PEMBAHASAN KOMUNIKASI EFEKTIF

February 26, 2019 | Author: AZIRA RAMDAYANI GUNAY | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pembahasan komunikasi efektif...

Description

BAB II PEMBAHASAN 2.1 KOMUNIKASI EFEKTIF

a. Definisi Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran pikiran atau informasi. Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude (attitude change) change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan,  perasaan dan sikap antara dua orang atau ata u kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan  b. Tujuan –  Tujuan –  tujuan  tujuan Komunikasi 1. Untuk memahami dan menemukan diri sendiri. 2. Menemukan

dunia

luar

sehingga

dapat

dengan

mudah

menyesuaikan diri dengan lingkungan. 3. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermaksa dengan orang lain. 4. Melalui komunikasi antar pribadi atau individu dapat mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain. 5. Komunikasi antar pribadi merupakan proses belajar mempengaruhi orang lain. 6. Mengubah pendapat orang lain.

1

7. Membantu orang lain yang sulit melakukan komunikasi karena  beberapa hambatan seperti berikut : a) Keterbatasan waktu.  b) Jarak psikologi. c) Adanya evaluasi terlalu dini. d) Lingkungan yang tidak mendukung. e) Keadaan komunikator. f) Keadaan komunikan (penerima pesan). c. Komunikasi dalam praktek Farmasi Proses komunikasi antara farmasis dengan pasien menjalankan 2 fungsi, yaitu : 1. Menetapkan hubungan tentang farmasis dan pasien. 2. Memberikan pertukaran informasi yang dibutuhkan untuk menilai kondisi kesehatan pasien, mencapai keputusan dalam rencana  pengobatan, implementasi rencana pengobatan dan mengevaluasi dampak pengobatan terhadap kualitas hidup pasien. Komunikasi antar farmasis dan pasien berbeda dar i komunikasi dengan teman. Komunikasi profesional dengan pasien adalah alat untuk menjamin hubungan pengobatan agar farmasis efektif memberikan  pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan harus diatas segala  –  galanya. Pengetahuan farmasis yang unik dan tanggung jawab khusus  pada masyarakat harus mampu menjamin efektifnya komunikasi dengan pasien.

2

2.2 KONSELING OBAT

a. Konseling Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam pemecahan masalah. Konseling obat adalah suatu proses untuk membantu pasien memperbaiki masalah penggunaan, pemilihan obat dalam rangka tujuan pengobatan optimal.  b. Tujuan –  Tujuan –  tujuan  tujuan konseling obat, yaitu : 1. Mewujudkan hubungan profesional antara apoteker dan pasien. 2. Mengenal dan menyelesaikan masalah penggunaan obat. 3. Mengumpulkan

informasi

tentang

cara

dan

tindakan

 pengambilan dan penggunaan penggunaan obat. 4. Membimbing, mengarahkan dan memberikan pengtahuan kepada pasien tentang penggunaan obat secara rasional. 5. Meningkatkan kualitas hidup pasien. c.

Prinsip dasar konseling terjadinya kemitraan atau korelasi antara

 pasien dengan apoteker sehingga terjadi te rjadi perubahan perilaku pasien secara sukarela. Pendekatan apoteker dalam pelayanan konseling mengalami  perubahan model pendekatan dari pendekatan “Medical Model” menjadi  pendekatan “Helping Model” d.

Sasaran dan infrastruktur konseling Sasaran konseling yaitu : 3

1. Konseling pasien rawat jalan. 2. Konseling pasien rawat inap. Infrastruktur Konseling yaitu : 1. Sumber daya manusia. 2. Alat penunjang. 3. Alat bantu konseling.

e. Kegiatan konseling yaitu : 1. Persiapan dalam melakukan konseling. 2. Tahapan konseling, yaitu : a) Pembukaan.  b) Diskusi

untuk

mengumpulkan

informasi

dan

identifikasi maslah. c) Diskusi untuk mencegah atau memecahkan masalah dan mempelajarinya. d) Memastikan pasien telah memahami informasi yang diperoleh. e) Menutup diskusi. f.

Aspek –  Aspek –  aspek  aspek konseling : 1. Deskripsi dan kekuatan obat. 2. Jadwal dan cara penggunaan. 3. Mekanisme kerja obat. 4. Dampak gaya hidup. 5. Penyimpanan. 6. Efek potensial yang tidak di inginkan.

g. Masalah –  Masalah –  masalah  masalah dalam konseling, yaitu : 1. Faktor penyakit. 2. Faktor terapi. 3. Faktor pasien. 4. Faktor komunikasi. h. Cara Pendekatan dalam Meningkatkan Kepatuhan Konseling, yaitu : 4

1. Berkomunikasi dengan pasien. 2. Informasi yang tepat.

i.

Manfaat konseling bagi apoteker, yaitu : 1. Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan. 2. Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagai tanggung jawab profesi apoteker. 3. Menghindari

apoteker

dari

tuntutan

karena

kesalahan

 penggunaan obat (medication error). 4. Suatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya dalam memasarkan jasa pelayanan.

Penerapan konseling obat sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam praktek kefarmasian

pada

pasien

dapat

meningkatkan

kepatuhan

pasien

dalam

 penggunaan obat karena pasien mendapatkan penjelasan mengenai manfaat  penggunaan obat yang sesuai dengan aturan pakai yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.

5

BAB III PENUTUP 2.3 Kesimpulan

Dalam pelayan kefarmasian, farmasis harus mempunyai pengetahuan mengenai pasien, obat, penyakit dan identifikasi masalah pengobatan pasien. Farmasis harus mampu menggabungkan pengetahuan, kemampuan dan  pengalaman. Apabila terjadi kesalahan farmsis mempunyai tanggung jawab atas kesalaha itu, berbeda hal dengan dispensing obat yang bertanngung jawab adalah  pembuat resep. Pelayan kefarmasian adalah bisnis dan berhasil apabila hasil terapi sesuai dengan yang diinginkan dan farmasis harus membuktikan akan perannya dalam penentuan hasil terapi dari pasien. Kesimpulannya peran farmasi dalam dispensing obat berbeda dengan pelayang kefarmasian dalam hal kebutuhan sosian, tanggung jawab, hubungan dengan pasien dan elayanan kesehatan lainnya, tanggung jawab terhadap profesinya dan eksitensinya sebagai tenaga kesehatan  professional. Konseling yang merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam praktek kefarmasian memiliki manfaat bagi pasien maupun apoteker seperti yang dijabarkan pada pembahasan dalam penulisan makalah ini. Penerapan konseling obat dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat karena pasien mendapatkan penjelasan mengenai manfaat penggunaan obat yang sesuai dengan aturan pakai yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup pasien .

Saran

6

Sebagai apoteker hendaknya kita terus mengembangkan potensi dalam  berkomunikasi dengan pasien, khususnya pasien dengan kondisi tertentu seperti  pasien lanjut usia, pasien yang mengalami gangguan pengelihatan dan  pendengaran, pasien yang mengalami sakit parah, pasien yang mengalami  penyakit AIDS, pasien keterbelakangan keterbelakan gan mental, pasien remaja dan perawat pera wat pasien agar kita mampu menunjukkan kompetensi kita dengan baik. Perlu adanya kesadaran seluruh tenaga profesional kesehatan terutama apoteker untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat melalui  penerapan konseling obat yang merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam  praktek kefarmasian dengan orientasi pada pasien karena merupakan salah satu  bentuk kepedulian kita selaku tenaga kesehatan profesional dalam memberikan  pelayanan semaksimal mungkin dalam meningkatkan meningkatkan kualitas hidup pasien.

7

DAFTAR PUSTAKA

1. Beardsley RS, Johnson CA, Benson SB : Pharmacists’ interaction with the terminally ill patient, J. Am Pharm Assoc, NS17:750-752, NS17:750-752, 1997. 2. Dolinsky D, Werner K : How to counsel the adolescent patient. Drug Topics, May 4, 1987 : 69-75. 3. Elderhealth : Consumer drug education program. MD Pharm., 62:4, 1986.

4. Feifel H : New Meanings of Death. New York : McGraw-Hill,1977. 5. Fox MJ : Talking with patients who can’t answer. Am. J.  Nursing,71:1146-1148,1971  Nursing,71:1146-1148,1971 . 6. Kubler-Ross E : On Death and Dying . New York : Macmillan, 1969.

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF