Pedoman Sedasi Moderat Dan Dalam

May 2, 2017 | Author: Dwi Yohana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pedoman Sedasi Moderat Dan Dalam...

Description

PENGERTIAN SEDASI 1) SEDASI RINGAN adalah Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang

dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan patensi dari jalan nafasnya, sedang fungsi pernafasan dan kerja jantung serta pembuluh darah tidak dipengaruhi. 2) SEDASI MODERAT adalah Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat

yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon terhadap rangsangan verbal, dapat diikuti atau tidak diikuti oleh rangsangan tekan yang ringan dan pasien masih dapat menjaga patensi nafasnya sendiri. Pada sedasi moderat terjadi perubahan ringan dari respon pernafasan namun fungsi kerja jantung serta pembuluh darah masih tetap dipertahankan dalam keadaan normal. Pada sedasi moderat dapat diikuti gangguan orientasi lingkungan serta gangguan fungsi motorik ringan sampai sedang. 3) SEDASI DALAM adalah Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang

dapat menyebabkan pasien mengatuk, tidur, serta tidak mudah dibangunkan tetapi masih memberikan respon terhadap rangsangan berulang atau rangsangan nyeri. Respon pernafasan sudah mulai terganggu dimana nafas spontan sudah mulai tidak adekuat dan pasien tidak dapat mempertahankan patensi jalan nafasnya (mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh reflex proteksi jalan nafas). Sedasi dalam dapat berpengaruh terhadap fungsi kerja jantung dan pembuluh darah terutama pada pasien

sakit berat, sehingga

tindakan sedasi dalam membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap dari sedasi ringan maupun sedasi moderat. KELEBIHAN TEKNIK SEDASI 1) Obat diberikan secara bertahap 2) Selama tindakan pasien dalam keadaan mengantuk dan tidur 3) Obat yang diberikan dapat memiliki efek amnesia KELEMAHAN TEKNIK SEDASI 1) Pasca sedasi pasien harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum 2) Sampai 24 jam pasca sedasi pasien tidak diperbolehkan mengendarai mobil, mengoperasikan mesin dan menandatangani dokumen penting yang bersifat legal

KOMPLIKASI SEDASI 1) Oleh karena tindakan sedasi merupakan rangkaian proses dinamik dan dapat berubah, maka sedasi ringan ataupun moderat bisa bergeser menjadi sedasi dalam 2) Efek samping pasca sedasi dapat berupa mual/muntah, menggigil, pusing, mengantuk, yang bisa diatasi dengan obat obatan 3) Alergi / hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan hingga berat 4) Beresiko pada pasien yang tidak puasa, bisa terjadi aspirasi yang masuknya isi lambung ke jalan nafas/paru 5) Pada sedasi dalam terdapat kemungkinan pemasangan alat atau pipa pernafasan PEMAKAIAN SEDASI YANG AMAN Pemakaian sedasi yang aman bertujuan untuk membuat prosedur lebih aman dan meminimalkan risiko terhadap pasien. Ketika sedasi digunakan diluar lingkungan operasi, perlu dipastikan tersedianya fasilitas yang adekuat, peralatan, dan orang yang kompeten. Beberapa panduan pemakaian telah diperkenalkan untuk mengatasi hal ini. Panduan terkait penggunaan sedasi untuk endoskopi gastrointestinal, prosedur di bagian darurat, prosedur pembedahan gigi, dan sedasi pada anak – anak merupakan beberapa tema yang diangkat. Kelayakan pasien untuk menjalani prosedur dengan sedasi harus dievaluasi : misalnya pasien dengan masalah jalan nafas tidak boleh menggunakan prosedur ini. Fasilitas harus tersedia untuk memonitor kondisi fisiologis seperti saturasi oksigen arterial, dan individu yang melakukan prosedur tidak bertanggung jawab memonitor kondisi pasien pada saat bersamaan.

Seorang

personel

harus

dilatih

untuk

dapat

mengenali,

dan

berkompetensi untuk menangani komplikasi kardiorespirasi, dan peralatan resusitasi harus lengkap dan tersedia secepatnya.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF