Pedoman - Turjawali (Buku Saku Satpam)

December 11, 2017 | Author: LuthfiaRosyida | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

BUKU PEDOMAN...

Description

PEDOMAN PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN DAN PATROLI ( TURJAWALI ) INSTALASI KEAMANAN DAN KETERTIBAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO TAHUN 2015 i

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTONEGORO NOMOR : TENTANG KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN DAN PATROLI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTONEGORO Menimbang

: a. Bahwa Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro bertanggungjawab untuk memberikan proses yang mendukung hak pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan. b. Bahwa Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtoengoro bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. c. Bahwa Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro bertanggungjawab dalam menjaga keamanan dan keselamatan pasien. d. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Utama / Kuasa Pengguna Anggaran RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.

Mengingat

: 1. 2. 3. 4.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Undang-Undang RI Nomor : 25 Tahun 2009, Tentang Pelayanan Publik; Peraturan Pemerintah RI Nomor : 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 417/MENKES/PER/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit; 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit; 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1101/MENKES/SK/IX/2007 Tanggal 26 September 2007 Tentang Susunan dan Uraian serta Tata Hubungan Kerja RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro; 8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.03/I/2238/2013, Tanggal 12 Desember 2013, Tentang Pemberlakuan Peraturan Internal (Hospital Bylaws) RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro; 10.Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 445/28 Tahun 2013 Tanggal 22 Maret 2013 Tentang Pemberian Perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten; 11.Surat Tugas Nomor : KP.02.07/II.1.2/2814/2011.

MEMUTUSKAN:

ii

Menetapkan : Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTONEGORO TENTANG KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN DAN PATROLI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO. Kedua

: 1. Rumah Sakit bertanggungjawab dalam memberikan proses penyelenggaraan keamanan dan ketertiban. 2. Rumah Sakit memberlakukan pedoman pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dalam rangka memperlancar tugas Satpam RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.

Ketiga

: Segala biaya yang timbul dengan dikeluarkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran DIPA RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.

Keempat

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Klaten Pada tanggal : DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN

dr. ALIDA LIENAWATI, M.Kes (MMR) NIP. 195804301989032001

KATA PENGANTAR

iii

Upaya penyelenggaraan keamanan dan ketertiban pada dasarnya mempunyai tujuan untuk mengamankan kelancaran pembangunan dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan serta memberikan rasa tenteram bagi masyarakat. Oleh karena itu penyelenggaraan keamanan dan ketertiban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara menyeluruh. Pembangunan Bangsa dan Negara adalah merupakan suatu proses perubahan dan dinamika yang terus menerus yang di samping menghasilkan perbaikan - perbaikan yang positif dapat pula menimbulkan akibat sampingan yang negatif. Khusus untuk menghadapi hal - hal yang bersifat negatif tersebut perlu adanya usaha peningkatan kemampuan di bidang keamanan yang serasi agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar, aman dan tertib sebagaimana yang diharapkan. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, pengemban fungsi kepolisian adalah POLRI dibantu oleh bentuk - bentuk pengamanan swakarsa termasuk satpam, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat serta menegakkan hukum. Oleh karena tugas ini luas sekali dan menyangkut masyarakat, maka perlu adanya bantuan, dukungan atau partisipasi di dalam pelaksanaan tugas tersebut. Dengan demikian adanya keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat adalah penjabaran dari pada keamanan swakarsa. Demikian petunjuk pelaksanaan tugas satpam yang dituangkan ke dalam sebuah buku pedoman ini dibuat, dimaksudkan agar setiap anggota satpam dapat dengan mudah mempelajari, memahami dan mengamalkan segala peraturan dan ketentuan yang berlaku.

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN

iv

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan ridho-Nya maka telah tersusun buku pedoman ini. Buku pedoman ini sangatlah penting di dalam mendukung kelengkapan dokumen akreditasi karena dokumen akreditasi rumah sakit merupakan alat bukti yang akurat sebagai pendukung penilaian akreditasi. Buku pedoman turjawali tidak hanya berfungsi sebagai dokumen kelengkapan akreditasi rumah sakit saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai penuntun kegiatan satpam dalam rangka menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di rumah sakit. Akhir kata, kepada seluruh pegawai RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro saya mengucapkan terima kasih atas jerih payah saudara dan selamat menggunakan buku pedoman ini, semoga dengan diterbitkannya buku pedoman ini dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit, pegawai, pengguna jasa layanan, mitra kerja dan pihak-pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan serta akreditasi rumah sakit. Seperti peraturan perundang - undangan lainnya, evaluasi berkala terhadap pedoman ini harus terus dilakukan sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan program rumah sakit yang merupakan bagian penting dari elemen penilaian akreditasi rumah sakit. Terima kasih

DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN

dr. Alida Lienawati, M.Kes (MMR) NIP. 195804301989032001

DAFTAR ISI

v

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................

i

LEMBAR PEGESAHAN ........................................................................................................................ ii KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. iv SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN ..................................... v DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ vi BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

PENDAHULUAN A. Umum ........................................................................................................................... B. Maksud ......................................................................................................................... C. Tujuan ........................................................................................................................... D. Pengertian .....................................................................................................................

1 1 1 1

KETENTUAN UMUM A. Tugas Pokok ................................................................................................................. B. Fungsi ........................................................................................................................... C. Peranan ......................................................................................................................... D. Penjabaran Turjawali ....................................................................................................

2 2 2 2

URAIAN TUGAS A. Pengaturan Regu Jaga .................................................................................................. B. Pengaturan Parkir Kendaraan ...................................................................................... C. Inventaris Kunci - Kunci Ruang .................................................................................. D. Pengaturan Tamu Pimpinan ......................................................................................... E. Pengaturan Jam Kunjung dan Identifikasi Pengunjung Pasien .................................... F. Penegakan Kawasan Tanpa Rokok ............................................................................... G. Pengoperasian CCTV ................................................................................................... H. Penanggulangan Anarki ............................................................................................... I. Penanggulangan Bencana ............................................................................................. J. Penanggulangan Gangguan Kamtibmas ...................................................................... K. Tindakan Pertama Di Tempat Kejadian Perkara ......................................................... L. Perlindungan Harta Milik Pasien ................................................................................. M. Pengamanan Fisik ........................................................................................................

3 5 5 5 6 6 6 8 9 10 11 12 12

PENUTUP ........................................................................................................................ 14

BAB I vi PENDAHULUAN A. Umum

1. Berbagai permasalahan yang menyangkut pembinaan satpam dan pemecahannya telah dituangkan di dalam pola pembinaan satuan pengamanan berdasarkan Undang - Undang nomor 2 Tahun 2002 Pasal 15 Ayat (2) huruf g : ” memberikan petunjuk, mendidik dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian.” 2. Untuk lebih memantapkan pelaksanaan pembinaan tersebut, maka perlu dijabarkan lebih lanjut dalam suatu pedoman pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli. B. Maksud Pedoman ini disusun dengan maksud : 1. Sebagai penjabaran pola pembinaan satpam. 2. Memeberikan gambaran secara teknis tentang tugas, fungsi dan peranan satpam. C. Tujuan Tujuan penyusun pedoman ini adalah : 1. Untuk menciptakan keseragaman cara berpikir dan bertindak dalam usaha pembinaan satpam. 2. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan satpam sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. D. Pengertian 1. Satuan Pengamanan (satpam) Adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi / badan usaha yang melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan swakarsa di lingkungan atau kawasan tempat kerja. 2. Pengamanan Fisik Adalah segala usaha dan kegiatan mencegah / mengatasi secara terbatas timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban di rumah sakit.

BAB II 1 UMUM KETENTUAN A. Tugas Pokok Satpam Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di rumah sakit khususnya pengamanan fisik.

B. Fungsi Satpam Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan rumah sakit dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum. C. Peranan Dalam melaksanakan tugasnya, satpam mempunyai peranan sebagai : 1. Unsur pembantu pimpinan rumah sakit. 2. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama di bidang penegakan hukum dan kesadaran akan keamanan di rumah sakit. D. Penjabaran Turjawali Kegiatan satpam disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan serta kebutuhan masing - masing instansi yang bersangkutan sebagai penjabaran dari fungsi satpam, maka dalam melaksanakan tugasnya satpam melakukan kegiatan - kegiatan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Pengaturan Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di rumah sakit, khususnya menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas - tugas lain yang diberikan oleh pimpinan rumah sakit meliputi : a. Pengaturan Regu Jaga b. Pengaturan Parkir Kendaraan c. Inventaris Kunci - Kunci Ruang d. Pengaturan Tamu Pimpinan e. Pengaturan Jam Kunjung dan Identifikasi Pengunjung Pasien 2. Penjagaan Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk / keluar orang atau barang dan mengawasi keadaan atau hal - hal yang mencurigakan di sekitar tempat tugasnya, antara lain : a. Penegakan Kawasan Tanpa Rokok b. Pengoperasian CCTV c. Penanggulangan Anarki d. Penanggulangan Bencana e. Penanggulangan Gangguan Kamtibmas 3. Pengawalan Mengadakan pengawalan orang atau barang apabila diperlukan, dalam hal ini kegiatan satpam di rumah sakit diwujudkan antara lain melalui : a. Tindakan Pertama Di Tempat Kejadian Perkara b. Perlindungan Harta Milik Pasien 4. Patroli Mengadakan perondaan di sekitar area rumah sakit menurut rute dan waktu tertentu dengan maksud mengadakan pengamatan dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan keamanan. Dalam hal ini kegiatan satpam di rumah sakit diwujudkan antara lain melalui Pengamanan Fisik.

BAB III URAIAN 2 TUGAS A. Pengaturan Regu Jaga Anggota satpam dibagi menjadi 4 regu yang terdiri dari 6 personil setiap regu, sedangkan staf yang khusus masuk pagi sebanyak 2 orang. Sistem penjagaan rumah sakit selama 24 jam dibagi menjadi 3

shift yaitu pagi, siang dan malam. Sistem pembagian Pos jaga dibagi menjadi 10 tempat dengan uraian tugas sebagai berikut : 1. Protokoler/Lobi Area jaga : Perkantoran Direksi dan Pejabat Struktural sampai dengan depan Lobi. a. Menerapkan budaya 6S (senyum, sapa, sentuh, sopan, santun, sabar). b. Menerima & mengarahkan tamu ke lokasi yang dituju. c. Mengarahkan pengunjung lewat jalan lingkar. d. Melarang pengunjung / petugas merokok. e. Melarang asongan masuk RS. f. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. g. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. h. Pintu lobi dibuka kemudian ditutup setelah pukul 09.00WIB i. Mengelola cctv. 2. Merpati Area jaga : Pos Merpati, PD1 sampai dengan Pintu masuk arah area dalam RS. a. Menerapkan budaya 6S. b. Mengarahkan pengunjung lewat jalan lingkar. c. Melarang pengunjung / petugas merokok. d. Melarang asongan masuk RS. e. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. f. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. g. Mengarahkan pengunjung pada jalur yang benar. 3. Pintu Pengunjung / Pintu Masuk Utama Area jaga : Pos pintu masuk, ruang tunggu, kantin RSST sampai dengan ruang informasi. a. Menerapkan budaya 6S. b. Mengarahkan pengunjung ke ruang tunggu, sebelum waktu jam berkunjung. c. Melarang pengunjung / petugas merokok. d. Melarang asongan masuk RS. e. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. f. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. g. Pintu selalu tertutup 24 jam, tetapi tidak dikunci. 4. Melati Area jaga : Pintu masuk gedung melati selatan & halaman gedung melati. a. Menerapkan budaya 6S. b. Mengarahkan pengunjung ke ruang tunggu, sebelum waktu jam berkunjung. c. Melarang pengunjung / petugas merokok. d. Melarang asongan masuk RS. e. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. f. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. g. Pintu selalu tertutup 24 jam, tetapi tidak dikunci.

5. Cendana / VVIP Area jaga : Ruang rawat inap VIP dan Poliklinik 3 VIP. a. Menerapkan budaya 6S. b. Melakukan pengawasan di sekitar Pos jaga. c. Melarang pengunjung / petugas merokok. d. Melarang asongan masuk RS. e. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. f. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. 6. IGD Area jaga : Halaman depan IGD dan dalam IGD. a. Mengarahkan pengunjung menunggu di ruang tunggu. b. Menertibkan kendaraan yang parkir di depan IGD.

c. Menerapkan budaya 6S. d. Melarang pengunjung / petugas merokok. e. Melarang asongan masuk RS. f. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. g. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. 7. IGD 2 Area jaga : Pintu masuk ke arah ruang rawat inap VIP dan Pintu masuk belakang IRD. a. Menerapkan budaya 6S. b. Melarang pengunjung / petugas merokok. c. Melarang asongan masuk RS. d. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. e. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. f. Pintu selalu ditutup 24 jam, tetapi tidak dikunci. 8. Poliklinik Area jaga : Poliklinik reguler. a. Menerapkan budaya 6S. b. Melarang pengunjung / petugas merokok. c. Melarang asongan masuk RS. d. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. e. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. f. Pintu selalu tertutup 24 jam, tetapi tidak dikunci. 9. Induk Area jaga : kantor induk satpam. a. Menerapkan budaya 6S. b. Melarang pengunjung / petugas merokok. c. Melarang asongan masuk RS. d. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. e. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. f. Melakukan absensi setiap Pos jaga menggunakan Alkom. g. Melaksanakan inventaris kunci-kunci ruang. 10. Patroli Area jaga : seluruh kawasan rumah sakit. a. Menerapkan budaya 6S. b. Melarang pengunjung / petugas merokok. c. asongan masuk RS. d. Melarang setiap orang yang membuang sampah sembarangan. e. Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan RS. f. Jam 05.00 – 11.00 WIB mengarahkan penunggu pasien ke ruang tunggu. g. Melakukan pengamanan keliling / patroli setiap jam. B. Pengaturan Parkir Kendaraan 1. Alur lalu lintas kendaraan 4 a. Kendaraan masuk melalui pintu masuk gerbang utama dan sebelah selatan IGD. b. Alur kendaraan harus berjalan satu arah, yaitu ke arah pintu keluar kecuali dalam keadaan darurat. 2. Penerimaan parkir kendaraan Tamu a. Tamu transit di depan Lobi. b. Kendaraan tamu diparkirkan di area parkir depan Lobi sebelah barat paling utara. c. Apabila area parkir tidak mencukupi, maka kendaraan tamu dapat diparkir di Taman parkir. 3. Parkir Umum Adalah di area parkir : a. Roda 2 sebelah selatan IGD b. Roda 2 sebelah selatan Poliklinik c. Roda 4 depan Lobi d. Roda 4 Taman parkir e. Roda 2 sebelah timur Masjid 4. Parkir Coass dan resident :

a. Roda 2 Wisma resident b. Roda 4 Wisma resident c. Roda 4 sepanjang jalan depan koperasi d. Roda 2 sebelah timur kantor penjahitan e. Roda 4 sebelah utara kantor penjahitan 5. Parkir Pegawai, Mitra kerja dan Siswa : a. Roda 2 bawah pohon beringin b. Roda 2 sebelah selatan Poliklinik Rosela c. Roda 4 sebelah selatan Poliklinik Rosela d. Roda 4 sepanjang jalan depan koperasi e. Roda 2 area parkir khusus pegawai f. Roda 2 sebelah timur kantor penjahitan g. Roda 4 sebelah utara kantor penjahitan h. Roda 4 Taman parkir C. Pengaturan Inventaris Kunci Ruang 1. Karyawan yang meminjam kunci di kantor induk satpam harus mengisi buku tamu dengan lengkap sesuai dengan form yang ada. 2. Apabila peminjaman dilakukan diluar jam kerja, maka harus seijin penanggungjawab kantor (kepala satuan kerja) dan didampingi petugas satpam. 3. Petugas wajib memeriksa kembali ruangan setelah dipergunakan oleh peminjam kunci dan peminjam kunci berhak menyaksikan. 4. Pengembalian kunci yang dipinjam harus dilakukan oleh peminjam sendiri, atau dapat dilakukan oleh orang lain seijin peminjam. 5. Pada saat mengembalikan kunci, peminjam kunci wajib mengisi buku tamu sebagai bukti bahwa kunci telah dikembalikan. D. Pengaturan Tamu Pimpinan 1. Tamu yang akan menghadap wajib melapor kemudian wajib mengisi identitas di buku tamu yang telah disediakan. 2. Petugas wajib berkoordinasi dengan pimpinan yang dikunjungi. 3. Tamu dipersilakan menunggu di ruang tunggu. 4. Tamu wajib mengenakan tanda pengenal. 5. Apabila Pimpinan tidak bisa menemui, tamu dipersilahkan kembali lain waktu. 6. Tamu dilarang membuat kegaduhan atau keributan selama mengahadap Pimpinan. 7. Tamu yang telah selesai menghadap Pimpinan wajib mengembalikan Kartu Tanda. 8. Identifikasi Tamu, catat : 5 a. Tanggal b. Nama tamu c. Alamat tamu d. Nama orang yang akan ditemui e. Alamat orang yang akan ditemui f. Keperluan. g. Jam masuk h. Jam keluar i. Tanda tangan j. Nomor kendaraan tamu k. Nomor kartu i.d card yang digunakan tamu E. Pengaturan Jam Kunjung dan Identifikasi Pengunjung Pasien 1. Jam berkunjung pasien adalah : a. Pagi : pukul 11.00 - 13.00 WIB b. Siang : pukul 16.00 - 18.00 WIB 2. Penertiban Pengunjung : a. Pasien hanya di ijinkan ditunggu 1 orang, kecuali dalam keadaan tertentu

b. Dilaksanakan di luar jam kunjung pasien c. Dilaksanakan pada dinas pagi dan malam setiap hari d. Petugas mengumpulkan data : 1) .Jumlah dan kondisi pasien tertentu 2) .Jumlah penunggu pasien 3) .Pengunjung di arahkan ke ruang tunggu e. Petugas wajib berkoordinasi dengan petugas ruang keperawatan 3. Identifikasi Pengunjung : a. Tamu atau pengunjung wajib lapor dan mengisi identitas di buku tamu. b. Petugas wajib berkoordinasi dengan pegawai, pasien atau petugas terkait yang akan dikunjungi. c. Tamu wajib mengenakan tanda pengenal. d. Tamu yang tidak dapat berkunjung, dapat berkunjung lain waktu. e. Tamu yang sudah selesai berkunjung, wajib mengembalikan tanda pengenal. 4. Tata cara menerima tamu : a. Berikan salam “ Selamat pagi / siang / sore / malam, apa yang dapat kami bantu Pak / Bu ? b. Kemudian tamu dipersilakan menunggu di ruang tunggu. c. Setelah selesai berkunjung, berikan salam kembali “Terima kasih atas kunjungan Anda, sampai bertemu kembali Pak / Bu.” F. Penegakan Kawasan Tanpa Rokok 1. Petugas melakukan pengawasan terhadap perokok di rumah sakit. 2. Apabila terdapat perokok, wajib dilakukan tindakan secara bertahap mulai dari teguran dan pendataan sampai dengan tindakan kepolisian. 3. Penertiban perokok dilakukan setiap hari pada saat patroli. 4. Setiap tindakan petugas wajib dilaporkan kepada pimpinan. G. Pengoperasian CCTV 1. Area terpantau cctv : a. ASKES b. POLI UMUM c. IBS d. IGD II e. HALAMAN IGD f. IGD III g. BOX PARKIR IGD h. DEPAN HALL 6 i. IGD DALAM j. RUANG TUNGGU IRI k. RUANG MAWAR l. VIP (LILY) m. RUANG ASTER n. RUANG MENUR o. RUANG KENANGA p. RUANG TERATAI q. SEKRETARIS DIREKTUR UTAMA r. DEPAN LOBI s. POLI ROSELA t. LOBY u. KOMITE-KOMITE v. DORLOP BARAT w. DORLOP TIMUR x. RADIOLOGI y. KASSA

z. POS INDUK aa. HALL DALAM bb. INFORMASI cc. BUKOPIN dd. POLI BEDAH ee. POLI RAWAT JALAN ff. PINTU KELUAR POLIKLINIK gg. KANTOR MANAJEMEN PARKIR hh. DEPAN GARASI ii. DEPAN KOPERASI jj. PARKIR KARYAWAN kk. UTARA MELATI ll. DEPAN PKL (LUAR) mm. HALAMAN MASJID nn. DEPAN DIREKTUR PELAYANAN MEDIK oo. RUANG TUNGGU pp. MELATI I qq. GUDANG FARMASI rr. POLI CENDANA ss. AKUNTANSI tt. PINTU KELUAR uu. KANTOR KEUANGAN vv. RUANG BAKUNG ww. CENDANA (DORLOP) xx. LAUNDRY yy. MELATI II zz. MELATI III aaa. MELATI IV bbb. IRNA (DORLOP) ccc. TAMAN PARKIR ddd. IFPJ (RUANG TUNGGU) eee. RUMAH TANGGA (PENGURUS BARANG) fff. HCU ggg. PINTU MASUK (PENGUNJUNG) hhh. PICU/NICU (KANTOR) iii. DIKLAT jjj. PICU/NICU (RUANG TUNGGU) kkk. VK I lll. VK II 2. Petugas melakukan pengawasan melalui cctv. 3. Petugas menyimpan file rekaman hanya pada saat ditemukan laporan kejadian. H. Penanggulangan Anarki 1. Bentuk anarki a. Ambang Gangguan (AG), antara lain : 1) Membawa senjata (tumpul,tajam atau api) 2) Membawa bahan berbahaya (padat,cair,gas) 3) Melakukan tindakan provokatif. b. Gangguan Nyata (GN), antara lain : 1) Perkelahian 2) Pembakaran 3) Perusakan 4) Pengancaman

7

5) Penganiayaan 6) Sabotase 7) Penjarahan 8) Perampasan 9) Pencurian 10) Menghina atau melawan petugas 2. Pelaksanaan a. Tahap I : Datang dan memantau TKP b. Tahap II : Berikan teguran dan laporkan kepada pimpinan c. Tahap III : Kendali tangan kosong lunak d. Tahap IV : Kendali tangan kosong keras e. Tahap V : Kendali senjata tumpul f. Tahap VI : Kendali senjata tajam 3. Ketentuan dasar : a. Menyiarkan KODE ABU - ABU b. Usahakan selalu ada saksi c. Wajib mencatat laporan kejadian d. Wajib selalu berkoordinasi dengan petugas terkait e. Usahakan AG tidak berkembang menjadi GN f. LAKUKAN DI AREA TERPANTAU CCTV 4. Sarana dan prasarana : a. Buku catatan b. Alat komunikasi c. Borgol d. Pentungan e. Senjata tajam f. Alat perekam suara atau gambar

I. Penanggulangan Bencana 1. Kebakaran a. Tindakan saat kebakaran Setelah menerima laporan kemudian segera : 1) Koordinator : a) Menghubungi anggota terdekat agar datang ke TKP b) Menyiarkan melalui radio sentral, bunyikan KODE MERAH dan TKP (163) c) Menyiarkan KODE UNGU untuk evakuasi d) Melaporkan kejadian kepada pimpinan, K3 (101/102) e) Menghubungi petugas pemadam kebakaran (101/102) 2) Anggota 1 : a) Mendatangi TKP b) Menyalakan alarm c) Memadamkan api dengan APAR / Hidran d) Membantu proses evakuasi korban 3) Anggota 2 : a) Mendatangi TKP b) Membantu proses evakuasi barang c) Mengamankan TKP dan menjaga status quo 4) Anggota 3 : a) Menyiapkan parkir pemadam kebakaran

8

b) Memandu mobil damkar b. Tindakan pasca kebakaran 1) Koordinator : a) Mengumpulkan data dari anggota b) Menyusun laporan kejadian 2) Anggota 1 : a) Melakukan TPTKP b) Membantu Polisi di TKP 3) Anggota 2 : a) Mengamankan korban b) Melakukan pendataan 4) Anggota 3 : a) Mengamankan dokumen b) Memandu mobil damkar keluar c. Beberapa hal yang perlu diperhatikan 1) Korban luka bakar, trauma, sesak nafas dan meninggal dunia 2) Utamakan keselamatan jiwa 3) Hindari penggunaan lift 4) Matikan alat listrik 5) Gunakan lampu emergensi 6) Bersikap tenang dan dilarang panik 7) Uasahakan ke tempat yang rendah 8) Perhatikan dampak kebakaran dengan bangunan lain d. Area aman 1) Sepanjang jalan PD1 2) Area parkir 3) Lobi Direktur 4) IGD lantai 1 5) Masjid lantai 1 e. Tata cara penggunaan APAR 1) Ambil APAR 2) Cabut PIN pengunci 3) Arahkan ujung selang ke api 4) Tekan pematik f. Cara melaporkan kebakaran kepada Pimpinan 1) “ Selamat Pagi/Siang/Malam” 2) Sebutkan identitas lengkap kemudian laporkan kebakaran 3) Sebutkan TKP kemudian dugaan penyebab kebakaran 4) “ Laporan selesai, kami mohon arahannya ... terima kasih” g. Cara melaporkan kebakaran kepada pemadam kebakaran 1) “ Selamat Pagi/Siang/Malam” 2) Sebutkan identitas lengkap kemudian laporkan kebakaran 3) Sebutkan TKP kemudian dugaan penyebab kebakaran 4) “ Kami mohon bantuan mobil damkar” 2. Gempa bumi a. Hentikan pekerjaan dan jangan panik b. Bunyikan KODE HIJAU TKP seluruh rumah sakit c. Bunyikan KODE UNGU untuk evakuasi d. Melaporkan kejadian kepada Pimpinan, K3 dan pusat informasi (163) e. Membantu proses evakuasi korban dan barang f. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

9

1) Di ruang tertutup a) Berlindung dibawah meja b) Lindungi kepala, leher dan mata c) Hindari benda - benda yang membahayakan d) Tunggu sampai gempa berhenti 2) Di dalam lift a) Tekan tombol secara acak b) Apabila pintu terbuka, segera keluar c) Apabila terjebak di dalam lift, maka mintalah tolong melalui interphone atau telpon 3) di ruang terbuka a) Tetap di ruang terbuka b) Lindungi kepala dari benda berbahaya J. Penanggulangan Gangguan Kamtibmas 1. Bahan berbahaya / beracun (B3) a. Pergunakan APD b. Tumpahan bahan kering / padat : 1) Disapu atau disikat 2) Masukkan ke dalam wadah c. Tumpahan larutan asam / basa : 1) Siram dengan air 2) Netralkan dengan NaHCO 3) Disapu ke saluran drainase d. Tumpahan bahan berminyak : Dibersihkan dengan deterjen e. Tumpahan merkuri : 1) Dihisap dengan botol semprot 2) Butiran yang masuk ke retakan lantai, ditutup dengan lilin 3) Bersihkan dengan merkuri collector / Spills

2. Ancaman Bom 10 a. Tetap tenang dan tidak panik b. Rekam pembicaraan c. Catat informasi yang disampaikan d. Perpanjang pembicaraan, dengan cara : 1) Bertanya : dimana bom berada?, Alasan memasang?, Jenisnya apa?, Kapan akan meledak? 2) Berusaha dapatkan informasi sebanyak mungkin. e. Identifikasi penelpon : jenis kelamin, sikap, dll f. Simak suara latar belakang : Stasiun, Terminal, tempat tertutup, dll g. Perhatikan gaya bahasa, nada, dialek dan suara penelepon : Asia, Eropa, Afrika, dll h. Segera laporkan kepada Pimpinan i. Bunyikan KODE HITAM j. Dapatkan informasi dari pegawai atau pengunjung tentang benda yang mencurigakan k. Membantu proses evakuasi l. Menjaga status quo dan melakukan TPTKP 3. Gangguan Keamanan a. Melakukan tindakan kepolisian menurut standar penanggulangan anarki b. Menangkap dan menyita barang bukti c. Mengamankan pelaku dari amukan massa d. Mengamankan korban (apabila ada) e. Menjaga status quo dan melakukan TPTKP (jika diperlukan)

f. Melaporkan kejadian kepada Pimpinan, K3 dan menyiarkan KODE ABU - ABU g. Melaporkan kejadian kepada Polisi h. tata cara penangkapan yang benar adalah : 1) Menangkap pada waktu sedang melakukan kejahatan 2) Dengan segera setelah perbuatan dilakukan pelaku 3) Sesaat kemudian setelah diserukan oleh kalayak ramai 4) Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup 4. Penculikan Bayi a. Menerima dan mencatat laporan kejadian b. Melaporkan kejadian kepada Pimpinan, K3 kemudian membunyikan KODE MERAH JAMBU c. Mendatangi dan memeriksa TKP d. Menutup akses keluar/masuk rumah sakit e. Melakukan skrining pengunjung f. Apabila pelaku tertangkap, maka wajib diamankan g. Mengamankan korban atau bayi ke ruang bayi h. Menjaga status quo dan melakukan TPTKP (jika diperlukan) i. Melaporkan kejadian kepada Polisi. K. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara 1. Buat batas yurisdiksi dengan cara menutup (ruangan tertutup) atau memblokir (ruangan terbuka) TKP dengan peralatan tali, pita ataupun alat penghalang lain. 2. Pertahankan status quo, sampai dinyatakan selesai olah TKP yang dilakukan oleh kepolisian (penyidik) kemudian dapat dibuka kembali. 3. Larang setiap orang yang akan melintas ataupun memasuki pagar pembatas TKP, kecuali petugas yang berwenang(Polri). 4. Apabila ditemukan pelaku atau tersangka, maka segera lakukan penangkapan disertai penahanan, penggeledahan badan kemudian penyitaan barang bukti yang diduga terkait dengan peristiwa yang baru saja terjadi (dalam hal pelaku tertangkap tangan). 5. Lindungi tanda-tanda atau bekas di TKP dengan cara : a. Hindarkan hilangnya tanda , bekas atau jejak. 11 b. Beri tanda yang tidak mudah hilang. c. Buatlah catatan tentang : 1) Identitas saksi. 2) Bagaimana cara mengetahui kondisi TKP. 3) Tindakan-tindakan yang telah diambil. 4) Perubahan yang terpaksa dilakukan terhadap TKP. 5) Waktu kedatangan di TKP. 6) Bagaimana situasi diseputar TKP. 7) Bagaimana cuaca saat itu. 8) Lakukan interview di tempat. d. Ketentuan dasar yang harus diperhatikan : 1) Jangan memegang peralatan yang ada di TKP. 2) Jangan melakukan perubahan TKP. 3) Jangan meletakkan barang-barang milik pribadi di TKP. 4) Jangan mengucapkan dugaan atau membuat isu-isu tentang peristiwa yang telah terjadi di TKP. 5) Jangan tinggalkan TKP terlalu cepat. 6) Lindungi jejak atau bekas-bekas dari pengaruh cuaca. L. Perlindungan Harta Milik Pasien 1. Tindakan pengamanan dilakukan terhadap pasien yang tidak dapat menjaga harta miliknya, antara lain :

a. Pasien dalam kondisi emergency yang tidak ditunggu keluarganya b. Pasien dengan kondisi mental tidak cakap c. Pasien dengan kondisi tidak sadar d. Pasien yang meninggal dunia 2. Atas permintaan petugas keperawatan 3. Atas perintah peraturan perundang - undangan 4. Jenasah yang belum / tidak teridentifikasi 5. Jenasah yang keluarganya belum / tidak teridentifikasi 6. Rumah sakit dalam situasi tanggap bencana. M. Pengamanan Fisik 1. Sebelum patroli, periksa dan siapkan : a. Atribut Satpam lengkap b. Alat komunikasi (HT) c. Alat tulis dan Form checklist 2. Bersikap tegap dan berjalan teratur 3. Sesekali berhenti untuk memantau keadaan 4. Pemeriksaan prioritas pada pintu dan jendela. 5. Apabila menemukan alat listrik yang menyala segera matikan, kecuali diatur demikian. 6. Lakukan pemeriksaan fisik dahulu sebelum mengunci pintu/jendela 7. kejadian yang tidak wajar, antara lain : a. Barang yang berserakan b. Kerusakan yang tampak disengaja c. Kerusakan pada slot atau gembok d. sesuai asumsi personil 8. Laporkan kejadian kepada Pimpinan kemudian lakukan tindakan sesuai prosedur 9. Melakukan patroli minimal 2 personil, salah satu memeriksa dan yang satunya mencatat atau sebagai saksi 10. Catat semua tindakan 11. Dokumentasikan penemuan dengan kamera 12. Patroli pemeriksaan bangunan dilakukan 1kali setiap dinas jaga 12 13. Patroli khusus pengawasan dilakukan setiap jam 14. Alur patroli tidak mengikat.

BAB IV PENUTUP

13

Demikian Pedoman pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli disusun, dengan tersusunnya pedoman ini, diharapkan dapat membantu staff dalam mengembangkan kompetensi sehingga kemudian dapat menganalisa dan melakukan perbaikan terhadap pedoman ini serta mempergunakannya dengan penuh rasa tanggungjawab.

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF