pelatihan ETAP

September 28, 2017 | Author: Iwan Efendi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pelatihan...

Description

Daftar Isi E T A P (Electrical Transient Analysis Program) PowerStation Pendahuluan

1

Memulai ETAP PowerStation Mempersiapkan Plant Membuat Proyek Baru Menggambar Single Line Diagram Editing Data Peralatan Melakukan Studi/Analisa Menyimpan File Project (Save Project) Membuka File Project (Open Project) Mengcopy / Menyalin File Project

3 3 13 14 15 15 15 16 16

Simulasi Load Flow Analysis ETAP PowerStation Studi Aliran Daya (Load Flow Study) Load Flow Analysis Set Up Data Untuk Simulasi Data Untuk Analisa Aliran Daya ToolBar Load Flow Analysis Data Hasil Simulasi ETAP PowerStation

17 17 17 20 20 27 28

Simulasi Short Circuit Analysis ETAP PowerStation Study Case Editor Data Untuk Short Circuit Analysis Memberi Gangguan Pada Bus ToolBar Short circuit Analysis Data Hasil Simulasi ETAP PowerStation

31 31 37 43 43 45

Simulasi Transient Stability Analysis ETAP PowerStation Transient Stability Toolbar Transient Stability Study Case Editor Display Options Transient Stability Plots Methode Perhitungan Stabilitas Transient Data Yang Dibutuhkan Transient Stability Output Reports Transient Stability Time-Slider

47 47 50 61 63 65 69 69 76

Penggunaan Komputer (Power Plot) Dalam Setting Relay Pengaman Manajemen Power Plot Project Manajemen TCC (Time Current Curve) Menyisipkan Text dan Gambar Dan Tanda Panah Arus Gangguan Memasukkan Data Peralatan Menggunakan Fungsi Penting

77 77 80 82 84 87

Lampiran Lampiran 1 : Hasil Loadflow Report Lampiran 2 : Hasil Short Circuit Report

ETAP (Electrical Transient Analysis Program) PowerStation Pendahuluan PowerStation adalah software untuk power system yang bekerja berdasarkan plant (project). Setiap plant harus menyediakan modelling peralatan dan alat - alat pendukung yang berhubungan dengan analisa yang akan dilakukan. Misalnya generator, data motor, data kabel dll. Sebuah plant terdiri dari sub-sistem kelistrikan yang membutuhkan sekumpulan komponen elektris yang khusus dan saling berhubungan. Dalam PowerStation, setiap plant harus menyediakan data base untuk keperluan itu.

ETAP PowerStation dapat melakukan penggambaran single line diagram secara grafis dan mengadakan beberapa analisa/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonisa, transient stability, protective device coordination, dan cable derating. Catatan Pada Pembahasan ini hanya akan dibahas mengenai studi aliran daya (Load Flow Analysis) dan studi hubung singkat (Short Circuit Analysis)

ETAP PowerStation juga menyediakan fasilitas Library yang akan mempermudah desain suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat ditambahkan dengan informasi peralatan bila perlu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP PowerStation adalah : •

One Line Diagram, menunjukkan hubungan antar komponen/peralatan listrik sehingga membentuk suatu sistem kelistrikan.



Library, informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail/lengkap dapaty mempermudah dan memperbaiki hasil simulasi/analisa.



Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII, frekuensi sistem dan metode – metode yang dipakai.

1



Study Case, berisikan parameter – parameter yang berhubungan dengan metode studi yang akan dilakukan dan format hasil analisa.

Catatan Kelengkapan data dari setiap elemen/komponen/peralatan listrik pada sistem yang akan dianalisa akan sangat membantu hasil simulasi/analisa dapat mendekati keadaan operasional sebenarnya.

2

Memulai ETAP PowerStation

1. Mempersiapkan Plant Persiapan yang perlu dilakukan dalam analisa / desain dengan bantuan ETAP PowerStation adalah : a. Single Line Diagram b. Data peralatan baik elektris maupun mekanis c. Library untuk mempermudah editing data

Misalkan akan dibuat plant dengan single line diagram sebagai berikut (lihat print out one line diagram Sistem Tenaga Listrik PT. X :

Gambar 1. Single Line Diagram Sistem Tenaga Listrik PT. X

Single Line Diagram tersebut membutuhkan data peralatan sesuai dengan data peralatan baik elektris maupun mekanis sebagai berikut : a. Power Grid Adalah suplai yang diambil oleh system sebagai sumber tegangan dalam hal ini adalah PLN dengan inputan data sebagai berikut (lihat gambar 2) :

3

• Nominal kV • Kapasitas Daya dalam MVA • Nilai X/R • Mode Swing sebagai referensi

Gambar 2. Power Grid Editor

b. Generator Adalah suplai yang diambil oleh system sebagai sumber tegangan yang tersedia sebagai back up jika ada gangguan dari PLN dengan inputan data sebagai berikut (lihat gambar 3) : • Kapasitas Daya dalam MVA • Nominal kV • % Power Factor • Nilai Xd’, Xd”, Xo dan X/R • Nilai X2 untuk studi harmonisa • Hubungan grounding pada generator • Mode Voltage Control

4

Gambar 3. Synchronous Generator Editor

c. Bus • ID Bus berupa nomor atau nama bus dari sistem • Nominal kV adalah tegangan nominal pada bus

Gambar 4. Bus Editor

5

d. Transformator Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas transformator • Rating kVA/MVA , max kVA/MVA • Rating kV primer serta kV sekunder • % Z, dan X/R • Hubungan belitan

Gambar 5. 2- Winding Transformer Editor

e. Circuit Breaker Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas circuit breaker • Standard yang digunakan ANSI atau IEC • Nilai dari CB dari Library • Rating kVA/MVA , max kVA/MVA sesuai library atau diberi nilai sendiri

6

Gambar 6. High /voltage Circuit Breaker Editor

f. Disconect Switch Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas disconect switch

Gambar 7. DS Editor

g. Lumped Load Adalah motor atau beban yang terlumped, data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas lumped load • Rating kVA dan kV • Power faktor • % loading yaitu persen pembebanan pada motor

7

Gambar 8. Lumped Load Editor

h. Motor Sinkron Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas motor sinkron • Rating kW/HP dan kV • Power faktor dan efisiensi pada pembebanan 100%, 75% dan 50 % • % loading yaitu persen pembebanan pada motor • Data kabel motor jika ada • Data impedansi untuk studi short circuit meliputi Xd”, X/R dan Xo • Data impedansi untuk studi harmonisa meliputi X2

8

Gambar 9. Synchronous Motor Editor

i. Motor Induksi Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas motor induksi • Rating kW/HP dan kV • Power faktor dan efisiensi pada pembebanan 100%, 75% dan 50 % • % loading yaitu persen pembebanan pada motor • Data kabel motor jika ada • Data impedansi meliputi X, X2, Xo dan X/R • Hubungan belitan untuk grounding dari motor

9

Gambar 10. Induction Machine Editor

j. High Filter Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas filter • Type filter antara lain Filter By Pass, High Filter (dumped dan undumped) dan single tuned • Nilai Capacitor meliputi kVAR, kV dan maksimum kV • Nilai Induktor meliputi XL, Q Factor (= XL / RL) dan Max. I (= Maksimum arus yang melalui induktor )

Gambar 11. Harmonic Filter Editor

10

k. Capacitor Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas Capacitor • Rating Capacitor meliputi kV, maksimum kV, kVAR, dan jumlah capacitor bank. • % Load dari capacitor

Gambar 12. Capacitor Editor

l. Over Current Relay Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas over current relay • type relay meliputi Relay, Motor Relay, dan MV Solid State types.

Gambar 13. Over Current Relay Editor

11

m. Variable Frequency Drive (VFD) Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas over current relay • Rating VFD meliputi HP/kW, kV dan % Effisiensi * rata – rata kapasitas VFD adalah 10 % dari motor yang didrive

Gambar 14. Variable Frequency Drive Editor

n. Charger Data yang diperlukan meliputi : • ID yaitu identitas charger • Rating AC meliputi kVA, kV, % Eff dan % power factor • Rating DC meliputi kW, V, FLA (Full Load Ampere), dan Imax

12

Gambar 14. DC Charger Editor

2. Membuat Proyek Baru a. Klik tombol New atau klik menu File lalu akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Gambar 15. Create New Project File

b. Lalu ketik nama file project . Misalnya : Pelatihan. Lalu klik Ok atau tekan Enter. c. Akan muncul kotak dialog User Information yang berisi data pengguna software. Isikan nama anda dan deskripsi proyek anda. Lalu klik Ok atau tekan Enter.

13

Gambar 16. User Information

d. Anda telah membuat file proyek baru dan siap untuk menggambar one-line diagram di layar. Lalu buat One-line diagram seperti pada gambar dibawah dan isikan data peralatan. 3. Menggambar Single Line Diagram Menggambar single line diagram dilakukan dengan cara memilih simbol peralatan listrik pada menu bar disebelah kanan layar. Klik pada simbol, kemudian arahkan kursor pada media gambar. Untuk menempatkan peralatan pada media gambar, klik kursor pada media gambar. Untuk mempercepat proses penyusunan single line diagram, semua komponen dapat secara langsung diletakkan pada media gambar. Untuk mengetahui kontinuitas antar komponen dapat di-cek dengan Continuity Check pada menu bar utama. Pemakaian Continuity Check dapat diketahui hasilnya dengan melihat warna komponen/branch. Warna hitam berarti telah terhubung, warna abu-abu berarti belum terhubung.

Catatan Agar Continuity Check dapat bekerja, pasang satu sumber generator atau pensuplai daya sebagai swing agar dalam sistem terdapat satu referensi.

14

4. Editing Data Peralatan •

Bus



Generator



Cable



Two Winding Transformator



Induction Machine



Static Load



Circuit Breaker



Fuse

Catatan Keterangan yang lebih detail mengenai parameter peralatan kebutuhan editing data pada PowerStation dapat dilihat pada modul editor, One Line Diagram.

Data Peralatan yang diperlukan oleh PowerStation untuk analisa sangat detail sehingga kadang membuat beberapa pengguna kesulitan dalam memperoleh data tersebut. Untuk mempermudah memasukkan data, maka harus diidentifikasikan terlebih dahulu keperluan data. Sebagai contoh, analisa hubung singkat membutuhkan data yang lebih kompleks daripada analisa aliran daya. Jadi tidak perlu memasukkan semua parameter yang diminta pada menu editor komponen oleh ETAP PowerStation. 5. Melakukan Studi/Analisa Dengan ETAP PowerStation dapat dilakukan beberapa analisa pada sistem kelistrikan yang telah digambarkan dalam single line diagram. Studi-studi tersebut adalah : 1. Load Flow Analysis (LF) 2. Short Circuit Analysis (SC) 3. Motor Starting Analysis (MS) 4. Transient Stability Analysis (TS) 5. Cable Ampacity Derating Analysis (CD) 6. Power Plot Interface.

6. Menyimpan File Project (Save Project) Masuk menu bar File, pilih Save atau click toolbar

15

7. Membuka File Project (Open Project) a. Masuk menu bar File, pilih Open File lalu tentukan direktori tempat menyimpan filenya (browse) atau click toolbar b. Pilih file yang dituju kemudian click open

Gambar 17. Membuka File Project

8. Mengcopy / Menyalin File Project a. Masuk menu bar File, pilih Copy Project To lalu tentukan direktori tempat menyimpan filenya (browse) b. Beri nama File Project yang dicopy kemudian click Save

Gambar 18. Mengcopy / Menyalin File Project

9. Menutup Project (Close Project) Klik menu File lalu klik Close Project atau kill toolbar Close 10. Keluar dari Program (Exit Program) Klik menu File lalu klik Exit untuk keluar dari program ETAP.

16

.

Simulasi Load Flow Analysis ETAP PowerStation Analisa aliran daya (Load Flow Analysis) dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan bus, faktor daya dari cabang, arus dan aliran daya yang terjadi pada saluran dalam sistem. ETAP PowerStation Load Flow Analysis adalah program simulasi untuk tujuan analisa aliran daya. Sistem yang dapat dianalisa adalah sistem radial maupun loop.

Studi Aliran Daya (Load Flow Study) Studi aliran daya adalah studi yang memberikan analsis aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik yang bertujuan untuk : 1. Memeriksa tegangan dan pengaturan tegangan 2. Memeriksa semua peralatan (transformator dan saluran distribusi) apakah mampu untuk mengalirkan daya yang diinginkan. 3. Memperoleh kondisi awal (eksisting) untuk memperoleh studi – studi : operasi ekonomis, hubung singkat, stabilitas dan perencanaan pengembangan sistem.

Load Flow Analysis Untuk memulai load flow analysis maka single line diagram (SLD) sistem tenaga listrik digambarkan terlebih dahulu dengan memperhatikan komponen AC dan DC serta peralatan yang digunakan. SLD biasa digambarkan pada lembar edit (lihat gambar. 1)

Gambar 19. Lembar kerja ETAP PowerStations

17

Study Case Editor Load Flow Study Case Editor berisi variabel – variabel kontrol untuk penyelesaian analisa aliran daya dan beberapa pilihan format laporan atau hasil output software (lihat gambar 2), untuk menampilkannya maka pada Window pilih guest (Project Editor) setelah itu pilih studi cases, load flow dan LF–Default. Adapun variabel – variabel yang terdapat dalam load flow study case antara lain : 2 Study Case ID Nama study case terdapat pada isian ini yang dapat diubah – ubah dengan panjang maksimal karakter penamaan sebanyak 12 karakter

2 Method Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam analisa aliran daya yaitu NewtonRaphson, Fast-decoupled, atau Accelerated Gauss-Seidel.

2 Maximum Iteration Jumlah iterasi disarankan 2000 untuk metode Gauss-Seidel dan 5 untuk NewtonRaphson dan Fast-decoupled.

2 Precision Menunjukkan ketelitian tiap iterasi dalam satuan p.u. Pada metode Gauss-Seidel ketelitian tegangan 0.000001 p.u volts, dan 0.001 daya untuk Newton-Raphson dan Fast-decoupled.

2 Acceleration Factor Faktor percepatan ini digunakan pada metode Accelerated Gauss-Seidel. Nilai yang biasa di pakai adalah 1.2 s/d 1.7

2 Loading Dalam bagian pembebanan load flow study case editor, dapat ditentukan pembebanan operasi dengan pemilihan kategori pembebanan dan faktor perbedaan pembebanan.

18

2 Category Kategori pembebanan mempunyai sepuluh pilihan. Dengan memilih sebarang kategori, powerstation menggunakan prosentase pembebanan dari motor dan beban statis seperti telah ditentukan.

2 Normal Pilih normal untuk persen pembebanan untuk setiap beban seperti yang telah dimasukkan untuk loading category yang dipilih

2 Maximum Jika ini dipilih, maka semua motor dan beban statis yang secara langsung terhubung akan dikalikan dengan faktor diversity maksimum tiap bus.

2 Minimum Jika ini dipilih, maka semua motor dan beban statis yang secara langsung terhubung akan dikalikan dengan faktor diversity mainimum tiap bus.

2 Diversity Factor Menunjukkan besarnya pembebanan untuk semua motor dan beban statis

2 Initial Condition Ada dua keadaan yang bisa dipilih yaitu : a.

Use Bus Voltage Menggunakan tegangan bus yang telah ditentukan sebelumnya untuk harga awal iterasi. Dengan pilihan ini dapat dilakukan analisa aliran daya dengan harga awal berbeda untuk tegangan tiap bus.

b. Use Fixed Value Menggunakan harga awal tegangan bus yang sama untuk semua bus. Dinyatakan dalam persen dari tegangan bus nominal dan sudut tegangan dalam derajat.

19

Gambar 20. Load Flow Study Case Editor

Setelah studi case editor terisi maka lanjutkan dengan menggambar SLD ke dalam lembar kerja ETAP sesuai komponen dan peralatan yang ada dalam sistem.

Set Up Data Untuk Simulasi Adapun data – data yang perlu diisikan ke software untuk keperluan simulasi load flow adalah : 1. Single line diagram sistem tenaga listrik 2. Data motor 3. Data impedansi kabel 4. Data Transformator Data Untuk Analisa Aliran Daya Data – data yang harus dimasukkan untuk studi aliran daya yang disesuaikan dengan sistem tenaga listrik yang dianalisa antara lain : 2 Data Bus Data yang dibutuhkan untuk perhitungan aliran daya meliputi : • ID Bus berupa nomor atau nama bus dari sistem • Nominal kV adalah tegangan nominal pada bus • %V dan sudut (angle) jika initial codition di set pada use bus voltage

20

Gambar 21. Bus Editor

2 Data Branch Data branch (saluran) dimasukkan ke dalam branch editor, yaitu transformator, transmision line, kabel, reaktor, dan impedansi editor. Data yang dibutuhkan dalam aliran daya meliputi : • Nilai dan besaran, toleransi, temperature dari branch Z, R, X atau X/R • Panjang dan satuan dari kabel transmisi. • Base kV, Impedansi dan base kVA/MVA

Gambar 22. (kiri) Info page cable – (kanan) Impedansi cable

2 Data Synchronous Generator Data Synchronous Generator (generator sinkron) yang dibutuhkan dalam aliran daya meliputi :

21

• Mode Operasi (Swing, Voltage Control atau Mvar Control) • kV nominal • %V dan sudut untuk mode swing • %V, MW loading, dan limit Mvar (Qmax dan Qmin) untuk operasi mode voltage control • Pembebanan MW dan Mvar untuk mode Mvar control.

Gambar 23. (kiri) Info page generator – (kanan) rating page generator

2 Data Motor Induksi dan Motor Sinkron Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya meliputi : • Rating kW/HP dan kV • Power faktor dan efisiensi pada pembebanan 100%, 75% dan 50 % • % loading yaitu persen pembebanan pada motor • Data kabel peralatan

Gambar 24. (kiri) Info page motor – (kanan) name plate page motor

22

2 Data Beban Statis Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya meliputi : • Identifikasi beban yaitu identitas nama beban • Rating kVA/MVA dan kV • Power faktor • % Loading • Data kabel peralatan

Gambar 25. (kiri atas ) Info page static load – (kanan atas) loading page static load (bawah)Cable page static load

2 Data Transformator Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya meliputi : • Identifikasi yaitu identitas transformator • Rating kVA/MVA , max kVA/MVA • Rating kV primer serta kV sekunder • % Z, dan X/R

23

• Hubungan belitan • Hubungan belitan

Gambar 26. (kiri atas ) info page transformator – (kanan atas) rating page transformator (bawah)Tap transformator page

2 Data – Data Lain Terdapat beberapa data yang berkaitan dengan studi kasus yang juga harus dimasukkan. Data – data ini diedit pada load flow study case editor. Hal ini meliputi : • Metode (Newton-Raphson, Fast-decoupled, atau Accelerated Gauss-Seidel) • Maksimum Iterasi • Ketelitian • Faktor percepatan untuk metode Accelerated Gauss-Seidel. • Loading Category • Report (format laporan) • Update (untuk tegangan bus dan load tap changer tranformator yang menggunakan hasil aliran daya)

24

Untuk data atau parameter yang diperlukan tetapi tidak tercantum dalam data peralatan, dapat memasukkan parameter dalam software yang diambil data yang disediakan dalam library ETAP PowerStation kemudian data tersebut disesuaikan dengan data peralatan sebenarnya.

Contoh input dari data – data peralatan dan komponen guna simulasi load flow adalah sebagai berikut : 1. Single Line Diagram (SLD) sistem tenaga listrik Disesuaikan dengan SLD yang akan dianalisa, dicontohkan adalah sebagai berikut:

Gambar 27. Single Line Diagram sistem tenaga listrik

Contoh input data – data yang diperlukan dalam simulasi sesuai dengan SLD diatas adalah sebagai berikut :

Gambar 28. Contoh input data motor

25

Dari gambar 28 diatas terlihat bahwa motor termasuk motor sinkron yang diberi identitas Finish Mill C dengan kapasitas daya 3200 HP. Motor bertegangan 2,4 kV dengan power faktor 0.99 leading pada pembebanan 100%, 75 % dan 50% serta mempunyai load factor 78 %.

Gambar 29. Contoh input data impedansi kabel dari library ETAP PowerStation

Dari gambar 29. diatas terlihat bahwa impedansi menggunakan kabel dengan data pada library ETAP PowerStation. Jenis kabel adalah tembaga (Cu) dengan kapasitas tegangan 5 kV berukuran 750 MCM.

Gambar 30. Contoh input data impedansi kabel

Dari gambar 30. diatas terlihat bahwa impedansi menggunakan data kabel dimana nilai resistansi 0.0215/km dan reaktansi 0.029/km. Jenis kabel adalah tembaga (Cu) dengan kapasitas tegangan 5 kV berukuran 500 MCM

26

Gambar 31. Contoh input data transformator

Dari gambar 31. diatas terlihat bahwa Tansformator mempunyai tegangan pada sisi primer 70 kV dan pada sisi sekunder 20 kV. Kapasitas tansformator adalah 20 MVA dengan %Z sebesar 9%. Transformator beridentitas 71-PDT-03 TAKAOKA. Tansformator mempunyai hubungan belitan Y -

yang dapat dilihat pada gambar 32.

Gambar 32. Contoh input data hubungan belitan pada transformator

ToolBar Load Flow Analysis Adapun toolbar load flow analysis adalah sebagai berikut : Run Load Flow Studies : untuk menjalankan (running) program setelah SLD dan data seluruh peralatan telah dimasukkan Update Cable Load Current: untuk merubah kapasitas arus pada kabel sebelum load flow di running Load Flow Display Options: untuk mengatur hasil load flow yang ditampilkan sesuai dengan peralatan yang operasi. Load Flow Report Manager: untuk menampilkan hasil load flow

27

Halt Current Calculation: untuk menghentikan proses running load flow Get Online Data: untuk menyalin data online jika computer interkoneksi dengan menggunakan PSMS (online feature) Get Archived Data: untuk menyalin data online jika computer terinterkoneksi.

Data Hasil Simulasi ETAP PowerStation Hasil dari load flow dapat diketahui melalui Load Flow Report Manager dimana data keluaran yang dapat diketahui meliputi :

Gambar 33. (kiri atas ) complete page LF Report Manager – (kanan atas) Input LF Report Manager (kiri bawah ) result page LF Report Manager – (kanan bawah) summary LF Report Manager

28

2 Complete Data yang tersedia berupa keseluruhan data yang dimasukkan ke dalam system dan hasil running program.

2 Input Data yang tersedia berupa masukkan data kita pada peralatan yang ada dalam sistem tenaga listrik antara lain : 1. Branch Saluran yang ada dalam sistem tenaga listrik sesuai design yang tergambar beserta impedansinya dan saluran tersebut terhubung dari bus ke bus. 2. Bus Jumlah bus dengan identitasnya masing – masing, tipe bus dan tegangan nominal bus. 3. Cable Dapat diketahui nilai resistansi, reaktansi dan library yang telah dimasukkan. 4. Cover Berisi informasi keseluruhan mengenai system seperti jumlah bus, jumlah kabel, penggunaan metode dalam menganalisa aliran daya. 5. Eqcable Adalah equipment cable yang diinputkan ke dalam sistem yang menjelaskan jenis dari kabel seperti ukuran, nilai R dan X, panjang kabel juga temperature maksimal dari kabel. 6. XFMR&X Berisi data transformator lengkap dengan kapasitas, tegangan dan nilai impedansi yang dimasukkan ke dalam system beserta hubungan belitannya.

2 Result Data yang tersedia sesuai dengan study case yang dipilih yaitu load flow sehingga hasilnya adalah : • LF report Berisi aliran daya yang terjadi dalam sistem tenaga listrik yang di desain dan.dapat diketahui pula faktor daya dan arus pada peralatan.

29

2 Summary Terdapat data – data sebagai berikut : 1. Loading Pembebanan yang ditanggung oleh tiap transformator. 2. Losses Rugi – rugi yang ada pada sistem terlihat di setiap saluran antara bus ke bus dan dapat diketahui total rugi keseluruhan sistem. 3. Summary Menunjukan data hasil running yang berhubungan dengan kestabilan system dimana akan ditunjukkan hasil sistem yang mengalami drop tegangan dan tegangan lebih pada bus 4. UnderOver Output sistem yang mengalami drop tegangan dan tegangan lebih pada bus jika terjadi kelebihan beban.

Contoh hasil Loadflow Report dapat dilihat pada Lampiran -1

30

Simulasi Short Circuit Analysis ETAP PowerStation

Short-Circuit Analysis pada Etap PowerStation menganalisa gangguan hubung singkat tiga phasa, satu phasa ke tanah, antar phasa dan dua phasa ke tanah pada sistem tenaga listrik. Program Short-Circuit Analysis Etap PowerStation menghitung arus total hubung singkat yang terjadi. Etap PowerStation versi 3.0.2 menggunakan standar ANSI/IEEE (seri C37) dan IEC (IEC 909 dan lainnya) dalam menganalisa gangguan hubung singkat yang bisa dipilih sesuai dengan keperluan. Untuk memulai Short-Circuit Analysis maka single line diagram (SLD) sistem tenaga listrik digambarkan terlebih dahulu dengan memperhatikan komponen AC dan DC serta peralatan yang digunakan. SLD biasa digambarkan pada lembar edit (lihat gbr. 34)

Gambar 34. Lembar kerja ETAP PowerStations

Study Case Editor Short-Circuit Analysis Study Case Editor berisi variabel – variabel kontrol untuk penyelesaian analisa hubung singkat dan beberapa pilihan format laporan atau hasil output software (lihat gambar 2), untuk menampilkannya maka pada Window pilih guest (Project Editor) setelah itu pilih studi cases, short circuit dan SC - Default

31

Adapun variabel – variabel yang terdapat dalam Short-Circuit Analysis study case editor antara lain :

2

Study Case ID Nama study case terdapat pada isian ini yang dapat diubah – ubah dengan panjang maksimal karakter penamaan sebanyak 12 karakter

2

Standard Standar ANSI dan IEC dapat dilakukan untuk studi hubung singkat. Kedua standar mempunyai variable yang berbeda.

2

XFMR Tap Terdapat tiga metode yang disediakan untuk model seting tap off-nominal transformator.

2

Adjust Base kV Tegangan – tegangan bus dihitung mengguankan perbandingan belitan yang meliputi rating kV trafo.

2

Adjust XFMR Z Impedansi transformator disesuaikan untuk seting tap off-nominal untuk mengikuti perubahan transformator begitu juga dengan setting pada tap.

2

Use Nominal Tap Rating kV transformator digunakan sebagai perbandingan belitan untuk perhitungan tegangan base dari bus – bus, yakni semua seting tap off-nominal diabaikan dan impedansi transformator tidak disesuaikan.

32

2

Report Beberapa pilihan untuk laporan output dari studi hubung singkat adalah : a. Contribution Level Dapat dipilih sampai sejauh mana arus kontribusi dari setiap bus individual ke masing-masing bus yang terganggu dengan menyatakan jumlah level bus dalam bagian tersebut.

b. Marginal Device Limit PowerStation akan menandai semua peralatan pengaman yang mempunyai momentary duty dan interrupting duty melebihi kemampuannya dengan tanda berwarna merah. Dalam laporan outputnya peralatan ini akan ditandai untuk membedakan dengan peralatan yang masih dalam batas kemampuannya.

c. Individual LV Motor Contribution Pilihan ini menyediakan studi aliran daya yang lebih detail pada sistem tergantung rendah. Dengan memilih hal ini, kontribusi setiap motor tegangan rendah akan dicetak pada laporan output.

d. Bus Selection PowerStation mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan gangguan pada satu bus atau semua bus sekaligus (tetapi tidak simultan). Tergantung pada tipe gangguan yang diinginkan, program akan menerapkan gangguan tiga fasa, line to line, line to ground dan line to line to ground pada setiap bus yang ditentukan untuk studi hubung singkat.

e. Cable/OL Heater Dengan pilihan ini, program akan memasukkan impedansi kabel peralatan dan pemanasan karena overload dalam studi hubung singkat.

f. Prefault Voltage ANSI Standard Dengan pilihan ini dapat dimasukkan keadaan awal hubung singkat untuk semua bus.

33

g. Fixed Prefault Voltage Menentukan besarnya tegangan sebelum gangguan dalam persen tegangan bus nominal atau base kV bus

h. Variabel Prefault Voltage Program juga dapat menentukan nilai tegangan sebelum gangguan untuk setiap bus, sehingga dapat dilakukan studi hubung singkat dengan harga tegangan bus sebelum gangguan yang berbeda

i. Machine X/R – ANSI Standard Pilihan X/R mesin yang tetap dan variabel tersedia dalam perhitungan hubung singkat. Untuk catatan, pemilihan X/R mesin tetap atau variabel hanya berpengaruh pada perhitungan interrupting (1½ - 4 cycle) duty dari circuit breaker tegangan tinggi.

j. Fixed X/R PowerStation menggunakan rasio X/R mesin (=X”/Ra) yang ditentukan untuk ½ cycle dan 1½ - 4 cycle. Titik berat pilihan ini adalah untuk memberikan keleluasan bahwa standar ANSI tidak mempertimbangkan rasio X/R mesin yang variable.

Contoh perhitungan Ra jika X/R fixed : ½ Cycle Network

1½ - 4 Cycle Network

Input

Xsc

15

25

Input

X/R

10

10

Terhitung

Ra

1.5

2.5

34

k. Variabel X/R PowerStation menggunakan rasio X/R mesin yang ditentukan dan reaktansi subtransient (X”) untuk menghitung resistansi jangkar (Ra). Resistansi ini selanjutnya digunakan untuk ½ cycle network dan 1½ - 4 cycle network.

Contoh perhitungan Ra dan X/R jika X/R variable dipertimbangkan : ½ Cycle Network

1½ - 4 Cycle Network

Given

Xsc

15

25

Given

X/R

10

--

Terhitung

Ra

1.5

1.5

Final

X/R

10

16.7

l. Prefault Voltage – IEC Standard Faktor C digunakan sebagai Cmax yang ditentukan dalam standa IEC 909. Ekivalen sumber tegangan yang digunakan dalam perhitungan hubung singkat IEC akan default C factor untuk tegangan Standar IEC 909 : 230 V & 400 V

C Factor = 1.0

< 1001 V

C Factor = 1.05

sampai dengan 35000 V

C Factor = 1.1

> 35000 V

C Factor = 1.1

m. Calculation Method – IEC Standard Peak X/R Method • Method A – menggunakan rasio X/R yang seragam dalam perhitungan arus puncak • Method B – menggunakan rasio X/R pada lokasi hubung singkat dalam perhitungan arus puncak • Method C – menggunakan ekivalen frekuensi dalam perhitungan arus puncak

35

n. Breaking kA Breaking duty dari CB dan fuse dihitung berdasarkan dua metode : • No Mtr Decay – Penurunan motor induksi tidak dimasukkan dalam perhitungan • With Mtr Decay – Penurunan motor induksi dimasukkan dalam perhitungan

o. Steady State kA Arus hubung singkat steady state adalah dalam harga rms yang tersisa dari penurunan pada fenomena transient. • Max Value : Faktor-faktor yang digunakan untuk arus hubung singkat steady state yang mencerminkan nilai maksimum ketidakakuratan pemodelan. Nilai ini digunakan untuk menentukan rating minimum peralatan. • Min Value : Faktor-faktor yang digunakan untuk arus hubung singkat steady state yang mencerminkan nilai minimum ketidakakuratan pemodelan. Nilai ini digunakan untuk tujuan koordinasi relay.

p. Motor Contribution Based On Pilihan yang berhubungan dengan berbagai macam motor yang mendukung dalam analisa short-circuit. i. Motor Status Analisa akan dilakukan berdasarkan data motor yang diinputkan. ii. Loading Category Pembebanan akan diikutsertakan dalam analisa hubung singkat dengan pemilihan jenis beban. iii. Both * Untuk keadaan default maka pilih motor status

q. Bus Selection adalah lembar yang berisi daftar bus yang yang mengalami gangguan. * Untuk keadaan default maka kosongkan, dan ganguan pada bus bisa dilakukan dengan cara klik kanan pada mouse dan pilih option fault

36

Info Page Short-Circuit Analysis Study Case Editor 2

Standard Ada dua pilihan standar yang diberikan oleh Etap PowerStation yaitu ANSI dan IEC standards tergantung dengan short circuit analysis yang dilakukan. * Untuk keadaan default maka pilih standar yang diinginkan ANSI/IEEE atau IEC tanpa melakukan perubahan pada option yang lain (prefault voltage)

2

Line to Ground Fault adalah option dimana bisa menginputkan nilai impedansi tanah jika terjadi gangguan pada sistem ke tanah.

Gambar 35. (kiri) info page – (kanan) standard page SC-Study Case Editor

Data Untuk Short Circuit Analysis Data – data yang harus diperlukan untuk analisa hubung singkat antara lain : 2

Data Bus Data yang dibutuhkan untuk perhitungan hubung singkat meliputi : • ID Bus berupa nomor atau nama bus dari sistem • Nominal kV adalah tegangan nominal pada bus

37

• %V dan sudut (angle) jika initial codition di set pada use bus voltage

Gambar 36. Bus Editor 2

Data Branch Data branch (saluran) dimasukkan ke dalam branch editor, yaitu transformator, transmision line, kabel, reaktor, dan impedansi editor. Data yang dibutuhkan dalam hubung singkat meliputi : • Nilai dan besaran, toleransi, temperature dari branch Z, R, X atau X/R • Panjang dan satuan dari kabel transmisi. • Base kV, Impedansi dan base kVA/MVA

Gambar 37. (kiri) info page cable – (kanan) impedansi cable

38

2

Data Synchronous Generator Data Synchronous Generator (generator sinkron) yang dibutuhkan dalam hubung singkat meliputi : • Mode Operasi (Swing, Voltage Control atau Mvar Control) • kV nominal • %V dan sudut untuk mode swing • %V, MW loading, dan limit Mvar (Qmax dan Qmin) untuk operasi mode voltage control • Pembebanan MW dan Mvar untuk mode Mvar control.

Gambar 38. (kiri) info page generator – (kanan) rating page generator

2

Data Motor Induksi dan Motor Sinkron Data yang diperlukan untuk analisa hubung singkat meliputi : • Rating kW/HP dan kV • Power faktor dan efisiensi pada pembebanan 100%, 75% dan 50 % • % loading yaitu persen pembebanan pada motor • Data kabel peralatan

39

Gambar 39. (kiri) info page motor – (kanan) name plate page motor

2

Data Beban Statis Data yang diperlukan untuk analisa hubung singkat meliputi : • Identifikasi beban yaitu identitas nama beban • Rating kVA/MVA dan kV • Power faktor • % Loading • Data kabel peralatan

Gambar 40. (kiri atas ) info page static load – (kanan atas) loading page static load

40

Gambar 41. Cable page static load

2

Data Transformator Data yang diperlukan untuk analisa hubung singkat meliputi : • Identifikasi yaitu identitas transformator • Rating kVA/MVA, max kVA/MVA • Rating kV primer serta kV sekunder • % Z, dan X/R • Hubungan belitan • Hubungan belitan

Gambar 42. (kiri atas ) info page transformator – (kanan atas) rating page transformator

41

Gambar 43. Tap page transformator

2

Data – Data Lain Terdapat beberapa data yang berkaitan dengan studi kasus yang juga harus dimasukkan. Data-data ini diedit pada short circuit study case editor. Hal ini meliputi : • Metode (Newton-Raphson, Fast-decoupled, atau Accelerated Gauss-Seidel) • Maksimum Iterasi • Ketelitian • Faktor percepatan untuk metode Accelerated Gauss-Seidel. • Loading Category • Report (format laporan) • Update (untuk tegangan bus dan load tap changer tranformator yang menggunakan hasil hubung singkat)

Untuk data atau parameter yang diperlukan tetapi tidak tercantum dalam data peralatan, dapat memasukkan parameter dalam software yang diambil data yang disediakan dalam library ETAP PowerStation kemudian data tersebut disesuaikan dengan data peralatan sebenarnya.

42

Memberi Gangguan Pada Bus Untuk dapat melakukan analisa hubung singkat ini maka pada bus yang akan dianalisa harus diberi gangguan dengan cara pada bus yang diinginkan ada gangguan di klik kanan setelah itu pilih option fault, jika ingin mengembalikan seperti semula pilih option don’t fault (lihat gambar 44.)

gangguan

normalisasi

Gambar 44. page gangguan pada bus

ToolBar Short circuit Analysis Adapun toolbar short circuit analysis ada dua macam sesuai dengan standar yang dipilih. 1. Toolbar ANSI Standard 3–Phase Fault Device Duty : untuk menganalisa gangguan 3 phasa sesuai dengan sistem. 3-Phase Faults - 30 Cycle Network : untuk menganalisa gangguan 3 phasa pada system dengan waktu 30 cycle.

LG, LL, LLG, & 3-Phase Faults - ½ Cycle: untuk menganalisa gangguan satu phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3 phasa selama ½ cycle

LG, LL, LLG, & 3-Phase Faults - 1.5 to 4 Cycle: untuk menganalisa gangguan satu –PhasekeFault : untuk menganalisa 3 phasa dengan 3phasa tanahDevice , antarDuty phasa, dua phasa ke tanah gangguan dan 3 phasa antarasesuai 1,5 sampai 4 cycle sistem.

43

LG, LL, LLG, & 3-Phase Faults - 30 Cycle: untuk menganalisa gangguan satu phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3 phasa selama 30 cycle

Save Fault kA for PowerPlot: untuk studi lebih lanjut dengan program powerplot yang berhubungan dengan koordinasi.

Short circuit Display Options: untuk mengatur hasil short circuit yang ditampilkan sesuai dengan peralatan yang operasi. Short circuit Report Manager: untuk menampilkan hasil short circuit Halt Current Calculation: untuk menghentikan proses running short circuit Get Online Data: untuk menyalin data online jika computer interkoneksi dengan menggunakan PSMS (online feature) Get Archived Data: untuk menyalin data online jika computer terinterkoneksi.

2. Toolbar IEC Standard 3-Phase Faults - Device Duty (IEC909): untuk menganalisa gangguan 3 phasa sesuai standar IEC 909.

LG, LL, LLG, & 3-Phase Faults (IEC 909) : untuk menganalisa gangguan satu phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3 phasa dengan standar IEC 909

3-Phase Faults - Transient Study (IEC 363): untuk menganalisa gangguan satu phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3 phasa dengan standar IEC 363

Save Fault kA for PowerPlot: untuk studi lebih lanjut dengan program powerplot yang berhubungan dengan koordinasi. Short circuit Display Options: untuk mengatur hasil short circuit yang ditampilkan sesuai dengan peralatan yang operasi. Short circuit Report Manager: untuk menampilkan hasil short circuit Halt Current Calculation: untuk menghentikan proses running short circuit Get Online Data: untuk menyalin data online jika computer interkoneksi dengan menggunakan PSMS (online feature)

44

Get Archived Data: untuk menyalin data online jika computer terinterkoneksi.

Data Hasil Simulasi ETAP PowerStation Hasil dari short circuit dapat diketahui melalui Short circuit Report Manager dimana data keluaran yang dapat diketahui meliputi :

Gambar 45. (kiri atas ) Complete page – (kanan atas) Input page (kiri bawah ) Result page – (kanan bawah) Summary page SC Report Manager

* untuk mengetahui hasil keseluruhan running program maka pilih TextReport

45

2 Complete Data yang tersedia berupa keseluruhan data yang dimasukkan ke dalam system dan hasil running program.

2 Input Data yang tersedia berupa masukkan data kita pada peralatan yang ada dalam sistem tenaga listrik antara lain : 1. Bus 2. Cable 3. Cover 4. Generator 5. Loads 6. Reactor 7. Transformer 8. UPS 9. Utility

2 Result Data yang tersedia sesuai dengan study case yang dipilih yaitu short circuit sehingga hasilnya adalah : • SC report Berisi data hubung singkat yang terjadi dalam sistem tenaga listrik yang di desain dan.dapat diketahui pula power faktor dan arus pada peralatan.

2 Summary Menunjukan data hasil running yang berhubungan dengan kestabilan system dimana akan ditunjukkan hasil sistem yang mengalami gangguan.

Contoh hasil Short Circuit Report dapat dilihat pada Lampiran -2

46

Simulasi Transient Stability Analysis ETAP PowerStation

Program Transient Stability Analysis PowerStation digunakan untuk menyelidiki batas kestabilan sistem tenaga sebelum, selama dan setelah terdapat perubahan sistem atau terdapat gangguan. Program ini memodelkan karakteristik dinamis sistem tenaga, menerapkan events dan tindakan yang diinginkan user, menyelesaikan persamaan sistem dan persamaan turunan mesin untuk mengetahui respon sistem dan mesin dalam daerah waktu. Dari respon ini user dapat menentukan sifat transient sistem, membuat perkiraan kestabilan, men-setting peralatan pengaman dan melakukan perbaikan stabilitas sistem.

1. Transient Stability Toolbar Transient Stability Toolbar akan tampak dilayar ketika anda didalam mode Studi Transient Stability.

Gambar 62. Transient Stability Analysis ETAP PowerStation

Run Transient Stability Study Pilih studi kasus dari Study Case Toolbar lalu klik tombol Run Transient Stability. Kotak dialog akan mucul yang menanyakan nama file output.

Transient Stability Display Options Klik tombol Transient Stability Display Options untuk mengatur pilihan one-line diagram pada mode studi transient stability dan dapat mengatur tampilan hasil perhitungan.

47

Transient Stability Report Manager Untuk menampilkan isi dari output report terakhir klik icon Report Manager pada toolbar. Nama file output ditampilkan toolbar Study Case.

Gambar 63. Transient Stability Report Manager

Anda juga dapat melihat output report dengan meng-klik tombol View Output File pada toolbar Study Case Toolbar. Untuk menampilkan daftar output report, klik nama output report dan klik tombol View output File.

Daftar ini berisi semua file output pada folder proyek yang bersangkutan dengan ektensi file yang bersangkutan. Untuk mengubah ekstensi file output, klik tombol List Output Reports didekat kotak daftar Output Report.

48

Gambar 64. List Output Report

Output report studi transient stability studies memiliki ekstensi .tsr.

Text output report PowerStation dapat diperlihatkan oleh pengolah kata seperti Notepad, Wordpad, dan Microsoft Word. Default-nya, output report ditampilkan di Notepad.

Transient Stability Plots Klik tombol Transient Stability Plots untuk memilih dan mem-plot kurva dari file plot terakhir. Nama file plot ditampilkan pada toolbar Study Case. File plot transient stability memiliki ekstensi .tsp.

Halt Current Calculation Tanda Stop normalnya tidak aktif. Ketika perhitungan transient stability diaktifkan maka tombol ini menjadi aktif dan menunjukkan tanda merah. Klik tombol ini akan menghentikan perhitungan yang sedang berjalan.

Get Online Data Jika keylock ETAP dikomputer anda memiliki fasilitas online, anda dapat menyalin data online dari presentasi online ke presentasi bersangkutan.

49

Get Archived Data Jika keylock ETAP dikomputer anda memiliki fasilitas online, anda dapat menyalin data archived ke presentasi bersangkutan.

2. Transient Stability Study Case Editor Transient Stability Study Case Editor berisi solusi variable kontrol, kondisi pembebanan, event dan aksi spesifik untuk output report dan plot. Anda dapat membuat dan menyimpan studi kasus yang tidak terbatas. Ketika pada mode Transient Stability Analysis anda dapat menjalankan Transient Stability Study Case Editor dengan meng-klik tombol study case pada toolbar Transient Stability.

Untuk membuat studi kasus baru, tampilkan Project View, klik kanan pada folder Transient Stability Study Case dan pilih Create New.

Gambar 65. Project Editor

Transient Stability Study Case Editor berisi Info Page, Events Page, Dyn Model Page dan Plot Page.

50

2.1. Info Page

Gambar 66. Transient Stability Study Case

Study Case ID ID studi kasus bisa dinamakan sampai 12 karakter.

Initial Load Flow Anda dapat merubah parameter solusi untuk perhitungan awal aliran daya pada transient stability analysis.

Max Iteration Nilai yang disarankan dan default adalah 2000.

Solution Precision Nilai ini menentukan berapa presisi perhitungan anda. Nilai default adalah 0.000001.

Accel. Factor Nilai tipikal adalah antara 1.2 dan 1.7. Nilai default 1.45.

51

Solution Parameters

Simulation Time Step Nilai ini merupakan step waktu dan harus diisikan lebih kecil daripada time constant terendah didalam sistem sehingga anda dapat melihat semua respon exciter dan governor. Nilai yang disarankan adalah 0.001 detik. Jika anda ingin resolusi yang lebih tinggi, kurangi nilai ini.

Plot Time Step Nilai ini menentukan seberapa sering PowerStation harus merekam hasil simulasi untuk diplot. Nilai default adalah 20 sehingga setiap 20 step waktu simulasi akan diplot. Misalkan bila step waktu simulasi 0.001 maka step waktu plot adalah 0.02 detik. Dengan nilai step waktu yang lebih rendah maka hasil plot akan semakin halus tetapi juga menambah besar file plot di harddisk.

Initial Loading Pada bagian ini anda dapat menentukan operasi beban awal sistem dengan memilih loading category dan diversity factors.

Category Dengan memilih berbagai kategori, PowerStation menggunakan persen pembebanan motor dan beban statis seperti pada categori yang terpilih.

Normal Pilih normal untuk menggunakan persen pembebanan masing-masing beban seperti yang telah dimasukkan pada Loading Category yang terpilih yaitu tidak ada faktor diversity yang dipertimbangkan.

Maximum Ketika pilihan pembebanan maksimum bus terpilih, pembebanan semua motor dan beban statis akan dikalikan dengan faktor diversity maksimum dari bus yang terhubung ke beban.

52

Dengan pilihan ini anda dapat mendefinisikan pembebanan awal untuk studi transient stability dimana setiap bus memiliki faktor diversity maksimum.

Minimum Ketika pembebanan minimum bus terpilih, pembebanan semua motor dan beban statis akan dikalikan dengan faktor diversity minimum dari bus yang terhubung ke beban. Dengan pilihan ini, anda dapat mendefinisikan pembebanan awal untuk studi transient stability dimana setiap bus memiliki faktor diversity minimum yang berbeda. Pilihan ini dapat digunakan untuk melihat efek tap transformator dan kapasitor (jika ada) pada tegangan sistem pada kondisi pembebanan minimum.

Global Diversity Factor Ketika terpilih maka PowerStation akan mengalikan semua motor dan beban statis dari kategori pembebanan yang terpilih dengan nilai yang dimasukkan. Dengan pilihan ini anda dapat mendefinisikan pembebanan awal untuk studi transient stability dengan faktor diversity tetap untuk semua beban. Catatan : semua motor akan dikalikan dengan 125% yang menandakan beban motor di semua bus naik 25% diatas nilai yang tercantum pada kaategori pembebanan yang terpilih. Nilai ini bisa lebih kecil atau lebih besar dari 100%.

Operating P & Q Cek pilihan ini untuk menggunakan P dan Q seperti yang tercantum pada editor komponen.

Charger Loading

Load Category Pilihan ini digunakan untuk memilih P dan Q seperti yang terdapat pada bagian Loading Category dari Charger Editor untuk charger.

53

Operating Load Pilihan ini digunakan untuk memilih P dan Q seperti yang terdapat pada bagian Operating Load dari Charger Editor untuk charger. Jika pilihan ini terpilih maka pertama perlu dijalankan perhitungan aliran daya DC supaya dapat memperkirakan beban charger.

Remarks 2nd Line Anda dapat memasukkan 120 karakter di kotak keterangan. Informasi yang dimasukkan dilokasi ini akan diprint pada baris kedua daari informasi header pada setiap halaman output report. Keterangan ini dapat berisi informasi mendetail dan kondisi setiap studi kasus.

2.2. Events Page Bagian ini digunakan untuk mendesain dan menyimpan studi transient stability dengan even yang di skenario.

Gambar 67. Event page Transient Stability Analysis ETAP PowerStation

Events Daftar ini berisi semua even yang ditampilkan dalam orde watu yang menggambarkan urutan even didalam studi. Even yang aktif ditandai oleh * dan diurutkan dulu lalu diikuti oleh even yang tidak aktif.

54

Event ID Maksimum 12 karakter.

Time Adalah waktu ketika even tersebut terjadi. Satuannya detik.

Add (Event) Even baru dapat ditambahkan dengan meng-klik pada Add (Event) dan membuka Event Editor.

Gambar 68. Event editor

Active – untuk membuat event aktif. Hanya even yang aktif akan dimasukkan dalam studi.

Edit (Event) Klik tombol Edit (Event) untuk membuka Event Editor dan mengubah even yang ada. Anda juga dapat men-double klik pada even untuk mengaktifkan Event Editor.

Delete (Event) Menghapus even yang ada dari daftar.

Actions Setiap even dapat berisi beberapa aksi (perubahan sistem atau gangguan). Ketika anda memilih even dengan meng-klik nya di daftar Event, aksi even yang bersangkutan akan ditampilkan di daftar Actions.

Device Type Tipe peralatan yang akan diberi aksi.

55

Device ID ID dari peralatan yang akan diberi aksi. Aksi yang akan dilakukan pada peralatan dan tipe peralatan yang bersangkutan. Berikut ini akan diberikan tipe peralatan dan aksinya. Device Type

Actions

Bus

Fault / Clear Fault

Circuit Breaker

Open / Close

SPST Switch

Open / Close

Fuse

Open / Close

Generator

Ref. Machine / Delete / Droop / Isoch / Start

Utility

Ref. Machine / Delete

Syn. Motor

Delete

Ind. Motor

Accelerate / Delete

MOV

Start

None

Load Flow (no action, print load flow at the event time)

Add (Action) Aksi baru dapat ditambahkan dengan meng-klik tombol Add (Action) dan membuka Action Editor. Pilih tipe peralatan dari list Device Type. Pilih peralatan dari list Device ID lalu pilih aksi dari list Action.

Edit (Action) Klik tombol Edit (Action) untuk mengedit aksi yang telah ada.

Gambar 69. Action Editor

56

Delete (Action) Menghapus aksi yang telah ada.

Total Simulation Time Total waktu simulasi untuk studi transient stability. Satuannya detik.

2.3. Dyn Model Page Bagian ini digunakan untuk memodelkean motor sinkrun dan induksi secara dinamis didalam sistem.

Gambar 70. Dyn Model pageTransient Stability Study Case

Motor akan dimodelkan dinamis jika anda telah menerapkan model dinamis didalam Motor Editor dan anda memilih mengglobalkan model group motor tersebut di bagian ini. Catatan : semua generator sinkrun dimodelkan secara dinamis.

Machine Type

Syn. Motors, MV Group mesin terdiri dari semua motor sinkrun yang bertegangan menengah (rating 1 kV dan diatasnya).

Syn. Motors, LV Group

mesin

terdiri

dari

semua

motor

(rating dibawah 1 kV).

57

sinkrun

yang

bertegangan

rendah

Ind. Machines, MV Group mesin terdiri dari semua motor induksi dan generator yang bertegangan menengah (rating 1 kV dan diatasnya).

Ind. Machines, LV Group mesin terdiri dari semua motor induksi dan generator yang bertegangan rendah (rating dibawah 1 kV).

Dynamic Modeling

Do Not Model Jika dipilih, group mesin yang bersangkutan tidak akan dimodelkan secara dinamis pada studi transient stability tanpa memperhatikan model dinamis untuk mesin individual.

Model Machines Larger or Equal To Jika dipilih, mesin-mesin yang terdapat pada group mesin dan yang dirating lebih besar daripada yang disebutkan di bagian HP/kW akan dimodelkan secara dinamis dan mesin dalam satu grup yang dirating kurang dari ukuran yang diberikan tidak akan dimodelkan secara dinamis.

HP/kW Tetapkan ukuran mesin (dalam HP or kW) untuk grup mesin yang terpilih untuk dimodelkan secara dinamis.

Starting Load for Accelerating Motors

Tetapkan dasar torsi beban vs slip model yang digunakan untuk accelerasi motor. Based on Motor Electrical Rating Torsi beban vs. kurva slip didefinisikan berdasarkan rating motor listrik yaitu torsi beban vs. kurva slip akan diskala sampai 100% pada kecepatan sinkrun merujuk pada 100% rating motor listrik.

58

Based on Motor Mechanical Load Torsi beban vs. kurva slip didefinisikan berdasarkan beban motor mekanis yaitu torsi beban vs kurva slip tidak akan diskala.

Generator Start-Up Tetapkan model ketergantungan frekuensi untuk melakukan studi Start-up Generator.

Frequency Dependent Models for Network, Motors, & Generators Jaringan, motor dan generator akan dimodelkan tergantung pada frekuensi. Pilihan ini harus dicek untuk melakukan studi Start-up Generator.

2.4. Plot Page Bagian ini digunakan untuk memilih peralatan yang akan diplot untuk menampilkan hasil studi transient stability.

Gambar 71. Plot page Transient Stability Study Case

Device Type Pilih tipe peralatan.

Syn. Generators Group mesin berisi semua generator sinkrun.

Syn. Motors, MV Group mesin yang berisi semua motor sinkrun dengan rating 1 kV dan diatasnya.

59

Syn. Motors, LV Grup mesin yang terdiri dari semua motor sinkrun dengan rating kurang dari 1 kV.

MV Ind. Machines Grup mesin yang terdiri dari semua motor induksi dan generator dengan rating 1 kV dan diatasnya.

LV Ind. Machines Grup mesin yang terdiri dari semua motor induksi dan generator dengan rating kurang dari 1 kV.

Buses Grup peralatan yang terdiri dari semua bus.

Plot Options Ketika grup mesin atau peralatan telah terpilih, semua peralatan dalam grup itu akan ditampilkan di daftar Plot Options sehingga dapat dipilih.

Device ID ID peralatan untuk mesin yang terpilih atau grup peralatan kecuali mesin-mesin yang tidak dimodelkan secara dinamis.

Plot/Tabulation (column) Anda dapat meng-klik kolom ini untuk memilih atau tidak pilihan plot/tabulation untuk berbagai peralatan. Ketika dipilih, tanda X akan terlihat dikolom disamping peralatan yang dipilih dan informasi peralatan yang terpilih akan ditabulasikan pada akhir output report dari studi transient stability dan disimpan di file plot.

Plot/Tabulation (check box) Check box ini merupakan cara lain untuk mengeset pilihan plot/tabulation untuk peralatan yang terpilih.

60

3. Display Options Pilihan tampilan terdiri atas Results page dan tiga halaman berisi informasi AC, AC-DC dan DC. Perhatikan bahwa warna dan tampilan yang dipilih untuk setiap studi adalah spesifik untuk studi tersebut.

Results Page Anda dapat menentukan pilihan tampilan untuk hasil perhitungan one-line diagram. Hasil ini dapat ditampilkan untuk setiap plot step waktu. Hasilnya meliputi tegangan bus dan frekuensi, sudut daya mesin sinkrundan frekuensi, kecepatan motor induksi dan aliran daya ke mesin.

Gambar 72. Disply option Transient Stability

Color Pilih warna untuk hasil transient stability yang akan ditampilkan pada one-line diagram.

Show Units Pilih checkbox tersebut untuk menampilkan unit dari hasil yang ditampilkan.

Bus

Voltage Pilih kV atau % untuk tampilan tegangan pada one-line diagram dari daftar.

61

Frequency Pilih Hz atau % untuk frekuensi bus yang ditampilkan pada one-line diagram dari daftar.

Syn. Machines

Power Angle Pilih Deg atau Rad untuk sudut (rotor) daya mesin sinkrun yang akan ditampilkan pada one-line diagram. Catatan : sudut daya adalah relatif berdasarkan referensi sudut daya mesin yang diset nol.

Frequency Pilih Hz atau % untuk frekuensi mesin sinkrun yang akan ditampilkan pada one-line diagram dari daftar. Frekuensi mesin sebanding dengan kecepatan mesin.

Ind. Machines

Speed Pilih RPM atau %Slip untuk tampilan kecepatan mesin induksi pada one-line diagram. Dimana : %Slip = 100x

s

M s

Machine Flows

Unit Tentukan satuan aliran daya (kVA atau MVA).

kW + jkvar Pilih satuan aliran daya P + jQ untuk menampilkan (kW+jkvar atau MW+jMvar)

kVA Pilih tombol kVA untuk menampilkan aliran daya dalam kVA atau MVA.

62

Amp Pilih tombol arus untuk menampilkan aliran arus dalam ampere.

4. Transient Stability Plots Klik tombol Transient Stability Plots pada Transient Stability Toolbar kemudian akan muncul kotak dialog untuk pilihan Transient Stability Plot seperti yang terlihat dibawah sehingga anda dapat menentukan peralatan dan tipe plot yang akan ditampilkan.

Gambar 73. Transient Stability Plot Selection

Device Type Pilih tipe peralatan yang akan diplot.

Device ID Dari daftar, pilih peralatan yang akan diplot (sampai 16 peralatan pada waktu bersamaan). Daftar ini berisi peralatan yang telah dipilih untuk diplot dari Study Case Editor.

Plot Type Pilih jenis plot, tiap peralatan memiliki tipe plot yang berbeda.

63

Syn. Generators - Power Angle – sudut daya generator sinkrun dalam derajat. - Frequency – frekuensi generator sinkrun dalam Hz - MWm – daya mekanis generator sinkrun dalam MW - Mwe – daya pembangkitan generator sinkrun dalam MW - Current – arus terminal generator sinkrun dalam Amp - Efd – tegangan medan generator sinkrun dalam per unit

Syn. Motors, MV (medium voltage motors) - Power Angle – sudut daya motor sinkrun dalam derajat - Frequency – frekuensi motor sinkrun dalam Hz - MWm – daya mekanis motor sinkrun dalam MW - MWe – daya elektris motor sinkrun dalam MW - Current – arus terminal motor sinkrun dalam Amp - Voltage – tegangan bus yg terhubung ke motor sinkrun dalam % kV nominal bus

Syn. Motors, LV (low voltage motors) - Power Angle – susut daya motor sinkrun dalam derajat - Frequency – frekuensi motor sinkrun dalam Hz - MWm – daya mekanis motor sinkrun dalam MW - Mwe – daya elektris motor sinkrun dalam MW - Current – synchronous motor terminal current in Amp - Voltage – tegangan bus yg terhubung ke motor sinkrun dalam % kV nominal bus

Ind. Motors, MV (medium voltage machines) - Slip – slip mesin induksi dalam % - Accel Torque – daya akselerasi mesin induksi dalam MW - MWm – daya mekanis mesin induksi dalam MW - Mwe – daya elektris mesin induksi dalam MW - Current – arus terminal mesin induksi dalam Amp - Voltage – tegangan bus yg terhubung ke mesin induksi dalam % kV nominal bus

64

Ind. Motors, LV (low voltage machines) - Slip – slip mesin induksi dalam % - Accel Torque – daya akselerasi mesin induksi dalam MW - MWm – daya mekanis mesin induksi dalam MW - Mwe – daya elektris mesin induksi dalam MW - Current – arus terminal mesin induksi dalam Amp - Voltage – tegangan bus yg terhubung ke mesin induksi dalam % kV nominal bus

Buses - Voltage Angle – sudut tegangan bus dalam degree - Frequency – frekuensi bus dalam % frequency sistem - MW – daya nyata pembebanan bus dalam MW - Mvar – daya rektif pembebanan bus dalam Mvar - Voltage/Hz – bus voltage per Hz in volt/Hz - Voltage – magnitudo tegangan bus dalam % kV nominal bus

5. Methods Perhitungan Stabilitas Transient Untuk mengenal studi stabilitas transient dalam sistem tenaga maka dibutuhkan pengetahuan tentang model dinamis mesin, model kontrol mesin (seperti sistem eksitasi dan automatic voltage regulators, governor, dan sistem turbin dan power system stabilizers), perhitungan numerik dan fenomena keseimbangan elektromekanis dari sistem tenaga. Pada bagian ini akan diberikan prinsip dasar studi stabilitas transient dalam sistem tenaga yang akan diaplikasikan pada PowerStation.

Tujuan Studi Stabilitas Transient Keandalan dinamis sangat penting dalam mendesain dan mengoperasikan sistem tenaga. Studi stabilitas transient memberikan sudut daya mesin dan simpangan kecepatan, frekuensi sistem, aliran daya aktif dan reaktif dari mesin, aliran daya saluran dan transformator serta level tegangan dari bus dalam sistem. Kondisi sistem ini menyediakan perkiraan stabilitas sistem. Hasilnya akan ditampilkan pada one-line diagram dan dapat diprint atau diplot. Untuk studi stabilitas transient anda perlu memodelkan berbagai grup mesin dalam sistem yang memiliki pengaruh penting dalam operasi sistem tenaga.

65

Definisi Stabilitas Sistem Tenaga Stabilitas sistem tenaga merupakan parameter dalam sistem tenaga yang dapat mempertahankan keseimbangan elektromekanis pada kondisi operasi normal dan abnormal. Karena stabilitas dalam sistem tenaga adalah fenomena electromekanis maka dapat digunakan sebagai indikasi bahwa desain mesin sinkrun dalam sistem tetap sinkrun satu sama lain selama gangguan pada berbagai lokasi dalam sistem. Juga dapat digunakan sebagai indikasi kemampuan motor induksi dalam sistem tetap dibeban selama gangguan ini.

Sudut rotor Mesin Sinkrun Mesin sinkrun berperan penting dalam stabilitas sistem tenaga karena selama dan setelah gangguan, sudut rotornya akan berosilasi yang dapat mengakibatkan osilasi aliran daya dalam sistem. Berdasarkan level osilasi ini, keseimbangan elektromekanis dalam sistem dapat hilang dan ketidakstabilan dapat terjadi. Sehingga stabilitas sistem tenaga kadangkadang ditujukan pada kestabilan sudut rotor mesin sinkrun.

Dua persamaan berikut sering dijadikan acuan dalam studi stabilitas transient dalam sistem tenaga.

Torque Equation (Generator Case) T=

p2  air Fr sin  8

Dimana T

=

torsi mekanis poros

P

=

jumlah kutub

fair

=

fluks di celah udara

Fr

=

MMF medan rotor

d

=

sudut daya (rotor)

Persamaan torsi mendefinisikan hubungan antara torsi mekanis poros, tegangan stator, eksitasi sistem dan sudut rotor. Perubahan salah satu darinya akan mengakibatkan sudut rotor berada pada posisi yang baru dengan sendirinya.

66

Swing Equation (Generator Case) M

d2  dt

2

+D

d dt

= Pmech

Pelec

Dimana M

=

konstanta inersia

D

=

konstanta damping

Pmech =

daya mekanis input

Pelec =

daya elektris output

Persamaan ayunan menunjukkan sudut rotor sebagai fungsi dari keseimbangan antara daya mekanis dan daya elektris. Setiap perubahan dalam sistem yang merusak keseimbangan ini akan mengakibatkan sudut rotor menuju posisi baru pada kondisi osilasi. Osilasi ini biasa disebut swing sudut rotor.

Batas Kestabilan Ada dua tipe batas stabilitas sistem tenaga yaitu batas stabilitas steady-state dan batas stabilitas transient.

Batas Stabilitas Steady-State Stabilitas Steady-State adalah stabilitas sistem pada kondisi bertahap atau perubahan kecil dalam sistem. Kestabilan ini dapat ditemukan dengan perhitungan aliran daya untuk operasi steady-state atau ditentukan dengan studi stabilitas transient bila ada perubahan sistem atau ada gangguan. Sistem dikatakan stabil steady-state bila selama gangguan kecil atau bertahap, semua mesin sinkrun pada kondisi steady-state identik dengan kondisi operasi sebelum gangguan. Batas stabilitas steady-state untuk semua mesin sinkrun adalah ketika sudut rotor kurang dari 900.

67

Batas Stabilitas Transient Stabilitas transient atau dinamis adalah kestabilan sistem selama dan sesudah perubahan mendadak pada beban dan saluran yang terganggu. Sistem dikatakan stabil transient bila selama beberapa gangguan, semua mesin sinkrun beroperasi pada kondisi steady-state tanpa memperpanjang rugi sinkrunisasi atau keluar dengan mesin yang lain.

Penyebab Masalah Ketidakstabilan - Hubung singkat - Rugi koneksi tie pada sistem utility - Rugi sebagian plant pada co-generation (penolakkan generator) - Starting motor yang relatif besar dibandingkan kapasitas pembangkitan sistem - Operasi Switching dari saluran, kapasitor dll - Dampak pembebanan (motor and beban statis) - Perubahan besar dan mendadak dari beban atau pembangkitan

Pengaruh Masalah Ketidakstabilan - Pemadaman total pada area yang lebar - Pemutusan beban - Tegangan rendah - Kerusakkan pada peralatan - Tidak berfungsinya relay dan peralatan pengaman

Perbaikan Stabilitas Sistem Tenaga - Tergantung pada sebab dari ketidakstabilan, beberapa perbaikan dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas sistem, diantaranya : - Memperbaiki konfigurasi dan desain sistem - Increase synchronizing power. - Desain dan pilih mesin-mesin berputar – gunakan motor induksi, naikkan momen inersia, kurangi reaktansi transient, perbaiki regulator tegangan dan karakteristik exciter. - Gunakan Power System Stabilizers (PSS) - Tambah sistem proteksi – penghilangan gangguan dengan cepat, pemisahan sistem dll

68

- Tambahkan load shedding Tetapi anda anda perlu berhati-hati dalam menerapkan hal-hal diatas dan perlu menjalan studi sistem kembali karena perubahan hal-hal diatas akan merubah aliran daya sistem, hubung singkat dan starting motor.

6. Data Yang Dibutuhkan Untuk menjalankan studi stabilitas transient maka anda perlu memasukkan data yang dibutuhkan untuk perhitungan aliran daya. Umumnya data yang dibutuhkan sama dengan data untuk studi aliran daya tetapi dengan tambahan perlu memasukkan data model dinamis dari mesin, data model beban dan unit kontrol seperti exciter dan data governor.

7. Transient Stability Output Reports PowerStation menyediakan hasil yang berbeda untuk berbagai tingkat detail tergantung pada kebutuhan anda. Hasil akan ditampilkan dalam tiga format yang berbeda yaitu text output report, tampilan one-line dan plots.

Transient Stability Report Manager Klik tombol View Output File pada Transient Stability Toolbar untuk membuka Transient Stability Report Manager. Transient Stability Report Manager menyediakan format yang berbeda baik text dan Crystal Reports dan terdiri empat halaman.

Complete Page Dibagian ini anda dapat memilih format yang memberikan anda output report secara lengkap. Hanya format TextRept yang tersedia.

69

Gambar 74. Transient Stability Report Manager

Input Page Bagian ini menyediakan format untuk berbagai data input. Format pada bagian ini tidak tersedia untuk studi stabilitas transient.

Result Page Bagian ini menyediakan format untuk hasil perhitungan yang berbeda. Format pada bagian ini tidak tersedia untuk studi stabilitas transient.

Summary Page Bagian ini menyediakan ringkasan baik data input dan hasil perhitungan. Format pada bagian ini tidak tersedia untuk studi stabilitas transient.

70

Transient Stability Text Report Output report text dapat diperlihatkan dengan mengklik tombol View Output File pada Study Case Toolbar atau dari Transient Stability Report Manager dengan memilih TextRept dan mengklik Ok. output report analisa stabilitas transient terdiri dari beberapa bagian dan diringkas sebagai berikut :

Summary Page Bagian ini berisi informasi jumlah bus, jumlah cabang, jumlah mesin, parameter sistem seperti kategori pembebanan awal, frekuensi dan sistem unit; parameter solusi seperti maksimum iterasi dan presisi; parameter studi seperti step waktu dan step waktu plot serta nama file output dan plot.

DYNAMIC STABILITY ANALYSIS --------------------------

Swing ----Number of Buses:

Number of Branches:

Load -----

Total -----

1

1

6

8

XFRM

XFRM3

React.

Line

-----

-----

-----

-----

-----

3

1

0

2

0

Ind.

Uti-

Synch. Gen.

Number of Machines:

Gen. -----

Synch.

Imp.

Motor

Motor

lity

Total

-----

-----

-----

-----

-----

1

2

2

1

Initial Loading: Maximum Number of Iterations:

Design 2000

Solution Precision for the Initial LF:

0.00000100

Acceleration Factor for the Initial LF:

1.45

Time Increment for Integration Steps:

0.0010

Time Increment for Plots:

0.0200

System Frequency:

60.0

Unit System:

English

Data Filename:

EXAMPLE

C.B.

SPDT

Total

-----

-----

-----

0

0

6

6

Sec. Sec. Hz

Bus Input Data Bagian ini berisi informasi semua bus dalam sistem termasuk ID bus, tipe bus (swing, generator atau beban), tegangan nominal, magnitudo dan sudut tegangan awal, MW dan Mvar pembangkitan, batas Mvar, MW dan Mvar beban motor, MW dan Mvar beban statis dll. Data-data ini sama seperti pada aliran daya.

71

Branch Input Data Bagian ini berisi informasi semua cabang di sistem termasuk ID cabang, R, X, Y, X/R, tap transformator dan LTC, hubungan cabang dan semua informasi yang berhubungan dengan impedansi cabang. Data ini sama seperti pada output report aliran daya.

Power Grid, Synchronous Machine Data Bagian ini berisi informasi semua power grid, generator sinrun dan model dinamis dari motor sinkrun dalam sistem termasuk ID mesin, ID bus yang terhubung ke generator, tipe mesin dan tipe model, kV rating dan faktor saturasi. Untuk motor sinkrun, juga berisi informasi model beban dan parameternya.

Conned Bus ============ Bus ID

Synch. GEN./MTR

Rating (base)

====================== Machine ID

Machine Impedance ( % )

===============

==============================================================

TYP

MDL

------------

------------

--

---

kV

MVA

Sub 2B

Gen1

GEN

4

13.800

Main Bus

Utility

UTL

0

34.500 1500.000

Sub 2B

Syn1

MTR

4

13.200

1.170

0.56

15.38

Bus3

Syn4

MTR

4

13.200

2.982

0.33

15.38

------

------

8.824

Xd"

Xd'

------

1.00

24.00

37.00

Tqo"

75.00

15.00

23.00

110.00

12.00

23.00

108.00

11.00

23.00

110.00

12.00

23.00

108.00

11.00

------------

--

---

Gen1

GEN

4

0.030

5.000

0.050

3.700

1.200

Syn1

MTR

4

0.002

5.600

0.002

3.700

Syn4

MTR

4

0.002

5.600

0.002

3.700

------

Tqo'

------

------

75.00

Gen./Loading

========================== Tdo'

Xl

------

34.00

MDL

H

------

============== %D

S100

S120

-----

-----

5.00

1.070

1.180

6.300

0.000

1.000

2.00

1.070

1.180

0.995

-0.617

1.000

2.00

1.070

1.180

2.770

1.105

-----

-----

MW

Mvar

------

------

Load Model

Synch. MTR ====================== Machine ID

Xq

------

115.00

TYP

------

Xq'

------

H(sec), D(MWpu/Hz) & Sat.

============================== Tdo"

Xq"

------

99.98

Time Constant (sec)

======================

Xd

------

2.22

Synch. GEN./MTR

Machine ID

Ra

-------

================================================ TYP

MDL

Model ID

A0

------------

--

---

------

------

------

Syn1

MTR

4

COMP CENT

10.00

-91.00

321.00

-147.00

Syn4

MTR

4

Centr. Comp

10.00

-91.00

328.00

-147.00

------------

------

A1

A2

A3

Exciter/AVR Data Bagian ini berisi informasi semua exciter yang terpasang dalam sistem termasuk ID generator tempat exciter terpasang, tipe exciter, gain, konstanta waktu dan parameter yang lain. Generator ==============

Type ========

Time Constants (Sec.) and Parameters ==================================================================================================

1,2,3&1S

KA

KE

KF

TR

TA

TE

DC1 &DC2

KA

KE

KF

TA

TB

TC

KE

KV

TR

TRH

KA

KC

DC3 ST1, ST2

TE KE/KG

KF/KJ

& ST3 AC1 &AC4

KA

KC

KD

KE

TF/TF1

TF2/XL TE

TF

TR

VRmax VRmin

SEm/KP SE7/KI Efd/VB

VRmax VRmin

SEmax

SE75

Efd

SEmax

SE75

Efd

VRmax VRmin

KI

KP

KPreal

XL

VGmax

KF

TA

KPimg VImax TB

VAmax

VAmin

72

TC

VImax

TA VImin TE

VImin

TB

TC

VRmax VRmin TF

VRmax

TE SEmax

TF

TR

SE75

Efdmax

TR

VRmin

SEmax

SE75

Efd

AC2 &AC3

KA

SR8F

KB/KR

KA

HPC 840

KF

C

AC5A

Kpow

--------

KF

VLR

VLV

KH/KN Efd n

TA

TB

TF1

TF2

KQ

KE

Bmax

KL(V)

TA

VAmax

Bmin

TB

VAmin

Amax

Amin

Te

T4

TI

TD

TF

TF1

TF2

TF3

TR

TC

VRmax

VRmin

VRmax

VRmin

VRmax

VRmin

Tdsty

TE

SE75

SEmax

SE75

TP

VRmax VRmin

TF

SEmax

TQ

TR Efd

Efd CtlBus

KF

TA1

TA2

TA3

TE

Ar1

Ar2

Ku1

Ku2

Kif

Kae

Ke

Vres

Vsup

SEm

SE7

Efdmax

Max1

Min1

Max2

Min2

Max3

Min3

Max4

Min4

Max5

Min5

Max6

Min6

Max7

Av1

Av2

Av3

Av4

Av5

Av6

Av7

Av8

Av9

Av10

Av11

Ai2

Ai3

Ai4

Ai5

Ai6

Ai7

Ai8

Ai9

Ai1 0

Ai11

Ai12

1.650

1.130

Ai1

Gen1

KE

KE

ID

--------------

KD

TR

D

KA

JEUM

KC

SEm/KP SE7/KI Efd/VB

Te Min7

------- ------ ------ ------ ------ ------ ------ ------ ------ ------ ------ ------ ------ -----1

250.00

1.000

0.060

0.005

0.030

1.250

1.000

17.50 -15.50

6.600

Governor/Turbine Data Bagian ini berisi informasi semua governor yang terpasang dalam sistem termasuk ID generator tempat dimana governor terpasang, tipe governor, mode, gain, konstanta waktu dan parameter lain.

Type

Operation

Time Constants(Sec.) and Parameters

=============

All ST

%Droop

Mode

Pmax

Pmin

Tsr

Tc

Tch

Trh1

GT&GP

%Droop

Mode

Pmax

Pmin

Tsr

Tc

Tt

Tdrp

DT,GTF

%Droop

Mode

Pmax

Pmin

%Droop

Mode

Pmax

Pmin

Mode

Pmax

Pmin

A1

A2

A3

Mode

Max.

Min.

X

Y

Z

&STM UG8 Generator

Limits

======

GTH&

Ki

==============

====================================================================

GTS

Tf/R

505E

Mode

ID

2301A MARS

T1 K1/Kr

%Droop

Mode

%Droop

Mode

eMax

eMin

%Droop

Mode

Pmin

GHH

============ Gen1

-----ST1

------

----5.0

Droop

------

-----8.33

0.00

T5

T6

T7

T8

K5

K6

K7

DB

B1

B2

C1

K1

Ad

A/a

B/b

C/c

D

Kf

T.Ctl

A.Ctl

Ts

Prior

Ramp

T4 K4/Ff

Tt

Tr

Ta1

Tm1

Sa

Sb

Sc

L3

L4

Ta2

Tm2

Rho

K1

Tao

T1

T2

T3

T5

T6

T7

Ks

Ttd

SDr 1

L1

HPa

HPb

HPc

P2

I2

SDr2

K1

Beta T2 MaxGv

MinGv

K2

VLmax

VLmin

PHmax

PHmin

R1

VMmax

HPmax

Maxo Ts

VMmin

Fvhp

Fip

Ta

L2

Tcd/T

T1

Pmax

Fhp

I1

Alpha

Tcr/S

T3 K3/KD

Tco

P1

Kl DDEC

T2 K2/Kf

Trh2

T

Mino T1

VHmax

Max2 T2

VHmin

Min2

Smax EP

T9 UO/VU T7

UC/VL T8

EFmax EF

LS GP Kt

Ko

Max3

Min3

PLmin

PMmax

Ku

T3

PLmax

PMmin

Kp1

Kp2

Kp3

Kp4

GL

GM

GH

m1

MP

Pa

Pb

Pc

Pd

m2

m3

e1

e2

HP

Pe

Pf

LFa

LFc

LFd

LF2

LF3

FL0

Tn3

Tn5

Tn6

KFL0 TL

-----

-----

-----

-----

0.100

0.100

0.150

5.000

EX2f

LFV1

LFV2

FL1

FM0

KFM0

FM1

TM

TH

Esf1

Esf2

-----

-----

-----

-----

LFV3

Tn1

-----

LF1

Tn2

-----

0.700

Induction Machine Data Bagian ini berisi informasi model dinamis dari mesin induksi dalam sistem termasuk ID mesin, ID bus yang terhubung ke mesin, rating kV dan MVA, tipe model dan parameter model, model beban dan parameter model, inersia, MW dan MVar pembebanan awal dan slip.

73

Conned Bus ============ Bus ID

Ind. Motor ================ Machine ID ------------ ---

Bus3

Mtr2

CKT2

Sub3 Swgr

Pump 1

CKT1

Conned Bus

Bus ID

Eqiv. Model (%Z

==============

===========================

MDL

------------

============

Rating (base)

kV

MVA

------ -------

Ind. Motor

& seconds)

Ra

Xlr

13.200

Tdo'

Rs

0.434

3.8 3 3.83

Xs

Xm

19.36 375.50

10.29 365.20

Load Model

H

------------

Bus3

Mtr2

-----0.310

-----------a k***3

Sub3 Swgr

Pump 1

0.200

FAN

1.2 3

11.67

9.30

Normal Loading ==============================

Model ID

------------

1.52

0.81

================================================

======

Rrfl,1 Rrlr,2 Xrfl,1 Xrlr,2

------ ------ ------ ------ ------ ------ ------

0.649

4.000

Machine ID

Xoc

------ ------ ------ ------

H(sec)

============

CKT or Double Cage Models (% impedance) ================================================

A0

------

A1

A2

-----0.00

10.00

-----0.00

A3

------

-91.00

321.00

MW

-----0.00

100.00

% Slip

-147.00

------

Mvar

------

% Load

------

1.41

0.599

0.297

0.0

1.18

0.400

0.188

30.0

Initial Load Flow Report Studi aliran daya awal digunakan untuk menentukan senua setting awal untuk mesin, exciters/AVRs dan governors/turbines dengan kondisi pembebanan awal yang telah ditentukan. Hasilnya dapat digunakan untuk melihat kondisi operasi sebelum even. Format report aliran daya awal sama seperti pada output report aliran daya.

Load Flow Report @ T=*.* Bagian ini adalah report pada kejadian even yang ditentukan yang berisi daftar even secara rinci. Setiap event berhubungan dengan report aliran daya sebelum even. Format bagian ini sama dengan output report aliran daya.

Event/Action Data Bagian ini berisi daftar rinci setiap aksi yang terdapat dalam even. Bagian ini muncul setelah report aliran daya ditunjukkan sebelum even ini dan aksi yang bersangkutan terjadi.

Bus / Machine Revision (Modification) ===================================== Bus/Mach ID

Existing Type

New Type

------------ ------------- ---------Main Bus

Swing Bus

Faulted

This page indicates bus/machine revisions occurring at simulation time T = 0.1000 seconds.

Final Load Flow Report Bagian ini berisi aliran daya yang dilaporkan pada akhir simulasi. Format bagian ini sama dengan output report aliran daya.

74

Tabulated Simulation Result Bagian ini menabulasikan setiap peralatan yang dipilih ditabelkan dalam studi kasus, hasil simulasi ditampilkan sebagai fungsi waktu pada step waktu plot yang ditentukan. Tipe hasil tabulasi sama seperti kurva plot seperti yang dijelaskan pada pilihan plot.

Gen. ======

(Gen1

Syn. MT

)

==================================

Time

Ang .

(Syn1

Syn. MT

)

==================================

Freq.

Mech.

Elec.

Term.

(Sec.)

(deg)

(Hz)

(MW)

(MW)

I (A)

------

-----

-----

)

Mech.

Elec.

Term.

(Hz)

(MW)

(MW)

I (A)

-----

-----

-----

-----

Freq.

Mech.

Elec.

Term.

(deg)

(Hz)

(MW)

(MW)

I (A)

-----

-----

-----

-----

------

Ang .

-----

-----

0.000

30.92

60.00

6.3 4

6.30

265.1

-27.60

60.00

0.9 9

0.99

48.9

-55.88

60.00

2.7 6

2.77

123.6

0.020

30.92

60.00

6.3 4

6.30

265.1

-27.60

60.00

0.9 9

0.99

48.9

-55.88

60.00

2.7 6

2.77

123.6

0.040

30.91

60.00

6.3 4

6.30

265.0

-27.60

60.00

0.9 9

0.99

48.9

-55.88

60.00

2.7 6

2.77

123.6

0.060

30.91

60.00

6.3 4

6.30

265.0

-27.60

60.00

0.9 9

0.99

48.9

-55.88

60.00

2.7 6

2.77

123.6

0.080

30.91

60.00

6.3 4

6.30

265.0

-27.60

60.00

0.9 9

0.99

48.9

-55.88

60.00

2.7 6

2.77

123.6

0.100

30.90

60.00

6.3 4

6.30

264.9

-27.60

60.00

0.9 9

0.99

48.9

-55.88

60.00

2.7 6

2.77

123.6

0.101

30.90

60.01

6.3 4

0.53

-27.60

59.99

0.9 9

0.37

328.9

-55.87

59.98

2.7 6

-0.79

834.8

0.121

31.92

60.28

6.3 4

0.48

998.3

-28.86

59.62

0.9 8

0.37

231.1

-58.01

59.35

2.7 3

-0.30

495.4

0.141

35.00

60.57

6.3 4

0.51

908.8

-32.82

59.26

0.9 7

0.42

233.1

-64.69

58.73

2.6 9

-0.31

491.0

0.161

40.15

60.86

6.3 3

0.56

877.5

-39.25

58.93

0.9 7

0.49

235.3

-75.83

58.12

2.6 5

-0.29

485.6

0.181

47.31

61.13

6.3 2

0.61

869.6

-47.87

58.65

0.9 6

0.55

239.0

-91.32

57.52

2.6 2

-0.26

479.2

0.201

56.39

61.38

6.3 0

12.44

756.5

-58.48

58.44

0.9 6

4.33

264.8

-111.07

56.99

2.5 8

0.221

64.76

60.91

6.2 6

15.28

756.7

-65.16

59.93

0.9 9

4.22

195.3

-127.85

58.58

2.6 7

11.12

689.2

0.241

69.21

60.32

6.2 1

16.48

769.4

-60.51

61.48

1.0 2

3.89

176.2

-132.76

60.20

2.7 7

10.88

706.9

0.261

69.32

59.72

6.1 6

16.13

732.8

-45.69

62.64

1.0 4

2.69

117.3

-126.29

61.73

2.8 5

10.58

656.7

0.281

65.30

59.19

6.1 0

14.40

639.6

-24.93

62.99

1.0 4

-109.13

63.14

2.9 3

9.59

533.6

0.301

57.95

58.80

6.0 5

11.67

508.4

62.29

1.0 3

-1.25

54.2

-82.88

64.16

2.9 8

6.56

331.3

0.321

48.44

58.59

6.0 2

60.79

1.0 1

-2.35

99.7

-51.73

64.33

2.9 9

1.22

105.3

8.53

------

Freq.

(deg)

Ang .

(Syn4

==================================

1202.6

366.8

-5.05 6.9 0

0.73

------

35.6

9.23

837.0

TS Action Summary Bagian ini berisi semua aksi dalam studi termasuk Transient Stability Study Case Editor yang telah ditentukan dan permulaan aksi relay.

Device ============

Main Bus Main Bus

Action ==========

Time ========

Faulted Normal

0.100 0.200

One-Line Diagram Display Sebagai tambahan text report, PowerStation menampilkan perhitungan hasil stabilitas transient pada one-line diagram. Ketika anda menggerakkan pointer sepanjang slider, tampilan hasil akan berubah secara bersamaan yang memberikan kemudahan menguji hasil perhitungan. Berikut ini ditunjukkan contoh tampilan one-line diagram untuk studi stabilitas transient.

75

Gambar 75. Transient Stability Study Few

8. Transient Stability Time-Slider Ketika studi stabilitas stransient telah selesai, Transient Stability Time-Slider seperti yang terlihat dibawah akan tampak disamping Configuration & Mode Toolbar. Range slider dari nol sampai total waktu simulasi. Awalnya, pointer berada pada t=0 detik. Anda dapat mendrag slider sesuai keinginan anda.

Gambar 76. Transient Stability Time Slider

Tampilan one-line diagram hanya menampilkan peralatan yang telah dipilih pada plot options.

76

PENGGUNAAN KOMPUTER (POWER PLOT) DALAM SETTING RELE PENGAMAN

1. Manajemen Power Plot Project Sekarang akan dibahas tentang bagaimana melakukan fungsi-fungsi utama dalam power plot seperti membuat membuat project baru, membuka project yang sudah ada, menutup project dll. Gambar 1 menunjukkan tampilan layar utama dengan menu file.

Gambar 1. Layar utama dengan menu File diklik

Membuat Project Baru •

Klik tombol File pada tool bar, kemudian pilih tombol New Project maka akan muncul layar baru yang dapat digunakan untuk menggambarkan koordinasi rele

Membuka Project •

Bila sudah mempunyai project lama maka dapat mengambil project tersebut dengan meng-klik tombol File pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan menekan tombol Open Project. Setelah itu muncul layar dimana dapat dipilih file power plot yang diinginkan.

77

Menutup Project •

Menutup Project dapat dilakukan dengan mengklik tombol File pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Close Project.

Menyimpan Project •

Menyimpan Project dapat dilakukan dengan mengklik tombol File pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan mengklilk tombol Save Project As. Dan apabila sudah pernah menyimpan file maka dapat mengklik tombol Save. Setelah itu akan muncul layar Save As seperti yang terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Layar Save As Project.

Mengeset Pencetakkan •

Mengeset pencetakkan TCC dapat dilakukan dengan mengklik tombol File pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Print Setup, maka akan muncul window Print Setup seperti yang terlihat pada gambar 3. Di sini dapat diset ukuran kertas yang dipakai dan arah kertas yang dipakai.

78

Gambar 3. Layar Print Setup

Mencetak •

Mencetak TCC dapat dilakukan dengan mengklik tombol File pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Print, maka akan muncul window Print seperti yang terlihat pada gambar 4 Kemudian tekan OK untuk mencetak.

Gambar 4. Layar Print

79

2.

Manajemen TCC (Time Current Curve) Time Current Curve adalah gambar yang menunjukkan hubungan antara arus di

dalam fenomena elektrikal seperti starting motor, titik rusak peralatan, kurva pengaman dll. Hubungan antara komponen-komponen tersebut direpresentasikan dalam hubungan arus – waktu. Dengan kurva TCC tersebut seorang enjinir/Teknisi dapat tahu dimana titik rusak peralatan yang dilindungi dan kurva pengaman peralatan sehingga mereka dapat menganalisa apakah setting pengaman yang dilakukan dapat mengamankan peralatan dengan baik dan mempunyai keandalan yang tinggi. Berikut fungsi-fungsi yang perlu diketahui dalam manajemen TCC.

Membuka TCC baru •

Membuka TCC baru dapat dilakukan dengan mengklik tombol TCC pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol new TCC.

Mengubah Skala TCC •

Bila membuka TCC baru maka skala yang muncul adalah Ampere x 10 dan 4160 V. Mengubah skala tersebut dapat dilakukan dengan menekan tombol TCC pada tool bar, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Scale, maka akan muncul layar TCC scale seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 5. Layar utama dan menu TCC

80

Gambar 6. Layar Penskalaan TCC

Membuat Legend •

Membuat legend dapat dilakukan dengan mengklik tombol TCC, kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Legend. Fungsi legend adalah untuk menunjukkan nama proyek, tanggal pembuatan, nama enjinir, kasus gangguan dan lain-lain. Layar legend dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Layar Isian Legend Membuat Single Line •

Membuat single line dapat dilakukan dengan mengklik tombol TCC, kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Single Line. Fungsi Single Line adalah untuk menunjukkan gambar lokasi rele pada sistem kelistrikan. Layar Single Line dapat dilihat pada gambar 8.

81

Gambar 8. Layar Single Line

Menghapus TCC •

Menghapus TCC dapat dilakukan dengan mengklik tombol TCC, kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Delete TCC.

Menghapus Legend • Menghapus Legend dapat dilakukan dengan mengklik tombol TCC, kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Delete Legend.

3.

Menyisipkan Text dan Gambar Dan Tanda Panah Arus Gangguan Seringkali pada layar TCC perlu diperlukan tambahan panah yang menunjukkan

besarnya arus gangguan yang muncul. Dengan adanya panah ini memudahkan menganalisa berapa detik rele akan mengirim sinyal trip bila muncul arus tertentu. Hal ini tentu memudahkan analisa TCC. Selain itu power plot juga menyediakan kemungkinan untuk menyisipkan Text maupun gambar untuk lebih memperjelas arti TCC.

82

Gambar 9. Layar Utama dengan Menu Insert

Menyisipkan tanda gangguan •

Menyisipkan tanda arus gangguan dapat dilakukan dengan mengklik tombol Insert, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Fault Arrow. Layar Fault Arrow dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 1.10. Layar Fault Arrow

Menyisipkan Text pada TCC •

Menyisipkan Text pada TCC dapat dilakukan dengan mengklik tombol Insert, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik Text. Kemudian mucul layar Edit Label

83

dimana kita dapat menuliskan text yang kita inginkan. Layar Edit Label dapat kita lihat pada gambar 11.

Gambar 11. Layar Edit Label

Memasukkan Data Peralatan

4.

Hal yang paling penting dalam TCC adalah memasukkan data peralatan seperti memasukkan kurva rusak kabel, memasukkan setting rele dll. Pada sekarang dibahas tentang cara memasukkan data peralatan. Memasukkan kurva rusak kabel pada TCC •

Memasukkan kurva rusak kabel pada TCC dapat dilakukan dengan mengklik Devices, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Cable. Setelah itu akan muncul layar Cable Damage Curve yang dapat dilihat pada gambar 12.

84

Gambar 12. Layar Cable Damage Curve Damage Curve

Gambar 13. Layar Transformator Damage Curve

Memasukkan kurva rusak kabel pada TCC •

Memasukkan kurva rusak Transformator pada TCC dapat dilakukan dengan mengklik Devices, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Cable. Setelah itu akan muncul layar Transformator Damage Curve yang dapat dilihat pada gambar 13.

Memasukkan kurva arus – waktu motor starting •

Memasukkan kurva arus – waktu motor starting pada TCC dapat dilakukan dengan mengklik Devices, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Cable. Setelah itu akan muncul layar Motor Starting yang dapat dilihat pada gambar 14.

Memasukkan kurva rele Proteksi •

Memasukkan kurva arus – waktu rele proteksi pada TCC dapat dilakukan dengan mengklik Devices, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Relay. Setelah itu akan muncul layar Relay seperti yang dilihat pada gambar 15.

85

Gambar 14. Layar Relay Protection

Gambar 15 Layar Relay Protection

86

Membuat Kurva Rele Proteksi • Membuat kurva rele proteksi sendiri dapat dilakukan dengan mengklik tombol Devices, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol User Relay. Setelah itu akan muncul layar User Relay seperti yang dilihat pada gambar 16. User relay sangat berguna apabila Power Plot tidak mempunyai database kurva rele yang kita inginkan sehingga kita harus membuatnya sendiri.

Gambar 16 Layar User Relay

1.5.

Menggunakan Fungsi Penting Di dalam software power plot disediakan beberapa menu penting, namun pada bab

ini dibahas tentang bagaimana menentukan selisih arus atau waktu anatara dua kurva rele. Selisih waktu atau arus ini sangat perlu untuk analisa keandalan dari setting rele yang dilakukan.

87

Gambar 17 Layar Utama dan Menu Tool

Mengetahui perbedaan Arus atau Waktu antara dua Kurva •

Untuk mengetahui perbedaan Arus dan Waktu antara dua kurva rele proteksi dapat dilakukan dengan mengklik tombol Tool, setelah itu dilanjutkan dengan mengklik tombol Calculate Time Difference maka akan muncul window seperti yang terlihat pada gambar 18.

Gambar 18. Window Time Difference Calculator

88

LAMPIRAN -1 HASIL LOADFLOW REPORT

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: LF

Contoh Hasil Load Flow Report

Electrical Transient Analyzer Program ETAP PowerStation Load Flow Analysis Design

Loading Category: Normal Loading

Number of Buses: Number of Branches: Tie PD

Swing 1

Generator 1

Load 27

Total 29

XFMR2 2

5 Total

XFMR3 26

2

Reactor

Line/Cable

0

17

Impedance 0

Method of Solution: Newton-Raphson Method Maximum Number of Iteration: 5 Precision of Solution: 0.001000 MW and Mvar System Frequency: 60.00 Unit System: English Project Filename: Output Filename:

Pelatihan_ETAP D:\Personal\etap - modul\Pelatihan_ETAP\Untitled.lf1

BUS Input Data Bus Info. & Nominal kV ID Type BTR Feeder Bus11 Bus12 Bus14 Bus41 Bus42 Bus43 BUS_GEN BUS_MDB-2 BUS_TM3 Filter_1 Filter_2 Filter_3 GI PLN K3M-2 K3M-3 LVER-F2 LVER-G MDB-1 MDB-2 PLN Feeder PR_TM2 PR TM4 PR TXBT R3M-1 R4M-1 R4M-3 SEC TXBT SS PLN

Load Load Load Load Load Load Load Gen. Load Load Load Load Load SWNG Load Load Load Load Load Load Load Load Load Load Load Load Load Load Load

kV 20.000 6.000 0.400 0.400 6.000 2.400 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 70.000 0.400 0.400 0.400 2.400 6.000 6.000 20.000 6.000 6.000 20.000 6.000 6.000 6.000 6.000 20.000

Initial Voltage %Mag Ang. 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 105.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Generator MW Mvar

29

Buses Total 0.000

31

Motor Load MW Mvar 0.161 0.161 0.435 1.148

0.100 0.100 0.690 1.074

1.403

0.869

0.216 0.216 0.676 0.835

0.134 0.134 0.327 0.782

1.211 0.527 0.215

0.469 0.261 0.133

0.000

7.202

Static Load MW Mvar 0.040 0.040

0.025 0.025

0.012

0.011

0.002 0.002

-5.000 -1.001 -1.001

0.169 0.209

0.082 0.196

5.074

0.475

Mvar Limits Max. Min.

-6.664

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: LF

LINE/CABLE Input Data

CKT / Branch ID

ohms / 1000 ft per Conductor (Cable) or per Phase (Line) L(ft) Size #/ph T (C) R

Library

Cable1

15MCUS3 8MCUS1 15MCUS3 15MCUS3 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 0MCUN1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1 8MCUS1

Cable2 Cable3 Cable4 Cable5 Cable6 Cable7 Cable9 Cable11 Cable13 Cable17 Cable18 Cable30 Cable31 Cable34 Cable37 Cable40

3/0 6 1 6 2/0 6 6 3/0 3/0 3/0 3/0 3/0 6 3/0 3/0 6 3/0

6970.0 164.0 1968.0 82.0 65.6 164.0 164.0 984.0 492.0 547.8 1640.0 984.0 32.8 984.0 32.8 328.0 547.8

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75

X

.08140 .49596 .16000 .51000 .10301 .49596 .49596 .08298 .08298 .08298 .08050 .08298 .49596 .08298 .08298 .49596 .08298

Y

.04630 .11500 .05160 .06100 .09500 .11500 .11500 .09200 .09200 .09200 .06228 .09200 .11500 .09200 .09200 .11500 .09200

.0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000 .0000000

Line / Cable resistance are listed at the specified temperature.

2-WINDING TRANSFORMER Input Data Transformer ID T1 T2 T3 T10 T13

Rating MVA

From kV

To kV

1000.000 1000.000 3.000 1.600 3.000

70.000 20.000 6.000 6.000 6.000

20.000 6.000 2.400 0.400 2.400

%Z 8.500 6.500 5.500 6.000 5.500

% Tap Setting

Imped.

From

To

% Tol.

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

X/R 50.0 50.0 5.8 7.1 10.7

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Note: Transformer Tap setting will be used to adjust transformer impedance.

3-WINDING TRANSFORMER Input Data Transformer ID PR TM21

T17

Winding Primary: Secondary: Tertiary: Primary: Secondary: Tertiary:

Rating MVA

kV

Tap %

%Z

0.630 0.630 0.630

6.000 0.400 0.400

0.00 0.00 0.00

6.000 6.000 6.000

0.630 0.630 0.630

6.000 0.400 0.400

0.00 0.00 0.00

6.000 6.000 6.000

Impedance X/R MVAb Zps = 7.0 7.0 Zpt = Zst = 7.0 Zps = Zpt = Zst =

7.0 7.0 7.0

REACTOR Input Data Reactor ID

Connected Buses From Bus To Bus

32

X (ohm)

Impedance X/R

% Tol.

% Tol. 0.630 0.630 0.630

0.00 0.00 0.00

0.630 0.630 0.630

0.00 0.00 0.00

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: LF

BRANCH CONNECTIONS CKT/Branch ID T1

Type

T2 T3 T10 T13 PR TM21

2W XFMR 2W XFMR 2W XFMR 2W XFMR 2W XFMR 3W XFMR

T17

3W XFMR

Cable1 Cable2 Cable3 Cable4 Cable5 Cable6 Cable7 Cable9 Cable11 Cable13 Cable17 Cable18 Cable30 Cable31 Cable34 Cable37 Cable40 CB23 CB50

Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Line/Cable Tie Breakr Tie Breakr

Connected Bus ID FromBus To Bus GI PLN PR TXBT PR TM4 PR_TM2 Bus43 Bus11 Bus11 Bus12 BUS_TM3 BUS_TM3 K3M-3 PLN Feeder Filter_1 SS PLN BTR Feeder SEC TXBT Filter_3 Filter_2 MDB-1 MDB-1 MDB-1 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 MDB-2 MDB-2 MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 MDB-1 BUS_GEN

R

PLN Feeder SEC TXBT LVER-G LVER-F2 Bus42 Bus12 Bus14 Bus14 K3M-3 K3M-2 K3M-2 SS PLN BUS_MDB-2 BTR Feeder PR TXBT MDB-1 MDB-2 MDB-1 PR TM4 R4M-1 Bus11 R4M-3 PR_TM2 Bus41 Bus43 MDB-1 R3M-1 BUS_TM3 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2

0.02 0.01 31.20 52.30 17.11 202.03 202.03 202.03 202.03 202.03 202.03 14.18 22.59 7.87 1.05 1.88 22.59 22.59 22.68 11.34 12.63 36.67 22.68 4.52 22.68 0.76 45.19 12.63

% Impedance (100 MVAb) X Z 0.85 0.65 180.66 371.33 182.53 1414.21 1414.21 1414.21 1414.21 1414.21 1414.21 8.07 5.24 2.54 0.13 1.73 5.24 5.24 25.15 12.57 14.00 28.37 25.15 1.05 25.15 0.84 10.48 14.00

Y

0.85 0.65 183.33 375.00 183.33 1428.57 1428.57 1428.57 1428.57 1428.57 1428.57 16.32 23.19 8.27 1.05 2.55 23.19 23.19 33.86 16.93 18.85 46.37 33.86 4.64 33.86 1.13 46.39 18.85

EQUIPMENT CABLE Input Data

Cable ID

Connection Bus ID

Equipment ID

O/L Heater

ohms / 1000 ft per Conductor Equipment Type

Library

Size

33

L(ft)

#/p

T (C)

R

X

Y

R (ohm)

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: LF

LOAD FLOW REPORT

Bus Info. & Nominal kV ID TYPE kV BTR Feeder

Load

20.000

Voltage Ang

%Mag 98.390

-0.7

Generation MW Mvar 0.00

0.00

Motor Load MW Mvar 0.00

0.00

Static Load MW Mvar 0.00

0.00

Bus11

Load

6.000

98.101

-0.8

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

Bus12

Load

0.400

95.840

-2.4

0.00

0.00

0.16

0.10

0.04

0.02

Bus14

Load

0.400

95.840

-2.4

0.00

0.00

0.16

0.10

0.04

0.02

Bus41 Bus42 Bus43

Load Load Load

6.000 2.400 6.000

98.142 95.301 97.607

-0.8 -2.0 -0.8

0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00

0.43 1.15 0.00

0.69 1.07 0.00

0.00 0.01 0.00

0.00 0.01 0.00

BUS_GEN BUS_MDB-2

Load Load

6.000 6.000

98.189 98.189

-0.8 -0.8

0.00 0.00

0.00 0.00

0.00 1.40

0.00 0.87

0.00 0.00

0.00 0.00

BUS_TM3

Load

6.000

98.092

-0.8

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

Filter_1 Filter_2 Filter_3 * GI PLN K3M-2

Load Load Load Swng Load

6.000 6.000 6.000 70.000 0.400

98.441 98.240 98.220 100.000 95.616

-1.5 -0.9 -0.9 0.0 -2.5

0.00 0.00 0.00 7.90 0.00

0.00 0.00 0.00 -1.11 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.22

0.00 0.00 0.00 0.00 0.13

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

-4.85 -0.97 -0.97 0.00 0.00

K3M-3

Load

0.400

95.616

-2.5

0.00

0.00

0.22

0.13

0.00

0.00

LVER-F2 LVER-G MDB-1

Load Load Load

0.400 2.400 6.000

95.825 95.527 98.189

-2.6 -1.8 -0.8

0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00

0.68 0.84 0.00

0.33 0.78 0.00

0.16 0.19 0.00

0.08 0.18 0.00

MDB-2

Load

6.000

98.169

-0.8

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

PLN Feeder

Load

20.000

100.008

0.0

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

PR_TM2

Load

6.000

97.883

-0.9

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

PR TM4

Load

6.000

97.692

-0.8

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

PR TXBT

Load

20.000

98.309

-0.7

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

R3M-1 R4M-1 R4M-3 SEC TXBT

Load Load Load Load

6.000 6.000 6.000 6.000

97.578 98.095 98.070 98.316

-0.8 -0.8 -0.8 -0.7

0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00

1.21 0.53 0.22 0.00

0.47 0.26 0.13 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00

SS PLN

Load

20.000

98.981

-0.5

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

* A regulate ( constant kV) bus.

# The flagged bus has a load mismatch of more than 0.1 MVA.

34

ID SS PLN PR TXBT MDB-1 Bus12 Bus14 Bus14 Bus11 Bus11 Bus12 MDB-2 Bus43 MDB-2 Bus42 BUS_MDB-2 Filter_1 R4M-3 PR_TM2 R3M-1 BUS_TM3 MDB-1 BUS_GEN BUS_MDB-2 K3M-3 K3M-2 BUS_MDB-2 MDB-1 MDB-2 PLN Feeder BUS_TM3 K3M-3 K3M-2 BUS_TM3 PR_TM2 PR TM4 SEC TXBT Filter_2 PR TM4 R4M-1 Bus11 MDB-2 BUS_MDB-2 Filter_3 Bus41 Bus43 MDB-1 SS PLN GI PLN BUS_MDB-2 LVER-F2 MDB-1 LVER-G BTR Feeder SEC TXBT BUS_MDB-2 MDB-1 BUS_MDB-2 MDB-1 PR TXBT PLN Feeder BTR Feeder

Load Flow MW Mvar

Amp

% PF

-7.76 7.76 -0.40 0.40

1.18 -1.18 -0.26 0.26

230 230 46 46

-98.9 -98.9 83.5 83.5

-0.20

-0.12

350

85.0

-0.20

-0.12

350

85.0

-0.43 -1.16 -1.16 1.16

-0.69 -1.08 -1.13 1.13

79 400 160 160

53.3 73.0 71.6 71.6

0.05 0.22 0.84 1.22 0.43 -4.16

-4.83 0.13 0.44 0.47 0.29 2.63

473 24 92 128 51 482

-1.1 85.0 88.6 93.3 83.4 -84.5

-0.43 0.43

-0.29 0.29

51 51

83.4 83.4

0.00 0.00 0.00 7.90 -0.22

4.85 0.97 0.97 -1.11 -0.13

473 94 94 65 383

0.0 -0.2 -0.2 -99.0 85.0

-0.22

-0.13

383

85.0

-0.83 -1.03 -7.74 0.00 1.04 0.53 0.40 1.61 4.16 0.00 0.43 1.17 -1.61 7.90 -7.90 -0.84 0.84 -1.03 1.03 -7.75 7.75 -1.21 -0.53 -0.22 7.75 -7.75 -7.81 7.81

-0.40 -0.96 1.20 -0.97 1.00 0.26 0.26 0.87 -2.63 -0.96 0.69 1.14 -0.87 -1.12 1.12 -0.44 0.44 -1.00 1.00 1.19 -1.19 -0.47 -0.26 -0.13 -1.19 1.19 1.17 -1.17

1390 353 767 94 141 57 46 179 482 94 79 160 179 230 230 92 92 141 141 230 230 128 57 24 767 767 230 230

90.0 73.0 -98.8 -0.5 71.8 89.6 83.5 88.0 -84.5 -0.5 53.3 71.5 88.0 -99.0 -99.0 88.6 88.6 71.9 71.9 -98.9 -98.9 93.2 89.6 85.0 -98.8 -98.8 -98.9 -98.9

XFMR % Tap

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: LF

UNDERVOLTAGE BUSES Summary Report Undervoltage Buses - Critical Limit = 95 % - Marginal Limit = 98 % Bus ID # # # # # # # # # # #

Bus12 Bus14 Bus42 Bus43 K3M-2 K3M-3 LVER-F2 LVER-G PR_TM2 PR TM4 R3M-1

kV 0.400 0.400 2.400 6.000 0.400 0.400 0.400 2.400 6.000 6.000 6.000

Oper. Voltage % Mag kV 95.840 95.840 95.301 97.607 95.616 95.616 95.825 95.527 97.883 97.692 97.578

Bus ID

kV

Oper. Voltage % Mag kV

Bus ID

kV

Oper. Voltage % Mag kV

0.383 0.383 2.287 5.856 0.382 0.382 0.383 2.293 5.873 5.862 5.855

Note: * indicates bus voltages violate critical limit. # indicates bus voltages violate marginal limit.

OVERVOLTAGE BUSES Summary Report Overvoltage Buses - Critical Limit = 105 % - Marginal Limit = 102 % Bus Oper. Voltage ID

kV

% Mag

kV

ID

Bus

Bus

Oper. Voltage kV

% Mag

kV

ID

Oper. Voltage kV

% Mag

kV

Note: * indicates bus voltages violate critical limit. # indicates bus voltages violate marginal limit.

BRANCH LOADING Summary Report Two-Winding Transformer CKT / Branch

T1 T2 T3 T10 T13

Cable & Reactor Loading Capability Loading (input) ANSI Loading (output)

Transformer Transformer Transformer Transformer Transformer

1000.000 1000.000 3.000 1.600 3.000

* Indicates that branch capability is exceeded.

35

7.979 7.844 1.437 0.943 1.625

0.80 0.78 47.90 58.93 54.16

7.978 7.843 1.405 0.923 1.587

0.80 0.78 46.84 57.69 52.88

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: LF

BRANCH LOSSES Summary Report CKT / Branch

Connected Bus Info.

ID

From Bus ID

Cable3 Cable4 Cable13 Cable30 T13 Cable31 Cable2 Cable17 Cable18 Cable37 Cable40 Cable7 Cable6 T1 T10 T3 Cable5 Cable9 Cable11 Cable34 Cable1 T2 PR TM21

BTR Feeder BTR Feeder Bus11 Bus41 Bus42 Bus43 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 Filter_2 Filter_3 GI PLN LVER-F2 LVER-G MDB-1 MDB-1 MDB-1 MDB-1 PLN Feeder PR TXBT Bus11

T17

BUS_TM3

From-To Bus Flow

To Bus ID

MW

SS PLN PR TXBT MDB-1 MDB-2 Bus43 MDB-2 Filter_1 R4M-3 PR_TM2 R3M-1 BUS_TM3 MDB-1 MDB-2 PLN Feeder PR_TM2 PR TM4 SEC TXBT PR TM4 R4M-1 MDB-2 SS PLN SEC TXBT Bus12 Bus14 K3M-3 K3M-2

-7.760 7.759 -0.398 -0.434 -1.158 -1.163 0.055 0.216 0.838 1.219 0.435 -0.002 -0.002 7.900 -0.831 -1.026 -7.741 1.037 0.527 1.609 7.900 7.753

To-From Bus Flow

Mvar

MW

1.185 -1.185 -0.262 -0.690 -1.084 -1.135 -4.833 0.134 0.439 0.471 0.288 0.966 0.965 -1.112 -0.402 -0.960 1.200 1.005 0.262 0.868 -1.117 -1.186

Mvar

7.810 -7.752 0.398 0.435 1.163 1.169 0.000 -0.215 -0.836 -1.211 -0.434 0.005 0.005 -7.900 0.836 1.033 7.753 -1.033 -0.527 -1.609 -7.810 -7.753

-1.168 1.185 0.262 0.690 1.135 1.142 4.845 -0.133 -0.437 -0.469 -0.287 -0.965 -0.965 1.117 0.437 0.999 -1.189 -0.999 -0.261 -0.868 1.168 1.190

Losses kW

% Bus Voltage Kvar

50.1 6.7 0.3 0.3 4.7 6.3 54.7 0.2 2.1 8.0 0.4 2.2 2.2 0.1 4.9 6.8 11.9 4.9 0.4 0.3 90.3 0.1 2.4

16.2 0.8 0.3 0.1 50.6 7.0 12.7 0.2 2.3 1.9 0.4 0.5 0.5 5.4 34.5 39.1 11.0 5.4 0.5 0.3 51.4 4.1 16.7

2.8

19.9

263.0

281.6

From

To

98.4 98.4 98.1 98.1 95.3 97.6 98.2 98.2 98.2 98.2 98.2 98.2 98.2 100.0 95.8 95.5 98.2 98.2 98.2 98.2 100.0 98.3

99.0 98.3 98.2 98.2 97.6 98.2 98.4 98.1 97.9 97.6 98.1 98.2 98.2 100.0 97.9 97.7 98.3 97.7 98.1 98.2 99.0 98.3

EQUIPMENT CABLE LOSSES Summary Report Cable ID

Connection Load ID

Bus ID

Losses Load Type

kW

kvar

% Voltage Bus Load

SUMMARY OF TOTAL GENERATION , LOADING & DEMAND

Swing Bus(es):

MW 7.900

Mvar -1.112

MVA 7.978

% PF 99.02 Leading

Generators: Total Demand:

.000 7.900

0.000 -1.112

0.000 7.978

100.00 Lagging 99.02 Leading

Total Motor Load: Total Static Load:

7.202 0.435

5.073 -6.468

8.809

81.75 Lagging

Apparent Losses: System Mismatch:

0.264 0.003

0.283 0.004

Number of Iterations: 3

36

Vd % Drop in Vmag

Vst % for Motor

Vd % drop in Vmag 0.59 0.08 0.09 0.03 2.31 0.56 0.25 0.12 0.31 0.61 0.10 0.05 0.05 0.01 2.06 2.16 0.13 0.50 0.09 0.02 1.03 0.01

LAMPIRAN- 2 HASIL SHORT CIRCUIT REPORT

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: SC

Contoh Hasil Short Circuit Report

SHORT - CIRCUIT REPORT Three-phase fault at bus: GI PLN

Nominal kV = 70.000, Prefault Voltage = 100.00 % of nominal bus kV Base kV = 70.000, = 100.00 % of base kV Contribution ID Magnitude

1/2 Cycle From Bus kA Symm.

GI PLN

Total

PLN Feeder PLN

GI PLN GI PLN

ID From Bus

1.5 to 4 cycle

To Bus %V

From Bus Real

%V kA

Real Imaginary

kA kA

Imaginary /Real

kA Imag.

/Real Magnitude

Imag. kA Symm.

0.00

0.368

-2.379

6.5

2.407

0.00

0.329

-2.322

7.0

2.345

0.70 100.00

0.195 0.172

-0.656 -1.723

3.4 10.0

0.684 1.732

0.64 100.00

0.157 0.172

-0.598 -1.723

3.8 10.0

0.619 1.732

NACD Ratio = 0.79 Note: # indicates that fault contribution is from three-winding transformer.

SHORT - CIRCUIT REPORT Three-phase fault at bus: MDB-1 Nominal kV = 6.000, Prefault Voltage = 100.00 % of nominal bus kV Base kV = 6.000, = 100.00 % of base kV Contribution ID Magnitude

1/2 Cycle From Bus kA Symm.

MDB-1

Total

SEC TXBT Filter_2 PR TM4 R4M-1 Bus11 MDB-2 Filter_1 R4M-3 PR_TM2 R3M-1 BUS_TM3 SG1 SG2 SG3

MDB-1 MDB-1 MDB-1 MDB-1 MDB-1 MDB-1 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_MDB-2 BUS_GEN BUS_GEN BUS_GEN

ID From Bus

1.5 to 4 cycle

To Bus %V

From Bus Real

%V kA

0.00

7.026

-22.091

3.1

23.181

0.00

6.799

-21.017

3.1

22.089

3.75 0.00 2.75 0.00 0.45 0.09 0.00 0.79 1.59 0.00 0.61 95.24 95.24 95.24

6.158 0.000 0.130 0.000 0.081 0.125 0.000 0.012 0.158 0.000 0.026 0.112 0.112 0.112

-12.700 0.000 -0.770 0.000 -0.217 -0.791 0.000 -0.163 -0.423 0.000 -0.310 -2.239 -2.239 -2.239

2.1 999.9 5.9 999.9 2.7 6.3 999.9 13.1 2.7 999.9 12.0 20.0 20.0 20.0

14.114 0.000 0.781 0.000 0.232 0.801 0.000 0.164 0.452 0.000 0.311 2.242 2.242 2.242

3.75 0.00 1.94 0.00 0.20 0.07 0.00 0.32 0.72 0.00 0.28 95.24 95.24 95.24

6.158 0.000 0.089 0.000 0.038 0.087 0.000 0.005 0.075 0.000 0.010 0.112 0.112 0.112

-12.700 0.000 -0.545 0.000 -0.096 -0.560 0.000 -0.066 -0.189 0.000 -0.144 -2.239 -2.239 -2.239

2.1 999.9 6.1 999.9 2.5 6.4 999.9 13.8 2.5 999.9 14.1 20.0 20.0 20.0

14.114 0.000 0.553 0.000 0.103 0.567 0.000 0.066 0.203 0.000 0.145 2.242 2.242 2.242

NACD Ratio = 0.70 Note: # indicates that fault contribution is from three-winding transformer.

53

Real Imaginary

kA kA

Imaginary /Real

kA Imag.

/Real Magnitude

Imag. kA Symm.

PowerStation

Project: Koordinasi Setting Relay Location: PT. X

Page: 1 Date: 02-22-2002

3.0.2E

Contract: YTE- JTE - ITS Engineer: Power System Engineer Filename: Pelatihan_ETAP

INSEPENOPE SN: Revision: Base Config.: Normal

Study Case: SC

SHORT - CIRCUIT REPORT Three-phase fault at bus: MDB-2

Nominal kV = 6.000, Prefault Voltage = 100.00 % of nominal bus kV Base kV = 6.000, = 100.00 % of base kV Contribution ID Magnitude

1/2 Cycle From Bus kA Symm.

ID From Bus

To Bus %V

From Bus Real

1.5 to 4 cycle %V kA

Real Imaginary

kA kA

Imaginary /Real

kA Imag.

/Real Magnitude

Imag. kA Symm.

MDB-2

Total

0.00

7.081

-21.520

3.0

22.655

0.00

6.846

-20.488

3.0

21.601

Filter_3 Bus41 Bus43 MDB-1

MDB-2 MDB-2 MDB-2 MDB-2

0.00 0.00 2.82 2.56

0.000 0.000 0.124 6.957

0.000 0.000 -0.792 -20.728

999.9 0.4 6.4 3.0

0.000 0.000 0.801 21.864

0.00 0.00 2.00 2.47

0.000 0.000 0.087 6.759

0.000 0.000 -0.561 -19.927

999.9 0.4 6.4 2.9

0.000 0.000 0.567 21.042

NACD Ratio = 0.70 Note: # indicates that fault contribution is from three-winding transformer.

MOMENTARY DUTY Summary Report Three-Phase Fault Currents:

(Prefault Voltage = 100 % of the Bus Nominal Voltage)

Bus Information ID BUS_TM3 GI PLN MDB-1 MDB-2

Device Information kV 6.000 70.000 6.000 6.000

ID

Momentary Duty

Type

BUS_TM3 GI PLN MDB-1 MDB-2

Bus Bus Bus Bus

Symm. kA rms 16.396 2.407 23.181 22.655

X/R Ratio 3.1 8.1 7.3 6.6

M.F. 1.124 1.387 1.359 1.330

Asymm. kA rms 18.424 3.340 31.511 30.132

Device Capability Asymm. kA Crest 31.591 5.720 54.127 51.906

Symm. kA rms

Asymm. kA rms

Asymm. kA Crest

Note: * indicates buses with short-circuit values exceeding the device ratings. Method: IEEE - X/R is calculated from separate R & X network.

INTERRUPTING DUTY Summary Report Three-Phase Fault Currents:

(Prefault Voltage =

Bus Information ID BUS_TM3 GI PLN MDB-1 MDB-2

100 % of the Bus Nominal Voltage)

Device Information kV 6.000 70.000 6.000 6.000

ID

Type

Interrupting Duty Symm. kA rms 15.772 2.345 22.089 21.601

X/R Ratio 3.1 8.4 7.4 6.6

Note: * indicates buses with short-circuit values exceeding the device ratings. Method: IEEE - X/R is calculated from separate R & X network.

54

M.F.

Device Capability Adj. Sym. kA rms

kV

Test PF

Rated Int.

Adjusted Int.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF