impetigo krustosa awalnya ukk berbentuk makula eritem yg berkembang menjadi vesikel dan bula dan dalam wktu singkat pecah ngleuarin sekret seropurulen menjadi krusta kuning. Klo pada kasus udh langsung koreng. Jadi bingung sayanya. 2. Ektima : berdasarkan UKK : koreng di sekitar hidung krusta hemoragik, dan sebagian erosive di daerah mulut, lubang hidung dan mata. Tapi klo ektima itu hampir selalu terjadi di tungkai bawah anterior atau dorsal. Terapinya pd impetigo krustosa : Untuk infeksi streptokokok diberikan penisilin 4x250 mg (5-7hr), klo infeksi campuran stailokokok diberi eritromisin,kloksasilin, atau sefalosporin dgn dosis sama diatas. Terapi pd ektima : penisilin, kloksasilin atau eritromisin oral. Sementara A ajalah ya.. 66. Anak 5 tahun diperiksakan karena gigi kecoklatan. Sejak umur 3 tahun mempunyai riwayat batuk pilek dan diterapi oleh dokter puskesmas. Manakah obat yang dapat menimbulkan gejala tersebut? a. Streptomisin b. Siprofloksasin : c. Tetrasiklin :gigi kuning d. Kotrimoksasol : e. Eritromisin : Pembahasan : Efek terhadap kalsifikasi jaringan. Deposit dalam tulang dan pada gigi timbul selama kalsifikasi pada anak yang berkembang. Hal ini menyebabkan pewarnaan dan hipoplasi pada gigi dan menganggu pertumbuhan sementara. 67. Pasien datang ke UGD, dengan rangsang nyeri baru membuka mata, suara hanya mengerang, gerakan hanya fleksi normal. Berapa GCSnya? a. 3 b. 6

c. 7 d. 11 e. 12 Pembahasan : E 2 V 2 M 4 GCS : 8 68. Seorang laki laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal-gatal di muka saat berkeringat. Pemeriksaan fisik, UKK: makula hipopigmentasi berskuama halus di atasnya. Dilakukan pemeriksaan woodlamp hasil pemeriksaan woodlamp adalah? a. Kuning emas b. Merah c. Biru d. --e. --Pembahasan : mungkin soal diatas mengarah pada tinea facialis. Pemeriksaan woodlamp tinea adalah kuning keemasan . 69. Wanita 35 tahun datang dengan keluhan bercak merah pada perut & punggung. Sudah minum obat antijamur tidak sembuh, melainkan bertambah banyak. Awalnya hanya di sekitar umbilikus dan menyebar sampai ke punggung. Gambaran dermatologi makula eritema berbatas tegas lonjong menguikuti lipatan kulit. Apakah diagnosisnya? a. Ptyriasis rosea b. Ptyriasis versikolor c. Psoriasis d. Tinea korporis: e. --Pembahasan : jelas ya kuncinya adalah UKK: makula eritema berbatas tegas lonjong mengikuti lipatan kulit, herald patch, cristmast tree dll. 70. Laki laki umur 22 tahun, keluhan pitak di kepala dengan dasar keabuan. Pada pemeriksaan tanda vital normal. Px dermatologi : plak hyperkeratosis, alopecia, rambut mudah rontok. Px dengan wood lamp hasil kuning kehijauan. Obat yang diberikan? Alopesia areata:licin a. Kotrimoxazol b. Griseovulfin c. Amoxicilin d. Ivermectin e. Acyclovir Pembahasan : Kasus diatas termasuk pada tinea kapitis tupe grey patch ring worm, yg disebabkan leh m.canis, m.audoinii, m.ferruginuem. Penatalaksanaanya : 1. Diberikan obat oral karena lokasi jamur dalam folikel rambut. 2. Berikan obat (topikal) sampo untuk cegah spora. Sampo yg bisa digunakan : selenium sulfida (selsun), sampo povidon iodine, atau derivay azol. 3. Sistemik :  griseovulvin microsze dgn dosis yg direkomendasikan (6-8 minggu)  ketokonazol 200 mg/hari (4-6 minggu)  itrakonazol 100mg/hari (5minggu)  terbinafin (62,5-250mg) 71. Pria 35th, dirujuk ke klinik mata dari klinik endokrin. dia menderita DM sejak 10th yll, kadar gula darah normal. pemeriksaan visus maupun luar mata normal.funduskopi: media jernih, papil normal, retina datar, tidak ada neo vaskularisasi, dot haemorrhages (+), hard exudates (+), macula edema (-), foveal reflex normal. Apa diagnosis paling mungkin? a. proliferative diabetic retinopathy : harus ada neovaskulirasasi b. nonproliferative diabetic retinopathy c. Central retinal vein occlution d. Central retinal artery ocllution e. Retinal detachment.

72. Seorang wanita 59 th memeriksakan glaukoma karena takut setelah ibunya operasi glaukoma beberapa tahun yang lalu, OVASc S-2,5D, OVASc -2,5D, segmen anterior normal, bilik depan tampak terbuka. Pemeriksaan selanjutnya? a. Pemeriksaan Lapang Pandang b. Pemeriksaan shadow test c. Tetes pilokarpin 2% d. Px kamera foto fundus e. Px tonometer applanasi Pembahasan : Siapa saja yang berisiko? 1. Tekanan bola mata tinggi >21mmHg (risiko meningkat 5x) 2. Usia di atas 40 tahun 3. Rabun dekat yang ekstrim 4. Tekanan darah tinggi (peningkatan risiko 80%) 5. Kencing manis/ diabetes melitus (risiko meningkat 2x) 6. Cedera mata sebelumnya 7. Glaukoma pada keluarga (risiko meningkat 3x) 8. Penggunaan steroid jangka panjang(risiko meningkat 3x) 9. Asimetri TIO & CDR antara 2 mata Gunakan TOP untuk mengenali glaukoma TOP adalah singkatan dari tonometri, oftalmoskopi dan perimetri. Tonometri adalah alat untuk mengukur tekanan intra okular (TIO). TIO digolongkan sebagai normal apabila nilainya antara 10-21 mmHg. TIO yang tinggi (>21 mmHg) adalah salah satu faktor risiko glaukoma. Mekanisme TIO tinggi adalah gangguan aliran keluar cairan akuous akibat disfungsi system drainase di bilik mata depan (sudut terbuka) maupun karena penutupan sudut bilik mata itu sendiri (sudut tertutup). Oftalmoskopi Bila ada kecurigaan glaukoma berdasarkan keluhan atau faktor risiko pada pasien, pemeriksaan oftalmoskopi dilakukan untuk memastikan diagnosis. Kelainan dikatakan bermakna bila ada pembesaran cup-to-disc ratio (CDR) lebih besar dari 0.5, dan asimetri CDR antara dua mata 0.2 atau lebih. Perimetri Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang pandangan yang khas pada glaukoma. Secara sederhana, lapang pandangan dapat diperiksa dengan tes konfrontasi. 73. Seorang laki-laki 36 tahun dating dengan keluhan mata mudah berair, mata pegal dan kabur bila melihat jauh. Pemeriksaan fisik segmen anterior tenang. Dilakukan koreksi visus VOD 6/15 dikoreksi dengan S+0.75 menjadi 6/6 VOS 6/10 dikoreksi dengan S+0.5 menjadi 6/6 Diagnosis pada pasien ini adalah? i. Astigmatisma ii. Hipermetrop iii. Anisometrop iv. Miop v. Presbiop Pembahasan : Hipermetropi atau Hiperopia atau rabun dekat adalah kelainan refraksi mata dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh dibelakang retina. Hal ini dapat disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. [1] Penderita kelainan mata ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas. Penderita juga akan sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Perbaikan penglihatan dapat dilakukan dengan memakai kacamata dengan lensa sferis positif (cembung). presbiopi atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan baik akibatanya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Presbiopi dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus. 74. Pria 65 th datang dengan keluhan mata kiri merah, nyeri, penglihatan berkurang sejak 2 hari yang lalu. Gatal, terasa ada pasir tidak dirasakan. Mual dan muntah (+). Riw HT & DM (-), RPK DM & HT (-). Mata kanan

penglihatan berkurang tetapi tidak merah. Px mata kanan : visus 4/60 dikoreksi menjadi 6/20, TIO normal, segmen anterior dbn, lensa : katak imatur, shadow test (+), segmen posterior kesan baik. Px kiri : visus 1/600 tidak bisa dikoreksi, konjungtiva bulbi hiperemis (+), TIO N (++), CO dangkal, segmen posterior tampak kabur. Maka diagnosisnya? a. Glaukoma simplek OS & katarak matur ODS b. Retinitis OS & glaukoma ODS c. Katarak matur OS & katarak imatur ODS d. Glaukoma sekunder akut OS & katarak imatur ODS e. --Pembahasan : Mata kanan ODS : dx. Katarak imatur karena shadow test (+) Mata kiri OS : dx. Glukoma sekunder akut. Karena 2 hari yg lalu, dan os punya riwayat HT (sekunder), CO dangkal, mual muntah (+), 75. Seorang laki-laki 44 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bintil berair dan gatal di kedua kakinya sejak 2 minggu yang lalu. Pasien bekerja sebagai petani. Pada pemeriksaan dermatologi ditemukan lesi multipel berupa vesikel, bula dan pustul dengan dasar eritem terutama di kedua telapak kaki. Apakah pemeriksaan awal untuk menegakkan diagnosis di atas? a. pemeriksaan lampu wood b. tes kulit antigen trichophyton c. pemeriksaan jamur dengan KOH 10% d. pemeriksaan kultu jamur dengan sediaan SDA e. pemeriksaan Tzank test untuk lesi berair Pembahasan : Dermatitis merupakan peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi ) dan keluhan gatal. Ditandai dengan adanya lesi eksematosa berupa eritema, udem, vesikula dan terbentuknya papulovesikula; gambaran ini menunjukkan aktivitas tingkat selular. Vesikel-vesikel timbul karena terjadinya spongiosis dan jika pecah akan mengeluarkan cairan yang mengakibatkan lesi menjadi basah. Pemeriksaan – pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis suatu dermatitis kontak alergi, antara lain : 1. Pemerksaan eosinofil darah tepi 2. Pemeriksaan imunoglobulin E : • Uji tempel ( patch test ) • Uji gores ( scratch test ) • Uji tusuk ( prick test ) Agak bingung dengan pilihan jawaban, secara klinis menuutku itu mengarah ke dermatitis. Mungkin juga atopik. Karena gak semua petani mengalami hal yg sama. Karena diatas pilihannya yg mengarah ke atopi adalah tes kulit tricophyton, maka saya milih B. 76. Seorang wanita 29 tahun G1P0A0 hamil 8 bulan datang ke RS dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, RR 24 x/menit. Hasil pemeriksaan uterus tegang dan nyeri, pergerakan janin sulit dinilai. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada pasien tersebut? a. Konservatif sampai cukup bualan b. Tokolitik dan tirah baring c. Amniotomi d. Induksi dengan drip oksitosin e. Persiapan persalinan SC Pembahasan : karena uterus sudah teraba tegang dan nyeri , bagian janin sulit dinilai klinis diatas mengarah ke solplas. 1. Solusio plasenta ringan :  Ekspektatif, bila ada perbaikan (perdarahan berhenti,kontraksi uterus tdk ada,janin hidup) dgn tirah baring, atasi anemia, USG, KTG serial lalu tunggu persalinan spontan  Aktif , bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, uterus berkontraksi, dpt mengancam ibu dan janin) usahakan partus pervag dlu dgn amniotomi atau infus oksi bila memungkinkan. Jika terus perdarahan, skor pelvik kurang dari 5 atau persalinan lama lakukan SC.

Nophe 77- Seorang laki – laki berusia 52 tahun dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 4 hari yang lalu. Sesak memberat dengan aktivitas. Didapatkan batuk produktif sepanjang 1 tahun terakhir dengan dahak warna kekuningan dan demam. Didapatkan riwayat merokok 20 batang per hari sejak umur 20 tahun. Pemeriksaan fisik di dapatkan perkusi dada hipersonor dan auskultasi ronkhi basah kasar. Apakah obat pilihan utama untuk pasien tersebut? a. Kortikosteroid b. Antipiretik c. Antibiotika d. Oksigenasi e. Bronkodilator inhalasi pembahasan: Kasus diatas diagnosisnya adalah PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) eksaserbasi akut. PPOK adalah penyakit obstruksi jalan nafas karena bronkitis kronik atau emfisema.obstruksi bersifat progresif, bisa disertai hiperaktivitas bronkus sebagaian bersifat reversibel Penyebab : streptokokus pneunonia, hemophilus influenza, moraxekka catarrhalis. Bronkitis kronik ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun, dan paling sedikir selama 2 tahun faktor resiko yang menyebabkan timbulnya ppok: 1. Kebiasaan merokok 2. Polusi udara 3. Papapran debu,asap,gas-gas kimiawi akibat bekerja 4. Bersifat genetik, yaitu defisiensi alfa-1 antitripsin Manifestasi klinis: 1. Batuk 2. Sputum putih atau mukoid,jika ada infeksi menjadi purulen atau mukopurulen 3. Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan unuk bernafas Diagnosis: 1. Anamnesia : riwayat penyakit yang ditandai 3 gejala klinis diatas dan faktor-faktor penyebba 2. Pemeriksaan fisisk – pasien tampak kurus dengan barel-shapes chest - Tampilan fisik pink puffer atau blue bloater - Takipnue - Fremitus taktil dada berkurang atau tidak ada - Perkusi dada hipersonor,peranjakan hati mengecil, batas paru dan hati lebih rendah,pwkak jantung berkurang - Suara nafas vesikuler melemah - Ekspirasi memanjang 3. Pemeriksaan radiologi - Tampak tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang pararel keluar dari hilus menuju apek paru dan corakan paru yang bertambah - Menunjukkan adaya overinflasi dengan gambaran diafregma yang rendah dan datar,penciutan pembuluh darah pulmonal dan penambahan corakan kedistal. 4. Pemeriksaan fungsi paru 5. Pemeriksaan gas darah 6. Pemeriksaan ekg 7. Pemeriksaan laboratorium darah PPOK eksaserbasi akut - Gejala eksaserbasi : bertambahnya sesak nafas,kadang disertai mengi,bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum dan sputum menjadi lebih purulen atau berubah warna - Gejala non-spesifik: malaise,insomnia,fatigue,depresi - Spirometri: fungsi paru sangat menurun. Terapi PPOK Stabil a. Bronkodilator - Secara inhalasi - Rutin bila gejala menetap)atau hanaya bila diperlukan (gejala intermitten) - 3 golongan o Agonis β-2:salbutamol

o Antikolinergik:ipratropium bromid o Metilxantin: teofilin - Dianjurkan bronkodilator kombinasi daripada meningkatkan dosis bronkodilator monoterapi b. Obat-obat tambahan - Mukolitik - Antioksidan - Antitusif - vaksinasi Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi akut - bila dirumah : bronkodilatir seperti di PPOK stabil, dosis 4-6 kali, 2-4 hirup sehari.sterod oral diberikan selama 10-14 hari. Bila ada infeksi beri antibiootik spektrum luas. - Bila dirumah sakit: terapi oksigen terkontrol,melalui nasal, bronkodilator agbis β2 +antikolinergik,steroid prednisolon 30-40 mg PO selama 10-14 hari Antibiotik terhadap kuman streptokokus pneunonia, hemophilus influenza, moraxekka catarrhalis. Referensi papdi. 78 Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ibunya ke polikinik RS dengan keluhan batuk, sesak napas, dan demam. Satu hari sebelum sesak napas anak batuk pilek. Anak memiliki riwayat sesak napas dan hampir tiap 2 minggu sekali mengalami batuk terutama malam hari. Pada pemeriksaan didapatkan ekspirasi memanjang. Apakah obat yang pertama kali diberikan? a. Antibiotika b. Ekspektoran c. Golongan ß-2 agonis d. Antitusif e. Kortikosteroid pembahasan : Termasuk golongan ini adalah salbutamol, terbutalin, fenoterol, dan prokaterol yang telah beredar di Indonesia. Mempunyai waktu mulai kerja (onset) yang cepat. Mekanisme kerja sebagaimana agonis beta-2 yaitu relaksasi otot polos saluran napas, meningkatkan bersihan mukosilier, menurunkan permeabiliti pembuluh darah dan modulasi penglepasan mediator dari sel mast. Merupakan terapi pilihan pada serangan akut dan sangat bermanfaat sebagai praterapi pada exercise-induced asthma 79 Pasien laki-laki berusia 57 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan sering lupa. Dari anamnesa tidak didapatkan riwayat jatuh sebelumnya. Tiga bulan yang lalu ada keluhan anggota gerak sebelah kanan terasa kesemutan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi napas 18x/menit. Pemeriksaan CT scan kepala terdapat multiple infark cerebri. Apakah diagnosa yang paling mungkin? a. Vascular dementia b. Alzheimer disease c. Parkinsonism d. Dementia tak tergolongkan e. Cerebrovascular disease pembahasan:Demensia vaskuler ialah suatu jenis dememnsia nomor 2 terbanyak setelah alzheimer.. Individu dengan riwayat stroke mempunyai resiko terjadinya demensia vaskuler. Stroke merupakan sebagai faktor resiko utama terjadinya demensia vaskuler. Alzheimer’s disease (AD) adalah penyakit neurodegeneratif yang seringkali tersembunyi, membahayakan, dan berkembang secara progresif. Tanda-tanda klinis AD antara lain hilangnya ingatan, gangguan fungsi kognitif, menurunnya kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali (gejala neuropsikiatrik). 80 Seorang laki-laki berusia 60 tahun menjalani tirah baring lama setelah mengalami stroke. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya udem tungkai unilateral, tidak disertai nyeri maupun tanda-tanda radang. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Limfedema kronik b. Hipoalbuminemia c. Trombosis vena profunda d. Selulitis :kulit-otot e. Phlebitis pembahasan :

Trombosis vena profunda atau Deep vein trombosis (DVT) :Kira–kira 30 %-50 % pasien stroke menderita trombosis vena profundapada deep vein trombosis (DVT) pada tungkai. Resiko terjadinya emboli parudengan DVT kurang lebih 10 % pada pasien stroke. Hal ini disebabkan thrombusdari pembuluh darah balik terlepas membentuk emboli, bersama darah menuju keparu-paru sehingga terjadilah emboli paru. Gejala klinisnya: bengkak pada paha atau tungkai atau keduanya dengan perabaan lunak pada daerah tersebut.disertai nyeri lokal atau nyeri tekan di tungkai atau betis.hangat atau kemerahan di daerah area yang terkena. Limfedema (Lymphedema) adalah adanya pembengkakan pembuluh darah limfe yang mengakibatkan tersumbatnya/terbendungnya bagian distal, gejala klinisninga edeam yang asimetrik tanapa ada keluhan nyeri Hipoalbumin adalah rendahnya kadar albumin yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler→terjadi perbedaan tekana hidrostatik intravaskuler dan ekstravaskuler sehingga menyebabkan edema. 81 Seorang perempuan berusia 60 tahun menderita STEMI anteroseptal, dirawat di unit perawatan intensif. Faktor risiko penyakit jantung koroner penderita tersebut adalah diabetes mellitus, hipertensi, dan dislipidemi. Obat apa yang paling tepat diberikan untuk menurunkan risiko reinfark penderita penderita tersebut? a. Antiaritmia b. Calcium antagonis c. ACE inhibitor = untuk membuka vena arteri d. Aspirin e. Digitalis Pembahasan: salah satu penyebab infark adalah terjadinya trombus ato emboli pada pembuluh darah. Maka obat yang paling tepat untuk menurunkan resiko reinfark adalah aspirin Aspirin merupakan anti tromboliti yang merupakan obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentuan trombus yang trutama sering ditemukan pada sistem arteri. Aspirin menghambat sintesis tromboksan A2(TXA2) di dalam trombosit dan protasiklin(PGI2) di pembuluh darah dengan menghambat secara ireversibel enzim siklooksigenase(akan tetapi siklooksigenase dapat dibentuk kembali oleh sel endotel). Penghambatan enzim siklooksigenase terjadi karena aspirin mengasetilasi enzim tersebut. Aspirin dosis kecil hanyad apat menekan pembentukan TXA2, sehingga akibatnya terjadi pengurangan agregasi trombosit. Sebagai anti trombotik dosis efektif aspirin 80-320 mg perhari. Dosis lebih tinggi selain meningkatkan toksisitas (terutama perdarahan), juga menjadi kurang efektif karena selain menghambat TXA= juga menghambat pembentukan prostasiklin.Pada infark miokard akut nampaknya aspirin bermanfaat untuk mencegah kambuhnya miokard infark yang fatal maupun non fatal. Pada pasien TIA penggunaan aspirin jangka panjang juga bermanfaat mengurangi kekambuhan TIA, stroke karena penyumbatan dan kematian akibat gangguan pembuluh darah. Berkurangnya kematian jelas terutama pada pria. 82 Seorang laki-laki 35 tahun datang ke poli dengan keluhan sakit di ibu jari kaki. Pada pemeriksaan didapatkan kemerahan dan bengkak di ibu jari kaki kanan. Apakah sebutan untuk kondisi serangan klasik ini? a. Inflamasi sendi b. Berifringen positif c. Podagra d. Tofus e. Nodul rematik pembahasan : Diagnosis diatas adalah atritis gout  Pada artritis gout daerah yang khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam disebut podagra. Bagian ini tampa bengkak,kemerahan,nyeri sekali bila disentuh, rasa nyeri berlangsung beberapa hari hingga sampai 1 minggu, lalu menghilan. serangan seringkali terjadi pada malam hari,biasanya sehari sebelumnya pasien tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat sekali. o Inflamasi sendi: peradangan pada sendi o Tofus atau tofi : penimbulan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia, tulang rawan,bursa dan jaringan lunak. Sering timbul di tulang rawan sebagai benjolan keras. Tfus merupakan manifestasu lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah serangan artritis akut pertama.

83 Seorang petani perempuan berusia 39 tahun mengeluh batuk dan demam selama 2 minggu, hal ini juga diiringi turunnya nafsu makan dan berat badan. Pada pemeriksaan fisik didapati kenaikan suhu badan, pembesaran limfonodi leher dan inguinal, dan hepatosplenomegali. Hasil pemeriksaan laboratorium didapati adanya anemia defisiensi besi, lekositosis, kenaikan laju enap darah. Pada pemeriksaan tinja didapat cacing daun dan telur-telurnya. Cacing daun

memanjang (6 cm) tanpa cephalic-cone dan telurnya berbentuk lonjong, mempunyai operkulum. Trematoda mana yang terdapat pada usus halus pasien tersebut? a. Schistosoma japonicum b. Schistosoma mansoni c. Fasciolopsis buski d. Fasciola hepatica e. Fasciola gigantica pembahasan: udah dijawab sm dr.sri sundari.tpi dokternya jwbnya fasciolapsi gigantiva, tapi dibuku jwbnya faciola buski. Faciola buski :suatu trematodaa yang di dapatkkan pada manusia dan hewan.trematoda ini berada di usus. Telornya berbentuk agak lonjong,berdinding tipis transparan dengan sebuah operkulum yang nyaris terlihat pada sebuah katubnyadan terdapat cephalic cone 84 Seorang perempuan 59 tahun mengeluh dalam 1 bulan terasa sakit kepala yang progresif, demam, dan bingung. Sakit kepala tiap malam dan menyebabkan ia terbangun dari tidurnya. Ia tidak merasa fotofobia dan muntah. Ia memakan babi. Pemeriksaan serologis untuk sistiserkus ternyata positif kuat. Cacing pita manakah yang paling mungkin menjadi penyebab? a. Taenia solium b. Dipylidium caninum c. Taenia saginata d. Hymenolepis nana e. Diphyllobothrium latum pembahasanL: kata kunci memakan babi : taenia solium taenia saginata : daging sapi 85 Seorang wanita usia 65 tahun datang dengan keluhan pandangan kedua mata semakin kabur di bagian sentral sejak 6 bulan. Tidak ada riwayat diabetes melitus, hipertensi, maupun trauma. Pada pemeriksaan visus ODS 6/24 tidak dapat dikoreksi. Segmen anterior dalam batas normal, pemeriksaan fundus didapatkan drusen pada makula. Diagnosis manakah yang paling mungkin? a. Polypoidal choroidovasculopathy (PCV) b. Macular hole

c. Central serous chorioretinopathy (CSR) d. Age related macular degeneration (ARMD) e. Perdarahan submakula pembahasan: Degenerasi macula adalah suatu keadaan dimana macula mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral. Tanda utama dari degenerasi pada makula adalah didapatkan adanya bintik-bintik abu-abu atau hitam pada pusat lapangan pandang. Kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan-lahan, tetapi kadang berkembang secara progresif, sehingga menyebabkan kehilangan penglihatan yang sangat berat pada satu atau kedua bola mata.. Terdapat 2 jenis tipe dasar dari penyakit-penyakit tersebut yakni Standar Macular Degeneration dan Age Related Macular Degeneration (ARMD). Bentuk yang paling sering terjadi adalah ARMD.(3,4) Degenerasi makula terkait usia merupakan kondisi generatif pada makula atau pusat retina. Terdapat 2 macam degenarasi makula yaitu tipe kering (atrofik) dan tipe basah (eksudatif). Kedua jenis degenerasi tersebut biasanya mengenai kedua mata secara bersamaan. 1. Degenerasi Makula tipe non-eksudatif (tipe kering) Rata-rata 90% kasus degenerasi makula terkait usia adalah tipe kering. Kebanyakan kasus ini bisa memberikan efek berupa kehilangan penglihatan yang sedang. Tipe ini bersifat multipel, kecil, bulat, bintik putih kekuningan yang di sebut drusen dan merupakan kunci identifikasi untuk tipe kering. Bintik tersebut berlokasi di belakang mata pada level retina bagian luar. Adapun lesi klasik yang bisa ditemukan adanya atrofi geografik. Terdapat endapan pigmen di dalam retina tanpa disertai pembentukan jaringan parut , darah atau perembesan cairan.(11,12,13,14) Degenerasi makula terkait usia noneksudatif ditandai oleh atrofi dan degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen retina, membran Bruch, dan koriokapilaris dengan derajat yang bervariasi. Dari perubahan-perubahan di epitel pigmen retina dan membran Bruch yang dapat dilihat secara oftalmoskopis, drusen adalah yang paling khas. Drusen adalah endapan putih kuning, bulat, diskret, dengan ukuran bervariasi di belakang epitel pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. Seiring dengan waktu, drusen dapat membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi dan meningkat jumlahnya. Secara histopatologis sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan lokal bahan eosinifilik yang terletak di antara epitel pigmen dan membran Bruch; drusen mencerminkan pelepasan fokal epitel pigmen.(7,10). Drusen dapat di bagi berdasarkan klinik dan histopatologi yakni drusen keras ( nodular), drusen diffus ( konfluent), drusen halus ( granular ), dan drusen kalsifikasi . Selain drusen, dapat muncul secara progresif gumpalan-gumpalan pigmen yang tersebar secara tidak merata di daerah-daerah depigmentasi atrofi di seluruh makula.(7,10) 2. Degenerasi Makula tipe eksudatif ( tipe basah) Degenerasi makula tipe ini adalah jarang terjadi namun lebih berbahaya di bandingkan dengan tipe kering. Kira kira didapatkan adanya 10% dari semua degenerasi makula terkait usia dan 90% dapat menyebabkan kebutaan. Tipe ini ditandai dengan adanya neovaskularisasi subretina dengan tanda-tanda degenerasi makula terkait usia yang mendada atau baru mengalami gangguan penglihatan sentral termasuk penglihatan kabur, distorsi atau suatu skotoma baru. Pada pemeriksaan fundus, terlihat darah subretina, eksudat, lesi koroid hijau abu-abu di makula. Neovaskularisasi koroid merupakan perkembangan abnormal dari pembuluh darah pada epitel pigmen retina pada lapisan retina. Pembuluh darah ini bisa mengalami perdarahan dan menyebabkan terjadinya scar yang dapat menghasilkan kehilangan pusat penglihatan. Scar ini disebut dengan Scar Disciform dan biasanya terletak di bagian sentral dan menimbulkan gangguan penglihatan sentral permanen. 86 Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gangguan penglihatan. Pemeriksaan menggunakan Amsler Grid menunjukkan adanya gangguan visus sentral disertai skotoma positif. Apakah bagian mata yang mengalami kelainan? a. Makula b. Diskus optikus c. Nervus optikus d. Korteks cerebri e. Retina perifer pembaasan :baca diatas pada degerasi makula tipe eksudatif 87 Seorang pria, usia 48 tahun, datang ke rumah sakit karena batuk disertai sedikit darah. Pasien tidak mengeluhkan sesak, penurunan berat badan, batuk berdahak kadang-kadang dialami. Pasien tersebut adalah seorang perokok berat sejak usia muda, yaitu sejak usia sekitar 18 tahun, dalam sehari rata-rata pasien tersebut dapat

menghabiskan dua bungkus rokok (sekitar 24 batang rokok per hari). Ia merasa khawatir dengan kebiasaannya tersebut sehingga segera berobat ke rumah sakit ketika mengalami batuk disertai darah. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan perkusi sonor dan suara nafas vesikuler. Apakah pemeriksaan penunjang awal yang paling tepat? a. Aspirasi jarum halus b. Roentgen thorax serial c. Pemeriksaan sputum d. Biopsi e. Pemeriksaan darah lengkap pembahasan:kasus diatas adalah PPOK dengan sarannya adalah poto thorax. 88 Seorang laki-laki 50 tahun, pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak tiga hari yang lalu. Pasien sering mengalami sesak nafas yang bersifat kambuhan sejak usia remaja, pekerjaannya setiap harinya dia bekerja sebagai buruh bangunan. Dia seorang perokok berat yang biasa merokok 2 bungkus tiap harinya. Dari keluarga, didapatkan informasi bahwa ayah dari pasien adalah seorang penderita asma. Pasien merasa jika kekambuhan kali ini disebabkan oleh kerja bakti yang dilakukannya 4 hari yang lalu. Informasi apakah yang mendukung kecurigaan adanya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) pada pasien ini? a. Pasien adalah seorang perokok →untuk menegtahui faktor resiko b. Riwayat keluarga c. Pasien adalah seorang buruh bangunan d. Sesak nafas yang dipicu oleh kegatan kerja bakti e. Sesak nafas yang kambuhan sejak remaja pembahasan: MEKANISME PPOK: Pada bronkitis kronis maupun emfisematosa terjadi akibat penyempitan saluran nafas. Penyempitan ini akan mengakibatkan obstruksi jalan nafas dan menimbulkan sesak. Pada bronkitis kronik, saluan pernafasan kecil yang berdiameter kurang dari 3 mm menjasi lebih sempit, berkelok-kelok,dan berobliterasi. Penyempitan ini terjad karena metaplasiasel goblet. Saluran nafas besar juga menyempitkan karena hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus. Pada emfisematosa paru penyempitan saluran nafas disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru-paru 89 Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri pada leher. Pada pemeriksaan fisik tampak otot leher berkontraksi secara involunter yang menyebabkan kepalanya

berputar atau menengok ke kiri dan secara tidak sadar miring ke depan atau ke belakang. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Generalize dystonia b. Drugs-induce dystonia c. Meigs’ syndrome d. Tardive dyskinesia e. Spasmodic torticollis pembahasan: Spasmodik tortikolis adalah kekakuan dari pada otot-otot leher, yang disebabkan oleh kontraksi klonik atau tonik dari otot-otot servikal pada leher dengan gejala terjadi kekakuan pada sistem saraf dan terdapatnya hysteria. Juga merupakan bentuk dari distonia dengan karakteristik intermitten dan gerakan involunter dari kepala yang rekuren bersamaan dengan terjadinya kontraksi dari otot leher. 90 Seorang perempuan berusia 22 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan mengeluarkan darah per-vaginam 3 hari yang lalu setelah melakukan hubungan sexual. Darah yang keluar bergumpal dan keluar jaringan. Pasien sudah telat haid 1.5 bulan. Saat ini perdarahan sudah berhenti, pada pemeriksaan laboratorium PP test +. Pada pemeriksaan dalam mulut rahim tertutup. Pada gambaran USG tak tampak adanya kantong kehamilan. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Missed abortion b. Kehamilan ektopik c. Abortus inkompletus d. Mola Hidatidosa e. Abortus kompletus pembahasan :sudah jelas ya diatas itu adalah Abortus komplet - Perdarahan pervaginam, darah yang keluar bergumpal dan keluar jaringan - Saat ini perdarahan sudah berhenti - Pemeriksaan di dapatkan OUE menutup, USG tidak tampak kantong rahin. - PP test +→ harus diabaikan karen aPP test akan tetap positif sampai 3 minggu 91 Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke dokter dengan keluhan utama sering gemetar pada salah satu tangannya. Keluhan tersebut terjadi saat istirahat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya mask face, sulit mengawali gerakan, dan kaku. Pasien merupakan penderita gangguan jiwa dengan pengobatan neuroleptik jangka panjang. Apakah obat yang menyebabkan gangguan tersebut? a. Haloperidol b. Tioridazin c. Metamfetamin d. Selegilin e. Triheksifenidil pembahasan : jelasnya bahwa pasien itu menderita sindrom ekstrapiramidal yang merupakan efek samping dariobat haloperidol: sindrom ekstrapiramidal: ditonia akuta,akathisia, sindrom parkinson= tremor, bradikinesia ,rigiditas). Obat untuk mengatasinya adalah Triheksifenidil 92 Seorang laki-laki 42 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada sendi jari tangan dan kaki, terutama saat bangun tidur. Pada inspeksi, persendian membengkak dan tampak adanya deformitas. Foto Rontgen tampak soft tissue swelling di daerah persendian, celah sendi menyempit dengan tampak lesi litik, membulat di ujung-ujung sendi memberi gambaran cyste (panus) dengan tepi sendi irreguler. Apakah diagnosis paling tepat pada penderita tersebut? a. Rheumatoid Arthritis b. Osteoarthrosis c. Osteoartritis TB d. Arthritis Psoriatica e. Gout pembahasan: Arthritis Rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik yang terutama mengenai sendi diartrodial.

Patogenesis: penyakit ini disebabkan rantai peristiwa imunologi yang meneybabkan proses dekstruksi sendi. Berhubungan dengan faktor genetik,infeksi, heat shock protein. Penyakit ini lebih sering mengenai wanita daripada pria terutama usia subur. Manifestasi klinis. Kriteria Diagnosisi menurut American Rheumatism Association (ARA)yang direvisi tahun 1987 adalah : 1.Kaku pada pagi hari (morning stiffness).pasien merasa kaku pada persendian dan di sekitarnyta sejak bangun tidur sampai sekurang-kurangnya 1 jam sebelum perbaikan maksimal. 2. Artritis pada 3 daerah. Terjadi pembengkakan jaringan lunak atau persendian (soft tissue sweeling) atau lebih efusi, bukan pembesaran tulang (hiperostosis). Terjadi sekurang-kurangnya 3 sendi secara bersamaan dalam observasi seorang dokter. Terdapat 14 persendian yang memenuhi kriteria interfalang proksimal, metakarpofalang, pergelangan tangan, siku, pergelanagn kaki, metatasofalang kiri dan kanan 3. Artritis pada persendian tangan. Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu persendian tangan tertera diatas. 4. artritis simetris. Maksudnya keterlibatan sendi yang sama(tidak mutlak bersifat simetris). Padakedua sisi secara serentak 5. nodul reumatoid yaitu subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan ekstensor atau daerah jukstaartrikular dalam observasi seorang dokter. 6. Faktor reumatoid serum positif 7. terdapat perubahan gambaran radiologis yang khas pada pemeriksaan sinar rontgen tangan posteroanterior atau pergelanagan tangan, harus menunjukkan adanya erosi atau dekalsifikasi tulang berlokasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi. Untuk diagnosis AR diperlukan sekurang-kurangnya 4 dari 7 kriteria diatas. Kriteria 1-4 harus terdapat minimal selama 6 minggu.

93 Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di dubur. Benjolan tersebut mulai dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, dan satu tahun sebelum muncul benjolan tersebut pasien merasakan setiap kali setelah buang air besar keluar darah segar. Pekerjaan sebagai sopir. Apakah diagnosis yang paling mungkin diderita pasien ini? a. Ca rekti b. Fistula perianal c. Abses perianal d. Haemorrhoid e. Polip rekti Pembahasan: diagnosis diatas hemoroid derajat 4 Hemoroid adalah : pelebaran varises satu segmen atau lebih vena-vena hemotoid Etilogi : herditer,anatomi,pekerjaan,psikis Hemoroid interna dibagi 4: Tingkat I: varises satu atau lebih v.hemoidalis interna dengan gejala berwarna merah segar pada asaat buangair besar Tingkat 2:benjolan keluar saat defekasi tetapi masih bisa masuk dengan sendirinya Tingkat 3: benjolan tidak dapat masuk spontan harus didorong Tingkat 4:benjolan tidak dapat dimasukkan atau telah terjadi inkarserasi. Ca rekti: mulai terjadi di usia 40 taun dan mencapai puncak 60 tahun. Keluhannya: BAB berdarah dan berlendir. Terjadi perubahan pola defekasi diare selama beberapa haru dan disusul konstipasi. Ukuran fesenya kecil-kecil ssperti ukuran kotoran kambing Polip recti:banyak ditemukan pada anak dibawah 10 tahun Pernadarahan peranum bercampur dengan lendir, darah yang keluar berwarna terang terang atau gelap tergantung lokasi polip. 94 Seorang wanita berusia 39 tahun datang ke Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan terdiagnosis Tuberkulosis paru, dengan BTA sputum positif. Pasien tersebut mempunyai 3 orang anak masing-masing berusia 3, 6 dan 9 tahun. Sebagai dokter Puskesmas merencanakan memeriksa ketiga anak tersebut. Pemeriksaan apa yang paling tepat dan memungkinkan dilakukan di Puskesmas? a. Darah rutin dan LED b. Biopsi limfonodi c. BTA sputum d. Test PPD (mantoux) e. Foto thorak pembahasan : Tes mantoux itu tes untuk mendeteksi/mengetahui adanya infeksi kuman Tuberkulosis (TBC). Tes ini sudah lama dikenal, tetapi hingga saat inimasih mempunyai nilai diagnostic yang tinggi terutama pada anak dengan sensitivitas dan spesifisitas di atas 90 %. Tes mantoux dilakukan dengan cara menyuntikkan tuberkulin ( suatu komponen protein kuman TBC yang mempunyai sifat antigenic yang kuat) ke dalam lapisan kulit lengan bawah seseorang. Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikkan. Makanya disebut juga dengan tes tuberkulin.Protein tadi (tuberkulin) bila disuntikkan ke dalam lapisan kulit seseorang yang telah terinfeksi TBC akan menimbulkan reaksi di kulit tersebut berupa bentol kemerahan (indurasi) setelah 48-72 jam kemudian. Untuk memastikan anak terinfeksi kuman TBC atau tidak, akan dilihat indurasinya setelah 48-72 jam. Indurasi ini ditandai dengan bentuk kemerahan dan benjolan yang muncul di area sekitar suntikan. Bila nilai indurasinya 0-4 mm, maka dinyatakan negatif. Bila 5-9 mm dinilai meragukan, sedangkan di atas 10 mm dinyatakan positif. 95 Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, dibawa orangtuanya ke puskesmas karena mengeluhkan keluar cacing dari anus. Keluhan ini disertai dengan sakit dan kembung, nafsu makan menurun serta gatal-gatal di kulit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak anemis, abdomen distensi. Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 9,8%. Leukosit 5.400/mm3, hitung jenis leukosit : Eosinofil 7, Basofil 0, Segmen 64, Limfosit 13, Monosit 16, dan trombosit 234.000/mm3. Apakah pengobatan yang paling tepat diberikan? a. Tiabendazol b. Albendazol c. Levernizol d. Mebendazol e. Pirantel pamoat pembahasan: penyebab diatas cacain ghookworm Perbedaan hookworm dan ascaris lumbocoides

Klinis Parasite mekanisme

Hookworm(cacing tambang) N.americanus,ancylostoma duodenale Telur→larva rabditiform→larva filariform→dikelurakan melalui tinja→menembus kulit→kapiler darah→jantung kanan→paruparu→bronkus→trakea→laring→usus halus

Klinis

Stadium larva: larva filariform menembus kulit, maka akan terjadi perubahan kulit yang idsebut ground itch Stadium dewasa: keadaan gizi penderita (kekurangan fe dan protein)menyebabkan kehilangan darah.. Biasanya menyebabkan anemia hipokromik mikrositik Ditemukanya telur dalam tinja Adannya telur dalam tinja Pada telur dewasa keluar sendiri baik melelui segar mulut ata hidung karena muntah Telor cacingber bentuk bujur dan Cacing jantan: berukuran 10-30 cm dinding tipis atau transparan Cacinga betina: 22-35cm Telornya berlapis 3 dan bergerigi Mebendazoel2x sehari selama 3hr Pirantel pamoat 10 mg/kgBB (maximal 1 Pirantel pamoat 10 mg/kgBB gr)selama 3 hari (maximal 1 gr)selama 3 hari mebendazol 2 kali sehari 100 mg, selama 3 hari piperazin sitrat dewasa 3,5 mg sebagai dosis tunggal selamam 2 hari

Diagnosis

Ciri parasitnya Terapi

ascariasis Ascaris slumbocoides(cacing gelang) parasit→tertelan manusia→menetas di usus halus→larva menembus dinding usus halus→menuju pembuluh darah dan limfe→dialirkan ke jantung→kemudian mengikuti aliran darah ke paru→diparu menembus dinding pembuluh darah→alveolus→mmasuk ke rongga alveolus→trakes→bronkiolus→bronkus→dari trakea menuju faring→ rangsangan batuk→ tertelan ke esofagus→usus halus→cacing dewasa→dikeluarkan lewat tinja Bila di paru : batuk,demam,dan eosinofiluis Pada poto thorax : infiltrat menghilang dalam waktu 3 minggu disebut sindrom loeffler Kdg-kdg menderita gangguan usus ringan :mual,nafsu mkan berkurang,diare atau konstipasi Infeksi berat: ileus obstruksi

FARIS

20. Seorang wanita usia 40 tahun G5P2A2 hamil 8 bulan datang dengan keluhan perdarahan pervaginam, banyak, 5-6 duk kain pada perdarahan didapatkan gumpalan darah yang banyak akan tetapi nyeri perut tidak ada. Pasien juga pernah mengalami hal demikian pada kehamilan sebelumnya. Saat itu usia kandungan pasien 7 bulan, pasien mengalami perdarahan per vaginam, namun perdarahan berhenti dengan sendirinya. Apakah diagnosis pasien tersebut? a. Solusio plasenta b. Plasenta previa c. Vasa previa d. --e. --21. Wanita 25 th hamil 8 bulan datang ke puskesmas dengan keluhan keluar darah segar dari jalan lahir sejak 2 jam sebelum ke puskesmas. Tampak anemis, VS normal, leopold : letak lintang (kepala kanan, dorsal inferior). Pemeriksaan spekulo tampak darah keluar dari OUE. Maka diagnosisnya? a. Solusio plasenta b. Plasenta previa c. Vasa previa d. Varises vagina pecah

e. --22. Seorang perempuan, 38 tahun datang untuk berkonsultasi dengan dokter. Semalam melakukan senggama dengan suami, saat ini pasien dalam pertengahan siklus haid. Pasien tidak mau punya anak, dan jika terbukti hamil dia akan menggugurkannya. Tindakan dokter yang tepat ? a. memberikan metergin per vaginam b. meresepkan kontrasepsi darurat pasca koitus c. menyarankan pasien segera melakukan vaginal douche d. menyarankan agar menunggu haid sebelum mengambil tindakan e. menjelaskan pd pasien bahwa koitus tanpa kontrasepsi pada pertengahan siklus haid memiliki 5% kemungkinan hamil 78. Pasien perempuan usia 40 tahun P5A1 datang ke UGD dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam setelah melahirkan. Pasien baru saja melahirkan bayi laki2 dengan berat 4500gram di dukun persalinan. Proses melahirkan sangat lama. Perdarahan banyaknya sekitar 2-3 kain panjang. Pasien merasa lemas dan pucat. Pada PF: TD 100/60, Nadi 88, RR 22, Suhu 37. Pada pemeriksaan ginekolog darah keluar dari ostium uteri externum, dan darah masih terlihat keluar. Pemeriksaan fundus setinggi pusat dengan kontraksi lemah. Tindakan yang harus dilakukan adalah ? a. pemberian metergin b. bimanual kompresi c. pemberian oxitosin d. pemasangan tampon e. pemberian misoprostol 23. P5A0, 39 tahun, post partus 1 jam lalu di dukun mengalami pendarahan banyak hingga membasahi 2 kain panjang. Dari PF : tekanan darah 90/palpasi, nadi 120/menit, kecil dan lemah. Program pemerintah untuk mencegah kejadian ini? a. Tabungan ibu bersalin b. Ambulan desa c. Safe motherhood d. Suami siaga e. KB 24. Seorang perempuang berusia 44 tahun, G6P5A0, datang ke puskesmas dengan keluhan tadi pagi ada perdarahan dari jalan lahir setelah 6 minggu terlambat menstruasi. Pasien mengaku dari vagina sudah keluar gumpalan darah yang disertai selaput. Setelah keluarnya gumpalan tersebut, perdarahan berhenti. Pemeriksaan inspekulo menunjukkan serviks menutup tanpa adanya darah. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a. Missed abortion
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF