Pedoman Pengorganisasian Tim TB

October 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pedoman Pengorganisasian Tim TB...

Description

 

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HAPPYLAND MEDICAL CENTRE NO : 275/SK/DIR/HLMC/V/17 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA RANAP

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM TB DOTS

 YOGYAKARTA 2017

 

BAB I PENDAHULUAN

1.  Latar belakang. Menurut World Health Organisation (1999) jumlah pasien Tuberkulosis (TB) di Indonesia sekitar 10 % jumlah pasien TB di dunia dan merupakan ke 3 terbanyak di dunia setelah india dan china.Diperkirakan saat ini jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB dunia dan setiap Tahun terdapat 539.000 kasus baru.Insiden kasus TB BTA positif sekitar 107 per 100.000 penduduk.Data survei Tuberkulosis Nasional Tahun 2004 masih mendapatkan bahwa kasus baru di Indonesia rata-rata 110 per 100.000 penduduk dengan kematian 100.000 per tahun.Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menyatakan penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah stroke,baik diperkotaan ataupun dipedesaan.Berdasarkan data statistik rumah sakit tahun 2007,TB menempati urutan pertama dalam proporsi penyakit menular (27,8%) dan menempati urutan ke 14 sebagai penyakit terbanyak dirawat inap,sedangkan tahun 2008 menempati urutan ke 7 sebagai penyakit terbanyak di rawat jalan. Kondisi ini diperparah oleh kejadian HIV yang semakin meningkat dan bertambahnya jumlah kasus kekebalan ganda kuman TB terhadap OAT atau MDR-TB bahkan XDR-RTB.Keadaan ini akan memicu epidemiTB yang sulit dan terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama.Pada tahun 1995 WHO telah menyatakan bahwa TB merupakan keadaa keadaann darurat pada tahun 1995 merekomendasikan strategi DOTS sebagai salah satu langkah yang paling efektif dan efisien dalam penanggula penanggulangan ngan TB. Intervensi dengan strategi DOTS ke dalam pelayanan dasar (puskesmas) telah dilakukan sejak tahun 1995.Khusus untuk institusi pelayanan rumah sakit dan balai kesehatan paru masyarakat (BKPM)/balai besar kesehatan paru masyarakat (BBKPM) intervensi baru dilakukan secara aktif sejak tahun 2000.Hasil survei prevalensi tb tahun 2004 menunjukan bahwa pola pencarian pengobatan pasien TB ke rumah sakit ternyata cukup tinggi,yaitu sekitar 60%.Pasien TB ketika pertama kali sakit mencari pengobatan kerumah sakit,sedangkan sisanya kepuskesmas dan praktisi swasta Pelaksanaan DOTS dirumah sakit mempunyai daya ungkit dalam penemuan kasus (case detection rate, CDR),angka keberhasilan pengobatan (cure rate),dan angka keberhasilan rujukan (success (success referral rate rate).adapun ).adapun strategi DOTS terdi terdiriri dari : a.  Komitmen politisi. b.  Pemerikasaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya. c.  Pengobatan jangka pendek yang terstanda terstandarr bagi semua kasus TB,dengan penatalaksanaan kasus secara tepat,termasuk pengawasan langsung pengobatan. d.  Jaminan ketersediaan obat anti tuberkulosis (OAT) yang bermutu e.  Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

 

  Untuk menanggulangi masalah TB,strategi DOTS harus di ekspansi dan diakselerasi pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan berbagai institusi terkait termasuk rumah sakit pemerintah dan swasta dengan mengikut sertakan secara aktif semua pihak dalam kemitraan yang bersinergi untuk penanggulangan TB. Pada saai ini penanggulangan TB dengan strategi DOTS dirumah sakit baru berkisar 20% dengan kualitas yang bervariasi.Ekspansi strategi DOTS dirumah sakit masih merupakan tantangan besar bagi keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan Tuberkulosis.Hasil Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Tim TB eksternal Monitoring Mission pada tahun 2005 menunjukan bahwa angka penemuan kasus TB dirumah sakit cukup tinggi,tetapi angka keberhasilan pengobatan rendah dengan angka putus obat yang masih tinggi.kondisi tersebut berpotensi untuk menciptakan masalah besar yaitu peningkatan kemungkinan terjadi resistensi terhadap obat anti tuberkulosis (MDR-TB).

 

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A.  KONDISI UMUM RS HAPPY LAND MC TAHUN 2016 a.  Nama : RS Happy Land Medical Centre

 

b.  Alamat c.  Tipe RS d.  Luas Tanah e.  Luas Bangunan f.  Telpon g.  Fax h.  Web site i.  Pemilik  j.  Status k.  Diresmikan l.  Jumlah TT m.   Akreditasi

: JL IPDA Tut Hars Harsono ono 53, Yogya Yogyakarta karta 55153 : Kelas D : 8.000 m2 : 5.000 m2 : (0274) 550060 (Hunting) : (0274) 550061 : www.rshappyla www.rshappyland.com nd.com : PT Tripillar Medis Jaya : Perseroan Terbatas : 26 Januari 2003 : 53 tempat tidur ( per 2015) : 5 bidang lay layanan anan (KARS vversi ersi 2007)

nd Medi MedicalC calCentr entrememi ememiliki liki berb berbagai agaipela pelayana yananya nyangter ngterdiri diri d a r i R a w a t Rumah sakit Happyla Happyland Jalan, Rawat Inap, Inap,Pelayana PelayananPenunjangMedisdanPelayanannon nPenunjangMedisdanPelayanannonMedis a.  Pelayanan Rawat Jalan (poli Klinik) meliputi 1.  Klinik Umum 2.  Klinik Gigi dan Mulut 3.  Klinik Anak 4.  Klinik Penyakit Dalam 5.  Klinik Bedah 6.  Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan 7.  Klinik Syaraf

 

8. 9.  Klinik Klinik THT Kulit dan Kelamin 10.  Klinik Mata 11.  Klinik Psikologi 12.  Klinik Fisioterapi 13.  Instalasi Gawat Darurat 14.  Instalasi Hemodialisa b.  Pelayanan Rawat Inap meliputi m eliputi 1.  Rawat Inap Penyakit Dalam 2.  Rawat Inap Bedah 3.  Rawat Inap Anak

 

4. Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan 5.  Rawat Inap Perinatologi

 

  c.  Pelayanan Penunjang Medis meliputi 1.  Pelayanan Farmasi 2.  Pelayanan Gizi 3.  Pelayanan Radiologi 4.  Pelayanan Laboratorium Klinik 5.  Pelayanan Rehabilitasi Medik 6.  Pelayanan EKG dan USG d.  Pelayanan Non Medis meliputi 1.  Pelayanan Administrasi, Umum Dan Keuangan 2.  Pelayanan Laundry 3.  Pelayanan Pengolahan Limbah 4.  Pelayanan Ambulance Dan Kamar Jenazah B.  KONDISI YANG DIINGINKAN DAN PROYEKSI KE DEPAN Berdasarkan kondisi saat ini serta tantangan dan permasalahannya yang akan dihadapi di masa datang, maka visi dari Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) 2013-2017 yang dicanangkan adalah untuk mewujudkan RS Happy Land MC yang mandiri, maju dan modern.

 

BAB III VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN

A.  VISI DAN MISI Visi Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta adalah: “ Menjadi Menjadi

Rumah Sakit dengan kualitas pelayanan prima dengan mengutamakan

kenyamanan dan kepuasaan konsumen internal maupun eksternal “ Misi Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta adalah:

a.  Memberikan pelayanan kesehatan paripurna paripurna bagi masyarakat b.  Merawat pasien yang sesuai dengan standar kualitas medik tertinggi. c.  Mengembangkan sikap mental wirausaha SDM yang ada agar sesuai kebutuhan saat ini maupun yang akan datang. B.  FALSAFAH DAN NILAI-NILAI Falsafah Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta adalah:

a.  Setiap manusia adalah ciptaan Allah yang mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dengan dilandasi oleh pengabdian dan kasih sayang akan sesama b.  Pegawai Rumah Sakit Happy Land Medical Centre merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam mewujudkan karya pelayanan kesehatan terhadap sesama yang membutuhkan c.  Keluhan pasien atau pelanggan merupakan wujud kecintaan kepada Rumah Sakit, sehingga perlu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kedokteran dan kesehatan sesuai yang diharapkan. d.  Kepedulian Rumah Sakit terhadap lingkungan merupakan bagian yang harus dijaga e.  Pegawai dan Direksi selalu berusaha meningkatkan ilmu dan teknologi dan memandang pengalaman sebagai guru terbaik

Nilai-nilai yang harus dimiliki adalah:

a.  Setia, Rajin dan Jujur b.  Kesediaan melayani dengan hati nurani c.  Kebersamaan

: mengutamakan kerjasama tim

 

d.  Keterbukaan

:terbuka dalam mengemukakan pendapat dan mau menerima

pendapat dari pihak lain e.  Responsif

: bekerja penuh dnegan kepedulian dan tanggap, kerja keras

f.  Pelayanan prima : bekerja dengan orientasi pada kepuasan dan keselamatan pelanggan. g.  Profesional : bekerja sesua se sua dengan sistem dan prosedur yang telah ditentukan sesuai dengan bidangnya masing-masing C.  TUJUAN Tujuan Umum adalah tercapainya pelayanan yang memuaskan bagi pengguna jasa di rumah sakit dengan cara: a.  Memberikanpelayanankes pelayanankesehatanterbaik ehatanterbaikbagimasyarakat bagimasyarakat   b.  Merawat pasien sesuai dengan standar kualitas medik tertinggi   c.  Melayanipelanggansecarapersonal,ramahdanprofessional personal,ramahdanprofessional   d.  Menciptakan iklim kerja yang mendukung pengembangan dan peningkatan kinerja serta kesejahteraan pegawai Sedangkan tujuan Khususnya adalah agar RS Sedangkan tujuan tujuan Khususnya Khususnya adalah agar RS Happy Land Medical Medical Centre menjadi rumah sakit kelas

C

yang mempunyai kemampuan yang optimal dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan dengan mutu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan. D.  SASARAN

Sasaran dapat ditetapkan sebagai berikut: a.  Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan di RS Happy Land MC b.  Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana c.  Terselenggaranya pendidikan dan latihan tenaga kesehatan

 

E.  KEBIJAKAN

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas tidak bisa terlepas dari kebijakan yang harus ditetapkan. kebijakan yang diambila rumah Sakit adalah : a.  Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat b.  Pemenuhan standar sarana dan prasarana c.  Pemenuhan standar peralatan medis d.  Pemenuhan standar tenaga e.  Meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan tenaga kesehatan.

 

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS HAPPYLAND

Struktur organisasi RS Happyland MC efektif berlaku sejak tanggal 1 Juni 2016. Organisasi RS Happyland MCdipimpin oleh Direktur RS Happyland MC Dibawahnya ada Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil Direktur Administrasi, Umum dan Keuangan. Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 Kepala Bagian dan Wakil Direktur Administrasi, Umum dan Keuangan membawahi 4 Kepala bagian. Para Kepala Bagianmembawahi beberapa Seksi yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Struktur organisasi RS Happyland MCtidak menutup kemungkinan untuk terjadinya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi organisasi RS Happyland MC”.  Direktur RS Happyland MC wajib membuat rencana jangka panjang berupa Rencana Strategis (Renstra) 5 tahunan yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam waktu 5 tahun. Renstra sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya memuat : 1.  Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya. 2.  Posisi rumah sakit saat ini. 3.   Asumsi yang digunakan digunakan da dalam lam menyusun renstra 4.  Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan. Renstra disahkan disahkan oleh Direktur Utama PT Tripilla Tripillarr Medisjaya melalui Dewan Dewan Pengawas. RS Happyland MCdipimpin oleh seorang Direktur rumah sakit yang dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil Direktur Administrasi, Umum dan Keuangan. Struktur organisasi Rumah Sakit RS Happyland MCdan kedudukan Instalasi-instalasi digambarkan sebagai berikut :

 

 

Lampiran SK Direktur Utama PT Tripillar Medisjaya No. 001/SK/Dir-Ut/TMJ/VI/2016 tentang Struktur Organisasi RS Happyland Medical Centre tanggal 1 Juni 2016

 

BAB V STRUKTUR JABATAN TIM TB DOTS

KETUA Dr. Pudya L.A , Sp.PD 

WAKIL KETUA Dr. Nathalia Rosmauli Siahaan

SEKRETARIS

Sri Wahyuni, Amd.Kep

ANGGOTA 1.  Novi Astuti,Amd.Kep 2.  Venny Nur.I 3.  Nabilah BMM,S.Farm,Apt 4.  Aswin Wahyuningtyas

 

BAB VI URAIAN JABATAN Penanggung Jawab TIM TB DOTS di rumah sakit adalah seorang direktur berfungsi sebagai administrator, yang berfungsi sebagai a.  Membuat kebijakan dan melaksanak melaksanakannya annya b.  Mengintegrasikan, merencanakan dan mengkoordinasikan pelayanan c.  Melaksanaka Melaksanakann pengembangan staf dan pelatihan. d.  Melakukan pengawasan terhadap penerapan standart pelayanan medis atau kedokteran. e.  Berkoordinasi dengan komite medik untuk menfasilitasi implementasi etika kedokteran dan mutu profesi, penetapan standart pelayanan medis dan standart pelayanan operasional f.  Membentuk TIM DOTS yang dipimpin oleh ketua atau pimpinan yang berfungsi pengaturan administrasi, pengaturan pengembangan staf, pengawas kualitas pelayanan agar sesuai dengan standart pelayanan medis, pengawas bahwa penanganan pasien TB di rumah sakit menggunakan strategi DOTS dan jejaring internal berjalan optimal serta aktif melaksanakan  jejaring eksternal, pengawas bahwa pencatatan dan pelaporan baik kepada direktur maupun dinas kesehatan/kota kesehatan/kota semuanya terlaksana dengan benar dan tepat waktu.

Tugas, fungsi serta wewenang tim dots di rumah sakit ditetapkan berdasarkan kompetensi dan di atur sebagai berikut :

JABATAN KUALIFIKASI SYARAT JABATAN URAIAN JABATAN

Ketua TIM TB DOTS dr.Spesialis paru atau dr. Penyakit dalam atau dr. umum Bersertifikat pelatihan pelayanan tuberkulosis

1.  Melaksanakan kebijakan, memberikan arahan, menetapkan standart pelayanan TB DOTS di rumah sakit 2.  Melakukan perencanaan, penggerakan dan pengendalian pelayanan TB DOTS di rumah sakit 3.  Melakukan koordinasi lintas sektor/organisasi (pemanfaatan sumber daya efektif dan efisien) 4.  Memfasilitasi rujukan internal dan eksternal 5.  Mengelola informasi (akurat dan akuntable) 6.  Menfasilitasi kebutuhan logistik(termasuk obat, alat kesehatan, dan peralatan yang dibutuhkan) pada pelayanan TB DOTS di rumah sakit 7.  Melakukan self assesment

JABATAN KUALIFIKASI SYARAT JABATAN URAIAN JABATAN

Sekretaris TIM TB DOTS Perawat Bersertifikat pelatihan pelayanan tuberkulosis

1.  Melaksanakan kegiatan administrasi dan menginventarisir program kerja tim TB DOTS 2.  Bertanggung jawabterhadap pencatatan dan pelaporan semua kegiatan tim TB DOTS 3.  Membuat dan mensosialisasikan uraian tugas tim TB DOTS di rumah sakit

 

4.  Bertanggung jawab terhadap penyediaan dan penyimpanan berkas rekam medis 5.  Bertanggung jawab terhadap pelaporan internal dan eksternal

JABATAN KUALIFIKASI SYARAT JABATAN URAIAN JABATAN

Anggota pelaksana TB DOTS Perawat pelaksana, Petugas Laboratorium, Petugas Radiologi Bersertifikat pelatihan pelayanan tuberkulosis

a.  Perawat Pelaksana ( Pengkajian, diagnosa, rencana, implementasi, evaluasi, dokumentasi askep, dan melakukan pencatatn pelaporan ) b.  Petugas Laboratorium ( Melakukan pemeriksaan terhadap sample sputum, melakukan pencatatan hasil sample, membuat pencatatan dan pelaporan ) c.  Petugas Radiologi ( Pemeriksaan rontgen terhadap pasien suspect TB, melakukan pencatatan hasil pemeriksaan rontgen, membuat pencatatan dan pelaporan )

 

BAB VII POLA KETENAGAAN

Rumah Sakit Happyland Medical Centre adalah rumah sakit swasta dengan pelayanan tipe D. Jadi untuk standart standart ketenagaan pelayanan TB di rumah sakit Happyland Medical Centre minimal tenaga pelaksana terlatih terdiri dari 2 dokter, 2 perawat atau petugas TB dan 1 tenaga laboratorium. Saat ini TIM TB DOTS di rumah sakit Happyland Medical Centre terdiri dari 2 dokter , 4 perawat dan 1 analis yang sudah bersertifikat pelatihan TB DOTS.

 

BAB VIII PELAPORAN   PELAPORAN

Laporan instalasi rawat inap Anggrek dibedakan atas laporan rutin dan laporan insidentil A.  Laporan Rutin. Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh instalasi Terdiri atas a.  Laporan harian berisi tentang

  Jumah



pasien

yang

sedang

dalam

perawatan

pasien,diagnose,pengobatan pasien,diagnose,pengob atan yang diberikan dll b.  Laporan bulanan terdiri dari 1.  Laporan mutu pelayanan instalasi rawat inap berisi tentang

  Jumlah pasien



  Jumlah pasien yang di infus dengan kejadian jarum infus.



  Jumlah pasien jatuh



  Jumlah operasi kotor,bersih dan infeksi pasca operasi



meliputi

nama

  Jumlah pembayaran berdasarkan jenis pasien



2.  laporan pemakain BHP c.  laporan Tahunan   laporan pencapaian BOR 

  laporan SDM/tenaga



  laporan mutu pelayana



B.  Laporan Insidentil  Adalah laporan mengenai instalasi rawat inap khususnya dical dan Rs.Happy Land Medical Centre umumnya yang segera harus dilaporkan berkenaan dengan pelayanan dan kinerja.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF