Download Pedoman Pengorganisasian Tim Mutu Dan Keselamatan Pasien...
RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA JL. Lintas Timur Unit II No. 1147 Banjar Agung Tulang Bawang Telp./Fax. (0726) 750248 Kode Pos 34682 email :
[email protected] SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA Nomor : 002/SK/RSMB/TB/XII/2015 002/SK/RSMB/TB/XII/2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA DIREKTUR RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
MENIMBANG
: a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mutiara Bunda, maka diperlukan penyelenggaraan pengorganisasian TIM Mutu dan Keselamatan Pasien; b. Bahwa agar pelayanan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Pedoman Pengorganisasian TIM Mutu dan Keselamatan Pasien sebagai landasan bagi penyelenggaraan tugas TIM Mutu dan Keselamatan Pasien; c. Bahwa untuk maksud butir a dan b maka diperlukan Keputusan Direktur tentang berlakunya Pedoman Pengorganisasian TIM Mutu dan Keselamatan Pasiendi Rumah Sakit Mutiara Bunda.
MENGINGAT
: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; 5. Keputusan Menteri 129/MENKES/SK/II/2008 Minimal Rumah Sakit; 6. Peraturan
Menteri
Kesehatan tentang Standar
Nomor Pelayanan
Kesehatan
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis; 1
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 9. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Perawatan Intensif, Kementerian Kesehatan RI, 2012.
MEMUTUSKAN MENETAPKAN
:
PERTAMA
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Pedoman Pengorganisasian Tim Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda bertujuan untuk memberi acuan bagi pelaksanaan dan pengembangan serta meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mutiara Bunda.
KEDUA
:
Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian Tim Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Mutiara Bunda sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini;
KETIGA
:
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagamana mestinya.
DITETAPKAN : TULANG BAWANG PADA TANGGAL : 1 DESEMBER 2015 Direktur RS. Mutiara Bunda
dr. Herman Susilo, Sp.B.,M.Kes. Sp.B.,M.Kes.
Tembusan : 1. Ketua komite medik 2. Ketua komite keperawatan 3. Ketua bidang pelayanan 4. Ketua bidang keperawatan 5. Ketua tim akreditasi RSMB 6. Semua Unit Pelayanan 7. Arsip
2
BAB I PENDAHULUAN
Sejalan dengan peningkatan pembangunan di segala bidang, maka perubahan sistem nilai di masyarakat semakin berkembang. Pengetahuan dan pendidikan yang meningkat menyebabkan tuntutan masyarakat semakin tinggi terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan menjadi kebutuhan dasar manusia dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta menanggulangi penyakit untuk kelangsungan hidup manusia. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan promotif, preventif, kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Kegiatan dalam suatu rumah sakit adalah banyak melalui proses, alur melibatkan berbagai disiplin ilmu baik dari medis maupun dari manajemen sehingga diperlukan suatu sistem perbaikan dari seluruh organisasi secara berkesinambungan. Peningkatan mutu secara menyeluruh adalah memperkecil risiko pada pasien dan staf secara berkesinambungan. Risiko ini dapat diketemukan baik diproses klinik maupun di lingkungan fisik.
3
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Mutiara Bunda pada awalnya adalah BPS (Bidan Praktek Swasta) kemudian beralih menjadi RB-BP Mutiara Bunda yang terletak di Jalan lintas Timur No.1147 Unit II Kec. Banjar Agung
Kab.
Tulang
Bawang
445/503/039/SIT-RB/I/2006
oleh
Lampung. Dinas
Ijin
Kesehatan
RB-BP
No.
Kab.Tulang
Bawang. Kemudian Berkembang menjadi Klinik Rawat Inap dan Bersalin Mutiara Bunda. Yang Surat Ijin nya dikeluarkan oleh Dinas Kab.Tulang Bawang No. 445/004/KRI-PMD/I/2011. Klinik Rawat Inap dan Bersalin Mutiara Bunda Memiliki layanan UGD, Poliklinik Dokter Umum, Poliklinik Dokter Spesialis, Apotik, kamar Bersalin, Radiologi, Laboratorium. Seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya pengunjung yang datang memberikan pelayanan masyarakat dengan pelayanan yang lebih, maka Klinik Rawat Inap dan Berslin Mutiara Bunda menambah Fasilitas kamar Operasi, USG, EKG, Fisioterapi, ruang Perinatologi, kemudian dinaikkan menjadi Rumah Sakit dan molai dioperasikan pada tanggal 30 Agustus 2013 sesuai dengan surat izin Dinas
Kab.Tulang
Bawang
dengan
No
:
440/004/IRS/II.6/TB/VI/2013. Pada saat ini pengembangan Rumah Sakit Mutiara Bunda telah memiliki 83 Tempat Tidur (TT) untuk Rawat Inap.
4
Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Mutiara Bunda berdiri di area yang dinilai cukup strategis. Karena berada di dekat kawasan PT. Jakarta PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) (JIEP) dan juga kecamatan Cakung dengan jumlah penduduk terbanyak di antara 10 kecamatan lainnya di Jakarta Timur.Lokasi berdirinya pun mudah dijangkau oleh masyarakat karena terletak di depan jalan raya besar sehingga mudah dicapai karena ada beberapa akses jalan maupun transportasi umum yang melewatinya. Rumah Sakit Mutiara Bunda dilengkapi dengan areal parkir yang terdiri dari dua areal yang berbeda, yaitu areal parkir untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Kapasitas cakupannya adalah + 50 kendaraan roda dua / motor dan 30 kendaraan roda empat / mobil. Untuk
ketersediaan
utilitas
publik,
Rumah
Sakit
Mutiara
Bunda
menyediakan sarana air bersih dari air tanah dan PAM, sarana listrik menggunakan PLN dengan jumlah daya 164 KVA. Sementara untuk pengelolaan kesehatan lingkungan dilengkapi dengan persyaratan pengendalian dampak lingkungan antara lain studi kelayakan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh rumah sakit terhadap lingkungan disekitarnya yaitu berupa implementasi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), yang selanjutnya dilaporkan setiap 6 (enam) bulan (KepmenKLH/08/2006);fasilitas pengelolaan limbah padat infeksius yang bekerjasama dengan PT. Jalan Hijau dan non – infeksius infeksius (sampah domestik);fasilitas pengolahan limbah cair (Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan fasilitas pengelolaan limbah cair logam berat atau radioaktif yang juga dikelola oleh PT. Jalan Hijau. Rumah Sakit Mutiara Bunda pun telah menjalani uji kebisingan dan asap dan dinyatakan bahwa bebas dari kebisingan dan asap sehingga dapat memfasilitasi kebutuhan pasien akan udara bersih dan lingkungan yang tenang. Rumah Sakit Harapan Jayakarta terdiri dari 2 lantai, yaitu : a. Lantai 1, terdiri dari : Unit rawat inap (Kelas VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Isolasi), Ruang Tindakan, Kamar Bayi dan Ruang Kebidanan, Ruang VK, Ruang Perinatologi, Penunjang Laboratorium, Penunjang Radiologi, Unit Rawat Jalan (6 ruang), Unit Farmasi, Kamar Operasi, Unit Gawat Darurat (UGD), Unit Hemodialisa, Unit Rekam Medis, Tempat 5
pendaftaran pasien, Kasir, Unit Gizi, Kantor Perawat (Nurse Station), Ruang ganti perawat, Gudang Linen, Gudang Oksigen, Lobby Tengah dan Depan, Toilet Umum dan pasien, Ruang panel listrik, Ruang Pengawas Cleaning Service dan Mushola. b. Lantai 2, terdiri dari : Unit Rawat Jalan (1 ruang), Ruang Pertemuan, Ruang Dewan Pengawas, Ruang Tim ICT, Ruang Tamu, Ruang sekretariat, Ruang Manager SDM-Umum,
Ruang
Tim
Public Relations,
Ruang
Kanit
Keperawatan, Ruang Manager Penunjang Medis, Ruang Direktur Utama PT. Nawindo, Ruang Direktur RS Mutiara Bunda, Gudang Logistik Umum, Ruang UPSRS, Bagian Keuangan, Toilet karyawan, Dapur/pantry dan Gudang Teknik.
Terkait dengan prasarana Rumah Sakit, Rumah Sakit Mutiara Bunda belum mempunyai analisis dan penerapan pencegah bahaya kebakaranuntuk sistem proteksi pasif. Sementara untuk sistem proteksi aktif, Rumah Sakit Mutiara Bunda hanya mempunyai Pemadam Api Ringan (APAR). Informasi lain adalah sistem kelistrikan belum dilengkapi dengan alat UPS (Uninterruptable Power Supply); Supply); sistem gas medishanya tersedua diruangan ICU; belum mempunyairamp mempunyairamp dan lift .
Peralatan Kesehatan
Peralatan medis yang tersedia di Rumah Sakit Mutiara Bunda diantaranya adalah USG 2D, USG 3D/4D, EKG, Patient Monitor , Defibrilator, Nebulizer, Suction Pump, Sterilisator, Tens, SWD, Diatermi, Analisasi Kimia Darah, Analisa Hematologi, Mikroskop, Mesin X-Ray, Ventilator, Incubator, Fototherapi dan peralatan standar medis lainnya. lainnya. Produk Pelayanan RS Mutiara Bunda
Saat ini, produk pelayanan kesehatan yang tersedia di Rumah Sakit Mutiara Bunda adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Mutiara Bunda melayani pasien
6
selama 24 jam. Pelayanan gawat darurat didukung oleh tenaga medis dengan sertifikat Advance sertifikat Advance Trauma Live Saving dan Advance dan Advance Cardiac Live Saving serta serta tenaga perawat dengan sertifikat Basic sertifikat Basic Live Saving . Unit Unit gawat gawat darurat darurat dengan 2 area tindakan terpisah antara Emergency Surgery Surgery dan Emergency NonSurgery dengan Surgery dengan jumlah tempat tidur sebanyak 5 tempat tidur. b. Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Mutiara Bunda menyediakan 10 jenis pelayanan rawat jalan yang dibuka untuk umum.Pelayanan kunjungan rawat jalan dibuka mulai pukul 06.00 – 06.00 – 21.00 21.00 WIB. Adapun pelayanan Rawat Jalan terdiri dari: 1) Klinik Umum 2) Klinik Gigi dan Mulut 3) Klinik Spesialis, meliputi: Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Spesialis Bedah, Orthopaedi, Spesialis Paru, Spesialis Saraf, Spesialis Mata.
Spesialis
c. Pelayanan Rawat Inap Umum Pelayanan rawat inap terdiri dari 57 tempat tidur terdiri dari ruang perawatan yaitu VVIP 1 tempat tidur, VIP 1 tempat tidur, Kelas I 5 tempat tidur, Kelas II 14 tempat tidur, Kelas III 29 tempat tidur, Isolasi 3 tempat tidur dan perawatan bayi sakit s akit 4 ttempat empat tidur. t idur. Untuk bayi baru lahir diterapkan perawatan gabung, sehingga jumlah tempat tidur adalah 16 tempat tidur sesuai dengan jumlah tempat tidur perawatan kebidanan. d. Pelayanan Pelayanan Intensive Intensive Ruang perawatan yang memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien yang membutuhkan penanganan medis yang intensif dengan jumlah tempat tidur sebanyak 2 tempat tidur.
e. Pelayanan Kamar Bersalin (VK) Pelayanan dokter ahli Kebidanan d dan an Penyakit Kandungan Kandungan dan Bidan yang berpengalaman yang dilengkapi dengan peralatan untuk menolong persalinan dengan jumlah tempat tidur sebanyak 2 (dua) tempat tidur. 7
f. Pelayanan Kamar Operasi (OK) Apabila terdapat kasus medis yang memerlukan pertolongan pembedahan, maka dapat dilakukan di kamar operasi yang dilengkapi dengan peralatan dan ditangani langsung oleh tim medis ahli. Pelayanan kamar operasi terdiri dari 2 kamar.Kegiatan bedah yang dilayani adalah Bedah Kandungan dan Kebidanan, Bedah Umum, Bedah Orthopedi dan Mata. g. Unit Fisioterapi Unit Fisioterapi melayani pasien dengan kasus-kasus yang memerlukan pertolongan tenaga fisioterapis guna memulihkan kondisi kondisi pasien. h. Pelayanan Hemodialisa Ruang untuk melakukan cuci darah bagi pasien dengan kasus-kasus tertentu.Terdiri dari 10 (sepuluh) tempat tidur. i. Pelayanan Pelayanan Medical Medical Check Up (MCU) Up (MCU) Pelayanan medical check up ditujukan untuk pasien yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya secara keseluruhan, yang tersedia saat ini adalah medical check up pemeriksaan dasar, terdiri dari : pemeriksaan fisik, hematologi lengkap, fungsi ginjal, fungsi hati, radiologi. j. Unit Laboratorium Pelayanan unit laboratorium dibuka 24 jam untuk mendukung penegakan diagnosa dokter terhadap kasus tertentu sesuai indikasi. k. Unit Radiologi Pelayanan unit radiologi dibuka 24 jam untuk mendukung penegakkan diagnosa dokter terhadap kasus tertentu sesuai indikasi. Pelayanan radiologi yang disediakan berupa foto X-Ray.
l. Unit Farmasi Unit Farmasi melayani 24 jam.Pelayanan farmasi dilengkapi dengan berbagai jenis obat untuk resep yang berasal dari pasien Rumah Sakit Mutiara Bunda. Bunda. m. Pelayanan Ambulance Jumlah mobil ambulance yang dimiliki oleh Rumah Sakit Mutiara Bunda pada 8
saat ini sebanyak 1 unit.
BAB III VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
A. Visi
“Menjadi salah satu pilihan dalam pelayanan rumah sakit di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang” Bawang” B. Misi
1. Mewujudkan pelayanan standard profesi terbaik dengan sarana dan prasarana infrastruktur rumah sakit yang dinamis; 2. Mewujudkan manajemen dan sistem informasi rumah sakit yang handal; 3. Meningkatkan secara terus menerus pengetahuan, keterampilan, sikap dan kinerja pegawai dalam rangka memberikan pelayanan yang memuaskan bagi semua pelanggan.
C. Nilai-Nilai
Safe (Aman)
Mengedepankan
keamanan
dan
keselamatan,
baik
bagi tenaga
kesehatan maupun bagi pasien dan masyarakat.
Meaningful (Berarti) Keberadaan Rumah Sakit Mutiara Bunda dirasakan sangat berarti bagi masyarakat sekitarnya, sehingga pelayanan harus penuh dedikasi dan profesionalitas.
Autonomy (Mandiri) Selalu berupaya mandiri dan memiliki tanggung jawab dalam tiap 9
bentuk tugas dan pelayanan bagi bagi pasien dan keluarga.
Respect (Hormat) Menampilkan rasa hormat dan kepedulian bagi tiap pasien dan keluarga.
Trust (Percaya) Menjalankan segala sesuatunya dengan didasari saling percaya, sehingga dapat menjadi rumah sakit terpercaya.
Di samping nilai-nilai dasar tersebut, Rumah Sakit Mutiara Bunda juga menjadikan ”Quality (Kualitas), Accelerate (Percepatan) dan Flexibility (Fleksibilitas)” sebagai fokus dan cara kerja. kerja.
D. Tujuan
Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengunjung sesuai Motto Rumah Sakit dengan fasilitas lengkap, petugas yang ramah, terampil, tanggap, cepat serta komunikatif tanpa membedakan status dan golongan masayarakat sehingga tercapai Visi dan Misi Rumah Sakit Mutiara Bunda.
E. Moto
“Pelayanan dengan 5S : Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun Santun ”
10
11
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA DIREKTUR dr. Herma Herman n Susilo, S . B.,M.Kes B.,M.Kes Wakil Direktur dr. M. Johar Nafis
SPI
KOMITE MEDIK dr. Ferdia Ferdians ns ah, S . M
STAFF MEDIK FUNGSIONAL
BAGIAN PELAYANAN MEDIK
Sub. Bag. KEPERAWATAN dan KEBIDANAN Ka. Sub. Ba . NS. Reni Purbanin rbanin sih, S. Ke
BAGIAN UMUM DAN
Sub Bagian PENUNJANG MEDIK
RUANG TULIP
Sub. Bagian MEDICAL RECORD
Sub. Bagian KEPEGAWAIAN
Sub Bagian KEUANGAN
INSTALASI FARMASI .
.
.
RUANG MELATI
INSTALASI RADIOLOGI
RUANG ANGGREK
INSTALASI LABORATORIUM KLINIK
RUANG MAWAR
INSTALASI GIZI
IGD dan INSTALASI RAWAT JALAN Ka. Instalasi Instalasi M. Natsir, Natsir, AM. Ke
IPS RS
Ruang Operasi dan Sterilisasi Sentral
KESEHATAN LINGKUNGAN
12
Ruang HCU
BAB V STRUKTUR ORGANISASI TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
A. Struktur Organisasi KETUA TIM : Eko Adi Purnomo, A.Md.Kep.
KONSULTAN HUKUM : 1. 2.
BID. PENINGKATAN MUTU : 1. Diah Aprilia Safitri, A.Md.Keb. 2. Nurul widianingsih, A.Md.Keb.
SEKRETARIS : 1. Diah Aprilia Safitri, A.Md.Keb. 2. Nurul widianingsih, A.Md.Keb.
BID. MANAGEMEN RESIKO : 1. Diah Aprilia Safitri, A.Md.Keb. 2. Nurul widianingsih, A.Md.Keb.
ANGGOTA INTI TIM KESELAMATAN PASIEN : 1. 2. 3. 4. 5.
Dr. Dwi Ari Astanti Reni Purbaningsih, S.kep.Ns. Slamet Riadi, A.Md. Eko Setiawan, S.E. Eka Rianti, S.Far.
UNIT OBAT & TERAPI :
UNIT PELAYANAN :
UNIT MEDIS : 1. dr. Dwi Ari Astanti 2. dr. Diajeng Ariwidowati 3. dr. Cahyo 4. dr. Siti Sholikah 5. dr. Reza Pahlevi 6. drg. Nurmi Hanifah
1. Rudianto, A.Md.Kep. 2. Kadek Wardani, A.Md.Kep. 3. Dewi riana Sari, A.Md.Keb. 4. Ema Elva Santi, A.Md.Keb. 5. Ningsing W., S.Kep. 6. M. Natsir, A.Md.Kep. 7. Wulan P.S., S.Gz. 8. Endang, A.Md.Rad. 9. Dedek Sulaiman, S.ST. 10. Syarifudin Sidik A.Md.Fis. 11. Irwan Rachmanto, A.Md.Kep. 12. Budi Susilo 13. Nanik S. 14. Slamet 15. Indri A. 16. Riko Ribowa
1. Eka Rianti, S.Farm., Apt. 2. Destri Liana S., A.Md.F.
13
BAB VI URAIAN TUGAS A. Ketua 1. Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok
Membantu program Rumah Sakit Mutiara Bunda dalam pelaksanaan upaya – upaya – upaya upaya utnuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien b. Fungsi
1) Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja TIMKP 2) Memimpin, mengkoordinir, dan mengevaluasi pelaksanaan operasional TIMKP secara efektif, efisien dan bermutu 3) Mengumpulkan data indikator baik dari Koordinator Peningkatan
Mutu maupun dari Koordinator Keselamatan Pasien RS dan unit kerja terkait 4) Menganalisa data indikator mutu pelayanan baik indikator mutu klinis RS maupun indikator mutu manajerial RS serta indikator keselamatan pasien 5) Mengevaluasi pelaksanaan 5 (lima) area prioritas yang sudah ditetapkan oleh Direktur dengan fokus utama pada penggunaan PPK, clinical pathway dan indikator mutu kunci 6) Melaksanakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan diubah menjadi informasi 7) Melakukan validasi data terkait mutu dan keselamatan pasien secara internal dan dilakukan secara periodik 8) Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara regular melalui rapat staf 9) Meningkatkan pengetahuan anggota dengan memberikan pelatihan terhadap staf yang ikut serta dalam program Peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 2. Uraian Tugas
a. Menyusun, mengevaluasi dan mensosialisasikan kebijakan mutu dan manajemen keselamatan pasien Rumah Sakit. b. Menyusun program mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit.
14
c. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit secara efektif, efisien. d. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia rumah sakit dalam hal mutu Rumah Sakit. e. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya lain nya dalam hal mutu dan keselamatan pasien RS. f.
Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota TIMKP untuk membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan
dengan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit. g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan. h. Membuat laporan kinerja setiap triwulan dan akhir tahun kepada Direktur RS. Mutiara Bunda i.
Membuat usulan-usulan yang diperlukan Direktur RS. Mutiara Bunda
j.
Membuat prosedur yang berkaitan dengan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit.
3. Wewenang
a. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien b. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dari unit kerja terkait c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien d. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut rekomendasi dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien e. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda 4. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda B. Sekretaris
1. Tugas Pokok dan Fungsi 15
a. Tugas Pokok
1)
Untuk membantu ketua menyiapkan dan mengatur tugas Tim agar dapat diselenggarakan dengan baik.
2)
Untuk menunjang kelancaran administrasi Tim
b. Fungsi
1)
Mengatur rapat dan jadwal rapat TIMKP
2)
Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapan yang diperlukan
3)
Membantu meminta laporan indikator kepada unit kerja terkait
4)
Menganalisis data PMKP bersama ketua dan anggota TIMKP
5)
Mendokumentasikan hasil pencapaian indikator area klinis, manajerial dan indikator sasaran keselamatan pasien
6)
Menjadi notulen di setiap kegiatan pertemuan TIMKP
7)
Mengorganisir kebutuhan logistik TIMKP
8)
Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal TIMKP
9)
Mengerjakan tugas – tugas – tugas tugas administratif dan kesekretariatan
lainnya 2. Uraian Tugas a. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Tim agar proses berjalan lancar. b. Mengelola kearsipan dan surat menyurat Tim . c. Membuat laporan kegiatan Tim. d. Membuat notulen setiap rapat Tim . e.
Memproduksi surat, undangan, konsep-konsep standar, Protap,
pedoman dan lainlain sehubungan sehubu ngan dengan kegiatan Tim . f. Menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan Tim sepengetahuan Ketua kepada seluruh anggota dan berkolaborasi dengan Tim lainnya. g. Mengkompilasi dan mengolah data yang behubungan dengan mutu untuk menjadi bahan pelaporan 3. Wewenang
a. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dari unit kerja terkait
16
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda d. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda dan pihak luar melalui surat tertulis, email, dan telepon 4. Tanggung Jawab
a. Secara struktural bertanggung jawab kepada TIMKP b. Membantu Ketua Tim dalam menyusun laporan secara berkala dan surat menyurat.
C. Anggota Bidang Peningkatan Mutu 1. Tugas Pokok dan Fungsi a.
Tugas Pokok
b.
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam manajemen mutu di Rumah Sakit Mutiara Bunda Fungsi 1) Berpartisipasi pada program mutu 2) Menyusun prosedur terkait dengan program mutu rumah sakit; 3) Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) (evalua si) tentang terapan (implementasi) program mutu Rumah Sakit; 4) Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk melakukan pelatihan internal mutu rumah sakit; 5)
Memberikan masukan kepada Ketua TIMKP dalam rangka pengambilan kebijakan mutu Rumah R umah Sakit;
6) Menghadiri pertemuan TMKPRS. 7) Membantu membuat laporan mengenai mutu 8) Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan
17
2. Uraian Tugas
a. Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di RS Mutiara Bunda b. Menyusun panduan indikator mutu c. Membuat metode pemantauan indikator mutu klinis dan manajerial d. Menyusun formulir pemantauan indikator mutu e. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan pemantauan indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway f. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu g. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu h. Melakukan perbandingan hasil pemantauan indikator mutu secara periodik dengan standar nasional serta rumah sakit saki t lain yang sejenis i. Melaksanakan komunikasi secara internal dan eksternal tentang pencapaian mutu dan pelaksanaan pel aksanaan clinical pathway kep kepada ada unit kerja di lingkungan dan pihak luar melalui surat tertulis, email dan telepon j. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien k. Menyusun panduan pelaksanaan validasi data internal khusus indikator mutu l. Membuat alat ukur validasi khusus indikator mutu m. Menyelenggarakan kegiatan validasi hasil pencapaian indikator mutu berkoordinasi dengan unit terkait n. Melaksanakan analisis komparatif hasil validasi internal dengan data unit terkait o. Membuat laporan hasil validasi internal khusus indikator mutu
p. Berkoordinasi dengan Manager Pelayanan Medis dalam mengunggah hasil pencapaian indikator mutu yang telah dinyatakan valid dan direkomendasi oleh Direktur 3. Wewenang
a. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan program indikator mutu penjaminan mutu dan pelaksanaan pelak sanaan clinical pathways dari unit kerja terkait
b.
Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda terkait pelaksanaan pemantauan indikator mutu serta pelaksanaan clinical pathway dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan mutu rumah sakit 18
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan pelaksanaan clinical pathway rumah sakit dari da ri unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda 4. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Kepala TMKPRS
D. Anggota Bidang Managemen Resiko 1. Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam manajemen Resiko di Rumah Sakit Mutiara Bunda b. Fungsi
1) Berpartisipasi pada program manajemen resiko 2) Menyusun prosedur terkait dengan program Manajemen resiko rumah sakit. 3)
Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang tentan g terapan (implementasi) program Manajemen Resiko Rumah Sakit.
4) Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk melakukan pelatihan internal Manajemen resiko rumah sakit; 5)
Memberikan masukan kepada Ketua TIMKP dalam rangka pengambilan kebijakan Manajemen Resiko R esiko RS.
6) Membantu membuat laporan mengenai Manajemen Resiko 7)
Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan dengan Manajemen Resiko
2. Uraian Tugas
a. Melakukan monitoring perencanaan risk manajemen b. Melakukan monitoring pelaksanaan program c. Melakukan pendidikan / edukasi staf tentang manajemen risiko rumah sakit d. Monitoring insiden/kecelakaan karena fasilitas e. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala 19
f.
Memberikan laporan tahunan kepada pemilik RS tentang pencapaian program
g. Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan terus menerus 3. Wewenang
a. Mengelola tim manajemen risiko RS
b. Melakukan pengawasan dan melaksanakan manajemen risiko di seluruh unit kerja rumah sakit c. Memberi masukan dan rekomendasi kepada Direktur rumah sakit dengan tugas kegiatan manajemen risiko 4. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua TMKPRS
E. Anggota Bidang Keselamatan Pasien 1. Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam Keselamatan pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda b. Fungsi
1)
Berpartisipasi pada program Keselamatan pasien
2)
Menyusun prosedur terkait dengan program Keselamatan pasien rumah sakit.
3)
Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang tentan g terapan (implementasi) program Keselamatan pasien Rumah Sakit termasuk di dalamnya menyangkut bidang kefarmasian
4)
Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk melakukan
5)
6)
pelatihan internal Keselamatan pasien rumah sakit; Memberikan masukan kepada Ketua TIMKP dalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan pasien p asien RS.
pengambilan kebijakan Keselamatan pasien p asien RS.
20
7)
Membantu membuat laporan mengenai Keselamatan pasien Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan dengan Keselamatan pasien.
2. Uraian Tugas a. Memberi masukan pada Direktur penyusunan Kebijakan Keselamatan
Pasien RS sesuai dengan standar akreditasi b. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien c. Membuat laporan tahunan / laporan pelaksanaan program d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan berkala e. Menyusun indikator keselamatan pasien RS f. Menganalisa hasil pencapaian indikator keselamatan pasien g. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator keselamatan pasien h. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit tentang pencapaian indikator keselamatan pasien i. Mendesimenasikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko ke unit terkait j. Mengkoordinasikan pendokumentasian, evaluasi dan upaya tindak lanjut atas Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Sentinel k. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan KNC l. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen resiko dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA 3. Wewenang
a. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien b. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu keselamatan pasien dan penjaminan mutu dari da ri unit kerja terkait c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda terkait pelaksanaan pemantauan indikator keselamatan pasien dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien
d. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit dari unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda 4. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua TIMKP
F. Tim Pelaksana Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Tim Pelaksana KPRS) 21
1. Ketua a. Uraian Tugas
1. Melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan fungsi masing-masing Tim Pelaksana KPRS. 2. Melakukan inventarisasi permasalahan. 3. Menyempurnakan, melakukan revisi/penyempurnaan bila diperlukan untuk setiap dokumen sesuai standar mutu keselamatan pasien. 4. Melakukan analisis kejadian yang tidak diharapkan, memberikan rekomendasi dan solusi tindak lanjut. 5. Menyiapkan draft laporan lengkap untuk di tanda tangani Ketua Panitia KPRS. b. Wewenang
1. Mengkoordinasikan tugas kepada anggota dalam penanganan masalah keselamatan pasien. 2. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan 3. Meminta dan mengusulkan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 4. Mengusulkan kepada Ketua Panitia KPRS untuk meminta Sub Komite/Pokja sesuai profesi masing-masing unit kegiatan sebagai penanggungjawab dalam melakukan pembinaan dan sosialisasi keselamatan pasien rumah sakit. 5. Meminta Anggota untuk update kebijakan, pedoman dan SPO.
6. Meminta Ketua Panitia KPRS untuk membuat Time Scedule kegiatan.
7. Meminta Anggota atau Unit Kegiatan terkait untuk memberikan data masalah keselamatan pasien rumah sakit. 8. Mengusulkan program diklat untuk mengikuti pelatihan keselamatan pasien.
9. Menandatangani laporan hasil kegiatan untuk disampaikan kepada Ketua Panitia KPRS. c. Tanggung Jawab
Menyajikan data tentang keselamatan pasien rumah sakit.
d. Hubungan Kerja 22
Vertikal
Dengan Ketua Panitia KPRS dalam hal pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Horizontal
Dengan Sekretaris dan Anggota dalam hal koordinasi dan konsultasi.
Diagonal
Dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Instalasi/Unit Kegiatan dalam hal koordinasi permintaan data keselamatan pasien.
2. Sekretaris (merangkap anggota) a. Uraian Tugas
1. Melaksanakan pengadministrasian umum terkait dengan keselamatan pasien rumah sakit. 2. Menyusun jadwal pertemuan dengan melakukan koordinasi dengan seluruh anggota Tim di KPRS. 3. Menyiapkan agenda dan materi pertemuan. 4. Menyiapkan materi presentasi sesuai kebutuhan. 5. Mendokumentasikan setiap kegiatan dan data setiap kali dibutuhkan. 6. Mendokumentasikan Update kebijakan, pedoman dan SPO. 7. Menyiapkan laporan tertulis hasil kegiatan untuk di tandatangani Ketua Tim KPRS dan dilaporkan ke Ketua Panitia KPRS. b. Wewenang 1. Mengkomunikasikan dengan anggota Tim KPRS dalam penanganan masalah keselamatan pasien.
2. Menghimpun konsep atau perubahan kebijakan. 3. Mengkoordinasikan kebutuhan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 4. Mengusulkan kepada Ketua Tim KPRS untuk meminta Anggota Tim KPRS
sesuai
profesi
penanggungjawab untuk keselamatan pasien.
masing-masing melakukan
unit
kegiatan
pembinaan
dan
sebagai sosialisasi
5. Meminta Anggota untuk update kebijakan, pedoman dan SPO. 6. Membuat Time Schedule kegiatan. 7. Meminta Anggota atau unit kegiatan terkait dengan keselamatan pasien untuk memberikan data keselamatan pasien. 8. Mengkoordinasikan usulan tentang program diklat untuk mengikuti pelatihan keselamatan pasien. 23
9. Menyiapkan laporan Tim KPRS untuk ditandatangani Ketua Tim KPRS. c. Tanggung Jawab
Terlaksananya dokumentasi kegiatan dan data di Tim Pelaksana Keselamatan Pasien Rumah Sakit. d. Hubungan Kerja
Vertikal
Dengan Ketua Panitia KPRS dan Ketua Tim Pelaksana KPRS dalam hal pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Horizontal
Dengan Anggota Panitia KPRS dalam hal koordinasi dan konsultasi.
Diagonal
Dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Instalasi/Unit Kegiatan dalam hal koordinasi permintaan data keselamatan pasien.
3. Anggota a. Uraian Tugas
Bersama dan/atau dengan Anggota Tim KPRS melakukan :
1. Penanganan langsung dengan ambil bagian dalam penanganan
1. Penanganan langsung dengan ambil bagian dalam penanganan masalah keselamatan pasien rumah sakit. 2. Pendekatan
dan
pembinaan
personil
terkait
dengan
masalah
keselamatan pasien rumah sakit. b. Wewenang
1. Meminta arahan dari Ketua Tim Pelaksana Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 2. Meminta
fasilitas
untuk
melaksanakan
penanganan
masalah
keselamatan pasien. 3. Meminta klarifikasi kepada karyawan untuk klarifikasi data. c. Tanggung Jawab
Terlaksananya kegiatan keselamatan pasien di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.
d. Hubungan Kerja
Vertikal 24
Dengan Ketua Tim Pelaksana pertanggungjawaban pelaksanaan pelaksana an tugas.
KPRS
dalam
hal
Horizontal
Dengan Anggota Panitia KPRS dalam hal koordinasi dan konsultasi.
Diagonal
Dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Instalasi/Unit Kegiatan dalam hal koordinasi permintaan data keselamatan pasien
BAB VII
25
TATA HUBUNGAN KERJA
Unit Farmasi Unit Laboratrium Unit Gizi UPSRS Unit Logistik Unit Sanitasi UGD Unit Rawat Jalan URI Umum URI Kebidanan Unit Perinatologi Unit Kamar Operasi Unit Hemodialisa
SKP Unit Praktis Medis Unit Praktik Keperawatan Unit Rekam Medis
Komite Medis Tim PPI Tim K3 RS
Rumah Sakit Lain Laboratorium Luar Radiologi Luar
Unit Kepegawaian Unit Diklat
TIMKPRS Mutiara Bunda memonitor indikator mutu unit kerja dan membantu semua unit-unit kerja rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan unit kerja. TIMKPRS Mutiara Bunda berkoordinasi dengan Komite Medis, Tim PPI RS dan Tim K3 RS, untuk proses mutu rumah sakit berjalan dengan baik.
BAB VIII 26
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL A. Pola Ketenaagaan Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RS. Mutiara Bunda
No
Nama Jabatan
1
Kualifikasi
Pengalaman dan
Kebutuhan
Kualifikasi
Formal
Sertifikat
Ketua
Minimal
Pelatihan
Sebagai
TIMKP
S1
Mutu
Penanggung jawab
1
unit kerja 2
3
Sekretaris
Minimal
-
TIMKP
SMA
Anggota
Minimal
Pelatihan
bidang
D3
Mutu
Anggota
Minimal
Pelatihan
bidang
D3
Managemen
-
1
-
2
-
2
-
2
peningkatan mutu 4
Resiko
managemen resiko 5
Anggota
Minimal
Pelatihan
bidang
D3
Keselamatan Pasien
keselamatan pasien
B. Kualifikasi Personil Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RS. Mutiara Bunda
No
Jabatan
Kualifikasi Formal
Masa
Kebutuhan Sertifikat
Kerja 1
Ketua
Minimal
Min 1
Pelatihan
TIMKP
S1
tahun
Mutu
1
27
2
3
Sekretaris
Minimal
Min 1
TIMKP
SMA
tahun
Anggota
Minimal
Min 1
Pelatihan
D3
tahun
Mutu
bidang peningkatan
Kesehatan
-
1
2
mutu 4
Anggota bidang managemen
Minimal D3
Min 1 tahun
Kesehatan
Pelatihan Managemen
2
Resiko
resiko 5
Anggota bidang keselamatan
Minimal
Min 1
Pelatihan
D3
tahun
Keselamatan
Kesehatan
2
Pasien
pasien
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mutiara Bunda, diperlukan pembinaan atau Kegiatan Orientasi tenaga dokter dan perawat oleh TIMKP, Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah : a. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. 28
b. Menambah pengetahuan wawasan bidang mutu pelayanan rumah sakit. Pelatihan untuk peningkatan pengetahuan TMKPRS dilaksanakan melalui
: External External Training , yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan rumah sakit.
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. B. Tujuan 29
1. Umum :
Mutu pelayanan rumah sakit dapat terjaga dengan baik dan konsisten dengan visi, misi rumah sakit. 2. Khusus :
a. Terlaksananya kegiatan-kegiatan pada program mutu. b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan mutu. C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Ketua TIMKP dan diikuti oleh seluruh anggota. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu : D. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan sedikitnya setiap bulan 1 kali dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ketua TMKPRS. E. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh Ketua TMKPRS untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan Mutu dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
BAB XII PELAPORAN
A. Pengertian Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang terkait dengan Mutu .
B. Jenis Laporan
Laporan disusun oleh Sekretaris TIMKP dengan arahan dari Ketua TIMKP yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari: 1. Laporan Bulanan 30
Laporan yang dibuat oleh Ketua TMKPRS dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada ke pada Direktur RS Mutiara Bunda setiap tanggal tan ggal 7 bulan berikutnya yaitu berupa Laporan rekapitulasi sasaran mutu dari unit kerja medis maupun unit kerja non medis. 2. Laporan Tahunan Laporan yang dibuat oleh Ketua TIMKPRS dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Direktur RS Mutiara Bunda selambatlambatnya tanggal 31 Januari tahun berikutnya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : a. Laporan pelaksanaan dan evaluasi program mutu rumah sakit. b. Laporan SDM / Ketenagaan di TMKPRS c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana yang berhubungan dengan Mutu dan evaluasi dalam1 tahunan d. Laporan mutu selama 1 tahun beserta analisis evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut.
BAB VIII PENUTUP
Pedoman pengorganisasian Tim Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda hendaknya dijadikan acuan
dalam melaksanakan kegiatan
terkait mutu dan keselamatan pasien di RS Mutiara Bunda, diharapkandengan adanya pedoman struktur organisasi TIMKP sistem peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS berjalan dengan efektif dan b berkesinambungan, erkesinambungan, serta uraian tugas masingmasing staf terkait dalam Struktur organisasi TIMKPRS dapat dipahami dengan jelas. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan rumah sakit agar mutu pelayanan dan keselamatan pasien dapat senantiasa ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.