Pemantauan Masa Nifas

January 29, 2019 | Author: Vindy Lucky | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Masa Nifas...

Description

2.3

Pemantauan Masa Nifas

Saat paling kritis pada ibu pasca melahirkan adalah pada ma sa postpartum. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya kematian ibu akibat pendarahan. Kematian ibu pasca  persalinan biasanya terjadi dalam 6 jam postpartum. Hal ini disebabkan oleh infeksi,  pendarahan dan dan eklamsia postpartum. Selama 1 jam pertama setelah persalinan, tanda-tanda vital ibu seperti uterus, lochea, perineum, dan kandung kemih dipantau dan dievaluasi secara teratur sampai semua stabil dalam kisaran normal. 1. Tanda Vital a. Tekanan Darah Tekanan darah normal < 140/90 mmHg, bila TD < 90/60 mmHg, N > 100 kali per menit (terjadi masalah), masalah yang timbul kemungkinan adalah demam atau  pendarahan. Sedikit berubah atau menetap, sistol dan diastol dapat meningkat sedikit hingga 4 hari postpartum.  b. Suhu Suhu > 38oC (identifikasi masalah), kemungkinan terjadi dehidrasi ataupun infeksi.  N < 38oC, 24 jam pertama dapat mencapai 38 oC karena efek dehidrasi persalinan (karena persalinan yang lama dan tidak cukup minum) atau ada infeksi. c.  Nadi Setelah melahirkan, nadi kurang 100 kali per menit karena kelelahan. Frekuensi nadi yang cepat atau semakin meningkat > 100 kali per menit dapat menunjukkan hipovolemia karena pendarahan. d. Pernafasan Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, maka pernafasan kaan mengikutinya. Pernafasan normal, teratur, cukup, dalam frekuensi 18 kali per menit. Fungsi  pulmonal kembali ke status sebelum hamil setelah 6 bulan postpartum. 2. Konsistensi Uterus Setelah kelahiran plasenta, uterus biasanya akan berada pada garis tengah dari abdomen kira-kira ¾ naik ke atas antara simpisis pubis dan umbilicus. Untuk membantu uterus  berkontraksi dapat dilakukan dengan massas agar uterus tidak menjadi lembek dan mampu berkontraksi dengan kuat. Pendarahan normal selama 6 jam pertama yaitu sat u  pembalut atau seperti darah haid yang banyak. Jika lebih dari normal identifikasi  penyebab (dari jalan lahir, kontraksi atau kandung kencing). 3. Pendarahan Pendarahan yang normal setelah kelahiran mungkin hanya akan sebanyak satu  pembalut perempuan per jam, selama 6 jam pertama atau seperti darah haid yang  banyak. Jika pendarahan lebih banyak dari ini, ibu sebaiknya sebaiknya diperiksa lebih sering dan  penyebab-penyebab pendarahan pendarahan berat harus diselidiki. 4. Lochea Lochea (darah nifas) adalah ekskresi cairan rahim r ahim selama masa nifas yang dikeluarkan  pervaginam. Sifat lochea mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat membuat organisme berkemang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lochea ini biasanya berbau anyir atau amis.

5. Kandung Kemih Setelah plasenta keluar kandung kencing harus diusahakan kosong agar uterus dapat  berkontraksi dengan kuat yang berguna untuk menghambat terjadinya pendrahan lanjut yang berakibat fatal bagi ibu. Dalam masa pemantauan pada ibu nifas terdapat poses manajemen ibu postpartum,  pengkajian, identifikasi diagnosis, antisipasi timbulnya diagnosis atau masalah potensial, tidakan segera dan kolaborasi, rencana suhan sesuai kebutuhan, implementasi langsung untuk meemnuhi kebutuhan, dan evaluasi keefektifan ashuan. a. Manajemen Ibu Postpartum Proses manajemen adalah suatu pemecahan masalah yang dapat memberikan metode  pengorganisasian rangkaian pemikiran dan tindakan dalam urutan logis bagi kedua  belah pihak, yaitu pasien dan pelaksana pelayanan kesehatan. Manajemen postpartum dapat memberi arah yang jelas untuk mengordinasi pelayanan, mengajarkan informasi yang penting, serta menyiapkan ibu postpartum untuk bisa mandiri dalam merawat diri dan bayinya.  b. Pengkajian Pengkajian ibu postpartum berfokus pada suatu fisiologis dan psikologis ibu, tingkat kenyamanan, kurangnya pengetahuan terkait dengan kesiapan untuk belajar, perilaku bonding, serta penyesuaian terhadap transisi yang diperlukan untuk menjadi ibu. Selain ibu, bayi juga perlu dikajimengenai penyesuaian fisiologis bayi terhadap lin gkungan di luar rahim, kenormalan fisik, serta kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan  bayi. c. Identifikasi Diagnosis Setelah menganalisis, bidan dapat menegakkan diagnosis berdasarkan data yang akan menjadi pedoman bidan dalam menerapkan tindakan, yaitu kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda komplikasi, pengetahuan yang tidak adekuat mengenai menyusui yang efektif, keletihan yang berhubungan dengan kurangnya istirahat, kurang  pengetahuan atau ketrampilan dan harapan yang tidak realistis dalam peran menjadi orang tua. d. Rencana Asuhan Sesuai Kebutuhan Rencana asuhan diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu dan keluarganya. Hasil akhir yang ingin dicapai disusun dengan istilah yang berpusat pada  pasien dan diprioritaskan dengan bekerja sama dengan ibu dan keluarganya, yakni dengan tujuan; ibu postpartum akan mengalami pemulihan fi siologis tanpa komplikasi, ibu postpartum dapat menyebutkan pengetahuan dasar yang akurat mengenai cara menyusui yang efektif, ibu postpartum mampu mendemonstrasikan perawatan yang tepat untuk diri dan bayinya, orang tua akan mendemonstrasikan interaksi yang positif satu sama lain terhadap bayi dan anggota keluarga yang lain. e. Evaluasi Keefektifan Asuhan Bidan merasa yakin bahwa asuhan yang diberikan cukup efektif, jika hasil berikut bisa tercapai; 1) Ibu posrtpartum mengalami pemulihan fisiologis tanpa komplilasi

2) Ibu postpartum dapat menyebutkan pengetahuan dasar yang akurat mengenai cara menyusui yang efektif 3) Ibu postpartum mampu mendemonstrasikan perawatan yang tepat untuk diri dan  bayinya 4) Orang tua akan mendemonstrasikan interaksi yang positif satu sama lain terhadap  bayi dan anggota keluarga yang lain. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari ke-2 sampai hari ke-6 dan minggu ke-2 sampai minggu ke-6 pascapersalinan : 1. Melakukan pemeriksaan tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan payudara. Periksa apakah terdapat benjolan dan  pembesaran kelenjar atau abses, serta keadaan puting. 3. Melakukan pemeriksaan abdomen a. Melihat apakah ada luka operasi  b. Lakukan palpasi apakah ada uterus di atas pubis atau tidak c. Lakukan palpasi untuk mendeteksi massa dan nyeri tekan d. Lakukan pemeriksaan kandung kemih 4. Melakukan pemeriksaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada beti s, dan edema 5. Melakukan pemeriksaan genetalia, lokia, dan perinium

Riwayat Kesehatan

Seorang bidan dalam mengkaji riwayat kesehatan ibu, perlu mengkaji hal-hal berikut 1. Bagaimana perasaannya, termasuk mood (suasana hati) dan perasaannya menjadi orangtua 2. Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan 3. Kesulitan dalam berkemih atau defekasi 4. Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya 5. Penjelasan tentang kelahiran: adakah komplikasi, laserasi, episotomi 6. Suplemen zat besi: adakah ia mendapat tablet zat besi 7. Pemberian ASI: apakah berhasil, adakah kesulitan

Daftar pustaka :

Saleha Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Sale mba Medika. Bahiyatun, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF