Pemba Has An

February 20, 2019 | Author: Khoirotul Ainiyah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

BZ...

Description

JARINGAN PARENKIMA

1. Ada berapakah macam bentuk sel penyusun parenkima yang saudara amati, sebutkan! 2. Organel apa yang dapat saudara jumpai pada sel-sel parenkima pada bahan segar yang telah diamati 3. Benda ergastik apa saja yang saudara temukan pada bahan segar 4. Berdasarkan fungsinya, ada berapa jenis parenkima yang sudah saudara amati, sebutkan 5. Mengapa jaringan parenkima disebut jaringan dasar,jelaskan alasanmu 6. Mengapa parenkima yang menyusun tangkai daun Canna sp dapat sp dapat digolongkan sebagai aerenkima, jelaskan jawabanmu 7. Pada bahan apa saja saudara dapat menemukan klorenkima

JAWABAN : 1. 3 macam(silindris, bintang,isodiametris) Parenkima Silindris pada kerokan dalam kulit pisang   karena tersusun atas sel-sel  berbentuk lonjong Parenkim bintang (aktinenkim) pada daun Canna sp karena memiliki lengan yang saling  bersambungan di ujungnya sehingga terdapat ruang antar sel yang luas. Parenkim Isodiametris pada daun sirsak dan daun jeruk nipis karena sel sel parenkimnya tersusun atas segitiga segitiga yang rapat. 2. nucleus ( pada penampang melintang daun talas ) 3.  benda ergastik berupa amilum pada kerokan daun pisang dan minyak atsiri pada irisan  penampang daun jeruk 4.  parenkim udara pada daun d aun canna dimana sel parenkim yang berfungsi untuk menyimpan udara disebut aerenkima Lipatan pada daun pinus merkusii Karena dinding sel parenkimnya berlekuk lekuk kearah dalam  pagar pada daun talas dan daun jeruk Karena sel sel parenkimnya tersusun rapat dan  bertumpuk tumpuk 5. Karena jaringan parenkim parenkim terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan, tumbuhan, dimana jaringan  jaringan lain terdapat di dalam parenkim. sel sel jaringan j aringan parenkim juga bersifat fleksibel (lentur ) di karenakan dinding selnya yang tipis.

6. Dikarenakan sel parenkimnya berbentuk bintang (aktinenkim) dan memiliki lengan yang saling bersambungan diujungnya sehingga terdapat ruang antar sel yang luas, maka daun Canna sp digolongkan termasuk dalam aerenkima karena berfungsi untuk menyimpan udara, hal ini disebabkan karena jaringan parenkim pada daun Canna sp memiliki sp memiliki ruang antar sel yang luas

7.  Daun talas,daun jeruk,daun sirsak dan daun pinus merkusii JARINGAN PENGUAT

1. Pada pengamatan mikroskopis, bagaimana cara membedakan antara jaringan kolenkima dan sklerenkima menurut letaknya pada organ dan sifat sel penyusunnya 2. Sebutkan tipe kolenkima dan sklerenkima pada bahan-bahan yang telah saudara amati 3. Sebutkan jaringan penguat yang berfungsi sebagai jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih muda 4. Jelaskan perbedaan antara serabut sklerenkima dan sklereida 5. Mengapa untuk mengamati sklerenkima dan kolenkima diperlukan reagen yang berbeda 6. Jelaskan apa yang dimaksud proses lignifikasi 7. Jelaskan apa yang dimaksud proses sklerefikasi

JAWABAN : 1. Letak : kolenkim dekat permukaan daun/batang muda atau dekat dg epidermis, sedangkan sklerenkim terletak lebih dalam dibandingkan kolenkim/setelah jaringan kolenkim. Sifat sel penyusunnya : Kolenkim : penebalan tidak merata, bentuk memanjang, mengandung selulosa, sel hidup Sklerenkim : penebalan rata, lebih pendek, lignin, sel mati 2.  Nerium : Kolenkim (annular) ; sklerenkim (-) Tithonia : kolenkim (angular) ; sklerenkim (lamella) Eichornia : kolenkim (-) ; sklerenkim (trikosklereida) Pir : kolenkim (-) ; sklerenkim (brakisklereida) Agave : kolenkim (-) ; sklerenkim (makrosklereida) Camella : kolenkim (-) ; sklerenkim (asterosklereida) Cucurbita : kolenkim (angular) ; sklerenkim (-) Kacang merah : kolenkim (-) ; sklerenkim (makrosklereid dan oskosklereida) 3. Kolenkim : jaringan penguat pada organ yg masih muda 4. Serabut : untaian/bentuk lingkaran, berada diantara jaringan pembuluh/pengangkut, ujung sel runcing dari diferensiasi meristem primer secara langsung Skereid : bentuk bermacam-macam, terbentuk dari sel parenkim dengan penebalan dinding sekunder, berkembang dari pembelahan parenkim / meristem dasar 5. Fluorogusin + HCl : sklerenkim = melihat ada tidaknya lignin dan memperjelas batas antar sel Biru metilen : kolenkim = untuk mengetahui sel itu hidup/mati dan memperjelas batas antar sel

6. Lignifikasi = proses penebalan pada dinding selulosa, proses pengubahan menjadi kayu/jaringan kayu oleh suatu perubahan kimia/fisika (KBBI,2008) proses pengerasan kayu 7. sklerefikasi = menurut Duchaigne (1955) sklerefikasi terjadi melalui pembentukan lamella secara sentripetal dan sentrifugal, merupakan keadaan dimana sel kolenkim menjadi keras/dapat berubah menjadi sklerenkima dengan pembentukan sekunder yang  berlignin

PEMBAHASAN JARINGAN PARENKIM

Jaringan adalah suatu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Salah satu jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan adalah jaringan parenkim. Jaringan parenkim adalah suatu jaringan yg terbentuk dari sel-sel yg hidup terstruktur morfologi dan fisiologi yg  beragam namun dengan sifat yg sama dan masih melakukan kegiatan proses fisiologi. Jaringan  parenkim ini biasanya disebut dengan jaringan dasar karena jaringan ini umumnya terdapat di setiap bagian tumbuhan dimana terdapat jaringan lain didalamnya. Parenkim berasal dari tubuh  primer, merupakan perkembangan dari meristem dasar sedangkan di tubuh sekunder berkembang di pembuluh dan cambium gabus, bahkan didapat dari felogen. Parenkim juga berperan dalam  proses penutupan luka (regenerasi). Sifat dari sel parenkim ini yaitu selnya hidup dan berdinding tipis serta berukuran cukup besar, memiliki banyak vakuola serta memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat. Jaringan parenkim memiliki bentuk sel penyusun yang beragam, namun pada percobaan yang telah ditemukan hanya ditemukan 3 macam bentuk parenkim yaitu silindris, bintang (aktinenkim) dan isodiametris. Sel penyusun parenkim berbentuk silindris ditemukan pada kerokan kulit pisang bagian dalam, karena sel-sel penyusunnya berbentuk lonjong maka disebut  berbentuk silindris. Sel penyusun parenkim berbentuk bintang(aktinenkim) ditemukan pada daun Canna sp, disebut aktinenkim karena memiliki lengan yang saling bersambungan diujungnya sehingga terdapat ruang antar sel yang luas dan berbentuk menyerupai bintang dengan lengan 36 lengan. Sel penyusun parenkim berbentuk isodiametris ditemukan pada daun sirsak, daun jeruk nipis, disebut isodiametris karena sel-sel penyusun parenkim tersusun atas segitiga-segitiga yang rapat. Pada jaringan parenkima dapat ditemukan organel berupa nucleus/inti sel yang dapat ditemukan pada bahan yang relative masih segar seperti pada penampang melintang daun talas. Sedangkan benda ergastik yang dapat ditemukan di bahan yang masih segar berupa amilum dan minyak atsiri. Benda ergastik berupa amilum ditemukan pada kerokan kulit pisang bagian dalam sedangkan minyak atsiri dapat ditemukan pada penampang irisan daun jeruk. Pada preparat  Daun talas,daun jeruk,daun sirsak dan daun pinus merkusii dapat dijumpai klorenkima, yg merupakan salah satu bagian dari jaringan parenkim. Jaringan parenkima dapat dibagi menurut fungsinya yaitu parenkima udara, parenkima lipatan dan parenkima pagar. Pada pengamatan yang telah dilakukan ditemukan parenkima udara,yang ditemukan pada penampang daun Canna sp. Pada daun Canna sp parenkima tersebut  berfungsi untuk menyimpan udara, hal ini dikarenakan sel parenkimnya yang berbentuk bintang (aktinenkim) serta memiliki lengan yang saling bersambungan diujungnya dan terdapat ruang antar sel yang luas, sehingga daun Canna sp dapat digolongkan dalam aerenkima. Selanjutnya ditemukan parenkima lipatan, ditemukan pada penampang pinus merkusii. Pada penampang ini sel parenkimnya berlekuk-lekuk dan menjorok kearah dalam sehingga disebut parenkima lipatan.

Selanjutnya terdapat parenkima pagar, ditemukan pada daun talas dan daun jeruk. Bentuk dari  parenkima pagar berupa sel parenkim yang tersusun rapat, erat serta bertumpuk-tumpuk. KESIMPULAN : -

-

Jaringan parenkim adalah suatu jaringan yg terbentuk dari sel-sel yg hidup terstruktur morfologi dan fisiologi yg beragam namun dengan sifat yg sama dan masih melakukan kegiatan proses fisiologi Jaringan parenkim dapat disebut jaringan dasar karena jaringan ini umumnya terdapat di setiap bagian tumbuhan dimana terdapat jaringan lain didalamnya Pada jaringan parenkim memiliki bentuk sel penyusun yang bermacam yaitu, silindris,  bintang (aktinenkim), isodiametris dan tidak beraturan.

DAFTAR RUJUKAN : -

Yayan, S . 2011 .  Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan) . Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta.

PEMBAHASAN JARINGAN PENGUAT

Jaringan adalah suatu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Salah satu jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan selain jaringan parenkim adalah jaringan  penguat/jaringan penyokong. Jaringan penguat adalah salah satu jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang berfungsi memperkuat/menyokong tubuh tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkima. Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dan bentuknya memanjang serta umumnya memiliki dinding dengan penebalan yg tidak teratur. Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudutnya dan terdiri atas selulosa yang tebal. Jaringan kolenkim ini berfungsi sebagai jaringan penguat terutama pada organ tumbuhan yang masih aktif karena adanya pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkima hanya memiliki dinding  primer dan tidak berlignin. Isi selnya dapat mengandung tannin dan kloroplas. Jaringan kolenkima dapat dijumpai pada batang, daun, bunga dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahati dapat pula dijumpai jaringan kolenkim. Kolenkim sendiri dibagi menjadi 4 bagian menurut bentuk penebalan dan letaknya yaitu kolenkim angular, kolenkim lamellar, kolenkim anular dan kolenkim lakunar. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal karena mengandung lignin. Jaringan ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi terdapat pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerenkim dan sklereid. Sklereid dapat dijumpai pada semua bagian tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis dan biji. Jaringan sklerenkim berfungsi sebagai penguat  bagian tumbuhan yg sudah dewasa serta sebagai pelindung bagian-bagian/organ lunak yang ada di dalamnya. Secara mikroskopis pada pengamatan jaringan penguat terdapat batas antara jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkima. Menurut letaknya jaringan kolenkim terletak didekat  permukaan daun/batang muda atau dekat dg epidermis bagian tumbuhan tersebut sedangkan  pada jaringan sklerenkim terletak lebih dalam dibandingkan jaringan kolenkim ataupun setelah  jaringan kolenkim. Pada pengamatan yang telah dilakukan didapatkan bahwa pada beberapa  bahan praktikum ditemukan kolenkim dan sklerenkima. Pada tanaman  Nerium oleander  ditemukan kolenkim dengan tipe kolenkim annular, pada tanaman Tithonia diversivolia ditemukan kolenkim tipe angular dan sklerenkima tipe lamellar, pada tanaman  Eichornia crrasipes ditemukan sklerenkim dengan tipe trikosklereida, pada buah pir ditemukan sklerenkim dengan tipe brakisklereida, pada tanaman Agave sp ditemukan sklerenkima tipe makrosklereida,  pada tanaman Camellia sinensis  ditemukan sklerenkim tipe asterosklereida, pada tanaman Cucurbit asp ditemukan kolenkim tipe angular dan pada kulit biji kacang merah ditemukan 2 tipe sklerenkima yaitu makrosklereid dan osteosklereid. Untuk mengamati adanya sklerenkima dan kolenkim dengan jelas dibutuhkan reagen yang berbeda, reagen yang digunakan berupa fluorogusin, HCl dan biru metilen. Pada reagen fluorogusin jika ditambahkan HCl akan memperlihatkan ada tidaknya lignin dan memperjelas  batas antar sel tersebut, reagen ini digunakan dalam mengamati jaringan sklerenkima. Sedangkan

 pada reagen biru metilen yang digunakan mengamati jaringan kolenkima untuk mengetahui sel itu hidup/mati dan memperjelas batas antar sel tersebut. Pada jaringan penguat terdapat proses lignifikasi dan proses sklerefikasi. Proses lignifikasi adalah suatu proses penebalan pada dinding selulosa, proses pengubahan menjadi kayu/jaringan kayu oleh suatu perubahan kimia/fisika (KBBI,2008) proses pengerasan kayu. Sedangkan proses sklerefikasi menurut Duchaigne (1955) sklerefikasi terjadi melalui pembentukan lamella secara sentripetal dan sentrifugal, merupakan keadaan dimana sel kolenkim menjadi keras/dapat berubah menjadi sklerenkima dengan  pembentukan sekunder yang berlignin. KESIMPULAN : -

Jaringan penguat adalah salah satu jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang berfungsi memperkuat/menyokong tubuh tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkima. Jaringan kolenkim dibagi menjadi 4 bagian menurut bentuk penebalan dan letaknya yaitu kolenkim angular, kolenkim lamellar, kolenkim anular dan kolenkim lakunar. Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dan bentuknya memanjang serta umumnya memiliki dinding dengan penebalan yg tidak teratur Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerenkim dan sklereid.

DAFTAR RUJUKAN

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF