pembahasan penentuan kadar protein secara lowry...
Description
Pembahasan Lowry
Percobaan Percobaan ini dilakukan dilakukan untuk menentukan menentukan kadar protein protein dalam sampel larutan putih telur melalui metode Lowry. Reagen biuret dibuat dengan mencampurkan reagen A (NaOH) dengan reagen (!u"O#)$ hal ini dilakukan untuk membentuk ion !u %&. Larutan protein ditambahkan dengan reagen biuret yang mengandung ion !u %& akan berikatan dengan gugus amida pada protein yang merupakan ligan kuat membentuk ikatan phi sehingga orbital pada !u mengalami splitting splitting men'adi men'adi %g dan eg. katan phi antara orbital phi pada gugus amida merupakan ligan yang terisi penuh dengan orbital phi ( %g) logam !u mampu membentuk kompleks !u dengan gugus amida men'adi segiempat datar. Adapun reaksi yang ter'adi pada penambahan reagen iuret adalah sebagai berikut. Na %"O#(aq) & H%O(aq) & !u %&(aq)
NaOH(aq) & !u"O#(aq) O
R
R O
NH NH
O
R
H N
N H
H N
R
O
O
O
O R
N H
O
R N H
H N
R O* O HN
&
R
(aq)
O
R
R
O !u
O NH NH
R
R
O*
NH
O !u
!u%&(aq) NH
NH%
H N
NH
O O
O
R
O NH
N H O
NH% R
( aq)
Gambar . Reaksi Protein dengan Reagen iuret
+arna ungu yang terbentuk mengindikasikan bahwa sebagian besar protein yang terdapat dalam albumin telur yang diu'i adalah tripeptida$ yaitu protein yang rantai peptidanya terdiri dari tiga gugus asam amino dengan dua ikatan peptida. +arna ungu dihasilkan dari senyawa kompleks yang terbentuk menyerap sinar mengakibatkan elektron yang mengisi tingkat energi yang lebih rendah dapat menyerap energi cahaya sehingga transisi d*d mengalami transisi ke tingkat energi yang lebih tinggi tinggi dan 'atuh pada daerah daerah sinar tampak yaitu ungu. ungu. ,adi$ larutan albumin pada telur positi- merupakan protein karena dapat membentuk kompleks !u berwarna. !ampuran tersebut diinkubasi selama / menit pada suhu kamar. nkubasi ini bertu'uan agar protein tidak mengalami denaturasi akibat perubahan suhu sehingga kadar protein dalam albumin telur dapat dihitung secara akurat. !amp !ampur uran an yang yang telah telah diin diinku kuba basi si dita ditamb mbah ahka kan n deng dengan an reage reagen n -oli -olin* n*ci cioc ocel elteu teu yang yang mengan mengandun dung g -os-ot -os-otung ungsat sat (0P+%O#/12*) dan dan -os-o -os-omo moli libd bdat at (0P3o (0P3o%O#/12*). (0P (0P+%O#/12*) dan (0P3o%O#/12*) dalam protein yang membentuk kompleks dengan ion !u %& menyebabkan tereduksi dan memiliki tingkat oksidasi 3o 4 dan +4. erbentuknya ion dari 3o 5& dan +5& akan berikatan dengan atom O yang terdapat dalam protein membentuk peroksonya selan'utnya satu elektron dari
!u akan diberikan kepada masing*masing logam 3o atau + sehingga kompleks !u dengan protein mengalami mengalami peningkata peningkatan n dalam kesetabilannya kesetabilannya dengan dengan warna larutan bening bening keunguan keunguan dengan dengan reaksi sebagai berikut. O
O
R
R
NH O HN
O !u
O NH NH
R
O
O*
NH
O
!u
NH
R
H R N
N R H
(0P+.%O#/12*)
+
O NH R
O
NH%
OH*( aq) aq)
(aq)
H N
H% N
HN
NH
O
O
O
O
HN +
+
!u
PO #2*( aq) aq)
+
H %O(l ) l )
+
H 2PO#(aq #(aq) )
+
O
O
HN
O
O
O
HN
NH
HO
(aq)
N H O
O
R
R
H R N
NH O HN
N R H
O*
NH O
!u
O NH NH
R
O
R
O
!u
NH
& (0P3o .%O#/12*)
O
(aq)
NH R
O
NH%
+
OH* (aq)
(aq)
H N
H% N
HN
NH
O
O
O
O
HN +
3o
!u
O
PO #2*( aq) aq)
+
H %O(l ) l )
+
H 2PO#(aq #(aq) )
3o O
HN
O
O
O
HN HO
+
(aq)
NH N H
(aq)
Gambar . Reaksi yang ter'adi pada protein setelah penambahan reagen 6olin !iocelteu.
Reagen Reagen -olin* -olin*cio ciocel celteu teu yang yang mengan mengandun dung g -os-otu -os-otungs ngsat at (0P+ (0P+ %O#/12*) dan -os-om -os-omoli olibda bdatt (0P3o%O#/12*) ketika ditambahkan ke dalam larutan protein pada tabung reaksi #$7$5$8 mengasilkan warna ungu dan terdapat warna hitam pada dasar tabung reaksi. Hal tersebut karena adanya protein yang yang mengan mengandun dung g asam amino amino yang yang mengan mengandun dung g cincin cincin imida9 imida9ol ol atau -enoli -enolik k yang yang mampu mampu mereduksi (0P+%O#/12*) dan (0P3o %O#/12*) men'adi 3oO % dan +O % yang berwarna biru kehitaman sampai hitam dengan reaksi sebagai berikut.
O H% N
!H
!
O OH & (0P+.%O#/12* )
(aq)
+
OH*(aq)
H% N
!H !
!
H 2PO#(aq)
+
+O%(aq)
(a:)
O
(a:)
OH
O H% N
+
!H%
!H%
OH
OH
!H
!
O OH & (0P3o.%O#/12*)
+
(aq)
OH*( aq)
H% N
!H !
OH + H 2PO#(aq)
+
3oO%(aq)
!H%
!H%
! (a:) OH
O
OH
(a:)
Gambar 4. Reaksi yang ter'adi pada tirosin setelah penambahan reagen 6olin
!iocelteu. Agen pengoksidasi dalam reaksi di atas adalah residu tirosin yang 'umlahnya relati- sediki sedikitt dalam dalam laruta larutan n u'i sehing sehingga ga diperlu diperlukan kan penamb penambaha ahan n konstit konstituen uen lain lain yang yang dapat dapat meningkatk meningkatkan an sensiti-itas sensiti-itas reagen 6olin*!ioca 6olin*!iocalteu. lteu. ;ntuk dapat meningkatk meningkatkan an sensiti-itas sensiti-itas reagen 6olin*!iocalteu$ dalam praktikum ini dilakukan penambahan reagen iuret$ dengan penambahan reagen biuret akan terbentuk kompleks !u%& dengan residu asam amino yang terdapat pada larutan u'i menghasilkan kompleks !u*protein.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.