Pembahasan Bleeding Time

June 6, 2018 | Author: Mira Yanti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Bleeding time (BT) menilai kemampuan darah untuk membeku setelah adanya luka atau trauma, dimana trombosit berinteraksi ...

Description

PEMBAHASAN BLEEDING TIME Bleeding time (BT) menilai kemampuan darah untuk membeku setelah adanya luka atau trauma, dimana trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk bekuan. Hal ini menunjukkan seberapa baik trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk bekuan darah. Prinsip pemeriksaannya adalah mengukur lamanya waktu perdarahan setelah insisi standart pada lengan bawah atau cuping telinga. Bleeding time digunakan untuk pemeriksaan penyaring hemostasis primer atau interaksi antara trombosit dan pembuluh darah dalam membentuk sumbat hemostatik, pasien dengan perdarahan yang memanjang setelah luka, pasien dengan riwayat keluarga gangguan perdarahan. Bleeding time paling sering digunakan untuk mendeteksi cacat kualitatif trombosit, seperti penyakit Von Willebrand. Tes ini membantu mengidentifikasi orang yang memiliki disfungsi trombosit. Ini adalah kemampuan darah untuk membeku setelah luka atau trauma. Biasanya, trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah menyebabkan gumpalan darah. Ada banyak faktor dalam mekanisme pembekuan, dan hal tersebut diprakarsai oleh trombosit. Uji waktu perdarahan atau bleeding time biasanya digunakan pada pasien yang memiliki riwayat perdarahan berkepanjangan setelah terluka, atau yang memiliki riwayat keturunan gangguan perdarahan. Selain itu, Uji waktu perdarahan kadang-kadang dilakukan sebagai tes pra operasi untuk menentukan respon perdarahan yang mungkin terjadi selama dan setelah operasi. Namun, pasien yang tidak memiliki riwayat masalah perdarahan, atau yang tidak memakai obat antiinflamasi,

uji

waktu

perdarahan

biasanya

tidak

diperlukan.

Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien sebaiknya ditanya terlebih dahulu mengenai obat yang sedang mereka konsumsi. Beberapa obat akan mempengaruhi hasil tes waktu perdarahan. Obatobat ini termasuk antikoagulan, diuretik, obat anti kanker, sulfonamide, thiazide, aspirin, dan obat anti inflamasi. Tes ini juga dapat dipengaruhi oleh anemia (kekurangan sel darah merah). Penggunaan aspirin dan obat-obat sejenisnya adalah penyebab paling umum dari waktu perdarahan berkepanjangan, maka penggunaannya harus dihentikan dua minggu sebelum pemeriksaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yakni besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas kadar hemoglobin dalam darah. Kisaran waktu pendarahan yang normal adalah 15 hingga 120 detik. (Dsyoghi, 2010)

Seperti yang telah dijelaskan pada dasar teori terdapat beberapa cara atau metode yang digunakan dalam pemeriksaan bleeding time yaitu metode Ivy dan duke, namun dalam praktikum kali ini dilakukan dengan menggunakan cara duke. Perbandingan antara metode Ivy dan Duke dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No 1.

Metode Duke Luka

Metode Ivy

Tidak terbentuk luka yang Terbentuk luka yang membekas membekas

2.

Sakit

Pasien tidak begitu merasakan Pasien merasakan sakit sakit

3.

lokasi

Cuping telinga

Bagian Polar Lengan bawah

4.

risiko

Pada bagian cuping telinga Pada bagian polar lengan bawah tidak terdapat pembuluh darah terdapat pembuluh darah vena , arteri, vena , arteri, dan kapiler dan sehingga kondisi

dapat

kapiler,

ditakutkan

torehan

mewakili merobek pembuluh darah sehingga

perdarahan

terbentuk secara valid.

yang mengakibatkan

waktu

perdarahn

memanjang dan didapatkan hasil yang kurang valid.

Berdasarkan pertimbangan di atas , maka dipilih cara atau metode duke dalam praktikum ini karena dinilai lebih aman dan dapat memberikan hasil yang valid. Cara duke, mula-mula dilakukan tindakan antisepsis dengan menggunakan alcohol 70% pada anak daun telinga. Dengan lancet, dilakukan tususkan pada tepi anak daun telinga. Stopwatch dijalankan waktu darah keluar. Setiap 30 detik, darah dapat dihisap dengan kertas saring. Setelah darah tidak keluar lagi, stopwatch dihentikan. Nilai normal berkiasar antara 1-3 menit. Pemeriksaan waktu perdarahan pada praktikum kali ini dilakukan antar sesame mahasiswa jurusan analis kesehatan poltekkes denpasar dan di dapatkan hasil waktu perdarahan masing-masing mahasiswa yaitu : Mira yanti (perempuan 20 tahun): 1 menit Gayatri (perempuan 20 tahun) : 1 menit

Lestari (perempuan 20 tahun): 1 menit Windy ferina (perempuan 20 tahun): 1 menit Trisna dewi (perempuan 20 tahun): 1 ,5menit Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa semua praktikan memiliki waktu perdarahn yang normal , dimana waktu perdarahan yang normal yaitu 1-3 menit. Dalam praktikum ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Semua alat dan bahan yang digunakan harus dalam kondisi steril. 2. Bagian cuping telinga yang akan ditusuk dengan menggunakan lanset harus pada bagian bawah telinga pada lokasi yang berbentuk U. jika dilakukan dibagian pinggir telinga maka waktu perdarahan bisa saja memanjang atau mengenai tulag yang terdapat pada telinga. 3. Dilakukan desinfeksi pada daerah yang akan ditusuk dengan menggunakan lanset , kemudian ditunggu hingga kering . hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa perih yang dialami pasien ketika dilakukan penusukan. 4. Waktu perdarahan harus dihitung dengan tepat , dimana saat setelah dilakukan penusukan sudah mulai dihitung 30 detik pertama. Agar waktu yang dihitung tepat maka sebaiknya menggunakan stopwatch. 5. Hasil pemeriksaan dicatat dan semua alat dan bahan yang digunakan dibuang pada tempat sampah infeksius. LESTAAA

COBA

TAMBAHINN

YA

HAL-HAL

YANG

HARUS

DIPERHATIKAN Namun berdasarkan literatur Pemeriksaan masa perdarahan merupakan suatu tes yang kurang memuaskan karena tidak dapat dilakukan standarisasi tusukan baik mengenai dalamnya, panjangnya, lokalisasinya maupun arahnya sehingga korelasi antara hasil tes ini dan keadaan klinik tidak begitu baik. Perbedaan suhu kulit juga dapat mempengaruhi hasil tes ini.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF