PEDOMAN Sistem Tata Udara

November 6, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download PEDOMAN Sistem Tata Udara...

Description

PANDUAN PEMELIHARAAN PERALATAN SISTEM TATA UDARA

Unit Teknik dan Pemeliharaan

Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

0

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bangunan membutuhkan pembangunan,

rumah

sakit

perhatian

merupakan

sangat

pengoperasian

dan

fasilitas

khusus

kesehatan

dalam

pemeliharaannya

prasarana instalasi tata udara. Bangunan

rumah

yang

perencanaan, terutama

sakit

pada

mempunyai

kekhususan yang sangat berbeda dan tidak ditemui di bangunan gedung umum lainnya. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit (dengan bermacammacam penyakit) didiagnosa, diterapi, dirawat, dan dilakukan tindakan medik. Tindakan medik ini dimulai dari pemeriksaan biasa, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan dengan sinar radioaktif, pemeriksaan dengan ultrasonic, tindakan pembedahan ringan, tindakan pembedahan berat dan sebagainya. Pasien datang dengan beragam penyakit dan masalah kesehatan seperti,

sakit biasa atau sakit khusus yang membutuhkan dokter dan

tindakan khusus, seperti sakit jantung, penyakit dalam, pasien luka bakar,

pasien

luka

terbuka

atau

tertutup,

pasien menular dan

sebagainya. Dengan kondisi tersebut, faktor-faktor yang membedakan rumah sakit dengan bangunan gedung biasa terletak pada peralatan dan instalasi tata udaranya. Jam kerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, berarti membutuhkan pengkondisian yang terus menerus dilakukan oleh sistem tata udara. Mengingat rumah sakit bisa dikatakan sebagai pusat sumber dari berbagai jenis mikroorganisme yang bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan baik kepada petugas, perawat, dokter serta pasiennya yang berada di rumah sakit tersebut, maka pengaturan temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan secara keseluruhan perlu mendapatkan perhatikan khusus. Untuk

mencegah

berkembang

biak

dan

tumbuh

suburnya

mikroorganisme tersebut, terutama di ruangan-ruangan khusus seperti : Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

1

ruang operasi, ruang Isolasi, dan lain-lain, diperlukan pengaturan : (1) temperatur; (2) kelembaban udara relatif; (3) kebersihan dengan cara filtrasi udara ventilasinya; (4) tekanan ruangan yang positif dan Negatif; (5) distribusi udara didalam ruangan. Sistem redudansi menjadi masalah pokok pada sistem tata udara dan diperlukan pada

ruang-ruang tertentu,

hal ini mengingat bahwa

ada tindakan-tindakan medik yang menginginkan tidak boleh berhentinya sistem tata udara untuk melindungi pasien dan peralatan medik yang harus selalu dikondisikan oleh sistem tata udara. Untuk itu sistem tata udara harus mempunyai cadangan yang cukup untuk mengantisipasi kerusakan dilakukan

tindakan

(breakdown)

pemeliharaan

ataupun

pada

saat

yang diperlukan pada sistem tata

udara. Rumah sakit adalah bangunan yang penuh dengan sumber penyakit dan sumber infeksi. udara

(airborne

Bakteri,

virus,

mikroorganisme

yang

berada

di

microorganism), jamur, dan sumber-sumber penyakit

lainnya yang dapat menular merupakan hal yang harus menjadi perhatian pada sistem tata udara. Belum lagi, bahan kimia yang berbahaya (misalnya gas anestesi atau di laboratorium), bahan-bahan radioaktif harus diperlakukan secara benar untuk menghindari bahaya yang mungkin timbul pada pasien, petugas medis atau pengunjung rumah sakit. Rumah berbeda

sakit terdiri dari berbagai ruang

dengan fungsi yang

beda tergantung pada jenis penyakit atau tingkat keparahan

pasiennya, dan juga tergantung pada perbedaan tindakan medisnya. Dimana perbedaan fungsi tersebut mengakibatkan setiap fungsi ruangan membutuhkan

pengkodisian

udara

yang

berbeda-beda

tingkat

kebersihannya. Sistem

tata

udara

khusus

diperlukan

untuk

menghindarkan

penularan penyakit dan memperoleh tingkat kenyamanan termal seperti Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

2

kondisi temperatur dan kelembaban yang tepat untuk penyakit yang berbeda. B. Maksud dan Tujuan Adapun tujuan dibuatnya Panduan Pemeliharaan Peralatan Sistem Tata Udara Rumah Sakit ini adalah sebagai berikut : 1. Panduan teknis ini dimaksudkan sebagai ketentuan minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit. 2. Panduan teknis ini bertujuan untuk memperoleh kondisi termal dan kualitas udara sesuai fungsi ruang yang dibutuhkan bagi pasien, tenaga medis dan pengunjung di rumah sakit. 3. Sebagai acuan teknis dalam melakukan pengelolaan pemeliharaan peralatan sistem tata udara di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram, agar dapat berlangsung secara baik & comprehensive, sehingga usia pakai dan daya guna dari peralatan sistem tata udara tersebut dapat bermanfaat secara optimal. 4. Setiap kegiatan pemeliharaan peralatan sistem tata udara yang dilakukan menjadi lebih terencana, terarah, dan terkordinasi baik. 5. Adanya jaminan bahwa peralatan dan fasilitas tata udara yang digunakan selalu dalam keadaan baik, aman dan siap pakai.

3.

Ruang Lingkup Panduan teknis ini diberlakukan terhadap kinerja instalasi tata udara sesuai kriteria penggunaan energi yang efektif. Panduan

teknis

prasarana

instalasi

tata

Dimana ruang

udara

rumah

lingkup

sakit

ini,

meliputi : Bab – I

: Pendahuluan

Bab - II

: Ketentuan Umum

Bab - III

: Sistem Tata Udara Rumah Sakit

Bab – IV

: Sistem Pelayanan Pemeliharaan Peralatan Tata Udara

Bab - V

: Penutup

Lampiran.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

3

BAB II KETENTUAN UMUM A.

Definisi Operasional Untuk membantu mengarahkan mengenai pemahaman istilah, batasan & pengertian yang digunakan dalam panduan ini, maka perlu dibuat batasan istilah penting yang terkait dengan pelayanan pemeliharaan peralatan medik dilingkungan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Adapun batasan operasional dalam panduan ini merupakan batasan istilah yang bersumber dari buku-buku pedoman teknik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, serta dari sumber lain yang dipandang sesuai dengan kerangka konsep pelayanan yang terurai dalam panduan ini. 1. Sistem Tata Udara, Keseluruhan sistem yang mengkondisikan udara di dalam gedung dengan mengatur besaran termal seperti temperatur dan kelembaban relatif, serta kesegaran dan kebersihannya, sedemikian rupa sehingga diperoleh kondisi ruangan yang nyaman. 2. Pengkondisian Udara (Air Conditioning), usaha mengolah udara untuk mengendalikan temperatur ruangan, kelembaban relatif, kualitas udara, dan penyebarannya. 3. Chiller, adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk menghasilkan media pendingin utama pada bangunan atau gedung, berupa pendinginan air pada sisi evaporatornya. Dimana air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor (FCU / Fan Coil Unit dan AHU/Air Handling Unit), dengan memanfaatkan blower pada FCU/AHU udara dingin yang dihasilkan dapat dialirkan keseluruh ruangan gedung melalui instalasi saluran udara (ducting). 4. Unit Pengolah Udara (Air Handling Unit). alat yang digunakan untuk mengkondisikan dan mensirkulasikan udara, pada sistem pemanasan, ventilasi dan pengkondisian udara (Heating, Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

4

Ventilating, Air Conditioning = HVAC).

Gambar 1.2.13a - Skematik Unit Pengolah Udara (AHU)

Gambar 1.2.13b - Bentuk fisik Unit Pengolah Udara (AHU) Unit pengolah udara biasanya berupa kotak besar berisi blower, koil pemanas atau pendingin, rak filter atau chamber, peredam suara, dan damper. Unit pengolah udara biasanya disambungkan ke sistem ducting (saluran udara) ventilasi dan mendistribusikan udara yang telah dikondisikan melalui terminal-terminal dan balik ke Unit Pengolah Udara. Kadang-kadang AHU menyemburkan udara ke dan dari ruangan yang dilayani kemudian balik langsung tanpa menggunakan ducting. 5. Sistem Saluran Udara Variabel (Variable Air Volume = VAV), sistem tata udara yang mengendalikan temperatur bola kering dalam suatu ruangan dengan mengatur laju aliran udara yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

5

6. Ventilasi Udara Luar (Outdoor Ventilation), pemasukan udara segar dari luar ke dalam gedung dengan sengaja, untuk menjaga kesegaran atau kualitas udara. 7. HEPA (High Efficiency Particulate Air), HEPA filter terutama digunakan di kamar bedah dari kompleks ruang operasi. Filter udara ini harus dapat menyaring partikel udara lebih besar dari 0,3 mikron yang melewatinya dengan effisiensi 99,97% udara.

Gambar 1.2.1 – Konstruksi fisik HEPA Filter.

8. ULPA (Ultra Low Penetration Air), Filter udara yang dapat menyaring udara sekurang-kurangnya 99,999 % debu, serbuk sari, jamur, bakteri, dan semua partikel berukuran 120 nanometer (0,12 micron) atau lebih besar di udara.

Gambar 1.2.2 - Bentuk fisik ULPA Filter. Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

6

9. Infiltrasi, laju aliran udara tak terkendali dan tidak disengaja masuk ke dalam gedung melalui celah dan bukaan lainnya dan akibat penggunaan pintu luar gedung. Infiltrasi disebut juga sebagai kebocoran udara luar ke dalam gedung. 10. Kelembaban udara relatif ruangan, perbandingan antara jumlah uap yang dikandung oleh udara tersebut dibandingkan dengan jumlah kandungan uap air pada keadaan jenuh pada temperatur udara ruang tersebut. 11. Konservasi energi sistem tata udara, sistem tata udara yang dapat bekerja dengan hemat energi tanpa mengurangi persyaratan fungsinya. 12. Konservasi energi, upaya mengeffisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan. 13. Emergency maintenance atau pemeliharaan darurat

adalah jenis

pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya.

B. Dasar Hukum Dasar hukum digunakan sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan peralatan sistem tata udara di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram diperlukan peraturan perundangundangan

pendukung

(legal

aspect).

Adapun

beberapa

ketentuan

perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut : a) Undang-undang Kesehatan No. 25 tahun 2009, tentang Pelayanan Publik. b) Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. c) Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. d) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 085 / Menkes / SK / 1989, tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

7

e) Peraturan Pemerintah Nomor. 23 tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. f)

Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

g) Permenkes 159-b/1998 dan Permenkes Nomor : 436/Menkes/SK/1993, tentang Akreditasi Rumah Sakit. h) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 44/PMK.05/2009, tentang Anggaran Badan Layanan Umum. i)

Kepmenkes No 1204 tahun

2004

tentang Persyaratan Kesehatan

lingkungan Rumah Sakit. j)

Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor. 363/Menkes/Per/IX/1998,

tanggal 20 September 1998, tentang Pengujian & Kalibrasi Peralatan Medik.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

8

BAB III SISTEM TATA UDARA RUMAH SAKIT

Kemajuan

terus

menerus

dalam

bidang

kedokteran

dan

teknologi

membutuhkan evaluasi ulang kebutuhan pengkondisian udara (air conditioning) pada

fasilitas

medik

rumah

sakit.

Bukti

medis

menunjukkan

bahwa

pengkondisian udara yang tepat sangat membantu dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit. Biaya yang relatif tinggi dari instalasi pengkondian udara menuntut perancangan dan pengoperasian yang effisien untuk menjamin manajemen energi yang ekonomis. Klasifikasi

hunian

perawatan

kesehatan,

didasarkan

pada

Panduan

hunian terbaru dari NFPA, harus dipertimbangkan pada awal dari tahap perancangan proyek, terutama karena hunian perawatan kesehatan penting untuk

mengadaptasi

proteksi

kebakaran

terhadap

hunian

(zona

asap,

pengendalian asap) lebih ketat kedepan dengan sistem tata udara. Fasilitas

kesehatan

menjadi

semakin

beragam

dalam

menanggapi

kecenderungan menuju layanan rawat jalan. Klinik pada jangka panjang mungkin merujuk bangunan tempat kerja dokter dan menjadi pusat pengobatan khusus kanker. Organisasi ini, sepanjang berdirinya rumah sakit,

merupakan

bangunan yang terlihat tidak seperti rumah sakit dan lebih seperti gedung perkantoran.

A.

Kondisi Lingkungan Rumah Sakit Kondisi lingkungan spesifik yang berbeda dengan apa yang ada pada bab ini, tergantung pada standar lingkungan apa yang digunakan oleh instansi yang berwenang. Instansi berwenang mungkin memiliki standar fasilitas kesehatan yang berbeda, seperti yang diterbitkan oleh Kementerian

Kesehatan,

Dinas

Kesehatan

setempat,

atau Organisasi

Komisi Bersama Akreditasi Kesehatan Rumah Sakit (JCAHO = Joint Commission on Acreditation of Healthcare Organization). Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

9

Dianjurkan instansi-instansi tersebut dapat mendiskusikan tentang tujuan pengendalian infeksius bersama Komite Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. Hal ini menjelaskan rumah sakit umum sebagai dasar uraian dimana berbagai layanan yang disediakan, dimana kondisi lingkungan dan kriteria rancangan berlaku untuk daerah fasilitas kesehatan lainnya yang sebanding. Rumah sakit umum untuk perawatan akut memiliki ruang perawatan kritis, termasuk kamar operasi. Biasanya fungsi radiologi, laboratorium, pusat steril, dan farmasi terletak dekat dengan ruang perawatan kritis, sedangkan ruang perawatan inap, termasuk perawatan intensif, ruang gawat darurat, ada di dalam kompleks ruang perawatan.

B.

Fasilitas Sistem Tata Udara Rumah Sakit Sejak didirikan pada tahun 2011, bangunan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram telah dilengkapi peralatan sistem tata udara yang memadai. Masing-masing ruangan, mulai dari ruang tindakan, ruang perawatan maupun ruang perkantoran, telah terpasang peralatan sistem tata udara sentral. Dimana terdapat 2 (dua) sistem pengkondisi udara sentral berupa Chiller Water Cooler

yang melayani area clean room (RIIM, OKA, ICU, &

Radioterapi), dan area non-clean room (Rawat Inap, Rawat Jalan, Ruang poli, & Ruang penunjang lainnya, serta Ruang perkantoran).

Adapun jenis

peralatan sistem tata udara yang dimiliki Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram , adalah sebagai berikut :

1. Chiller Sentral (Jenis Chiller Water Cooler) 2. Pompa Water Chilled

3. AHU & FCU (Air handling Unit & Fan Coil Unit) 4. AC Splitduct

5. AC Split (termasuk AC Cassette & Floor standing AC) Pada umumnya pengkondisian udara sentral dengan menggunakan sistem Chiller, peralatan pendukung yang digunakan adalah Chiller unit, Pompa water chilled, dan AHU/FCU. Sedangkan untuk penggunaan AC Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

10

Splitduct & AC Split biasanya diaplikasikan untuk mengkondisikan udara pada ruangan-ruangan tertentu dengan luasan yang tidak terlalu besar, dan bersifat parsial. Secara teknis mekanisme kerja dari masing-masing peralatan sistem tata udara tersebut, akan dijelaskan sebagaimana uraian di bawah ini. 1. Chiller Sentral Chiller sentral yang saat ini terpasang di Rumah Sakit Harapan Keuarga Mataram berjumlah 7 (tujuh) unit Chiller water cooler, dimana masing-masing unit chiller memiliki 2 (dua) unit kompresor yang dapat bekerja bergantian sesuai dengan kinerja sistem tata udara yang dibutuhkan. Chiller sentral ini terdiri dari peralatan penunjang berupa Kompresor, yang berfungsi untuk mendinginkan media air yang akan disirkulasikan oleh Pompa sirkulasi air dingin (Chilled Water Pump) secara gravitasi menuju AHU & FCU (Air handling Unit & Fan Coil Unit), untuk diproses menjadi udara dingin yang diinginkan. Adapun total sistem chiller sentral yang dapat dioperasikan berjumlah 14 (empat belas) sistem kompresor untuk melayani area clean room & area non-clean room, dengan pembagian waktu pengoperasian jumlah kompresor chiller di siang hari pada hari kerja (jam 07:00 s/d 17:00 WIB) untuk melayani area clean room dioperasikan 2 (dua) unit kompresor,

sedangkan

area

non-clean

room

dilayani

dengan

mengoperasikan 5 (lima) unit kompresor sehingga total kompresor yang beroperasi di siang hari pada hari kerja adalah 7 (tujuh) unit kompresor. Berbeda halnya dengan pengoperasian di malam hari (17:01 s/d 06:59 WIB) dan hari libur (sabtu dan minggu) dioperasikan sebanyak 1 (satu) unit kompresor untuk melayani area clean room dan 3 (tiga) unit kompresor untuk melayani area non-clean room, dengan demikian total kompresor yang beroperasi di hari libur sebanyak 4 (empat) unit kompresor. Chiller sentral yang melayani area non clean room terdiri dari chiller nomor : 1, 2, 3, 4 & 6 (dimana chiller-6 merupakan unit pengadaan baru pada tahun 2013), sedangkan Chiller sentral yang dioperasikan untuk

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

11

melayani area clean room terdiri dari chiller nomor : 5 & 7. Sebagaimana digambarkan dalam skematis berikut ini : Skematis Sistem Tata Udara Sentral

2.

Pompa Sirkulasi Air Dingin (Chilled Water Pump) Untuk mendistribusikan suplai air dingin (chilled water) yang dihasilkan dari chiller sentral ke setiap AHU di masing-masing lantai digunakan pompa sirkulasi. Pompa sirkulasi air dingin (chilled water pump) yang terpasang di rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram saat ini berjumlah sebanyak 5 (lima) unit, dengan pembagian kerja untuk melayani area clean room terdiri dari 2 (dua) unit pompa berkapasitas masing-masing

50

PK,

sedangkan

untuk

area

non-clean

room

menggunakan 3 (tiga) unit pompa berkapasitas masing-masing 40 PK untuk mendistribusikan air dingin (chilled water). Dimana secara normal pemakaian pompa sirkulasi untuk area clean room hanya diaktifkan 1 (satu) unit yang bekerja bergantian setiap 2 jam sekali, selama 24 jam, dan untuk melayani area non-clean room cukup 2 (dua) unit pompa yang diaktifkan dengan 1 (satu) unit pompa lainnya bekerja bergiliran atau bergantian setiap 2 jam sekali selama 24 jam setiap hari.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

12

Berdasarkan alur distribusi suplai air dingin melalui Chilled water pump yang dioperasikan di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram untuk

mendinginkan

ruangan-ruangan

dalam

gedung,

dapat

ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Distribusi Saluran Chilled Water dari chiller central Pada gambar diatas, suplai air dingin (chilled water supply) dari lokasi chiller sentral dialirkan hingga ke lantai 10, kemudian dari lantai 10 di distribusikan dengan memanfaatkan gravitasi ke setiap unit AHU dan FCU yang berada di masing-masing lantai. Adapun setting temperatur yang dikondisikan untuk mendinginkan media air yang akan disirkulasikan yaitu antara 6 s/d 8 °C, dengan temperatur untuk AHU Clean Room sebesar 6 °C dan untuk AHU Non-Clean Room 8 °C. Berikut ini ditampilkan tabel spesifikasi pompa sirkulasi air dingin (Chilled water pump) yang dioperasikan di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Spesifikasi Teknis No

Peralatan

No

Peralatan

Merk

Merk

pompa

Motor

Tahun

Tahun

Pemasangan

Pemasangan

Pompa

Motor

Kondisi

Kapasitas Motor

1

CWP-1 in untuk chiller central NCR

Regent

Electrim

2007

2007

Baik

40 HP

2

CWP-2 in untuk chiller central NCR

Regent

Electrim

1993

1993

Baik

40 HP

3

CWP-3 in untuk chiller central NCR

Regent

Electrim

1993

1993

Baik

40 HP

4

CWP-1 in untuk chiller central CR

Regent

Electrim

1998

1993

Baik

50 HP

5

CWP-2 in untuk chiller central CR

Regent

Electrim

1998

1993

Baik

50 HP

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

13

3.

AHU & FCU (Air handling Unit & Fan Coil Unit) Air handling unit yang beroperasi di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram dibedakan atas tiga jenis AHU, yaitu AHU Clean Room (AHUCR), AHU Non-Clean Room (AHU-NCR), dan Fan Coil Unit (FCU). Dimana jumlah AHU Clean Room saat ini sebanyak 21 (dua puluh satu) unit, AHU Non Clean Room sebanyak 25 (dua puluh lima) unit, sedangkan jumlah FCU (Fan Coil Unit) sebanyak 86 (delapan puluh enam) unit. Adapun secara teknis, pemakaian masing-masing unit AHU clean room yang digunakan pada ruangan steril adalah sebagai berikut : a. Ruang RIIM, sebanyak 9 (sembilan) unit AHU-CR di lantai-5 b. Ruang OKA & ICU, menggunakan sebanyak 11 (sebelas) unit AHU-CR di lantai-3 yaitu 7 (tujuh) unit AHU-CR di ruang OKA & 4 (empat) unit AHU-CR di ruang ICU. c. Ruang Brachyterapy, menggunakan 1 (satu) unit AHU-CR di lantai Basement, Instalasi Radioterapi.

Tabel Spesifikasi teknis AHU Clean room Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

14

Sedangkan untuk pemakaian masing-masing unit AHU non-clean room yang digunakan pada ruangan non-steril, dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel Spesifikasi AHU Non-clean room Rumah Sakit Harapan Keluarga 4. Split Duct Untuk mengkondisikan tata udara diseluruh kamar pasien yang berlokasi di lantai-8 digunakan AC jenis split duct, dengan kapasitas Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

15

masing-masing unit 12,5 PK. Terdapat 16 (enam belas) unit outdoor split duct yang dioperasikan dan dilengkapi dengan 4 (empat) unit indoor dengan kapasitas masing-masing 2x250.000 BTU/h. Masingmasing unit indoor yang digunakan telah dilengkapi dengan variable air volume.

Total

kapasitas

pendinginan

yang

digunakan

untuk

mengkondisikan seluruh kamar pasien dan koridor di lantai-8 adalah sekitar ± 166,67 TR.

Tabel Spesifikasi AC split duct lantai-8

5. AC Split Selain beberapa peralatan tata udara sentral yang digunakan diseluruh

gedung

Rumah

Sakit

Harapan

Keluarga

Mataram

sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian diatas, masih terdapat beberapa ruangan tertentu yang perlu dikondisikan tata udaranya secara parsial. Terdapat beberapa ruangan yang menggunakan jenis AC Split diantaranya, sebagai berikut: a.

Ruang Perkantoran & Penunjang (ruang dokter, ruang litbang, ruang PK, ruang PA, poli APJ, dll) Untuk mengkondisikan seluruh ruangan yang berlokasi di lantai-10 digunakan AC split dengan kapasitas 1 PK sebanyak 8 unit dan kapasitas 2 PK sebanyak 4 unit. Besarnya kapasitas pendinginan dari seluruh unit AC split yang digunakan tersebut Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

16

adalah ± 20 TR. Sedangkan untuk ruangan lainnya, kapasitas AC Split yang digunakan sesuai dengan luas ruangan masingmasing untuk mendapatkan suhu kerja nyaman 22 s/d 24 °C.

b.

Ruang Laundry Untuk mengkondisikan ruang laundry digunakan 2 unit outdoor split duct dengan kapasitas masing-masing 12,5 PK serta dua unit AC split kapasitas masing-masing 1 PK. Besarnya kapasitas pendinginan dari seluruh unit AC tersebut sekitar 20 TR. Kapasitas AC terpasang pada ruang laundry eksisting terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan (luas ruangan) yang harus didinginkan, oleh karena itu perlu ditinjau ulang kebutuhan thermal untuk mendinginkan ruangan tersebut.

C.

Pengkondisian Udara (Air

Conditioning) Untuk Tindakan Pencegahan

Terhadap Penyakit Pengkondisian udara di rumah sakit mempunyai peran yang lebih penting

dari sekedar promosi kenyamanan. Dalam banyak kasus,

pengkondisian udara yang tepat merupakan faktor terapi pasien dan dalam beberapa kasus merupakan pengobatan utama. Studi

menunjukkan

bahwa

pasien

dalam

lingkungan

terkendali

umumnya memiliki penyembuhan fisik lebih cepat daripada orang-orang di lingkungan yang tidak terkendali. Pasien dengan tirotoksikosis tidak menghendaki kondisi lembab atau gelombang panas yang sangat tinggi. Suatu lingkungan yang sejuk, dan kering disukai, hilangnya panas radiasi dan penguapan dari kulit dapat menyelamatkan jiwa pasien. Pasien jantung

mungkin tidak

dapat

mempertahankan

sirkulasi

yang diperlukan untuk memastikan kerugian panas normal. Oleh karena itu pengkondisian udara di ruang rawat jantung dan ruang pasien jantung, terutama mereka yang gagal jantung diperlukan dan dianggap terapi. Faktor

penting

dalam

pemulihan

lingkungan,

pasien

dapat

mengurangi panas oleh radiasi dan penguapan pada ruangan yang sejuk serta udara kering. Suatu lingkungan yang panas dengan temperatur 32 °C Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

17

bola kering dan kelembaban relatif 35% telah berhasil digunakan untuk merawat pasien radang sendi. Kondisi kering juga dapat merupakan bahaya untuk yang sakit dan lemah dengan berkontribusi terhadap infeksi sekunder atau infeksi total yang tidak terkait dengan kondisi klinis yang menyebabkan perlu rawat inap. Area

klinis

pernapasan

atas

yang

ditujukan

untuk

pengobatan

penyakit

dan perawatan akut, serta area klinis umum dari

seluruh rumah sakit, harus dipertahankan pada kelembaban relatif 30% sampai 60%. Meskipun pengkondisian udara (air conditioning) yang tepat sangat membantu dalam pengkondisian

pencegahan

udara

dan

pengobatan

penyakit,

penerapan

untuk fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa

masih banyak masalah dihadapi yang tidak dijumpai pada sistem pengkondisian

udara

yang

nyaman.

Perbedaan

dasar

antara

pengkondisian udara untuk rumah sakit (dan fasilitas kesehatan yang terkait) dan jenis bangunan lainnya antara lain : (1) Kebutuhan untuk membatasi pergerakan udara di dalam dan antara berbagai bagian di rumah sakit; (2) Persyaratan dan

khusus

menghilangkan

ventilasi

dan

kontaminasi

filtrasi

untuk

dalam

melarutkan

bentuk

bau,

mikroorganisme udara, virus, kimia berbahaya dan zat radioaktif; (3) Temperatur dan kelembaban udara yang berbeda untuk berbagai area; dan (4) Perancangan yang canggih dibutuhkan untuk memungkinkan kontrol secara akurat dari kondisi lingkungan.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

18

BAB IV SISTEM PELAYANAN PEMELIHARAAN PERALATAN TATA UDARA

A. Gambaran Umum Unit Pemeliharaan Peralatan Mekanik & Elektrik Sebagaimana yang telah tergambar pada struktur organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram

Unit

Pemeliharaan Peralatan Mekanik & Elektrik merupakan salah satu sub.unit kerja yang berfungsi untuk mendukung kegiatan pelayanan IPSRS di Rumah Sakit dalam bentuk pelayanan umum, pelayanan teknis berupa penyediaan air, listrik, uap, gas medis dan lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang aman, nyaman dan selalu siap pakai. Dimana salah satunya adalah penyediaan & pengelolaan sistem tata udara di rumah sakit. Adapun tugas pokok & fungsi utama Unit Pemeliharaan Peralatan Mekanik & Elektrik, dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok kegiatan utama, sebagai berikut : a. Menyiapkan & menjaga ketersediaan prasarana penunjang berupa; sumber daya listrik, tata udara, air bersih, air panas, steam, dan gas medis. b. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan sarana, prasarana, & peralatan rumah sakit, yang aman, nyaman & selalu dalam kondisi siap pakai.

1. Uraian Tugas a. Kepala

unit

Melaksanakan

pemeliharaan seluruh

peralatan

kegiatan

mekanik

pada

Instalasi

&

Elektrik

:

Pemeliharaan

Sarana sebagaimana yang telah diatur & ditetapkan oleh atasan, untuk mengelola kegiatan pemeliharaan prasarana yang terkait dengan semua peralatan mekanik dan listrik yanga ada di RS. Kanker Dharmais.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

19

b. Koordinator pemeliharaan peralatan Mekanik : merencanakan, mengendalikan dan melakukan

seluruh kegiatan

pemeliharaan

prasarana mekanik meliputi kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan prasarana mekanik yang ada di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram, meliputi : chiller, AHU/FCU, splitduct, ac split, boiler, kalorifier, gas medis, peralatan laundry, peralatan gizi, dan peralatan mekanik lainnya. c. Koordinator pemeliharaan peralatan Elektrik : merencanakan, mengendalikan dan melakukan

seluruh kegiatan

pemeliharaan

prasarana mekanik meliputi kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan prasarana listrik yang ada di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram , meliputi : trafo kubikal, panel HVDP, panel distribusi/ LVMDP, genset, instalasi listrik, lampu penerangan, pompa ground tank, pompa hydrant, pompa deepwell, lift, escalator, dan peralatan listik lainnya. d. Teknisi pemeliharaan peralatan mekanik : melakukan pemeliharaan /perbaikan prasarana mekanik yang ada di lingkungan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram agar tetap dapat berfungsi dengan baik. e. Teknisi pemeliharaan peralatan elektrik : melakukan pemeliharaan /perbaikan prasarana listrik yang ada di lingkungan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram agar tetap dapat berfungsi dengan baik. f. Pelaksana teknis petugas jaga/shift : melakukan pemeliharaan & pengoperasian peralatan utilitas, meliputi : panel distribusi listrik, genset, boiler, sentral gas medis, pompa-pompa, & peralatan mekanik-listrik lainnya. 2. Lingkup Kerja Untuk

menjalankan

tupoksinya,

unit

pemeliharaan

peralatan

mekanik & elektrik membuat klasifikasi yang sesuai dengan beban kerja/tugsnya dalam bentuk bagan, sebagaimana ditunjukkan dalam bagan lingkup kerja di bawah ini :

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

20

Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Administrasi (Teknis & Non Teknis)

Pemeliharaan SARANA Interior & Plumbing Gedung RS : Rawat Inap Pengunjung PerkantorN Gedung Litbang : Litbang Diklat Gedung Penunjang Interior & Eksterior Plumbing Air Bersih Plumbing Air Kotor Plumbing Air Hujan Pompa Pengendali Air tanah RO Water Treatment

Pemeliharaan PRASARANA Mekanikal & Elektrikal Chiller Cleanroom Chiller Biasa Pompa Chiller AHU Cleanroom AHU Biasa FCU (Fan Coil Unit) AC Split Duct AC Split Exhaust Fan Panel Distrbusi Instalasi Listrik Penerangan/Lamp u Lift & Escalator Peralatan Dapur Peralatan Loundry ( 15 Item )

( 9 Item )

Pemeliharaan Alat Berat & Shift 24 Jam

Pemeliharaan PERALATAN Medik & Non Medik

Boiler Instalasi Steam Kalorifier & Air Panas Instalasi Air Panas Gas Medis Instalasi Gas Medis Pompa Ground Tank Pompa Hydrant Pompa Deepwell Roof Tank Transformator Trafo Kubikal Capasitor Bank Generator Set Melayani Gangguan Ringan 24 Jam ( 15 Item )

Radiodiagnostik, Terapi Bedah, ICU, & IGD Rawat Inap & RIIM Rawat Jalan Prosedur Diagnostik & Endoskopi Laboratorium PK, & PA Bank Darah Hemodialisa Rehab. Medik Peralatan Farmasi Peralatan CSSD MATV & PABX Nurse Call Paging Sistem Fire Alarm ( 16 Item )

Bagan 2 Lingkup Kerja Pemeliharaan Peralatan Mekanik & Elektrik

Berdasarkan

bagan

lingkup

kerja

atau

kegiatan

pelayanan

pemeliharaan peralatan mekanik & elektrik di atas (dalam blok biru), dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Sumber Daya Listrik : melakukan pemeriksaan periodik dan pemeliharaan pada peralatan Pembangkit Listrik (Transformator), Panel Distribusi Listrik (HVDP & LVMDP), Panel distribusi Jaringan Listrik, dan Pembangkit daya listrik cadangan (Genset dan UPS). Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

21

b. Sistem Instalasi Listrik : melakukan pemeriksaan periodik dan pemeliharaan terhadap pasokan daya listrik maupun penerangan ruangan. c. Sistem Supply Air Bersih : melakukan pemeriksaan periodik dan pemeliharaan terhadap peralatan pasokan air bersih, mulai dari supply PDAM, sistem pompa distribusi, pompa deepwell, & Instalasi Plumbing. d. Sistem Supply Steam

&

Air

Panas

:

memelihara

dan

melakukan pemeriksaan berkala pada peralatan Boiler, Kalorifier & Pompa distribusi air panas. e. Sistem Tata Udara Sentral : memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala pada peralatan Chiller, Water chiller pump, AHU, FCU, Splitduct, AC splite, Instalasi pipa & ducting. f. Sistem Supply Gas Medis : melakukan pemeriksaan periodik dan pemeliharaan terhadap peralatan sentral vacuum, air compressor, liquid oksigen tank, kelengkapan tabung gas medis, serta jaringan outlet gas medis. g. Sistem Transportasi dalam

Gedung

:

memelihara

dan

melakukan pemeriksaan berkala pada peralatan Lift & Escalator. h. Penangkal Petir : melakukan pemeriksaan periodik dan pemeliharaan pada peralatan penangkal petir. i. Penyediaan BBM Solar : melakukan pemeriksaan periodik terhadap kondisi

tanki

& instalasi distribusi

Solar,

serta

melakukan pemantauan rutin persediaan & pemakaian BBM Solar. 3. Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam

pelaksanaan

tugasnya,

unit

pemeliharaan

peralatan

mekanik & elektrik didukung oleh sumber daya manusia yang harus mempunyai latar belakang pendidikan serta pengalaman dibidang teknik, adapun berdasarkan ketenagaan dan kualifikasi personil yang ada, dapat diuraikan sebagai berikut :

No 1

Kualifikasi Pelaksana teknik mekanik - D3/STM-Mekanik - Memahami dasar & cara kerja peralatan mekanik

Jumlah 5

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

22

- Pelatihan dasar K3 Pelaksana teknik elektrik - D3/STM-Elektrik - Memahami dasar & cara kerja peralatan listrik - Dasar catu daya listrik & sistem distribusi - Pelatihan dasar K3 Pelaksana teknik/petugas shift - D3/STM-Mekanik/Elektrik - Memahami pengoperasian & cara kerja Peralatan : Genset, Panel listrik, Boiler, Pompapompa, Chiller/AHU & Sentral gas medis. - Pelatihan dasar K3

2

3

Jumlah ..............

3

12

20

B. Pelaksanaan Pemeliharaan Peralatan Tata Udara 1.

Peralatan Mekanik Dalam perencanaan pemeliharaan peralatan mekanik, seorang petugas/teknisi mekanik harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis peralatan mekanik yang harus mendapatkan perhatian penting dalam hal pemeliharaan dan dibuatkan dalam list/daftar inventaris peralatan mekanik yang ada dilingkungan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Adapun peralatan mekanik dibagi dalam 4 jenis :

a.

Sistem Tata Udara : 1) Chiller 2) Chilled Water Pump 3) AHU & FCU 4) Splitduct 5) AC-Split

b. Sistem Supply Steam & Air Panas : 1) Boiler 2) Kalorifier 3) Pompa distribusi air panas

c. Sistem Sentral Gas Medis : 1) Vacuum Generator 2) Compress Air Generator

3) Liquid O2 Tank (Dewar) 4) Tabung Gas N2O Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

23

5) Tabung Gas CO2 d. Peralatan Laundry & Gizi : 1) Ironer machine 2) Dry Machine 3) Steam Dish Washer 4) Steam Rice Cooker

2.

Peralatan Elektrik Dalam perencanaan pemeliharaan peralatan

elektrik, seorang

petugas/teknisi elektrik harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis peralatan elektrik yang harus mendapatkan perhatian penting dalam hal pemeliharaan dan dibuatkan dalam list/daftar inventaris peralatan elektrik yang ada dilingkungan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Adapun peralatan elektrik dibagi dalam 5 jenis : a. Sistem Pembangkit Listrik : 1) High Voltage Transformator : 400, 2000, & 1000 KVA 2) Genset : 1500, 1500, & 800 KVA 3) Un-interrupted Power Supply (UPS)

b. Sistem Panel Listrik Distribusi : 1) Panel Kubikal HVDP 2) Panel Listrik LVMDP 3) Automatic Main Failure (AMF)

c.

Sistem Instalasi & Penerangan : 1) Instalasi & Panel listrik per-lantai 2) Lampu penerangan

d. Sistem Pompa Distribusi : 1) Pompa Ground Tank (air bersih) 2) Pompa Hydrant 3) Pompa Deepwell

e.

Sistem Transportasi & Penangkal Petir :

1) Lift (Elevator) 2) Escalator Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

24

3) Penangkal Petir 3. Prosedur Pemeliharaan Prosedur Maintenance adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kesesuaian dan keefektifan kegiatan maintenance peralatan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram yang merupakan persyaratan dari Standar, dimana untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan peralatan tata udara IPSRS telah menyediakan SOP pemeliharaan untuk masing-masing peralatan tata udara, sebagaimana berkas SOP terlampir. Program

kerja

terkait

dengan

kegiatan

maintenance

rutin/berkala /tahunan, yang meliputi sarana, prasarana & peralatan di lingkungan Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Daftar peralatan harus terupdate dan dikonfirmasikan kepada user. Ceklis dan jadwal

maintenance

dibuat

oleh

Kepala

Unit

peralatan

terkait,

didistribusikan dan disiapkan oleh teknisi yang bertanggung jawab. Laporan SPK yang dianggap selesai adalah SPK yang telah mendapatkan verifikasi dari user dan kepala unit terkait. SPK dan Laporan Ceklis maintenance dari teknisi dilaporkan setiap 2 minggu secara lengkap sesuai jadwal maintenance. Evaluasi laporan kegiatan di Instalasi Sarana, dilaporkan secara rutin kepada Direktur Umum dan Operasional serta ke Bagian Program Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. 4. Jadwal Maintenance Jadwal ini dibuat berdasarkan persetujuan Kepala IPSRS oleh Kepala Unit Pemeliharaan Peralatan Mekanik dan Elektik. Dimana program

kerja

ini

dibuat

terkait

karena

kegiatan

maintenance

merupakan kegiatan rutin atau berkala. Sehingga kondisi peralatan tata udara di setiap ruangan dapat terpantau dengan baik. Dengan demikian, peralatan tata udara dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelas mengenai pembagian tugas unit pemeliharaan peralatan mekanik dan elektrik, dapat dilihat tabel contoh jadwal maintenance berikut ini : Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

25

Tabel 5 Jadwal Maintenance Peralatan Mekanik & Elektrik Instalasi Pemeliharaan Sarana RSHK HARI SENIN

MINGGU I

MINGGU II 07-Apr-14 CHILLER I & II

SELASA

01-Apr-14 AHU CR RADIOTERAPI

RABU

02-Apr-14 INSTALASI GIZI & TATA BOGA

KAMIS

03-Apr-14 AHU LANTAI III

JUM'AT

04-Apr-14 -. POMPA - POMPA -. FCU LOBBY UTAMA

08-Apr-14 AHU CR OK 09-Apr-14 UNIT BINATU (LAUNDRY) 10-Apr-14 AHU BASEMENT 11-Apr-14

MINGGU III

MINGGU IV

14-Apr-14 CHILLER III & IV

MINGGU V

21-Apr-14 CHILLER V & VII

15-Apr-14 AHU CR ICU

& TATA BOGA

23-Apr-14 UNIT BINATU (LAUNDRY)

17-Apr-14 AHU LANTAI 1

CHILLER VIII

22-Apr-14 AHU CR RIIM

16-Apr-14 INSTALASI GIZI

28-Apr-14

29-Apr-14 AHU CR RADIOTERAPI 30-Apr-14 INSTALASI GIZI & TATA BOGA

24-Apr-14 AHU LANTAI II

18-Apr-14

25-Apr-14

AHU

-. POMPA - POMPA

AHU

LANTAI IV

-. FCU LOBBY UTAMA

LANTAI V

5. Prosedur Perbaikan Menggunakan Suku Cadang Prosedur perbaikan menggunakan suku cadang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kesesuaian dan keefektifan kegiatan perbaikan peralatan di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram yang merupakan persyaratan dari Standar dan dilakukan sendiri atau secara swakelola. Adapun prosedur perbaikan untuk masing-masing peralatan tata udara akan disampaikan dalam daftar SOP terlampir. Untuk setiap laporan kerusakan alat, user harus membuat surat permintaan perbaikan alat yang disampaikan kepada kepala IPSRS. Lembar disposisi dibuat oleh Kepala IPSRS, yang berisi tentang permintaan order/telaah/masukan/tindak lanjut dari Kepala unit peralatan terkait.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

26

Pada sparepart yang ada di gudang logistik adalah rincian sparepart yang telah terencana dan tersedia pada gudang logistik untuk digunakan saat diperlukan. SPK digunakan sebagai bukti kerja dan surat order teknisi dalam melaksanakan perbaikan alat. Lembar kegiatan berisi tentang perihal laporan kerusakan alat dan rincian kebutuhan suku cadang yang diperlukan serta perkiraan harga atau biaya perbaikan. Permintaan sparepart Permintaan

gudang

logistik,

harus

Barang/sparepart

yang

menggunakan

SPK

diperlukan,

untuk

dan

Bon

dijadikan

dokumen oleh pengelola gudang.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

27

BAB V MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam rangka pengkajian dan pembinaan terhadap pelaksanaan pemeliharaan peralatan tata udara.

A.

Monitoring Monitoring merupakan proses pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan pemeliharaan peralatan tata udara. Aspek kegiatan yang dimonitoring meliputi perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan penghapusan. Hasil monitoring yang telah dilakukan dipakai sebagai dasar untuk menilai dan mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan peralatan tata udara. Adapun proses monitoring dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan pengamatan/observasi pada saat dilakukan pemeliharaan peralatan tata udara, sedangkan secara tidak langsung melalui laporan kegiatan.

B.

Evaluasi Evaluasi adalah proses penilaian dan analisis yang bertujuan untuk memperoleh bahan pembinaan, pengembangan dan peningkatan proses pelaksanaan pemeliharaan peralatan tata udara. Hasil dari evaluasi ini untuk didesiminasikan, informasi atau umpan balik terhadap pelaksanaan pemeliharaan peralatan tata udara. Dengan adanya evaluasi diharapkan proses pelayanan medik langkah kedepan menjadi lebih baik dari sebelumnya. a. Melakukan evaluasi persediaan suku cadang, bahan, material. b.Melakukan evaluasi kondisi alat kerja peralatan tata udara. c. Melakukan evaluasi hasil uji alat kerja peralatan tata udara.

a. Melakukan evaluasi hasil pemantauan fungsi peralatan tata udara. b. Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan berkala peralatan tata udara. Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

28

c. Melakukan evaluasi hasil analisa kerusakan peralatan tata udara. d. Melakukan evaluasi hasil perbaikan peralatan tata udara. e. Melakukan evaluasi hasil pemasangan/pemindahan peralatan tata udara.

f. Melakukan evaluasi hasil uji alat pengujian peralatan tata udara. g. Melakukan evaluasi penghapusan peralatan tata udara. C.

Pelaporan Pelaporan adalah dokumen hasil monitoring dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk mengetahui seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan dalam pemeliharaan peralatan tata udara sesuai rencana kerja yang sudah disepakati. Pelaporan agar disimpan sesuai aturan kearsipan sebagai bahan dokumen untuk rencana tindak lanjut.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

29

BAB VI PENUTUP

Panduan pemeliharaan peralatan tata udara yang telah disusun ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan teknis oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun unit pelaksana teknis sebagai aturan atau petunjuk penggunaan peralatan tata udara mulai dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, perbaikan, pengujian, pengelolaan, pelaporan serta evaluasi utilisasi peralatan tata udara selama digunakan dalam umur ekonomisnya. Selain itu juga mengatur sumber daya manusia

yang

mempunyai

persyaratan

kompetensi

yang

diperlukan,

pengorganisasian, serta kebijakan dan prosedur pengelolaan pemeliharaan peralatan tata udara. Panduan pemeliharaan peralatan tata udara ini dapat memberi arahan kepada instansi, unit kerja, yang ada di

fasilitas pelayanan kesehatan maupun unit

pelaksana teknis, sehingga kesalahan teknis dapat dihindarkan dan hasil pemeliharaan peralatan tata udara sesuai dengan yang diharapkan . Untuk peningkatan standar mutu pelayanan pemeliharaan peralatan tata udara ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran penyempurnaan, guna perbaikan di masa mendatang. Semoga panduan pemeliharaan peralatan tata udara ini bermanfaat untuk kita semua.

Panduan Pemeliharaan Sistem Tata Udara Rumah Sakit

30

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF